soal kimia materi farmakologi

Posted on

soal kimia materi farmakologi

Farmakologi adalah cabang ilmu yang mempelajari interaksi antara obat dan sistem biologis. Dalam konteks kimia, farmakologi sangat erat kaitannya dengan kimia medisinal, kimia organik, dan biokimia. Memahami dasar-dasar kimia dalam farmakologi sangat penting untuk mengembangkan obat baru, memahami mekanisme aksi obat, serta mengidentifikasi efek samping dan interaksi obat. Kimia berperan dalam sintesis senyawa obat, analisis struktur-aktivitas (SAR), penentuan sifat fisikokimia obat seperti kelarutan dan stabilitas, serta metabolisme obat di dalam tubuh. Materi soal kimia farmakologi ini akan menguji pemahaman Anda tentang konsep-konsep kunci, mulai dari penamaan dan struktur obat, sifat-sifat kimia yang memengaruhi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi (ADME), hingga interaksi molekuler obat dengan target biologisnya seperti reseptor dan enzim. Latihan soal ini dirancang untuk membantu mahasiswa farmasi, kedokteran, atau siapa pun yang tertarik pada persimpangan antara kimia dan ilmu kesehatan untuk memperdalam pengetahuan mereka. Dengan mengerjakan soal-soal ini, Anda diharapkan dapat menguasai konsep dasar kimia yang menjadi fondasi dalam studi farmakologi, mempersiapkan diri untuk ujian, dan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana obat bekerja pada tingkat molekuler.

Kumpulan Contoh Soal soal kimia materi farmakologi

Soal 1 (Pilihan Ganda)

Dua parameter utama yang menggambarkan interaksi obat dengan reseptor adalah…

  • A. Afinitas dan dosis efektif
  • B. Potensi dan toksisitas
  • C. Afinitas dan intrinsik activity
  • D. Efikasi dan durasi kerja
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: Afinitas adalah kemampuan obat untuk berikatan dengan reseptor, sedangkan intrinsik activity adalah kemampuan obat untuk menghasilkan efek setelah berikatan.

Soal 2 (Pilihan Ganda)

Senyawa yang berikatan dengan reseptor dan mengaktifkannya, tetapi hanya menghasilkan respons yang lebih rendah dibandingkan agonis penuh, disebut…

  • A. Agonis parsial
  • B. Antagonis kompetitif
  • C. Agonis penuh
  • D. Antagonis non-kompetitif
Kunci Jawaban:
A

Penjelasan: Agonis parsial memiliki afinitas tetapi hanya menghasilkan respons submaksimal, bahkan pada dosis tinggi.

Soal 3 (Pilihan Ganda)

Jenis ikatan kimia antara obat dan reseptor yang paling kuat dan seringkali menyebabkan efek ireversibel adalah…

  • A. Ikatan hidrogen
  • B. Ikatan kovalen
  • C. Ikatan ionik
  • D. Gaya Van der Waals
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Ikatan kovalen adalah ikatan yang paling kuat dan seringkali ireversibel, yang dapat menjelaskan durasi aksi obat yang panjang.

Soal 4 (Pilihan Ganda)

Studi tentang bagaimana tubuh memengaruhi obat, meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi (ADME), dikenal sebagai…

  • A. Farmakodinamik
  • B. Toksikologi
  • C. Kimia medisinal
  • D. Farmakokinetik
Kunci Jawaban:
D

Penjelasan: Proses ADME (Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Eliminasi) secara kolektif disebut farmakokinetik.

Soal 5 (Pilihan Ganda)

Salah satu reaksi utama dalam metabolisme obat fase I adalah…

  • A. Konjugasi dengan asam glukuronat
  • B. Ekskresi melalui ginjal
  • C. Oksidasi oleh enzim sitokrom P450
  • D. Pengikatan protein plasma
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: Metabolisme obat fase I melibatkan reaksi fungsionalisasi seperti oksidasi, reduksi, atau hidrolisis, seringkali melibatkan sitokrom P450.

Soal 6 (Pilihan Ganda)

Parameter kimia yang paling relevan untuk memprediksi kemampuan suatu obat melintasi membran lipid adalah…

  • A. pKa
  • B. Log P
  • C. Berat molekul
  • D. Kelarutan dalam air
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Log P (koefisien partisi oktanol/air) adalah ukuran lipofilisitas suatu senyawa, yang penting untuk absorpsi dan distribusi obat.

Soal 7 (Pilihan Ganda)

Di bagian mana dari saluran pencernaan obat asam lemah seperti aspirin paling baik diabsorpsi?

  • A. Lambung
  • B. Usus halus
  • C. Hati
  • D. Ginjal
Kunci Jawaban:
A

Penjelasan: Obat asam lemah akan lebih banyak dalam bentuk tidak terionisasi (dan lebih mudah diabsorpsi) di lingkungan asam seperti lambung.

Soal 8 (Pilihan Ganda)

Fenomena di mana obat dimetabolisme secara signifikan di hati setelah absorpsi dari saluran pencernaan, sebelum mencapai sirkulasi sistemik, disebut…

  • A. Eliminasi
  • B. Distribusi
  • C. Absorpsi
  • D. Metabolisme lintas pertama
Kunci Jawaban:
D

Penjelasan: First-pass metabolism (metabolisme lintas pertama) adalah degradasi obat di hati sebelum mencapai sirkulasi sistemik, mengurangi bioavailabilitasnya.

Soal 9 (Pilihan Ganda)

Kelas enzim utama yang bertanggung jawab untuk metabolisme fase I sebagian besar obat adalah…

  • A. Amilase
  • B. Lipase
  • C. Sitokrom P450
  • D. Peptidase
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: Enzim sitokrom P450 (CYP) adalah keluarga enzim utama yang bertanggung jawab atas metabolisme sebagian besar obat.

Soal 10 (Pilihan Ganda)

Di bagian mana dari saluran pencernaan obat basa lemah akan memiliki tingkat absorpsi yang lebih tinggi?

  • A. Lambung
  • B. Usus halus
  • C. Hati
  • D. Ginjal
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Obat basa lemah akan lebih banyak dalam bentuk tidak terionisasi (dan lebih mudah diabsorpsi) di lingkungan basa seperti usus halus.

Soal 11 (Pilihan Ganda)

Proses metabolisme fase II yang melibatkan penambahan molekul endogen (seperti asam glukuronat atau sulfat) ke obat atau metabolitnya disebut…

  • A. Konjugasi
  • B. Oksidasi
  • C. Reduksi
  • D. Hidrolisis
Kunci Jawaban:
A

Penjelasan: Konjugasi adalah reaksi metabolisme fase II di mana gugus fungsional baru ditambahkan untuk membuat metabolit lebih polar dan mudah diekskresikan.

Soal 12 (Pilihan Ganda)

Parameter farmakokinetik yang menggambarkan sejauh mana obat tersebar ke dalam jaringan tubuh relatif terhadap plasma darah adalah…

  • A. Waktu paruh
  • B. Clearance
  • C. Bioavailabilitas
  • D. Volume distribusi
Kunci Jawaban:
D

Penjelasan: Volume distribusi (Vd) adalah volume cairan hipotetis yang diperlukan untuk menampung obat dalam konsentrasi yang sama dengan plasma.

Soal 13 (Pilihan Ganda)

Jenis ikatan non-kovalen yang terbentuk antara atom hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif (seperti O, N) dan atom elektronegatif lainnya dalam interaksi obat-reseptor adalah…

  • A. Ikatan hidrogen
  • B. Ikatan peptida
  • C. Ikatan disulfida
  • D. Ikatan glikosidik
Kunci Jawaban:
A

Penjelasan: Ikatan hidrogen memainkan peran penting dalam interaksi obat-reseptor, terutama dalam menentukan spesifisitas pengikatan.

Soal 14 (Pilihan Ganda)

Target protein yang spesifik di mana obat berikatan untuk memulai serangkaian peristiwa biokimia yang menghasilkan efek farmakologis disebut…

  • A. Enzim
  • B. Reseptor
  • C. Transporter
  • D. Saluran ion
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Reseptor adalah makromolekul biologis (biasanya protein) yang berikatan dengan obat untuk menghasilkan efek farmakologis.

Soal 15 (Pilihan Ganda)

Obat yang sangat lipofilik (memiliki Log P tinggi) cenderung terdistribusi dan terakumulasi di…

  • A. Ginjal
  • B. Otot
  • C. Jaringan lemak
  • D. Plasma darah
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: Obat dengan Log P tinggi (sangat lipofilik) cenderung terakumulasi di jaringan lemak.

Soal 16 (Pilihan Ganda)

Pengasaman urin (penurunan pH) akan memiliki efek apa pada ekskresi obat basa lemah?

  • A. Meningkatkan reabsorpsi obat basa lemah
  • B. Menurunkan ekskresi obat asam lemah
  • C. Tidak memengaruhi ekskresi obat
  • D. Meningkatkan ekskresi obat basa lemah
Kunci Jawaban:
D

Penjelasan: Penurunan pH urin akan meningkatkan ekskresi obat basa lemah karena obat akan lebih banyak terionisasi dan kurang dapat direabsorpsi.

Soal 17 (Pilihan Ganda)

Interaksi obat dengan reseptor yang melibatkan ikatan non-kovalen seperti ikatan hidrogen atau gaya Van der Waals umumnya bersifat…

  • A. Reversibel
  • B. Ireversibel
  • C. Hanya terjadi pada agonis
  • D. Hanya terjadi pada antagonis
Kunci Jawaban:
A

Penjelasan: Ikatan hidrogen dan gaya Van der Waals adalah contoh ikatan non-kovalen yang reversibel, memungkinkan obat berikatan dan terlepas dari reseptor.

Soal 18 (Pilihan Ganda)

Mekanisme kerja utama dari antagonis kompetitif adalah…

  • A. Meningkatkan efek agonis
  • B. Mengaktifkan reseptor tanpa agonis
  • C. Menghambat ikatan agonis ke reseptor
  • D. Mempercepat metabolisme agonis
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: Antagonis bersaing dengan agonis untuk tempat pengikatan yang sama pada reseptor, mengurangi efek agonis.

Soal 19 (Pilihan Ganda)

Tujuan utama dari metabolisme obat di dalam tubuh adalah…

  • A. Meningkatkan lipofilisitas
  • B. Meningkatkan polaritas
  • C. Mengurangi berat molekul
  • D. Meningkatkan waktu paruh
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Metabolisme obat bertujuan untuk mengubah senyawa lipofilik menjadi metabolit yang lebih polar agar mudah diekskresikan.

Soal 20 (Pilihan Ganda)

Persentase obat yang mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak berubah setelah pemberian, dibandingkan dengan pemberian intravena, dikenal sebagai…

  • A. Bioavailabilitas
  • B. Clearance
  • C. Waktu paruh
  • D. Dosis efektif
Kunci Jawaban:
A

Penjelasan: Bioavailabilitas adalah fraksi obat yang mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak berubah setelah pemberian.

Soal 21 (Isian Singkat)

Proses perubahan kimia obat dalam tubuh yang bertujuan untuk memfasilitasi eliminasinya disebut…

Kunci Jawaban:
Metabolisme

Soal 22 (Isian Singkat)

Organ utama yang bertanggung jawab untuk metabolisme obat dalam tubuh adalah…

Kunci Jawaban:
Hati

Soal 23 (Isian Singkat)

Konstanta disosiasi asam (atau basa) yang menunjukkan kekuatan asam atau basa suatu molekul obat dan memengaruhi ionisasinya pada pH tertentu adalah…

Kunci Jawaban:
pKa

Soal 24 (Isian Singkat)

Kelas reseptor terbesar yang melibatkan protein G sebagai perantara sinyal intraseluler adalah…

Kunci Jawaban:
G-protein coupled receptors (GPCRs)

Soal 25 (Isian Singkat)

Obat yang awalnya tidak aktif secara farmakologis dan harus dimetabolisme di dalam tubuh menjadi bentuk aktifnya disebut…

Kunci Jawaban:
Prodrug

Soal 26 (Uraian)

Farmakokinetik mempelajari apa yang tubuh lakukan terhadap obat (absorpsi, distribusi, metabolisme, eliminasi/ADME). Ini berkaitan dengan pergerakan obat di dalam tubuh. Sementara itu, farmakodinamik mempelajari apa yang obat lakukan terhadap tubuh (mekanisme aksi, efek terapeutik, efek samping). Ini berkaitan dengan interaksi obat dengan target biologis dan respons yang dihasilkan.

Kunci Jawaban:
Jelaskan perbedaan mendasar antara farmakokinetik dan farmakodinamik dalam konteks interaksi obat-tubuh.

Soal 27 (Uraian)

Lipofilisitas (kemampuan larut dalam lemak) adalah faktor kunci dalam farmakokinetik. Obat yang lebih lipofilik cenderung lebih mudah melintasi membran sel lipid melalui difusi pasif, sehingga absorpsi oral dan distribusinya ke berbagai jaringan (termasuk otak dan jaringan lemak) akan lebih baik. Namun, obat yang terlalu lipofilik mungkin sulit larut dalam cairan tubuh dan bisa terakumulasi berlebihan di jaringan lemak. Sebaliknya, obat yang sangat hidrofilik (larut air) mungkin sulit menembus membran dan memerlukan mekanisme transpor aktif atau disuntikkan langsung ke dalam aliran darah. Contoh: Benzodiazepin (diazepam) sangat lipofilik, sehingga mudah menembus sawar darah otak dan memiliki volume distribusi yang besar, sedangkan antibiotik golongan aminoglikosida (gentamisin) sangat hidrofilik, sehingga absorpsi oralnya buruk dan distribusinya terbatas pada cairan ekstraseluler.

Kunci Jawaban:
Bagaimana sifat lipofilisitas suatu obat memengaruhi proses absorpsi dan distribusinya dalam tubuh? Berikan contoh.

Soal 28 (Uraian)

Enzim sitokrom P450 (CYP) adalah keluarga besar enzim monooxygenase yang terutama ditemukan di hati dan usus. Mereka bertanggung jawab atas metabolisme fase I (reaksi fungsionalisasi seperti oksidasi, reduksi, dan hidrolisis) dari sebagian besar obat. Reaksi ini seringkali mengubah obat menjadi metabolit yang lebih polar, yang kemudian dapat diekskresikan atau menjalani metabolisme fase II. Variasi genetik (polimorfisme) pada gen CYP dapat menyebabkan perbedaan signifikan dalam aktivitas enzim antar individu. Ini berarti beberapa orang mungkin memiliki metabolisme obat yang sangat cepat (ultrarapid metabolizers), sementara yang lain sangat lambat (poor metabolizers). Hal ini sangat penting karena dapat memengaruhi efikasi obat (obat dimetabolisme terlalu cepat sehingga tidak efektif) atau toksisitas (obat dimetabolisme terlalu lambat sehingga terakumulasi ke tingkat toksik). Contohnya, variasi pada CYP2D6 memengaruhi metabolisme antidepresan, opioid, dan beta-blocker.

Kunci Jawaban:
Uraikan peran enzim sitokrom P450 (CYP) dalam metabolisme obat dan mengapa variasi genetik pada enzim ini penting secara farmakologis.

Soal 29 (Uraian)

pKa adalah nilai pH di mana 50% molekul obat berada dalam bentuk terionisasi dan 50% dalam bentuk tidak terionisasi. Derajat ionisasi sangat penting karena hanya bentuk tidak terionisasi yang umumnya dapat melintasi membran lipid secara pasif. Untuk obat asam lemah, jika pH lingkungan lebih rendah dari pKa-nya (lingkungan lebih asam), obat akan lebih banyak dalam bentuk tidak terionisasi dan lebih mudah diabsorpsi. Jika pH lingkungan lebih tinggi dari pKa-nya (lingkungan lebih basa), obat akan lebih banyak dalam bentuk terionisasi dan kurang diabsorpsi. Sebaliknya, untuk obat basa lemah, jika pH lingkungan lebih tinggi dari pKa-nya (lingkungan lebih basa), obat akan lebih banyak dalam bentuk tidak terionisasi dan lebih mudah diabsorpsi. Jika pH lingkungan lebih rendah dari pKa-nya (lingkungan lebih asam), obat akan lebih banyak dalam bentuk terionisasi dan kurang diabsorpsi. Konsep ini krusial dalam absorpsi obat di berbagai bagian saluran cerna dan eliminasinya melalui urin.

Kunci Jawaban:
Jelaskan konsep pKa obat dan bagaimana pH lingkungan memengaruhi derajat ionisasi obat asam lemah dan basa lemah.

Soal 30 (Uraian)

Struktur-aktivitas hubungan (SAR) adalah studi tentang bagaimana modifikasi struktur kimia suatu molekul memengaruhi aktivitas biologisnya. Ini melibatkan identifikasi gugus fungsional atau bagian molekul spesifik yang bertanggung jawab untuk interaksi dengan target biologis (misalnya, reseptor atau enzim) dan respons farmakologis yang dihasilkan. SAR sangat penting dalam pengembangan obat karena memungkinkan para kimiawan medisinal untuk: 1) Mengoptimalkan potensi dan selektivitas obat dengan memodifikasi gugus kimia tertentu. 2) Mengurangi efek samping dan toksisitas dengan menghilangkan atau mengubah gugus yang tidak diinginkan. 3) Meningkatkan sifat farmakokinetik (ADME) seperti absorpsi, distribusi, dan metabolisme. 4) Merancang analog baru dengan profil aktivitas yang lebih baik. Dengan memahami SAR, desainer obat dapat membuat keputusan yang terinformasi tentang bagaimana memodifikasi struktur kimia untuk mencapai profil obat yang diinginkan.

Kunci Jawaban:
Apa yang dimaksud dengan ‘struktur-aktivitas hubungan’ (SAR) dalam kimia medisinal, dan mengapa penting dalam pengembangan obat?

Soal 31 (Menjodohkan)

Jodohkan istilah farmakologi berikut dengan definisinya:

Pasangkan pernyataan berikut:

  • Agonis — [ … ]
  • Antagonis — [ … ]
  • Metabolisme Fase I — [ … ]
  • Metabolisme Fase II — [ … ]
  • Bioavailabilitas — [ … ]
Kunci Jawaban:

  • Agonis = Mengikat reseptor dan mengaktifkannya
  • Antagonis = Mengikat reseptor tetapi tidak mengaktifkannya, menghambat agonis
  • Metabolisme Fase I = Oksidasi, reduksi, hidrolisis
  • Metabolisme Fase II = Konjugasi (misal: glukuronidasi)
  • Bioavailabilitas = Fraksi obat yang mencapai sirkulasi sistemik tidak berubah

Soal 32 (Menjodohkan)

Jodohkan mekanisme aksi obat atau parameter kimia dengan contoh/deskripsi yang sesuai:

Pasangkan pernyataan berikut:

  • Target enzim — [ … ]
  • Target reseptor — [ … ]
  • Target saluran ion — [ … ]
  • Target transporter — [ … ]
  • Log P — [ … ]
Kunci Jawaban:

  • Target enzim = Aspirin menghambat siklooksigenase
  • Target reseptor = Morfin mengikat reseptor opioid
  • Target saluran ion = Lidokain memblokir saluran Na⁺
  • Target transporter = SSRI menghambat reuptake serotonin
  • Log P = Ukuran lipofilisitas obat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *