Uji Kemahiran Ejaan yang Disempurnakan (EYD): Soal Bahasa Indonesia Lengkap

Posted on

Uji Kemahiran Ejaan yang Disempurnakan (EYD): Soal Bahasa Indonesia Lengkap

Asah kemampuan Bahasa Indonesia Anda dengan kumpulan soal Ejaan yang Disempurnakan (EYD) terlengkap ini. Artikel ini menyajikan berbagai jenis pertanyaan, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga menjodohkan, yang dirancang khusus untuk menguji pemahaman Anda terhadap kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baku. Pelajari penulisan huruf kapital, tanda baca, kata depan, partikel, hingga kata serapan sesuai EYD. Ideal untuk siswa, mahasiswa, profesional, atau siapa pun yang ingin meningkatkan akurasi berbahasa tulis. Kuasai EYD sekarang dan pastikan tulisan Anda selalu sesuai standar kebahasaan yang berlaku.


Contoh Soal dan Pembahasan

1. Penulisan kata depan ‘di’ yang benar dalam kalimat berikut adalah…

  • A. A. Buku itu diatas meja.
  • B. B. Buku itu di atas meja.
  • C. C. Buku itu Diatas meja.
  • D. D. Buku itu di atasMeja.

Jawaban: B. Buku itu di atas meja.

Pembahasan: Kata depan ‘di’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya jika menunjukkan tempat atau arah. ‘Di atas’ menunjukkan tempat.

2. Manakah kalimat yang menggunakan huruf kapital dengan benar?

  • A. A. Dia lahir pada bulan januari.
  • B. B. Kami pergi ke Danau Toba.
  • C. C. Sungai Musi membentang di Palembang.
  • D. D. Presiden Republik Indonesia berkunjung.

Jawaban: C. Sungai Musi membentang di Palembang.

Pembahasan: Huruf kapital digunakan untuk nama geografi seperti ‘Sungai Musi’ dan ‘Palembang’.

3. Penulisan partikel ‘-pun’ yang benar terdapat pada kalimat…

  • A. A. Walaupun hujan, kami tetap berangkat.
  • B. B. Apa pun yang terjadi, aku akan menemanimu.
  • C. C. Dia tidak datang, aku pun tidak.
  • D. D. Makan pun minum pun tidak sempat.

Jawaban: A. Walaupun hujan, kami tetap berangkat.

Pembahasan: Partikel ‘-pun’ ditulis serangkai jika merupakan gabungan kata yang sudah padu seperti ‘walaupun’, ‘bagaimanapun’, ‘ataupun’, dll. Jika memiliki makna ‘juga’, ditulis terpisah.

4. Kalimat berikut yang menggunakan tanda koma (,) dengan tepat adalah…

  • A. A. Oleh karena itu dia tidak datang.
  • B. B. Ibu membeli sayur, buah, dan daging.
  • C. C. Dia sangat pandai tetapi malas.
  • D. D. Jakarta ibu kota Indonesia.

Jawaban: B. Ibu membeli sayur, buah, dan daging.

Pembahasan: Tanda koma digunakan untuk memisahkan rincian yang lebih dari dua unsur.

5. Penulisan singkatan nama gelar yang benar adalah…

  • A. A. Dra
  • B. B. S.Pd
  • C. C. S.E.
  • D. D. Prof Dr.

Jawaban: C. S.E.

Pembahasan: Singkatan nama gelar ditulis dengan tanda titik setelah setiap huruf singkatan, kecuali untuk gelar yang terdiri dari satu kata dan disingkat satu huruf, seperti ‘dr.’ untuk dokter.

6. Manakah penulisan angka dan bilangan yang benar?

  • A. A. Dia berhasil meraih juara 1 dalam lomba itu.
  • B. B. Ada 250 orang yang hadir.
  • C. C. Saya memiliki dua puluh lima buku.
  • D. D. Harga barang itu Rp. 5.000.

Jawaban: A. Dia berhasil meraih juara 1 dalam lomba itu.

Pembahasan: Angka digunakan untuk menyatakan bilangan pada judul, nomor, tahun, dsb. Bilangan dapat ditulis dengan huruf jika tidak terlalu panjang dan tidak dalam konteks teknis. Pilihan A adalah penggunaan angka yang lazim dan benar.

7. Kalimat yang menggunakan huruf miring dengan benar adalah…

  • A. A. Buku ‘Laskar Pelangi’ sangat populer.
  • B. B. Kata ad hoc sering digunakan dalam konteks hukum.
  • C. C. Dia membaca koran Kompas.
  • D. D. Judul bab adalah ‘Pengantar EYD’.

Jawaban: B. Kata ad hoc sering digunakan dalam konteks hukum.

Pembahasan: Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan asing yang belum diserap ke dalam Bahasa Indonesia secara utuh.

8. Penulisan gabungan kata yang benar terdapat pada…

  • A. A. bertanggung jawab
  • B. B. olah raga
  • C. C. anti korupsi
  • D. D. Duta besar Indonesia mengunjungi Jepang.

Jawaban: D. Duta besar Indonesia mengunjungi Jepang.

Pembahasan: Gabungan kata yang sudah padu seperti ‘duta besar’ ditulis terpisah, kecuali jika sudah mengalami proses pemaduan yang kuat seperti ‘pusatbahasa’.

9. Manakah kalimat yang memiliki kesalahan penulisan ejaan?

  • A. A. Dia bekerja di Kantor Gubernur.
  • B. B. Ayahku seorang Dokter.
  • C. C. Kita harus menghormati Jasa Pahlawan.
  • D. D. Buku itu sudah ku baca.

Jawaban: A. Dia bekerja di Kantor Gubernur.

Pembahasan: Nama jabatan yang diikuti nama orang atau nama tempat ditulis dengan huruf kapital. Namun, ‘Kantor Gubernur’ bukan nama diri, sehingga ‘kantor’ seharusnya huruf kecil jika tidak merujuk pada nama resmi institusi yang spesifik.

10. Penggunaan tanda titik dua (:) yang tepat terdapat pada kalimat…

  • A. A. Ketua: Andi Sekretaris: Budi
  • B. B. Perlengkapan mendaki: tenda, sepatu, dan ransel.
  • C. C. Pukul 10: 30 WIB
  • D. D. Surat itu ditujukan kepada Yth: Bapak Direktur.

Jawaban: B. Perlengkapan mendaki: tenda, sepatu, dan ransel.

Pembahasan: Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerian atau perincian.

11. Kalimat yang menggunakan tanda hubung (-) dengan benar adalah…

  • A. A. Anak-anak bermain di taman.
  • B. B. Tanggal 2-10-2023
  • C. C. Se-Indonesia
  • D. D. Jakarta-Bandung

Jawaban: A. Anak-anak bermain di taman.

Pembahasan: Tanda hubung digunakan untuk merangkai kata ulang seperti ‘anak-anak’.

12. Penulisan kata ‘maha’ yang benar adalah…

  • A. A. Maha Esa
  • B. B. Maha Siswa
  • C. C. Mahakuasa
  • D. D. Maha Guru

Jawaban: C. Mahakuasa

Pembahasan: Kata ‘maha’ sebagai unsur gabungan kata ditulis serangkai, kecuali jika diikuti kata dasar yang berawal huruf kapital atau kata yang menunjukkan nama Tuhan, maka ditulis terpisah.

13. Manakah kalimat yang penulisan hurufnya sudah sesuai EYD?

  • A. A. Kami berwisata ke gunung Bromo.
  • B. B. Dia berasal dari suku Jawa.
  • C. C. Bahasa Indonesia adalah Bahasa Nasional.
  • D. D. Upacara itu dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat.

Jawaban: B. Dia berasal dari suku Jawa.

Pembahasan: Nama suku ditulis dengan huruf kapital, sedangkan ‘suku’ sebagai kata umum ditulis dengan huruf kecil.

14. Penggunaan tanda petik ganda (“…”) yang tepat terdapat pada…

  • A. A. Kata “ayah” berarti orang tua laki-laki.
  • B. B. Dia membaca puisi berjudul “Aku”.
  • C. C. Bab II “Pembahasan”.
  • D. D. “Kapan kita berangkat?” tanya Rina.

Jawaban: D. “Kapan kita berangkat?” tanya Rina.

Pembahasan: Tanda petik ganda digunakan untuk mengapit petikan langsung dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

15. Penulisan kata ‘antar’ sebagai awalan yang benar adalah…

  • A. A. antarkota
  • B. B. antar kota
  • C. C. antar-kota
  • D. D. antarKota

Jawaban: A. antarkota

Pembahasan: Awalan ‘antar-‘ ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

16. Kalimat yang memiliki kesalahan penulisan tanda baca adalah…

  • A. A. Dia tidak datang, karena sakit.
  • B. B. Kami harus belajar, membaca, dan menulis.
  • C. C. Ibu berkata; “Hati-hati di jalan!”
  • D. D. Siapa namamu?

Jawaban: C. Ibu berkata; “Hati-hati di jalan!”

Pembahasan: Setelah kata ‘berkata’ yang diikuti petikan langsung, seharusnya menggunakan tanda koma (,) bukan titik koma (;).

17. Penulisan unsur serapan yang benar adalah…

  • A. A. tehnologi
  • B. B. frekuensi
  • C. C. kwalitas
  • D. D. apotekir

Jawaban: B. frekuensi

Pembahasan: Kata ‘frekuensi’ adalah bentuk serapan yang sudah baku dari ‘frequency’.

18. Manakah penulisan gelar akademik yang benar?

  • A. A. Budi Santoso, S.Si, M.Sc
  • B. B. Dr. Rer. Nat. Budi Santoso, S.Si., M.Sc
  • C. C. Dr. rer. nat. Budi Santoso, S.Si., M.Sc.
  • D. D. Dr.rer.nat. Budi Santoso, S.Si, M.Sc.

Jawaban: C. Dr. rer. nat. Budi Santoso, S.Si., M.Sc.

Pembahasan: Setiap singkatan gelar dipisahkan dengan titik, dan antar gelar dipisahkan dengan koma.

19. Penggunaan tanda elipsis (…) yang tepat adalah…

  • A. A. Saya membeli pensil, buku…
  • B. B. “…Dia akan datang besok pagi,” kata Rara.
  • C. C. Dia sedang memikirkan masalah itu…
  • D. D. Pertemuan itu dihadiri oleh Bapak, Ibu, dan anak-anak…

Jawaban: B. “…Dia akan datang besok pagi,” kata Rara.

Pembahasan: Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa ada bagian yang dihilangkan dalam kutipan langsung.

20. Kalimat yang menggunakan penulisan angka Romawi dengan benar adalah…

  • A. A. Abad ke-XXI
  • B. B. Raja Louis XIV
  • C. C. Bab V buku ini membahas tentang ekonomi.
  • D. D. Perang Dunia II

Jawaban: C. Bab V buku ini membahas tentang ekonomi.

Pembahasan: Angka Romawi digunakan untuk penomoran bab atau bagian dalam buku.

21. Jelaskan perbedaan penulisan ‘di’ sebagai awalan dan ‘di’ sebagai kata depan beserta contohnya!

Jawaban: ‘Di’ sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata kerja yang mengikutinya (contoh: ditulis, dimakan). ‘Di’ sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya karena menunjukkan tempat atau waktu (contoh: di sekolah, di pagi hari).

Pembahasan: Membedakan ‘di’ awalan dan kata depan adalah kaidah dasar EYD yang sering salah dipahami. Awalan ‘di-‘ membentuk kata kerja pasif, sedangkan kata depan ‘di’ menunjukkan lokasi.

22. Perbaiki kalimat berikut agar sesuai EYD: ‘Walau pun hujan deras, kami tetap berangkat ke rumah sakit untuk menjenguk teman yang sedang sakit keras.’

Jawaban: Walaupun hujan deras, kami tetap berangkat ke rumah sakit untuk menjenguk teman yang sedang sakit keras.

Pembahasan: Partikel ‘-pun’ pada ‘walaupun’ harus ditulis serangkai karena sudah padu.

23. Kapan huruf kapital digunakan pada nama jabatan atau pangkat?

Jawaban: Huruf kapital digunakan pada nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang, atau jika digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, atau sebagai sapaan (contoh: Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden, ‘Selamat pagi, Dokter’).

Pembahasan: Kaidah penggunaan huruf kapital untuk jabatan penting untuk penulisan formal.

24. Apa fungsi tanda pisah (—) dalam sebuah kalimat? Berikan satu contoh.

Jawaban: Tanda pisah (—) digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat, menegaskan adanya aposisi atau keterangan lain, atau menunjukkan rentang waktu/nilai (contoh: Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh pahlawan).

Pembahasan: Tanda pisah memiliki fungsi yang lebih kuat dari tanda hubung dan koma dalam memisahkan bagian kalimat.

25. Sebutkan dua kaidah penulisan kata ulang menurut EYD!

Jawaban: 1. Kata ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya (contoh: anak-anak, buku-buku). 2. Kata ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama (contoh: rumah makan rumah makan, surat kabar surat kabar).

Pembahasan: Penulisan kata ulang memiliki aturan spesifik yang membedakannya dari gabungan kata.

26. Jelaskan secara komprehensif aturan penggunaan huruf kapital pada nama diri geografi dan nama bangsa, suku, bahasa, serta agama. Berikan contoh untuk setiap kategori.

Jawaban: Aturan penggunaan huruf kapital pada nama diri geografi adalah sebagai berikut: Huruf kapital digunakan untuk nama geografi (contoh: Asia Tenggara, Danau Toba, Gunung Semeru). Namun, jika nama diri geografi diikuti oleh kata jenis yang tidak membentuk kesatuan, kata jenis tersebut tidak dikapitalisasi (contoh: mandi di kali Ciliwung, berlayar ke teluk Bone). Sedangkan untuk nama bangsa, suku, bahasa, dan agama, huruf kapital digunakan untuk nama bangsa (contoh: bangsa Indonesia), nama suku (contoh: suku Jawa), nama bahasa (contoh: bahasa Inggris), dan nama agama serta kitab suci (contoh: agama Islam, Al-Qur’an).

Pembahasan: Menjelaskan kaidah penggunaan huruf kapital secara rinci membantu memahami kompleksitasnya dalam konteks nama diri dan entitas kebudayaan.

27. Analisis tiga kesalahan umum dalam penggunaan tanda baca koma (,) di Bahasa Indonesia dan jelaskan bagaimana seharusnya penggunaannya yang benar sesuai EYD.

Jawaban: Tiga kesalahan umum penggunaan tanda koma adalah: 1. Setelah konjungsi antarkalimat seperti ‘oleh karena itu’, ‘jadi’, ‘dengan demikian’. Seharusnya tanda koma digunakan setelah konjungsi tersebut jika terletak di awal kalimat atau sebelum konjungsi jika di tengah kalimat (contoh: Oleh karena itu, dia tidak datang. Dia tidak datang, oleh karena itu, kami pulang). 2. Memisahkan subjek dan predikat. Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan subjek dan predikat (contoh salah: Adik saya, belajar di rumah. Seharusnya: Adik saya belajar di rumah). 3. Setelah kata ‘dan’ atau ‘atau’ dalam rincian. Tanda koma tidak digunakan sebelum ‘dan’ atau ‘atau’ jika merupakan unsur terakhir dalam perincian (contoh: Saya membeli buku, pensil, dan pulpen).

Pembahasan: Tanda koma adalah salah satu tanda baca yang paling sering disalahgunakan. Memahami kesalahan umum membantu dalam praktik penulisan yang benar.

28. Bagaimana EYD mengatur penulisan unsur serapan dari bahasa asing? Jelaskan dua kategori penyerapan dan berikan masing-masing dua contoh kata.

Jawaban: EYD mengatur penulisan unsur serapan dari bahasa asing dengan dua kategori utama: 1. Penyerapan secara utuh: Kata-kata diserap tanpa perubahan bentuk atau ejaan (contoh: film, data, standar). 2. Penyesuaian ejaan: Kata-kata diserap dengan penyesuaian ejaan agar sesuai dengan kaidah fonologi dan morfologi Bahasa Indonesia (contoh: ‘frequency’ menjadi ‘frekuensi’, ‘quality’ menjadi ‘kualitas’, ‘system’ menjadi ‘sistem’).

Pembahasan: Penyerapan unsur asing merupakan bagian penting dalam perkembangan bahasa. Memahami kaidah ini membantu dalam penulisan kata-kata baru atau istilah teknis.

29. Jelaskan perbedaan antara tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) dalam penggunaannya menurut EYD. Berikan masing-masing dua contoh yang berbeda.

Jawaban: Tanda hubung (-) digunakan untuk: 1. Menyambung suku kata yang terpisah oleh pergantian baris (contoh: makan-an). 2. Merangkai unsur kata ulang (contoh: anak-anak). 3. Merangkai imbuhan dengan kata dasar yang diawali huruf kapital (contoh: se-Indonesia). Tanda pisah (—) digunakan untuk: 1. Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat (contoh: Cerita itu—saya tidak tahu mengapa—sangat menarik). 2. Menegaskan adanya aposisi atau keterangan lain (contoh: Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah wajah dunia). 3. Menunjukkan rentang waktu atau nilai (contoh: Tahun 2000—2023).

Pembahasan: Meskipun serupa dalam bentuk, tanda hubung dan tanda pisah memiliki fungsi yang sangat berbeda dalam penulisan. Membedakannya adalah kunci akurasi ejaan.

30. Bagaimana EYD mengatur penulisan huruf kapital pada nama gelar, jabatan, dan pangkat yang diikuti nama orang atau sebagai sapaan? Berikan contoh untuk setiap kondisi.

Jawaban: EYD mengatur penulisan huruf kapital pada nama gelar, jabatan, dan pangkat sebagai berikut: 1. Huruf kapital digunakan sebagai unsur nama orang (contoh: Sultan Hasanuddin). 2. Huruf kapital digunakan untuk nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang (contoh: Haji Agus Salim, Nabi Muhammad). 3. Huruf kapital digunakan untuk nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat (contoh: Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Barat, Wakil Presiden). 4. Huruf kapital digunakan sebagai sapaan (contoh: ‘Selamat pagi, Dokter’, ‘Bagaimana kabar Anda, Bapak?’).

Pembahasan: Aturan kapitalisasi untuk gelar, jabatan, dan pangkat sangat penting dalam dokumen formal dan komunikasi resmi.

31. Jodohkan kaidah EYD dengan contoh penulisan yang benar!

Kolom A
Kolom B
1. Penulisan kata depan ‘ke’
A. Ayah membaca koran Kompas.
2. Huruf kapital untuk nama surat kabar
B. Dia tidak datang pun aku tidak peduli.
3. Penulisan partikel ‘-pun’ yang terpisah
C. Kami pergi ke sekolah.
4. Huruf miring untuk judul buku
D. Novel Laskar Pelangi sangat terkenal.

Jawaban: 1-C, 2-A, 3-D, 4-B

Pembahasan: Setiap kaidah memiliki contoh spesifik yang menunjukkan penerapannya.

32. Jodohkan istilah EYD dengan pengertian yang tepat!

Kolom A
Kolom B
1. Afiksasi
A. Penggunaan tanda baca yang benar dalam kalimat.
2. Pungtuasi
B. Kata atau ungkapan dari bahasa asing yang diserap ke Bahasa Indonesia.
3. Akronim
C. Proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan (awalan, sisipan, akhiran).
4. Kata Serapan
D. Singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun gabungan keduanya yang diperlakukan sebagai kata.

Jawaban: 1-C, 2-A, 3-D, 4-B

Pembahasan: Memahami definisi istilah-istilah EYD adalah dasar untuk menerapkan kaidahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *