Kumpulan Soal Kimia Lengkap: Memahami Proses Kontak dan Pembuatan Asam Sulfat

Posted on

soal kimia dan proses kontak

Selamat datang di bank soal kimia dan proses kontak terlengkap! Artikel ini dirancang khusus untuk membantu Anda menguasai materi penting mengenai Proses Kontak, metode industri utama dalam produksi asam sulfat. Asam sulfat (H₂SO₄) adalah salah satu bahan kimia paling vital di dunia, digunakan dalam berbagai industri mulai dari pupuk, deterjen, hingga baterai. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang proses pembuatannya sangat krusial bagi pelajar kimia. Dalam kumpulan soal ini, Anda akan menemukan beragam jenis pertanyaan, mulai dari pilihan ganda yang menguji pemahaman dasar, isian singkat untuk mengasah detail, uraian yang menantang analisis mendalam, hingga soal mencocokkan untuk menguatkan koneksi antar konsep. Setiap pertanyaan telah disusun untuk mencakup aspek-aspek kunci seperti bahan baku, tahapan reaksi, kondisi optimal, peran katalis, dan prinsip-prinsip kimia yang terlibat seperti kesetimbangan dan kinetika reaksi. Siapkan diri Anda untuk menguji dan memperdalam pengetahuan Anda tentang kimia industri dan Proses Kontak melalui latihan soal yang komprehensif ini!

A. Soal Pilihan Ganda

  1. Produk utama yang dihasilkan dari Proses Kontak adalah…
    a. Asam klorida
    b. Asam nitrat
    c. Asam sulfat
    d. Asam fosfat
    e. Asam karbonat
  2. Katalis yang umum digunakan dalam tahap oksidasi SO₂ menjadi SO₃ pada Proses Kontak adalah…
    a. Besi(III) oksida
    b. Platina
    c. Vanadium(V) oksida
    d. Nikel
    e. Tembaga
  3. Reaksi pembentukan SO₃ dari SO₂ dan O₂ (2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g)) adalah reaksi eksotermik. Menurut prinsip Le Chatelier, kondisi suhu yang paling menguntungkan untuk memaksimalkan hasil SO₃ adalah…
    a. Sangat tinggi
    b. Tinggi
    c. Sedang
    d. Rendah
    e. Bervariasi
  4. Tahap awal dalam Proses Kontak yang melibatkan pembakaran pirit (FeS₂) atau belerang untuk menghasilkan gas SO₂ disebut…
    a. Oksidasi katalitik
    b. Absorpsi
    c. Roasting (pemanggangan)
    d. Dilusi
    e. Polimerisasi
  5. Mengapa gas SO₃ tidak langsung dilarutkan dalam air pada Proses Kontak, melainkan dilarutkan dalam asam sulfat pekat?
    a. Untuk mempercepat laju reaksi
    b. Untuk mencegah pembentukan kabut asam (acid mist)
    c. Untuk mengurangi biaya produksi
    d. Untuk menghasilkan asam sulfat yang lebih encer
    e. Untuk meningkatkan kemurnian gas SO₃
  6. Bahan baku utama yang digunakan untuk menghasilkan SO₂ dalam Proses Kontak adalah…
    a. Gas alam
    b. Minyak bumi
    c. Belerang atau pirit
    d. Batu bara
    e. Udara
  7. Persamaan reaksi yang benar untuk oksidasi SO₂ menjadi SO₃ adalah…
    a. SO₂(g) + H₂O(l) → H₂SO₃(aq)
    b. 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g)
    c. SO₃(g) + H₂O(l) → H₂SO₄(aq)
    d. SO₃(g) + H₂SO₄(l) → H₂S₂O₇(l)
    e. FeS₂(s) + O₂(g) → Fe₂O₃(s) + SO₂(g)
  8. Produk antara yang terbentuk ketika SO₃ dilarutkan dalam asam sulfat pekat adalah…
    a. Asam sulfit
    b. Asam pirosulfat (oleum)
    c. Asam tiosulfat
    d. Asam persulfat
    e. Asam karboksilat
  9. Tekanan yang digunakan dalam tahap oksidasi katalitik SO₂ menjadi SO₃ biasanya…
    a. Sangat rendah (vakum)
    b. Tekanan atmosfer
    c. Tekanan sedikit di atas atmosfer (1-2 atm)
    d. Tekanan sangat tinggi (>10 atm)
    e. Tekanan bervariasi
  10. Salah satu aplikasi utama asam sulfat adalah dalam pembuatan…
    a. Sabun
    b. Pupuk
    c. Plastik
    d. Kertas
    e. Kaca
  11. Bagaimana peningkatan tekanan mempengaruhi kesetimbangan 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g)?
    a. Menggeser kesetimbangan ke arah reaktan
    b. Menggeser kesetimbangan ke arah produk
    c. Tidak mempengaruhi kesetimbangan
    d. Meningkatkan energi aktivasi
    e. Mengurangi laju reaksi
  12. Jika suatu Proses Kontak menghasilkan asam sulfat dengan konsentrasi 98%, ini menunjukkan bahwa…
    a. Proses tersebut tidak efisien
    b. Proses tersebut sangat efisien dan standar industri
    c. Masih banyak air yang terkandung
    d. Produknya adalah oleum
    e. Katalisnya tidak berfungsi dengan baik
  13. Zat pengotor seperti arsen (As) dapat meracuni katalis V₂O₅. Untuk mencegah hal ini, gas SO₂ harus…
    a. Didinginkan sebelum masuk reaktor
    b. Dipanaskan sebelum masuk reaktor
    c. Dimurnikan terlebih dahulu
    d. Dicampur dengan gas inert
    e. Dilarutkan dalam air
  14. Manakah pernyataan berikut yang benar mengenai reaksi 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g)?
    a. Reaksi ini endotermik.
    b. Peningkatan suhu akan menggeser kesetimbangan ke kanan.
    c. Penambahan katalis akan menggeser kesetimbangan ke kanan.
    d. Penurunan volume reaktor akan menggeser kesetimbangan ke kanan.
    e. Katalis mempercepat pembentukan produk saja.
  15. Dalam Proses Kontak, mengapa penting untuk menjaga rasio stoikiometri yang tepat antara SO₂ dan O₂?
    a. Untuk mengurangi tekanan
    b. Untuk mencegah korosi peralatan
    c. Untuk memaksimalkan konversi SO₂ menjadi SO₃
    d. Untuk menghemat penggunaan katalis
    e. Untuk mendinginkan reaktor
  16. Apa yang akan terjadi jika suhu reaksi 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g) ditingkatkan terlalu tinggi, meskipun reaksi membutuhkan suhu tinggi untuk laju yang cepat?
    a. Hasil SO₃ akan meningkat secara signifikan.
    b. Kesetimbangan akan bergeser ke arah produk, tetapi laju reaksi lambat.
    c. Kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan, mengurangi hasil SO₃.
    d. Katalis akan menjadi lebih aktif.
    e. Tidak ada perubahan yang signifikan pada hasil.
  17. Senyawa H₂S₂O₇ dikenal sebagai…
    a. Asam sulfat encer
    b. Asam sulfit
    c. Oleum atau asam pirosulfat
    d. Asam persulfat
    e. Asam tiosulfat
  18. Fungsi utama dari kolom absorpsi dalam Proses Kontak adalah…
    a. Mendinginkan gas buang
    b. Memisahkan katalis
    c. Melarutkan SO₃ dalam H₂SO₄ pekat
    d. Menghilangkan pengotor dari gas SO₂
    e. Mengoksidasi SO₂ lebih lanjut
  19. Kondisi ideal untuk konversi SO₂ menjadi SO₃ secara termodinamika adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Namun, mengapa industri menggunakan suhu sekitar 450°C dan tekanan relatif rendah?
    a. Untuk memaksimalkan laju reaksi yang cukup cepat.
    b. Karena katalis hanya aktif pada suhu tersebut.
    c. Untuk mencegah pembentukan produk samping.
    d. Karena tekanan tinggi terlalu mahal.
    e. Kombinasi a dan b adalah yang paling tepat.
  20. Sumber utama SO₂ untuk Proses Kontak bisa berasal dari pembakaran belerang atau…
    a. Kalsium karbonat
    b. Timbal sulfida
    c. Pirit (FeS₂)
    d. Natrium klorida
    e. Amonia

B. Soal Isian Singkat

  1. Katalis yang digunakan dalam Proses Kontak untuk mengoksidasi SO₂ menjadi SO₃ adalah __________.
  2. Gas SO₃ tidak langsung dilarutkan dalam air untuk menghindari pembentukan __________.
  3. Rumus kimia dari oleum, produk antara dalam Proses Kontak, adalah __________.
  4. Tahap pertama dalam Proses Kontak adalah pembakaran belerang atau pirit untuk menghasilkan gas __________.
  5. Menurut prinsip Le Chatelier, untuk reaksi eksotermik seperti pembentukan SO₃, penurunan suhu akan menggeser kesetimbangan ke arah __________.

C. Soal Uraian (Essay)

  1. Jelaskan secara rinci tahapan-tahapan utama dalam Proses Kontak untuk produksi asam sulfat, beserta kondisi optimal (suhu, tekanan, dan katalis) untuk setiap tahapan kunci.
  2. Diskusikan mengapa Proses Kontak dianggap sebagai salah satu proses industri kimia paling penting. Sebutkan setidaknya tiga aplikasi utama asam sulfat dalam berbagai industri.
  3. Analisis dampak lingkungan yang mungkin timbul dari Proses Kontak jika tidak dikelola dengan baik. Sebutkan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk meminimalkan dampak negatif tersebut.
  4. Jelaskan peran katalis vanadium(V) oksida (V₂O₅) dalam reaksi 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g). Bagaimana katalis tersebut mempengaruhi laju reaksi tanpa mengubah posisi kesetimbangan?
  5. Dengan menggunakan prinsip kesetimbangan kimia (Prinsip Le Chatelier), jelaskan mengapa suhu rendah dan tekanan tinggi secara termodinamika lebih disukai untuk memaksimalkan hasil SO₃, namun dalam praktik industri digunakan suhu yang lebih tinggi (sekitar 450°C) dan tekanan yang relatif rendah (1-2 atm).

D. Soal Mencocokkan

  1. Cocokkan istilah berikut dengan deskripsi yang tepat:
    a. Roasting
    b. Oleum
    c. V₂O₅
    d. Le Chatelier’s Principle
    e. Asam Sulfat

    ( ) Senyawa H₂S₂O₇
    ( ) Katalis dalam Proses Kontak
    ( ) Pembakaran pirit atau belerang
    ( ) Produk akhir Proses Kontak
    ( ) Menyatakan bagaimana sistem kesetimbangan bereaksi terhadap perubahan kondisi

  2. Cocokkan rumus kimia dengan fungsinya dalam Proses Kontak:
    a. SO₂
    b. O₂
    c. SO₃
    d. H₂SO₄
    e. H₂S₂O₇

    ( ) Gas yang dioksidasi
    ( ) Oksidator
    ( ) Gas yang dilarutkan dalam H₂SO₄
    ( ) Pelarut SO₃ dan produk akhir
    ( ) Produk antara yang sangat reaktif

Kunci Jawaban

A. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda

  1. c. Asam sulfat
    Pembahasan: Proses Kontak adalah metode industri utama untuk memproduksi asam sulfat (H₂SO₄).
  2. c. Vanadium(V) oksida
    Pembahasan: Katalis V₂O₅ adalah katalis yang paling umum dan efisien digunakan dalam tahap oksidasi SO₂ menjadi SO₃.
  3. d. Rendah
    Pembahasan: Reaksi 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g) adalah eksotermik (ΔH < 0). Menurut prinsip Le Chatelier, untuk reaksi eksotermik, penurunan suhu akan menggeser kesetimbangan ke arah produk (kanan) untuk memaksimalkan hasil.
  4. c. Roasting (pemanggangan)
    Pembahasan: Roasting adalah tahap awal di mana belerang atau pirit dibakar untuk menghasilkan gas SO₂.
  5. b. Untuk mencegah pembentukan kabut asam (acid mist)
    Pembahasan: Melarutkan SO₃ langsung dalam air akan menghasilkan kabut asam sulfat yang sulit dikondensasi dan berbahaya. Dengan melarutkan dalam H₂SO₄ pekat, akan terbentuk oleum yang kemudian diencerkan.
  6. c. Belerang atau pirit
    Pembahasan: Sumber utama SO₂ adalah pembakaran belerang murni (S) atau pirit (FeS₂).
  7. b. 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g)
    Pembahasan: Ini adalah persamaan reaksi kesetimbangan untuk oksidasi sulfur dioksida menjadi sulfur trioksida.
  8. b. Asam pirosulfat (oleum)
    Pembahasan: Ketika SO₃ dilarutkan dalam H₂SO₄ pekat, ia membentuk H₂S₂O₇ yang dikenal sebagai oleum atau asam pirosulfat.
  9. c. Tekanan sedikit di atas atmosfer (1-2 atm)
    Pembahasan: Meskipun tekanan tinggi secara termodinamika menguntungkan, dalam praktik industri, tekanan 1-2 atm sudah cukup karena konversi sudah sangat tinggi, dan tekanan sangat tinggi membutuhkan biaya operasional yang mahal.
  10. b. Pupuk
    Pembahasan: Asam sulfat banyak digunakan dalam pembuatan pupuk, terutama superfosfat dan amonium sulfat.
  11. b. Menggeser kesetimbangan ke arah produk
    Pembahasan: Reaksi 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g) memiliki 3 mol gas di sisi reaktan dan 2 mol gas di sisi produk. Peningkatan tekanan akan menggeser kesetimbangan ke arah sisi dengan jumlah mol gas yang lebih sedikit, yaitu ke arah produk (SO₃).
  12. b. Proses tersebut sangat efisien dan standar industri
    Pembahasan: Asam sulfat dengan konsentrasi 98% adalah standar industri untuk asam sulfat pekat yang dihasilkan dari Proses Kontak.
  13. c. Dimurnikan terlebih dahulu
    Pembahasan: Pengotor seperti arsen dapat meracuni katalis, mengurangi efektivitasnya. Oleh karena itu, gas SO₂ harus dimurnikan sebelum masuk ke reaktor katalitik.
  14. d. Penurunan volume reaktor akan menggeser kesetimbangan ke kanan.
    Pembahasan: Penurunan volume reaktor setara dengan peningkatan tekanan, yang akan menggeser kesetimbangan ke arah jumlah mol gas yang lebih sedikit (produk, SO₃). Pilihan a salah karena reaksi eksotermik. Pilihan b salah karena peningkatan suhu menggeser ke kiri. Pilihan c salah karena katalis tidak menggeser kesetimbangan. Pilihan e salah karena katalis mempercepat baik reaksi maju maupun mundur.
  15. c. Untuk memaksimalkan konversi SO₂ menjadi SO₃
    Pembahasan: Rasio stoikiometri yang tepat memastikan bahwa reaktan digunakan secara efisien dan konversi ke produk maksimal.
  16. c. Kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan, mengurangi hasil SO₃.
    Pembahasan: Karena reaksi adalah eksotermik, suhu yang terlalu tinggi akan menggeser kesetimbangan ke kiri (ke arah reaktan), mengurangi jumlah SO₃ yang terbentuk, meskipun laju reaksi menjadi sangat cepat.
  17. c. Oleum atau asam pirosulfat
    Pembahasan: H₂S₂O₇ adalah rumus kimia untuk oleum, yang juga dikenal sebagai asam pirosulfat.
  18. c. Melarutkan SO₃ dalam H₂SO₄ pekat
    Pembahasan: Fungsi utama kolom absorpsi adalah melarutkan gas SO₃ dalam asam sulfat pekat untuk membentuk oleum, menghindari pembentukan kabut asam.
  19. e. Kombinasi a dan b adalah yang paling tepat.
    Pembahasan: Meskipun suhu rendah menguntungkan secara termodinamika, suhu 450°C digunakan karena pada suhu tersebut katalis V₂O₅ sangat aktif dan laju reaksi cukup cepat untuk skala industri. Tekanan tinggi juga mahal.
  20. c. Pirit (FeS₂)
    Pembahasan: Pirit (besi disulfida) adalah sumber mineral utama belerang yang dapat dibakar untuk menghasilkan SO₂.

B. Kunci Jawaban Soal Isian Singkat

  1. Vanadium(V) oksida (V₂O₅)
  2. Kabut asam (acid mist)
  3. H₂S₂O₇
  4. SO₂ (sulfur dioksida)
  5. Produk (kanan)

C. Kunci Jawaban Soal Uraian (Essay)

  1. Tahapan-tahapan Utama dalam Proses Kontak:
    • 1. Produksi Gas SO₂: Belerang atau pirit (FeS₂) dibakar di udara. Reaksi: S(s) + O₂(g) → SO₂(g) atau 4FeS₂(s) + 11O₂(g) → 2Fe₂O₃(s) + 8SO₂(g). Kondisi: Suhu tinggi (sekitar 800-1000°C) untuk pembakaran sempurna.
    • 2. Pemurnian Gas SO₂: Gas SO₂ yang dihasilkan dimurnikan dari debu, arsen, dan pengotor lain yang dapat meracuni katalis. Ini melibatkan siklon, menara pencuci, dan pengering. Kondisi: Gas didinginkan dan dilewatkan melalui menara untuk menghilangkan pengotor.
    • 3. Oksidasi Katalitik SO₂ menjadi SO₃: Gas SO₂ dan O₂ (dari udara) dicampur dan dilewatkan melalui reaktor yang mengandung katalis V₂O₅. Reaksi: 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g); ΔH = -197 kJ/mol. Kondisi optimal: Suhu sekitar 400-450°C (untuk laju reaksi yang cepat dan aktivitas katalis yang baik) dan tekanan 1-2 atm.
    • 4. Absorpsi SO₃: Gas SO₃ yang panas didinginkan dan kemudian dilarutkan dalam asam sulfat pekat (98%) di menara absorpsi untuk membentuk oleum (asam pirosulfat, H₂S₂O₇). Reaksi: SO₃(g) + H₂SO₄(l) → H₂S₂O₇(l). Kondisi: Suhu yang terkontrol untuk absorpsi yang efisien.
    • 5. Pengenceran Oleum: Oleum kemudian diencerkan dengan air untuk menghasilkan asam sulfat dengan konsentrasi yang diinginkan (biasanya 98%). Reaksi: H₂S₂O₇(l) + H₂O(l) → 2H₂SO₄(l).
  2. Pentingnya Proses Kontak dan Aplikasi Asam Sulfat:
    Proses Kontak dianggap sangat penting karena menghasilkan asam sulfat, yang merupakan bahan kimia industri terbesar di dunia (sering disebut “darah industri”). Ketersediaan asam sulfat yang murah dan melimpah merupakan indikator kesehatan ekonomi suatu negara. Tiga aplikasi utama asam sulfat adalah:
    • 1. Industri Pupuk: Digunakan untuk membuat pupuk fosfat (superfosfat) dari batuan fosfat dan pupuk amonium sulfat.
    • 2. Industri Kimia Lain: Sebagai bahan baku untuk produksi deterjen, pewarna, obat-obatan, serat sintetis, dan bahan peledak.
    • 3. Metalurgi: Digunakan dalam pemurnian logam (pickling) dan dalam industri baterai (aki).
    • 4. Pengolahan Minyak Bumi: Sebagai agen pengering dan pembersih.
  3. Dampak Lingkungan dan Penanggulangan:
    Jika tidak dikelola dengan baik, Proses Kontak dapat menimbulkan dampak lingkungan serius, terutama karena emisi sulfur dioksida (SO₂) dan kabut asam sulfat.
    • Dampak: Emisi SO₂ menyebabkan hujan asam, yang merusak hutan, bangunan, dan mengasamkan perairan. SO₂ juga merupakan iritan pernapasan. Pembentukan kabut asam sulfat (jika SO₃ langsung bereaksi dengan air) juga berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.
    • Langkah Penanggulangan:
      • Kontrol Emisi SO₂: Gas buang dari tahap pembakaran harus melewati unit penangkap SO₂ (misalnya, scrubbing dengan larutan basa) sebelum dilepaskan ke atmosfer.
      • Efisiensi Konversi Tinggi: Memaksimalkan konversi SO₂ menjadi SO₃ (biasanya >99%) untuk mengurangi SO₂ yang tidak bereaksi.
      • Absorpsi SO₃ dalam H₂SO₄: Melarutkan SO₃ dalam asam sulfat pekat (bukan air) untuk mencegah pembentukan kabut asam.
      • Monitoring Ketat: Pemantauan terus-menerus terhadap emisi gas buang untuk memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan.
  4. Peran Katalis V₂O₅:
    Katalis vanadium(V) oksida (V₂O₅) dalam reaksi 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g) berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan. Katalis bekerja dengan menyediakan jalur reaksi alternatif dengan energi aktivasi yang lebih rendah dibandingkan reaksi tanpa katalis. Ini berarti bahwa lebih banyak molekul reaktan memiliki energi yang cukup untuk bereaksi, sehingga laju reaksi maju dan mundur meningkat secara proporsional. Namun, katalis tidak mengubah posisi kesetimbangan atau nilai konstanta kesetimbangan (K). Katalis hanya mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan, tanpa mempengaruhi jumlah produk yang terbentuk pada kesetimbangan. Dengan kata lain, katalis membantu pabrik mencapai produksi SO₃ yang tinggi dalam waktu yang lebih singkat.
  5. Prinsip Le Chatelier dan Kondisi Industri:
    Reaksi 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g) adalah eksotermik (ΔH < 0) dan melibatkan penurunan jumlah mol gas (3 mol reaktan menjadi 2 mol produk).
    • Suhu: Menurut Prinsip Le Chatelier, untuk reaksi eksotermik, suhu rendah akan menggeser kesetimbangan ke arah produk (kanan) untuk memaksimalkan hasil SO₃.
    • Tekanan: Peningkatan tekanan akan menggeser kesetimbangan ke arah sisi dengan jumlah mol gas yang lebih sedikit, yaitu ke arah produk (kanan), untuk memaksimalkan hasil SO₃.

    Namun, dalam praktik industri digunakan suhu sekitar 450°C dan tekanan relatif rendah (1-2 atm) karena:

    • Laju Reaksi: Meskipun suhu rendah menguntungkan secara termodinamika, pada suhu yang terlalu rendah, laju reaksi akan sangat lambat, tidak ekonomis untuk produksi skala besar. Suhu 450°C adalah kompromi yang memberikan laju reaksi yang cukup cepat dan konversi yang tinggi (biasanya >99%) karena aktivitas katalis V₂O₅ optimal pada suhu tersebut.
    • Biaya Operasional: Penggunaan tekanan sangat tinggi membutuhkan peralatan yang lebih kuat, lebih mahal, dan konsumsi energi yang lebih besar, sehingga tidak ekonomis. Pada tekanan 1-2 atm, konversi sudah sangat tinggi, sehingga peningkatan tekanan lebih lanjut tidak memberikan keuntungan yang signifikan dibandingkan biaya tambahannya.

    Dengan demikian, kondisi industri adalah hasil optimasi antara pertimbangan termodinamika (hasil maksimal) dan kinetika (laju reaksi cepat) serta faktor ekonomi.

D. Kunci Jawaban Soal Mencocokkan

  1. ( b ) Senyawa H₂S₂O₇
    ( c ) Katalis dalam Proses Kontak
    ( a ) Pembakaran pirit atau belerang
    ( e ) Produk akhir Proses Kontak
    ( d ) Menyatakan bagaimana sistem kesetimbangan bereaksi terhadap perubahan kondisi
  2. ( a ) Gas yang dioksidasi
    ( b ) Oksidator
    ( c ) Gas yang dilarutkan dalam H₂SO₄
    ( d ) Pelarut SO₃ dan produk akhir
    ( e ) Produk antara yang sangat reaktif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *