Pahami konsep fundamental dalam sosiologi dengan kumpulan latihan soal fakta sosial ini. Didesain untuk membantu Anda menguasai materi, mulai dari pengertian fakta sosial menurut Emile Durkheim, ciri-ciri utamanya seperti eksternalitas, koersifitas, dan generalitas, hingga berbagai contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari. Latihan soal ini mencakup berbagai tipe pertanyaan seperti pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan menjodohkan, yang akan menguji pemahaman Anda secara mendalam. Tingkatkan kemampuan analisis sosiologis Anda dan persiapkan diri menghadapi ujian dengan bank soal terlengkap ini. Konsep fakta sosial adalah kunci untuk memahami bagaimana struktur dan norma masyarakat membentuk perilaku individu, menjadikannya topik esensial bagi setiap pelajar sosiologi.

Contoh Soal soal fakta sosial
A. Pilihan Ganda
1. Siapakah sosiolog yang pertama kali memperkenalkan dan mengembangkan konsep ‘fakta sosial’?
- A. Emile Durkheim
- B. Max Weber
- C. Karl Marx
- D. Auguste Comte
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Emile Durkheim adalah sosiolog Prancis yang dikenal sebagai salah satu bapak sosiologi dan pencetus konsep fakta sosial.
2. Salah satu ciri utama fakta sosial adalah sifatnya yang ‘eksternal’. Apa maksud dari ciri ini?
- A. Fakta sosial hanya berlaku bagi sebagian kecil masyarakat.
- B. Fakta sosial berada di luar individu dan tidak tergantung pada kehendak individu.
- C. Fakta sosial dapat diubah dengan mudah oleh setiap individu.
- D. Fakta sosial hanya memengaruhi emosi internal individu.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Eksternalitas berarti fakta sosial berada di luar individu dan tidak diciptakan oleh kehendak individu semata.
3. Ciri ‘koersif’ pada fakta sosial merujuk pada…
- A. Kemampuan fakta sosial untuk beradaptasi dengan perubahan sosial.
- B. Sifat fakta sosial yang selalu menguntungkan masyarakat.
- C. Daya paksa yang dimiliki fakta sosial untuk memengaruhi individu.
- D. Ketergantungan fakta sosial pada interpretasi individu.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Koersifitas atau daya paksa berarti fakta sosial memiliki kemampuan untuk memaksa atau mengendalikan perilaku individu.
4. Manakah di bawah ini yang paling tepat menggambarkan contoh fakta sosial?
- A. Perasaan lapar yang dirasakan seseorang.
- B. Mimpi buruk yang dialami seorang anak.
- C. Keputusan individu untuk membeli makanan tertentu.
- D. Sistem hukum yang berlaku di suatu negara.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Hukum adalah sistem aturan yang berlaku umum dan memiliki daya paksa terhadap individu, menjadikannya contoh klasik fakta sosial.
5. Menurut Durkheim, fakta sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu…
- A. Material dan Non-material
- B. Primer dan Sekunder
- C. Positif dan Negatif
- D. Langsung dan Tidak Langsung
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Durkheim membagi fakta sosial menjadi fakta sosial material (struktur sosial, demografi) dan fakta sosial non-material (norma, nilai, moralitas).
6. Nilai-nilai dan norma-norma yang dianut bersama oleh masyarakat termasuk dalam kategori fakta sosial jenis apa?
- A. Fakta sosial material
- B. Fakta sosial non-material
- C. Fakta sosial individu
- D. Fakta sosial primer
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Nilai dan norma adalah contoh dari fakta sosial non-material karena sifatnya abstrak namun memiliki kekuatan koersif dan eksternal.
7. Fenomena ‘bunuh diri’ yang dikaji oleh Durkheim dalam bukunya ‘Le Suicide’ dilihat sebagai…
- A. Tindakan personal yang murni individu.
- B. Masalah psikologis semata.
- C. Fakta sosial yang dipengaruhi oleh tingkat integrasi sosial.
- D. Kecelakaan yang tidak memiliki pola sosial.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Durkheim mengkaji bunuh diri sebagai fakta sosial, menunjukkan bahwa meskipun tindakan individual, polanya dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti integrasi dan regulasi sosial.
8. Apa yang dimaksud dengan ‘generalitas’ sebagai salah satu ciri fakta sosial?
- A. Berlaku secara umum di seluruh lapisan masyarakat.
- B. Dapat di generalisasi pada semua waktu dan tempat.
- C. Hanya berlaku pada generasi tertentu.
- D. Sifatnya yang sulit dipahami oleh orang awam.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Generalitas berarti fakta sosial bersifat umum, berlaku bagi sebagian besar atau seluruh anggota masyarakat.
9. Mengapa fakta sosial penting untuk dipelajari dalam sosiologi?
- A. Karena fakta sosial adalah satu-satunya objek kajian sosiologi.
- B. Untuk mengubah perilaku individu agar sesuai dengan keinginan sosiolog.
- C. Agar individu dapat sepenuhnya melepaskan diri dari pengaruh masyarakat.
- D. Untuk memahami bagaimana masyarakat membentuk dan mengendalikan individu.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Mempelajari fakta sosial membantu sosiolog memahami struktur dan fungsi masyarakat, serta bagaimana masyarakat memengaruhi individu.
10. Berikut adalah contoh fakta sosial material, KECUALI…
- A. Struktur keluarga
- B. Moral
- C. Organisasi politik
- D. Kepadatan penduduk
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Moral adalah sistem nilai dan etika, yang termasuk dalam fakta sosial non-material. Struktur keluarga, organisasi politik, dan kepadatan penduduk adalah contoh fakta sosial material.
11. Konsep ‘anomie’ yang dikembangkan Durkheim terkait erat dengan fakta sosial. Anomie menggambarkan keadaan…
- A. Kekurangan norma atau ketidakjelasan norma dalam masyarakat.
- B. Keterikatan individu yang sangat kuat pada norma sosial.
- C. Konflik antar individu akibat perbedaan norma.
- D. Keadaan masyarakat yang sangat teratur dan stabil.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Anomie adalah kondisi di mana norma-norma sosial melemah atau tidak jelas, menyebabkan individu kehilangan panduan dan arah.
12. Salah satu cara untuk mengidentifikasi fakta sosial adalah dengan mengamati…
- A. Pikiran dan perasaan pribadi seseorang.
- B. Keputusan spontan yang dibuat individu.
- C. Sanksi atau tekanan yang diterima ketika melanggar aturan.
- D. Impian dan harapan individu tentang masa depan.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Fakta sosial dapat dikenali dari sanksi atau tekanan yang diterima individu saat melanggarnya, menunjukkan sifat koersifnya.
13. Bahasa yang digunakan oleh suatu komunitas adalah contoh fakta sosial karena…
- A. Setiap individu bebas menciptakan bahasanya sendiri.
- B. Diwariskan secara turun-temurun dan memiliki aturan yang mengikat.
- C. Hanya digunakan untuk komunikasi internal keluarga.
- D. Tidak memengaruhi cara berpikir individu.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Bahasa adalah sistem eksternal yang diwariskan, memiliki aturan tata bahasa yang koersif, dan digunakan secara umum oleh anggota komunitas.
14. Perbedaan utama antara fakta sosial dan fakta individu adalah…
- A. Fakta sosial eksternal dan koersif, fakta individu internal dan personal.
- B. Fakta sosial selalu positif, fakta individu selalu negatif.
- C. Fakta sosial hanya memengaruhi kelompok, fakta individu hanya memengaruhi satu orang.
- D. Fakta sosial dapat diubah, fakta individu tidak dapat diubah.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Fakta sosial bersifat eksternal dan koersif terhadap individu, sedangkan fakta individu bersifat internal dan personal.
15. Institusi pendidikan seperti sekolah atau universitas merupakan contoh fakta sosial karena…
- A. Setiap siswa bebas menentukan kurikulumnya sendiri.
- B. Hanya memengaruhi sedikit individu dalam masyarakat.
- C. Sifatnya sementara dan mudah dibubarkan.
- D. Memiliki struktur, aturan, dan fungsi yang memengaruhi individu secara kolektif.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Institusi pendidikan adalah struktur yang ada di luar individu, memiliki aturan dan kurikulum yang mengikat, serta membentuk perilaku dan pengetahuan siswa secara umum.
16. Aspek fakta sosial yang menekankan bahwa fenomena tersebut bersifat kolektif dan bukan sekadar penjumlahan tindakan individu adalah…
- A. Eksternalitas
- B. Generalitas
- C. Koersifitas
- D. Individualitas
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Sifat umum atau generalitas fakta sosial menunjukkan bahwa ia berlaku secara kolektif dan bukan hanya sekumpulan tindakan individual.
17. Ketika seseorang melanggar norma lalu lintas dan dikenakan denda, ini menunjukkan ciri fakta sosial berupa…
- A. Eksternalitas
- B. Generalitas
- C. Koersifitas
- D. Individualitas
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Denda atau sanksi adalah manifestasi dari daya paksa atau koersifitas fakta sosial (dalam hal ini, hukum lalu lintas).
18. Agama sebagai sistem kepercayaan dan ritual yang dianut bersama oleh kelompok masyarakat termasuk dalam fakta sosial jenis…
- A. Fakta sosial material
- B. Fakta sosial non-material
- C. Fakta sosial personal
- D. Fakta sosial primer
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Agama dengan nilai-nilai, norma, dan ritualnya adalah contoh fakta sosial non-material karena sifatnya abstrak namun memiliki kekuatan koersif dan eksternal.
19. Sosiologi, menurut Durkheim, harus mempelajari fakta sosial sebagai ‘benda’ (things) agar…
- A. Penelitian sosiologi dapat bersifat objektif dan ilmiah.
- B. Fakta sosial dapat diubah dengan mudah.
- C. Individu dapat mengabaikan pengaruh fakta sosial.
- D. Sosiologi dapat menjadi ilmu yang lebih populer.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Durkheim menekankan bahwa fakta sosial harus dipelajari secara objektif, seperti benda-benda fisik, agar analisisnya ilmiah dan tidak bias oleh subjektivitas peneliti.
20. Perayaan hari-hari besar nasional seperti Hari Kemerdekaan adalah contoh fakta sosial karena…
- A. Hanya dirayakan oleh individu secara personal.
- B. Tidak memiliki makna sosial yang dalam.
- C. Tidak ada aturan baku dalam perayaannya.
- D. Merupakan praktik kolektif yang diatur dan dihayati bersama oleh masyarakat.
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Perayaan ini adalah praktik kolektif yang diatur, memiliki makna bersama, dan memengaruhi emosi serta tindakan banyak individu secara serentak.
B. Isian Singkat
1. Siapa sosiolog yang memperkenalkan konsep ‘fakta sosial’?
Jawaban: Emile Durkheim
2. Sebutkan salah satu ciri utama fakta sosial menurut Durkheim (selain eksternalitas dan koersifitas).
Jawaban: Generalitas (atau Umum)
3. Apa yang dimaksud dengan sifat ‘eksternal’ dari fakta sosial?
Jawaban: Berada di luar individu
4. Hukum dan adat istiadat merupakan contoh fakta sosial jenis apa?
Jawaban: Material (Hukum) dan Non-material (Adat istiadat, bisa juga dianggap material dalam bentuk institusi)
5. Kondisi di mana norma-norma sosial melemah atau tidak jelas sehingga individu kehilangan panduan disebut…
Jawaban: Anomie
C. Menjodohkan
1. Jodohkan istilah-istilah sosiologi berikut dengan deskripsi yang tepat.
| Premis | Respon |
|---|---|
| Fakta Sosial Eksternal | Berada di luar individu |
| Fakta Sosial Koersif | Memiliki daya paksa terhadap individu |
| Fakta Sosial Umum | Berlaku bagi sebagian besar masyarakat |
| Emile Durkheim | Pencetus konsep fakta sosial |
2. Jodohkan konsep fakta sosial berikut dengan contoh yang sesuai.
| Premis | Respon |
|---|---|
| Hukum | Fakta Sosial Material |
| Moral | Fakta Sosial Non-material |
| Bunuh Diri (sebagai fenomena) | Dipengaruhi Fakta Sosial |
| Anomie | Keadaan tanpa norma |
D. Uraian
1. Jelaskan secara komprehensif pengertian fakta sosial menurut Emile Durkheim dan mengapa konsep ini penting dalam sosiologi.
Fakta sosial menurut Emile Durkheim adalah cara bertindak, berpikir, dan merasa yang bersifat eksternal bagi individu, memiliki daya paksa (koersif), dan berlaku umum dalam suatu masyarakat. Konsep ini penting karena Durkheim ingin menjadikan sosiologi sebagai ilmu yang objektif, di mana fakta sosial dapat dipelajari layaknya ‘benda’ (things) yang dapat diamati dan dianalisis secara empiris. Ini membantu sosiolog memahami bagaimana struktur dan norma masyarakat memengaruhi perilaku individu, membentuk pola-pola sosial, dan menjelaskan fenomena sosial yang kompleks seperti bunuh diri.
2. Sebutkan dan jelaskan tiga ciri utama fakta sosial beserta contohnya masing-masing.
Tiga ciri utama fakta sosial adalah: 1. Eksternalitas: Fakta sosial berada di luar individu dan tidak diciptakan oleh kehendak individu. Contoh: Bahasa yang kita pelajari sudah ada sebelum kita lahir. 2. Koersifitas (Daya Paksa): Fakta sosial memiliki kekuatan untuk memaksa atau mengendalikan perilaku individu. Contoh: Sanksi hukum yang akan diterima jika melanggar undang-undang lalu lintas. 3. Generalitas (Umum): Fakta sosial berlaku secara umum atau kolektif bagi sebagian besar anggota masyarakat. Contoh: Adat pernikahan yang dianut oleh mayoritas anggota suku tertentu.
3. Bagaimana fakta sosial memengaruhi perilaku individu dalam masyarakat? Berikan contoh konkret.
Fakta sosial memengaruhi perilaku individu melalui internalisasi norma, nilai, dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Individu cenderung menyesuaikan diri dengan fakta sosial karena adanya tekanan sosial, harapan masyarakat, dan potensi sanksi jika melanggar. Contoh konkret: Seorang anak belajar untuk berbicara sopan kepada orang tua (norma kesopanan) karena dia melihat orang lain melakukannya dan ditegur jika tidak. Atau, individu mematuhi aturan antrean di tempat umum (norma ketertiban) karena ada ekspektasi sosial dan potensi teguran dari orang lain jika melanggar.
4. Analisislah perbedaan antara fakta sosial material dan non-material. Mengapa penting untuk membedakan keduanya?
Fakta sosial material adalah struktur sosial yang dapat diamati secara langsung dan bersifat konkret, seperti hukum, birokrasi, arsitektur, dan pola demografi. Sedangkan fakta sosial non-material adalah ide, nilai, norma, dan moralitas kolektif yang bersifat abstrak namun memiliki kekuatan koersif, seperti agama, moralitas, dan kesadaran kolektif. Penting untuk membedakan keduanya karena meskipun keduanya adalah fakta sosial, sifat dan cara kerjanya berbeda. Fakta sosial material seringkali menjadi manifestasi atau ekspresi dari fakta sosial non-material (misalnya, hukum adalah kristalisasi dari nilai moral). Memahami perbedaan ini membantu sosiolog menganalisis lapisan-lapisan pengaruh sosial yang berbeda terhadap individu dan masyarakat.
5. Diskusikan relevansi konsep fakta sosial dalam memahami permasalahan sosial kontemporer di Indonesia.
Konsep fakta sosial sangat relevan untuk memahami permasalahan sosial kontemporer di Indonesia. Misalnya, tingginya angka korupsi dapat dilihat sebagai fakta sosial, di mana meskipun secara individu itu adalah tindakan personal, polanya menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem hukum (fakta sosial material) dan erosi moralitas publik (fakta sosial non-material). Fenomena hoaks dan ujaran kebencian di media sosial juga dapat dianalisis sebagai fakta sosial, di mana penyebaran informasi palsu menjadi pola kolektif yang memengaruhi opini publik dan kohesi sosial, didorong oleh kurangnya literasi digital dan lemahnya regulasi (fakta sosial material dan non-material). Dengan memahami aspek eksternalitas, koersifitas, dan generalitas dari fenomena-fenomena ini, sosiolog dapat merumuskan solusi yang lebih efektif.