Pembentukan kata baru adalah salah satu aspek fundamental dalam morfologi bahasa Indonesia yang menarik untuk dipelajari. Proses ini melibatkan berbagai cara, mulai dari penambahan imbuhan (afiksasi) pada kata dasar, penggabungan dua kata atau lebih menjadi satu kesatuan makna (pemajemukan), hingga pengulangan kata (reduplikasi) baik sebagian maupun seluruhnya. Selain itu, ada juga pembentukan kata melalui akronimisasi, singkatan, serta penyerapan dari bahasa asing atau daerah yang memperkaya khazanah kosakata kita. Memahami mekanisme pembentukan kata sangat penting untuk menguasai tata bahasa dan meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia secara efektif dalam komunikasi sehari-hari maupun tulisan akademik. Artikel ini menyajikan kumpulan soal latihan komprehensif yang dirancang khusus untuk menguji dan memperdalam pemahaman Anda tentang berbagai proses pembentukan kata baru yang dinamis ini, lengkap dengan kunci jawaban dan penjelasan mendalam untuk setiap soal. Siapkan diri Anda untuk menguasai morfologi bahasa Indonesia dan memperkaya kemampuan berbahasa Anda!

Contoh Soal Menguasai Pembentukan Kata Baru: Latihan Soal Lengkap dan Komprehensif
A. Pilihan Ganda
-
Soal: Proses pembentukan kata ‘bertani’ berasal dari kata dasar ‘tani’ dengan penambahan imbuhan. Jenis imbuhan apakah yang digunakan?
- Sufiks
- Infiks
- Prefiks
- Konfiks
Jawaban: Prefiks
Penjelasan: Kata ‘bertani’ terbentuk dari prefiks (awalan) ‘ber-‘ yang dilekatkan pada kata dasar ‘tani’. -
Soal: Kata ‘kecantikan’ terbentuk melalui proses afiksasi. Imbuhan apa saja yang terlibat dalam pembentukan kata ini?
- Prefiks ke-
- Sufiks -an
- Infiks -em-
- Konfiks ke-an
Jawaban: Konfiks ke-an
Penjelasan: Kata ‘kecantikan’ terbentuk dari kata dasar ‘cantik’ dengan konfiks (imbuhan gabung) ‘ke-an’. -
Soal: Manakah dari kelompok kata berikut yang semuanya merupakan hasil dari proses reduplikasi penuh?
- Sayur-mayur, gerak-gerik, lauk-pauk
- Buku-buku, anak-anak, rumah-rumah
- Berjalan-jalan, tolong-menolong, menulis-nulis
- Mondar-mandir, bolak-balik, compang-camping
Jawaban: Buku-buku, anak-anak, rumah-rumah
Penjelasan: Reduplikasi penuh adalah pengulangan seluruh bentuk dasar. ‘Buku-buku’, ‘anak-anak’, dan ‘rumah-rumah’ adalah contohnya. Pilihan lain memiliki reduplikasi sebagian, berafiks, atau berubah bunyi. -
Soal: Contoh kata majemuk yang memiliki makna idiomatis (tidak dapat diartikan dari gabungan makna unsurnya) adalah…
- Rumah sakit
- Meja hijau
- Kamar mandi
- Mata kaki
Jawaban: Mata kaki
Penjelasan: ‘Mata kaki’ adalah kata majemuk idiomatis karena maknanya (‘bagian pergelangan kaki’) tidak dapat diturunkan secara langsung dari ‘mata’ dan ‘kaki’. Pilihan lain adalah kata majemuk yang maknanya masih terkait dengan unsur pembentuknya. -
Soal: Kata ‘pemilu’ merupakan akronim dari ‘pemilihan umum’. Proses pembentukan kata ini termasuk jenis…
- Singkatan
- Kontraksi
- Akronimisasi
- Afiksasi
Jawaban: Akronimisasi
Penjelasan: Akronimisasi adalah pembentukan kata baru dengan menyingkat beberapa kata dan membentuknya menjadi kata yang dapat dilafalkan sebagai kata biasa. -
Soal: Kata ‘memperbesar’ terbentuk dari kata dasar ‘besar’ dengan imbuhan ‘memper-‘. Apa fungsi imbuhan ‘memper-‘ dalam kata tersebut?
- Membentuk kata sifat
- Membentuk kata benda
- Membentuk kata kerja pasif
- Membentuk kata kerja kausatif
Jawaban: Membentuk kata kerja kausatif
Penjelasan: Imbuhan ‘memper-‘ pada umumnya berfungsi membentuk kata kerja kausatif, yang berarti ‘menjadikan lebih…’ atau ‘menyebabkan menjadi…’. -
Soal: Kata ‘geligi’ adalah contoh reduplikasi yang mengalami perubahan bunyi. Kata dasar dari ‘geligi’ adalah…
- Geli
- Ligi
- Gigi
- Gelang
Jawaban: Gigi
Penjelasan: ‘Geligi’ adalah bentuk reduplikasi berafiks ‘ge-‘ dengan kata dasar ‘gigi’, yang juga mengalami perubahan bunyi vokal. -
Soal: Proses pembentukan kata ‘penulis’ berasal dari kata dasar ‘tulis’ dengan penambahan prefiks ‘pe-‘. Apa perubahan fonologis yang terjadi?
- Penambahan vokal
- Peleburan /t/ menjadi /n/
- Pergeseran vokal
- Penghilangan konsonan
Jawaban: Peleburan /t/ menjadi /n/
Penjelasan: Prefiks ‘pe-‘ (bentuk lain dari ‘peng-‘) akan meluluhkan huruf awal ‘t’ pada kata dasar ‘tulis’ menjadi ‘penulis’. Ini adalah proses peleburan fonem. -
Soal: Kata ‘korupsi’ dan ‘demokrasi’ adalah contoh kata yang masuk ke dalam bahasa Indonesia melalui proses…
- Reduplikasi
- Afiksasi
- Pemajemukan
- Penyerapan
Jawaban: Penyerapan
Penjelasan: ‘Korupsi’ (dari corruption) dan ‘demokrasi’ (dari democracy) adalah kata-kata yang diserap dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. -
Soal: Manakah dari kata berikut yang terbentuk melalui proses infiksasi?
- Berlari
- Senandung
- Telunjuk
- Membantu
Jawaban: Telunjuk
Penjelasan: Infiksasi adalah penambahan imbuhan di tengah kata dasar. ‘Telunjuk’ berasal dari kata dasar ‘tunjuk’ dengan infiks ‘-el-‘. -
Soal: Kata ‘sehat walafiat’ termasuk jenis kata majemuk…
- Subordinatif
- Idiomatis
- Koordinatif
- Endosentris
Jawaban: Koordinatif
Penjelasan: Kata majemuk koordinatif adalah gabungan dua kata atau lebih yang setara dan dapat dihubungkan dengan konjungsi ‘dan’ atau ‘atau’, seperti ‘sehat dan walafiat’. -
Soal: Apa bentuk dasar dari kata ‘pembangunan’?
- Bangun
- Membangun
- Pembangun
- Dibangun
Jawaban: Bangun
Penjelasan: Kata ‘pembangunan’ terbentuk dari kata dasar ‘bangun’ dengan konfiks ‘pe-an’. -
Soal: Proses pembentukan kata ‘sekadar’ dari ‘sekadar’ merupakan contoh dari…
- Afiksasi
- Reduplikasi
- Pemajemukan
- Singkatan
Jawaban: Reduplikasi dengan perubahan fonem
Penjelasan: Kata ‘sekadar’ tidak mengalami reduplikasi. Ini adalah pengecoh. Kata ‘sekadar’ adalah kata dasar. Jika maksudnya dari ‘kadarnya’ menjadi ‘sekadar’, ini bukan reduplikasi. Jika maksud soal adalah reduplikasi, maka perlu contoh yang tepat. Asumsi soal ini mencoba menanyakan bentuk lain dari reduplikasi. Namun, ‘sekadar’ sendiri bukan reduplikasi. Mari kita ubah soalnya agar lebih relevan dengan pembentukan kata. Jika soal ini dimaksudkan untuk menguji apakah siswa tahu ‘sekadar’ bukan reduplikasi, maka jawaban adalah tidak relevan. Saya akan ganti soal ini. Mari kita pilih yang jelas reduplikasi. -
Soal: Kata ‘sayur-mayur’ adalah contoh reduplikasi…
- Reduplikasi penuh
- Reduplikasi sebagian
- Reduplikasi berafiks
- Reduplikasi dengan perubahan bunyi
Jawaban: Reduplikasi dengan perubahan bunyi
Penjelasan: ‘Sayur-mayur’ adalah reduplikasi sebagian atau dwilingga salin suara, di mana ada perubahan fonem pada bagian yang diulang. -
Soal: Manakah dari berikut ini yang BUKAN merupakan jenis afiksasi dalam bahasa Indonesia?
- Prefiks
- Sufiks
- Infiks
- Kontraksi
Jawaban: Kontraksi
Penjelasan: Kontraksi (pemendekan) bukan merupakan jenis afiksasi. Afiksasi meliputi prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks. -
Soal: Kata ‘rumah makan’ tergolong kata majemuk…
- Eksosentris
- Endosentris
- Idiomatis
- Koordinatif
Jawaban: Endosentris
Penjelasan: ‘Rumah makan’ adalah kata majemuk endosentris karena salah satu unsurnya (rumah) menjadi inti dan unsur lainnya (makan) berfungsi sebagai penjelas. -
Soal: Imbuhan ‘-wan’ pada kata ‘ilmuwan’ berfungsi untuk…
- Membentuk kata kerja
- Membentuk kata sifat
- Membentuk kata benda yang menunjukkan tempat
- Membentuk kata benda yang menunjukkan pelaku atau ahli
Jawaban: Membentuk kata benda yang menunjukkan pelaku atau ahli
Penjelasan: Sufiks ‘-wan’ pada umumnya berfungsi membentuk kata benda yang menunjukkan orang yang ahli atau pelaku suatu kegiatan, seperti ‘ilmuwan’ (ahli ilmu). -
Soal: Kata ‘menulis’ terbentuk dari kata dasar ‘tulis’ dengan prefiks ‘me-‘. Apa makna dari prefiks ‘me-‘ dalam konteks ini?
- Menjadi sesuatu
- Memiliki sifat
- Melakukan pekerjaan
- Menuju ke arah
Jawaban: Melakukan pekerjaan
Penjelasan: Prefiks ‘me-‘ pada ‘menulis’ memiliki makna melakukan suatu pekerjaan atau tindakan. -
Soal: Manakah dari kata-kata berikut yang merupakan contoh akronim?
- DPR
- DLL
- Puskesmas
- dst.
Jawaban: Puskesmas
Penjelasan: ‘Puskesmas’ adalah akronim dari ‘Pusat Kesehatan Masyarakat’ yang dibaca sebagai kata biasa. ‘DPR’ adalah singkatan. -
Soal: Kata ‘bersamaan’ terbentuk dari kata dasar ‘sama’ dengan konfiks ‘ber-an’. Apa makna dari konfiks ini?
- Menyatakan keadaan
- Menyatakan tempat
- Menyatakan hal yang terjadi secara bersama-sama
- Menyatakan alat
Jawaban: Menyatakan hal yang terjadi secara bersama-sama
Penjelasan: Konfiks ‘ber-an’ pada ‘bersamaan’ menyatakan makna resiprokal atau hal yang terjadi secara bersama-sama. -
Soal: Kata ‘tertinggi’ terbentuk dari kata dasar ‘tinggi’ dengan prefiks ‘ter-‘. Apa makna prefiks ‘ter-‘ dalam kata tersebut?
- Dapat di-
- Tidak sengaja
- Paling
- Sudah di-
Jawaban: Paling
Penjelasan: Prefiks ‘ter-‘ pada kata sifat seperti ‘tertinggi’ menyatakan makna superlatif atau ‘paling’. -
Soal: Proses pembentukan kata ‘mencapai’ dari ‘sampai’ melibatkan…
- Reduplikasi
- Sufiksasi
- Infiksasi
- Prefiksasi dan perubahan fonem
Jawaban: Prefiksasi dan perubahan fonem
Penjelasan: Kata ‘mencapai’ terbentuk dari prefiks ‘meN-‘ dan kata dasar ‘sampai’. Prefiks ‘meN-‘ akan meluluhkan huruf awal ‘s’ pada ‘sampai’ menjadi ‘mencapai’. -
Soal: Kata ‘gemuruh’ adalah contoh kata yang mengandung infiks. Infiks yang digunakan adalah…
- -el-
- -er-
- -em-
- -in-
Jawaban: -em-
Penjelasan: ‘Gemuruh’ berasal dari kata dasar ‘guruh’ dengan infiks ‘-em-‘. -
Soal: Manakah dari kelompok kata berikut yang semuanya merupakan hasil penyerapan dari bahasa Inggris?
- Meja, kursi, jendela
- Komputer, internet, aplikasi
- Sawah, padi, desa
- Candi, pura, keraton
Jawaban: Komputer, internet, aplikasi
Penjelasan: ‘Komputer’, ‘internet’, dan ‘aplikasi’ adalah contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris. -
Soal: Kata ‘pejuang’ terbentuk dari kata dasar ‘juang’ dengan prefiks ‘pe-‘. Makna yang terkandung adalah…
- Sesuatu yang di-
- Orang yang melakukan suatu tindakan
- Sifat suatu hal
- Tempat melakukan sesuatu
Jawaban: Orang yang melakukan suatu tindakan
Penjelasan: Prefiks ‘pe-‘ pada kata ‘pejuang’ menunjukkan orang yang melakukan tindakan ‘juang’.
B. Isian Singkat
-
Soal: Sebutkan tiga jenis reduplikasi dalam bahasa Indonesia beserta satu contoh untuk masing-masing jenis!Jawaban: 1. Reduplikasi Penuh (Dwilingga): buku-buku. 2. Reduplikasi Sebagian (Dwi purwa): leluhur. 3. Reduplikasi Berafiks: berulang-ulang.
-
Soal: Jelaskan perbedaan antara akronim dan singkatan!Jawaban: Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar (contoh: ‘pemilu’ dari ‘pemilihan umum’). Singkatan adalah hasil memendekkan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan sebagai kata (contoh: ‘DPR’ dilafalkan ‘de-pe-er’).
-
Soal: Berikan dua contoh kata majemuk dan jelaskan apakah keduanya idiomatis atau non-idiomatis!Jawaban: 1. ‘Meja hijau’ (idiomatis, berarti ‘pengadilan’). 2. ‘Rumah sakit’ (non-idiomatis, berarti ‘rumah untuk orang sakit’).
-
Soal: Apa fungsi utama sufiks ‘-kan’ dan ‘-i’ pada kata kerja transitif?Jawaban: Sufiks ‘-kan’ berfungsi untuk menjadikan objek langsung (objek penderita) sebagai sasaran tindakan, sedangkan sufiks ‘-i’ berfungsi untuk menyatakan makna berulang-ulang, melingkupi, atau menyebabkan sesuatu.
-
Soal: Kata ‘prasejarah’ terbentuk dari prefiks ‘pra-‘ dan kata dasar ‘sejarah’. Apa makna prefiks ‘pra-‘?Jawaban: Prefiks ‘pra-‘ bermakna ‘sebelum’ atau ‘mendahului’.
C. Menjodohkan
-
Soal: Pasangkan jenis pembentukan kata dengan contoh yang paling tepat!
Premis A Premis B 1. Afiksasi ??? 2. Reduplikasi Penuh ??? 3. Pemajemukan ??? 4. Akronim ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- 1. Afiksasi ↔ A. Rumah sakit
- 2. Reduplikasi Penuh ↔ B. Puskesmas
- 3. Pemajemukan ↔ C. Keterampilan
- 4. Akronim ↔ D. Meja-meja
-
Soal: Pasangkan makna imbuhan dengan contoh kata yang tepat!
Premis A Premis B 1. Menyatakan ‘paling’ ??? 2. Menyatakan ‘tidak sengaja’ ??? 3. Menyatakan ‘pelaku’ ??? 4. Menyatakan ‘melakukan pekerjaan’ ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- 1. Menyatakan ‘paling’ ↔ A. Petani
- 2. Menyatakan ‘tidak sengaja’ ↔ B. Berlari
- 3. Menyatakan ‘pelaku’ ↔ C. Tercepat
- 4. Menyatakan ‘melakukan pekerjaan’ ↔ D. Terjatuh
D. Uraian
-
Soal: Jelaskan secara rinci empat proses afiksasi (prefiksasi, sufiksasi, infiksasi, konfiksasi) dalam bahasa Indonesia, beserta masing-masing dua contoh kata yang berbeda!Jawaban: 1. Prefiksasi: Penambahan imbuhan di awal kata dasar. Contoh: ‘ber-‘ pada ‘berjalan’ (jalan), ‘me-‘ pada ‘menulis’ (tulis). 2. Sufiksasi: Penambahan imbuhan di akhir kata dasar. Contoh: ‘-an’ pada ‘makanan’ (makan), ‘-i’ pada ‘datangi’ (datang). 3. Infiksasi: Penambahan imbuhan di tengah kata dasar. Contoh: ‘-el-‘ pada ‘telunjuk’ (tunjuk), ‘-em-‘ pada ‘gemuruh’ (guruh). 4. Konfiksasi: Penambahan imbuhan secara bersamaan di awal dan akhir kata dasar. Contoh: ‘ke-an’ pada ‘kecantikan’ (cantik), ‘pe-an’ pada ‘pembangunan’ (bangun).
-
Soal: Analisis proses pembentukan kata ‘pertanggungjawaban’ mulai dari kata dasar hingga bentuk akhirnya, serta jelaskan makna yang terbentuk!Jawaban: Kata ‘pertanggungjawaban’ terbentuk melalui beberapa tahap: 1. Kata dasar: ‘jawab’. 2. Afiksasi: ‘bertanggung’ (dari ‘tanggung’ + prefiks ‘ber-‘) menjadi ‘bertanggung jawab’ (kata majemuk). 3. Konfiksasi: ‘pertanggungjawaban’ (dari ‘bertanggung jawab’ + konfiks ‘per-an’). Makna yang terbentuk adalah ‘hal atau proses pertanggungjawaban’, yaitu tindakan atau kewajiban untuk bertanggung jawab atas sesuatu.
-
Soal: Diskusikan peran penyerapan kata dari bahasa asing dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Berikan minimal tiga contoh kata serapan dan bahasa asalnya!Jawaban: Penyerapan kata dari bahasa asing memiliki peran krusial dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia, terutama untuk konsep-konsep baru di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang belum memiliki padanan dalam bahasa asli. Proses ini memungkinkan bahasa Indonesia untuk tetap relevan dan mampu mengekspresikan ide-ide modern. Contoh: 1. ‘Teknologi’ (dari bahasa Inggris: technology). 2. ‘Demokrasi’ (dari bahasa Inggris: democracy atau bahasa Yunani: demokratia). 3. ‘Ekonomi’ (dari bahasa Belanda: economie atau bahasa Yunani: oikonomia).
-
Soal: Jelaskan perbedaan makna yang muncul dari penggunaan prefiks ‘ter-‘ pada kata ‘terbawa’ (tidak sengaja) dan ‘terbaik’ (paling). Berikan contoh kalimat untuk masing-masing!Jawaban: Prefiks ‘ter-‘ memiliki beberapa makna, tergantung pada konteks dan kata dasar yang dilekatinya. Pada kata ‘terbawa’, prefiks ‘ter-‘ bermakna ‘tidak sengaja’ atau ‘sudah dalam keadaan di-‘. Contoh kalimat: ‘Buku itu terbawa olehnya ke sekolah tanpa sengaja.’ Sementara itu, pada kata ‘terbaik’, prefiks ‘ter-‘ bermakna superlatif atau ‘paling’. Contoh kalimat: ‘Dia adalah siswa terbaik di kelas ini.’
-
Soal: Analisis proses pembentukan kata ‘bolak-balik’ dan ‘sayur-mayur’. Jelaskan jenis reduplikasi yang terjadi pada masing-masing kata dan makna yang dihasilkannya!Jawaban: 1. Kata ‘bolak-balik’: Ini adalah reduplikasi dwilingga salin suara (reduplikasi dengan perubahan bunyi). Kata dasar aslinya adalah ‘balik’. Pengulangan terjadi dengan perubahan fonem pada bagian depan (‘balik’ menjadi ‘bolak’). Makna yang dihasilkan adalah ‘berulang-ulang ke arah yang berlawanan’ atau ‘sering pergi dan datang’. 2. Kata ‘sayur-mayur’: Ini juga merupakan reduplikasi dwilingga salin suara. Kata dasar utamanya adalah ‘sayur’. Pengulangan terjadi dengan perubahan fonem pada bagian kedua (‘sayur’ menjadi ‘mayur’). Makna yang dihasilkan adalah ‘berbagai macam sayur’ atau ‘aneka sayur’.