Latihan Soal Kimia Kelas 11 Semester 2 Pilihan Ganda, Esai & Menjodohkan (Lengkap dengan Jawaban)

Posted on

Latihan Soal Kimia Kelas 11 Semester 2 Pilihan Ganda, Esai & Menjodohkan (Lengkap dengan Jawaban)

Selamat datang, para siswa kelas 11! Memasuki semester 2, Anda akan menjelajahi berbagai konsep menarik dalam ilmu kimia yang mendasari banyak fenomena di sekitar kita. Materi seperti Laju Reaksi, Kesetimbangan Kimia, Asam Basa, hingga Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) merupakan pilar penting yang tidak hanya relevan untuk pemahaman kimia lebih lanjut di tingkat universitas, tetapi juga memiliki aplikasi praktis dalam industri dan kehidupan sehari-hari.

Persiapan yang matang sangatlah krusial untuk meraih hasil terbaik dalam ujian akhir semester. Kumpulan soal latihan kimia kelas 11 semester 2 ini dirancang khusus untuk membantu Anda menguji pemahaman, mengidentifikasi area yang perlu diperdalam, serta membiasakan diri dengan format soal yang bervariasi. Dari pilihan ganda yang menguji konsep dasar hingga soal esai yang menuntut analisis mendalam, setiap pertanyaan dilengkapi dengan kunci jawaban dan penjelasan rinci. Gunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kepercayaan diri dan memastikan Anda siap menghadapi tantangan kimia semester 2!


Bagian 1: Soal Pilihan Ganda

  1. Kenaikan suhu umumnya mempercepat laju reaksi karena…
    A. Menurunkan energi aktivasi.
    B. Meningkatkan konsentrasi reaktan.
    C. Meningkatkan frekuensi tumbukan efektif antarpartikel.
    D. Mengurangi luas permukaan sentuh.
    Jawaban: C. Meningkatkan frekuensi tumbukan efektif antarpartikel.
    Penjelasan: Kenaikan suhu meningkatkan energi kinetik rata-rata partikel, sehingga memperbanyak jumlah tumbukan yang memiliki energi di atas energi aktivasi (tumbukan efektif), yang pada akhirnya mempercepat laju reaksi.
  2. Dari data percobaan reaksi A + B → C, diperoleh data:
    Percobaan 1: [A] = 0.1 M, [B] = 0.1 M, Laju = 0.01 M/s
    Percobaan 2: [A] = 0.2 M, [B] = 0.1 M, Laju = 0.02 M/s
    Percobaan 3: [A] = 0.1 M, [B] = 0.2 M, Laju = 0.04 M/s
    Orde reaksi total untuk reaksi tersebut adalah…
    A. 1
    B. 2
    C. 3
    D. 4
    Jawaban: C. 3
    Penjelasan: Untuk orde reaksi terhadap A: Bandingkan Percobaan 1 dan 2 ([B] tetap). (0.2/0.1)ˣ = (0.02/0.01) → 2ˣ = 2 → x = 1. Orde terhadap A adalah 1. Untuk orde reaksi terhadap B: Bandingkan Percobaan 1 dan 3 ([A] tetap). (0.2/0.1)ʸ = (0.04/0.01) → 2ʸ = 4 → y = 2. Orde terhadap B adalah 2. Orde reaksi total = x + y = 1 + 2 = 3.
  3. Reaksi yang memiliki tetapan kesetimbangan (Kc) paling besar menunjukkan bahwa…
    A. Reaksi berlangsung sangat lambat.
    B. Konsentrasi produk jauh lebih besar daripada reaktan pada kesetimbangan.
    C. Konsentrasi reaktan jauh lebih besar daripada produk pada kesetimbangan.
    D. Reaksi tidak dapat mencapai kesetimbangan.
    Jawaban: B. Konsentrasi produk jauh lebih besar daripada reaktan pada kesetimbangan.
    Penjelasan: Nilai Kc yang besar (Kc >> 1) menunjukkan bahwa pada keadaan kesetimbangan, produk reaksi terbentuk dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan reaktan.
  4. Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut:
    2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g) ΔH = -198 kJ
    Untuk mendapatkan SO₃ yang maksimal, tindakan yang tepat adalah…
    A. Menurunkan suhu dan menurunkan tekanan.
    B. Menaikkan suhu dan menurunkan tekanan.
    C. Menurunkan suhu dan menaikkan tekanan.
    D. Menaikkan suhu dan menaikkan tekanan.
    Jawaban: C. Menurunkan suhu dan menaikkan tekanan.
    Penjelasan: Reaksi pembentukan SO₃ adalah eksoterm (ΔH negatif), sehingga penurunan suhu akan menggeser kesetimbangan ke arah produk (kanan). Jumlah mol gas di reaktan adalah 2+1=3 mol, sedangkan di produk adalah 2 mol. Peningkatan tekanan akan menggeser kesetimbangan ke arah jumlah mol gas yang lebih kecil, yaitu ke arah produk (kanan).
  5. Larutan HCl 0.01 M memiliki pH sebesar…
    A. 1
    B. 2
    C. 3
    D. 4
    Jawaban: B. 2
    Penjelasan: HCl adalah asam kuat, sehingga [H⁺] = konsentrasi asam = 0.01 M = 10⁻² M. pH = -log[H⁺] = -log(10⁻²) = 2.
  6. Larutan yang dapat mempertahankan pH-nya meskipun ditambahkan sedikit asam atau basa disebut…
    A. Larutan elektrolit
    B. Larutan non-elektrolit
    C. Larutan penyangga
    D. Larutan jenuh
    Jawaban: C. Larutan penyangga
    Penjelasan: Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang mampu menahan perubahan pH yang signifikan saat ditambahkan sedikit asam, basa, atau pengenceran.
  7. Campuran berikut yang dapat membentuk larutan penyangga basa adalah…
    A. NH₃ dan HCl
    B. CH₃COOH dan NaOH
    C. NaOH dan NaCl
    D. H₂SO₄ dan Na₂SO₄
    Jawaban: A. NH₃ dan HCl
    Penjelasan: Larutan penyangga basa terbentuk dari campuran basa lemah dan garamnya (asam konjugasinya) atau basa lemah berlebih yang direaksikan dengan asam kuat. NH₃ (basa lemah) direaksikan dengan HCl (asam kuat) dengan NH₃ berlebih akan membentuk larutan penyangga basa.
  8. Garam CH₃COONa jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis dan menyebabkan larutan bersifat…
    A. Asam
    B. Basa
    C. Netral
    D. Amfoter
    Jawaban: B. Basa
    Penjelasan: CH₃COONa berasal dari asam lemah (CH₃COOH) dan basa kuat (NaOH). Ion CH₃COO⁻ akan bereaksi dengan air (hidrolisis) membentuk CH₃COOH dan OH⁻, sehingga larutan bersifat basa.
  9. Jika kelarutan AgCl dalam air adalah s mol/L, maka nilai Ksp AgCl adalah…
    A. s
    B. s²
    C. 2s
    D. 4s³
    Jawaban: B. s²
    Penjelasan: AgCl(s) ⇌ Ag⁺(aq) + Cl⁻(aq). Jika kelarutan AgCl adalah s, maka [Ag⁺] = s dan [Cl⁻] = s. Ksp = [Ag⁺][Cl⁻] = (s)(s) = s².
  10. Penambahan ion senama ke dalam larutan jenuh suatu garam yang sukar larut akan…
    A. Meningkatkan kelarutan garam.
    B. Menurunkan kelarutan garam.
    C. Tidak mempengaruhi kelarutan garam.
    D. Membentuk endapan baru.
    Jawaban: B. Menurunkan kelarutan garam.
    Penjelasan: Berdasarkan asas Le Chatelier, penambahan ion senama akan menggeser kesetimbangan kelarutan ke arah pembentukan endapan, sehingga kelarutan garam akan menurun.
  11. Dalam suatu reaksi, jika konsentrasi reaktan dinaikkan dua kali lipat dan laju reaksi menjadi empat kali lipat, maka orde reaksi terhadap reaktan tersebut adalah…
    A. 0
    B. 1
    C. 2
    D. 3
    Jawaban: C. 2
    Penjelasan: Misalkan laju awal v₁ dan konsentrasi [A]₁. Laju akhir v₂ = 4v₁ dan konsentrasi [A]₂ = 2[A]₁. Jika laju = k[A]ⁿ, maka (v₂/v₁) = ([A]₂/[A]₁)ⁿ → 4 = (2)ⁿ → n = 2.
  12. Pernyataan yang benar mengenai katalis adalah…
    A. Katalis ikut bereaksi dan habis pada akhir reaksi.
    B. Katalis mempercepat reaksi dengan menaikkan energi aktivasi.
    C. Katalis mempercepat reaksi dengan menurunkan energi aktivasi.
    D. Katalis hanya bekerja pada reaksi endoterm.
    Jawaban: C. Katalis mempercepat reaksi dengan menurunkan energi aktivasi.
    Penjelasan: Katalis menyediakan jalur reaksi alternatif dengan energi aktivasi yang lebih rendah, sehingga mempercepat laju reaksi tanpa ikut bereaksi secara permanen.
  13. Pada reaksi kesetimbangan: N₂(g) + 3H₂(g) ⇌ 2NH₃(g), jika volume sistem diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah…
    A. Kiri (reaktan)
    B. Kanan (produk)
    C. Tidak bergeser
    D. Arah yang tidak dapat ditentukan
    Jawaban: B. Kanan (produk)
    Penjelasan: Pengecilan volume berarti peningkatan tekanan. Kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah mol gas yang lebih kecil. Di reaktan ada 1 mol N₂ + 3 mol H₂ = 4 mol gas. Di produk ada 2 mol NH₃. Jadi, kesetimbangan bergeser ke kanan (produk).
  14. Harga pH dari 100 mL larutan Ca(OH)₂ 0.005 M adalah…
    A. 2
    B. 3
    C. 11
    D. 12
    Jawaban: D. 12
    Penjelasan: Ca(OH)₂ adalah basa kuat bivalen. [OH⁻] = 2 × [Ca(OH)₂] = 2 × 0.005 M = 0.01 M = 10⁻² M. pOH = -log[OH⁻] = -log(10⁻²) = 2. pH = 14 – pOH = 14 – 2 = 12. Volume larutan tidak mempengaruhi pH jika konsentrasi sudah diketahui.
  15. Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 100 mL CH₃COOH 0.1 M (Ka = 10⁻⁵) dengan 50 mL NaOH 0.1 M. pH larutan penyangga yang terbentuk adalah…
    A. 3
    B. 4
    C. 5
    D. 6
    Jawaban: C. 5
    Penjelasan: Mol CH₃COOH = 100 mL × 0.1 M = 10 mmol. Mol NaOH = 50 mL × 0.1 M = 5 mmol.
    Reaksi: CH₃COOH + NaOH → CH₃COONa + H₂O
    Mula: 10 mmol    5 mmol    –    –
    Reaksi: -5 mmol    -5 mmol    +5 mmol    +5 mmol
    Akhir:   5 mmol    –    5 mmol    5 mmol
    Tersisa CH₃COOH (asam lemah) dan CH₃COONa (garam/basa konjugasi). Ini adalah larutan penyangga asam.
    [H⁺] = Ka × (mol asam / mol garam) = 10⁻⁵ × (5 mmol / 5 mmol) = 10⁻⁵ M. pH = -log[H⁺] = -log(10⁻⁵) = 5.
  16. Pasangan asam-basa konjugasi menurut teori Bronsted-Lowry adalah…
    A. HCl dan ClO⁻
    B. H₂SO₄ dan SO₄²⁻
    C. H₂O dan OH⁻
    D. NH₃ dan NH₄OH
    Jawaban: C. H₂O dan OH⁻
    Penjelasan: Menurut Bronsted-Lowry, pasangan asam-basa konjugasi berbeda satu proton (H⁺). H₂O adalah asam ketika mendonorkan H⁺ menjadi OH⁻ (basa konjugasi). Pilihan C menunjukkan H₂O sebagai asam dan OH⁻ sebagai basa konjugasinya.
  17. Jika kelarutan Mg(OH)₂ dalam air adalah 10⁻⁴ M, maka nilai Ksp Mg(OH)₂ adalah…
    A. 4 × 10⁻⁸
    B. 1 × 10⁻¹²
    C. 4 × 10⁻¹²
    D. 1 × 10⁻¹⁶
    Jawaban: C. 4 × 10⁻¹²
    Penjelasan: Mg(OH)₂(s) ⇌ Mg²⁺(aq) + 2OH⁻(aq). Jika kelarutan (s) = 10⁻⁴ M, maka [Mg²⁺] = s dan [OH⁻] = 2s.
    Ksp = [Mg²⁺][OH⁻]² = (s)(2s)² = 4s³ = 4 × (10⁻⁴)³ = 4 × 10⁻¹².
  18. Perhatikan reaksi: 2NO(g) + O₂(g) → 2NO₂(g). Jika pada suatu waktu laju pembentukan NO₂ adalah 0.04 M/s, maka laju pengurangan O₂ adalah…
    A. 0.01 M/s
    B. 0.02 M/s
    C. 0.04 M/s
    D. 0.08 M/s
    Jawaban: B. 0.02 M/s
    Penjelasan: Perbandingan laju reaksi sebanding dengan perbandingan koefisien. Laju pengurangan O₂ : Laju pembentukan NO₂ = 1 : 2. Jadi, laju pengurangan O₂ = (1/2) × laju pembentukan NO₂ = (1/2) × 0.04 M/s = 0.02 M/s.
  19. Reaksi kesetimbangan 2A(g) + B(g) ⇌ C(g) memiliki nilai Kc = 4 pada suhu tertentu. Jika pada kesetimbangan terdapat 0.5 M A dan 0.25 M B, maka konsentrasi C pada kesetimbangan adalah…
    A. 0.25 M
    B. 0.5 M
    C. 1 M
    D. 2 M
    Jawaban: A. 0.25 M
    Penjelasan: Kc = [C] / ([A]²[B]).
    4 = [C] / ((0.5)² × 0.25)
    4 = [C] / (0.25 × 0.25)
    4 = [C] / 0.0625
    [C] = 4 × 0.0625 = 0.25 M.
  20. Indikator universal akan menunjukkan warna merah pada larutan dengan pH…
    A. 7
    B. 8
    C. 2
    D. 10
    Jawaban: C. 2
    Penjelasan: Indikator universal akan menunjukkan warna merah atau jingga pada larutan yang sangat asam (pH rendah, seperti pH 2). Pada pH 7 akan hijau, dan pada pH tinggi (basa) akan biru hingga ungu.

Bagian 2: Soal Isian Singkat

  1. Faktor yang menyatakan seberapa besar pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi disebut…
    Jawaban: Orde reaksi
  2. Jika suatu sistem kesetimbangan eksotermik didinginkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah…
    Jawaban: Produk (kanan)
  3. Larutan yang terbentuk dari campuran asam lemah dengan basa konjugasinya, atau basa lemah dengan asam konjugasinya, disebut…
    Jawaban: Larutan penyangga
  4. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah akan mengalami hidrolisis parsial dan menghasilkan larutan bersifat…
    Jawaban: Asam
  5. Hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh suatu elektrolit yang sukar larut, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien stoikiometrinya, disebut…
    Jawaban: Hasil kali kelarutan (Ksp)

Bagian 3: Soal Esai

  1. Jelaskan empat faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan berikan contoh singkat untuk masing-masing faktor!
    Jawaban:
    1. Konsentrasi: Semakin tinggi konsentrasi reaktan, semakin banyak partikel yang tersedia untuk bertumbukan, sehingga frekuensi tumbukan efektif meningkat dan laju reaksi bertambah. Contoh: Reaksi pita magnesium dengan HCl 1 M lebih cepat daripada dengan HCl 0.1 M.
    2. Suhu: Kenaikan suhu meningkatkan energi kinetik partikel, sehingga frekuensi tumbukan efektif dan energi tumbukan melebihi energi aktivasi meningkat, mempercepat laju reaksi. Contoh: Makanan lebih cepat basi di tempat terbuka daripada di kulkas.
    3. Luas Permukaan: Semakin besar luas permukaan sentuh reaktan, semakin banyak area yang tersedia untuk tumbukan, sehingga laju reaksi meningkat. Contoh: Gula pasir lebih cepat larut daripada gula batu.
    4. Katalis: Zat yang mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi, tanpa ikut bereaksi secara permanen. Contoh: Penggunaan enzim dalam proses pencernaan makanan.
  2. Dalam suatu wadah tertutup, 4 mol gas PCl₅ dipanaskan hingga tercapai kesetimbangan: PCl₅(g) ⇌ PCl₃(g) + Cl₂(g). Jika pada suhu tersebut, 60% PCl₅ terurai dan tekanan total pada kesetimbangan adalah 2 atm, hitunglah nilai Kp!
    Jawaban:
    Mol awal PCl₅ = 4 mol
    PCl₅ terurai = 60% × 4 mol = 2.4 mol

    Reaksi:   PCl₅(g)   ⇌   PCl₃(g)   +   Cl₂(g)
    Mula:     4 mol         –         –
    Reaksi: -2.4 mol       +2.4 mol     +2.4 mol
    Setimbang: 1.6 mol         2.4 mol         2.4 mol

    Mol total pada kesetimbangan = 1.6 + 2.4 + 2.4 = 6.4 mol

    Tekanan parsial masing-masing gas:
    P(PCl₅) = (1.6/6.4) × 2 atm = 0.5 atm
    P(PCl₃) = (2.4/6.4) × 2 atm = 0.75 atm
    P(Cl₂) = (2.4/6.4) × 2 atm = 0.75 atm

    Kp = (P(PCl₃) × P(Cl₂)) / P(PCl₅)
    Kp = (0.75 × 0.75) / 0.5
    Kp = 0.5625 / 0.5
    Kp = 1.125

  3. Jelaskan perbedaan antara larutan asam kuat dan asam lemah, serta berikan contoh masing-masing!
    Jawaban:
    Perbedaan utama terletak pada derajat ionisasinya dalam air. Asam kuat terionisasi sempurna (atau mendekati sempurna) dalam air, menghasilkan konsentrasi ion H⁺ yang setara dengan konsentrasi asamnya. Contoh: HCl, H₂SO₄, HNO₃.
    Asam lemah hanya terionisasi sebagian dalam air, sehingga konsentrasi ion H⁺ yang dihasilkan lebih rendah dari konsentrasi asamnya. Proses ionisasinya bersifat reversibel dan memiliki tetapan kesetimbangan asam (Ka). Contoh: CH₃COOH, H₂CO₃, HF.
  4. Bagaimana cara kerja larutan penyangga dalam mempertahankan pH-nya? Berikan contoh reaksi jika ditambahkan sedikit asam dan sedikit basa pada larutan penyangga yang mengandung CH₃COOH dan CH₃COO⁻!
    Jawaban:
    Larutan penyangga bekerja dengan adanya pasangan asam lemah-basa konjugasi atau basa lemah-asam konjugasi. Ketika sedikit asam (H⁺) ditambahkan, basa konjugasi akan bereaksi dengan H⁺ tersebut. Ketika sedikit basa (OH⁻) ditambahkan, asam lemah akan bereaksi dengan OH⁻ tersebut.
    Contoh larutan penyangga asam: CH₃COOH (asam lemah) dan CH₃COO⁻ (basa konjugasi, dari garam seperti CH₃COONa).
    1. Penambahan sedikit asam (H⁺): Ion H⁺ yang masuk akan bereaksi dengan basa konjugasi (CH₃COO⁻) membentuk asam lemah (CH₃COOH).
       CH₃COO⁻(aq) + H⁺(aq) → CH₃COOH(aq)
       Karena H⁺ diikat, perubahan pH minimal.
    2. Penambahan sedikit basa (OH⁻): Ion OH⁻ yang masuk akan bereaksi dengan asam lemah (CH₃COOH) membentuk basa konjugasi (CH₃COO⁻) dan air.
       CH₃COOH(aq) + OH⁻(aq) → CH₃COO⁻(aq) + H₂O(l)
       Karena OH⁻ diikat, perubahan pH minimal.
  5. Garam Ag₂CrO₄ (Ksp = 2.4 × 10⁻¹²) ingin dilarutkan dalam larutan yang mengandung ion CrO₄²⁻ 0.01 M. Hitunglah kelarutan Ag₂CrO₄ dalam larutan tersebut!
    Jawaban:
    Reaksi kelarutan Ag₂CrO₄: Ag₂CrO₄(s) ⇌ 2Ag⁺(aq) + CrO₄²⁻(aq)
    Misalkan kelarutan Ag₂CrO₄ dalam larutan ini adalah ‘s’ mol/L.
    Maka, [Ag⁺] = 2s dan [CrO₄²⁻] dari Ag₂CrO₄ adalah s.
    Namun, sudah ada ion CrO₄²⁻ dari larutan lain sebesar 0.01 M. Jadi, konsentrasi total [CrO₄²⁻] = (s + 0.01) M.
    Karena Ag₂CrO₄ sukar larut, nilai ‘s’ akan sangat kecil dibandingkan 0.01. Jadi, kita bisa asumsikan (s + 0.01) ≈ 0.01.

    Ksp = [Ag⁺]²[CrO₄²⁻]
    2.4 × 10⁻¹² = (2s)²(0.01)
    2.4 × 10⁻¹² = 4s² × 10⁻²
    s² = (2.4 × 10⁻¹²) / (4 × 10⁻²)
    s² = 0.6 × 10⁻¹⁰
    s² = 60 × 10⁻¹²
    s = √(60 × 10⁻¹²) = √60 × 10⁻⁶ M
    s ≈ 7.75 × 10⁻⁶ M
    Jadi, kelarutan Ag₂CrO₄ dalam larutan CrO₄²⁻ 0.01 M adalah sekitar 7.75 × 10⁻⁶ M.

Bagian 4: Soal Menjodohkan

Menjodohkan 1: Laju Reaksi & Kesetimbangan

Jodohkan pernyataan di kolom kiri dengan istilah yang tepat di kolom kanan.

  1. Zat yang mempercepat laju reaksi tanpa ikut bereaksi.
  2. Keadaan di mana laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik.
  3. Peningkatan suhu pada reaksi endoterm akan menggeser kesetimbangan ke arah ini.
  4. Perbandingan konsentrasi produk dan reaktan pada kesetimbangan, masing-masing dipangkatkan koefisiennya.
  5. Faktor yang diukur dalam satuan M/s atau mol/L.s.

Pilihan Jawaban:

  1. Produk
  2. Kc
  3. Kesetimbangan Kimia
  4. Laju Reaksi
  5. Katalis

Kunci Jawaban:

  • 1 – E (Katalis)
  • 2 – C (Kesetimbangan Kimia)
  • 3 – A (Produk)
  • 4 – B (Kc)
  • 5 – D (Laju Reaksi)

Menjodohkan 2: Asam Basa & Kelarutan

Jodohkan pernyataan di kolom kiri dengan istilah yang tepat di kolom kanan.

  1. Larutan yang pH-nya kurang dari 7 pada 25°C.
  2. Reaksi ion garam dengan air yang menghasilkan asam atau basa.
  3. Larutan yang dapat mempertahankan pH-nya.
  4. Produk dari kelarutan ion-ion dalam larutan jenuh.
  5. Penambahan ion senama ke dalam larutan jenuh.

Pilihan Jawaban:

  1. Hidrolisis
  2. Asam
  3. Larutan Penyangga
  4. Ksp
  5. Menurunkan Kelarutan

Kunci Jawaban:

  • 1 – B (Asam)
  • 2 – A (Hidrolisis)
  • 3 – C (Larutan Penyangga)
  • 4 – D (Ksp)
  • 5 – E (Menurunkan Kelarutan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *