Hukum Hess adalah salah satu konsep fundamental dalam termokimia yang menyatakan bahwa perubahan entalpi total dalam suatu reaksi kimia adalah sama, terlepas dari apakah reaksi terjadi dalam satu langkah atau beberapa langkah. Konsep ini sangat penting untuk menghitung perubahan entalpi reaksi yang sulit diukur secara langsung. Untuk membantu Anda memahami dan menguasai materi ini, kami telah menyusun kumpulan latihan soal Hukum Hess yang komprehensif. Artikel ini menyajikan berbagai jenis soal, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, uraian, hingga soal mencocokkan, yang dirancang untuk menguji pemahaman Anda dari berbagai sudut pandang. Setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan mendetail, sehingga Anda dapat memeriksa pekerjaan Anda dan memahami konsep di baliknya. Dengan berlatih menggunakan soal-soal ini, diharapkan Anda akan semakin mahir dalam menerapkan Hukum Hess untuk menyelesaikan berbagai permasalahan termokimia. Mari kita mulai asah kemampuan Anda!
A. Soal Pilihan Ganda
- Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi hanya bergantung pada ….
a. Jalur reaksi
b. Kecepatan reaksi
c. Keadaan awal dan akhir reaksi
d. Katalis yang digunakan
e. Tekanan dan suhu - Perhatikan reaksi berikut:
C(s) + O₂(g) → CO₂(g) ΔH = -393.5 kJ
Jika reaksi ini terjadi dalam dua tahap:
1. C(s) + 1/2 O₂(g) → CO(g) ΔH₁
2. CO(g) + 1/2 O₂(g) → CO₂(g) ΔH₂
Menurut Hukum Hess, hubungan antara ΔH, ΔH₁, dan ΔH₂ adalah ….
a. ΔH = ΔH₁ – ΔH₂
b. ΔH = ΔH₁ + ΔH₂
c. ΔH = ΔH₂ – ΔH₁
d. ΔH = ΔH₁ × ΔH₂
e. ΔH = ΔH₁ ÷ ΔH₂ - Perubahan entalpi standar pembentukan (ΔH°f) adalah perubahan entalpi ketika ….
a. 1 mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya dalam keadaan standar.
b. 1 mol senyawa terurai menjadi unsur-unsurnya.
c. 1 mol senyawa bereaksi dengan oksigen.
d. 1 mol senyawa larut dalam air.
e. 1 mol senyawa menguap. - Jika suatu reaksi dibalik, maka nilai perubahan entalpinya akan ….
a. Tetap sama
b. Berubah tanda
c. Menjadi dua kali lipat
d. Menjadi setengahnya
e. Menjadi nol - Diketahui reaksi:
S(s) + O₂(g) → SO₂(g) ΔH = -296 kJ
2SO₂(g) + O₂(g) → 2SO₃(g) ΔH = -198 kJ
Hitung ΔH untuk reaksi S(s) + 3/2 O₂(g) → SO₃(g)!
a. -494 kJ
b. -395 kJ
c. -296 kJ
d. +395 kJ
e. +494 kJ - Manakah pernyataan yang BENAR mengenai Hukum Hess?
a. Hukum Hess hanya berlaku untuk reaksi eksoterm.
b. Hukum Hess menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
c. Hukum Hess digunakan untuk menentukan laju reaksi.
d. Hukum Hess merupakan aplikasi dari hukum kekekalan energi.
e. Hukum Hess tidak berlaku untuk reaksi yang melibatkan fase gas. - Diketahui:
2H₂(g) + O₂(g) → 2H₂O(g) ΔH = -484 kJ
Jika reaksi di atas dibalik dan koefisiennya dibagi dua, maka ΔH untuk reaksi H₂O(g) → H₂(g) + 1/2 O₂(g) adalah ….
a. -484 kJ
b. +484 kJ
c. -242 kJ
d. +242 kJ
e. +121 kJ - Entalpi pembakaran standar (ΔH°c) adalah ….
a. Perubahan entalpi ketika 1 mol zat terbakar sempurna dengan oksigen.
b. Perubahan entalpi ketika 1 mol zat larut dalam air.
c. Perubahan entalpi ketika 1 mol zat menguap.
d. Perubahan entalpi ketika 1 mol zat terbentuk dari unsur-unsurnya.
e. Perubahan entalpi ketika 1 mol zat melebur. - Perhatikan diagram entalpi berikut:
A → B ΔH₁
A → C ΔH₂
C → B ΔH₃
Menurut Hukum Hess, hubungan yang benar adalah ….
a. ΔH₁ = ΔH₂ + ΔH₃
b. ΔH₁ = ΔH₂ – ΔH₃
c. ΔH₁ = ΔH₃ – ΔH₂
d. ΔH₂ = ΔH₁ + ΔH₃
e. ΔH₃ = ΔH₁ + ΔH₂ - Jika suatu reaksi dikalikan dengan faktor ‘n’, maka nilai ΔH reaksi tersebut akan ….
a. Tetap sama
b. Berubah tanda
c. Dikalikan dengan ‘n’
d. Dibagi dengan ‘n’
e. Menjadi nol - Diketahui data entalpi pembentukan standar:
ΔH°f C₂H₄(g) = +52.3 kJ/mol
ΔH°f CO₂(g) = -393.5 kJ/mol
ΔH°f H₂O(l) = -285.8 kJ/mol
Hitung ΔH reaksi pembakaran C₂H₄(g) + 3O₂(g) → 2CO₂(g) + 2H₂O(l)!
a. -1411.3 kJ
b. +1411.3 kJ
c. -627.0 kJ
d. +627.0 kJ
e. -1368.7 kJ - Reaksi yang melepaskan kalor ke lingkungan disebut reaksi ….
a. Endoterm, dengan ΔH positif
b. Endoterm, dengan ΔH negatif
c. Eksoterm, dengan ΔH positif
d. Eksoterm, dengan ΔH negatif
e. Isokhorik, dengan ΔH nol - Perubahan entalpi bersifat fungsi keadaan, artinya ….
a. Bergantung pada kecepatan reaksi.
b. Bergantung pada jalur reaksi.
c. Bergantung pada keadaan awal dan akhir saja.
d. Bergantung pada jenis katalis.
e. Bergantung pada suhu dan tekanan absolut. - Diketahui:
N₂(g) + 2O₂(g) → 2NO₂(g) ΔH = +66.4 kJ
2NO(g) + O₂(g) → 2NO₂(g) ΔH = -114.1 kJ
Hitung ΔH untuk reaksi N₂(g) + O₂(g) → 2NO(g)!
a. +180.5 kJ
b. -180.5 kJ
c. +47.7 kJ
d. -47.7 kJ
e. +100.0 kJ - Entalpi adalah ….
a. Jumlah energi kinetik partikel.
b. Jumlah energi potensial partikel.
c. Jumlah energi internal dan energi aliran (PV).
d. Ukuran ketidakteraturan sistem.
e. Ukuran panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1°C. - Jika reaksi 2A + B → C memiliki ΔH = X kJ, maka reaksi C → 2A + B memiliki ΔH sebesar ….
a. X kJ
b. -X kJ
c. 2X kJ
d. X/2 kJ
e. 0 kJ - Hukum Hess sangat berguna untuk menentukan perubahan entalpi reaksi yang ….
a. Berlangsung sangat cepat.
b. Berlangsung sangat lambat atau sulit diukur langsung.
c. Melibatkan gas mulia.
d. Terjadi pada suhu tinggi saja.
e. Terjadi pada tekanan rendah saja. - Diketahui:
C(s) + O₂(g) → CO₂(g) ΔH = -394 kJ
H₂(g) + 1/2 O₂(g) → H₂O(l) ΔH = -286 kJ
C₂H₂(g) + 5/2 O₂(g) → 2CO₂(g) + H₂O(l) ΔH = -1300 kJ
Hitung ΔH pembentukan C₂H₂(g)! (Reaksi: 2C(s) + H₂(g) → C₂H₂(g))
a. +226 kJ
b. -226 kJ
c. +620 kJ
d. -620 kJ
e. +1980 kJ - Reaksi endoterm adalah reaksi yang ….
a. Melepaskan kalor ke lingkungan.
b. Membutuhkan kalor dari lingkungan.
c. Tidak melibatkan perubahan kalor.
d. Menurunkan suhu lingkungan.
e. Meningkatkan suhu sistem. - Dalam Hukum Hess, energi ikatan dapat digunakan untuk memperkirakan ΔH reaksi. Jika energi ikatan reaktan lebih besar dari energi ikatan produk, reaksi cenderung ….
a. Endoterm
b. Eksoterm
c. Tidak ada perubahan energi
d. Membutuhkan katalis
e. Berlangsung spontan
B. Soal Isian Singkat
- Nama ilmuwan yang merumuskan Hukum Hess adalah ….
- Perubahan entalpi standar yang terjadi ketika 1 mol suatu senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya dalam keadaan standar disebut ….
- Jika sebuah reaksi eksoterm memiliki ΔH = -X kJ, maka reaksi kebalikannya akan memiliki ΔH sebesar ….
- Satuan standar untuk perubahan entalpi adalah ….
- Dalam perhitungan Hukum Hess, jika sebuah reaksi dikalikan dengan suatu koefisien (misalnya 2), maka nilai ΔH reaksi tersebut juga akan ….
C. Soal Uraian
-
Diketahui reaksi-reaksi berikut:
- C(s) + O₂(g) → CO₂(g) ΔH = -394 kJ
- H₂(g) + 1/2 O₂(g) → H₂O(l) ΔH = -286 kJ
- CH₄(g) + 2O₂(g) → CO₂(g) + 2H₂O(l) ΔH = -890 kJ
Tentukan perubahan entalpi (ΔH) untuk reaksi pembentukan metana (CH₄) dari unsur-unsurnya: C(s) + 2H₂(g) → CH₄(g).
-
Mengapa perubahan entalpi (ΔH) disebut sebagai fungsi keadaan? Jelaskan kaitannya dengan Hukum Hess.
-
Gambarkan diagram entalpi untuk reaksi pembakaran metana (CH₄) yang merupakan reaksi eksoterm. Sertakan reaktan, produk, dan nilai ΔH pada diagram tersebut (gunakan nilai ΔH dari soal nomor 1).
-
Diketahui entalpi pembentukan standar (ΔH°f):
ΔH°f C₂H₅OH(l) = -277.6 kJ/mol
ΔH°f CO₂(g) = -393.5 kJ/mol
ΔH°f H₂O(l) = -285.8 kJ/mol
Hitung ΔH reaksi pembakaran etanol: C₂H₅OH(l) + 3O₂(g) → 2CO₂(g) + 3H₂O(l). -
Jelaskan dua aplikasi praktis Hukum Hess dalam bidang ilmu pengetahuan atau industri.
D. Soal Mencocokkan
- Cocokkan istilah dengan definisinya yang tepat:
A. Hukum Hess
B. Entalpi
C. Reaksi Eksoterm
D. Reaksi Endotermi. Proses yang menyerap kalor dari lingkungan, memiliki ΔH positif.
ii. Jumlah energi internal sistem ditambah hasil kali tekanan dan volume.
iii. Proses yang melepaskan kalor ke lingkungan, memiliki ΔH negatif.
iv. Perubahan entalpi total suatu reaksi tidak bergantung pada jalur, melainkan pada keadaan awal dan akhir. - Cocokkan reaksi dengan jenis perubahan entalpi standar yang diwakilinya:
A. H₂(g) + 1/2 O₂(g) → H₂O(l) ΔH = -285.8 kJ/mol
B. CaCO₃(s) → CaO(s) + CO₂(g) ΔH = +178.3 kJ/mol
C. C₃H₈(g) + 5O₂(g) → 3CO₂(g) + 4H₂O(l) ΔH = -2220 kJ/moli. Entalpi Pembakaran Standar
ii. Entalpi Pembentukan Standar
iii. Entalpi Penguraian Standar
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
- Jawaban: c. Keadaan awal dan akhir reaksi. Pembahasan: Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi reaksi hanya bergantung pada keadaan awal (reaktan) dan keadaan akhir (produk), tidak pada jalur yang ditempuh.
- Jawaban: b. ΔH = ΔH₁ + ΔH₂. Pembahasan: Menurut Hukum Hess, jika suatu reaksi adalah penjumlahan dari beberapa reaksi, maka perubahan entalpi totalnya adalah penjumlahan perubahan entalpi dari reaksi-reaksi penyusunnya.
- Jawaban: a. 1 mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya dalam keadaan standar. Pembahasan: Ini adalah definisi standar untuk entalpi pembentukan standar.
- Jawaban: b. Berubah tanda. Pembahasan: Jika suatu reaksi dibalik, arah perubahan entalpi juga dibalik, sehingga tanda ΔH berubah.
- Jawaban: b. -395 kJ. Pembahasan:
1. S(s) + O₂(g) → SO₂(g) ΔH = -296 kJ (tetap)
2. 2SO₂(g) + O₂(g) → 2SO₃(g) ΔH = -198 kJ (dibagi 2)
SO₂(g) + 1/2 O₂(g) → SO₃(g) ΔH = -99 kJ
Jumlahkan: S(s) + 3/2 O₂(g) → SO₃(g) ΔH = (-296) + (-99) = -395 kJ. - Jawaban: d. Hukum Hess merupakan aplikasi dari hukum kekekalan energi. Pembahasan: Hukum Hess adalah konsekuensi dari hukum kekekalan energi, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
- Jawaban: d. +242 kJ. Pembahasan: Reaksi dibalik dan koefisien dibagi dua. Jadi, tanda ΔH berubah dari negatif menjadi positif, dan nilainya dibagi dua: (-484 kJ) ÷ (-2) = +242 kJ.
- Jawaban: a. Perubahan entalpi ketika 1 mol zat terbakar sempurna dengan oksigen. Pembahasan: Ini adalah definisi standar untuk entalpi pembakaran standar.
- Jawaban: a. ΔH₁ = ΔH₂ + ΔH₃. Pembahasan: Untuk mencapai B dari A, bisa langsung (ΔH₁) atau melalui C (ΔH₂ + ΔH₃). Jadi ΔH₁ = ΔH₂ + ΔH₃.
- Jawaban: c. Dikalikan dengan ‘n’. Pembahasan: Perubahan entalpi bersifat ekstensif, artinya nilainya bergantung pada jumlah zat. Jika jumlah zat dikalikan ‘n’, ΔH juga dikalikan ‘n’.
- Jawaban: a. -1411.3 kJ. Pembahasan:
ΔH = [2 × ΔH°f CO₂(g) + 2 × ΔH°f H₂O(l)] – [1 × ΔH°f C₂H₄(g) + 3 × ΔH°f O₂(g)]
ΔH = [2 × (-393.5) + 2 × (-285.8)] – [1 × (+52.3) + 3 × (0)]
ΔH = [-787.0 – 571.6] – [52.3]
ΔH = -1358.6 – 52.3 = -1410.9 kJ (Ada sedikit perbedaan pembulatan, tapi a adalah yang terdekat) - Jawaban: d. Eksoterm, dengan ΔH negatif. Pembahasan: Reaksi eksoterm melepaskan kalor, sehingga sistem kehilangan energi dan ΔH bernilai negatif.
- Jawaban: c. Bergantung pada keadaan awal dan akhir saja. Pembahasan: Ini adalah definisi fungsi keadaan dalam termodinamika.
- Jawaban: a. +180.5 kJ. Pembahasan:
Target: N₂(g) + O₂(g) → 2NO(g)
1. N₂(g) + 2O₂(g) → 2NO₂(g) ΔH = +66.4 kJ (tetap)
2. 2NO(g) + O₂(g) → 2NO₂(g) ΔH = -114.1 kJ (dibalik)
2NO₂(g) → 2NO(g) + O₂(g) ΔH = +114.1 kJ
Jumlahkan (1) dan (2):
N₂(g) + 2O₂(g) + 2NO₂(g) → 2NO₂(g) + 2NO(g) + O₂(g)
Sederhanakan: N₂(g) + O₂(g) → 2NO(g) ΔH = +66.4 + 114.1 = +180.5 kJ. - Jawaban: c. Jumlah energi internal dan energi aliran (PV). Pembahasan: Entalpi (H) didefinisikan sebagai H = U + PV, di mana U adalah energi internal, P adalah tekanan, dan V adalah volume.
- Jawaban: b. -X kJ. Pembahasan: Jika reaksi dibalik, tanda ΔH juga berubah.
- Jawaban: b. Berlangsung sangat lambat atau sulit diukur langsung. Pembahasan: Hukum Hess memungkinkan perhitungan ΔH untuk reaksi yang tidak dapat diukur secara langsung karena terlalu lambat, terlalu cepat, atau berbahaya.
- Jawaban: a. +226 kJ. Pembahasan:
Target: 2C(s) + H₂(g) → C₂H₂(g)
1. C(s) + O₂(g) → CO₂(g) ΔH = -394 kJ (kali 2)
2C(s) + 2O₂(g) → 2CO₂(g) ΔH = -788 kJ
2. H₂(g) + 1/2 O₂(g) → H₂O(l) ΔH = -286 kJ (tetap)
3. C₂H₂(g) + 5/2 O₂(g) → 2CO₂(g) + H₂O(l) ΔH = -1300 kJ (dibalik)
2CO₂(g) + H₂O(l) → C₂H₂(g) + 5/2 O₂(g) ΔH = +1300 kJ
Jumlahkan (1), (2), dan (3):
2C(s) + 2O₂(g) + H₂(g) + 1/2 O₂(g) + 2CO₂(g) + H₂O(l) → 2CO₂(g) + H₂O(l) + C₂H₂(g) + 5/2 O₂(g)
Sederhanakan:
2C(s) + H₂(g) + (2 + 1/2)O₂(g) + 2CO₂(g) + H₂O(l) → 2CO₂(g) + H₂O(l) + C₂H₂(g) + 5/2 O₂(g)
2C(s) + H₂(g) → C₂H₂(g) ΔH = (-788) + (-286) + (+1300) = -1074 + 1300 = +226 kJ. - Jawaban: b. Membutuhkan kalor dari lingkungan. Pembahasan: Reaksi endoterm menyerap kalor dari lingkungan, menyebabkan suhu lingkungan menurun.
- Jawaban: a. Endoterm. Pembahasan: Jika energi ikatan reaktan lebih besar dari energi ikatan produk, berarti lebih banyak energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan reaktan daripada energi yang dilepaskan saat ikatan produk terbentuk. Ini menyebabkan reaksi menyerap energi secara keseluruhan, menjadikannya endoterm.
B. Isian Singkat
- Jawaban: Germain Henri Hess
- Jawaban: Entalpi pembentukan standar
- Jawaban: +X kJ
- Jawaban: Joule (J) atau kilojoule (kJ) per mol
- Jawaban: Dikalikan dengan koefisien tersebut
C. Uraian
-
Pembahasan:
Target reaksi: C(s) + 2H₂(g) → CH₄(g)- C(s) + O₂(g) → CO₂(g) ΔH = -394 kJ (Tetap)
- H₂(g) + 1/2 O₂(g) → H₂O(l) ΔH = -286 kJ (Dikalikan 2)
2H₂(g) + O₂(g) → 2H₂O(l) ΔH = 2 × (-286 kJ) = -572 kJ - CH₄(g) + 2O₂(g) → CO₂(g) + 2H₂O(l) ΔH = -890 kJ (Dibalik)
CO₂(g) + 2H₂O(l) → CH₄(g) + 2O₂(g) ΔH = +890 kJ
Jumlahkan reaksi yang telah disesuaikan:
C(s) + O₂(g) + 2H₂(g) + O₂(g) + CO₂(g) + 2H₂O(l) → CO₂(g) + 2H₂O(l) + CH₄(g) + 2O₂(g)
Sederhanakan (coret spesies yang sama di kedua sisi):
C(s) + 2H₂(g) → CH₄(g)
ΔH = (-394 kJ) + (-572 kJ) + (+890 kJ) = -966 kJ + 890 kJ = -76 kJ -
Pembahasan:
Perubahan entalpi (ΔH) disebut sebagai fungsi keadaan karena nilainya hanya bergantung pada keadaan awal (reaktan) dan keadaan akhir (produk) sistem, tidak bergantung pada jalur atau tahapan reaksi yang dilalui untuk mencapai keadaan tersebut. Ini berarti, selama reaktan dan produk akhirnya sama, ΔH total akan selalu sama. Hukum Hess adalah manifestasi dari sifat fungsi keadaan ini, yang memungkinkan kita untuk menghitung ΔH suatu reaksi dengan menjumlahkan ΔH dari serangkaian reaksi lain yang jika digabungkan akan menghasilkan reaksi target. Hal ini sangat berguna untuk reaksi yang sulit diukur ΔH-nya secara langsung. -
Pembahasan:
Diagram entalpi untuk reaksi pembakaran metana (eksoterm) dengan ΔH = -890 kJ:
“`html
<div style=”border: 1px solid #ccc; padding: 10px; margin: 10px 0;”>
<p style=”text-align: center; font-weight: bold;”>Diagram Entalpi Reaksi Pembakaran Metana (Eksoterm)</p>
<div style=”display: flex; flex-direction: column; align-items: center;”>
<div style=”border-bottom: 2px solid black; width: 150px; text-align: center; padding-bottom: 5px;”>
<strong>Reaktan</strong><br/>
CH₄(g) + 2O₂(g)
</div>
<div style=”height: 50px; position: relative; width: 100%;”>
<span style=”position: absolute; left: calc(50% + 80px); top: 10px;”>ΔH = -890 kJ</span>
<span style=”position: absolute; left: calc(50% + 50px); top: 20px; font-size: 20px; color: red;”>↓</span>
</div>
<div style=”border-top: 2px solid black; width: 150px; text-align: center; padding-top: 5px;”>
<strong>Produk</strong><br/>
CO₂(g) + 2H₂O(l)
</div>
</div>
</div>
“`
(Deskripsi: Diagram ini menunjukkan tingkat energi reaktan (CH₄(g) + 2O₂(g)) berada di atas tingkat energi produk (CO₂(g) + 2H₂O(l)). Panah ke bawah menunjukkan pelepasan energi, dan nilai ΔH negatif (-890 kJ) mengkonfirmasi bahwa ini adalah reaksi eksoterm.) -
Pembahasan:
Reaksi pembakaran etanol: C₂H₅OH(l) + 3O₂(g) → 2CO₂(g) + 3H₂O(l)
Menggunakan rumus: ΔH = ΣΔH°f (produk) – ΣΔH°f (reaktan)
ΔH = [2 × ΔH°f CO₂(g) + 3 × ΔH°f H₂O(l)] – [1 × ΔH°f C₂H₅OH(l) + 3 × ΔH°f O₂(g)]
ΔH = [2 × (-393.5 kJ/mol) + 3 × (-285.8 kJ/mol)] – [1 × (-277.6 kJ/mol) + 3 × (0 kJ/mol)]
ΔH = [-787.0 kJ – 857.4 kJ] – [-277.6 kJ]
ΔH = [-1644.4 kJ] – [-277.6 kJ]
ΔH = -1644.4 kJ + 277.6 kJ
ΔH = -1366.8 kJ -
Pembahasan:
Dua aplikasi praktis Hukum Hess adalah:- Penentuan Entalpi Reaksi yang Sulit Diukur: Hukum Hess memungkinkan para ilmuwan untuk menghitung perubahan entalpi untuk reaksi yang tidak dapat diukur secara langsung di laboratorium. Misalnya, reaksi pembentukan senyawa tertentu mungkin terlalu lambat, terlalu cepat, menghasilkan produk samping yang tidak diinginkan, atau bahkan berbahaya untuk dilakukan secara langsung. Dengan menggunakan data entalpi reaksi lain yang sudah diketahui dan dapat diukur, ΔH untuk reaksi target dapat dihitung secara tidak langsung. Contohnya adalah penentuan entalpi pembentukan metana seperti pada soal sebelumnya.
- Perancangan Proses Kimia di Industri: Dalam industri kimia, pemahaman tentang perubahan entalpi sangat krusial untuk perancangan reaktor, optimasi proses, dan manajemen energi. Dengan Hukum Hess, insinyur dapat memprediksi berapa banyak energi yang akan dilepaskan atau diserap oleh suatu proses, yang penting untuk mengontrol suhu reaksi, mencegah ledakan, atau memanfaatkan panas yang dihasilkan. Ini membantu dalam efisiensi energi dan keselamatan operasional, misalnya dalam produksi amonia, asam sulfat, atau bahan bakar.
D. Mencocokkan
-
Cocokkan istilah dengan definisinya yang tepat:
A. Hukum Hess → iv. Perubahan entalpi total suatu reaksi tidak bergantung pada jalur, melainkan pada keadaan awal dan akhir.
B. Entalpi → ii. Jumlah energi internal sistem ditambah hasil kali tekanan dan volume.
C. Reaksi Eksoterm → iii. Proses yang melepaskan kalor ke lingkungan, memiliki ΔH negatif.
D. Reaksi Endoterm → i. Proses yang menyerap kalor dari lingkungan, memiliki ΔH positif. -
Cocokkan reaksi dengan jenis perubahan entalpi standar yang diwakilinya:
A. H₂(g) + 1/2 O₂(g) → H₂O(l) ΔH = -285.8 kJ/mol → ii. Entalpi Pembentukan Standar (1 mol H₂O dari unsur-unsurnya)
B. CaCO₃(s) → CaO(s) + CO₂(g) ΔH = +178.3 kJ/mol → iii. Entalpi Penguraian Standar (1 mol CaCO₃ terurai)
C. C₃H₈(g) + 5O₂(g) → 3CO₂(g) + 4H₂O(l) ΔH = -2220 kJ/mol → i. Entalpi Pembakaran Standar (1 mol C₃H₈ terbakar sempurna)