Selamat datang di kumpulan latihan soal sosiologi kasus yang dirancang khusus untuk membantu Anda memahami dan menganalisis berbagai fenomena sosial secara mendalam. Sosiologi kasus adalah pendekatan penting untuk menerapkan teori dan konsep sosiologi pada situasi nyata dalam masyarakat. Melalui soal-soal ini, Anda akan diajak untuk mengidentifikasi masalah sosial, memahami dinamika interaksi antarindividu dan kelompok, serta menganalisis perubahan sosial yang terjadi. Latihan ini mencakup berbagai tipe pertanyaan seperti pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan menjodohkan, yang akan menguji pemahaman konseptual serta kemampuan Anda dalam berpikir kritis dan analitis. Persiapkan diri Anda untuk mengasah perspektif sosiologis dan menjadi lebih peka terhadap kompleksitas kehidupan sosial di sekitar kita. Kunci sukses dalam sosiologi adalah kemampuan melihat di balik permukaan dan memahami struktur serta proses yang membentuk masyarakat.

Contoh Soal soal sosiologi kasus
A. Pilihan Ganda
1. Seorang anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang sering bertengkar cenderung menunjukkan perilaku agresif di sekolah. Dalam sosiologi, kasus ini paling tepat dianalisis menggunakan konsep…
- A. Konflik sosial
- B. Mobilitas sosial
- C. Agen sosialisasi
- D. Struktur sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Sosialisasi adalah proses penanaman nilai, norma, dan kebiasaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Lingkungan keluarga adalah agen sosialisasi primer yang sangat memengaruhi pembentukan kepribadian dan perilaku anak.
2. Pemerintah daerah meluncurkan program pelatihan keterampilan bagi pemuda pengangguran untuk mengurangi angka kriminalitas. Upaya ini termasuk dalam jenis pengendalian sosial…
- A. Represif
- B. Preventif
- C. Koersif
- D. Persuasif
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Pengendalian sosial preventif adalah upaya pencegahan sebelum terjadi penyimpangan, seperti memberikan kesempatan kerja atau pendidikan. Represif adalah penindakan setelah terjadi penyimpangan.
3. Fenomena urbanisasi yang meningkat pesat di kota-kota besar seringkali menimbulkan masalah kepadatan penduduk, kemacetan, dan peningkatan kriminalitas. Dari perspektif sosiologi, masalah ini dapat dikategorikan sebagai…
- A. Diferensiasi sosial
- B. Integrasi sosial
- C. Perubahan budaya
- D. Disorganisasi sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Ketika terjadi secara masif dan tidak terkontrol, ia dapat menyebabkan berbagai masalah sosial kompleks di perkotaan.
4. Sebuah desa yang awalnya agraris kini beralih menjadi kawasan industri. Perubahan ini membawa dampak pada hilangnya lahan pertanian dan perubahan mata pencarian warga. Perubahan ini menunjukkan adanya…
- A. Perubahan sosial
- B. Stratifikasi sosial
- C. Konflik antar kelas
- D. Interaksi sosial asosiatif
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Perubahan sosial adalah perubahan pada struktur dan fungsi masyarakat. Dalam kasus ini, perubahan dari agraris ke industri adalah contoh nyata perubahan sosial dan ekonomi.
5. Dalam sebuah masyarakat, kelompok A memiliki kekuasaan ekonomi dan politik yang lebih dominan dibandingkan kelompok B. Hal ini menyebabkan ketimpangan dalam akses sumber daya dan kesempatan. Konsep sosiologi yang paling relevan untuk menganalisis kondisi ini adalah…
- A. Solidaritas sosial
- B. Anomie
- C. Stratifikasi sosial
- D. Mobilitas sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat secara vertikal berdasarkan status, kekuasaan, dan kekayaan, yang seringkali menciptakan ketimpangan.
6. Penggunaan media sosial yang masif menyebabkan munculnya tren ‘FOMO’ (Fear of Missing Out) di kalangan remaja, yang berdampak pada kesehatan mental. Peristiwa ini menunjukkan bahwa teknologi komunikasi dapat memengaruhi aspek…
- A. Struktur sosial
- B. Perubahan budaya dan perilaku
- C. Konflik antargenerasi
- D. Integrasi sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Globalisasi tidak hanya tentang ekonomi atau politik, tetapi juga budaya dan gaya hidup yang menyebar melalui teknologi komunikasi, memengaruhi norma dan perilaku individu.
7. Seorang individu yang berasal dari keluarga miskin berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi dan menjadi seorang profesional sukses. Kasus ini menggambarkan adanya…
- A. Konflik status
- B. Diferensiasi sosial
- C. Perubahan nilai
- D. Mobilitas sosial vertikal
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Mobilitas sosial vertikal adalah perubahan status sosial individu atau kelompok ke tingkatan yang lebih tinggi (naik) atau lebih rendah (turun).
8. Tindakan vandalisme yang dilakukan oleh sekelompok remaja di fasilitas umum dapat dikategorikan sebagai bentuk…
- A. Penyimpangan sosial
- B. Solidaritas mekanik
- C. Imitasi sosial
- D. Interaksi primer
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
9. Masyarakat adat yang masih sangat kuat memegang tradisi dan norma leluhur cenderung memiliki jenis solidaritas sosial…
- A. Mekanik
- B. Organik
- C. Fungsional
- D. Instrumental
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Solidaritas mekanik, menurut Emile Durkheim, dicirikan oleh kesamaan pekerjaan, kepercayaan, dan norma, umum pada masyarakat tradisional. Solidaritas organik ada pada masyarakat modern dengan spesialisasi tinggi.
10. Dalam sebuah perusahaan, karyawan seringkali merasa tidak dihargai dan memiliki konflik kepentingan dengan manajemen. Konflik ini dapat dianalisis menggunakan teori…
- A. Fungsionalisme struktural
- B. Konflik
- C. Interaksionisme simbolik
- D. Pertukaran sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Teori konflik, seperti yang dikemukakan oleh Karl Marx, berfokus pada ketidaksetaraan, perebutan sumber daya, dan konflik kepentingan antar kelompok dalam masyarakat (atau organisasi).
11. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan tinggi menyebabkan banyak orang tua berinvestasi lebih pada pendidikan anak-anak mereka. Peristiwa ini menunjukkan adanya perubahan pada…
- A. Nilai sosial
- B. Struktur sosial
- C. Lembaga sosial
- D. Stratifikasi sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Nilai sosial adalah prinsip atau standar yang dianggap penting oleh masyarakat. Peningkatan kesadaran pendidikan menunjukkan perubahan pada nilai-nilai yang dianut masyarakat.
12. Seorang mahasiswa melakukan penelitian tentang dampak media sosial terhadap pola interaksi remaja. Metode pengumpulan data yang paling tepat untuk kasus ini adalah…
- A. Survei dengan kuesioner tertutup
- B. Studi pustaka saja
- C. Wawancara mendalam dan observasi
- D. Eksperimen laboratorium
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Wawancara dan observasi memungkinkan peneliti untuk mendapatkan data kualitatif mendalam tentang perilaku dan pola interaksi yang kompleks, yang tidak selalu terukur melalui kuesioner saja.
13. Kasus bullying di sekolah yang marak terjadi seringkali disebabkan oleh kurangnya pengawasan orang tua dan lingkungan sosial yang permisif. Ini menunjukkan bahwa bullying adalah masalah yang melibatkan kegagalan…
- A. Diferensiasi sosial
- B. Integrasi sosial
- C. Mobilitas sosial
- D. Pengendalian sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Pengendalian sosial adalah mekanisme yang digunakan masyarakat untuk memastikan anggotanya mematuhi norma. Kurangnya pengawasan dan lingkungan permisif menunjukkan kegagalan dalam fungsi pengendalian sosial.
14. Lembaga keluarga memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian dan moral individu. Jika fungsi ini tidak berjalan optimal, dapat timbul masalah sosial seperti kenakalan remaja. Hal ini sesuai dengan pandangan teori…
- A. Fungsionalisme struktural
- B. Konflik
- C. Interaksionisme simbolik
- D. Pilihan rasional
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Teori fungsionalisme struktural memandang masyarakat sebagai sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait dan memiliki fungsi untuk menjaga stabilitas sosial. Kegagalan satu bagian (seperti keluarga) dapat menyebabkan disfungsi sosial.
15. Munculnya berbagai komunitas hobi online yang anggotanya tersebar di berbagai wilayah tetapi memiliki minat yang sama, menunjukkan perkembangan bentuk kelompok sosial…
- A. Primer
- B. Sekunder
- C. Informal
- D. Formal
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Kelompok sekunder adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan kepentingan atau tujuan tertentu, biasanya tidak melibatkan hubungan pribadi yang mendalam, dan seringkali dapat terjalin tanpa tatap muka langsung.
16. Peraturan pemerintah tentang pembatasan penggunaan kantong plastik sekali pakai bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Peraturan ini merupakan contoh upaya perubahan sosial yang bersifat…
- A. Direncanakan
- B. Tidak direncanakan
- C. Revolusioner
- D. Evolusioner
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang dilakukan secara sengaja dan terencana oleh pihak-pihak berwenang untuk mencapai tujuan tertentu.
17. Dalam sebuah diskusi, seorang individu mencoba memahami sudut pandang lawan bicaranya agar tercapai kesepakatan. Proses ini menunjukkan adanya bentuk interaksi sosial…
- A. Konflik
- B. Kontravensi
- C. Akomodasi
- D. Persaingan
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Akomodasi adalah upaya untuk meredakan konflik atau mencapai kesepakatan antara pihak-pihak yang bertikai, tanpa harus menghilangkan perbedaan sepenuhnya.
18. Seorang sosiolog ingin meneliti penyebab tingginya angka putus sekolah di suatu daerah. Fokus utama penelitian ini adalah pada aspek…
- A. Kelompok primer
- B. Lembaga sosial
- C. Jaringan sosial
- D. Struktur demografi
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Lembaga pendidikan (sekolah) adalah salah satu institusi sosial fundamental. Angka putus sekolah menunjukkan adanya disfungsi atau masalah dalam lembaga pendidikan tersebut.
19. Kasus pelecehan seksual di tempat kerja seringkali tidak dilaporkan karena korban takut akan stigma sosial atau kehilangan pekerjaan. Kondisi ini menunjukkan adanya…
- A. Stigma sosial
- B. Anomie
- C. Diferensiasi sosial
- D. Koersi
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Stigma sosial adalah cap negatif atau aib yang diberikan masyarakat kepada individu atau kelompok, yang dapat menyebabkan diskriminasi dan isolasi.
20. Pengaruh budaya asing melalui media digital menyebabkan pergeseran nilai-nilai tradisional di kalangan generasi muda. Konsep sosiologi yang paling tepat untuk menggambarkan fenomena ini adalah…
- A. Asimilasi
- B. Akulturasi
- C. Etnosentrisme
- D. Globalisasi budaya
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang muncul dari pertukaran pandangan dunia, produk, ide, dan aspek budaya lainnya. Dalam konteks ini, globalisasi budaya berdampak pada pergeseran nilai.
B. Isian Singkat
1. Proses masuknya suatu kebudayaan asing yang diterima dan diolah tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli disebut…
Jawaban: Akulturasi
2. Ketidakmampuan individu untuk beradaptasi dengan perubahan norma dan nilai yang cepat dalam masyarakat dapat menyebabkan kondisi tanpa norma, yang disebut…
Jawaban: Anomie
3. Salah satu lembaga sosial yang berfungsi mengatur hubungan kekerabatan, reproduksi, dan sosialisasi primer adalah…
Jawaban: Keluarga
4. Konflik yang terjadi antara dua kelompok masyarakat yang memperebutkan sumber daya alam merupakan contoh konflik berdasarkan…
Jawaban: Kepentingan
5. Pandangan bahwa setiap bagian masyarakat memiliki fungsi untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan sistem sosial adalah inti dari teori…
Jawaban: Fungsionalisme Struktural
C. Menjodohkan
1. Jodohkan konsep sosiologi berikut dengan definisinya yang tepat.
| Premis | Respon |
|---|---|
| Sosialisasi | Proses belajar nilai dan norma masyarakat. |
| Stratifikasi Sosial | Penggolongan masyarakat secara vertikal. |
| Anomie | Kondisi tanpa norma dalam masyarakat. |
| Mobilitas Sosial | Perpindahan status sosial individu. |
2. Jodohkan fenomena sosial berikut dengan konsep sosiologi yang paling relevan.
| Premis | Respon |
|---|---|
| Perpindahan penduduk desa ke kota | Urbanisasi |
| Penindakan terhadap pelaku kriminal | Pengendalian sosial represif |
| Perubahan cara hidup akibat teknologi | Perubahan sosial |
| Ketidaksetaraan akses pendidikan | Ketimpangan sosial |
D. Uraian
1. Analisis dampak pandemi COVID-19 terhadap pola interaksi sosial masyarakat Indonesia dari perspektif sosiologi. Sebutkan setidaknya dua perubahan signifikan dan jelaskan mengapa perubahan tersebut terjadi.
Pandemi COVID-19 secara signifikan mengubah pola interaksi sosial masyarakat Indonesia. Pertama, terjadi peningkatan interaksi virtual dan penurunan interaksi tatap muka. Ini disebabkan oleh kebijakan pembatasan sosial (PSBB, PPKM) yang memaksa masyarakat untuk bekerja, belajar, dan bersosialisasi dari rumah. Teknologi menjadi mediasi utama interaksi, mengubah norma komunikasi dan etika digital. Kedua, munculnya solidaritas sosial dan adaptasi norma baru. Masyarakat menunjukkan solidaritas melalui gerakan saling membantu, namun juga terjadi peningkatan konflik terkait kepatuhan protokol kesehatan. Norma baru seperti menjaga jarak fisik dan penggunaan masker menjadi kebiasaan sosial yang diinternalisasi sebagai bentuk pengendalian sosial informal untuk kesehatan bersama. Perubahan ini terjadi karena adanya ancaman kolektif (virus) yang memaksa adaptasi perilaku demi kelangsungan hidup dan kesehatan masyarakat, didukung oleh regulasi pemerintah dan kesadaran kolektif.
2. Jelaskan mengapa kemiskinan seringkali dipandang sebagai masalah struktural dalam masyarakat, bukan hanya masalah individu. Berikan contoh kasus yang mendukung argumen Anda.
Kemiskinan seringkali dipandang sebagai masalah struktural karena akar penyebabnya terletak pada sistem dan struktur masyarakat, bukan semata-mata pada kegagalan individu. Ini berarti adanya ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya, pendidikan, pekerjaan, dan kekuasaan yang secara sistematis membatasi peluang bagi sebagian kelompok masyarakat. Contoh kasus adalah kemiskinan di daerah terpencil yang minim infrastruktur pendidikan dan kesehatan, serta tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai. Meskipun individu di sana memiliki kemauan untuk bekerja keras, keterbatasan struktural (kurangnya akses pendidikan berkualitas, minimnya investasi ekonomi di daerah tersebut, diskriminasi geografis) membuat mereka sulit keluar dari lingkaran kemiskinan. Ini menunjukkan bahwa kemiskinan bukan hanya karena ‘malas’ atau ‘tidak mampu’, melainkan karena sistem sosial yang tidak memberikan kesempatan yang sama.
3. Bagaimana teori konflik dan teori fungsionalisme struktural memandang fenomena demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah? Jelaskan perbedaan utama kedua pandangan tersebut.
Teori Konflik akan memandang demonstrasi buruh sebagai manifestasi dari ketidaksetaraan kekuasaan dan sumber daya antara kelas buruh (proletariat) dan kelas pemilik modal (borjuis). Demonstrasi adalah upaya buruh untuk menuntut hak-hak mereka dan menantang dominasi kapitalis, yang menganggap upah rendah sebagai bentuk eksploitasi. Konflik ini dianggap inheren dalam sistem kapitalis dan merupakan pendorong perubahan sosial. Sebaliknya, Teori Fungsionalisme Struktural akan memandang demonstrasi buruh sebagai disfungsi sementara dalam sistem sosial. Demonstrasi menunjukkan bahwa ada bagian dari sistem (misalnya, hubungan industrial atau mekanisme negosiasi) yang tidak berfungsi optimal. Fungsionalisme akan berfokus pada bagaimana masyarakat dapat kembali ke keseimbangan dan stabilitas, mungkin melalui mediasi, negosiasi, atau reformasi kebijakan agar semua pihak dapat bekerja sama demi kepentingan bersama dan menjaga kohesi sosial. Perbedaan utamanya: Teori Konflik melihat konflik sebagai inti dan pendorong perubahan, sementara Fungsionalisme melihatnya sebagai anomali yang perlu diselesaikan untuk menjaga stabilitas.
4. Jelaskan konsep ‘agen sosialisasi’ dan berikan tiga contoh agen sosialisasi yang paling berpengaruh dalam kehidupan seseorang, serta bagaimana pengaruhnya.
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan proses sosialisasi, yaitu proses di mana individu belajar nilai-nilai, norma-norma, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Tiga contoh agen sosialisasi yang paling berpengaruh adalah:
1. **Keluarga:** Merupakan agen sosialisasi primer yang paling awal dan fundamental. Di sini individu belajar bahasa, nilai moral dasar, kebiasaan, dan pola perilaku awal. Misalnya, anak belajar cara berbicara, etika makan, dan membedakan baik-buruk dari orang tua.
2. **Sekolah:** Sebagai agen sosialisasi sekunder, sekolah mengajarkan pengetahuan formal, keterampilan akademik, disiplin, nilai-nilai kebangsaan, dan cara berinteraksi dalam kelompok yang lebih besar dan formal. Misalnya, siswa belajar tentang sejarah, matematika, serta pentingnya kerja sama dan kepatuhan terhadap aturan.
3. **Kelompok Sebaya (Peer Group):** Merupakan agen sosialisasi yang sangat berpengaruh, terutama pada masa remaja. Individu belajar tentang persahabatan, loyalitas, berbagi, dan bagaimana menyesuaikan diri dengan norma kelompok. Misalnya, remaja belajar tren pakaian, gaya musik, atau cara berbicara dari teman-teman sebaya mereka, yang kadang bisa berbeda dengan nilai keluarga atau sekolah.
5. Bagaimana globalisasi memengaruhi identitas budaya lokal di Indonesia? Berikan contoh positif dan negatif dari pengaruh tersebut.
Globalisasi memengaruhi identitas budaya lokal di Indonesia melalui berbagai cara, terutama melalui arus informasi, teknologi, dan migrasi.
**Contoh Positif:**
1. **Penguatan dan Promosi Budaya Lokal:** Globalisasi memungkinkan budaya lokal seperti batik, kuliner tradisional, atau musik etnik untuk dikenal lebih luas di kancah internasional melalui media sosial dan platform digital. Ini dapat meningkatkan kebanggaan lokal dan mendorong pelestarian.
2. **Inovasi Budaya:** Interaksi dengan budaya asing dapat memicu inovasi dalam seni, musik, atau fashion lokal, menciptakan bentuk-bentuk budaya baru yang relevan dengan zaman modern tanpa menghilangkan akar tradisi. Misalnya, musik tradisional yang dipadukan dengan genre modern.
**Contoh Negatif:**
1. **Erosi Identitas Lokal:** Dominasi budaya populer global (misalnya, tren fashion Barat, musik K-Pop) dapat menyebabkan generasi muda kurang tertarik pada budaya lokal dan lebih mengadopsi gaya hidup asing, berpotensi mengikis nilai dan praktik tradisional.
2. **Homogenisasi Budaya:** Globalisasi dapat mendorong standarisasi atau penyeragaman budaya, di mana praktik dan produk budaya global menjadi lebih dominan, mengurangi keragaman ekspresi budaya lokal yang unik di berbagai daerah Indonesia.