Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) adalah panduan esensial bagi siapa saja yang ingin menggunakan bahasa Indonesia dengan benar dan baku. Menguasai PUEBI bukan hanya penting untuk tujuan akademis, tetapi juga krusial dalam komunikasi profesional, penulisan karya ilmiah, jurnalistik, dan bahkan percakapan sehari-hari yang efektif. Ejaan yang tepat mencerminkan kredibilitas dan kejelasan pesan yang disampaikan. Artikel ini menyajikan kumpulan soal PUEBI terlengkap yang dirancang untuk menguji dan memperdalam pemahaman Anda tentang berbagai aspek ejaan, mulai dari penggunaan huruf kapital, tanda baca, penulisan kata, hingga singkatan dan akronim. Dengan latihan soal pilihan ganda, isian singkat, esai, dan menjodohkan, Anda akan mendapatkan gambaran komprehensif tentang area mana yang perlu Anda tingkatkan. Setiap jawaban dilengkapi dengan penjelasan rinci, memastikan Anda tidak hanya tahu jawaban yang benar, tetapi juga memahami alasannya. Siapkan diri Anda untuk menguasai PUEBI dan tingkatkan kemampuan berbahasa Indonesia Anda ke level berikutnya!

Contoh Soal Soal PUEBI Terlengkap: Kuasai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dengan Mudah
A. Pilihan Ganda
-
Soal: Penulisan huruf kapital yang tepat terdapat pada kalimat…
- A. Kami berlibur ke pulau Bali.
- B. Ayah bertanya, “Kapan kita akan pulang, Dik?”
- C. Saya kuliah di universitas Gadjah Mada.
- D. Hormat saya, bapak direktur.
Jawaban: B. Ayah bertanya, “Kapan kita akan pulang, Dik?”
Penjelasan: Huruf kapital digunakan pada awal kalimat langsung. Pilihan A salah karena ‘pulau’ bukan nama geografi spesifik; Pilihan C salah karena ‘universitas’ bukan nama diri; Pilihan D salah karena ‘beliau’ bukan di awal kalimat atau nama diri. -
Soal: Penggunaan tanda koma (,) yang benar adalah…
- A. Saya membeli buku, pensil, dan, penghapus.
- B. Dia rajin belajar, maka dia lulus ujian.
- C. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
- D. Saudara, Anton, silakan maju ke depan.
Jawaban: C. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
Penjelasan: Tanda koma digunakan sesudah kata penghubung antarkalimat seperti ‘oleh karena itu’. Pilihan A salah karena tidak perlu koma sebelum ‘dan’ jika bukan perincian lebih dari dua; Pilihan B salah karena koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika induk kalimat mendahului anak kalimat; Pilihan D salah karena tidak perlu koma setelah ‘Saudara’ jika langsung diikuti nama diri. -
Soal: Kalimat yang menggunakan huruf miring dengan benar adalah…
- A. Nama saya adalah Budi Santoso.
- B. Dia bekerja sebagai manager di perusahaan itu.
- C. Kata sebuah berasal dari bahasa Melayu.
- D. Novel Laskar Pelangi sangat populer di Indonesia.
Jawaban: D. Novel Laskar Pelangi sangat populer di Indonesia.
Penjelasan: Huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku, majalah, atau surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Pilihan A salah karena nama orang tidak dimiringkan; Pilihan B salah karena kata serapan yang sudah lazim tidak perlu dimiringkan; Pilihan C salah karena menegaskan kata tertentu juga bisa menggunakan huruf miring, namun konteks judul buku lebih tepat di sini dan ‘sebuah’ tidak perlu dimiringkan. -
Soal: Penulisan kata depan ‘di’ yang tepat terdapat pada kalimat…
- A. Dimana kamu tinggal sekarang?
- B. Buku itu diletakkan di atas meja.
- C. Barang-barang itu sudah disimpandigudang.
- D. Kami akan makan siang disana.
Jawaban: B. Buku itu diletakkan di atas meja.
Penjelasan: Kata depan ‘di’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya jika menunjukkan tempat. ‘Diletakkan’ adalah imbuhan di- yang ditulis serangkai. Pilihan A salah karena ‘di mana’ harus terpisah; Pilihan C salah karena ‘disimpan’ adalah imbuhan; Pilihan D salah karena ‘di’ menunjukkan tempat dan harus terpisah. -
Soal: Bentuk penulisan gabungan kata yang benar adalah…
- A. Kami sedang bergotong royong membersihkan lingkungan.
- B. Setiap warga memiliki pertanggungjawaban sosial.
- C. Kerjasama antarnegara sangat penting.
- D. DutaBesar Indonesia berkunjung ke Jepang.
Jawaban: A. Kami sedang bergotong royong membersihkan lingkungan.
Penjelasan: Gabungan kata ‘gotong royong’ ditulis terpisah. Pilihan B salah karena ‘tanggung jawab’ harus terpisah; Pilihan C salah karena ‘kerja sama’ harus terpisah; Pilihan D salah karena ‘duta besar’ harus terpisah. -
Soal: Penggunaan tanda titik dua (:) yang tepat adalah…
- A. Kita memerlukan: meja, kursi, dan lemari.
- B. Hadiah yang dibagikan adalah: buku dan pensil.
- C. Ketua: Ahmad; Sekretaris: Budi; Bendahara: Citra.
- D. Dia bertanya: “Siapa namamu?”
Jawaban: C. Ketua: Ahmad; Sekretaris: Budi; Bendahara: Citra.
Penjelasan: Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti perincian atau penjelasan, atau dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Pilihan A salah karena tidak diikuti perincian; Pilihan B salah karena tidak perlu titik dua untuk perincian dalam kalimat tidak lengkap; Pilihan D salah karena kalimat tidak memerlukan titik dua. -
Soal: Penulisan singkatan gelar yang benar adalah…
- A. S.Pd
- B. Dr. Rini Fitriani, M.Hum.
- C. M.Kom
- D. S.H
Jawaban: B. Dr. Rini Fitriani, M.Hum.
Penjelasan: Singkatan gelar diikuti tanda titik dan setiap unsur singkatan gelar dipisahkan oleh tanda titik. Pilihan A salah karena tidak ada titik setelah ‘S’ dan ‘Pd’; Pilihan C salah karena tidak ada titik setelah ‘M’ dan ‘Kom’; Pilihan D salah karena tidak ada titik setelah ‘S’ dan ‘H’. -
Soal: Kalimat berikut yang menggunakan tanda hubung (-) dengan tepat adalah…
- A. Anak-anak sedang bermain di taman.
- B. Dia adalah seorang antikomunis.
- C. Seluruh mahasiswa seIndonesia berkumpul.
- D. Kejadian itu terjadi pada tahun 2000 an.
Jawaban: A. Anak-anak sedang bermain di taman.
Penjelasan: Tanda hubung digunakan untuk merangkai kata ulang. Pilihan B salah karena ‘anti’ sebagai imbuhan serapan ditulis serangkai; Pilihan C salah karena ‘se-Indonesia’ ditulis dengan tanda hubung; Pilihan D salah karena ‘tahun 2000-an’ ditulis dengan tanda hubung. -
Soal: Penulisan partikel ‘-pun’ yang benar terdapat pada kalimat…
- A. Meskipun dia sakit, dia tetap datang.
- B. Apa pun yang terjadi, saya akan tetap mendukungmu.
- C. Siapapun boleh masuk ke ruangan ini.
- D. Kalaupun hujan, kami tetap berangkat.
Jawaban: B. Apa pun yang terjadi, saya akan tetap mendukungmu.
Penjelasan: Partikel ‘-pun’ ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pada kata-kata tertentu yang sudah dianggap padu seperti ‘ataupun’, ‘bagaimanapun’, ‘maupun’, ‘sekalipun’, ‘walaupun’, ‘kendatipun’, ‘sungguhpun’, ‘biarpun’. Pilihan A salah karena ‘meskipun’ adalah kata yang sudah padu; Pilihan C salah karena ‘siapapun’ harus terpisah; Pilihan D salah karena ‘kalaupun’ harus terpisah. -
Soal: Penggunaan tanda titik koma (;) yang tepat adalah…
- A. Saya suka membaca; menulis; dan berenang.
- B. Dia sangat pintar; oleh karena itu, dia selalu juara.
- C. Pakaian; buku; dan alat tulis sudah disiapkan.
- D. Ibu membeli sayur, buah, dan ikan; Ayah membeli koran dan majalah.
Jawaban: D. Ibu membeli sayur, buah, dan ikan; Ayah membeli koran dan majalah.
Penjelasan: Tanda titik koma dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Pilihan A salah karena tanda titik koma tidak digunakan untuk memisahkan perincian dalam satu kalimat yang utuh; Pilihan B salah karena tanda titik koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat; Pilihan C salah karena tanda titik koma tidak digunakan untuk memisahkan perincian yang sudah menggunakan tanda koma sebelumnya. -
Soal: Penulisan bilangan yang menyatakan jumlah pada kalimat di bawah ini yang benar adalah…
- A. Dia memiliki 5 buah buku.
- B. Perusahaan itu memiliki 100 karyawan.
- C. Ada dua puluh lima siswa yang mengikuti lomba.
- D. Dia menempati urutan ke 2 dalam daftar itu.
Jawaban: C. Ada dua puluh lima siswa yang mengikuti lomba.
Penjelasan: Bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika digunakan secara berurutan seperti dalam perincian. Pilihan A salah karena ‘5’ seharusnya ditulis ‘lima’; Pilihan B salah karena ‘seratus’ seharusnya ditulis dengan huruf jika tidak ada bilangan lain yang mengikutinya; Pilihan D salah karena ‘ke-2’ seharusnya ‘kedua’ atau ‘ke-2’. -
Soal: Kalimat yang menggunakan tanda pisah (—) dengan tepat adalah…
- A. Jakarta—Bandung hanya butuh 2 jam perjalanan.
- B. Kemerdekaan Indonesia—saya yakin—adalah anugerah Tuhan.
- C. Isi laporan itu—pendahuluan, isi, penutup—sudah lengkap.
- D. Bacalah halaman 10—20.
Jawaban: B. Kemerdekaan Indonesia—saya yakin—adalah anugerah Tuhan.
Penjelasan: Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Pilihan A salah karena tanda pisah tidak digunakan untuk rentang waktu yang singkat dan tidak ada penekanan; Pilihan C salah karena tanda pisah tidak digunakan untuk perincian; Pilihan D salah karena tanda pisah tidak digunakan untuk rentang halaman. -
Soal: Penulisan akronim yang benar adalah…
- A. SIM (Surat Izin Mengemudi) diperlukan saat berkendara.
- B. Pelaksanaan PEMILU berjalan lancar.
- C. Rapat PIMpinan akan diadakan besok.
- D. Setiap desa memiliki PUSKESMAS.
Jawaban: A. SIM (Surat Izin Mengemudi) diperlukan saat berkendara.
Penjelasan: Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis dengan huruf kapital seluruhnya. Pilihan B salah karena ‘pemilu’ adalah akronim bukan nama diri sehingga ditulis dengan huruf kecil; Pilihan C salah karena ‘rapim’ adalah akronim umum; Pilihan D salah karena ‘puskesmas’ adalah akronim umum. -
Soal: Penggunaan tanda petik ganda (“…”) yang benar adalah…
- A. Saya sedang membaca “Bumi Manusia”.
- B. Kata “online” sudah masuk KBBI.
- C. Dia berkata, “Saya akan datang besok pagi.”
- D. Penyakit ini disebabkan oleh virus “SARS”.
Jawaban: C. Dia berkata, “Saya akan datang besok pagi.”
Penjelasan: Tanda petik ganda digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan atau naskah. Pilihan A salah karena judul buku menggunakan huruf miring, bukan tanda petik; Pilihan B salah karena kata asing yang sudah lazim tidak perlu tanda petik; Pilihan D salah karena istilah ilmiah tidak menggunakan tanda petik. -
Soal: Penulisan unsur serapan yang benar adalah…
- A. Perlu adanya analisa lebih lanjut.
- B. Teknologi informasi berkembang sangat pesat.
- C. Kita harus menjaga kwalitas produk.
- D. Obyek penelitian itu sangat menarik.
Jawaban: B. Teknologi informasi berkembang sangat pesat.
Penjelasan: Kata ‘teknologi’ dan ‘informasi’ adalah unsur serapan yang sudah disesuaikan ejaannya dan baku. Pilihan A salah karena ‘analisa’ seharusnya ‘analisis’; Pilihan C salah karena ‘kwalitas’ seharusnya ‘kualitas’; Pilihan D salah karena ‘obyek’ seharusnya ‘objek’. -
Soal: Kalimat yang menggunakan tanda kurung (…) dengan benar adalah…
- A. Dia menjelaskan makna kata (verba) yang sulit itu.
- B. Budi (B.) adalah teman saya.
- C. Kami berlibur ke Solo (Jawa Tengah).
- D. Lahir tahun (1990).
Jawaban: A. Dia menjelaskan makna kata (verba) yang sulit itu.
Penjelasan: Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Pilihan B salah karena tanda kurung tidak digunakan untuk mengapit singkatan; Pilihan C salah karena tanda kurung tidak digunakan untuk mengapit nama kota; Pilihan D salah karena tanda kurung tidak digunakan untuk mengapit tahun. -
Soal: Penulisan kata ulang yang tepat adalah…
- A. Rumahrumah itu dicat baru.
- B. Mejameja di kelas sudah usang.
- C. Bunga itu warnawarni.
- D. Dia selalu berkata terus-menerus tanpa henti.
Jawaban: D. Dia selalu berkata terus-menerus tanpa henti.
Penjelasan: Kata ulang ditulis dengan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Pilihan A salah karena ‘rumah-rumah’ adalah kata ulang; Pilihan B salah karena ‘meja-meja’ adalah kata ulang; Pilihan C salah karena ‘warna-warni’ adalah kata ulang. -
Soal: Penggunaan huruf kapital yang salah terdapat pada kalimat…
- A. Presiden Joko Widodo akan berkunjung.
- B. Bulan Januari adalah awal tahun.
- C. Saya berasal dari suku Jawa.
- D. Selamat pagi, Bapak!
- E. Dia adalah warga negara Indonesia.
Jawaban: C. Saya berasal dari suku Jawa.
Penjelasan: Nama suku ditulis dengan huruf kapital, tetapi kata ‘suku’ tidak. Pilihan A benar karena nama orang dan awal kalimat; Pilihan B benar karena nama bulan; Pilihan D benar karena sapaan hormat. -
Soal: Kalimat yang sesuai dengan kaidah PUEBI dalam penulisan angka dan bilangan adalah…
- A. Ada 3 orang yang datang terlambat.
- B. Mereka telah meneliti sekitar 200 sampel.
- C. Peristiwa itu terjadi pada abad ke 20.
- D. Dia memiliki 25 ekor kambing.
Jawaban: B. Mereka telah meneliti sekitar 200 sampel.
Penjelasan: Angka digunakan untuk menyatakan bilangan yang lebih dari dua kata atau jika digunakan dalam perincian. Pilihan A salah karena ‘tiga’ seharusnya ditulis dengan huruf; Pilihan C salah karena ‘abad ke-20’ sudah baku; Pilihan D salah karena ‘dua puluh lima’ seharusnya ditulis dengan huruf. -
Soal: Penggunaan tanda elipsis (…) yang benar adalah…
- A. “Kalau begitu… marilah kita berangkat,” kata Pak Lurah.
- B. Daftar hadir: nama, alamat, usia…
- C. Dia terdiam… sejenak.
- D. Apa kabar…?
Jawaban: A. “Kalau begitu… marilah kita berangkat,” kata Pak Lurah.
Penjelasan: Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan atau tidak disebutkan. Pilihan B salah karena tanda elipsis tidak digunakan untuk perincian; Pilihan C salah karena tanda elipsis tidak digunakan untuk jeda singkat dalam dialog biasa; Pilihan D salah karena tanda elipsis tidak digunakan untuk akhir kalimat tanya.
B. Isian Singkat
-
Soal: Sebutkan tiga fungsi utama penggunaan tanda titik dua (:).Jawaban: 1. Pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti perincian atau penjelasan. 2. Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. 3. Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
-
Soal: Jelaskan perbedaan mendasar antara tanda hubung (-) dan tanda pisah (—).Jawaban: Tanda hubung (-) digunakan untuk merangkai kata ulang, menyambung suku kata, merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing, atau merangkai huruf dan angka. Sementara itu, tanda pisah (—) digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat, menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain, atau di antara dua bilangan, tanggal, atau nama kota yang berarti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’.
-
Soal: Bagaimana kaidah penulisan ‘di’ sebagai awalan dan ‘di’ sebagai kata depan?Jawaban: ‘Di’ sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, berfungsi membentuk kata kerja pasif (contoh: ditulis, dimakan, disapu). ‘Di’ sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, berfungsi menunjukkan tempat (contoh: di rumah, di sekolah, di sana).
-
Soal: Sebutkan dan berikan contoh dua kaidah penulisan singkatan nama orang dan gelar.Jawaban: 1. Singkatan nama orang ditulis dengan huruf kapital pada setiap huruf awalnya dan diakhiri dengan tanda titik. Contoh: A. S. Kramawijaya, Muh. Yamin. 2. Singkatan gelar akademik ditulis dengan huruf kapital pada setiap huruf awal unsurnya, diikuti tanda titik, dan dipisahkan oleh tanda koma jika terdapat lebih dari satu gelar. Contoh: S.E., M.M. (Sarjana Ekonomi, Magister Manajemen), Dr. (Doktor).
-
Soal: Sebutkan tiga fungsi penggunaan huruf miring dalam PUEBI.Jawaban: 1. Untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan. 2. Untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. 3. Untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing, kecuali yang sudah dibakukan.
C. Menjodohkan
-
Soal: Jodohkan kaidah penulisan dengan contoh yang tepat.
Premis A Premis B Penulisan Kata Depan ‘di’ ??? Penulisan Awalan ‘di-‘ ??? Penulisan Kata Ulang ??? Penulisan Partikel ‘-pun’ ??? Penulisan Akronim Nama Diri ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- Penulisan Kata Depan ‘di’ ↔ di rumah
- Penulisan Awalan ‘di-‘ ↔ dimakan
- Penulisan Kata Ulang ↔ buku-buku
- Penulisan Partikel ‘-pun’ ↔ siapa pun
- Penulisan Akronim Nama Diri ↔ ABRI
-
Soal: Jodohkan fungsi tanda baca dengan contoh penggunaannya yang benar.
Premis A Premis B Memisahkan perincian ??? Mengakhiri kalimat pernyataan ??? Mengapit petikan langsung ??? Menegaskan bagian kalimat ??? Menuliskan judul buku/majalah ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- Memisahkan perincian ↔ Saya membeli apel, jeruk, dan pisang.
- Mengakhiri kalimat pernyataan ↔ Dia sedang membaca buku.
- Mengapit petikan langsung ↔ Ayah bertanya, “Kapan kamu pulang?”
- Menegaskan bagian kalimat ↔ Dia berasal dari kota Solo—kota kelahiran ibunya.
- Menuliskan judul buku/majalah ↔ Novel Ayat-Ayat Cinta sangat populer.
D. Uraian
-
Soal: Jelaskan pentingnya PUEBI dalam penulisan karya ilmiah dan berikan contoh konkret bagaimana kesalahan ejaan dapat mengurangi kredibilitas suatu karya ilmiah.Jawaban: PUEBI sangat penting dalam penulisan karya ilmiah karena menjamin keseragaman, kejelasan, dan kredibilitas tulisan. Karya ilmiah ditujukan untuk menyampaikan informasi, argumen, atau hasil penelitian secara objektif dan terstruktur. Penggunaan ejaan yang baku dan benar sesuai PUEBI memastikan bahwa pesan yang disampaikan tidak ambigu dan mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang. Kesalahan ejaan, seperti salah penempatan tanda baca, penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, atau penulisan kata yang keliru, dapat mengurangi kredibilitas penulis dan isi karya ilmiah itu sendiri. Contoh konkret: jika seorang peneliti menulis ‘analisa’ (seharusnya ‘analisis’) atau ‘sistim’ (seharusnya ‘sistem’) secara berulang, pembaca mungkin akan meragukan ketelitian dan profesionalisme penulis, bahkan bisa jadi meragukan validitas penelitian yang disajikan. Demikian pula, jika tanda koma atau titik diletakkan secara sembarangan, makna kalimat bisa berubah atau menjadi sulit dicerna, yang menghambat pemahaman terhadap gagasan kompleks yang disampaikan dalam karya ilmiah.
-
Soal: Perbaiki kesalahan ejaan pada paragraf berikut sesuai kaidah PUEBI:”Pada bulan april, kami berencana akan berlibur ke pulau lombok. Disana, kami akan mengunjungi beberapa tempat wisata populer seperti gunung Rinjani dan pantai Senggigi. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan agar liburan kami berjalan lancar. Kami akan berangkat dengan pesawat terbang dan menginap di sebuah hotel bintang lima.”Jawaban: Perbaikan paragraf:
“Pada bulan April, kami berencana akan berlibur ke Pulau Lombok. Di sana, kami akan mengunjungi beberapa tempat wisata populer seperti Gunung Rinjani dan Pantai Senggigi. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan agar liburan kami berjalan lancar. Kami akan berangkat dengan pesawat terbang dan menginap di sebuah hotel bintang lima.”Penjelasan perbaikan:
1. ‘april’ seharusnya ‘April’ (nama bulan menggunakan huruf kapital).
2. ‘pulau lombok’ seharusnya ‘Pulau Lombok’ (nama geografi spesifik menggunakan huruf kapital untuk setiap unsur, kecuali kata jenis).
3. ‘Disana’ seharusnya ‘Di sana’ (‘di’ sebagai kata depan ditulis terpisah).
4. ‘gunung Rinjani’ seharusnya ‘Gunung Rinjani’ (nama geografi spesifik menggunakan huruf kapital).
5. ‘pantai Senggigi’ seharusnya ‘Pantai Senggigi’ (nama geografi spesifik menggunakan huruf kapital). -
Soal: Diskusikan bagaimana PUEBI membantu menjaga kemurnian dan keseragaman bahasa Indonesia di tengah pengaruh bahasa asing dan perkembangan teknologi komunikasi.Jawaban: PUEBI berperan krusial dalam menjaga kemurnian dan keseragaman bahasa Indonesia di tengah gempuran bahasa asing dan perkembangan teknologi komunikasi. Pertama, PUEBI menyediakan standar baku untuk ejaan, tata bahasa, dan pembentukan kata, sehingga mencegah munculnya variasi ejaan yang tidak standar akibat pengaruh bahasa asing atau kebiasaan penulisan di media sosial. Dengan adanya PUEBI, penutur bahasa Indonesia memiliki rujukan yang jelas tentang bagaimana seharusnya kata-kata ditulis, termasuk dalam penyerapan istilah asing. Kedua, PUEBI mengatur kaidah penyerapan kata asing, memastikan bahwa kata-kata yang masuk ke dalam bahasa Indonesia disesuaikan dengan sistem fonologi dan morfologi bahasa kita, sehingga tidak merusak struktur asli bahasa. Ini membantu menjaga identitas bahasa Indonesia. Ketiga, dalam konteks teknologi komunikasi yang serba cepat dan sering mengabaikan kaidah bahasa, PUEBI menjadi benteng untuk mempertahankan kualitas bahasa. Meskipun banyak terjadi penulisan singkat atau tidak baku di platform digital, PUEBI tetap menjadi panduan bagi penulisan formal dan resmi, baik di ranah pendidikan, pemerintahan, maupun media massa. Dengan demikian, PUEBI memastikan bahwa bahasa Indonesia tetap menjadi alat komunikasi yang efektif, baku, dan memiliki martabat, serta tidak kehilangan jati dirinya di tengah arus globalisasi.
-
Soal: Jelaskan aturan penulisan bilangan dan angka dalam teks, berikan contoh untuk setiap kasus yang berbeda.Jawaban: Aturan penulisan bilangan dan angka dalam teks menurut PUEBI adalah sebagai berikut:
1. **Bilangan dalam Teks yang Dapat Dinyatakan dengan Satu atau Dua Kata:** Ditulis dengan huruf, kecuali jika digunakan secara berurutan dalam perincian.
* Contoh: Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. (Bukan ‘3 kali’)
* Contoh: Koleksi bukunya mencapai dua ribu buah. (Bukan ‘2000 buah’)2. **Bilangan pada Awal Kalimat:** Ditulis dengan huruf. Jika bilangan terdiri atas beberapa kata, susunan kalimat diubah agar bilangan tidak berada di awal kalimat.
* Contoh: Lima puluh siswa mengikuti acara itu. (Bukan ’50 siswa’)
* Contoh (perbaikan): Acara itu diikuti oleh lima puluh siswa. (Jika bilangan terlalu panjang)3. **Angka untuk Menyatakan Ukuran, Satuan, Nilai Uang, Persentase, dan Sebagainya:** Digunakan angka Arab atau angka Romawi.
* Contoh: 15 kilogram, Rp5.000,00, 10%, abad XX, Pasal 16.4. **Bilangan Tingkat:** Ditulis dengan angka Romawi, angka Arab dengan tanda hubung, atau huruf.
* Contoh: Abad XX, abad ke-20, abad kedua puluh.5. **Angka yang Menunjukkan Jam, Menit, dan Detik:** Ditulis dengan angka.
* Contoh: Pukul 13.30.20 (pukul 1 siang 30 menit 20 detik).6. **Penulisan Bilangan dengan Kata ‘per’:** Ditulis terpisah.
* Contoh: Harga buku itu Rp50.000,00 per eksemplar.7. **Angka dalam Perincian:** Jika ada perincian dengan angka, maka digunakan angka.
* Contoh: Penelitian itu dilakukan pada tahun 2020, 2021, dan 2022. -
Soal: Sebutkan dan jelaskan empat fungsi utama tanda koma dalam kalimat, sertakan contoh masing-masing.Jawaban: Empat fungsi utama tanda koma (,) dalam kalimat:
1. **Memisahkan Unsur-Unsur dalam Suatu Perincian atau Pembilangan:** Tanda koma digunakan untuk memisahkan item-item yang disebutkan secara berurutan dalam sebuah daftar atau perincian.
* Contoh: Saya membeli buku, pensil, dan penghapus.2. **Memisahkan Anak Kalimat dari Induk Kalimat Apabila Anak Kalimat Mendahului Induk Kalimatnya:** Jika anak kalimat (klausa subordinat) muncul sebelum induk kalimat (klausa utama), tanda koma digunakan untuk memisahkannya.
* Contoh: Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.3. **Memisahkan Kata Penghubung Antarkalimat dari Kalimat yang Mengikutinya:** Kata-kata seperti ‘jadi’, ‘oleh karena itu’, ‘dengan demikian’, ‘lagi pula’, ‘meskipun begitu’, ‘akan tetapi’ yang berada di awal kalimat penghubung, diikuti tanda koma.
* Contoh: Oleh karena itu, kita harus lebih berhati-hati.4. **Memisahkan Petikan Langsung dari Bagian Lain dalam Kalimat:** Tanda koma digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang berupa petikan langsung dari bagian kalimat yang menjelaskan siapa yang berbicara.
* Contoh: “Saya akan datang besok,” kata ibu.