Kumpulan Soal Sosiologi Bab Konflik Sosial: Latihan Mandiri & Persiapan Ujian Terbaik!

Posted on

Kumpulan Soal Sosiologi Bab Konflik Sosial: Latihan Mandiri & Persiapan Ujian Terbaik!

Selamat datang di panduan lengkap ‘Soal Sosiologi Bab Konflik Sosial’! Halaman ini dirancang khusus untuk membantu Anda menguasai materi konflik sosial, salah satu topik krusial dalam pelajaran sosiologi. Apakah Anda sedang mempersiapkan diri untuk ujian harian, ujian semester, atau bahkan seleksi masuk perguruan tinggi, kumpulan soal ini akan menjadi sahabat belajar terbaik Anda. Kami menyajikan 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal esai/uraian, dan 2 set soal menjodohkan yang komprehensif. Setiap soal dirancang untuk menguji pemahaman Anda tentang definisi konflik, penyebab, bentuk, teori-teori sosiologi tentang konflik, fungsi dan disfungsi konflik, hingga berbagai metode penyelesaiannya. Dengan latihan yang terstruktur dan beragam, Anda akan mampu mengidentifikasi akar masalah konflik, menganalisis dampaknya, serta mengeksplorasi solusi damai yang efektif. Tingkatkan nilai sosiologi Anda dan jadilah ahli dalam memahami dinamika konflik di masyarakat!

A. Pilihan Ganda

  1. Apa definisi yang paling tepat untuk konflik sosial?
    • Interaksi sosial yang melibatkan dua pihak atau lebih yang saling menentang atau bertentangan untuk mencapai tujuan tertentu.
    • Kerja sama antara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
    • Proses penyesuaian diri antarindividu dalam masyarakat.
    • Fenomena sosial yang hanya terjadi pada masyarakat tradisional.
    • Upaya untuk menghilangkan perbedaan pendapat antaranggota masyarakat.
    Jawaban: Interaksi sosial yang melibatkan dua pihak atau lebih yang saling menentang atau bertentangan untuk mencapai tujuan tertentu.
    Penjelasan: Definisi konflik sosial secara umum melibatkan pertentangan antarpihak untuk mencapai tujuan atau kepentingan yang berbeda atau bertentangan.
  2. Berikut adalah faktor-faktor penyebab terjadinya konflik sosial, KECUALI…
    • Perbedaan individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.
    • Kesamaan tujuan, integrasi sosial, harmoni, dan stabilitas masyarakat.
    • Perlindungan hak asasi manusia, keadilan, dan kesejahteraan sosial.
    • Adanya gotong royong, toleransi, dan akulturasi budaya.
    • Interaksi positif, solidaritas, dan homogenitas masyarakat.
    Jawaban: Perbedaan individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.
    Penjelasan: Empat faktor utama penyebab konflik sosial adalah perbedaan antarindividu (pendirian, perasaan), perbedaan kebudayaan (nilai, norma), perbedaan kepentingan (ekonomi, politik), dan adanya perubahan sosial yang cepat yang menciptakan disorganisasi.
  3. Sosiolog yang berpendapat bahwa konflik sosial berakar pada perjuangan kelas antara kaum borjuis dan proletar adalah…
    • Max Weber
    • Emile Durkheim
    • Karl Marx
    • Auguste Comte
    • Talcott Parsons
    Jawaban: Karl Marx
    Penjelasan: Karl Marx adalah sosiolog yang paling identik dengan teori konflik kelas, yang menyatakan bahwa konflik timbul dari perjuangan antara kelas-kelas sosial yang berbeda (borjuis dan proletar) atas kepemilikan alat produksi.
  4. Dalam penyelesaian konflik, pihak ketiga hanya bertindak sebagai penasihat dan fasilitator tanpa memiliki wewenang untuk mengambil keputusan yang mengikat kedua belah pihak. Metode penyelesaian konflik ini disebut…
    • Arbitrase
    • Koersi
    • Mediasi
    • Konsiliasi
    • Stalemate
    Jawaban: Mediasi
    Penjelasan: Mediasi melibatkan pihak ketiga yang netral untuk memfasilitasi komunikasi dan membantu pihak yang bertikai mencapai kesepakatan, tanpa memiliki wewenang untuk membuat keputusan.
  5. Menurut Lewis Coser, salah satu fungsi positif dari konflik sosial adalah…
    • Meningkatkan solidaritas kelompok yang berkonflik.
    • Menimbulkan disintegrasi sosial.
    • Memperlemah kohesi sosial.
    • Menyebabkan kerugian harta benda dan korban jiwa.
    • Memperlambat proses perubahan sosial.
    Jawaban: Meningkatkan solidaritas kelompok yang berkonflik.
    Penjelasan: Lewis Coser berpendapat bahwa konflik dapat memiliki fungsi positif, salah satunya adalah memperkuat solidaritas internal kelompok yang sedang berkonflik dengan pihak luar.
  6. Salah satu penyebab konflik sosial dari faktor perubahan sosial adalah…
    • Integrasi sosial yang kuat.
    • Homogenitas masyarakat.
    • Perubahan sosial yang terlalu cepat.
    • Toleransi antarumat beragama.
    • Konsensus nilai-nilai masyarakat.
    Jawaban: Perubahan sosial yang terlalu cepat.
    Penjelasan: Perubahan sosial yang terlalu cepat dapat menciptakan ketidakseimbangan dan ketidakpastian dalam masyarakat, yang kemudian memicu konflik karena berbagai kelompok kesulitan beradaptasi.
  7. Berikut ini yang BUKAN merupakan bentuk akomodasi atau resolusi konflik adalah…
    • Kompromi
    • Arbitrase
    • Mediasi
    • Konsolidasi
    • Stalemate
    Jawaban: Konsolidasi
    Penjelasan: Konsolidasi adalah salah satu bentuk akomodasi konflik di mana pihak-pihak yang berkonflik sepakat untuk mencari titik temu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, namun istilah ‘konsolidasi’ dalam konteks akomodasi konflik tidak umum. Istilah yang lebih tepat seperti kompromi, koersi, mediasi, arbitrase, atau konsiliasi. ‘Konsolidasi’ lebih merujuk pada penguatan atau penyatuan, bukan penyelesaian. Dari opsi yang ada, ‘Konsolidasi’ adalah yang paling tidak tepat untuk menggambarkan metode penyelesaian konflik.
  8. Contoh konflik yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan adalah…
    • Konflik antarsuku yang memperebutkan wilayah.
    • Persaingan antarcalon presiden dalam pemilu.
    • Perdebatan akademisi tentang teori baru.
    • Perbedaan pendapat dalam diskusi kelompok.
    • Perkelahian individu karena kesalahpahaman pribadi.
    Jawaban: Konflik antarsuku yang memperebutkan wilayah.
    Penjelasan: Konflik antarsuku memperebutkan wilayah adalah contoh konflik yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan, terutama terkait sumber daya atau ruang hidup.
  9. Dampak negatif utama dari konflik sosial yang berkepanjangan adalah…
    • Meningkatnya kesadaran akan identitas kelompok.
    • Terciptanya norma-norma baru yang lebih baik.
    • Meningkatkan solidaritas antaranggota masyarakat.
    • Melemahnya ikatan sosial dan disintegrasi masyarakat.
    • Munculnya aliansi baru antar kelompok.
    Jawaban: Melemahnya ikatan sosial dan disintegrasi masyarakat.
    Penjelasan: Dampak negatif utama dari konflik sosial yang tidak terselesaikan adalah perpecahan dalam masyarakat (disintegrasi) dan melemahnya ikatan sosial.
  10. Selain kerusakan fisik dan korban jiwa, salah satu dampak psikologis dari konflik sosial adalah…
    • Peningkatan integrasi sosial.
    • Penciptaan aliansi baru.
    • Perubahan kepribadian pada individu yang terlibat.
    • Munculnya kelompok yang lebih kuat.
    • Penguatan nilai dan norma yang sudah ada.
    Jawaban: Perubahan kepribadian pada individu yang terlibat.
    Penjelasan: Konflik dapat menyebabkan trauma, stres, atau perubahan perilaku negatif pada individu yang mengalaminya, seperti menjadi lebih agresif atau menarik diri.
  11. Apa perbedaan utama antara konsiliasi dan mediasi dalam penyelesaian konflik?
    • Konsiliasi melibatkan pihak ketiga yang lebih aktif dalam memberikan saran, sementara mediasi lebih pasif memfasilitasi komunikasi.
    • Konsiliasi tidak melibatkan pihak ketiga, sedangkan mediasi melibatkan.
    • Konsiliasi bersifat memaksa, sedangkan mediasi bersifat sukarela.
    • Konsiliasi hanya digunakan untuk konflik antarnegara, mediasi untuk konflik antarindividu.
    • Konsiliasi menghasilkan keputusan yang mengikat, mediasi tidak.
    Jawaban: Konsiliasi melibatkan pihak ketiga yang lebih aktif dalam memberikan saran, sementara mediasi lebih pasif memfasilitasi komunikasi.
    Penjelasan: Perbedaan utama adalah tingkat keaktifan pihak ketiga. Konsiliator bisa lebih proaktif dalam memberikan usulan, sementara mediator lebih fokus pada memfasilitasi komunikasi agar pihak bertikai menemukan solusinya sendiri.
  12. Salah satu dampak positif konflik menurut Georg Simmel adalah…
    • Munculnya kesadaran akan identitas kelompok.
    • Terjadinya disintegrasi sosial.
    • Peningkatan anarki dalam masyarakat.
    • Kerugian material yang besar.
    • Memperlemah norma dan nilai sosial.
    Jawaban: Munculnya kesadaran akan identitas kelompok.
    Penjelasan: Konflik dapat membuat anggota kelompok lebih sadar akan identitas mereka dan memperkuat ikatan internal mereka dalam menghadapi pihak luar.
  13. Contoh konflik yang terjadi karena perbedaan kepentingan adalah…
    • Pertentangan kepentingan antara kelompok tani dan perusahaan pertambangan.
    • Perbedaan dialek antara dua komunitas yang bertetangga.
    • Kompetisi antara dua toko kelontong di pasar yang sama.
    • Debat antara dua kandidat dalam pemilihan ketua OSIS.
    • Perbedaan gaya hidup antara generasi tua dan muda.
    Jawaban: Pertentangan kepentingan antara kelompok tani dan perusahaan pertambangan.
    Penjelasan: Ini adalah konflik yang jelas melibatkan perbedaan kepentingan antara dua kelompok dalam konteks ekonomi dan lingkungan.
  14. Jenis konflik yang menurut Lewis Coser dapat membantu memperkuat solidaritas internal dan mendorong perubahan positif dalam masyarakat disebut…
    • Konflik disfungsional
    • Konflik destruktif
    • Konflik fungsional
    • Konflik kekerasan
    • Konflik laten
    Jawaban: Konflik fungsional
    Penjelasan: Lewis Coser menggunakan istilah ‘konflik fungsional’ untuk konflik yang berkontribusi pada pemeliharaan atau adaptasi sistem sosial, misalnya dengan mendorong perubahan yang diperlukan atau memperkuat ikatan kelompok.
  15. Istilah berikut yang TIDAK termasuk dalam upaya penyelesaian konflik adalah…
    • Kompromi
    • Stalemate
    • Koersi
    • Konsensus
    • Negosiasi
    Jawaban: Konsensus
    Penjelasan: Konsensus adalah kesepakatan umum atau persetujuan bersama, yang merupakan kebalikan dari konflik.
  16. Proses akomodasi konflik yang terjadi karena paksaan dari salah satu pihak yang lebih kuat kepada pihak yang lemah disebut…
    • Akomodasi
    • Koersi
    • Asimilasi
    • Amalgamasi
    • Akulturasi
    Jawaban: Koersi
    Penjelasan: Koersi adalah bentuk akomodasi di mana salah satu pihak dipaksa untuk mengalah oleh pihak lain yang lebih kuat, seringkali dengan ancaman atau kekerasan.
  17. Bagaimana perbedaan kebudayaan dapat menjadi penyebab konflik sosial?
    • Pertentangan nilai dan norma yang dianut oleh kelompok yang berbeda.
    • Persaingan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.
    • Perbedaan pendapat antarindividu yang sepaham.
    • Pencapaian tujuan bersama yang efektif.
    • Harmonisasi antarberbagai elemen masyarakat.
    Jawaban: Pertentangan nilai dan norma yang dianut oleh kelompok yang berbeda.
    Penjelasan: Perbedaan kebudayaan mencakup nilai-nilai, norma, adat istiadat, dan kepercayaan. Pertentangan dalam aspek-aspek ini dapat memicu konflik antarbudaya atau antarkelompok.
  18. Peran utama seorang arbiter dalam penyelesaian konflik adalah…
    • Memfasilitasi komunikasi antarpihak.
    • Membuat keputusan yang mengikat bagi pihak yang berkonflik.
    • Menjadi penasihat tanpa hak keputusan.
    • Memperkuat salah satu pihak yang berkonflik.
    • Hanya mencatat hasil negosiasi.
    Jawaban: Membuat keputusan yang mengikat bagi pihak yang berkonflik.
    Penjelasan: Dalam arbitrase, arbiter adalah pihak ketiga yang diberi wewenang untuk membuat keputusan akhir yang harus diterima oleh semua pihak yang berkonflik.
  19. Contoh konflik sosial yang bersifat vertikal adalah…
    • Perdebatan dalam kelompok studi.
    • Kompetisi olahraga antarsekolah.
    • Perkelahian antara dua individu karena masalah pribadi.
    • Konflik antarkelas sosial karena perbedaan tingkat pendapatan.
    • Perbedaan selera musik antarindividu.
    Jawaban: Konflik antarkelas sosial karena perbedaan tingkat pendapatan.
    Penjelasan: Konflik antarkelas sosial adalah salah satu contoh konflik sosial yang disebabkan oleh perbedaan dalam struktur sosial dan ekonomi, seperti perbedaan pendapatan atau status.
  20. Salah satu dampak paling merusak dari konflik sosial yang tidak terkontrol adalah…
    • Peningkatan integrasi sosial.
    • Solidaritas internal yang kuat.
    • Disintegrasi sosial dan perpecahan kelompok.
    • Penciptaan norma dan nilai baru.
    • Penyaluran ketegangan sosial.
    Jawaban: Disintegrasi sosial dan perpecahan kelompok.
    Penjelasan: Jika tidak dikelola dengan baik, konflik yang berkepanjangan cenderung menyebabkan perpecahan dalam masyarakat (disintegrasi sosial).

B. Isian Singkat

  1. Jelaskan pengertian konflik sosial menurut Soerjono Soekanto secara singkat!
    Jawaban: Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
  2. Sebutkan tiga faktor penyebab terjadinya konflik sosial!
    Jawaban: Tiga penyebab konflik sosial antara lain: 1) Perbedaan individu (pendirian dan perasaan). 2) Perbedaan latar belakang kebudayaan (nilai dan norma). 3) Perbedaan kepentingan (ekonomi, politik, sosial).
  3. Sebutkan dua bentuk akomodasi atau penyelesaian konflik!
    Jawaban: Dua bentuk akomodasi konflik yang umum adalah: 1) Kompromi: Kedua belah pihak saling mengurangi tuntutan untuk mencapai kesepakatan. 2) Mediasi: Pihak ketiga yang netral membantu memfasilitasi komunikasi dan negosiasi tanpa membuat keputusan.
  4. Sebutkan dua fungsi positif dari konflik sosial menurut para sosiolog!
    Jawaban: Fungsi positif konflik sosial antara lain: 1) Meningkatkan solidaritas kelompok. 2) Mendorong terjadinya perubahan sosial. 3) Mengungkap masalah laten yang belum terselesaikan. 4) Menjadi sarana penyesuaian kembali norma dan nilai.
  5. Sebutkan dua dampak negatif yang mungkin timbul dari konflik sosial!
    Jawaban: Dampak negatif konflik sosial antara lain: 1) Menimbulkan disintegrasi atau perpecahan masyarakat. 2) Kerugian harta benda dan korban jiwa. 3) Perubahan kepribadian individu menjadi negatif (curiga, trauma). 4) Melemahnya stabilitas dan pembangunan.

C. Uraian

  1. Analisis bagaimana perbedaan kebudayaan dapat memicu konflik sosial, berikan contoh konkret untuk mendukung penjelasan Anda.
    Pembahasan:
    Perbedaan kebudayaan dapat memicu konflik sosial karena meliputi perbedaan nilai, norma, bahasa, adat istiadat, dan pandangan hidup. Ketika kelompok-kelompok dengan latar belakang budaya yang berbeda berinteraksi, potensi salah paham, stereotip negatif, dan benturan nilai sangat tinggi. Misalnya, suatu kelompok mungkin menghargai kebersamaan dan musyawarah, sementara kelompok lain lebih menghargai individualisme dan kompetisi. Benturan nilai ini dapat terlihat dalam berbagai aspek, seperti praktik keagamaan, sistem kekerabatan, atau bahkan cara berpakaian. Contoh konkret: Konflik antar-etnis yang seringkali berakar pada perbedaan tradisi, persepsi sejarah, dan klaim atas wilayah atau sumber daya yang sama. Masing-masing kelompok merasa budayanya superior atau benar, sehingga sulit menerima perbedaan atau mencari titik temu.
  2. Jelaskan teori konflik menurut Ralf Dahrendorf dan bagaimana relevansinya dengan masyarakat modern saat ini.
    Pembahasan:
    Teori Konflik Ralf Dahrendorf menekankan bahwa konflik tidak hanya terjadi karena ketidaksetaraan ekonomi (seperti pandangan Marx), tetapi juga karena ketidaksetaraan dalam distribusi otoritas atau kekuasaan dalam setiap asosiasi. Masyarakat terdiri dari ‘kuasi-kelompok’ yang kemudian membentuk ‘kelompok kepentingan’ berdasarkan posisi dominasi dan subordinasi mereka dalam struktur otoritas. Kelompok yang mendominasi ingin mempertahankan status quo, sedangkan kelompok subordinat ingin mengubahnya, sehingga memicu konflik. Relevansinya dengan masyarakat modern sangat tinggi karena di masyarakat modern, konflik seringkali bukan hanya tentang kelas ekonomi, tetapi juga tentang kekuasaan politik, kontrol atas institusi, atau hak-hak minoritas. Contoh: Konflik antara serikat pekerja dan manajemen perusahaan, gerakan mahasiswa melawan kebijakan pemerintah, atau gerakan sosial yang menuntut kesetaraan gender atau hak-hak sipil, di mana intinya adalah perebutan atau penyeimbangan kembali otoritas dan kekuasaan.
  3. Bandingkan dan kontraskan peran media massa dalam memperkeruh konflik sosial dan dalam meredakan konflik sosial. Berikan contoh untuk masing-masing peran.
    Pembahasan:
    Media massa memiliki peran ganda dalam konflik sosial. Untuk memperkeruh konflik, media dapat melakukannya melalui: 1) Pemberitaan yang bias atau tidak seimbang, hanya menonjolkan satu sisi cerita. 2) Penggunaan bahasa yang provokatif atau sensasional, membesar-besarkan masalah. 3) Penyebaran informasi yang salah atau hoaks, yang dapat memicu kepanikan atau kebencian. 4) Memberi ruang bagi pihak-pihak yang menyebarkan ujaran kebencian tanpa filter yang memadai. Untuk meredakan konflik, media dapat berperan melalui: 1) Pemberitaan yang objektif, berimbang, dan faktual. 2) Memberikan platform dialog bagi pihak-pihak yang berkonflik. 3) Mengedukasi publik tentang akar masalah konflik dan solusi damai. 4) Menyoroti upaya-upaya perdamaian dan tokoh-tokoh yang berperan dalam resolusi konflik. 5) Mempromosikan nilai-nilai toleransi dan pluralisme. Dengan demikian, media massa memiliki kekuatan besar untuk membentuk opini publik dan memengaruhi dinamika konflik.
  4. Uraikan berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik sosial secara damai di tingkat komunitas, sebutkan minimal empat metode beserta contohnya.
    Pembahasan:
    Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik sosial secara damai di tingkat komunitas: 1) Mediasi: Melibatkan pihak ketiga netral (mediator) yang membantu pihak-pihak berkonflik menemukan solusi mereka sendiri melalui dialog dan negosiasi. Contoh: Tokoh agama atau adat yang menengahi perselisihan antarwarga. 2) Negosiasi: Pihak-pihak yang berkonflik langsung berdialog untuk mencari kesepakatan tanpa campur tangan pihak ketiga. Contoh: Perwakilan RT/RW bertemu untuk menyelesaikan batas wilayah. 3) Konsiliasi: Melibatkan pihak ketiga yang lebih aktif dalam memberikan saran dan fasilitasi, tetapi keputusan akhir tetap di tangan pihak berkonflik. 4) Arbitrase: Melibatkan pihak ketiga (arbiter) yang diberi kewenangan untuk membuat keputusan yang mengikat bagi pihak-pihak berkonflik. Contoh: Pengadilan adat yang memutuskan sengketa tanah. 5) Rekonsiliasi: Proses pemulihan hubungan dan kepercayaan setelah konflik, seringkali melibatkan kegiatan bersama atau dialog antarbudaya. 6) Transformasi Konflik: Pendekatan jangka panjang yang bertujuan mengatasi akar masalah konflik dan mengubah struktur sosial yang memicu konflik, bukan hanya menyelesaikan gejala konflik. 7) Pendidikan Perdamaian: Mengajarkan nilai-nilai toleransi, empati, dan keterampilan resolusi konflik sejak dini di lingkungan komunitas.
  5. Diskusikan dampak positif dan negatif dari suatu konflik sosial yang berkepanjangan terhadap struktur masyarakat. Jelaskan masing-masing dampak dengan rinci.
    Pembahasan:
    Konflik sosial yang berkepanjangan memiliki dampak positif dan negatif terhadap struktur masyarakat. Dampak Negatif: 1) Disintegrasi Sosial: Melemahnya ikatan antaranggota masyarakat, bahkan perpecahan. 2) Kerugian Harta Benda dan Korban Jiwa: Konflik kekerasan dapat menyebabkan kerusakan fisik dan hilangnya nyawa. 3) Perubahan Kepribadian: Individu dapat menjadi lebih curiga, agresif, atau trauma. 4) Ketidakstabilan Ekonomi dan Pembangunan: Aktivitas ekonomi terhambat, investasi menurun, dan pembangunan terhenti. 5) Munculnya Dominasi Kelompok Tertentu: Kelompok yang lebih kuat mungkin mengeksploitasi atau menekan kelompok lain. Dampak Positif (walaupun seringkali disadari setelah konflik teratasi): 1) Mendorong Perubahan Sosial: Konflik dapat mengungkap masalah laten dan memicu reformasi. 2) Memperkuat Solidaritas Internal Kelompok: Kelompok yang berkonflik dengan pihak lain cenderung mempererat ikatan internalnya. 3) Munculnya Norma dan Nilai Baru: Hasil dari resolusi konflik dapat melahirkan kesepakatan dan aturan baru. 4) Meningkatkan Kesadaran Identitas: Kelompok menjadi lebih sadar akan identitas dan kepentingannya. 5) Saluran Penyesuaian Kembali Hubungan: Konflik dapat menjadi ‘katup pengaman’ untuk menyalurkan ketegangan dan mencapai keseimbangan baru dalam hubungan sosial.

D. Menjodohkan

Set 1

Pertanyaan Pasangan
Mediasi Penyelesaian konflik dengan bantuan pihak ketiga netral yang hanya memfasilitasi komunikasi tanpa membuat keputusan.
Arbitrase Penyelesaian konflik dengan bantuan pihak ketiga yang diberi wewenang untuk membuat keputusan yang mengikat.
Konsiliasi Penyelesaian konflik dengan pihak ketiga yang aktif memberikan saran dan memfasilitasi, namun keputusan akhir ada pada pihak berkonflik.
Akomodasi Proses penyesuaian diri individu atau kelompok yang semula saling bertentangan agar tercapai interaksi sosial yang stabil.
Asimilasi Proses pencampuran dua kebudayaan atau lebih yang melebur menjadi satu kebudayaan baru dengan ciri khas salah satunya.

Set 2

Pertanyaan Pasangan
Karl Marx Konflik kelas yang berakar pada ketidaksetaraan kepemilikan alat produksi.
Georg Simmel Konflik sebagai bentuk interaksi sosial yang memiliki fungsi positif dan negatif.
Lewis Coser Konflik dapat memperkuat solidaritas kelompok dan berfungsi sebagai katup pengaman.
Ralf Dahrendorf Konflik yang timbul dari distribusi otoritas atau kekuasaan yang tidak merata dalam asosiasi.
Vilfredo Pareto Konflik sebagai bagian dari siklus elit yang berputar (sirkulasi elit).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *