Uji Pemahamanmu! Kumpulan Soal Biologi Hormon Tumbuhan Lengkap dengan Pembahasan

Posted on

Uji Pemahamanmu! Kumpulan Soal Biologi Hormon Tumbuhan Lengkap dengan Pembahasan

Uji Pemahamanmu! Kumpulan Soal Biologi Hormon Tumbuhan Lengkap dengan Pembahasan

Hormon tumbuhan, atau sering disebut fitohormon, adalah senyawa organik yang diproduksi oleh tumbuhan dalam konsentrasi rendah namun memiliki efek besar dalam mengatur proses fisiologis. Peran hormon sangat krusial, mulai dari perkecambahan biji, pertumbuhan akar dan batang, pembungaan, pematangan buah, hingga respons terhadap stres lingkungan. Memahami cara kerja dan fungsi setiap hormon seperti auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, dan etilen adalah kunci untuk menguasai materi biologi tumbuhan.

Untuk membantu Anda menguji dan memperdalam pemahaman, artikel “Uji Pemahamanmu! Kumpulan Soal Biologi Hormon Tumbuhan Lengkap dengan Pembahasan” ini menyediakan beragam jenis soal. Anda akan menemukan 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal uraian, dan 2 set soal menjodohkan. Setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan rinci, memastikan Anda tidak hanya tahu jawaban yang benar, tetapi juga memahami konsep di baliknya. Mari persiapkan diri Anda menghadapi ujian biologi dengan latihan soal hormon tumbuhan yang komprehensif ini!

A. Soal Pilihan Ganda (20 Soal)

  1. Hormon tumbuhan yang pertama kali ditemukan dan berperan dominan dalam dominansi apikal serta fototropisme adalah…

    • A. Giberelin
    • B. Sitokinin
    • C. Auksin
    • D. Etilen
    • E. Asam Absisat

    Kunci Jawaban: C. Auksin

    Pembahasan: Auksin adalah hormon pertama yang ditemukan dan sangat dikenal berperan dalam pemanjangan sel, dominansi apikal (penghambatan tunas lateral oleh tunas pucuk), dan respons terhadap cahaya (fototropisme).

  2. Berikut ini adalah fungsi utama hormon giberelin, kecuali

    • A. Memecah dormansi biji
    • B. Mendorong pertumbuhan batang dan daun
    • C. Induksi pembungaan
    • D. Mempercepat pematangan buah
    • E. Partenokarpi

    Kunci Jawaban: D. Mempercepat pematangan buah

    Pembahasan: Pematangan buah dipercepat oleh hormon etilen, bukan giberelin. Giberelin berperan dalam memecah dormansi, pertumbuhan batang, pembungaan, dan partenokarpi (pembentukan buah tanpa biji).

  3. Hormon yang berperan dalam pembelahan sel dan diferensiasi sel, serta sering bekerja antagonis dengan auksin dalam pengaturan dominansi apikal, adalah…

    • A. Asam Absisat
    • B. Sitokinin
    • C. Etilen
    • D. Giberelin
    • E. Auksin

    Kunci Jawaban: B. Sitokinin

    Pembahasan: Sitokinin berfungsi memicu pembelahan sel (sitokinesis) dan diferensiasi sel. Hormon ini juga dapat mematahkan dominansi apikal yang diinduksi oleh auksin, sehingga merangsang pertumbuhan tunas lateral.

  4. Fenomena gugurnya daun atau buah tua yang disebut absisi, sangat dipengaruhi oleh kombinasi dua hormon. Hormon tersebut adalah…

    • A. Auksin dan Giberelin
    • B. Sitokinin dan Auksin
    • C. Etilen dan Auksin
    • D. Asam Absisat dan Giberelin
    • E. Etilen dan Sitokinin

    Kunci Jawaban: C. Etilen dan Auksin

    Pembahasan: Absisi (pengguguran organ tumbuhan) diatur oleh rasio auksin dan etilen. Penurunan kadar auksin dan peningkatan kadar etilen akan memicu pembentukan lapisan absisi sehingga organ lepas dari tanaman.

  5. Hormon yang dikenal sebagai hormon stres pada tumbuhan karena perannya dalam menghadapi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti kekeringan, adalah…

    • A. Etilen
    • B. Giberelin
    • C. Auksin
    • D. Asam Absisat
    • E. Sitokinin

    Kunci Jawaban: D. Asam Absisat

    Pembahasan: Asam Absisat (ABA) berperan dalam respons tumbuhan terhadap stres, misalnya dengan menyebabkan penutupan stomata saat kekurangan air untuk mengurangi transpirasi, dan juga memicu dormansi biji.

  6. Pemanfaatan hormon auksin secara berlebihan pada tumbuhan dapat menyebabkan…

    • A. Perangsangan pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
    • B. Penghambatan pertumbuhan akar
    • C. Percepatan pematangan buah
    • D. Pemecahan dormansi biji
    • E. Peningkatan dominansi apikal secara berlebihan

    Kunci Jawaban: B. Penghambatan pertumbuhan akar

    Pembahasan: Konsentrasi auksin yang sangat tinggi justru bersifat toksik atau menghambat pertumbuhan, terutama pada akar yang lebih sensitif terhadap auksin dibandingkan batang. Namun, pada konsentrasi optimal, auksin merangsang pertumbuhan akar.

  7. Penumbuhan akar pada stek batang seringkali dipercepat dengan pemberian hormon…

    • A. Giberelin
    • B. Sitokinin
    • C. Auksin
    • D. Etilen
    • E. Asam Absisat

    Kunci Jawaban: C. Auksin

    Pembahasan: Auksin, khususnya auksin sintetis seperti IBA (Indole-3-butyric acid) atau NAA (Naphthaleneacetic acid), banyak digunakan untuk merangsang pembentukan akar adventif pada stek tanaman.

  8. Peran hormon etilen dalam siklus hidup tumbuhan adalah…

    • A. Memicu pembentukan tunas lateral
    • B. Mempercepat pertumbuhan memanjang batang
    • C. Mendorong dormansi biji
    • D. Mempercepat pematangan buah
    • E. Mengatur penutupan stomata

    Kunci Jawaban: D. Mempercepat pematangan buah

    Pembahasan: Etilen adalah satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas dan sangat efektif dalam mempercepat proses pematangan buah klimakterik.

  9. Dormansi biji dapat dipecah secara alami oleh hormon…

    • A. Asam Absisat
    • B. Etilen
    • C. Sitokinin
    • D. Giberelin
    • E. Auksin

    Kunci Jawaban: D. Giberelin

    Pembahasan: Giberelin berperan penting dalam memecah dormansi biji dan tunas, serta merangsang perkecambahan setelah masa dormansi berakhir.

  10. Manakah pernyataan berikut yang benar mengenai hormon sitokinin?

    • A. Dihasilkan di ujung koleoptil dan akar.
    • B. Berperan sebagai penghambat pertumbuhan.
    • C. Merangsang pembelahan sel dan pembentukan tunas lateral.
    • D. Menginduksi penutupan stomata saat kekeringan.
    • E. Berbentuk gas dan mempercepat pematangan buah.

    Kunci Jawaban: C. Merangsang pembelahan sel dan pembentukan tunas lateral.

    Pembahasan: Sitokinin aktif dalam pembelahan sel (sitokinesis) dan berperan dalam mematahkan dominansi apikal, sehingga merangsang pertumbuhan tunas lateral.

  11. Seorang petani ingin membuat buah tomatnya cepat matang serentak untuk panen. Hormon yang paling efektif digunakan adalah…

    • A. Auksin
    • B. Giberelin
    • C. Sitokinin
    • D. Etilen
    • E. Asam Absisat

    Kunci Jawaban: D. Etilen

    Pembahasan: Etilen adalah hormon gas yang secara alami memicu dan mempercepat proses pematangan buah klimakterik seperti tomat, pisang, dan apel.

  12. Hormon yang berperan dalam mengatur respons tumbuhan terhadap gravitasi (geotropisme) adalah…

    • A. Giberelin
    • B. Sitokinin
    • C. Auksin
    • D. Etilen
    • E. Asam Absisat

    Kunci Jawaban: C. Auksin

    Pembahasan: Auksin bertanggung jawab atas geotropisme. Pada akar, konsentrasi auksin yang tinggi di sisi bawah (karena gravitasi) menghambat pemanjangan sel, sehingga akar tumbuh ke bawah. Pada batang, konsentrasi auksin yang tinggi di sisi bawah justru merangsang pemanjangan, menyebabkan batang tumbuh ke atas.

  13. Ketika tumbuhan mengalami kekeringan, kadar hormon tertentu akan meningkat drastis untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hormon tersebut adalah…

    • A. Auksin
    • B. Giberelin
    • C. Sitokinin
    • D. Etilen
    • E. Asam Absisat

    Kunci Jawaban: E. Asam Absisat

    Pembahasan: Asam Absisat (ABA) adalah hormon yang berperan penting dalam respons tumbuhan terhadap stres abiotik, termasuk kekeringan. Peningkatan ABA menyebabkan penutupan stomata untuk mengurangi kehilangan air.

  14. Perbedaan utama antara hormon auksin dan sitokinin dalam pertumbuhan pucuk adalah…

    • A. Auksin merangsang pembelahan sel, sitokinin merangsang pemanjangan sel.
    • B. Auksin menghambat dominansi apikal, sitokinin memicu dominansi apikal.
    • C. Auksin merangsang pertumbuhan tunas lateral, sitokinin menghambatnya.
    • D. Auksin memicu dominansi apikal, sitokinin mematahkan dominansi apikal.
    • E. Keduanya memiliki fungsi yang sama persis dalam pertumbuhan pucuk.

    Kunci Jawaban: D. Auksin memicu dominansi apikal, sitokinin mematahkan dominansi apikal.

    Pembahasan: Auksin yang dihasilkan di pucuk menghambat pertumbuhan tunas lateral (dominansi apikal). Sitokinin, yang biasanya diproduksi di akar, dapat mematahkan dominansi apikal tersebut dan merangsang pertumbuhan tunas samping.

  15. Hormon yang dapat menyebabkan tanaman kerdil menjadi tumbuh normal, terutama pada varietas tertentu, adalah…

    • A. Auksin
    • B. Giberelin
    • C. Sitokinin
    • D. Etilen
    • E. Asam Absisat

    Kunci Jawaban: B. Giberelin

    Pembahasan: Giberelin dikenal memiliki efek dramatis dalam mendorong pertumbuhan pemanjangan batang, bahkan dapat mengubah tanaman kerdil genetik menjadi tumbuh tinggi normal.

  16. Proses partenokarpi, yaitu pembentukan buah tanpa fertilisasi, dapat diinduksi oleh pemberian hormon…

    • A. Etilen dan Asam Absisat
    • B. Sitokinin dan Giberelin
    • C. Auksin dan Giberelin
    • D. Auksin dan Etilen
    • E. Asam Absisat dan Sitokinin

    Kunci Jawaban: C. Auksin dan Giberelin

    Pembahasan: Auksin dan giberelin sering digunakan secara komersial untuk menginduksi partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji seperti pada beberapa varietas anggur atau tomat.

  17. Hormon yang dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan dormansi pada biji dan tunas adalah…

    • A. Auksin
    • B. Giberelin
    • C. Sitokinin
    • D. Etilen
    • E. Asam Absisat

    Kunci Jawaban: E. Asam Absisat

    Pembahasan: Asam Absisat (ABA) adalah hormon penghambat pertumbuhan yang penting dalam menginduksi dormansi biji dan tunas, serta dalam respons stres.

  18. Manakah hormon yang diproduksi sebagai respons terhadap luka atau stres, dan berfungsi dalam penuaan serta absisi?

    • A. Auksin
    • B. Giberelin
    • C. Sitokinin
    • D. Etilen
    • E. Asam Absisat

    Kunci Jawaban: D. Etilen

    Pembahasan: Etilen adalah hormon yang produksinya meningkat saat tumbuhan terluka atau mengalami stres. Selain itu, etilen berperan sentral dalam proses penuaan (senescence) dan pengguguran organ (absisi).

  19. Perlakuan “topping” atau pemotongan pucuk batang pada tanaman akan meningkatkan pertumbuhan tunas lateral. Hal ini karena terjadi penurunan kadar hormon…

    • A. Giberelin
    • B. Sitokinin
    • C. Auksin
    • D. Etilen
    • E. Asam Absisat

    Kunci Jawaban: C. Auksin

    Pembahasan: Topping menghilangkan sumber utama produksi auksin pada pucuk. Penurunan kadar auksin ini mengurangi dominansi apikal, sehingga tunas lateral yang sebelumnya terhambat dapat tumbuh.

  20. Di antara hormon-hormon berikut, manakah yang lebih banyak diproduksi di ujung akar dan berperan penting dalam pembelahan sel di akar?

    • A. Auksin
    • B. Giberelin
    • C. Sitokinin
    • D. Etilen
    • E. Asam Absisat

    Kunci Jawaban: C. Sitokinin

    Pembahasan: Sitokinin terutama disintesis di ujung akar dan ditransportasikan ke bagian atas tumbuhan, di mana ia berperan dalam pembelahan sel dan pertumbuhan tunas lateral.

B. Soal Isian Singkat (5 Soal)

  1. Hormon tumbuhan yang berbentuk gas dan berperan utama dalam pematangan buah adalah __________.

    Kunci Jawaban: Etilen

  2. Peristiwa pertumbuhan batang tumbuhan yang membengkok ke arah cahaya disebut __________.

    Kunci Jawaban: Fototropisme

  3. Dominansi apikal pada tumbuhan diatur oleh hormon __________.

    Kunci Jawaban: Auksin

  4. Hormon yang berperan dalam penutupan stomata saat tumbuhan kekurangan air adalah __________.

    Kunci Jawaban: Asam Absisat (ABA)

  5. Untuk memecah dormansi biji dan merangsang perkecambahan, hormon __________ seringkali digunakan.

    Kunci Jawaban: Giberelin

C. Soal Uraian (5 Soal)

  1. Jelaskan peran auksin dalam fenomena fototropisme pada tumbuhan dan bagaimana mekanismenya!

    Kunci Jawaban: Auksin berperan dalam fototropisme dengan cara bermigrasi dari sisi batang yang terkena cahaya ke sisi yang lebih gelap. Konsentrasi auksin yang lebih tinggi di sisi gelap ini akan merangsang sel-sel di sisi gelap untuk memanjang lebih cepat dibandingkan sel di sisi terang. Perbedaan kecepatan pemanjangan ini menyebabkan batang membengkok ke arah sumber cahaya.

  2. Bandingkan fungsi utama hormon giberelin dan asam absisat (ABA) pada tumbuhan!

    Kunci Jawaban: Giberelin umumnya berfungsi sebagai promotor pertumbuhan, seperti memecah dormansi biji dan tunas, merangsang pemanjangan batang, dan induksi pembungaan. Sebaliknya, Asam Absisat (ABA) adalah hormon penghambat pertumbuhan yang penting untuk menginduksi dormansi biji dan tunas, serta berperan dalam respons stres seperti penutupan stomata saat kekeringan.

  3. Bagaimana hormon etilen memengaruhi proses pematangan buah? Berikan contoh buah yang sangat responsif terhadap etilen!

    Kunci Jawaban: Hormon etilen memicu serangkaian perubahan biokimia pada buah, termasuk peningkatan laju respirasi, perubahan warna (degradasi klorofil), pelunakan tekstur (hidrolisis pektin), dan peningkatan rasa manis (hidrolisis pati menjadi gula). Contoh buah yang sangat responsif terhadap etilen (buah klimakterik) adalah pisang, tomat, apel, dan mangga.

  4. Jelaskan konsep dominansi apikal dan bagaimana auksin serta sitokinin berinteraksi untuk mengaturnya!

    Kunci Jawaban: Dominansi apikal adalah fenomena di mana pucuk utama (apikal) menghambat pertumbuhan tunas lateral (samping) di bawahnya. Auksin, yang diproduksi di pucuk apikal, bergerak ke bawah dan menghambat pertumbuhan tunas lateral. Sitokinin, yang diproduksi di akar dan bergerak ke atas, memiliki efek antagonis terhadap auksin. Sitokinin dapat mematahkan dominansi apikal dengan merangsang pembelahan dan pertumbuhan tunas lateral, terutama jika rasio auksin:sitokinin rendah.

  5. Sebutkan tiga aplikasi praktis penggunaan hormon tumbuhan dalam bidang pertanian atau hortikultura!

    Kunci Jawaban:

    1. Auksin: Digunakan untuk merangsang perakaran pada stek (misalnya dengan IBA atau NAA), herbisida selektif (misalnya 2,4-D), dan induksi partenokarpi.
    2. Giberelin: Digunakan untuk memecah dormansi biji, memperbesar ukuran buah (misalnya anggur), dan memperpanjang tangkai bunga.
    3. Etilen: Digunakan untuk mempercepat pematangan buah (misalnya pisang atau tomat) dan menginduksi pembungaan pada nanas.
    4. Sitokinin: Digunakan dalam kultur jaringan untuk menginduksi pembelahan sel dan pembentukan tunas.
    5. Asam Absisat: Dapat digunakan untuk memperpanjang dormansi bibit atau hasil panen (meskipun jarang digunakan secara komersial sebagai promotor).

D. Soal Menjodohkan / Mencocokkan (2 Set)

Set 1: Jodohkanlah hormon berikut dengan fungsi utamanya!

Kolom Kiri (Hormon) | Kolom Kanan (Fungsi Utama)

1. Auksin | A. Pemecah dormansi biji dan pertumbuhan batang

2. Giberelin | B. Pembelahan sel dan perkembangan tunas lateral

3. Sitokinin | C. Pematangan buah

4. Asam Absisat | D. Penutupan stomata dan dormansi

5. Etilen | E. Dominansi apikal dan pemanjangan sel

Kunci Jawaban:

  • 1-E (Auksin – Dominansi apikal dan pemanjangan sel)
  • 2-A (Giberelin – Pemecah dormansi biji dan pertumbuhan batang)
  • 3-B (Sitokinin – Pembelahan sel dan perkembangan tunas lateral)
  • 4-D (Asam Absisat – Penutupan stomata dan dormansi)
  • 5-C (Etilen – Pematangan buah)

Set 2: Jodohkanlah peristiwa atau kondisi berikut dengan hormon yang paling dominan berperan!

Kolom Kiri (Peristiwa/Kondisi) | Kolom Kanan (Hormon Dominan)

1. Partenokarpi | A. Etilen

2. Kekeringan parah | B. Auksin

3. Buah membusuk | C. Asam Absisat

4. Pertumbuhan tunas lateral | D. Giberelin

5. Pemanjangan internodus | E. Sitokinin

Kunci Jawaban:

  • 1-B (Partenokarpi – Auksin)
  • 2-C (Kekeringan parah – Asam Absisat)
  • 3-A (Buah membusuk – Etilen)
  • 4-E (Pertumbuhan tunas lateral – Sitokinin)
  • 5-D (Pemanjangan internodus – Giberelin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *