Konjungsi adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat maupun tidak sederajat, seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Pemahaman yang baik tentang konjungsi sangat penting untuk menyusun kalimat yang efektif, koheren, dan mudah dipahami dalam Bahasa Indonesia. Artikel ini menyediakan serangkaian soal latihan komprehensif mengenai konjungsi, mencakup berbagai jenis seperti konjungsi koordinatif, subordinatif, antarkalimat, dan korelatif. Anda akan menemukan 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal esai, dan 2 soal menjodohkan yang dirancang untuk menguji kedalaman pengetahuan Anda. Setiap soal dilengkapi dengan jawaban dan penjelasan, khususnya untuk pilihan ganda, membantu Anda memperkuat pemahaman tentang penggunaan konjungsi yang tepat dalam berbagai konteks. Mari uji kemampuan Anda dan tingkatkan penguasaan tata bahasa Indonesia!

Contoh Soal Uji Pemahaman Konjungsi Bahasa Indonesia: Soal Latihan Lengkap Pilihan Ganda, Esai, dan Menjodohkan
A. Pilihan Ganda
-
Soal: Pilihlah kalimat yang menggunakan konjungsi koordinatif yang tepat!
- Dia akan datang jika tidak hujan.
- Dia suka membaca buku dan mendengarkan musik.
- Dia belajar keras agar lulus ujian.
- Meskipun lelah, dia tetap bekerja.
Jawaban: Dia suka membaca buku dan mendengarkan musik.
Penjelasan: Konjungsi koordinatif berfungsi menghubungkan dua unsur atau lebih yang memiliki status sintaksis yang sama. Dalam kalimat ini, ‘dan’ menghubungkan dua predikat setara: ‘membaca buku’ dan ‘mendengarkan musik’. -
Soal: Konjungsi ‘sebab’ termasuk jenis konjungsi apa?
- Koordinatif
- Antarkalimat
- Subordinatif (penyebab)
- Korelatif
Jawaban: Subordinatif (penyebab)
Penjelasan: ‘Sebab’ adalah konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan sebab-akibat, di mana klausa yang dihubungkan menjadi anak kalimat yang menjelaskan alasan dari induk kalimat. -
Soal: Kalimat mana yang menggunakan konjungsi antarkalimat?
- Dia dan adiknya pergi ke pasar.
- Dia belajar saat adiknya bermain.
- Dia tidak datang. Oleh karena itu, rapat ditunda.
- Baik dia maupun adiknya tidak datang.
Jawaban: Dia tidak datang. Oleh karena itu, rapat ditunda.
Penjelasan: Konjungsi antarkalimat menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain yang mendahuluinya. ‘Oleh karena itu’ menunjukkan hubungan akibat antara dua kalimat yang terpisah oleh tanda titik. -
Soal: Konjungsi ‘walaupun’ menyatakan hubungan…
- Syarat
- Tujuan
- Penyebab
- Konsesif
Jawaban: Konsesif
Penjelasan: ‘Walaupun’ (atau meskipun, biarpun, sekalipun) adalah konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan konsesif atau perlawanan yang tidak menghalangi terjadinya sesuatu. -
Soal: Pilihlah kalimat dengan konjungsi korelatif yang benar!
- Dia tidak hanya pintar tetapi juga rajin.
- Dia belajar keras agar lulus ujian.
- Baik ibu maupun ayah setuju dengan keputusanku.
- Meskipun hujan, dia tetap pergi.
Jawaban: Baik ibu maupun ayah setuju dengan keputusanku.
Penjelasan: Konjungsi korelatif menghubungkan dua unsur kalimat yang setara dan biasanya terdiri dari dua kata atau lebih yang berpasangan. ‘Baik…maupun…’ adalah contoh konjungsi korelatif yang benar. -
Soal: Konjungsi ‘bahwa’ berfungsi sebagai konjungsi subordinatif yang menyatakan…
- Waktu
- Syarat
- Penjelasan
- Tujuan
Jawaban: Penjelasan
Penjelasan: ‘Bahwa’ adalah konjungsi subordinatif yang memperkenalkan klausa penjelas, seringkali berfungsi sebagai objek dari verba atau pelengkap. -
Soal: Manakah di antara konjungsi berikut yang TIDAK termasuk konjungsi koordinatif?
- Dan
- Atau
- Ketika
- Tetapi
Jawaban: Ketika
Penjelasan: ‘Ketika’ adalah konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan waktu, sedangkan ‘dan’, ‘atau’, dan ‘tetapi’ adalah konjungsi koordinatif. -
Soal: Penggunaan konjungsi ‘sehingga’ yang tepat terdapat pada kalimat…
- Dia makan nasi sehingga roti.
- Dia belajar dengan giat sehingga nilainya bagus.
- Dia pergi sehingga pulang.
- Dia membaca sehingga menulis.
Jawaban: Dia belajar dengan giat sehingga nilainya bagus.
Penjelasan: ‘Sehingga’ adalah konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan akibat atau hasil. Kalimat ini menunjukkan bahwa hasil dari belajar giat adalah nilai yang bagus. -
Soal: Apa fungsi utama konjungsi ‘padahal’?
- Menyatakan pilihan
- Menyatakan waktu
- Menyatakan pertentangan atau kontras
- Menyatakan sebab
Jawaban: Menyatakan pertentangan atau kontras
Penjelasan: ‘Padahal’ adalah konjungsi koordinatif yang menunjukkan pertentangan atau kontras antara dua bagian kalimat yang setara. -
Soal: Konjungsi ‘di samping itu’ termasuk jenis konjungsi apa?
- Koordinatif
- Subordinatif
- Antarkalimat
- Korelatif
Jawaban: Antarkalimat
Penjelasan: ‘Di samping itu’ adalah konjungsi antarkalimat yang berfungsi menambahkan informasi atau gagasan baru yang berhubungan dengan kalimat sebelumnya. -
Soal: Pilihlah kalimat yang menggunakan konjungsi subordinatif ‘tujuan’ yang benar!
- Dia makan banyak, tetapi tetap kurus.
- Kami bekerja keras agar proyek ini selesai tepat waktu.
- Meskipun sakit, dia tetap sekolah.
- Dia membaca buku saat adiknya tidur.
Jawaban: Kami bekerja keras agar proyek ini selesai tepat waktu.
Penjelasan: ‘Agar’ adalah konjungsi subordinatif yang menyatakan tujuan. Kalimat ini menunjukkan tujuan dari bekerja keras adalah agar proyek selesai tepat waktu. -
Soal: Konjungsi ‘namun’ memiliki fungsi yang mirip dengan…
- Dan
- Karena
- Akan tetapi
- Jika
Jawaban: Akan tetapi
Penjelasan: ‘Namun’ dan ‘akan tetapi’ adalah konjungsi antarkalimat yang sama-sama menyatakan pertentangan atau perlawanan antara dua kalimat. -
Soal: Kalimat ‘Dia tidak hanya pintar, tetapi juga rajin.’ menggunakan konjungsi…
- Koordinatif
- Subordinatif
- Antarkalimat
- Korelatif
Jawaban: Korelatif
Penjelasan: ‘Tidak hanya…tetapi juga…’ adalah bentuk konjungsi korelatif yang menghubungkan dua sifat atau unsur yang setara. -
Soal: Konjungsi ‘sejak’ menyatakan hubungan…
- Sebab
- Akibat
- Waktu
- Syarat
Jawaban: Waktu
Penjelasan: ‘Sejak’ adalah konjungsi subordinatif yang menyatakan titik awal waktu terjadinya suatu peristiwa. -
Soal: Konjungsi ‘melainkan’ digunakan untuk…
- Menyatakan sebab-akibat
- Menyatakan pilihan yang benar dari dua alternatif
- Menyatakan tujuan
- Menyatakan waktu
Jawaban: Menyatakan pilihan yang benar dari dua alternatif
Penjelasan: ‘Melainkan’ adalah konjungsi koordinatif yang digunakan untuk mengoreksi atau menegaskan bahwa pilihan pertama salah dan pilihan kedua adalah yang benar. -
Soal: Pilihlah kalimat yang menggunakan konjungsi ‘supaya’ dengan tepat!
- Dia suka kopi supaya teh.
- Dia belajar keras supaya bisa mendapatkan beasiswa.
- Dia pergi ke pasar supaya ibu.
- Dia membaca buku supaya film.
Jawaban: Dia belajar keras supaya bisa mendapatkan beasiswa.
Penjelasan: ‘Supaya’ adalah konjungsi subordinatif yang menyatakan tujuan. Kalimat ini menunjukkan tujuan dari belajar keras adalah mendapatkan beasiswa. -
Soal: Konjungsi ‘dengan demikian’ adalah jenis konjungsi…
- Koordinatif
- Subordinatif
- Antarkalimat
- Korelatif
Jawaban: Antarkalimat
Penjelasan: ‘Dengan demikian’ adalah konjungsi antarkalimat yang menunjukkan kesimpulan atau konsekuensi dari pernyataan sebelumnya. -
Soal: Dalam kalimat ‘Jika hujan, kami tidak akan pergi.’, konjungsi ‘jika’ menyatakan hubungan…
- Waktu
- Tujuan
- Syarat
- Penyebab
Jawaban: Syarat
Penjelasan: ‘Jika’ (atau kalau, apabila) adalah konjungsi subordinatif yang menyatakan syarat untuk terjadinya suatu peristiwa. -
Soal: Pasangan konjungsi korelatif yang benar adalah…
- Sebab…maka…
- Jangankan…pun…
- Agar…dan…
- Ketika…tetapi…
Jawaban: Jangankan…pun…
Penjelasan: ‘Jangankan…pun…’ adalah salah satu bentuk konjungsi korelatif yang menunjukkan penekanan pada sesuatu yang bahkan lebih kecil atau lebih mudah. -
Soal: Konjungsi ‘yang’ dalam kalimat ‘Buku yang dibaca Ani sangat tebal.’ berfungsi sebagai konjungsi…
- Waktu
- Penyebab
- Atributif
- Tujuan
Jawaban: Atributif
Penjelasan: ‘Yang’ adalah konjungsi subordinatif yang berfungsi sebagai atributif, yaitu menjelaskan atau memberikan keterangan pada nomina yang mendahuluinya.
B. Isian Singkat
-
Soal: Sebutkan tiga contoh konjungsi koordinatif!Jawaban: Dan, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan, lalu, kemudian, serta. (Pilih tiga dari daftar ini)
-
Soal: Apa fungsi konjungsi subordinatif ‘meskipun’?Jawaban: Menyatakan hubungan konsesif atau perlawanan yang tidak menghalangi terjadinya suatu peristiwa.
-
Soal: Berikan satu contoh kalimat yang menggunakan konjungsi antarkalimat ‘namun’!Jawaban: Dia sudah berusaha keras. Namun, hasilnya tidak sesuai harapan.
-
Soal: Apa perbedaan mendasar antara konjungsi koordinatif dan subordinatif?Jawaban: Konjungsi koordinatif menghubungkan unsur-unsur yang setara, sedangkan konjungsi subordinatif menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat (unsur yang tidak setara).
-
Soal: Sebutkan dua pasangan konjungsi korelatif selain ‘baik…maupun…’!Jawaban: Tidak hanya…tetapi juga…, bukan hanya…melainkan juga…, makin…makin…, jangankan…pun…, entah…entah…. (Pilih dua dari daftar ini)
C. Menjodohkan
-
Soal: Jodohkanlah jenis konjungsi dengan contohnya yang tepat!
Premis A Premis B Konjungsi Koordinatif ??? Konjungsi Subordinatif ??? Konjungsi Antarkalimat ??? Konjungsi Korelatif ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- Konjungsi Koordinatif ↔ Dan
- Konjungsi Subordinatif ↔ Ketika
- Konjungsi Antarkalimat ↔ Oleh karena itu
- Konjungsi Korelatif ↔ Tidak hanya…tetapi juga…
-
Soal: Jodohkanlah konjungsi dengan fungsi atau hubungan yang diungkapkannya!
Premis A Premis B Apabila ??? Agar ??? Walaupun ??? Sehingga ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- Apabila ↔ Syarat
- Agar ↔ Tujuan
- Walaupun ↔ Konsesif
- Sehingga ↔ Akibat
D. Uraian
-
Soal: Jelaskan dengan contoh, bagaimana penggunaan konjungsi yang tepat dapat meningkatkan koherensi dan kepaduan sebuah paragraf!Jawaban: Penggunaan konjungsi yang tepat sangat krusial untuk menciptakan koherensi (kesinambungan makna) dan kepaduan (kesatuan bentuk) dalam sebuah paragraf. Konjungsi berfungsi sebagai “perekat” antarkalimat atau antarfrasa, menunjukkan hubungan logis antaride. Misalnya, untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat, kita bisa menggunakan konjungsi seperti ‘karena’ atau ‘sehingga’. Untuk menunjukkan pertentangan, kita bisa menggunakan ‘namun’ atau ‘akan tetapi’. Untuk menambahkan informasi, kita bisa menggunakan ‘selain itu’ atau ‘di samping itu’.
Contoh:
Tanpa konjungsi: “Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru. Kebijakan ini bertujuan menekan inflasi. Banyak pihak masih meragukan efektivitasnya.” (Terasa patah-patah)Dengan konjungsi: “Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yang bertujuan menekan inflasi. Namun, banyak pihak masih meragukan efektivitasnya.” (Lebih koheren dan padu karena ‘yang’ menghubungkan klausa dan ‘Namun’ menunjukkan pertentangan antar kalimat).
-
Soal: Bedakan secara rinci antara konjungsi ‘sedangkan’ dan ‘padahal’, dan berikan contoh penggunaannya dalam kalimat!Jawaban: Kedua konjungsi ini, ‘sedangkan’ dan ‘padahal’, adalah konjungsi koordinatif yang menunjukkan pertentangan atau kontras, namun ada perbedaan nuansa dalam penggunaannya.
**Sedangkan**:
Digunakan untuk membandingkan dua hal atau dua subjek yang berbeda dalam satu kalimat atau dua kalimat yang berdekatan. Pertentangan yang ditunjukkan lebih bersifat perbandingan atau kontras biasa tanpa ada unsur kejutan atau ekspektasi yang dilanggar.
Contoh: “Kakak suka kopi, sedangkan adik suka teh.” (Membandingkan preferensi)**Padahal**:
Digunakan untuk menunjukkan bahwa fakta yang disebutkan setelah ‘padahal’ bertentangan dengan apa yang diharapkan atau diasumsikan dari klausa sebelumnya. Ada unsur kejutan, ironi, atau kontradiksi antara realitas dan ekspektasi.
Contoh: “Dia terlihat sangat kaya, padahal ia baru saja bangkrut.” (Ada kontradiksi antara penampilan dan kenyataan yang mengejutkan).Jadi, perbedaan utamanya terletak pada nuansa: ‘sedangkan’ lebih ke perbandingan sederhana, sementara ‘padahal’ mengandung unsur pertentangan yang mengejutkan atau tidak sesuai harapan.
-
Soal: Jelaskan mengapa konjungsi korelatif selalu terdiri dari dua kata atau lebih yang berpasangan! Berikan dua contoh!Jawaban: Konjungsi korelatif selalu terdiri dari dua kata atau lebih yang berpasangan karena fungsinya adalah untuk menghubungkan dua unsur kalimat (kata, frasa, klausa) yang setara secara sintaksis dan semantik, dan memberikan penekanan pada hubungan tersebut. Pasangan ini bekerja bersama untuk menciptakan keseimbangan dan paralelisme dalam struktur kalimat, memastikan bahwa kedua unsur yang dihubungkan memiliki bobot yang sama dan hubungan yang jelas.
Jika hanya ada satu bagian dari konjungsi korelatif, maka hubungan antara kedua unsur tidak akan sejelas atau sekuat yang dimaksudkan, dan struktur kalimat bisa menjadi tidak gramatikal atau ambigu. Pasangan ini secara eksplisit menandai awal dan akhir dari struktur paralel tersebut.
Contoh:
1. **Tidak hanya… tetapi juga…**
“Dia **tidak hanya** pandai menyanyi, **tetapi juga** mahir menari.” (Menghubungkan dua predikat yang setara)
2. **Makin… makin…**
“**Makin** banyak ia belajar, **makin** pintar pula ia jadinya.” (Menghubungkan dua klausa yang menunjukkan hubungan sebab-akibat bertingkat) -
Soal: Bagaimana peran konjungsi dalam pembentukan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat? Berikan masing-masing satu contoh!Jawaban: Konjungsi memainkan peran sentral dalam pembentukan kalimat majemuk, baik setara maupun bertingkat, dengan menghubungkan klausa-klausa untuk membentuk satu kesatuan makna.
**1. Kalimat Majemuk Setara:**
Dalam kalimat majemuk setara, konjungsi menghubungkan dua atau lebih klausa yang kedudukannya sama atau sederajat. Konjungsi yang digunakan adalah **konjungsi koordinatif**. Klausa-klausa ini dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal.
* **Peran:** Menunjukkan hubungan penambahan, pilihan, pertentangan, atau urutan waktu antara klausa-klausa yang setara.
* **Contoh:** “Dia membaca buku **dan** adiknya bermain boneka.” (Konjungsi ‘dan’ menghubungkan dua klausa yang setara: ‘Dia membaca buku’ dan ‘adiknya bermain boneka’, keduanya bisa berdiri sendiri).**2. Kalimat Majemuk Bertingkat:**
Dalam kalimat majemuk bertingkat, konjungsi menghubungkan dua klausa yang tidak sederajat, yaitu satu induk kalimat dan satu atau lebih anak kalimat. Konjungsi yang digunakan adalah **konjungsi subordinatif**.
* **Peran:** Menunjukkan hubungan sebab, akibat, syarat, tujuan, waktu, konsesif, cara, atau perbandingan antara anak kalimat dengan induk kalimat, di mana anak kalimat berfungsi sebagai perluasan atau keterangan dari induk kalimat.
* **Contoh:** “Dia tidak masuk sekolah **karena** sakit.” (Konjungsi ‘karena’ menghubungkan induk kalimat ‘Dia tidak masuk sekolah’ dengan anak kalimat ‘sakit’, yang menjelaskan sebab. ‘Karena sakit’ tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat). -
Soal: Mengapa penting untuk memahami berbagai jenis konjungsi dalam menulis teks akademik atau formal?Jawaban: Memahami berbagai jenis konjungsi sangat penting dalam menulis teks akademik atau formal karena beberapa alasan utama:
1. **Meningkatkan Koherensi dan Kohesi:** Konjungsi bertindak sebagai jembatan logis antaride, kalimat, dan paragraf. Dalam tulisan akademik, di mana argumen harus dibangun secara runtut dan logis, konjungsi membantu pembaca mengikuti alur pemikiran penulis dengan lancar. Mereka menciptakan hubungan yang jelas antara satu gagasan dengan gagasan berikutnya.
2. **Menyampaikan Hubungan Logis yang Tepat:** Setiap jenis konjungsi memiliki fungsi spesifik (sebab-akibat, pertentangan, penambahan, syarat, dll.). Dengan menguasai berbagai jenis konjungsi, penulis dapat secara akurat menyampaikan hubungan logis yang kompleks antara gagasan-gagasan, menghindari ambiguitas, dan memastikan pesan tersampaikan dengan presisi.
3. **Meningkatkan Kualitas Argumentasi:** Dalam tulisan formal, argumen seringkali melibatkan perbandingan, kontras, pembuktian, atau penyangkalan. Konjungsi seperti ‘namun’, ‘oleh karena itu’, ‘selain itu’, ‘sehingga’, atau ‘meskipun demikian’ memungkinkan penulis untuk membangun argumen yang kuat, menyajikan bukti, dan menarik kesimpulan yang meyakinkan.
4. **Variasi Struktur Kalimat:** Penggunaan konjungsi yang bervariasi membantu menghindari pengulangan struktur kalimat yang monoton, membuat tulisan lebih menarik dan mudah dibaca. Ini juga menunjukkan kemahiran penulis dalam tata bahasa.
5. **Kredibilitas Penulis:** Tulisan yang padu, logis, dan gramatikal mencerminkan kredibilitas dan profesionalisme penulis. Kesalahan dalam penggunaan konjungsi dapat mengganggu pemahaman dan mengurangi dampak argumen yang disajikan.Singkatnya, konjungsi adalah alat fundamental untuk membangun struktur logis dan makna yang jelas dalam tulisan akademik dan formal, esensial untuk komunikasi ide-ide yang kompleks secara efektif.