Dalam komunikasi sehari-hari, kita seringkali menemukan penggunaan bahasa yang bervariasi. Namun, dalam konteks formal seperti penulisan ilmiah, laporan, atau pidato resmi, penggunaan kalimat baku menjadi krusial untuk menjaga kejelasan, ketepatan, dan kredibilitas. Kalimat tidak baku adalah kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia, baik dari segi ejaan, pilihan kata, maupun struktur kalimat yang diatur dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Memahami perbedaan antara kalimat baku dan tidak baku adalah keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh setiap pengguna bahasa Indonesia yang ingin berkomunikasi secara efektif dan profesional. Artikel ujian ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda mengenai konsep kalimat baku dan tidak baku, serta kemampuan Anda dalam mengidentifikasi dan memperbaikinya. Mari asah kemampuan berbahasa Indonesia Anda!

Contoh Soal Uji Kompetensi: Menguasai Kalimat Baku dan Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia
A. Pilihan Ganda
-
Soal: Manakah kalimat berikut yang menggunakan bentuk baku?
- A. Ayah bekerja di sebuah perusahaan swasta.
- B. Ayah kerja di sebuah perusahaan swasta.
- C. Ayah bekerja disebuah perusahaan swasta.
- D. Ayah bekerja di sebuah perusahaan swasta itu.
Jawaban: A. Ayah bekerja di sebuah perusahaan swasta. -
Soal: Pilihlah kalimat yang baku secara ejaan dan tata bahasa!
- A. Kami akan ngadain rapat pada hari Senin depan.
- B. Kami akan mengadakan rapat pada hari Senin depan.
- C. Kita akan mengadakan rapat pada hari Senin depan.
- D. Kami akan mengadakan rapat di hari Senin depan.
Jawaban: B. Kami akan mengadakan rapat pada hari Senin depan. -
Soal: Kata ‘cuman’ dalam kalimat ‘Saya cuman minta bantuanmu’ seharusnya diganti dengan kata baku…
- A. saja
- B. cuma
- C. hanya
- D. melulu
Jawaban: C. hanya -
Soal: Manakah kalimat yang memiliki pilihan kata yang baku?
- A. Pihak kepolisian sukses mengungkap kasus pencurian tersebut.
- B. Pihak kepolisian berhasil membongkar kasus pencurian tersebut.
- C. Pihak kepolisian jago mengungkap kasus pencurian tersebut.
- D. Pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus pencurian tersebut.
Jawaban: D. Pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus pencurian tersebut. -
Soal: Kalimat ‘Masing-masing siswa diminta untuk mengumpulkan tugasnya’ adalah tidak baku karena…
- A. Penggunaan kata ‘masing-masing’ diikuti oleh kata benda jamak.
- B. Penggunaan kata ‘diminta’ yang tidak tepat.
- C. Struktur kalimat yang pasif.
- D. Tidak ada subjek yang jelas.
Jawaban: A. Penggunaan kata ‘masing-masing’ diikuti oleh kata benda jamak. -
Soal: Bentuk baku dari kata ‘apotik’ adalah…
- A. apotek
- B. apotiek
- C. apotekh
- D. apothik
Jawaban: A. apotek -
Soal: Manakah kalimat yang menggunakan imbuhan secara baku?
- A. Pembangunan jembatan itu lagi berjalan dengan lancar.
- B. Pembangunan jembatan itu lagi jalan dengan lancar.
- C. Pembangunan jembatan itu sedang berjalan dengan lancar.
- D. Pembangunan jembatan itu tengah berjalan dengan lancar.
Jawaban: C. Pembangunan jembatan itu sedang berjalan dengan lancar. -
Soal: Perhatikan kalimat berikut: ‘Untuk mengetahui lebih lanjut, dipersilakan menghubungi narahubung.’ Kalimat tersebut tidak baku karena…
- A. Penggunaan kata ‘mengetahui’ yang tidak tepat.
- B. Tidak memiliki subjek yang jelas (kalimat pasif tak bertuan).
- C. Penggunaan kata ‘narahubung’ yang tidak baku.
- D. Terlalu panjang dan bertele-tele.
Jawaban: B. Tidak memiliki subjek yang jelas (kalimat pasif tak bertuan). -
Soal: Kata ‘resiko’ seharusnya ditulis baku menjadi…
- A. resikho
- B. risiko
- C. resikoo
- D. resikon
Jawaban: B. risiko -
Soal: Manakah kalimat berikut yang strukturnya baku?
- A. Dengan hormat kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir.
- B. Dengan hormat, kami mengundang Bapak Ibu untuk hadir.
- C. Kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir, dengan hormat.
- D. Dengan hormat, kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir.
Jawaban: D. Dengan hormat, kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir. -
Soal: Kata ‘analisa’ dalam konteks ilmiah seharusnya ditulis baku menjadi…
- A. analisis
- B. analissa
- C. analis
- D. analisy
Jawaban: A. analisis -
Soal: Kalimat ‘Walaupun hujan deras, tetapi mereka tetap berangkat’ tidak baku karena…
- A. Tidak ada subjek yang jelas.
- B. Predikat yang tidak sesuai.
- C. Penggunaan konjungsi ‘walaupun’ dan ‘tetapi’ secara bersamaan.
- D. Pilihan kata yang kurang tepat.
Jawaban: C. Penggunaan konjungsi ‘walaupun’ dan ‘tetapi’ secara bersamaan. -
Soal: Bentuk baku dari kata ‘aktifitas’ adalah…
- A. aktipitas
- B. aktivitas
- C. aktifitas
- D. aktiphitas
Jawaban: B. aktivitas -
Soal: Manakah kalimat yang menggunakan kata penghubung yang baku?
- A. Dia belajar giat agar lulus ujian.
- B. Dia belajar giat supaya lulus ujian.
- C. Dia belajar giat biar lulus ujian.
- D. Dia belajar giat demi lulus ujian.
Jawaban: A. Dia belajar giat agar lulus ujian. -
Soal: Kata ‘sebagai mana’ seharusnya ditulis baku menjadi…
- A. sebagaimana
- B. sebagai mana
- C. sebagaimna
- D. sebagai-mana
Jawaban: A. sebagaimana -
Soal: Kalimat ‘Di dalam rapat itu membicarakan anggaran baru’ tidak baku karena…
- A. Pilihan kata ‘membicarakan’ yang tidak tepat.
- B. Tidak adanya objek dalam kalimat.
- C. Penggunaan preposisi ‘di’ yang menyebabkan subjek tidak jelas.
- D. Struktur kalimat yang terlalu panjang.
Jawaban: C. Penggunaan preposisi ‘di’ yang menyebabkan subjek tidak jelas. -
Soal: Bentuk baku dari ‘merubah’ adalah…
- A. merobah
- B. merubah
- C. mengubahi
- D. mengubah
Jawaban: D. mengubah -
Soal: Manakah penulisan kata serapan yang baku?
- A. sistim
- B. sistem
- C. system
- D. sistym
Jawaban: B. sistem -
Soal: Pilihlah kalimat yang baku dan efektif!
- A. Para hadirin dimohon berdiri.
- B. Para hadirin-hadirin dimohon berdiri.
- C. Hadirin dimohon berdiri.
- D. Semua hadirin dimohon berdiri.
Jawaban: A. Para hadirin dimohon berdiri. -
Soal: Kata ‘jadual’ seharusnya ditulis baku menjadi…
- A. jadual
- B. jadawal
- C. jadwal
- D. jadwall
Jawaban: C. jadwal
B. Isian Singkat
-
Soal: Apa yang dimaksud dengan kalimat baku?Jawaban: Kalimat baku adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia, meliputi ejaan, pilihan kata, dan struktur kalimat yang diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
-
Soal: Ubah kalimat ‘Saya sudah kasih tahu dia’ menjadi kalimat baku!Jawaban: Saya sudah memberitahunya.
-
Soal: Tuliskan bentuk baku dari kata ‘sekedar’!Jawaban: sekadar
-
Soal: Perbaiki kalimat berikut agar menjadi baku: ‘Bagi para mahasiswa diharapkan untuk segera mendaftar.’Jawaban: Para mahasiswa diharapkan untuk segera mendaftar.
-
Soal: Sebutkan dua ciri utama kalimat tidak baku!Jawaban: Dua ciri utama kalimat tidak baku antara lain: tidak sesuai dengan PUEBI (ejaan, tanda baca), menggunakan ragam bahasa percakapan, dan pilihan kata yang kurang tepat.
C. Menjodohkan
-
Soal: Jodohkan kata tidak baku di kolom kiri dengan bentuk bakunya di kolom kanan!
Premis A Premis B Nampak ??? Merubah ??? Aktifitas ??? Jaman ??? Resiko ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- Nampak ↔ Tampak
- Merubah ↔ Mengubah
- Aktifitas ↔ Aktivitas
- Jaman ↔ Zaman
- Resiko ↔ Risiko
-
Soal: Jodohkan kalimat tidak baku di kolom kiri dengan perbaikan baku di kolom kanan!
Premis A Premis B Dia bilang kalo dia nggak bisa datang. ??? Di dalam rapat itu membahas masalah keuangan. ??? Bagi para siswa diharapkan tenang. ??? Walaupun hujan, tapi dia tetap berangkat. ??? Dari pada diam, lebih baik bekerja. ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- Dia bilang kalo dia nggak bisa datang. ↔ Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa datang.
- Di dalam rapat itu membahas masalah keuangan. ↔ Rapat itu membahas masalah keuangan.
- Bagi para siswa diharapkan tenang. ↔ Para siswa diharapkan tenang.
- Walaupun hujan, tapi dia tetap berangkat. ↔ Walaupun hujan, dia tetap berangkat.
- Dari pada diam, lebih baik bekerja. ↔ Daripada diam, lebih baik bekerja.
D. Uraian
-
Soal: Jelaskan mengapa penggunaan kalimat baku sangat penting dalam penulisan karya ilmiah atau dokumen resmi!Jawaban: Penggunaan kalimat baku dalam penulisan karya ilmiah atau dokumen resmi sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, kalimat baku menjamin kejelasan dan ketepatan informasi yang disampaikan, sehingga tidak menimbulkan ambiguitas atau salah tafsir. Kedua, penggunaan bahasa baku mencerminkan profesionalisme dan kredibilitas penulis atau institusi. Ketiga, kalimat baku memudahkan pembaca memahami gagasan secara utuh dan konsisten, sesuai dengan standar kebahasaan yang berlaku. Keempat, penggunaan kalimat baku merupakan bentuk kepatuhan terhadap kaidah bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai alat komunikasi formal yang efektif dan efisien.
-
Soal: Berikan tiga contoh kalimat tidak baku dan ubahlah masing-masing menjadi kalimat baku yang benar!Jawaban: 1. Tidak baku: ‘Dia bilang kalo dia nggak bisa datang.’ Baku: ‘Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa datang.’
2. Tidak baku: ‘Di dalam rapat itu membahas masalah keuangan.’ Baku: ‘Rapat itu membahas masalah keuangan.’ atau ‘Di dalam rapat itu dibahas masalah keuangan.’
3. Tidak baku: ‘Masing-masing peserta diharap tenang.’ Baku: ‘Setiap peserta diharapkan tenang.’ atau ‘Para peserta diharapkan tenang.’ -
Soal: Bagaimana cara Anda mengidentifikasi sebuah kalimat itu tidak baku? Sebutkan setidaknya tiga aspek yang perlu diperhatikan!Jawaban: Untuk mengidentifikasi kalimat tidak baku, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan: 1. Ejaan dan Tanda Baca: Periksa apakah penulisan kata, penggunaan huruf kapital, dan tanda baca sudah sesuai dengan PUEBI. Kata-kata serapan seringkali menjadi sumber kesalahan ejaan. 2. Pilihan Kata (Diksi): Perhatikan apakah kata-kata yang digunakan sudah tepat, formal, dan tidak mengandung unsur bahasa percakapan atau slanga. 3. Struktur Kalimat: Pastikan kalimat memiliki pola subjek-predikat yang jelas dan logis. Hindari penggunaan preposisi di awal kalimat yang membuat subjek tidak jelas (misalnya ‘Di dalam rapat itu membahas…’). Perhatikan juga penggunaan konjungsi ganda yang tidak perlu (misalnya ‘walaupun… tetapi…’).
-
Soal: Apa dampak negatif dari penggunaan kalimat tidak baku secara terus-menerus dalam komunikasi formal?Jawaban: Dampak negatif dari penggunaan kalimat tidak baku secara terus-menerus dalam komunikasi formal antara lain: 1. Menurunnya Kredibilitas: Penggunaan bahasa yang tidak standar dapat membuat penulis atau pembicara terlihat kurang profesional dan kurang kompeten. 2. Ketidakjelasan Informasi: Kalimat tidak baku seringkali ambigu dan dapat menyebabkan salah tafsir, menghambat komunikasi yang efektif. 3. Merusak Citra Bahasa: Jika dibiarkan, penggunaan bahasa tidak baku dapat merusak tatanan dan kaidah bahasa Indonesia itu sendiri. 4. Kesulitan Memahami: Bagi sebagian pembaca, terutama dalam konteks akademik atau internasional, kalimat tidak baku dapat menyulitkan pemahaman.
-
Soal: Jelaskan perbedaan antara ‘kata tidak baku’ dan ‘kalimat tidak baku’ dan berikan masing-masing satu contoh!Jawaban: Kata tidak baku adalah kata yang pengucapan atau penulisannya tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang telah dibakukan. Contoh: ‘sekedar’ (tidak baku) seharusnya ‘sekadar’ (baku). Kalimat tidak baku adalah kalimat yang keseluruhan strukturnya (ejaan, pilihan kata, atau tata bahasa) tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Contoh: ‘Di dalam rapat itu membicarakan anggaran baru.’ (tidak baku) seharusnya ‘Rapat itu membicarakan anggaran baru.’