Latihan Soal Olimpiade Bahasa Indonesia Lengkap dengan Pembahasan

Posted on

Latihan Soal Olimpiade Bahasa Indonesia Lengkap dengan Pembahasan

Selamat datang di sumber belajar terlengkap untuk mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade Bahasa Indonesia! Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik bukan hanya penting untuk komunikasi sehari-hari, tetapi juga krusial dalam mengasah kemampuan berpikir logis dan analitis. Olimpiade Bahasa Indonesia menjadi ajang bergengsi untuk menguji dan mengembangkan penguasaan tata bahasa, kosakata, pemahaman wacana, hingga apresiasi sastra. Artikel ini menyajikan kumpulan soal pilihan yang dirancang khusus untuk menguji kedalaman pemahaman Anda terhadap kaidah bahasa Indonesia yang benar. Anda akan menemukan berbagai tipe soal, mulai dari pilihan ganda yang menguji tata bahasa dan ejaan, isian singkat untuk mengasah memori kosakata, soal uraian yang menuntut analisis mendalam, hingga soal menjodohkan yang melatih kecepatan identifikasi konsep. Setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan yang jelas, memberikan Anda kesempatan untuk tidak hanya mengetahui jawaban yang benar, tetapi juga memahami alasan di baliknya. Dengan berlatih secara konsisten menggunakan soal-soal ini, Anda akan lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi tantangan Olimpiade Bahasa Indonesia, serta meningkatkan kecakapan berbahasa Anda secara menyeluruh. Mari mulai asah kemampuan berbahasa Anda sekarang!


Pilihan Ganda

  1. Penulisan kata serapan yang tepat terdapat pada kalimat ….
    • Jadwal rapat itu di-cancel mendadak.
    • Dia meng-akses internet setiap hari.
    • Teknologi itu di-upgrade secara berkala.
    • Film itu di-dubbing ke berbagai bahasa.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Kata serapan yang benar adalah “didubbing” karena “dubbing” sudah diserap dan mengikuti kaidah imbuhan bahasa Indonesia. Pilihan lain menggunakan bentuk tidak baku.
  2. Kalimat yang menggunakan konjungsi intrakalimat yang benar adalah ….
    • Dia sangat lelah, oleh karena itu, dia langsung tidur.
    • Meskipun hujan deras, tetapi dia tetap berangkat.
    • Adik belajar keras, sedangkan kakak bermain game.
    • Dia tidak datang ke pesta, namun dia mengirim kado.
    Jawaban: C
    Pembahasan: Konjungsi intrakalimat seperti “sedangkan” menghubungkan klausa dalam satu kalimat tanpa memerlukan tanda koma sebelum konjungsi jika klausa kedua merupakan pelengkap. Pilihan A, B, dan D menggunakan konjungsi yang tidak tepat atau penanda koma yang berlebihan/salah. “Oleh karena itu” adalah konjungsi antarkalimat. “Meskipun…tetapi” adalah pemborosan. “Namun” adalah konjungsi antarkalimat.
  3. Cermati kalimat berikut: “Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian.” Kesalahan penggunaan kata pada kalimat tersebut adalah ….
    • Penggunaan kata “para”
    • Penggunaan kata “siswa-siswi”
    • Penggunaan kata “sedang”
    • Penggunaan kata “ujian”
    Jawaban: B
    Pembahasan: “Siswa-siswi” sudah menunjukkan bentuk jamak. Penambahan kata “para” di depan kata yang sudah jamak (atau sudah menunjukkan bentuk jamak seperti “siswa-siswi”) adalah pemborosan atau pleonasme. Seharusnya “Para siswa” atau “Siswa-siswi”.
  4. Pernyataan yang tepat mengenai fungsi tanda koma (,) adalah ….
    • Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
    • Memisahkan unsur-unsur dalam pemerincian atau pembilangan yang terakhir.
    • Digunakan sebelum kata penghubung seperti “tetapi”, “melainkan”, dan “sedangkan” dalam kalimat majemuk setara.
    • Semua jawaban benar.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Semua opsi A, B, dan C adalah fungsi yang benar dari tanda koma berdasarkan PUEB (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
  5. Makna ungkapan “buah bibir” adalah ….
    • Sesuatu yang menjadi topik pembicaraan.
    • Makanan ringan yang disukai banyak orang.
    • Kata-kata manis yang diucapkan.
    • Hasil dari perbincangan yang panjang.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Ungkapan “buah bibir” berarti sesuatu yang menjadi bahan pembicaraan atau gunjingan banyak orang.
  6. Kalimat yang efektif adalah ….
    • Dalam rapat itu membahas tentang kenaikan harga BBM.
    • Rapat itu membahas kenaikan harga BBM.
    • Di dalam rapat itu dibahas kenaikan harga BBM.
    • Mengenai kenaikan harga BBM dibahas dalam rapat itu.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Kalimat yang efektif harus ringkas, jelas, dan tidak bertele-tele. Pilihan B paling langsung dan tidak ada pemborosan kata atau preposisi yang tidak perlu seperti pada pilihan lainnya (“Dalam rapat itu membahas” atau “Mengenai… dibahas”).
  7. Penulisan judul karangan yang benar adalah ….
    • Pengaruh Internet Terhadap Minat Baca Remaja
    • Pengaruh internet terhadap minat baca remaja
    • Pengaruh Internet Terhadap Minat Baca Remaja
    • Pengaruh Internet Terhadap Minat Baca Remaja
    Jawaban: A
    Pembahasan: Penulisan judul karangan yang benar adalah setiap kata, kecuali kata tugas (konjungsi, preposisi, interjeksi), diawali dengan huruf kapital. Kata “terhadap” adalah preposisi, sehingga tidak perlu diawali huruf kapital.
  8. Kata ulang yang memiliki makna ‘saling’ terdapat dalam kalimat ….
    • Mereka bersalam-salaman di hari raya.
    • Anak-anak bermain kejar-kejaran di taman.
    • Ibu-ibu arisan itu sedang berbisik-bisik.
    • Buku-buku itu tertata rapi di rak.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Kata ulang “bersalam-salaman” memiliki makna saling melakukan (salam). “Kejar-kejaran” bermakna saling mengejar, “berbisik-bisik” bermakna berulang-ulang, dan “buku-buku” bermakna jamak.
  9. Kata baku dari “apotik” adalah ….
    • Apotek
    • Apotik
    • Apothik
    • Apotekh
    Jawaban: A
    Pembahasan: Berdasarkan KBBI, bentuk baku dari “apotik” adalah “apotek”.
  10. Majas yang membandingkan dua hal yang berbeda tetapi dianggap sama secara implisit tanpa menggunakan kata penghubung seperti “bagai”, “bak”, atau “seperti” adalah majas ….
    • Metafora
    • Simile
    • Personifikasi
    • Hiperbola
    Jawaban: A
    Pembahasan: Metafora adalah majas perbandingan implisit (langsung), sedangkan simile adalah perbandingan eksplisit (menggunakan kata seperti, bagai, bak).
  11. Kalimat berikut yang mengandung kata berimbuhan gabung “ke-an” yang bermakna ‘keadaan’ adalah ….
    • Ia mengalami kecelakaan kemarin malam.
    • Kesuksesan itu diraihnya dengan kerja keras.
    • Mereka bersembunyi di kejauhan.
    • Peristiwa kebakaran itu menyisakan duka mendalam.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Kata “kesuksesan” bermakna ‘keadaan sukses’. “Kecelakaan” bermakna ‘peristiwa celaka’, “kejauhan” bermakna ‘tempat yang jauh’, dan “kebakaran” bermakna ‘peristiwa terbakar’.
  12. Penulisan nama gelar yang benar adalah ….
    • Dr. Ir. Budi Santoso, M.Pd.
    • Dr. Ir. Budi Santoso, M.Pd
    • Dr Ir Budi Santoso, M.Pd.
    • Dr. Ir. Budi Santoso M.Pd.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Setiap singkatan gelar diakhiri dengan tanda titik dan ada koma setelah nama lengkap sebelum gelar berikutnya.
  13. Peribahasa yang bermakna ‘jangan suka mencampuri urusan orang lain’ adalah ….
    • Air susu dibalas dengan air tuba.
    • Ada udang di balik batu.
    • Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
    • Jangan menggaruk punggung orang yang tidak gatal.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Peribahasa “Jangan menggaruk punggung orang yang tidak gatal” secara harfiah berarti jangan melakukan sesuatu yang tidak diminta atau tidak diperlukan, yang dalam konteks sosial sering diartikan sebagai jangan mencampuri urusan orang lain.
  14. Kalimat pasif yang benar adalah ….
    • Adik memakan kue itu dengan lahap.
    • Kue itu dimakan adik dengan lahap.
    • Dengan lahap adik memakan kue itu.
    • Adik makan kue itu dengan lahap.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Kalimat pasif memiliki subjek yang dikenai pekerjaan (kue itu) dan predikat berawalan “di-” atau menggunakan “ter-“. Pilihan A, C, D adalah kalimat aktif.
  15. Kata yang memiliki makna denotatif adalah ….
    • Hati-hati, ada buaya darat!
    • Dia adalah tangan kanan direktur.
    • Ayah membeli seekor kambing.
    • Wajahnya berseri-seri bagai bulan purnama.
    Jawaban: C
    Pembahasan: Makna denotatif adalah makna sebenarnya atau lugas. “Buaya darat” (A) bermakna konotatif ‘lelaki hidung belang’. “Tangan kanan” (B) bermakna konotatif ‘orang kepercayaan’. “Bulan purnama” (D) dalam konteks perbandingan wajah adalah konotatif.
  16. Penulisan bilangan pada kalimat berikut yang benar adalah ….
    • Lima belas siswa mengikuti lomba pidato.
    • 15 siswa mengikuti lomba pidato.
    • Sejumlah 15 siswa mengikuti lomba pidato.
    • Sebanyak lima belas siswa mengikuti lomba pidato.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika digunakan secara berurutan seperti dalam tabel atau daftar.
  17. Pernyataan yang tidak termasuk ciri-ciri pantun adalah ….
    • Bersajak a-b-a-b.
    • Terdiri atas empat baris dalam satu bait.
    • Baris pertama dan kedua merupakan isi.
    • Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
    Jawaban: C
    Pembahasan: Ciri pantun adalah baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
  18. Kalimat yang mengandung kata berhomonim adalah ….
    • Bank itu memiliki banyak nasabah.
    • Dia menabung uang di bank.
    • Anak-anak bermain di tepi bank sungai.
    • Semua jawaban benar.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Kata “bank” memiliki dua makna yang berbeda tetapi ejaan dan pelafalannya sama: lembaga keuangan dan tepian sungai. Ini adalah contoh homonim.
  19. Penggunaan tanda titik dua (:) yang tepat terdapat pada kalimat ….
    • Ketua: Bapak Ramli; Sekretaris: Ibu Sinta; Bendahara: Bapak Anton.
    • Kita memerlukan: kursi, meja, dan lemari.
    • Ayah membeli: sayuran, buah-buahan, dan daging.
    • Paman bertanya: “Siapa yang datang?”
    Jawaban: A
    Pembahasan: Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan, atau dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Pilihan A adalah penggunaan yang benar dalam pemerincian jabatan. Pilihan B dan C salah karena didahului predikat atau objek yang sudah lengkap. Pilihan D salah karena seharusnya koma sebelum kutipan langsung jika kutipan itu berupa kalimat tanya.
  20. Kalimat berikut yang menggunakan kata kerja berimbuhan “meN-” yang bermakna ‘melakukan tindakan’ adalah ….
    • Ayah menanam padi di sawah.
    • Ibu menyanyi dengan merdu.
    • Dia menari balet dengan anggun.
    • Semua jawaban benar.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Semua kata kerja berimbuhan “menanam”, “menyanyi”, dan “menari” menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh subjek.

Isian Singkat

  1. Kata baku dari “resiko” adalah ….
    Jawaban: Risiko
  2. Dalam PUEB, huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran, contohnya “ampere” dan “watt”. Sebutkan satu contoh lain!
    Jawaban: Diesel
  3. Teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar melakukan atau mempercayai sesuatu adalah teks ….
    Jawaban: Persuasi
  4. Peribahasa “Air beriak tanda tak dalam” bermakna orang yang banyak bicara biasanya ….
    Jawaban: Kurang berilmu
  5. Kalimat “Mereka saling bersalaman” adalah kalimat yang tidak efektif karena terjadi kerancuan makna. Kata yang seharusnya dihilangkan agar menjadi efektif adalah ….
    Jawaban: Saling

Uraian

  1. Jelaskan perbedaan antara kalimat efektif dan kalimat tidak efektif, serta berikan masing-masing satu contoh!
    Jawaban: Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan, ide, atau pesan secara tepat kepada pembaca atau pendengar sehingga tidak menimbulkan salah tafsir. Ciri-cirinya antara lain: kehematan kata, kelugasan, kesejajaran, dan kepaduan. Kalimat tidak efektif adalah kebalikannya, yaitu kalimat yang tidak mampu menyampaikan pesan secara tepat, seringkali karena pemborosan kata, ketidakjelasan struktur, atau makna ganda. Contoh kalimat efektif: “Rapat itu membahas kenaikan harga bahan pokok.” Contoh kalimat tidak efektif: “Dalam rapat itu membahas tentang kenaikan harga bahan pokok.” (pemborosan kata “dalam” dan “tentang”)
  2. Apa yang dimaksud dengan majas personifikasi? Berikan satu contoh kalimat yang mengandung majas tersebut!
    Jawaban: Majas personifikasi adalah majas yang mengumpamakan benda mati atau makhluk hidup bukan manusia seolah-olah memiliki sifat, kemampuan, atau perilaku seperti manusia. Contoh: “Angin malam berbisik pelan di telingaku.” (Angin tidak bisa berbisik seperti manusia).
  3. Mengapa penting untuk menggunakan ejaan yang disempurnakan (EYD/PUEB) dalam penulisan formal?
    Jawaban: Penggunaan EYD/PUEB penting dalam penulisan formal karena: 1. Standarisasi: Menjamin keseragaman dalam penulisan bahasa Indonesia sehingga semua orang memahami maksud yang sama. 2. Keterbacaan: Memudahkan pembaca untuk memahami teks tanpa hambatan karena kesalahan ejaan atau tata bahasa. 3. Kredibilitas: Menunjukkan profesionalisme dan kredibilitas penulis. 4. Menghindari Ambiguitas: Meminimalisir salah tafsir atau ambiguitas makna. 5. Pelestarian Bahasa: Menjaga kaidah dan martabat bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
  4. Jelaskan perbedaan antara fiksi dan nonfiksi dalam konteks karya sastra atau tulisan!
    Jawaban: Fiksi adalah jenis tulisan atau karya sastra yang sifatnya rekaan, imajinatif, atau tidak berdasarkan kenyataan sebenarnya. Tujuannya seringkali untuk menghibur, memberikan pengalaman estetis, atau menyampaikan pesan moral secara tidak langsung. Contohnya: novel, cerpen, dongeng. Nonfiksi adalah jenis tulisan yang berdasarkan fakta, data, atau kejadian nyata. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi, pengetahuan, atau argumen yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Contohnya: artikel ilmiah, berita, biografi, buku sejarah.
  5. Tentukan jenis paragraf berikut (narasi, deskripsi, eksposisi, persuasi, argumentasi) dan jelaskan alasannya: “Musim kemarau tahun ini sangat panjang. Sungai-sungai mulai mengering, sawah-sawah retak, dan banyak petani gagal panen. Kondisi ini diperparah dengan minimnya curah hujan yang tidak kunjung datang. Jika dibiarkan terus-menerus, krisis air bersih akan melanda wilayah kita.”
    Jawaban: Jenis paragraf tersebut adalah Argumentasi. Alasan: Paragraf ini diawali dengan pernyataan fakta (musim kemarau panjang, sungai mengering), kemudian diikuti dengan analisis penyebab dan dampak (petani gagal panen, minimnya curah hujan), lalu diakhiri dengan simpulan atau ajakan tersirat berupa prediksi dampak yang lebih buruk (“Jika dibiarkan terus-menerus, krisis air bersih akan melanda wilayah kita”). Paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu pendapat atau pandangan dengan menyajikan data atau fakta sebagai pendukung.

Menjodohkan

  1. Jodohkan kata-kata berikut dengan makna yang tepat!
    Anomali
    Penyimpangan dari yang umum atau normal
    Inovasi
    Penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada
    Paradigma
    Kerangka berpikir atau cara pandang
    Esensi
    Hakikat; inti; hal yang pokok
    Kunci: Anomali-Penyimpangan dari yang umum atau normal; Inovasi-Penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada; Paradigma-Kerangka berpikir atau cara pandang; Esensi-Hakikat; inti; hal yang pokok
  2. Jodohkan nama tokoh sastra Indonesia berikut dengan karyanya yang paling dikenal!
    Chairil Anwar
    Aku
    Pramoedya Ananta Toer
    Bumi Manusia
    W.S. Rendra
    Balada Orang-orang Tercinta
    Andrea Hirata
    Laskar Pelangi
    Kunci: Chairil Anwar-Aku; Pramoedya Ananta Toer-Bumi Manusia; W.S. Rendra-Balada Orang-orang Tercinta; Andrea Hirata-Laskar Pelangi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *