Uji Kompetensi: Kumpulan Soal Pembentukan Kata Bahasa Indonesia Terlengkap

Posted on

Pembentukan kata adalah salah satu aspek fundamental dalam morfologi bahasa Indonesia yang penting untuk dikuasai. Proses ini melibatkan berbagai cara untuk membentuk kata-kata baru dari akar kata atau kata dasar, memperkaya kosakata, dan memungkinkan ekspresi yang lebih beragam. Dalam artikel ujian ini, kita akan menjelajahi berbagai mekanisme pembentukan kata, mulai dari afiksasi (pengimbuhan) dengan prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks, hingga reduplikasi (pengulangan kata), dan pemajemukan (penggabungan dua kata atau lebih). Memahami proses ini tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa Anda tetapi juga memperdalam apresiasi terhadap struktur dan kekayaan bahasa Indonesia. Ujian ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda secara komprehensif melalui berbagai jenis soal, termasuk pilihan ganda, isian singkat, esai, dan menjodohkan. Siapkan diri Anda untuk mengasah pengetahuan morfologi dan tata bahasa Anda!

Uji Kompetensi: Kumpulan Soal Pembentukan Kata Bahasa Indonesia Terlengkap

Contoh Soal Uji Kompetensi: Kumpulan Soal Pembentukan Kata Bahasa Indonesia Terlengkap

A. Pilihan Ganda

  1. Soal: Proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan pada kata dasar disebut…
    • Reduplikasi
    • Pemajemukan
    • Abreviasi
    • Afiksasi
    Jawaban: Afiksasi
    Penjelasan: Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan (afiks) pada kata dasar.
  2. Soal: Kata ‘berlari’ terbentuk melalui proses afiksasi jenis…
    • Sufiksasi
    • Infiksasi
    • Konfiksasi
    • Prefiksasi
    Jawaban: Prefiksasi
    Penjelasan: ‘Ber-‘ adalah prefiks (imbuhan di awal kata) yang ditambahkan pada kata dasar ‘lari’.
  3. Soal: Contoh kata yang terbentuk melalui proses sufiksasi adalah…
    • Terbang
    • Gerigi
    • Makan-an
    • Kedua
    Jawaban: Makan-an
    Penjelasan: Sufiks ‘-an’ ditambahkan di akhir kata dasar ‘makan’ untuk membentuk ‘makanan’.
  4. Soal: Imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar disebut…
    • Prefiks
    • Sufiks
    • Konfiks
    • Infiks
    Jawaban: Infiks
    Penjelasan: Infiks adalah imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar, contohnya ‘-el-‘ pada ‘geletar’ dari ‘getar’.
  5. Soal: Kata ‘persatuan’ terbentuk melalui proses afiksasi jenis…
    • Prefiksasi
    • Sufiksasi
    • Infiksasi
    • Konfiksasi
    Jawaban: Konfiksasi
    Penjelasan: Konfiks ‘per-an’ ditambahkan secara bersamaan mengapit kata dasar ‘satu’ untuk membentuk ‘persatuan’.
  6. Soal: Proses pengulangan kata dasar atau bagian kata disebut…
    • Afiksasi
    • Pemajemukan
    • Abreviasi
    • Reduplikasi
    Jawaban: Reduplikasi
    Penjelasan: Reduplikasi adalah proses pengulangan bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, atau dengan perubahan bunyi.
  7. Soal: Contoh reduplikasi penuh adalah…
    • Lelaki
    • Sayur-mayur
    • Buku-buku
    • Bersalam-salaman
    Jawaban: Buku-buku
    Penjelasan: ‘Buku-buku’ adalah pengulangan seluruh kata dasar ‘buku’ tanpa perubahan.
  8. Soal: Kata ‘lelaki’ terbentuk melalui reduplikasi…
    • Penuh
    • Berimbuhan
    • Sebagian
    • Perubahan bunyi
    Jawaban: Sebagian
    Penjelasan: ‘Lelaki’ berasal dari kata dasar ‘laki’ dengan pengulangan suku kata pertama ‘la-‘.
  9. Soal: Contoh reduplikasi dengan perubahan bunyi adalah…
    • Rumah-rumah
    • Berjalan-jalan
    • Sayur-mayur
    • Tolong-menolong
    Jawaban: Sayur-mayur
    Penjelasan: ‘Sayur-mayur’ adalah reduplikasi yang disertai perubahan bunyi pada unsur keduanya.
  10. Soal: Kata ‘bersalam-salaman’ terbentuk melalui reduplikasi…
    • Penuh
    • Sebagian
    • Berimbuhan
    • Perubahan bunyi
    Jawaban: Berimbuhan
    Penjelasan: ‘Bersalam-salaman’ adalah pengulangan kata dasar ‘salam’ yang telah diberi imbuhan ‘ber-‘ dan ‘-an’.
  11. Soal: Proses penggabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu makna baru disebut…
    • Afiksasi
    • Reduplikasi
    • Abreviasi
    • Pemajemukan
    Jawaban: Pemajemukan
    Penjelasan: Pemajemukan adalah proses pembentukan kata dengan menggabungkan dua morfem dasar atau lebih yang berdiri sendiri menjadi satu kesatuan makna.
  12. Soal: Contoh kata majemuk yang benar adalah…
    • Berlari
    • Rumah sakit
    • Membaca
    • Buku-buku
    Jawaban: Rumah sakit
    Penjelasan: ‘Rumah sakit’ adalah gabungan dua kata yang membentuk satu makna baru dan tidak dapat dipisahkan tanpa mengubah makna.
  13. Soal: Kata ‘kacamata’ termasuk jenis kata majemuk yang…
    • Belum menyatu
    • Berafiks
    • Reduplikatif
    • Telah menyatu
    Jawaban: Telah menyatu
    Penjelasan: ‘Kacamata’ adalah kata majemuk yang penulisannya sudah disatukan dan maknanya tidak bisa lagi ditelusuri dari makna unsur-unsurnya secara terpisah.
  14. Soal: Manakah dari berikut ini yang BUKAN termasuk jenis afiks?
    • Prefiks
    • Sufiks
    • Kata dasar
    • Infiks
    Jawaban: Kata dasar
    Penjelasan: Kata dasar adalah morfem yang menjadi dasar pembentukan kata, bukan imbuhan (afiks).
  15. Soal: Fungsi utama afiks ‘me-‘ pada kata ‘menulis’ adalah…
    • Membentuk kata sifat
    • Membentuk kata benda
    • Membentuk kata kerja pasif
    • Membentuk kata kerja aktif
    Jawaban: Membentuk kata kerja aktif
    Penjelasan: Prefiks ‘me-‘ pada umumnya berfungsi membentuk kata kerja aktif transitif atau intransitif.
  16. Soal: Kata ‘pejuang’ terbentuk dari kata dasar ‘juang’ dengan prefiks ‘pe-‘. Prefiks ‘pe-‘ di sini berfungsi untuk…
    • Menyatakan alat
    • Menyatakan hasil
    • Menyatakan pelaku
    • Menyatakan sifat
    Jawaban: Menyatakan pelaku
    Penjelasan: Prefiks ‘pe-‘ seringkali berfungsi untuk menyatakan orang yang melakukan pekerjaan atau memiliki sifat tertentu.
  17. Soal: Kata ‘terbang’ (dari ‘ter-‘ + ‘bang’) menunjukkan bahwa prefiks ‘ter-‘ dapat berfungsi sebagai…
    • Kata kerja pasif
    • Kata sifat
    • Kata kerja tak sengaja
    • Kata benda
    Jawaban: Kata kerja tak sengaja
    Penjelasan: Prefiks ‘ter-‘ dapat menunjukkan makna ‘tidak sengaja’ atau ‘dapat di-‘ (pasif) atau ‘paling’. Dalam konteks ‘terbang’, ini adalah kata kerja yang terjadi secara tidak disengaja atau alamiah.
  18. Soal: Imbuhan ‘-nya’ pada kata ‘bukunya’ berfungsi sebagai…
    • Kata ganti kepunyaan orang pertama
    • Kata ganti kepunyaan orang kedua
    • Kata ganti kepunyaan orang ketiga tunggal
    • Kata ganti penunjuk
    Jawaban: Kata ganti kepunyaan orang ketiga tunggal
    Penjelasan: Sufiks ‘-nya’ berfungsi sebagai penunjuk kepunyaan untuk orang ketiga tunggal.
  19. Soal: Kata ‘gemuruh’ (dari ‘guruh’ + ‘-em-‘) adalah contoh pembentukan kata dengan…
    • Prefiks
    • Sufiks
    • Konfiks
    • Infiks
    Jawaban: Infiks
    Penjelasan: Infiks ‘-em-‘ disisipkan di tengah kata dasar ‘guruh’ untuk membentuk ‘gemuruh’.
  20. Soal: Manakah dari pasangan kata berikut yang keduanya merupakan hasil pemajemukan?
    • Berlari, makanan
    • Buku-buku, sayur-mayur
    • Meja hijau, mata pelajaran
    • Persatuan, kegembiraan
    Jawaban: Meja hijau, mata pelajaran
    Penjelasan: ‘Meja hijau’ dan ‘mata pelajaran’ adalah gabungan dua kata yang membentuk makna baru dan bertindak sebagai satu kesatuan leksikal.

B. Isian Singkat

  1. Soal: Sebutkan tiga jenis afiks dalam bahasa Indonesia!
    Jawaban: Prefiks, sufiks, infiks, konfiks (pilih tiga dari empat).
  2. Soal: Apa perbedaan utama antara reduplikasi penuh dan reduplikasi sebagian?
    Jawaban: Reduplikasi penuh adalah pengulangan seluruh kata dasar (misal: buku-buku), sedangkan reduplikasi sebagian adalah pengulangan sebagian dari kata dasar, biasanya suku kata awal (misal: lelaki dari laki).
  3. Soal: Berikan satu contoh kata yang terbentuk melalui konfiksasi ‘ke-an’!
    Jawaban: Kebaikan, keindahan, kemanusiaan, kenyataan (pilih salah satu).
  4. Soal: Jelaskan mengapa ‘rumah makan’ termasuk kata majemuk!
    Jawaban: ‘Rumah makan’ adalah kata majemuk karena terdiri dari dua kata yang digabungkan dan membentuk makna baru yang tidak dapat diartikan hanya dari makna masing-masing kata secara terpisah, yaitu tempat untuk makan.
  5. Soal: Apa fungsi imbuhan ‘-kan’ pada kata ‘memakan-kan’?
    Jawaban: Imbuhan ‘-kan’ berfungsi membentuk kata kerja kausatif (menyebabkan) atau benefaktif (untuk orang lain).

C. Menjodohkan

  1. Soal: Jodohkanlah jenis afiks dengan contoh kata yang tepat!
    Premis A Premis B
    Prefiks ‘me-‘ ???
    Sufiks ‘-an’ ???
    Infiks ‘-el-‘ ???
    Konfiks ‘ke-an’ ???
    Kunci Jawaban (Pasangan):

    • Prefiks ‘me-‘ ↔ Menulis
    • Sufiks ‘-an’ ↔ Makanan
    • Infiks ‘-el-‘ ↔ Geletar
    • Konfiks ‘ke-an’ ↔ Kebaikan
  2. Soal: Jodohkanlah jenis reduplikasi dengan contoh kata yang sesuai!
    Premis A Premis B
    Reduplikasi Penuh ???
    Reduplikasi Sebagian ???
    Reduplikasi Berimbuhan ???
    Reduplikasi Perubahan Bunyi ???
    Kunci Jawaban (Pasangan):

    • Reduplikasi Penuh ↔ Buku-buku
    • Reduplikasi Sebagian ↔ Lelaki
    • Reduplikasi Berimbuhan ↔ Bersalam-salaman
    • Reduplikasi Perubahan Bunyi ↔ Sayur-mayur

D. Uraian

  1. Soal: Jelaskan secara rinci empat jenis afiksasi (prefiksasi, sufiksasi, infiksasi, dan konfiksasi) dalam bahasa Indonesia beserta masing-masing dua contoh kata!
    Jawaban: 1. Prefiksasi: Penambahan imbuhan di awal kata dasar. Contoh: ‘me-‘ + ‘baca’ menjadi ‘membaca’, ‘ber-‘ + ‘jalan’ menjadi ‘berjalan’.
    2. Sufiksasi: Penambahan imbuhan di akhir kata dasar. Contoh: ‘makan’ + ‘-an’ menjadi ‘makanan’, ‘baik’ + ‘-nya’ menjadi ‘baiknya’.
    3. Infiksasi: Penambahan imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar. Contoh: ‘getar’ + ‘-el-‘ menjadi ‘geletar’, ‘guruh’ + ‘-em-‘ menjadi ‘gemuruh’.
    4. Konfiksasi: Penambahan imbuhan di awal dan akhir kata dasar secara bersamaan. Contoh: ‘per-‘ + ‘satu’ + ‘-an’ menjadi ‘persatuan’, ‘ke-‘ + ‘baik’ + ‘-an’ menjadi ‘kebaikan’.
  2. Soal: Analisis perbedaan makna dan fungsi antara kata ‘berlari’, ‘melarikan’, dan ‘terlari’ dari kata dasar ‘lari’!
    Jawaban: 1. Berlari: Terbentuk dari prefiks ‘ber-‘ + ‘lari’. Bermakna melakukan tindakan lari (aktif, intransitif). Contoh: Anak itu ‘berlari’ mengejar bola.
    2. Melarikan: Terbentuk dari prefiks ‘me-‘ + ‘lari’ + ‘-kan’. Bermakna menyebabkan sesuatu lari atau membawa lari sesuatu (transitif, kausatif). Contoh: Pencuri itu ‘melarikan’ sepeda motor.
    3. Terlari: Terbentuk dari prefiks ‘ter-‘ + ‘lari’. Bermakna lari secara tidak sengaja atau sudah terlanjur lari (pasif, tidak sengaja). Contoh: Dia ‘terlari’ saat mendengar suara ledakan.
  3. Soal: Jelaskan konsep reduplikasi dalam pembentukan kata bahasa Indonesia dan sebutkan tiga jenis reduplikasi beserta contohnya!
    Jawaban: Reduplikasi adalah proses pengulangan bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, atau dengan perubahan bunyi, untuk membentuk kata baru dengan makna tertentu. Tiga jenis reduplikasi:
    1. Reduplikasi Penuh (Dwilingga): Pengulangan seluruh kata dasar. Contoh: ‘buku-buku’, ‘rumah-rumah’, ‘anak-anak’. Bermakna jamak atau intensitas.
    2. Reduplikasi Sebagian (Dwi Purwa): Pengulangan sebagian dari kata dasar, biasanya suku kata pertama. Contoh: ‘laki’ menjadi ‘lelaki’, ‘tamu’ menjadi ‘tetamu’, ‘sikat’ menjadi ‘sesikat’.
    3. Reduplikasi Berimbuhan: Pengulangan kata dasar yang sudah atau akan diberi imbuhan. Contoh: ‘bersalam-salaman’, ‘tolong-menolong’, ‘terbang-terbangan’.
    4. Reduplikasi dengan Perubahan Bunyi: Pengulangan kata yang disertai perubahan fonem pada salah satu unsurnya. Contoh: ‘sayur-mayur’, ‘bolak-balik’, ‘serba-serbi’.
  4. Soal: Apa yang dimaksud dengan pemajemukan dalam pembentukan kata? Berikan minimal tiga contoh kata majemuk dan jelaskan karakteristiknya!
    Jawaban: Pemajemukan adalah proses penggabungan dua morfem dasar atau lebih yang berdiri sendiri menjadi satu kesatuan leksikal baru dengan makna yang berbeda dari makna unsur-unsur pembentuknya secara terpisah. Karakteristik kata majemuk:
    1. Maknanya tidak bisa diterangkan dari makna unsur-unsurnya. Contoh: ‘meja hijau’ (bukan meja berwarna hijau, melainkan pengadilan).
    2. Unsur-unsurnya tidak dapat disisipi kata lain. Contoh: tidak bisa ‘rumah sangat sakit’.
    3. Unsur-unsurnya tidak dapat dipertukarkan posisinya. Contoh: ‘sakit rumah’ tidak bermakna.
    Contoh lain: ‘mata pelajaran’ (bukan mata yang digunakan untuk pelajaran, melainkan bidang studi), ‘rumah sakit’ (bukan rumah yang sakit, melainkan institusi kesehatan), ‘kacamata’ (alat bantu penglihatan).
  5. Soal: Bagaimana proses pembentukan kata dapat memperkaya kosakata bahasa Indonesia? Jelaskan dengan memberikan contoh dari berbagai jenis pembentukan kata!
    Jawaban: Proses pembentukan kata sangat vital dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia karena memungkinkan lahirnya kata-kata baru dari morfem yang sudah ada, tanpa harus meminjam dari bahasa lain. Ini membuat bahasa menjadi lebih fleksibel dan ekspresif. Contoh:
    1. Afiksasi: Dari kata dasar ‘ajar’, dapat dibentuk ‘mengajar’ (kata kerja), ‘pelajar’ (kata benda/pelaku), ‘ajaran’ (kata benda/hasil), ‘terajar’ (kata kerja/pasif), ‘pengajaran’ (kata benda/proses). Setiap kata memiliki makna dan fungsi gramatikal yang berbeda.
    2. Reduplikasi: Dari kata dasar ‘anak’, dapat dibentuk ‘anak-anak’ (jamak), ‘kekanak-kanakan’ (sifat). Dari ‘mobil’, dapat dibentuk ‘mobil-mobilan’ (tiruan).
    3. Pemajemukan: Dari kata ‘rumah’ dan ‘sakit’, terbentuk ‘rumah sakit’ (institusi). Dari ‘mata’ dan ‘hari’, terbentuk ‘matahari’ (benda langit). Setiap gabungan menciptakan entitas atau konsep baru yang spesifik.
    Melalui proses-proses ini, bahasa Indonesia dapat terus berkembang untuk menamai konsep-konsep baru, mengekspresikan nuansa makna yang lebih halus, dan mengikuti perkembangan zaman, sehingga kosakatanya menjadi lebih kaya dan beragam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *