Latihan Soal Kimia SBMPTN 2022 dan Pembahasan Lengkap: Raih Skor Tinggi!

Posted on

Latihan Soal Kimia SBMPTN 2022 dan Pembahasan Lengkap: Raih Skor Tinggi!

Persiapan menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memerlukan strategi yang matang, terutama untuk mata pelajaran Kimia. Kimia seringkali menjadi penentu kelulusan bagi banyak calon mahasiswa di program studi sains dan teknik. Mempelajari dan memahami materi saja tidak cukup; Anda perlu menguji pemahaman tersebut dengan berlatih soal-soal. Salah satu sumber terbaik adalah soal Kimia SBMPTN tahun sebelumnya, seperti soal Kimia SBMPTN 2022.

Latihan soal Kimia SBMPTN 2022 sangat krusial karena membantu Anda mengenali pola soal, jenis materi yang sering keluar, hingga manajemen waktu saat ujian. Dengan sering berlatih, Anda akan terbiasa dengan tingkat kesulitan soal dan mampu mengidentifikasi area mana yang masih memerlukan perhatian lebih. Artikel ini menyajikan kumpulan contoh soal Kimia SBMPTN 2022 lengkap dengan pembahasan detailnya, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga soal menjodohkan. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengukur kemampuan Anda dan meningkatkan persiapan agar sukses menembus PTN impian!


Soal Pilihan Ganda

  1. Gas X sebanyak 20 L bereaksi dengan gas Y sebanyak 40 L membentuk gas XY₂ menurut persamaan: X(g) + 2Y(g) → XY₂(g). Jika semua gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas XY₂ yang terbentuk adalah…
    • A. 10 L
    • B. 20 L
    • C. 30 L
    • D. 40 L

    Kunci Jawaban: B

    Pembahasan: Berdasarkan hukum perbandingan volume Gay-Lussac, perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya pada suhu dan tekanan yang sama.

    Reaksi: X(g) + 2Y(g) → XY₂(g)

    Mol awal: X = 20 L, Y = 40 L

    Perbandingan koefisien X : Y = 1 : 2

    Untuk 20 L X, diperlukan Y = 2 × 20 L = 40 L Y. Karena Y tersedia 40 L, maka X dan Y bereaksi habis.

    Volume XY₂ yang terbentuk = (koefisien XY₂ / koefisien X) × volume X = (1/1) × 20 L = 20 L.

    Atau volume XY₂ yang terbentuk = (koefisien XY₂ / koefisien Y) × volume Y = (1/2) × 40 L = 20 L.

  2. Konfigurasi elektron atom X yang memiliki nomor atom 26 adalah…
    • A. [Ar] 4s² 3d⁶
    • B. [Ar] 3d⁶ 4s²
    • C. [Ar] 4s² 4p⁶
    • D. [Ar] 3d⁸

    Kunci Jawaban: A

    Pembahasan: Nomor atom 26 berarti atom tersebut memiliki 26 elektron. Konfigurasi elektron berdasarkan prinsip Aufbau dan aturan Hund adalah:

    1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d⁶

    Atau disingkat dengan konfigurasi gas mulia Argon ([Ar] dengan 18 elektron): [Ar] 4s² 3d⁶. Penulisan yang umum adalah orbital dengan energi lebih rendah (4s) ditulis terlebih dahulu, meskipun orbital 3d diisi setelah 4s.

  3. Senyawa dengan ikatan rangkap tiga dan gugus fungsi -OH adalah…
    • A. Etanol
    • B. Etuna
    • C. Propanol
    • D. Propinol

    Kunci Jawaban: D

    Pembahasan:

    • Etanol: CH₃CH₂OH (alkohol, tanpa ikatan rangkap tiga)
    • Etuna: CH≡CH (hidrokarbon, ikatan rangkap tiga, tanpa gugus -OH)
    • Propanol: CH₃CH₂CH₂OH (alkohol, tanpa ikatan rangkap tiga)
    • Propinol: CH≡C-CH₂OH (alkuna dengan gugus alkohol, memiliki ikatan rangkap tiga dan gugus -OH)
  4. Jika diketahui ΔH°f H₂O(g) = -242 kJ/mol, ΔH°f CO₂(g) = -394 kJ/mol, dan ΔH°f CH₄(g) = -75 kJ/mol. Perubahan entalpi (ΔH) untuk reaksi pembakaran sempurna gas metana adalah…

    CH₄(g) + 2O₂(g) → CO₂(g) + 2H₂O(g)

    • A. -803 kJ
    • B. -75 kJ
    • C. +75 kJ
    • D. +803 kJ

    Kunci Jawaban: A

    Pembahasan:ΔH reaksi = ΣΔH°f produk – ΣΔH°f reaktanΔH = [1 × ΔH°f CO₂(g) + 2 × ΔH°f H₂O(g)] – [1 × ΔH°f CH₄(g) + 2 × ΔH°f O₂(g)]ΔH = [1 × (-394) + 2 × (-242)] – [1 × (-75) + 2 × (0)](ΔH°f O₂(g) = 0 karena O₂ adalah unsur bebas stabil)ΔH = [-394 – 484] – [-75]ΔH = -878 + 75ΔH = -803 kJ

  5. Data hasil percobaan laju reaksi A + B → C adalah sebagai berikut:
    Percobaan [A] (M) [B] (M) Laju (M/s)
    1 0,1 0,1 0,01
    2 0,2 0,1 0,02
    3 0,1 0,2 0,04

    Orde reaksi total adalah…

    • A. 1
    • B. 2
    • C. 3
    • D. 4

    Kunci Jawaban: C

    Pembahasan:Untuk mencari orde reaksi terhadap A, bandingkan percobaan 1 dan 2 (saat [B] tetap):(Laju₂ / Laju₁) = ([A]₂ / [A]₁)^x(0,02 / 0,01) = (0,2 / 0,1)^x2 = 2^x → x = 1 (orde reaksi terhadap A adalah 1)Untuk mencari orde reaksi terhadap B, bandingkan percobaan 1 dan 3 (saat [A] tetap):(Laju₃ / Laju₁) = ([B]₃ / [B]₁)^y(0,04 / 0,01) = (0,2 / 0,1)^y4 = 2^y → y = 2 (orde reaksi terhadap B adalah 2)Orde reaksi total = x + y = 1 + 2 = 3.

  6. Dalam wadah 1 L, 0,4 mol SO₃ terurai menurut reaksi: 2SO₃(g) ⇌ 2SO₂(g) + O₂(g). Jika pada keadaan setimbang terdapat 0,1 mol O₂, maka tetapan kesetimbangan (Kc) reaksi tersebut adalah…
    • A. 0,025
    • B. 0,050
    • C. 0,100
    • D. 0,200

    Kunci Jawaban: C

    Pembahasan:Mula-mula (M): SO₃ = 0,4 mol, SO₂ = 0, O₂ = 0Reaksi (R):Jika O₂ setimbang = 0,1 mol, maka O₂ yang bereaksi = 0,1 mol.Dari koefisien reaksi:Mol SO₂ yang terbentuk = 2 × mol O₂ = 2 × 0,1 mol = 0,2 molMol SO₃ yang bereaksi = 2 × mol O₂ = 2 × 0,1 mol = 0,2 molSetimbang (S):SO₃ = 0,4 – 0,2 = 0,2 molSO₂ = 0,2 molO₂ = 0,1 molKarena volume wadah 1 L, konsentrasi (M) = mol/volume.[SO₃] = 0,2 M, [SO₂] = 0,2 M, [O₂] = 0,1 MKc = ([SO₂]² × [O₂]) / [SO₃]²Kc = (0,2² × 0,1) / 0,2²Kc = (0,04 × 0,1) / 0,04Kc = 0,1

  7. Larutan HCl 0,01 M dicampur dengan larutan NaOH 0,005 M dengan volume yang sama. pH larutan campuran adalah…
    • A. 2
    • B. 3
    • C. 7
    • D. 12

    Kunci Jawaban: B

    Pembahasan:Asumsikan volume masing-masing V L.Mol HCl = 0,01 M × V L = 0,01V molMol NaOH = 0,005 M × V L = 0,005V molReaksi: HCl + NaOH → NaCl + H₂OMula-mula: HCl = 0,01V mol, NaOH = 0,005V molBereaksi: HCl = 0,005V mol, NaOH = 0,005V molSisa: HCl = 0,01V – 0,005V = 0,005V mol, NaOH = 0Total volume = V L + V L = 2V LKonsentrasi HCl sisa = 0,005V mol / 2V L = 0,0025 MKarena HCl adalah asam kuat, [H⁺] = [HCl] = 0,0025 M = 2,5 × 10⁻³ MpH = -log[H⁺] = -log(2,5 × 10⁻³) = 3 – log 2,5.Nilai log 2,5 ≈ 0,4. Jadi, pH ≈ 3 – 0,4 = 2,6.Dari pilihan yang tersedia, pH 3 (pilihan B) adalah yang terdekat dengan 2,6.

  8. Pernyataan yang benar tentang reaksi reduksi adalah…
    • A. Pelepasan elektron
    • B. Penurunan bilangan oksidasi
    • C. Peningkatan bilangan oksidasi
    • D. Pengikatan oksigen

    Kunci Jawaban: B

    Pembahasan:Reaksi reduksi dapat didefinisikan sebagai:

    • Pengikatan elektron
    • Pelepasan oksigen
    • Penurunan bilangan oksidasi

    Peningkatan bilangan oksidasi adalah definisi reaksi oksidasi. Pelepasan elektron juga definisi reaksi oksidasi.

  9. Berikut ini adalah sifat-sifat koligatif larutan, kecuali
    • A. Penurunan tekanan uap
    • B. Kenaikan titik didih
    • C. Penurunan titik beku
    • D. Penurunan titik leleh

    Kunci Jawaban: D

    Pembahasan:Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut, bukan pada jenis zat terlarutnya. Sifat-sifat koligatif meliputi:

    • Penurunan tekanan uap (ΔP)
    • Kenaikan titik didih (ΔTb)
    • Penurunan titik beku (ΔTf)
    • Tekanan osmotik (Π)

    Penurunan titik leleh (D) bukanlah istilah standar dalam sifat koligatif; biasanya disebut penurunan titik beku.

  10. Unsur dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d⁵ 4s² terletak pada golongan dan periode…
    • A. Golongan VA, Periode 4
    • B. Golongan VIIB, Periode 4
    • C. Golongan VIIA, Periode 3
    • D. Golongan IIA, Periode 4

    Kunci Jawaban: B

    Pembahasan:Konfigurasi elektron [Ar] 3d⁵ 4s² menunjukkan:

    • Periode: Ditentukan oleh kulit valensi terbesar, yaitu n=4 (dari 4s²), sehingga Periode 4.
    • Golongan: Ditentukan oleh jumlah elektron di orbital s dan d pada kulit terluar (untuk golongan transisi). Jumlah elektron = 5 (dari 3d⁵) + 2 (dari 4s²) = 7. Jadi, Golongan VIIB.
  11. Senyawa organik dengan rumus molekul C₄H₁₀O memiliki berapa isomer struktur alkohol?
    • A. 2
    • B. 3
    • C. 4
    • D. 5

    Kunci Jawaban: C

    Pembahasan:Isomer struktur alkohol dari C₄H₁₀O:

    • Butan-1-ol (n-butanol): CH₃CH₂CH₂CH₂OH
    • Butan-2-ol (sek-butanol): CH₃CH(OH)CH₂CH₃
    • 2-Metilpropan-1-ol (isobutanol): (CH₃)₂CHCH₂OH
    • 2-Metilpropan-2-ol (ters-butanol): (CH₃)₃COH

    Ada 4 isomer struktur alkohol.

  12. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda inert, gas yang terbentuk di anoda adalah…
    • A. H₂
    • B. Cl₂
    • C. O₂
    • D. Na

    Kunci Jawaban: B

    Pembahasan:Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda inert (misal Pt atau C):Reaksi di Katoda (reduksi): Karena Na⁺ adalah ion logam aktif (golongan IA), air akan tereduksi.2H₂O(l) + 2e⁻ → H₂(g) + 2OH⁻(aq)Reaksi di Anoda (oksidasi): Karena Cl⁻ adalah ion halida pekat, Cl⁻ akan teroksidasi.2Cl⁻(aq) → Cl₂(g) + 2e⁻Jika larutan NaCl encer, maka H₂O akan teroksidasi di anoda membentuk O₂. Namun, pada umumnya, elektrolisis larutan NaCl mengacu pada larutan pekat. Gas yang terbentuk di anoda adalah Cl₂.

  13. Diketahui reaksi:C(s) + O₂(g) → CO₂(g) ΔH = -393,5 kJH₂(g) + ½O₂(g) → H₂O(l) ΔH = -285,8 kJ2C(s) + H₂(g) → C₂H₂(g) ΔH = +226,7 kJPerubahan entalpi pembakaran C₂H₂(g) (asetilena) adalah…

    C₂H₂(g) + ⁵/₂O₂(g) → 2CO₂(g) + H₂O(l)

    • A. -1299,6 kJ
    • B. -1300,0 kJ
    • C. -1300,5 kJ
    • D. -1301,0 kJ

    Kunci Jawaban: A

    Pembahasan: Menggunakan Hukum Hess:1. Balik reaksi pembentukan C₂H₂(g):C₂H₂(g) → 2C(s) + H₂(g) ΔH = -226,7 kJ2. Kalikan reaksi pembakaran C(s) dengan 2:2C(s) + 2O₂(g) → 2CO₂(g) ΔH = 2 × (-393,5 kJ) = -787,0 kJ3. Reaksi pembentukan H₂O(l) tetap:H₂(g) + ½O₂(g) → H₂O(l) ΔH = -285,8 kJJumlahkan ketiga reaksi:C₂H₂(g) + 2C(s) + H₂(g) + 2O₂(g) + ½O₂(g) → 2C(s) + H₂(g) + 2CO₂(g) + H₂O(l)C₂H₂(g) + ⁵/₂O₂(g) → 2CO₂(g) + H₂O(l)ΔH total = (-226,7) + (-787,0) + (-285,8) = -1299,5 kJ.Dari pilihan yang ada, nilai terdekat adalah -1299,6 kJ.

  14. Pada sistem kesetimbangan: N₂(g) + 3H₂(g) ⇌ 2NH₃(g) ΔH = -92 kJ. Jika suhu dinaikkan, maka…
    • A. Kesetimbangan bergeser ke kanan, hasil NH₃ bertambah.
    • B. Kesetimbangan bergeser ke kiri, hasil NH₃ berkurang.
    • C. Kesetimbangan bergeser ke kanan, hasil NH₃ berkurang.
    • D. Kesetimbangan tidak bergeser.

    Kunci Jawaban: B

    Pembahasan:Reaksi tersebut adalah reaksi eksoterm (ΔH = -92 kJ).Menurut asas Le Chatelier, jika suhu dinaikkan pada reaksi eksoterm, sistem akan berusaha menurunkan suhu dengan menggeser kesetimbangan ke arah reaksi endoterm (yaitu ke kiri, ke arah reaktan).Pergeseran ke kiri berarti konsentrasi NH₃ akan berkurang.

  15. Atom P (nomor atom 15) dan atom Cl (nomor atom 17) akan membentuk senyawa. Bentuk molekul senyawa yang terbentuk dan kepolarannya adalah…
    • A. Piramida trigonal, polar
    • B. Tetrahedral, nonpolar
    • C. Segitiga datar, nonpolar
    • D. Linear, polar

    Kunci Jawaban: A

    Pembahasan:Atom P (nomor atom 15): Konfigurasi elektron [Ne] 3s² 3p³. Elektron valensi = 5.Atom Cl (nomor atom 17): Konfigurasi elektron [Ne] 3s² 3p⁵. Elektron valensi = 7.Senyawa yang terbentuk adalah PCl₃.Atom pusat P memiliki 5 elektron valensi. 3 elektron digunakan untuk berikatan dengan 3 atom Cl.Pasangan elektron ikatan (PEI) = 3.Pasangan elektron bebas (PEB) = (5 – 3) / 2 = 1.Jumlah PEI + PEB = 3 + 1 = 4.Tipe molekul AX₃E₁.Bentuk molekul: Piramida trigonal.Karena ada PEB pada atom pusat P, molekul PCl₃ bersifat polar (momen dipol tidak saling meniadakan).

  16. Larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 100 mL CH₃COOH 0,1 M (Ka = 10⁻⁵) dengan 50 mL NaOH 0,1 M. pH larutan penyangga yang terbentuk adalah…
    • A. 3
    • B. 4
    • C. 5
    • D. 6

    Kunci Jawaban: C

    Pembahasan:Mol CH₃COOH = 100 mL × 0,1 M = 10 mmolMol NaOH = 50 mL × 0,1 M = 5 mmolReaksi: CH₃COOH + NaOH → CH₃COONa + H₂OMula-mula: CH₃COOH = 10 mmol, NaOH = 5 mmolBereaksi: CH₃COOH = 5 mmol, NaOH = 5 mmol, CH₃COONa = 5 mmolSisa: CH₃COOH = 5 mmol, NaOH = 0, CH₃COONa = 5 mmolTerbentuk larutan penyangga asam karena ada sisa asam lemah (CH₃COOH) dan garamnya (CH₃COONa, yang mengandung basa konjugasi CH₃COO⁻).[H⁺] = Ka × (mol asam lemah / mol basa konjugasi)[H⁺] = 10⁻⁵ × (5 mmol / 5 mmol)[H⁺] = 10⁻⁵ MpH = -log[H⁺] = -log(10⁻⁵) = 5.

  17. Faktor-faktor yang dapat mempercepat laju reaksi adalah, kecuali
    • A. Peningkatan suhu
    • B. Penambahan katalis
    • C. Pengecilan ukuran partikel reaktan
    • D. Penurunan konsentrasi reaktan

    Kunci Jawaban: D

    Pembahasan:Faktor-faktor yang mempercepat laju reaksi:

    • Peningkatan suhu: Meningkatkan energi kinetik partikel, memperbanyak tumbukan efektif.
    • Penambahan katalis: Menurunkan energi aktivasi.
    • Pengecilan ukuran partikel reaktan: Memperluas permukaan sentuh, memperbanyak tumbukan.
    • Peningkatan konsentrasi reaktan: Memperbanyak jumlah partikel per volume, memperbanyak tumbukan.

    Penurunan konsentrasi reaktan akan memperlambat laju reaksi.

  18. Atom dengan nomor massa 32 dan jumlah neutron 16 adalah…
    • A. Isotop dari ³¹P
    • B. Isoton dari ³⁴S
    • C. Isobar dari ³²S
    • D. Isobar dari ³²Cl

    Kunci Jawaban: C

    Pembahasan:Nomor massa (A) = 32Jumlah neutron (n) = 16Nomor atom (Z) = A – n = 32 – 16 = 16.Unsur dengan nomor atom 16 adalah Belerang (S). Jadi, atom tersebut adalah ³²S.

    • Isotop: Atom-atom dengan nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda. ³¹P memiliki Z=15, sehingga bukan isotop dari P.
    • Isoton: Atom-atom dengan jumlah neutron sama. ³⁴S (Z=16, A=34) memiliki neutron = 34-16=18. Atom yang ditanyakan memiliki 16 neutron, jadi bukan isoton dari ³⁴S.
    • Isobar: Atom-atom dengan nomor massa sama. Atom yang ditanyakan adalah ³²S, yang memiliki nomor massa 32. ³²S adalah isobar dari dirinya sendiri (atau dari atom lain dengan nomor massa 32, seperti ³²Ar). Pilihan C paling tepat karena secara langsung menyatakan identitas atom tersebut sebagai isobar dari ³²S.
    • ³²Cl memiliki Z=17, A=32. Ini adalah isobar dari ³²S, tetapi pilihan C lebih tepat karena menyatakan atom yang ditanyakan itu sendiri adalah ³²S.
  19. Pernyataan yang benar mengenai polimerisasi kondensasi adalah…
    • A. Monomer-monomer berikatan tanpa melepaskan molekul kecil.
    • B. Terjadi pada pembentukan polietena dari etena.
    • C. Menghasilkan polimer dengan massa molekul kelipatan dari monomer.
    • D. Melibatkan pelepasan molekul kecil seperti H₂O atau HCl.

    Kunci Jawaban: D

    Pembahasan:Polimerisasi kondensasi adalah proses pembentukan polimer dari monomer-monomer dengan melepaskan molekul kecil, seperti air (H₂O), metanol (CH₃OH), atau hidrogen klorida (HCl).

    • A. Salah, ini ciri polimerisasi adisi.
    • B. Salah, pembentukan polietena adalah polimerisasi adisi.
    • C. Salah, polimerisasi adisi menghasilkan massa molekul kelipatan monomer. Pada kondensasi, ada molekul kecil yang dilepaskan.
    • D. Benar.
  20. Dalam sel elektrokimia, reaksi oksidasi terjadi di…
    • A. Katoda
    • B. Anoda
    • C. Jembatan garam
    • D. Elektrolit

    Kunci Jawaban: B

    Pembahasan:Dalam sel elektrokimia (baik sel Volta/Galvani maupun sel elektrolisis):

    • Anoda adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (pelepasan elektron).
    • Katoda adalah elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi (penerimaan elektron).

    Singkatan yang mudah diingat: KRAP (Katoda Reduksi, Anoda Oksidasi Positif) untuk sel Volta, atau AnOx (Anoda Oksidasi) dan RedCat (Reduksi Katoda).

  21. Suatu unsur memiliki 3 kulit elektron dan 5 elektron valensi. Unsur tersebut terletak pada golongan dan periode…
    • A. Golongan VA, Periode 3
    • B. Golongan VIB, Periode 3
    • C. Golongan IIIA, Periode 5
    • D. Golongan VA, Periode 5

    Kunci Jawaban: A

    Pembahasan:Jumlah kulit elektron menunjukkan periode. Jadi, unsur tersebut berada pada Periode 3.Jumlah elektron valensi menunjukkan golongan utama (Golongan A). Jadi, unsur tersebut berada pada Golongan VA.Contoh: Fosfor (P), nomor atom 15. Konfigurasi elektron: 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p³. Memiliki 3 kulit dan 5 elektron valensi.

  22. Berapakah bilangan oksidasi Mn dalam senyawa KMnO₄?
    • A. +2
    • B. +4
    • C. +6
    • D. +7

    Kunci Jawaban: D

    Pembahasan:Dalam senyawa KMnO₄:Bilangan oksidasi K (Kalium, Golongan IA) = +1Bilangan oksidasi O (Oksigen) = -2 (umumnya)Jumlah total bilangan oksidasi dalam senyawa netral adalah 0.(+1) + Biloks Mn + 4 × (-2) = 01 + Biloks Mn – 8 = 0Biloks Mn – 7 = 0Biloks Mn = +7.

  23. Reaksi berikut yang merupakan reaksi substitusi adalah…
    • A. CH₂=CH₂ + H₂ → CH₃-CH₃
    • B. CH₃-CH₂-OH → CH₂=CH₂ + H₂O
    • C. CH₄ + Cl₂ → CH₃Cl + HCl
    • D. CH₃-CH₂-CH₂Br + NaOH (alkoholik) → CH₃-CH=CH₂ + NaBr + H₂O

    Kunci Jawaban: C

    Pembahasan:

    • A. Reaksi adisi (penambahan H₂ pada alkena).
    • B. Reaksi eliminasi (pelepasan H₂O dari alkohol).
    • C. Reaksi substitusi (penggantian atom H pada metana oleh Cl).
    • D. Reaksi eliminasi (pelepasan HBr dari haloalkana dengan basa kuat alkoholik, membentuk alkena).
  24. Unsur-unsur golongan IA memiliki sifat berikut, kecuali
    • A. Sangat reaktif
    • B. Membentuk ion dengan muatan +1
    • C. Titik leleh dan titik didih tinggi
    • D. Reduktor kuat

    Kunci Jawaban: C

    Pembahasan:Unsur-unsur golongan IA (logam alkali) memiliki sifat-sifat:

    • Sangat reaktif karena mudah melepaskan 1 elektron valensi.
    • Cenderung membentuk ion bermuatan +1.
    • Reduktor kuat karena mudah teroksidasi (melepaskan elektron).
    • Titik leleh dan titik didih relatif rendah dibandingkan logam lain karena ikatan logamnya tidak sekuat logam transisi.

    Oleh karena itu, pernyataan C adalah yang salah.

Soal Isian Singkat

  1. Tuliskan konfigurasi elektron lengkap dan golongan/periode untuk unsur dengan nomor atom 20.
  2. Kunci Jawaban: 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s²; Golongan IIA, Periode 4

  3. Sebanyak 1,2 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 100 gram air. Hitunglah molalitas larutan urea tersebut.
  4. Kunci Jawaban:Mol urea = 1,2 g / 60 g/mol = 0,02 molMassa pelarut (air) = 100 g = 0,1 kgMolalitas (m) = mol zat terlarut / massa pelarut (kg) = 0,02 mol / 0,1 kg = 0,2 m

  5. Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan jelaskan secara singkat bagaimana pengaruhnya.
  6. Kunci Jawaban:

    • Konsentrasi: Semakin tinggi konsentrasi, semakin banyak partikel per volume, sehingga frekuensi tumbukan efektif meningkat, laju reaksi bertambah.
    • Suhu: Semakin tinggi suhu, energi kinetik partikel meningkat, frekuensi dan energi tumbukan efektif meningkat, laju reaksi bertambah.
    • Luas permukaan: Semakin luas permukaan sentuh (misal dengan memperkecil ukuran partikel), semakin banyak area untuk bereaksi, frekuensi tumbukan efektif meningkat, laju reaksi bertambah.
    • Katalis: Menurunkan energi aktivasi, sehingga lebih banyak partikel yang memiliki energi cukup untuk bereaksi, mempercepat laju reaksi tanpa ikut bereaksi secara permanen. (Bisa pilih 3 dari 4 ini)
  7. Tentukan pH dari larutan asam sulfat (H₂SO₄) 0,005 M.
  8. Kunci Jawaban:H₂SO₄ adalah asam kuat bervalensi 2 (melepaskan 2 H⁺).[H⁺] = valensi asam × konsentrasi asam = 2 × 0,005 M = 0,01 M = 10⁻² MpH = -log[H⁺] = -log(10⁻²) = 2

  9. Jelaskan perbedaan antara ikatan ionik dan ikatan kovalen.
  10. Kunci Jawaban:Ikatan ionik terbentuk akibat serah terima elektron antara atom logam (cenderung melepas elektron) dan atom nonlogam (cenderung menerima elektron), menghasilkan ion positif dan negatif yang saling tarik-menarik. Ikatan kovalen terbentuk akibat penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama antara dua atom nonlogam.

Soal Esai

  1. Jelaskan prinsip kerja sel Volta (sel Galvani) dan gambarkan diagram selnya untuk reaksi Zn(s) + Cu²⁺(aq) → Zn²⁺(aq) + Cu(s). Sertakan penentuan anoda, katoda, arah aliran elektron, dan fungsi jembatan garam.
  2. Kunci Jawaban:Prinsip kerja sel Volta adalah mengubah energi kimia dari reaksi redoks spontan menjadi energi listrik. Reaksi redoks dibagi menjadi dua setengah reaksi yang terjadi di dua kompartemen terpisah (setengah sel), dihubungkan oleh kawat penghantar dan jembatan garam.Dalam reaksi Zn(s) + Cu²⁺(aq) → Zn²⁺(aq) + Cu(s):

    • Anoda (elektroda negatif): Terjadi oksidasi Zn. Zn(s) → Zn²⁺(aq) + 2e⁻. Logam Zn akan larut.
    • Katoda (elektroda positif): Terjadi reduksi Cu²⁺. Cu²⁺(aq) + 2e⁻ → Cu(s). Logam Cu akan mengendap.
    • Arah aliran elektron: Dari anoda (Zn) menuju katoda (Cu) melalui kawat penghantar di luar sel.
    • Jembatan garam: Berisi larutan elektrolit inert (misal KNO₃ atau KCl) yang berfungsi menyeimbangkan muatan listrik dalam kedua setengah sel. Anion dari jembatan garam akan bergerak ke anoda untuk menetralkan kelebihan ion positif (Zn²⁺), sementara kation akan bergerak ke katoda untuk menetralkan kelebihan ion negatif (yang terbentuk jika Cu²⁺ habis dan ada anion dari reaksi sampingan atau pelarut).

    Diagram Sel: (Tidak bisa digambar dalam teks, namun deskripsinya harus jelas)Dua bejana terpisah. Satu berisi elektroda Zn dalam larutan ZnSO₄ (atau garam Zn lainnya). Bejana lain berisi elektroda Cu dalam larutan CuSO₄. Kedua elektroda dihubungkan dengan kawat dan voltmeter. Kedua larutan dihubungkan dengan jembatan garam.

  3. Bagaimana pengaruh penambahan katalis terhadap laju reaksi dan energi aktivasi suatu reaksi? Jelaskan mengapa katalis tidak mempengaruhi posisi kesetimbangan suatu reaksi reversibel.
  4. Kunci Jawaban:Penambahan katalis akan mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi. Katalis menyediakan jalur reaksi alternatif dengan energi aktivasi yang lebih rendah, sehingga lebih banyak molekul reaktan memiliki energi yang cukup untuk bereaksi pada suhu tertentu, dan frekuensi tumbukan efektif meningkat.Katalis tidak mempengaruhi posisi kesetimbangan suatu reaksi reversibel karena katalis mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik dengan proporsi yang sama. Artinya, katalis hanya membantu sistem mencapai kesetimbangan lebih cepat, tetapi tidak mengubah konsentrasi produk atau reaktan pada saat kesetimbangan tercapai. Nilai tetapan kesetimbangan (K) tidak berubah dengan penambahan katalis.

  5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sifat amfoter dan berikan contoh senyawa yang bersifat amfoter. Bagaimana perilaku senyawa amfoter dalam larutan asam dan basa?
  6. Kunci Jawaban:Sifat amfoter adalah kemampuan suatu zat untuk bertindak sebagai asam (donor proton atau akseptor pasangan elektron) dalam lingkungan basa, dan bertindak sebagai basa (akseptor proton atau donor pasangan elektron) dalam lingkungan asam.Contoh senyawa amfoter: Al(OH)₃, ZnO, H₂O, asam amino.

    • Dalam larutan asam: Senyawa amfoter akan bertindak sebagai basa. Misalnya, Al(OH)₃ akan bereaksi dengan asam membentuk garam dan air: Al(OH)₃(s) + 3H⁺(aq) → Al³⁺(aq) + 3H₂O(l).
    • Dalam larutan basa: Senyawa amfoter akan bertindak sebagai asam. Misalnya, Al(OH)₃ akan bereaksi dengan basa membentuk kompleks aluminat: Al(OH)₃(s) + OH⁻(aq) → [Al(OH)₄]⁻(aq).
  7. Sebuah cuplikan mengandung senyawa hidrokarbon. Ketika dibakar sempurna, dihasilkan 8,8 gram CO₂ dan 3,6 gram H₂O. Tentukan rumus empiris senyawa hidrokarbon tersebut. (Ar C=12, H=1, O=16)
  8. Kunci Jawaban:1. Massa C dalam CO₂:Mol CO₂ = 8,8 g / 44 g/mol = 0,2 molMassa C = 0,2 mol × 12 g/mol = 2,4 gram2. Massa H dalam H₂O:Mol H₂O = 3,6 g / 18 g/mol = 0,2 molMol H = 2 × mol H₂O = 2 × 0,2 mol = 0,4 molMassa H = 0,4 mol × 1 g/mol = 0,4 gram3. Perbandingan mol C : mol H:Mol C = 2,4 g / 12 g/mol = 0,2 molMol H = 0,4 g / 1 g/mol = 0,4 molPerbandingan mol C : mol H = 0,2 : 0,4 = 1 : 24. Rumus empiris: CH₂

  9. Jelaskan mengapa unsur-unsur golongan gas mulia (Golongan VIIIA) sangat stabil dan sukar bereaksi dengan unsur lain.
  10. Kunci Jawaban:Unsur-unsur golongan gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn) sangat stabil dan sukar bereaksi karena memiliki konfigurasi elektron terluar yang penuh (oktet atau duplet untuk He).

    • Atom-atom gas mulia memiliki 8 elektron valensi (kecuali Helium dengan 2 elektron valensi), yang memenuhi aturan oktet/duplet.
    • Konfigurasi elektron yang penuh ini memberikan kestabilan energi yang sangat tinggi, sehingga mereka tidak memiliki kecenderungan untuk melepaskan, menerima, atau berbagi elektron dengan atom lain untuk mencapai kestabilan.
    • Energi ionisasi mereka sangat tinggi (sulit melepas elektron) dan afinitas elektron mereka sangat rendah (sulit menerima elektron), yang menunjukkan kurangnya keinginan untuk membentuk ikatan kimia.

    Oleh karena itu, mereka disebut “mulia” karena tidak mudah berinteraksi (bereaksi) dengan unsur lain.

Soal Menjodohkan

  1. Jodohkan istilah kimia berikut dengan definisinya yang tepat!
    • 1. Isotop
    • 2. Isoton
    • 3. Isobar
    • A. Atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama tetapi nomor atom berbeda.
    • B. Atom-atom yang memiliki nomor massa yang sama tetapi nomor atom berbeda.
    • C. Atom-atom yang memiliki nomor atom yang sama tetapi nomor massa berbeda.

    Kunci Jawaban:1 – C (Isotop: Nomor atom sama, nomor massa berbeda)2 – A (Isoton: Jumlah neutron sama, nomor atom berbeda)3 – B (Isobar: Nomor massa sama, nomor atom berbeda)

  2. Jodohkan jenis reaksi organik berikut dengan contoh reaksinya!
    • 1. Reaksi Adisi
    • 2. Reaksi Substitusi
    • 3. Reaksi Eliminasi
    • A. CH₃-CH₃ + Br₂ → CH₃-CH₂Br + HBr
    • B. CH₂=CH₂ + H₂ → CH₃-CH₃
    • C. CH₃-CH₂OH → CH₂=CH₂ + H₂O

    Kunci Jawaban:1 – B (Reaksi Adisi: Penambahan atom pada ikatan rangkap, mengubah ikatan rangkap menjadi tunggal)2 – A (Reaksi Substitusi: Penggantian satu atom/gugus dengan atom/gugus lain)3 – C (Reaksi Eliminasi: Pelepasan dua atom/gugus dari molekul, membentuk ikatan rangkap)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *