Latihan Soal PUEBI CPNS Terbaru: Kuasai Ejaan Bahasa Indonesia dan Lolos Seleksi!

Posted on

Latihan Soal PUEBI CPNS Terbaru: Kuasai Ejaan Bahasa Indonesia dan Lolos Seleksi!

Persiapkan diri Anda menghadapi seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan latihan soal PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang komprehensif ini. Menguasai PUEBI adalah kunci untuk meraih nilai tinggi di tes Bahasa Indonesia, bagian krusial dalam ujian CPNS. Artikel ini menyediakan berbagai jenis soal, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga menjodohkan, lengkap dengan pembahasan mendalam. Dengan berlatih secara rutin, Anda akan memahami kaidah penulisan yang benar, penggunaan tanda baca, penulisan kata serapan, serta berbagai aturan ejaan lainnya. Tingkatkan kemampuan berbahasa Indonesia Anda dan pastikan langkah Anda menuju status ASN semakin mulus. Jangan lewatkan kesempatan untuk menguji pemahaman Anda tentang PUEBI dan tingkatkan peluang Anda untuk lolos seleksi CPNS tahun ini!


Contoh Soal dan Pembahasan

1. Penulisan kata serapan yang benar terdapat pada kalimat…

  • A. A. Dia sedang menganalisa data-data tersebut.
  • B. B. Dia sedang menganalisis data-data tersebut.
  • C. C. Dia sedang menganalisa data-data itu.
  • D. D. Dia sedang menganalisis data-data itu.

Jawaban: B

Pembahasan: Kata ‘analisis’ adalah bentuk baku dari ‘analisa’. Oleh karena itu, pilihan B yang menggunakan ‘analisis’ adalah yang benar.

2. Penggunaan tanda baca koma (,) yang tepat terdapat pada kalimat…

  • A. A. Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.
  • B. B. Dia tidak masuk sekolah, karena sakit.
  • C. C. Ayah membeli beras, gula dan kopi.
  • D. D. Ibu bertanya, ‘Kapan kamu pulang?’

Jawaban: A

Pembahasan: Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat mendahului induk kalimat. Pilihan A memisahkan anak kalimat ‘Karena sakit’ dari induk kalimat ‘dia tidak masuk sekolah’.

3. Kalimat berikut yang semua katanya ditulis dengan benar sesuai PUEBI adalah…

  • A. A. Kami ber’swafoto’ di ‘antar kota’ saat kegiatan ‘extra kurikuler’.
  • B. B. Kami berswafoto di antarkota saat kegiatan ekstrakurikuler.
  • C. C. Kami berswafoto di antarkota saat kegiatan ekstrakurikuler.
  • D. D. Kami berswa foto di antar kota saat kegiatan ekstra kurikuler.

Jawaban: C

Pembahasan: Pilihan C menggunakan penulisan ‘swafoto’ (baku), ‘antarkota’ (gabungan unsur terikat dengan kata dasar), dan ‘ekstrakurikuler’ (kata serapan yang benar).

4. Penulisan judul karangan yang sesuai PUEBI adalah…

  • A. A. Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Bangsa
  • B. B. Peran serta Masyarakat dalam Pembangunan Bangsa
  • C. C. Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan bangsa
  • D. D. Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Bangsa

Jawaban: D

Pembahasan: Dalam penulisan judul, setiap kata (kecuali kata tugas seperti ‘dan’, ‘di’, ‘ke’, ‘dari’, ‘untuk’, ‘pada’, ‘yang’, ‘dengan’, ‘atau’) diawali dengan huruf kapital. Pilihan D memenuhi kaidah ini.

5. Kata ‘pun’ yang ditulis serangkai dengan kata di depannya terdapat pada kalimat…

  • A. A. Meskipun sibuk, ia tetap datang.
  • B. B. Apa pun yang terjadi, aku akan mendukungmu.
  • C. C. Dia pun ikut pergi bersama kami.
  • D. D. Jangankan satu, dua pun akan kubeli.

Jawaban: A

Pembahasan: Partikel ‘pun’ ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya jika bermakna ‘juga’ atau ‘walaupun’. Dalam ‘Meskipun’, ‘pun’ berfungsi sebagai bagian dari konjungsi dan ditulis serangkai.

6. Kalimat yang menggunakan huruf kapital dengan benar adalah…

  • A. A. Kami berlibur ke danau Toba.
  • B. B. Benua Asia adalah benua terbesar di dunia.
  • C. C. Ia berasal dari suku dayak.
  • D. D. Bahasa inggris adalah bahasa Internasional.

Jawaban: B

Pembahasan: Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi, termasuk nama benua. Pilihan B menggunakan huruf kapital untuk ‘Benua Asia’.

7. Penulisan bilangan yang benar dalam kalimat adalah…

  • A. A. 15 siswa tidak masuk sekolah hari ini.
  • B. B. Terdapat 250 peserta dalam seminar itu.
  • C. C. Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
  • D. D. Harga barang itu Rp. 5000,00.

Jawaban: C

Pembahasan: Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Pilihan C menulis ‘Lima belas’ dengan huruf.

8. Penggunaan tanda titik dua (:) yang tepat terdapat pada kalimat…

  • A. A. Kita memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
  • B. B. Ketua: Bapak Ahmad, Sekretaris: Ibu Budi.
  • C. C. Dia membaca buku: Filsafat Ilmu.
  • D. D. Pukul 07:00, kami berangkat.

Jawaban: A

Pembahasan: Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan. Pilihan A menunjukkan pemerincian kebutuhan.

9. Kalimat yang mengandung penulisan partikel ‘per’ yang benar adalah…

  • A. A. Harga kain itu Rp15.000,00/meter.
  • B. B. Harga kertas ini Rp500,00 per lembar.
  • C. C. Ia datang per tanggal 1 Januari 2024.
  • D. D. Gaji karyawan akan naik per-1 Januari.

Jawaban: B

Pembahasan: Partikel ‘per’ yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, atau ‘tiap’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Pilihan B, ‘per lembar’ ditulis terpisah.

10. Penulisan kata depan ‘di’ dan ‘ke’ yang benar terdapat pada kalimat…

  • A. A. Buku itu ditemukan di atas meja.
  • B. B. Dia pergi kekantor setiap hari.
  • C. C. Surat itu telah di kirim ke alamatnya.
  • D. D. Barang itu ditemukan di gudang dan dibawa ke kantor.

Jawaban: D

Pembahasan: Kata depan ‘di’ dan ‘ke’ yang menunjukkan tempat ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. ‘Ditemukan’ adalah imbuhan, sehingga ditulis serangkai. ‘Ke kantor’ menunjukkan tempat dan ditulis terpisah.

11. Kalimat yang menggunakan kata bercetak miring secara tepat adalah…

  • A. A. Frasa Latin ‘Carpe Diem’ berarti ‘raihlah hari’.
  • B. B. Buku itu berjudul ‘Laskar Pelangi’.
  • C. C. Dia seorang ‘sarjana’ hukum.
  • D. D. Kami belajar tentang ‘virus’ Corona.

Jawaban: A

Pembahasan: Kata atau ungkapan asing yang belum diserap sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia ditulis miring. ‘Carpe Diem’ adalah ungkapan Latin.

12. Penulisan nama gelar yang benar adalah…

  • A. A. Prof. Dr. Budi Santoso, M.Pd
  • B. B. Dr. Rina Sari, S.H, M.Hum.
  • C. C. Ahmad Yani, S.E., M.M.
  • D. D. Ir. Joko Susilo, M.T

Jawaban: C

Pembahasan: Gelar ditulis dengan singkatan dan diakhiri dengan titik, kemudian dipisahkan dengan koma dari gelar berikutnya. Pilihan C ‘S.E., M.M.’ adalah yang benar.

13. Kalimat yang menggunakan tanda hubung (-) secara tepat adalah…

  • A. A. Dia lahir di Bandung, 23-April-1990.
  • B. B. Anak-anak bermain di taman.
  • C. C. Se-Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan.
  • D. D. Tahun 2000-an adalah masa yang menyenangkan.

Jawaban: B

Pembahasan: Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata ulang. Pilihan B ‘anak-anak’ adalah kata ulang.

14. Penulisan singkatan dan akronim yang benar terdapat pada kalimat…

  • A. A. Peneliti dari LIPI menemukan spesies baru.
  • B. B. Dia bekerja di kementrian keuangan.
  • C. C. Kami akan mengikuti Ujian Nasional (UN).
  • D. D. Bantuan itu berasal dari PBB.

Jawaban: A

Pembahasan: Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf dan suku kata ditulis dengan huruf awal kapital. ‘LIPI’ (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) adalah akronim yang benar.

15. Penggunaan tanda petik ganda (“…”) yang benar adalah…

  • A. A. Bacalah bab ‘Pengantar Logika’ dalam buku ini.
  • B. B. Kata ‘merdeka’ berarti bebas.
  • C. C. Dia bertanya, “Apa kabar?”
  • D. D. “Kapan kamu akan berangkat?” tanya Ibu.

Jawaban: D

Pembahasan: Tanda petik ganda digunakan untuk mengapit petikan langsung. Pilihan D adalah contoh petikan langsung.

16. Penulisan kata ‘maha’ yang benar adalah…

  • A. A. Kita harus selalu berserah diri kepada Maha Kuasa.
  • B. B. Dia memohon ampun kepada Maha Pengasih.
  • C. C. Tuhan Mahatahu akan segalanya.
  • D. D. Keagungan Maha-esa tidak terbatas.

Jawaban: C

Pembahasan: Kata ‘maha’ sebagai unsur gabungan yang merujuk kepada Tuhan ditulis serangkai dengan kata dasar yang mengikutinya, kecuali jika kata dasar berawalan huruf kapital atau gabungan kata. ‘Mahakuasa’ adalah yang benar.

17. Kalimat yang menggunakan angka romawi dengan tepat adalah…

  • A. A. Perang Dunia Ke-II berakhir pada tahun 1945.
  • B. B. Materi ini dibahas pada Bab II.
  • C. C. Abad XVIII adalah abad pencerahan.
  • D. D. Presiden Republik Indonesia ke-VII adalah Bapak Jokowi.

Jawaban: B

Pembahasan: Angka Romawi sering digunakan untuk penomoran bab atau bagian dalam karya ilmiah. Pilihan B menggunakan ‘Bab II’ dengan tepat.

18. Penulisan gabungan kata yang benar adalah…

  • A. A. Duta besar Indonesia untuk Malaysia.
  • B. B. Pertanggungjawaban atas kasus itu sangat penting.
  • C. C. Dia adalah ahli bahasa indonesia.
  • D. D. Koperasi ‘serba usaha’ itu maju pesat.

Jawaban: A

Pembahasan: Gabungan kata yang penulisannya terpisah, seperti ‘duta besar’, harus tetap terpisah. Pilihan A adalah penulisan yang tepat.

19. Penggunaan tanda kurung (…) yang benar adalah…

  • A. A. Dia lahir di (Jakarta), 10 April 1990.
  • B. B. (Lihat halaman 5) untuk informasi lebih lanjut.
  • C. C. PT (Perseroan Terbatas) Jaya Abadi membuka lowongan kerja.
  • D. D. Harga minyak naik (10%) bulan ini.

Jawaban: C

Pembahasan: Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral dari kalimat. Pilihan C mengapit singkatan ‘Perseroan Terbatas’ sebagai penjelasan.

20. Kalimat berikut yang menggunakan huruf miring (italics) dengan benar adalah…

  • A. A. Buku yang berjudul ‘Ayat-Ayat Cinta’ sangat populer.
  • B. B. Istilah ‘demokrasi’ berasal dari bahasa Yunani.
  • C. C. Dia membaca koran ‘Kompas’ setiap pagi.
  • D. D. Dia tidak hanya pandai, tetapi juga *sangat* rajin.

Jawaban: D

Pembahasan: Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Pilihan D menegaskan kata ‘bukan’.

21. Perbaiki penulisan kalimat berikut agar sesuai PUEBI: ‘Para peserta di harapkan hadir tepat waktu.’

Jawaban: Para peserta diharapkan hadir tepat waktu.

Pembahasan: Kata ‘diharapkan’ adalah imbuhan di- + harap + -kan, sehingga harus ditulis serangkai. Kata depan ‘di’ (menunjukkan tempat) ditulis terpisah, sedangkan imbuhan ‘di-‘ ditulis serangkai.

22. Bagaimana penulisan yang benar untuk ‘tanggal 17 agustus 1945’?

Jawaban: tanggal 17 Agustus 1945

Pembahasan: Nama hari, bulan, dan tahun harus diawali dengan huruf kapital. ‘Agustus’ adalah nama bulan, jadi harus ditulis dengan huruf kapital.

23. Tuliskan bentuk baku dari kata ‘sekadar’ dan ‘hakikat’!

Jawaban: sekadar, hakikat

Pembahasan: Bentuk baku dari ‘sekedar’ adalah ‘sekadar’, dan bentuk baku dari ‘hakekat’ adalah ‘hakikat’.

24. Koreksi penulisan ‘Jalan Sudirman No. 10’ jika digunakan dalam teks resmi.

Jawaban: Jalan Sudirman Nomor 10

Pembahasan: Dalam teks resmi, singkatan ‘No.’ sebaiknya ditulis lengkap menjadi ‘Nomor’.

25. Apa fungsi tanda elipsis (…) dalam suatu kalimat?

Jawaban: Tanda elipsis (…) digunakan untuk menunjukkan bahwa ada bagian kalimat atau naskah yang dihilangkan atau tidak disebutkan. Juga dapat digunakan untuk menunjukkan jeda dalam ujaran yang tidak selesai.

Pembahasan: Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian teks atau jeda yang disengaja dalam dialog atau narasi.

26. Jelaskan perbedaan penggunaan tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) berdasarkan PUEBI, berikan masing-masing dua contoh kalimat.

Jawaban: Perbedaan utama antara tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) terletak pada fungsi dan panjangnya. Tanda hubung (-) lebih pendek dan memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. Menyambung unsur kata ulang: ‘anak-anak’, ‘mondar-mandir’.
2. Menyambung tanggal, bulan, dan tahun: ’17-8-1945′.
3. Merangkai se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital: ‘se-Indonesia’, ‘se-Jawa Barat’.
4. Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing: ‘di-backup’, ‘me-reka ulang’.

Contoh kalimat dengan tanda hubung:
1. Mereka bergotong-royong membersihkan lingkungan.
2. Surat itu dikirim per tanggal 25-10-2023.

Tanda pisah (—) lebih panjang dari tanda hubung dan memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat: ‘Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh pahlawan.’
2. Menegaskan adanya aposisi atau keterangan lain: ‘Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.’
3. Dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau nama kota yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’: ‘tahun 2000—2023’, ‘Jakarta—Surabaya’.

Contoh kalimat dengan tanda pisah:
1. Presiden pertama Republik Indonesia—Soekarno—adalah proklamator kemerdekaan.
2. Perjalanan dari Bandung—Yogyakarta memakan waktu 8 jam.

Pembahasan: Penjelasan detail tentang fungsi dan contoh tanda hubung serta tanda pisah sesuai PUEBI.

27. Bagaimana aturan penulisan huruf kapital untuk nama diri dan nama geografi? Berikan contoh yang benar dan salah untuk masing-masing.

Jawaban: Aturan penulisan huruf kapital untuk nama diri dan nama geografi dalam PUEBI adalah sebagai berikut:

**Untuk Nama Diri:**
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang, termasuk julukan.
* **Benar:** Amir Hamzah, Dewi Sartika, Jenderal Sudirman.
* **Salah:** amir hamzah, dewi sartika.

Namun, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan.
* **Benar:** mesin diesel, 5 ampere, 10 volt.
* **Salah:** mesin Diesel, 5 Ampere.

**Untuk Nama Geografi:**
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
* **Benar:** Jakarta, Danau Toba, Gunung Semeru, Sungai Kapuas, Selat Sunda, Benua Asia.
* **Salah:** jakarta, danau toba, gunung semeru.

Namun, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
* **Benar:** berlayar ke teluk, mandi di sungai, menyeberangi selat, pergi ke pegunungan.
* **Salah:** berlayar ke Teluk, mandi di Sungai.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
* **Benar:** jeruk bali, kacang bogor, gula jawa, garam inggris.
* **Salah:** jeruk Bali, kacang Bogor.

Pembahasan: Menjelaskan kaidah huruf kapital untuk nama diri dan geografi, termasuk pengecualiannya, dengan contoh yang jelas.

28. Jelaskan aturan penulisan partikel ‘pun’ dan ‘per’ sesuai PUEBI, sertai dengan contoh yang tepat.

Jawaban: **Penulisan Partikel ‘pun’:**
Partikel ‘pun’ memiliki dua aturan penulisan:
1. **Ditulis terpisah:** Jika ‘pun’ bermakna ‘juga’ atau ‘saja’.
* Contoh: ‘Jika dia pergi, saya *pun* akan pergi.’ (bermakna ‘juga’)
* Contoh: ‘Siapa *pun* boleh ikut.’ (bermakna ‘saja’)
2. **Ditulis serangkai:** Jika ‘pun’ merupakan bagian dari kata penghubung (konjungsi) tertentu.
* Contoh: ‘Meskipun hujan, dia tetap datang.’ (kata penghubung ‘meskipun’)
* Contoh: ‘Bagaimanapun, kita harus berusaha.’ (kata penghubung ‘bagaimanapun’)
* Beberapa konjungsi yang menggunakan ‘pun’ serangkai: adapun, bagaimanapun, maupun, meskipun, ataupun, kendatipun, sungguhpun, walaupun.

**Penulisan Partikel ‘per’:**
Partikel ‘per’ juga memiliki dua aturan penulisan:
1. **Ditulis terpisah:** Jika ‘per’ berarti ‘mulai’, ‘demi’, atau ‘tiap’.
* Contoh: ‘Harga buah itu Rp10.000,00 *per* kilogram.’ (bermakna ‘tiap’)
* Contoh: ‘Mereka datang satu *per* satu.’ (bermakna ‘demi’)
* Contoh: ‘Gaji akan naik *per* 1 Januari.’ (bermakna ‘mulai’)
2. **Ditulis serangkai:** Jika ‘per’ adalah bentuk prefiks (awalan) yang membentuk kata kerja atau kata benda.
* Contoh: ‘Pergi’, ‘pernah’, ‘perbuat’. (Namun, dalam konteks PUEBI, ‘per’ sebagai prefiks jarang menimbulkan kerancuan penulisan terpisah atau serangkai karena sudah menjadi bagian integral dari kata dasar).

Penting untuk membedakan ‘per’ sebagai partikel dan ‘per-‘ sebagai awalan atau ‘per’ sebagai singkatan dari ‘persen’ atau ‘perusahaan’.

Pembahasan: Menjelaskan secara rinci aturan penulisan partikel ‘pun’ dan ‘per’ dengan contoh yang membedakan penulisan terpisah dan serangkai, serta konteks penggunaannya.

29. Analisislah kesalahan PUEBI pada paragraf berikut dan perbaiki! ‘Pada abad ke-20, teknologi berkembang begitu pesat. Internet, yang dulunya dianggap barang mewah, kini telah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian besar masyarakat. Banyak orang memanfaatkan internet untuk bekerja, belajar, bahkan mencari hiburan. Oleh karena itu, kemampuan literasi digital menjadi sangat penting di era modern ini.’

Jawaban: Paragraf tersebut sudah cukup baik, namun ada beberapa perbaikan kecil sesuai PUEBI:

**Analisis Kesalahan:**
1. **’abad ke-20’**: Penulisan bilangan tingkat (ke-) dan angka romawi. Angka romawi tidak perlu diikuti tanda hubung jika sudah jelas menunjukkan tingkat. Lebih tepat ‘abad XX’ atau ‘abad ke-20’ (dengan angka Arab). Jika menggunakan angka Arab, ‘ke-‘ dan angka ditulis serangkai.
2. **’Internet, yang dulunya dianggap barang mewah, kini telah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian besar masyarakat.’**: Penggunaan koma sudah tepat untuk anak kalimat. Namun, ‘Internet’ sebagai kata umum tidak perlu diawali huruf kapital kecuali di awal kalimat.
3. **’Oleh karena itu,’**: Konjungsi antarkalimat ‘Oleh karena itu’ harus diikuti tanda koma.

**Perbaikan Paragraf:**
‘Pada abad ke-20, teknologi berkembang begitu pesat. internet, yang dulunya dianggap barang mewah, kini telah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian besar masyarakat. Banyak orang memanfaatkan internet untuk bekerja, belajar, bahkan mencari hiburan. Oleh karena itu, kemampuan literasi digital menjadi sangat penting di era modern ini.’

*(Catatan: Penulisan ‘Internet’ dengan huruf kecil di tengah kalimat masih sering diperdebatkan, namun PUEBI secara eksplisit tidak mengaturnya sebagai nama diri yang harus kapital. Jika dianggap sebagai nama diri teknologi, bisa dikapitalisasi. Namun, sebagai kata benda umum yang merujuk pada jaringan global, ‘internet’ bisa ditulis kecil. Dalam konteks CPNS, lebih aman menganggapnya sebagai kata umum jika tidak ada konteks nama diri tertentu.)*

Pembahasan: Menganalisis dan memperbaiki kesalahan penulisan bilangan tingkat, kapitalisasi kata umum ‘internet’, dan penggunaan tanda koma setelah konjungsi antarkalimat.

30. Jelaskan kapan penggunaan tanda baca titik koma (;) dan tanda baca koma (,) dapat dipertukarkan, dan berikan contohnya.

Jawaban: Menurut PUEBI, tanda titik koma (;) dapat digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam satu kalimat majemuk. Dalam konteks ini, tanda titik koma dapat dipertukarkan dengan tanda koma (,) jika induk kalimat tidak diikuti oleh klausa subordinat yang panjang atau kompleks.

**Kapan dapat dipertukarkan:**
Jika klausa-klausa yang dihubungkan tidak terlalu panjang atau kompleks, dan hubungan antar klausa masih erat, baik tanda koma maupun titik koma bisa digunakan.

**Contoh Penggunaan Tanda Koma (,) yang dapat diganti Titik Koma (;):**
* **Asli dengan koma:** ‘Ayah membaca koran, Ibu memasak di dapur.’
* **Diganti dengan titik koma:** ‘Ayah membaca koran; Ibu memasak di dapur.’

Dalam contoh di atas, kedua kalimat setara (‘Ayah membaca koran’ dan ‘Ibu memasak di dapur’) memiliki hubungan yang erat dan tidak terlalu panjang, sehingga tanda koma atau titik koma dapat digunakan. Penggunaan titik koma memberikan kesan jeda yang sedikit lebih panjang dan menekankan kemandirian kedua klausa tersebut meskipun masih dalam satu konteks.

**Kapan tidak dapat dipertukarkan:**
1. **Tanda koma tidak dapat diganti titik koma:** Jika koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat (terutama jika anak kalimat mendahului induk kalimat), memisahkan pemerincian, atau sebelum kata penghubung seperti ‘tetapi’, ‘melainkan’, ‘sedangkan’.
* Contoh: ‘Karena sakit, dia tidak masuk.’ (koma tidak bisa diganti titik koma)
* Contoh: ‘Saya membeli buku, pensil, dan penghapus.’ (koma tidak bisa diganti titik koma)
2. **Tanda titik koma tidak dapat diganti koma:** Jika titik koma digunakan pada akhir perincian yang berupa klausa.
* Contoh: ‘Syarat mengikuti tes CPNS adalah:
a. Warga negara Indonesia;
b. Berusia minimal 18 tahun;
c. Tidak pernah dihukum.’ (titik koma tidak bisa diganti koma)

Pembahasan: Menjelaskan kondisi di mana tanda titik koma dan koma dapat dipertukarkan (memisahkan kalimat setara) dan kapan tidak, beserta contoh yang jelas untuk setiap kasus.

31. Jodohkan kaidah penulisan PUEBI di sebelah kiri dengan contoh yang benar di sebelah kanan!

Kolom A
Kolom B
Penulisan kata depan ‘di’
di rumah
Penulisan imbuhan ‘di-‘
dimakan
Penulisan bilangan pada awal kalimat
Dua puluh lima orang hadir.
Penulisan partikel ‘pun’ yang terpisah
Dia pun ikut.
Penulisan gelar
Dr. Rina, M.Hum.

Jawaban: See pairs for answers

Pembahasan: Memahami kaidah PUEBI yang berbeda dan mampu mengidentifikasinya dalam contoh konkret.

32. Jodohkan jenis tanda baca di sebelah kiri dengan fungsi utamanya di sebelah kanan!

Kolom A
Kolom B
Tanda Koma (,)
Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
Tanda Titik Dua (:)
Mengakhiri pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian
Tanda Titik Koma (;)
Mengganti kata penghubung pada kalimat setara
Tanda Hubung (-)
Menyambung unsur kata ulang
Tanda Petik Ganda (“…”)
Mengapit petikan langsung

Jawaban: See pairs for answers

Pembahasan: Memahami fungsi-fungsi dasar berbagai tanda baca dalam PUEBI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *