soal kimia berpikir kritis

Posted on

soal kimia berpikir kritis

Menguasai kimia bukan hanya tentang menghafal rumus dan reaksi, tetapi juga kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis masalah, dan menerapkan konsep dalam skenario baru. Soal-soal kimia yang dirancang untuk mengasah kemampuan berpikir kritis mendorong Anda untuk melampaui jawaban permukaan, memahami ‘mengapa’ di balik setiap fenomena kimia. Ini melibatkan interpretasi data eksperimen, memprediksi hasil reaksi berdasarkan prinsip dasar, mengevaluasi validitas argumen ilmiah, dan memecahkan masalah kompleks yang membutuhkan sintesis berbagai konsep. Melalui latihan soal-soal ini, Anda akan diajak untuk mengidentifikasi pola, menarik kesimpulan yang tepat, dan menjelaskan penalaran Anda secara logis. Kumpulan soal ini mencakup berbagai jenis, mulai dari pilihan ganda analitis yang menuntut pemahaman mendalam, isian singkat yang menguji ketepatan konsep, uraian yang menuntut penjelasan komprehensif, hingga soal menjodohkan yang menguji asosiasi antar konsep penting. Dengan melatih diri secara konsisten, Anda akan memperkuat fondasi kimia Anda, mempersiapkan diri untuk tantangan akademik yang lebih tinggi dan aplikasi praktis kimia dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah langkah penting untuk tidak hanya tahu kimia, tetapi juga ‘memahami’ kimia.

Kumpulan Contoh Soal soal kimia berpikir kritis

Soal 1 (Pilihan Ganda)

Reaksi A + B ⇌ C memiliki ΔH = -50 kJ/mol. Jika suhu dinaikkan, bagaimana pengaruhnya terhadap jumlah produk C dan mengapa?

  • Jumlah C bertambah, karena reaksi bergeser ke kanan untuk menyerap panas.
  • Jumlah C berkurang, karena reaksi bergeser ke kiri untuk menyerap panas.
  • Jumlah C bertambah, karena reaksi bergeser ke kanan untuk melepaskan panas.
  • Jumlah C berkurang, karena reaksi bergeser ke kiri untuk melepaskan panas.
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Reaksi eksoterm (ΔH negatif) melepaskan panas. Jika suhu dinaikkan, sistem akan berusaha menurunkan suhu dengan menyerap panas. Untuk reaksi eksoterm, menyerap panas berarti menggeser kesetimbangan ke arah reaktan (kiri), sehingga jumlah produk C berkurang.

Soal 2 (Pilihan Ganda)

Anda memiliki 10 gram gas X dan 10 gram gas Y pada suhu dan tekanan yang sama. Jika volume gas X adalah 5 liter dan gas Y adalah 10 liter, manakah pernyataan yang paling mungkin benar tentang massa molar (Mr) kedua gas?

  • Mr X > Mr Y
  • Mr X < Mr Y
  • Mr X = Mr Y
  • Tidak dapat ditentukan tanpa informasi lebih lanjut.
Kunci Jawaban:
A

Penjelasan: Menurut hukum Avogadro, pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas berbanding lurus dengan jumlah molnya. Karena volume Y (10 L) dua kali volume X (5 L), maka mol Y dua kali mol X. Karena massa keduanya sama (10 gram), dan mol = massa/Mr, maka Mr X harus lebih besar dari Mr Y agar mol X lebih kecil.

Soal 3 (Pilihan Ganda)

Sebuah larutan tidak berwarna diuji dengan indikator universal dan menunjukkan pH 2. Ketika larutan tersebut ditambahkan dengan sedikit serbuk padat yang tidak larut, pH larutan berubah menjadi 7. Senyawa padat tersebut kemungkinan besar adalah:

  • Garam netral
  • Asam kuat
  • Basa kuat
  • Oksida basa
Kunci Jawaban:
D

Penjelasan: Larutan awal bersifat asam (pH 2). Untuk menetralkan asam hingga pH 7, diperlukan basa. Oksida basa (seperti CaO atau Na₂O) akan bereaksi dengan air membentuk basa, yang kemudian akan menetralkan asam. Garam netral tidak akan mengubah pH secara signifikan, asam kuat akan menurunkan pH, dan basa kuat yang larut akan menaikkan pH lebih tinggi dari 7 jika ditambahkan berlebih.

Soal 4 (Pilihan Ganda)

Mengapa molekul CO₂ bersifat nonpolar meskipun ikatan C=O bersifat polar?

  • Atom oksigen memiliki elektronegativitas yang sama dengan karbon.
  • Struktur molekul linier menyebabkan momen dipol ikatan saling meniadakan.
  • Terdapat ikatan rangkap dua yang lebih kuat dari ikatan tunggal.
  • Adanya pasangan elektron bebas pada atom karbon.
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Ikatan C=O memang polar karena perbedaan elektronegativitas antara C dan O. Namun, molekul CO₂ memiliki struktur linier (sudut ikatan 180°). Dua momen dipol ikatan C=O yang sama besar dan berlawanan arah ini saling meniadakan, sehingga molekul CO₂ secara keseluruhan bersifat nonpolar.

Soal 5 (Pilihan Ganda)

Dalam reaksi: Cr₂O₇²⁻ + H⁺ + Fe²⁺ → Cr³⁺ + Fe³⁺ + H₂O. Jika Anda ingin mempercepat laju reaksi ini, faktor apa yang paling efektif untuk diubah tanpa mengubah jenis reaktan?

  • Menurunkan suhu.
  • Mengencerkan larutan.
  • Meningkatkan konsentrasi H⁺.
  • Mengurangi ukuran partikel Fe²⁺.
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: Reaksi ini membutuhkan ion H⁺ sebagai reaktan. Meningkatkan konsentrasi reaktan (H⁺) akan meningkatkan frekuensi tumbukan efektif, sehingga mempercepat laju reaksi. Menurunkan suhu akan memperlambat, mengencerkan larutan akan menurunkan konsentrasi reaktan dan memperlambat, dan Fe²⁺ sudah dalam bentuk ion terlarut, sehingga ukuran partikel tidak relevan.

Soal 6 (Pilihan Ganda)

Senyawa dengan rumus molekul C₅H₁₂ dapat memiliki beberapa isomer struktur. Berapa jumlah isomer struktur yang mungkin untuk C₅H₁₂?

  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Isomer struktur untuk C₅H₁₂ adalah: n-pentana, isopentana (2-metilbutana), dan neopentana (2,2-dimetilpropana). Total ada 3 isomer.

Soal 7 (Pilihan Ganda)

Mengapa penambahan garam ke dalam air dapat menurunkan titik beku air?

  • Garam bereaksi dengan air membentuk senyawa baru.
  • Garam meningkatkan tekanan uap air.
  • Partikel garam mengganggu pembentukan kisi kristal es.
  • Garam meningkatkan gaya tarik antar molekul air.
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: Penurunan titik beku adalah sifat koligatif. Partikel zat terlarut (garam) akan menghalangi atau mengganggu molekul pelarut (air) untuk membentuk struktur kristal yang teratur saat membeku, sehingga dibutuhkan suhu yang lebih rendah agar pembekuan terjadi.

Soal 8 (Pilihan Ganda)

Anda memiliki dua setengah sel: Zn²⁺/Zn (E° = -0.76 V) dan Cu²⁺/Cu (E° = +0.34 V). Jika Anda membuat sel volta dari keduanya, pernyataan mana yang benar?

  • Zn akan bertindak sebagai katoda.
  • Elektron mengalir dari Cu ke Zn.
  • Potensial sel standar adalah 0.42 V.
  • Cu akan mengalami reduksi.
Kunci Jawaban:
D

Penjelasan: Dalam sel volta, zat dengan potensial reduksi lebih tinggi akan tereduksi (bertindak sebagai katoda). Cu memiliki E° lebih tinggi (+0.34 V) daripada Zn (-0.76 V), sehingga Cu²⁺ akan tereduksi menjadi Cu di katoda. Zn akan teroksidasi di anoda. Elektron mengalir dari anoda (Zn) ke katoda (Cu). Potensial sel = E°katoda – E°anoda = 0.34 – (-0.76) = 1.10 V.

Soal 9 (Pilihan Ganda)

Reaksi N₂ (g) + 3H₂ (g) ⇌ 2NH₃ (g). Jika volume wadah diperkecil pada suhu konstan, bagaimana pengaruhnya terhadap jumlah mol NH₃ saat kesetimbangan tercapai?

  • Jumlah mol NH₃ berkurang.
  • Jumlah mol NH₃ bertambah.
  • Jumlah mol NH₃ tetap.
  • Tidak dapat ditentukan.
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Pengecilan volume wadah akan meningkatkan tekanan. Menurut prinsip Le Chatelier, sistem akan bergeser ke arah sisi dengan jumlah mol gas yang lebih sedikit untuk mengurangi tekanan. Di sini, sisi reaktan memiliki 1 + 3 = 4 mol gas, sedangkan sisi produk memiliki 2 mol gas. Jadi, kesetimbangan akan bergeser ke kanan, meningkatkan jumlah mol NH₃.

Soal 10 (Pilihan Ganda)

Reaksi A + B → C memiliki persamaan laju v = k[A]²[B]. Jika konsentrasi A digandakan dan konsentrasi B juga digandakan, bagaimana perubahan laju reaksinya?

  • Laju reaksi menjadi 4 kali semula.
  • Laju reaksi menjadi 8 kali semula.
  • Laju reaksi menjadi 2 kali semula.
  • Laju reaksi menjadi 6 kali semula.
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Laju awal v = k[A]²[B]. Jika [A] menjadi 2[A] dan [B] menjadi 2[B], maka laju baru v’ = k(2[A])²(2[B]) = k(4[A]²)(2[B]) = 8k[A]²[B] = 8v. Jadi, laju reaksi menjadi 8 kali semula.

Soal 11 (Pilihan Ganda)

Elemen X memiliki konfigurasi elektron 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p³. Di periode dan golongan berapa elemen X berada?

  • Periode 3, Golongan VA
  • Periode 3, Golongan IIIA
  • Peri. 2, Golongan VA
  • Periode 3, Golongan VIA
Kunci Jawaban:
A

Penjelasan: Nomor kulit terbesar adalah 3, jadi elemen X berada di Periode 3. Jumlah elektron valensi adalah 2 (dari 3s²) + 3 (dari 3p³) = 5. Jadi, elemen X berada di Golongan VA (atau Golongan 15).

Soal 12 (Pilihan Ganda)

Mengapa senyawa ionik umumnya memiliki titik leleh yang tinggi dibandingkan senyawa kovalen?

  • Karena ikatan ionik melibatkan berbagi elektron.
  • Karena ada gaya tarik elektrostatik yang kuat antara ion-ion.
  • Karena senyawa ionik tidak larut dalam air.
  • Karena senyawa ionik membentuk molekul diskrit.
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Senyawa ionik terbentuk dari gaya tarik elektrostatik yang kuat antara kation dan anion dalam struktur kisi kristal. Diperlukan energi yang sangat besar untuk mengatasi gaya tarik ini dan memisahkan ion-ion, sehingga titik lelehnya tinggi. Senyawa kovalen umumnya memiliki gaya antarmolekul yang lebih lemah.

Soal 13 (Pilihan Ganda)

Jika suatu reaksi memiliki ΔG° negatif, apa yang dapat disimpulkan tentang reaksi tersebut?

  • Reaksi tersebut bersifat endoterm.
  • Reaksi tersebut tidak spontan.
  • Reaksi tersebut spontan pada kondisi standar.
  • Reaksi tersebut memiliki laju yang cepat.
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: ΔG° (perubahan energi bebas Gibbs standar) adalah penentu spontanitas reaksi pada kondisi standar. Jika ΔG° negatif, reaksi tersebut spontan. ΔG° tidak secara langsung mengindikasikan apakah reaksi endoterm atau eksoterm (itu ΔH), dan tidak mengindikasikan laju reaksi.

Soal 14 (Pilihan Ganda)

Hujan asam terutama disebabkan oleh oksida-oksida nonlogam seperti SO₂ dan NO₂. Mengapa oksida-oksida ini menyebabkan sifat asam pada air hujan?

  • Mereka adalah oksida amfoter yang dapat bereaksi dengan asam dan basa.
  • Mereka terlarut dalam air membentuk basa kuat.
  • Mereka adalah oksida asam yang bereaksi dengan air membentuk asam.
  • Mereka meningkatkan konsentrasi O₂ di atmosfer.
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: SO₂ dan NO₂ adalah oksida asam. Ketika terlarut dalam air hujan, SO₂ membentuk asam sulfat (H₂SO₄) dan NO₂ membentuk asam nitrat (HNO₃), yang keduanya merupakan asam kuat, sehingga menurunkan pH air hujan.

Soal 15 (Pilihan Ganda)

Mengapa penambahan elektrolit ke dalam sistem koloid dapat menyebabkan koagulasi?

  • Elektrolit meningkatkan stabilitas koloid.
  • Elektrolit menetralkan muatan partikel koloid.
  • Elektrolit meningkatkan ukuran partikel koloid.
  • Elektrolit mengurangi tegangan permukaan.
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Partikel koloid biasanya memiliki muatan listrik yang sama (positif atau negatif) sehingga saling tolak menolak dan tetap terdispersi. Penambahan elektrolit (ion-ion) dengan muatan berlawanan akan menetralkan muatan partikel koloid, menghilangkan gaya tolak, dan memungkinkan partikel-partikel tersebut untuk bergabung (koagulasi) dan mengendap.

Soal 16 (Pilihan Ganda)

Sebuah sampel radioaktif memiliki waktu paruh 5 jam. Jika massa awal sampel adalah 80 gram, berapa massa sampel yang tersisa setelah 15 jam?

  • 40 gram
  • 20 gram
  • 10 gram
  • 5 gram
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: Waktu paruh = 5 jam. Total waktu = 15 jam. Jumlah waktu paruh = 15 jam / 5 jam/waktu paruh = 3 waktu paruh. Setelah 1 waktu paruh: 80 g / 2 = 40 g. Setelah 2 waktu paruh: 40 g / 2 = 20 g. Setelah 3 waktu paruh: 20 g / 2 = 10 g. Jadi, massa yang tersisa adalah 10 gram.

Soal 17 (Pilihan Ganda)

Mengapa energi ionisasi pertama unsur-unsur dalam satu periode cenderung meningkat dari kiri ke kanan?

  • Jumlah kulit elektron bertambah.
  • Gaya tarik inti terhadap elektron valensi semakin kuat.
  • Ukuran atom semakin besar.
  • Jumlah elektron valensi berkurang.
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jumlah proton dalam inti bertambah, yang meningkatkan muatan inti efektif. Meskipun jumlah kulit tetap, peningkatan muatan inti ini menarik elektron valensi lebih kuat, sehingga lebih banyak energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron pertama (energi ionisasi).

Soal 18 (Pilihan Ganda)

Apa perbedaan mendasar antara polimer adisi dan polimer kondensasi?

  • Polimer adisi terbentuk dari monomer yang sama, polimer kondensasi dari monomer berbeda.
  • Polimer adisi menghasilkan molekul kecil sebagai produk samping, polimer kondensasi tidak.
  • Polimer adisi melibatkan pemutusan ikatan rangkap, polimer kondensasi tidak.
  • Polimer adisi tidak memiliki monomer, polimer kondensasi memiliki monomer.
Kunci Jawaban:
C

Penjelasan: Polimer adisi terbentuk dari monomer tak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang saling berikatan tanpa melepaskan molekul kecil. Polimer kondensasi terbentuk dari monomer-monomer yang bereaksi dengan melepaskan molekul kecil seperti air atau HCl.

Soal 19 (Pilihan Ganda)

Sebuah larutan penyangga terdiri dari asam lemah HA dan garamnya NaA. Jika ditambahkan sedikit basa kuat ke dalam larutan ini, mengapa pH larutan tidak berubah drastis?

  • Basa kuat bereaksi dengan NaA.
  • Basa kuat dinetralkan oleh HA.
  • Basa kuat diencerkan oleh larutan.
  • Basa kuat mengendap.
Kunci Jawaban:
B

Penjelasan: Dalam larutan penyangga asam, komponen asam lemah (HA) akan bereaksi dengan basa kuat yang ditambahkan, menetralkannya dan mencegah kenaikan pH yang signifikan. HA + OH⁻ → A⁻ + H₂O. Ion A⁻ yang terbentuk sudah ada dalam larutan sebagai garam NaA.

Soal 20 (Pilihan Ganda)

Dalam molekul NH₄⁺ (ion amonium), jenis ikatan apa yang terbentuk antara atom nitrogen dan salah satu atom hidrogen yang berbeda dari ikatan N-H lainnya?

  • Ikatan ionik.
  • Ikatan hidrogen.
  • Ikatan kovalen polar.
  • Ikatan kovalen koordinasi.
Kunci Jawaban:
D

Penjelasan: Atom nitrogen dalam NH₃ memiliki sepasang elektron bebas. Ketika NH₃ bereaksi dengan ion H⁺ (yang tidak memiliki elektron), nitrogen mendonasikan kedua elektronnya untuk membentuk ikatan dengan H⁺. Ikatan ini adalah ikatan kovalen koordinasi, di mana satu atom menyediakan kedua elektron untuk ikatan. Setelah terbentuk, keempat ikatan N-H dalam NH₄⁺ menjadi identik.

Soal 21 (Isian Singkat)

Pada reaksi eksoterm, entalpi produk lebih ________ daripada entalpi reaktan.

Kunci Jawaban:
rendah

Soal 22 (Isian Singkat)

Unsur dengan nomor atom 17 termasuk dalam golongan ________.

Kunci Jawaban:
Halogen

Soal 23 (Isian Singkat)

Proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih dikenal sebagai ________.

Kunci Jawaban:
distilasi

Soal 24 (Isian Singkat)

Jika suatu atom kehilangan elektron, ia akan menjadi ion bermuatan ________.

Kunci Jawaban:
positif

Soal 25 (Isian Singkat)

Satuan laju reaksi umumnya dinyatakan dalam ________.

Kunci Jawaban:
mol L⁻¹ s⁻¹

Soal 26 (Uraian)

Jelaskan mengapa air (H₂O) memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi dibandingkan hidrogen sulfida (H₂S), meskipun oksigen (O) dan belerang (S) berada dalam golongan yang sama di tabel periodik.

Kunci Jawaban:
Air memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi karena adanya ikatan hidrogen antar molekul air. Atom oksigen sangat elektronegatif dan terikat pada hidrogen, menciptakan dipol yang kuat dan memungkinkan pembentukan ikatan hidrogen. Belerang kurang elektronegatif dibandingkan oksigen, sehingga ikatan H-S kurang polar dan tidak cukup kuat untuk membentuk ikatan hidrogen yang signifikan antar molekul H₂S. Akibatnya, gaya antarmolekul pada H₂S hanyalah gaya van der Waals yang lebih lemah, sehingga lebih mudah mendidih.

Soal 27 (Uraian)

Sebuah balon berisi gas helium mengapung di udara, sedangkan balon berisi gas karbon dioksida akan jatuh. Jelaskan fenomena ini berdasarkan konsep massa molar dan densitas gas.

Kunci Jawaban:
Fenomena ini dapat dijelaskan dengan membandingkan densitas gas di dalam balon dengan densitas udara di sekitarnya. Densitas gas berbanding lurus dengan massa molarnya pada suhu dan tekanan yang sama. Massa molar helium (He) adalah sekitar 4 g/mol, sedangkan massa molar udara (rata-rata) sekitar 29 g/mol. Karena He jauh lebih ringan dari udara, densitas balon He lebih rendah dari udara, sehingga balon He mengapung. Sebaliknya, massa molar karbon dioksida (CO₂) adalah sekitar 44 g/mol, yang lebih besar dari massa molar udara. Oleh karena itu, densitas balon CO₂ lebih tinggi dari udara, menyebabkan balon CO₂ jatuh.

Soal 28 (Uraian)

Bagaimana prinsip Le Chatelier dapat diterapkan dalam proses industri Haber-Bosch untuk memaksimalkan produksi amonia (NH₃) dari gas nitrogen (N₂) dan hidrogen (H₂)? Jelaskan kondisi optimum yang digunakan.

Kunci Jawaban:
Reaksi Haber-Bosch adalah N₂ (g) + 3H₂ (g) ⇌ 2NH₃ (g) ΔH = -92 kJ/mol. 1. Tekanan Tinggi: Sisi produk (NH₃) memiliki 2 mol gas, sedangkan sisi reaktan (N₂ + 3H₂) memiliki 4 mol gas. Menurut Le Chatelier, peningkatan tekanan akan menggeser kesetimbangan ke sisi dengan jumlah mol gas yang lebih sedikit, yaitu ke kanan (produk NH₃). Tekanan optimal yang digunakan sekitar 150-300 atm. 2. Suhu Optimum (Menengah): Reaksi ini eksoterm (ΔH negatif). Suhu rendah akan menggeser kesetimbangan ke kanan, meningkatkan hasil NH₃. Namun, suhu rendah juga memperlambat laju reaksi secara signifikan. Oleh karena itu, digunakan suhu menengah (sekitar 400-500 °C) untuk mencapai kompromi antara hasil yang baik dan laju reaksi yang memadai. 3. Katalis: Digunakan katalis (biasanya besi dengan promotor) untuk mempercepat pencapaian kesetimbangan tanpa mengubah posisi kesetimbangan. Katalis tidak mempengaruhi hasil, tetapi mempercepat prosesnya.

Soal 29 (Uraian)

Suatu larutan garam dapur (NaCl) dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan gula (C₁₂H₂₂O₁₁) tidak. Jelaskan perbedaan ini berdasarkan jenis ikatan dan kemampuan membentuk ion dalam larutan.

Kunci Jawaban:
Larutan dapat menghantarkan listrik jika mengandung partikel bermuatan yang bebas bergerak, yaitu ion. NaCl: Garam dapur (natrium klorida) adalah senyawa ionik. Dalam bentuk padat, ion Na⁺ dan Cl⁻ terikat kuat dalam kisi kristal. Namun, ketika dilarutkan dalam air, molekul air yang polar akan mengionisasi NaCl menjadi ion-ion Na⁺ dan Cl⁻ yang bebas bergerak. Ion-ion inilah yang bertindak sebagai pembawa muatan, sehingga larutan NaCl dapat menghantarkan listrik. C₁₂H₂₂O₁₁: Gula (sukrosa) adalah senyawa kovalen molekuler. Ketika dilarutkan dalam air, molekul gula terdispersi sebagai molekul individual dan tidak terionisasi menjadi ion. Meskipun molekul gula polar, mereka tidak melepaskan ion. Karena tidak ada ion bebas yang bergerak dalam larutan gula, maka larutan gula tidak dapat menghantarkan listrik.

Soal 30 (Uraian)

Bagaimana prinsip dasar titrasi asam-basa digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam yang tidak diketahui? Jelaskan peran indikator dalam proses ini.

Kunci Jawaban:
Titrasi asam-basa adalah metode kuantitatif untuk menentukan konsentrasi suatu larutan (analit) menggunakan larutan standar (titer) yang konsentrasinya sudah diketahui. Prinsip Dasar: Larutan asam yang konsentrasinya tidak diketahui (misalnya, dalam erlenmeyer) direaksikan secara bertahap dengan larutan basa standar (misalnya, dalam buret) hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen adalah titik di mana jumlah mol asam tepat sama dengan jumlah mol basa yang ditambahkan, sehingga terjadi netralisasi sempurna. Peran Indikator: Indikator asam-basa adalah zat yang berubah warna pada rentang pH tertentu. Indikator ditambahkan ke dalam larutan analit. Pemilihan indikator sangat penting agar perubahan warnanya (titik akhir titrasi) terjadi sedekat mungkin dengan titik ekuivalen. Misalnya, untuk titrasi asam kuat-basa kuat, fenolftalein (berubah warna sekitar pH 8-10) sering digunakan. Ketika titik ekuivalen tercapai atau sedikit terlewati, pH larutan berubah drastis, menyebabkan indikator berubah warna, menandakan bahwa titrasi sudah selesai. Dari volume basa standar yang digunakan dan konsentrasinya, konsentrasi asam yang tidak diketahui dapat dihitung menggunakan rumus stoikiometri (MaVa = MbVb).

Soal 31 (Menjodohkan)

Jodohkan konsep kimia di kolom kiri dengan definisinya yang tepat di kolom kanan.

Pasangkan pernyataan berikut:

  • Entalpi — [ … ]
  • Energi Aktivasi — [ … ]
  • Katalis — [ … ]
  • Reaksi Endoterm — [ … ]
Kunci Jawaban:

  • Entalpi = Total energi panas dalam sistem pada tekanan konstan
  • Energi Aktivasi = Energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi terjadi
  • Katalis = Zat yang mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi
  • Reaksi Endoterm = Reaksi yang menyerap panas dari lingkungan

Soal 32 (Menjodohkan)

Jodohkan jenis ikatan kimia di kolom kiri dengan karakteristik utamanya di kolom kanan.

Pasangkan pernyataan berikut:

  • Ikatan Ionik — [ … ]
  • Ikatan Kovalen — [ … ]
  • Ikatan Logam — [ … ]
  • Ikatan Hidrogen — [ … ]
Kunci Jawaban:

  • Ikatan Ionik = Gaya tarik elektrostatik antar ion positif dan negatif
  • Ikatan Kovalen = Berbagi pasangan elektron antar atom
  • Ikatan Logam = Elektron valensi yang terdelokalisasi dalam ‘lautan’ elektron
  • Ikatan Hidrogen = Gaya tarik antar molekul yang melibatkan H dengan atom sangat elektronegatif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *