Latihan Soal Kimia Pemurnian Logam: Uji Pemahaman Anda tentang Proses Vital Industri!

Posted on

soal kimia pemurnian logam

Apakah Anda sedang mencari latihan soal kimia pemurnian logam untuk mengasah pemahaman Anda? Artikel ini menyediakan kumpulan soal lengkap yang mencakup berbagai aspek dalam proses pemurnian logam. Mulai dari prinsip dasar elektrolisis, pirometalurgi, hidrometalurgi, hingga metode spesifik seperti proses Mond dan pemurnian zona, semua dibahas secara mendalam. Dengan 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal uraian, dan 2 soal mencocokkan, Anda akan mendapatkan gambaran komprehensif tentang teori dan aplikasi pemurnian logam dalam industri. Setiap soal dirancang untuk menguji pengetahuan Anda tentang reaksi kimia, peralatan, dan kondisi operasional. Siapkan diri Anda untuk menghadapi ujian atau sekadar memperdalam wawasan kimia industri dengan soal-soal berkualitas tinggi ini. Dapatkan kunci jawaban lengkap dengan pembahasan untuk setiap soal pilihan ganda, membantu Anda memahami konsep dengan lebih baik. Tingkatkan penguasaan Anda di bidang kimia pemurnian logam sekarang!

A. Soal Pilihan Ganda (20 Soal)

  1. Metode pemurnian logam yang memanfaatkan perbedaan titik didih logam dan pengotornya adalah…
    A. Elektrolisis
    B. Pirometalurgi
    C. Distilasi
    D. Pemurnian Zona
  2. Dalam proses pemurnian tembaga secara elektrolisis, anoda terbuat dari…
    A. Tembaga murni
    B. Tembaga tidak murni
    C. Grafit
    D. Baja
  3. Fungsi utama kriolit (Na₃AlF₆) dalam proses Hall-Heroult untuk produksi aluminium adalah…
    A. Sebagai katalis reaksi
    B. Menurunkan titik lebur Al₂O₃
    C. Meningkatkan konduktivitas listrik
    D. Mengikat pengotor
  4. Proses pengolahan bijih sulfida dengan pemanasan pada suhu tinggi di udara disebut…
    A. Leaching
    B. Smelting
    C. Roasting
    D. Reduksi
  5. Logam nikel dapat dimurnikan dengan metode spesifik yang melibatkan pembentukan senyawa karbonil yang mudah menguap, yaitu proses…
    A. Hall-Heroult
    B. Bessemer
    C. Mond
    D. Kroll
  6. Pada elektrolisis pemurnian tembaga, reaksi yang terjadi di katoda adalah…
    A. Cu → Cu²⁺ + 2e⁻
    B. Cu²⁺ + 2e⁻ → Cu
    C. O₂ + 4e⁻ → 2O²⁻
    D. 2H₂O → O₂ + 4H⁺ + 4e⁻
  7. Salah satu metode hidrometalurgi yang melibatkan pelarutan logam dari bijihnya menggunakan larutan kimia adalah…
    A. Smelting
    B. Roasting
    C. Leaching
    D. Elektrorefining
  8. Bijih bauksit merupakan sumber utama logam…
    A. Besi
    B. Tembaga
    C. Aluminium
    D. Emas
  9. Produk sampingan yang terbentuk saat peleburan bijih yang terdiri dari oksida-oksida tidak larut dan silikat disebut…
    A. Blister
    B. Slag
    C. Matte
    D. Anoda lumpur
  10. Logam dengan kemurnian sangat tinggi, seperti silikon untuk semikonduktor, sering dimurnikan menggunakan metode…
    A. Distilasi
    B. Elektrolisis
    C. Proses Mond
    D. Pemurnian Zona
  11. Dalam proses pirometalurgi, agen pereduksi yang paling umum digunakan untuk mereduksi oksida logam menjadi logam adalah…
    A. Oksigen
    B. Air
    C. Karbon (kokas)
    D. Asam sulfat
  12. Reaksi umum pada proses roasting bijih sulfida adalah…
    A. MS + O₂ → MO + SO₂
    B. MS + H₂SO₄ → MSO₄ + H₂S
    C. MO + C → M + CO
    D. M²⁺ + 2e⁻ → M
  13. Proses Bessemer digunakan untuk mengkonversi…
    A. Bijih besi menjadi besi kasar
    B. Besi kasar menjadi baja
    C. Tembaga matte menjadi tembaga blister
    D. Aluminium oksida menjadi aluminium
  14. Apa yang dimaksud dengan ‘blister copper’?
    A. Tembaga murni hasil elektrolisis
    B. Tembaga tidak murni dengan gelembung gas di permukaannya
    C. Paduan tembaga dengan seng
    D. Tembaga yang telah dipadukan dengan nikel
  15. Logam raksa (Hg) dapat dimurnikan dengan metode…
    A. Elektrolisis
    B. Proses Mond
    C. Distilasi
    D. Pemurnian Zona
  16. Keuntungan utama pemurnian logam secara elektrolisis adalah…
    A. Biaya operasional sangat murah
    B. Cocok untuk semua jenis logam
    C. Menghasilkan logam dengan kemurnian sangat tinggi
    D. Prosesnya sangat cepat
  17. Salah satu tahapan dalam hidrometalurgi setelah leaching adalah…
    A. Roasting
    B. Smelting
    C. Ekstraksi pelarut atau pengendapan
    D. Konversi
  18. Dalam pemurnian tembaga secara elektrolisis, pengotor seperti emas (Au) dan perak (Ag) akan mengendap sebagai…
    A. Gas
    B. Slag
    C. Lumpur anoda
    D. Larutan
  19. Logam seperti titanium dapat dimurnikan menggunakan proses Kroll, yang melibatkan reduksi TiCl₄ dengan…
    A. Karbon
    B. Hidrogen
    C. Magnesium
    D. Aluminium
  20. Manakah pernyataan berikut yang PALING TEPAT mengenai pirometalurgi?
    A. Menggunakan larutan berair sebagai medium reaksi.
    B. Prosesnya selalu memerlukan suhu rendah.
    C. Melibatkan reaksi pada suhu tinggi, seringkali peleburan.
    D. Hanya digunakan untuk logam mulia.

B. Soal Isian Singkat (5 Soal)

  1. Proses pemurnian logam yang memanfaatkan perbedaan potensial reduksi standar disebut __________.
  2. Dalam proses Mond, nikel bereaksi dengan gas __________ untuk membentuk nikel karbonil.
  3. Bijih besi utama yang digunakan dalam produksi besi adalah hematit dengan rumus kimia __________.
  4. Pengotor dalam tembaga tidak murni yang memiliki potensial reduksi lebih rendah dari tembaga akan larut sebagai ion di __________ sel elektrolisis.
  5. Proses penghilangan oksigen dari oksida logam pada suhu tinggi menggunakan agen pereduksi disebut __________.

C. Soal Uraian (5 Soal)

  1. Jelaskan secara detail proses Hall-Heroult untuk produksi aluminium, termasuk bahan baku, reaksi kimia yang terlibat, dan fungsi masing-masing komponen!
  2. Bandingkan dan kontraskan antara pirometalurgi dan hidrometalurgi sebagai metode pemurnian logam. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing!
  3. Bagaimana proses pemurnian zona bekerja dan untuk logam jenis apa metode ini paling efektif? Jelaskan prinsip fisika-kimianya!
  4. Jelaskan proses Mond untuk pemurnian nikel. Tuliskan reaksi kimia yang terlibat dan mengapa metode ini spesifik untuk nikel!
  5. Pemurnian tembaga sering dilakukan secara elektrolisis. Jelaskan mengapa metode ini dipilih dan bagaimana kemurnian tembaga dapat ditingkatkan secara signifikan melalui proses ini!

D. Soal Mencocokkan (2 Soal)

  1. Cocokkan metode pemurnian dengan logam yang sesuai:
    a. Elektrolisis                             i. Nikel
    b. Proses Mond                        ii. Silikon
    c. Pemurnian Zona                   iii. Tembaga
    d. Distilasi                              iv. Raksa
  2. Cocokkan istilah proses dengan deskripsi yang tepat:
    a. Roasting                                i. Pelarutan logam dari bijih menggunakan larutan kimia
    b. Leaching                              ii. Peleburan bijih pada suhu tinggi dengan agen pereduksi
    c. Smelting                               iii. Pemanasan bijih sulfida di udara untuk membentuk oksida
    d. Elektrorefining                     iv. Pemurnian logam secara elektrolitik

Kunci Jawaban

A. Kunci Jawaban Pilihan Ganda

  1. C. Distilasi
    Pembahasan: Distilasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Logam dengan titik didih rendah seperti raksa dan seng dapat dimurnikan dengan metode ini.
  2. B. Tembaga tidak murni
    Pembahasan: Dalam elektrorefining tembaga, anoda terbuat dari tembaga yang tidak murni. Tembaga murni akan mengendap di katoda.
  3. B. Menurunkan titik lebur Al₂O₃
    Pembahasan: Al₂O₃ memiliki titik lebur sangat tinggi (sekitar 2072 °C). Kriolit berfungsi sebagai pelarut yang menurunkan titik lebur campuran hingga sekitar 950 °C, sehingga proses elektrolisis dapat berjalan lebih efisien.
  4. C. Roasting
    Pembahasan: Roasting adalah pemanasan bijih sulfida di udara untuk mengubahnya menjadi oksida dan melepaskan SO₂.
  5. C. Mond
    Pembahasan: Proses Mond adalah metode khusus untuk memurnikan nikel dengan mereaksikannya menjadi nikel karbonil (Ni(CO)₄) yang mudah menguap, lalu menguraikannya kembali menjadi nikel murni.
  6. B. Cu²⁺ + 2e⁻ → Cu
    Pembahasan: Di katoda, terjadi reaksi reduksi. Ion tembaga (Cu²⁺) dalam larutan akan menerima elektron dan mengendap sebagai tembaga murni (Cu).
  7. C. Leaching
    Pembahasan: Leaching adalah tahap awal dalam hidrometalurgi di mana bijih direaksikan dengan larutan kimia (misalnya asam atau sianida) untuk melarutkan logam yang diinginkan.
  8. C. Aluminium
    Pembahasan: Bauksit (Al₂O₃·nH₂O) adalah bijih utama untuk produksi aluminium.
  9. B. Slag
    Pembahasan: Slag atau terak adalah produk sampingan non-logam yang terbentuk dari pengotor bijih dan fluks selama proses peleburan.
  10. D. Pemurnian Zona
    Pembahasan: Pemurnian zona sangat efektif untuk menghasilkan logam dengan kemurnian ekstrem, seperti silikon untuk semikonduktor, karena dapat menghilangkan pengotor hingga tingkat ppm atau ppb.
  11. C. Karbon (kokas)
    Pembahasan: Karbon dalam bentuk kokas adalah agen pereduksi yang paling umum dan ekonomis dalam pirometalurgi untuk mereduksi oksida logam menjadi logam bebas.
  12. A. MS + O₂ → MO + SO₂
    Pembahasan: Reaksi umum roasting adalah mengubah sulfida logam (MS) menjadi oksida logam (MO) sambil melepaskan gas sulfur dioksida (SO₂).
  13. B. Besi kasar menjadi baja
    Pembahasan: Konverter Bessemer digunakan untuk mengoksidasi kelebihan karbon, silikon, dan pengotor lain dari besi kasar untuk menghasilkan baja.
  14. B. Tembaga tidak murni dengan gelembung gas di permukaannya
    Pembahasan: Blister copper adalah tembaga yang dihasilkan dari konverter, mengandung gelembung gas SO₂ yang terperangkap, memberikan permukaan yang melepuh (blister).
  15. C. Distilasi
    Pembahasan: Raksa memiliki titik didih yang relatif rendah (357 °C), sehingga dapat dimurnikan dengan distilasi dari pengotor yang tidak menguap.
  16. C. Menghasilkan logam dengan kemurnian sangat tinggi
    Pembahasan: Elektrolisis dapat menghasilkan logam dengan kemurnian hingga 99,99% atau lebih tinggi, menjadikannya metode pilihan untuk aplikasi yang membutuhkan kemurnian tinggi.
  17. C. Ekstraksi pelarut atau pengendapan
    Pembahasan: Setelah leaching, logam yang terlarut perlu dipisahkan dari larutan. Ini bisa dilakukan dengan ekstraksi pelarut, pengendapan, atau elektrolisis.
  18. C. Lumpur anoda
    Pembahasan: Logam mulia seperti emas dan perak yang kurang reaktif daripada tembaga tidak akan larut di anoda dan akan jatuh sebagai padatan di dasar sel, membentuk lumpur anoda yang berharga.
  19. C. Magnesium
    Pembahasan: Dalam proses Kroll, titanium tetraklorida (TiCl₄) direduksi dengan magnesium (Mg) pada suhu tinggi untuk menghasilkan titanium murni.
  20. C. Melibatkan reaksi pada suhu tinggi, seringkali peleburan.
    Pembahasan: Pirometalurgi (pyro = api) adalah cabang metalurgi yang melibatkan proses termal suhu tinggi, seperti roasting, smelting, dan refining.

B. Kunci Jawaban Isian Singkat

  1. Elektrolisis
  2. Karbon monoksida (CO)
  3. Fe₂O₃
  4. Anoda
  5. Reduksi

C. Kunci Jawaban Uraian

  1. Proses Hall-Heroult untuk Produksi Aluminium:
    Proses Hall-Heroult adalah metode elektrolitik utama untuk memproduksi aluminium dari bijih bauksit. Bijih bauksit (Al₂O₃·nH₂O) pertama-tama dimurnikan melalui proses Bayer untuk mendapatkan aluminium oksida murni (alumina, Al₂O₃).
    • Bahan Baku: Aluminium oksida (Al₂O₃) murni dan Kriolit (Na₃AlF₆).
    • Reaksi Kimia: Al₂O₃ dilarutkan dalam kriolit cair pada suhu sekitar 950-980 °C. Elektrolisis kemudian dilakukan.
      Di Katoda (Grafit, sebagai wadah): Al³⁺ + 3e⁻ → Al (cair)
      Di Anoda (Grafit): 2O²⁻ + C → CO₂ + 4e⁻ (atau 2O²⁻ + 2C → 2CO + 4e⁻)
      Reaksi keseluruhan: 2Al₂O₃ + 3C → 4Al + 3CO₂
    • Fungsi Komponen:
      Al₂O₃: Sumber ion aluminium.
      Kriolit (Na₃AlF₆): Berfungsi sebagai pelarut untuk Al₂O₃. Kriolit menurunkan titik lebur Al₂O₃ yang sangat tinggi (2072 °C) menjadi sekitar 950 °C, sehingga proses elektrolisis dapat dilakukan dengan biaya energi yang lebih rendah. Kriolit juga meningkatkan konduktivitas listrik larutan.
  2. Perbandingan Pirometalurgi dan Hidrometalurgi:
    • Pirometalurgi:
      Prinsip: Melibatkan proses termal pada suhu tinggi (roasting, smelting, converting).
      Kelebihan: Cocok untuk bijih dengan konsentrasi logam tinggi, proses cepat untuk volume besar, dapat memproses bijih kompleks.
      Kekurangan: Membutuhkan energi tinggi, menghasilkan emisi gas (SO₂, CO₂) dan limbah padat (slag), sulit untuk memurnikan logam reaktif atau sensitif panas.
    • Hidrometalurgi:
      Prinsip: Melibatkan pelarutan logam dari bijih menggunakan larutan kimia (leaching), diikuti dengan pemisahan dan pemulihan logam dari larutan (ekstraksi pelarut, pengendapan, elektrolisis).
      Kelebihan: Cocok untuk bijih dengan konsentrasi logam rendah atau bijih kompleks, lebih ramah lingkungan (jika limbah diolah), dapat menghasilkan logam dengan kemurnian tinggi pada suhu rendah.
      Kekurangan: Proses lebih lambat, membutuhkan reagen kimia yang spesifik dan seringkali mahal, masalah penanganan limbah cair, selektivitas reagen bisa menjadi tantangan.
  3. Proses Pemurnian Zona:
    • Prinsip Kerja: Pemurnian zona (zone refining) adalah metode untuk menghasilkan logam dengan kemurnian sangat tinggi, terutama untuk semikonduktor seperti silikon dan germanium. Prinsipnya didasarkan pada fakta bahwa pengotor lebih suka larut dalam fase cair daripada fase padat pada suhu tertentu.
    • Mekanisme: Batang logam tidak murni dilewatkan melalui pemanas melingkar yang menciptakan zona cair sempit. Saat zona cair bergerak sepanjang batang, pengotor cenderung tetap berada dalam fase cair dan bergerak bersama zona cair tersebut. Ketika zona cair mencapai ujung batang, sebagian besar pengotor akan terkonsentrasi di bagian ujung tersebut, yang kemudian dapat dipotong dan dibuang. Proses ini dapat diulang beberapa kali untuk mencapai tingkat kemurnian yang sangat tinggi.
    • Logam Efektif: Metode ini paling efektif untuk logam dan semikonduktor yang membutuhkan kemurnian ekstrem, seperti silikon, germanium, galium, dan beberapa logam jarang lainnya yang digunakan dalam industri elektronik dan optik.
  4. Proses Mond untuk Pemurnian Nikel:
    Proses Mond adalah metode khusus yang digunakan untuk memurnikan nikel dengan kemurnian tinggi. Proses ini memanfaatkan sifat nikel yang dapat bereaksi dengan karbon monoksida (CO) membentuk senyawa nikel karbonil yang mudah menguap.
    • Reaksi Kimia:
      1. Pembentukan Nikel Karbonil (pada suhu 50-60 °C):
      Ni(s) + 4CO(g) → Ni(CO)₄(g)
      Nikel tidak murni dipanaskan bersama gas CO. Hanya nikel yang bereaksi membentuk gas nikel karbonil, sementara pengotor tetap dalam bentuk padat.
    • 2. Dekomposisi Nikel Karbonil (pada suhu 180-200 °C):
      Ni(CO)₄(g) → Ni(s) + 4CO(g)
      Gas nikel karbonil kemudian dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi. Pada suhu ini, nikel karbonil terurai kembali menjadi nikel murni dalam bentuk padat dan gas CO yang dapat didaur ulang.
    • Mengapa Spesifik untuk Nikel: Metode ini spesifik untuk nikel karena hanya nikel (dan beberapa logam golongan transisi lainnya seperti besi dan kobalt, tetapi nikel yang paling efisien) yang dapat membentuk senyawa karbonil yang stabil dan mudah menguap pada kondisi suhu yang relatif rendah, dan kemudian terurai kembali pada suhu yang sedikit lebih tinggi. Ini memungkinkan pemisahan nikel dari pengotornya secara selektif.
  5. Pemurnian Tembaga secara Elektrolisis:
    Pemurnian tembaga secara elektrolisis (elektrorefining) adalah metode yang sangat efektif untuk menghasilkan tembaga dengan kemurnian tinggi (hingga 99,99% atau lebih).
    • Mengapa Dipilih:
      Kemurnian Tinggi: Metode ini mampu menghasilkan tembaga dengan kemurnian yang sangat tinggi, yang krusial untuk aplikasi listrik (kabel, komponen elektronik) karena pengotor dapat secara drastis menurunkan konduktivitas listrik tembaga.
      Pemisahan Selektif: Elektrolisis memungkinkan pemisahan tembaga dari pengotor yang potensial reduksinya lebih rendah (seperti seng, nikel, besi) dan pengotor yang potensial reduksinya lebih tinggi (seperti emas, perak, platina) secara efektif.
      Pemulihan Logam Mulia: Logam mulia seperti emas dan perak yang ada sebagai pengotor dapat dipulihkan dari lumpur anoda, menambah nilai ekonomi proses.
    • Peningkatan Kemurnian:
      Anoda: Tembaga tidak murni (anoda) teroksidasi menjadi ion Cu²⁺, serta pengotor yang lebih reaktif (misalnya Zn, Fe) juga teroksidasi menjadi ion dan larut dalam elektrolit.
      Katoda: Hanya ion Cu²⁺ dari larutan yang mengalami reduksi dan mengendap sebagai tembaga murni di katoda. Pengotor yang lebih reaktif tetap terlarut sebagai ion, sedangkan pengotor yang kurang reaktif (logam mulia) tidak teroksidasi dan jatuh sebagai lumpur anoda. Dengan demikian, hanya tembaga yang diinginkan yang ditransfer dari anoda ke katoda, menghasilkan produk yang sangat murni.

D. Kunci Jawaban Mencocokkan

  1. a. iii (Tembaga)
    b. i (Nikel)
    c. ii (Silikon)
    d. iv (Raksa)
  2. a. iii (Pemanasan bijih sulfida di udara untuk membentuk oksida)
    b. i (Pelarutan logam dari bijih menggunakan larutan kimia)
    c. ii (Peleburan bijih pada suhu tinggi dengan agen pereduksi)
    d. iv (Pemurnian logam secara elektrolitik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *