Pahami dan kuasai Teori Fungsionalisme Sosiologi melalui kumpulan latihan soal komprehensif ini. Teori fungsionalisme adalah salah satu perspektif utama dalam sosiologi yang melihat masyarakat sebagai sistem kompleks yang bagian-bagiannya bekerja sama untuk mempromosikan solidaritas dan stabilitas. Tokoh-tokoh penting seperti Emile Durkheim, Talcott Parsons, dan Robert K. Merton telah memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan teori ini, dengan konsep-konsep seperti fungsi manifest, fungsi laten, disfungsi, dan skema AGIL. Latihan soal ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda tentang asumsi dasar fungsionalisme, peran institusi sosial, serta konsep-konsep kunci yang terkait. Dengan berbagai jenis soal seperti pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan menjodohkan, Anda akan mendapatkan pemahaman mendalam yang esensial untuk studi sosiologi Anda. Persiapkan diri Anda untuk ujian atau tingkatkan pengetahuan Anda tentang bagaimana masyarakat mempertahankan keteraturan dan keseimbangan.

Contoh Soal soal teori fungsionalisme
A. Pilihan Ganda
1. Pendekatan sosiologi yang memandang masyarakat sebagai sistem kompleks yang bagian-bagiannya bekerja sama untuk mempromosikan solidaritas dan stabilitas disebut teori…
- A. Fungsionalisme Struktural
- B. Konflik
- C. Interaksionisme Simbolik
- D. Pilihan Rasional
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Teori Fungsionalisme Struktural adalah perspektif yang melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian saling terkait yang bekerja sama untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan sosial.
2. Siapakah salah satu tokoh utama yang dianggap sebagai bapak pendiri teori fungsionalisme struktural, terutama dengan fokus pada solidaritas sosial dan fakta sosial?
- A. Karl Marx
- B. Emile Durkheim
- C. Max Weber
- D. Michel Foucault
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Emile Durkheim adalah salah satu tokoh sentral dalam fungsionalisme, dengan karyanya tentang solidaritas mekanik dan organik serta konsep fakta sosial.
3. Menurut Robert K. Merton, konsekuensi yang disengaja dan diakui dari suatu pola tindakan sosial disebut…
- A. Fungsi Laten
- B. Disfungsi
- C. Fungsi Manifest
- D. Struktur Sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Fungsi manifest adalah konsekuensi yang jelas, disengaja, dan diakui oleh partisipan dalam suatu sistem sosial.
4. Sebuah upacara pernikahan memiliki fungsi manifest untuk melegitimasi ikatan suami istri. Namun, upacara tersebut juga memiliki fungsi laten, yaitu…
- A. Mengakui status pernikahan
- B. Menghabiskan biaya besar
- C. Mendapatkan hadiah
- D. Mempererat tali silaturahmi antar keluarga besar
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Fungsi laten adalah konsekuensi yang tidak disengaja atau tidak diakui. Mempererat tali silaturahmi antar keluarga besar adalah efek samping yang positif namun tidak menjadi tujuan utama upacara pernikahan.
5. Konsep ‘skema AGIL’ yang merupakan prasyarat fungsional agar suatu sistem sosial dapat bertahan dan berfungsi dengan baik, diperkenalkan oleh…
- A. Talcott Parsons
- B. Herbert Spencer
- C. Auguste Comte
- D. George Simmel
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Talcott Parsons memperkenalkan skema AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency) sebagai empat prasyarat fungsional yang harus dipenuhi oleh setiap sistem sosial.
6. Apa yang dimaksud dengan ‘disfungsi’ dalam teori fungsionalisme menurut Robert K. Merton?
- A. Konsekuensi positif yang disengaja
- B. Konsekuensi negatif yang mengganggu stabilitas sistem
- C. Fungsi yang tidak terlihat
- D. Struktur yang tidak berfungsi
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Disfungsi merujuk pada konsekuensi negatif yang mengganggu atau mengurangi stabilitas suatu sistem sosial.
7. Salah satu kritik utama terhadap teori fungsionalisme adalah cenderung…
- A. Terlalu konservatif dan kurang menjelaskan perubahan sosial
- B. Terlalu fokus pada konflik kelas
- C. Mengabaikan peran individu
- D. Terlalu menekankan interaksi mikro
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Fungsionalisme sering dikritik karena terlalu konservatif, fokus pada stabilitas dan konsensus sehingga kurang mampu menjelaskan perubahan sosial atau konflik dalam masyarakat.
8. Dalam pandangan fungsionalisme, setiap institusi sosial (misalnya keluarga, pendidikan, agama) memiliki peran penting dalam…
- A. Menciptakan konflik sosial
- B. Mempercepat perubahan revolusioner
- C. Mengisolasi individu dari masyarakat
- D. Menjaga ketertiban dan stabilitas sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Setiap institusi sosial dalam fungsionalisme dipandang memiliki fungsi spesifik yang berkontribusi pada pemeliharaan ketertiban dan stabilitas sosial secara keseluruhan.
9. Konsep ‘anomi’ yang dikembangkan oleh Durkheim mengacu pada kondisi di mana…
- A. Solidaritas mekanik sangat kuat
- B. Norma-norma sosial melemah atau tidak jelas
- C. Masyarakat mencapai keseimbangan sempurna
- D. Konflik sosial mendominasi
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Anomi adalah kondisi ketidakjelasan norma atau ketiadaan norma yang jelas dalam masyarakat, yang dapat menyebabkan individu merasa tidak terarah dan meningkatkan tingkat bunuh diri.
10. Menurut Talcott Parsons, subsistem yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan-tujuan kolektif dan mengalokasikan sumber daya adalah…
- A. Adaptasi (Adaptation)
- B. Pencapaian Tujuan (Goal Attainment)
- C. Integrasi (Integration)
- D. Pemeliharaan Pola (Latency)
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Dalam skema AGIL Parsons, ‘Goal Attainment’ (Pencapaian Tujuan) adalah fungsi yang berkaitan dengan penetapan dan pencapaian tujuan-tujuan kolektif, biasanya dijalankan oleh sistem politik.
11. Contoh fungsi laten dari sistem pendidikan adalah…
- A. Mentransfer pengetahuan dan keterampilan
- B. Memberikan gelar atau sertifikat
- C. Menciptakan jaringan pertemanan dan sosial
- D. Mempersiapkan siswa untuk pasar kerja
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Menciptakan jaringan pertemanan adalah hasil tidak langsung atau tidak disengaja dari proses pendidikan, menjadikannya fungsi laten.
12. Siapakah tokoh fungsionalis yang menggunakan analogi organik, membandingkan masyarakat dengan organisme hidup yang setiap bagiannya memiliki fungsi vital?
- A. Herbert Spencer
- B. Lewis Coser
- C. Randall Collins
- D. Erving Goffman
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Herbert Spencer sering dikaitkan dengan analogi organik, membandingkan masyarakat dengan organisme biologis yang memiliki bagian-bagian yang saling tergantung dan berfungsi untuk kelangsungan hidup keseluruhan.
13. Fokus utama teori fungsionalisme adalah pada…
- A. Perubahan revolusioner
- B. Konflik antar kelas sosial
- C. Makna subjektif individu
- D. Keteraturan dan stabilitas sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Fungsionalisme berpusat pada bagaimana struktur sosial berkontribusi pada stabilitas dan keteraturan masyarakat.
14. Menurut fungsionalisme, apa yang terjadi jika salah satu bagian dari sistem sosial tidak berfungsi dengan baik?
- A. Dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada sistem secara keseluruhan
- B. Tidak akan ada dampak signifikan
- C. Akan secara otomatis digantikan oleh bagian lain
- D. Selalu memicu revolusi sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Jika satu bagian tidak berfungsi, hal itu dapat menyebabkan ketidakseimbangan atau gangguan pada sistem secara keseluruhan, karena semua bagian saling terkait.
15. Konsep ‘konsensus nilai’ merupakan aspek penting dalam fungsionalisme yang berarti…
- A. Perselisihan tentang nilai-nilai moral
- B. Kesepakatan umum tentang nilai-nilai bersama
- C. Perbedaan pendapat dalam masyarakat
- D. Penolakan terhadap norma sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Konsensus nilai mengacu pada kesepakatan umum tentang nilai-nilai dan norma-norma yang memandu perilaku dalam masyarakat, yang penting untuk menjaga keteraturan sosial.
16. Dalam konteks fungsionalisme, struktur sosial dapat diartikan sebagai…
- A. Pola hubungan sosial yang relatif stabil dan terorganisir
- B. Konflik antar kelompok dalam masyarakat
- C. Tindakan individu yang acak
- D. Perubahan cepat dalam masyarakat
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Struktur sosial adalah pola hubungan sosial yang relatif stabil dan terorganisir yang membentuk kerangka masyarakat.
17. Salah satu asumsi dasar fungsionalisme adalah bahwa masyarakat cenderung bergerak menuju…
- A. Konflik permanen
- B. Anarki total
- C. Keseimbangan (equilibrium)
- D. Perubahan terus-menerus tanpa henti
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Fungsionalisme berpendapat bahwa masyarakat memiliki kecenderungan alami untuk mencari keseimbangan dan stabilitas.
18. Menurut Talcott Parsons, fungsi ‘latency’ (pemeliharaan pola) dalam skema AGIL berkaitan dengan…
- A. Adaptasi terhadap lingkungan eksternal
- B. Pemeliharaan pola-pola budaya dan nilai-nilai
- C. Pencapaian tujuan kolektif
- D. Koordinasi antar bagian sistem
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Fungsi latency berkaitan dengan pemeliharaan pola-pola budaya, nilai-nilai, dan motivasi individu agar tetap konsisten dengan sistem sosial.
19. Konsep ‘fakta sosial’ dari Emile Durkheim merujuk pada…
- A. Perasaan pribadi individu
- B. Interaksi antar individu dalam skala kecil
- C. Konflik antara kelompok sosial
- D. Pola perilaku, pemikiran, dan perasaan yang bersifat eksternal dan koersif
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan merasa yang bersifat eksternal bagi individu, memiliki daya paksa, dan tersebar luas dalam masyarakat.
20. Manakah pernyataan yang paling tepat menggambarkan pandangan fungsionalisme tentang perubahan sosial?
- A. Perubahan sosial adalah proses evolusioner yang bertahap untuk mengembalikan keseimbangan.
- B. Perubahan sosial adalah hasil dari konflik kelas yang tak terhindarkan.
- C. Perubahan sosial terjadi secara acak tanpa pola yang jelas.
- D. Perubahan sosial selalu mengarah pada peningkatan konflik dan disorganisasi.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Fungsionalisme cenderung melihat perubahan sosial sebagai proses evolusioner yang bertahap, yang terjadi untuk mengembalikan keseimbangan sistem.
B. Isian Singkat
1. Siapakah sosiolog yang memperkenalkan konsep fungsi manifest dan fungsi laten?
Jawaban: Robert K. Merton
2. Apa nama skema yang dikembangkan oleh Talcott Parsons untuk menjelaskan prasyarat fungsional agar suatu sistem sosial dapat bertahan?
Jawaban: Skema AGIL
3. Dalam teori fungsionalisme, apa istilah untuk konsekuensi negatif yang tidak disengaja dari suatu struktur atau pola sosial?
Jawaban: Disfungsi
4. Emile Durkheim mengemukakan konsep ‘solidaritas organik’ yang menjadi ciri masyarakat modern. Solidaritas ini muncul karena adanya…
Jawaban: Spesialisasi kerja/Pembagian kerja
5. Perspektif fungsionalisme melihat masyarakat sebagai sebuah sistem yang cenderung mencapai keadaan…
Jawaban: Keseimbangan/Equilibrium
C. Menjodohkan
1. Jodohkan tokoh sosiologi dengan konsep atau kontribusi utamanya dalam teori fungsionalisme.
| Premis | Respon |
|---|---|
| Emile Durkheim | Solidaritas Mekanik dan Organik |
| Talcott Parsons | Skema AGIL |
| Robert K. Merton | Fungsi Manifest dan Laten |
| Herbert Spencer | Analogi Organik Masyarakat |
| Auguste Comte | Positivisme dan Hirarki Ilmu |
2. Jodohkan konsep fungsionalisme dengan definisi yang paling tepat.
| Premis | Respon |
|---|---|
| Fungsi Manifest | Konsekuensi yang disengaja dan diakui |
| Fungsi Laten | Konsekuensi yang tidak disengaja dan tidak diakui |
| Disfungsi | Konsekuensi negatif yang mengganggu stabilitas sistem |
| Keseimbangan (Equilibrium) | Keadaan stabil di mana bagian-bagian sistem berfungsi harmonis |
| Struktur Sosial | Pola hubungan sosial yang relatif stabil |
D. Uraian
1. Jelaskan secara komprehensif asumsi dasar Teori Fungsionalisme Struktural dalam sosiologi. Bagaimana asumsi ini membantu menjelaskan cara kerja masyarakat?
Teori Fungsionalisme Struktural memiliki beberapa asumsi dasar. Pertama, masyarakat dipandang sebagai sistem yang kompleks dengan bagian-bagian yang saling terkait dan saling bergantung, seperti organ dalam tubuh manusia. Kedua, setiap bagian masyarakat (institusi sosial seperti keluarga, pendidikan, ekonomi, politik) memiliki fungsi spesifik yang berkontribusi pada pemeliharaan dan stabilitas sistem secara keseluruhan. Ketiga, fungsionalisme menekankan adanya konsensus nilai dan norma yang luas di antara anggota masyarakat, yang membantu menjaga keteraturan sosial. Keempat, masyarakat cenderung bergerak menuju keseimbangan (equilibrium) dan memiliki mekanisme untuk mengatasi disfungsi atau gangguan. Asumsi-asumsi ini membantu menjelaskan bahwa masyarakat adalah entitas yang kohesif, di mana perubahan di satu bagian akan memengaruhi bagian lain, dan bahwa keteraturan sosial dipertahankan melalui kontribusi fungsional dari berbagai struktur serta kesepakatan nilai bersama.
2. Bandingkan dan bedakan konsep fungsi manifest dan fungsi laten menurut Robert K. Merton. Berikan masing-masing dua contoh untuk memperjelas perbedaannya.
Fungsi manifest adalah konsekuensi yang disengaja, diakui, dan diharapkan dari suatu tindakan, pola, atau institusi sosial. Sementara itu, fungsi laten adalah konsekuensi yang tidak disengaja, tidak diakui, dan seringkali tidak disadari dari tindakan, pola, atau institusi sosial yang sama. Perbedaannya terletak pada kesengajaan dan kesadaran akan hasilnya.
Contoh Fungsi Manifest:
1. Fungsi manifest dari sistem pendidikan adalah mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa.
2. Fungsi manifest dari sebuah jembatan adalah untuk menyediakan jalur transportasi yang efisien antar dua titik.
Contoh Fungsi Laten:
1. Fungsi laten dari sistem pendidikan adalah sebagai ‘tempat penitipan anak’ bagi orang tua yang bekerja atau sebagai ajang perjodohan antar siswa.
2. Fungsi laten dari sebuah jembatan adalah meningkatkan nilai properti di daerah yang dihubungkan atau menjadi ikon pariwisata.
3. Bagaimana teori fungsionalisme menjelaskan pentingnya institusi sosial seperti keluarga atau agama dalam menjaga stabilitas masyarakat? Jelaskan dengan contoh.
Teori fungsionalisme memandang institusi sosial sebagai struktur penting yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan berkontribusi pada keteraturan serta stabilitas. Setiap institusi memiliki fungsi vital yang, ketika dilaksanakan dengan baik, membantu menjaga keseimbangan sosial.
Contoh Institusi Keluarga:
Keluarga memiliki fungsi manifest untuk sosialisasi anak, reproduksi, dan pemenuhan kebutuhan ekonomi serta emosional anggotanya. Secara laten, keluarga juga dapat berfungsi sebagai unit konsumsi penting dalam perekonomian atau sebagai penjaga tradisi budaya. Tanpa institusi keluarga yang berfungsi, proses sosialisasi generasi baru akan terganggu, yang dapat mengancam transmisi nilai dan norma, menyebabkan disorganisasi sosial.
Contoh Institusi Agama:
Agama memiliki fungsi manifest untuk memberikan makna hidup, pedoman moral, dan harapan spiritual. Fungsi latennya bisa berupa memperkuat solidaritas kelompok (melalui ritual bersama), menyediakan dukungan sosial, atau bahkan menjadi dasar bagi gerakan sosial. Jika institusi agama melemah, masyarakat mungkin kehilangan sumber kohesi moral dan sosial, yang berpotensi meningkatkan anomi dan ketidakstabilan.
4. Jelaskan kritik utama terhadap teori fungsionalisme. Mengapa kritik-kritik ini relevan dalam memahami keterbatasan perspektif fungsionalis?
Kritik utama terhadap teori fungsionalisme meliputi:
1. **Terlalu Konservatif dan Statis:** Fungsionalisme cenderung berfokus pada stabilitas, keteraturan, dan keseimbangan, sehingga sering dianggap kurang mampu menjelaskan perubahan sosial yang radikal, konflik, atau disorganisasi. Ia cenderung membenarkan status quo.
2. **Mengabaikan Konflik dan Ketidaksetaraan:** Teori ini kurang memperhatikan bagaimana kekuasaan didistribusikan secara tidak merata dan bagaimana hal ini dapat menyebabkan konflik atau ketidaksetaraan dalam masyarakat. Ia cenderung memandang konflik sebagai ‘disfungsi’ yang harus diatasi, bukan sebagai bagian inheren dari dinamika sosial.
3. **Teleologis dan Tautologis:** Fungsionalisme sering dikritik karena argumennya yang cenderung melingkar (tautologis) – suatu struktur ada karena fungsinya, dan fungsinya dijelaskan oleh keberadaannya. Selain itu, ada kritik teleologis, di mana fungsi dijelaskan oleh tujuannya, padahal tujuan tersebut mungkin tidak selalu jelas atau universal.
4. **Kurang Menjelaskan Tindakan Individu:** Fungsionalisme cenderung berfokus pada struktur makro dan fungsi sistem, sehingga kurang memberikan perhatian pada agensi individu, makna subjektif, atau motivasi di balik tindakan sosial.
Kritik-kritik ini relevan karena menyoroti bahwa meskipun fungsionalisme sangat baik dalam menjelaskan kohesi dan keteraturan, ia memiliki keterbatasan dalam menganalisis aspek-aspek dinamis, konfliktual, dan subjektif dari kehidupan sosial. Untuk pemahaman masyarakat yang lebih lengkap, perspektif fungsionalis perlu dilengkapi dengan teori-teori lain seperti teori konflik atau interaksionisme simbolik.
5. Bagaimana Talcott Parsons melihat masyarakat sebagai sebuah sistem, dan apa saja prasyarat fungsional (Skema AGIL) yang ia identifikasi untuk kelangsungan sistem tersebut? Jelaskan secara singkat masing-masing prasyarat.
Talcott Parsons melihat masyarakat sebagai sebuah sistem sosial yang terdiri dari subsistem-subsistem yang saling terkait dan berinteraksi. Sistem ini bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan dan kelangsungan hidupnya. Untuk itu, setiap sistem sosial harus memenuhi empat prasyarat fungsional agar dapat bertahan, yang dikenal sebagai Skema AGIL:
1. **Adaptation (Adaptasi):** Kemampuan sistem untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternalnya, seperti memperoleh dan mendistribusikan sumber daya yang dibutuhkan. Subsistem ekonomi biasanya memenuhi fungsi ini.
2. **Goal Attainment (Pencapaian Tujuan):** Kemampuan sistem untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan kolektifnya. Subsistem politik atau pemerintahan biasanya memenuhi fungsi ini.
3. **Integration (Integrasi):** Kemampuan sistem untuk mengkoordinasikan dan mengatur hubungan antar bagian-bagiannya, serta mengelola konflik, untuk menjaga kohesi sosial. Subsistem hukum dan agama seringkali memenuhi fungsi ini.
4. **Latency atau Pattern Maintenance (Pemeliharaan Pola):** Kemampuan sistem untuk menjaga, mereplikasi, dan memperbarui pola-pola nilai, norma, dan motivasi yang mendasari sistem, serta mengelola ketegangan internal. Institusi seperti keluarga, pendidikan, dan agama memainkan peran kunci dalam fungsi ini.