Kumpulan Soal Kimia Kelas 11 Bab Asam Basa Lengkap dengan Pembahasan

Posted on

Kumpulan Soal Kimia Kelas 11 Bab Asam Basa Lengkap dengan Pembahasan

Selamat datang di sumber belajar terlengkap untuk Kimia Kelas 11! Bab Asam Basa merupakan salah satu fondasi penting dalam ilmu kimia yang tidak hanya krusial untuk pemahaman konsep-konsep lanjutan, tetapi juga sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari rasa asam pada buah jeruk hingga cara kerja obat maag, semua melibatkan prinsip asam dan basa. Memahami definisi asam dan basa menurut berbagai teori (Arrhenius, Brønsted-Lowry, Lewis), menghitung pH dan pOH, serta menguasai konsep titrasi dan larutan penyangga adalah kunci untuk sukses di bab ini.

Kumpulan soal kimia kelas 11 bab asam basa ini dirancang khusus untuk membantu Anda menguji pemahaman, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian dengan percaya diri. Dengan beragam jenis soal—mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga menjodohkan—disertai pembahasan lengkap, Anda akan mendapatkan panduan komprehensif. Mari selami dunia asam dan basa, dan kuasai materi ini hingga tuntas!


A. Soal Pilihan Ganda

  1. Menurut teori Arrhenius, asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion…
    A. OH⁻
    B. H⁺
    C. O²⁻
    D. H₂O
    Jawaban: B. H⁺
    Pembahasan: Teori Arrhenius menyatakan bahwa asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen (H⁺) dalam larutan air.
  2. Salah satu pasangan asam-basa konjugasi yang benar pada reaksi: NH₃(aq) + H₂O(l) ⇌ NH₄⁺(aq) + OH⁻(aq) adalah…
    A. NH₃ dan NH₄⁺
    B. H₂O dan OH⁻
    C. NH₃ dan OH⁻
    D. NH₄⁺ dan H₂O
    Jawaban: A. NH₃ dan NH₄⁺
    Pembahasan: Dalam reaksi ini, NH₃ menerima proton menjadi NH₄⁺, sehingga NH₃ adalah basa dan NH₄⁺ adalah asam konjugasinya.
  3. Larutan dengan pH = 3 memiliki konsentrasi ion H⁺ sebesar…
    A. 1 × 10⁻³ M
    B. 3 M
    C. 1 × 10³ M
    D. 1 × 10⁻¹¹ M
    Jawaban: A. 1 × 10⁻³ M
    Pembahasan: pH = -log[H⁺]. Jika pH = 3, maka [H⁺] = 10⁻³ M.
  4. Jika harga Kw pada suhu tertentu adalah 1 × 10⁻¹⁴, maka larutan netral memiliki pH sebesar…
    A. 0
    B. 7
    C. 14
    D. Tidak dapat ditentukan
    Jawaban: B. 7
    Pembahasan: Pada larutan netral, [H⁺] = [OH⁻]. Karena Kw = [H⁺][OH⁻] = 1 × 10⁻¹⁴, maka [H⁺] = √(1 × 10⁻¹⁴) = 1 × 10⁻⁷ M. Sehingga pH = -log(1 × 10⁻⁷) = 7.
  5. Asam kuat berikut yang memiliki valensi dua adalah…
    A. HCl
    B. H₂SO₄
    C. HNO₃
    D. CH₃COOH
    Jawaban: B. H₂SO₄
    Pembahasan: Valensi asam menunjukkan jumlah ion H⁺ yang dapat dilepaskan per molekul asam. H₂SO₄ dapat melepaskan 2 ion H⁺.
  6. Larutan penyangga berfungsi untuk…
    A. Meningkatkan pH larutan
    B. Menurunkan pH larutan
    C. Mempertahankan pH larutan
    D. Mengubah warna indikator
    Jawaban: C. Mempertahankan pH larutan
    Pembahasan: Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan pH-nya dari perubahan yang signifikan saat ditambahkan sedikit asam, basa, atau pengenceran.
  7. Garam yang mengalami hidrolisis total adalah garam yang terbentuk dari reaksi antara…
    A. Asam kuat dan basa kuat
    B. Asam kuat dan basa lemah
    C. Asam lemah dan basa kuat
    D. Asam lemah dan basa lemah
    Jawaban: D. Asam lemah dan basa lemah
    Pembahasan: Hidrolisis total terjadi jika kedua ion (kation dari basa lemah dan anion dari asam lemah) dapat bereaksi dengan air.
  8. Indikator asam-basa yang umum digunakan dalam titrasi adalah…
    A. Amilum
    B. Fenolftalein
    C. Kalium iodida
    D. Natrium klorida
    Jawaban: B. Fenolftalein
    Pembahasan: Fenolftalein adalah salah satu indikator asam-basa yang sering digunakan dalam titrasi, terutama untuk titrasi asam kuat-basa kuat atau asam lemah-basa kuat.
  9. Jika 100 mL larutan HCl 0,1 M dicampur dengan 100 mL larutan NaOH 0,1 M, maka pH larutan campuran adalah…
    A. 1
    B. 7
    C. 13
    D. 0
    Jawaban: B. 7
    Pembahasan: Mol HCl = 0,1 L × 0,1 M = 0,01 mol. Mol NaOH = 0,1 L × 0,1 M = 0,01 mol. Karena mol asam dan basa sama dan keduanya kuat, terjadi netralisasi sempurna membentuk garam netral dan air. pH larutan menjadi 7.
  10. Zat yang bersifat amfiprotik dapat bertindak sebagai asam maupun basa. Contoh zat amfiprotik adalah…
    A. H₂SO₄
    B. NaOH
    C. H₂O
    D. HCl
    Jawaban: C. H₂O
    Pembahasan: Air (H₂O) dapat menerima proton (bertindak sebagai basa) membentuk H₃O⁺, dan juga dapat melepas proton (bertindak sebagai asam) membentuk OH⁻.
  11. Larutan CH₃COOH 0,1 M dengan Ka = 1 × 10⁻⁵ memiliki pH sebesar…
    A. 1
    B. 3
    C. 5
    D. 7
    Jawaban: B. 3
    Pembahasan: Untuk asam lemah, [H⁺] = √(Ka × [asam]). [H⁺] = √(1 × 10⁻⁵ × 0,1) = √(1 × 10⁻⁶) = 1 × 10⁻³ M. pH = -log(1 × 10⁻³) = 3.
  12. Suatu larutan memiliki [OH⁻] = 1 × 10⁻⁴ M. Maka pH larutan tersebut adalah…
    A. 4
    B. 7
    C. 10
    D. 14
    Jawaban: C. 10
    Pembahasan: pOH = -log[OH⁻] = -log(1 × 10⁻⁴) = 4. pH = 14 – pOH = 14 – 4 = 10.
  13. Menurut teori Lewis, asam adalah zat yang…
    A. Menerima pasangan elektron
    B. Memberi pasangan elektron
    C. Melepaskan ion H⁺
    D. Menerima ion H⁺
    Jawaban: A. Menerima pasangan elektron
    Pembahasan: Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai donor pasangan elektron.
  14. Peristiwa penetralan antara asam dan basa disebut…
    A. Hidrolisis
    B. Oksidasi
    C. Reduksi
    D. Titrasi
    Jawaban: D. Titrasi
    Pembahasan: Titrasi adalah metode analisis kimia kuantitatif untuk menentukan konsentrasi suatu analit yang diketahui dengan mereaksikannya dengan reagen yang konsentrasinya diketahui (titran) dalam suatu proses penetralan.
  15. Asam berikut yang termasuk asam lemah adalah…
    A. HCl
    B. HBr
    C. H₂CO₃
    D. HI
    Jawaban: C. H₂CO₃
    Pembahasan: H₂CO₃ (asam karbonat) adalah contoh asam lemah. HCl, HBr, dan HI adalah asam kuat.
  16. Jika suatu larutan memiliki pOH = 2, maka larutan tersebut bersifat…
    A. Asam kuat
    B. Asam lemah
    C. Basa kuat
    D. Basa lemah
    Jawaban: C. Basa kuat
    Pembahasan: Jika pOH = 2, maka pH = 14 – 2 = 12. Larutan dengan pH 12 bersifat basa kuat.
  17. Pada titrasi asam-basa, titik ekuivalen tercapai ketika…
    A. Volume titran sama dengan volume analit
    B. Mol asam sama dengan mol basa
    C. pH larutan menjadi 7
    D. Warna indikator berubah permanen
    Jawaban: B. Mol asam sama dengan mol basa
    Pembahasan: Titik ekuivalen adalah titik di mana jumlah mol asam telah bereaksi sempurna dengan jumlah mol basa, atau sebaliknya.
  18. Berikut ini adalah ciri-ciri larutan basa, kecuali…
    A. Terasa pahit
    B. Licin di kulit
    C. Membirukan lakmus merah
    D. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas H₂
    Jawaban: D. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas H₂
    Pembahasan: Ciri ini adalah ciri khas asam, bukan basa. Basa tidak bereaksi dengan logam menghasilkan gas H₂.
  19. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran…
    A. Asam kuat dengan basa kuat
    B. Asam lemah dengan garamnya
    C. Basa kuat dengan garamnya
    D. Asam kuat dengan basa lemah
    Jawaban: B. Asam lemah dengan garamnya
    Pembahasan: Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran asam lemah dengan basa konjugasinya (garamnya) atau basa lemah dengan asam konjugasinya (garamnya).
  20. Reaksi HCl(aq) + H₂O(l) → H₃O⁺(aq) + Cl⁻(aq). Dalam reaksi ini, H₂O bertindak sebagai…
    A. Asam Arrhenius
    B. Basa Brønsted-Lowry
    C. Asam Lewis
    D. Basa Lewis
    Jawaban: B. Basa Brønsted-Lowry
    Pembahasan: Dalam reaksi ini, HCl mendonorkan proton ke H₂O, sehingga HCl adalah asam dan H₂O adalah basa menurut teori Brønsted-Lowry.

B. Soal Uraian Singkat

  1. Jelaskan perbedaan mendasar antara asam Arrhenius dan asam Brønsted-Lowry!
    Jawaban: Asam Arrhenius adalah zat yang menghasilkan ion H⁺ dalam air. Asam Brønsted-Lowry adalah donor proton (H⁺), yang definisinya lebih luas karena tidak harus dalam pelarut air.
  2. Sebutkan tiga contoh asam kuat dan tiga contoh basa kuat yang umum!
    Jawaban: Asam kuat: HCl, H₂SO₄, HNO₃. Basa kuat: NaOH, KOH, Ba(OH)₂.
  3. Apa yang dimaksud dengan larutan penyangga dan bagaimana prinsip kerjanya?
    Jawaban: Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH-nya dari perubahan yang signifikan saat ditambahkan sedikit asam, basa, atau pengenceran. Prinsip kerjanya adalah adanya komponen asam lemah dan basa konjugasinya (atau basa lemah dan asam konjugasinya) yang dapat menetralkan penambahan H⁺ atau OH⁻.
  4. Hitunglah pH larutan NaOH 0,001 M!
    Jawaban: NaOH adalah basa kuat, terionisasi sempurna. [OH⁻] = 0,001 M = 1 × 10⁻³ M. pOH = -log[OH⁻] = -log(1 × 10⁻³) = 3. pH = 14 – pOH = 14 – 3 = 11.
  5. Tuliskan pasangan asam-basa konjugasi untuk reaksi: HCO₃⁻(aq) + H₂O(l) ⇌ H₂CO₃(aq) + OH⁻(aq)!
    Jawaban: Pasangan asam-basa konjugasi adalah (HCO₃⁻ sebagai basa dan H₂CO₃ sebagai asam konjugasinya) serta (H₂O sebagai asam dan OH⁻ sebagai basa konjugasinya).

C. Soal Esai

  1. Bandingkan dan jelaskan perbedaan serta persamaan antara teori asam-basa Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis! Berikan contoh untuk masing-masing teori!
    Jawaban:
    Perbedaan:
    Arrhenius: Asam adalah zat penghasil H⁺ dalam air, basa adalah zat penghasil OH⁻ dalam air. Lingkup terbatas pada larutan air.
    Brønsted-Lowry: Asam adalah donor proton (H⁺), basa adalah akseptor proton (H⁺). Lebih luas dari Arrhenius, tidak harus dalam air, melibatkan pasangan konjugasi.
    Lewis: Asam adalah akseptor pasangan elektron, basa adalah donor pasangan elektron. Paling luas, tidak melibatkan proton, dapat menjelaskan reaksi non-protonik.
    Persamaan: Ketiga teori ini berusaha menjelaskan sifat asam dan basa serta reaksi yang terjadi. Sebagian besar asam dan basa Arrhenius juga dapat dijelaskan oleh Brønsted-Lowry dan Lewis.
    Contoh:
    Arrhenius: Asam HCl (menghasilkan H⁺), Basa NaOH (menghasilkan OH⁻).
    Brønsted-Lowry: Asam HCl (donor H⁺), Basa NH₃ (akseptor H⁺). Reaksi: HCl + NH₃ → NH₄⁺ + Cl⁻.
    Lewis: Asam BF₃ (akseptor pasangan elektron), Basa NH₃ (donor pasangan elektron). Reaksi: BF₃ + NH₃ → F₃B-NH₃.
  2. Jelaskan proses titrasi asam-basa, tujuan utamanya, dan peran indikator dalam proses tersebut!
    Jawaban:
    Proses Titrasi Asam-Basa: Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi suatu larutan (analit) dengan mereaksikannya secara bertahap dengan larutan lain (titran) yang konsentrasinya sudah diketahui. Dalam titrasi asam-basa, titran (misalnya basa kuat) ditambahkan sedikit demi sedikit dari buret ke dalam labu erlenmeyer yang berisi analit (misalnya asam) hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen adalah saat mol asam tepat bereaksi habis dengan mol basa.
    Tujuan Utama: Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa yang tidak diketahui secara akurat.
    Peran Indikator: Indikator asam-basa adalah zat kimia yang mengalami perubahan warna pada rentang pH tertentu. Dalam titrasi, indikator ditambahkan ke dalam analit untuk menandai titik akhir titrasi, yaitu saat terjadi perubahan warna yang signifikan. Titik akhir ini diharapkan sedekat mungkin dengan titik ekuivalen, sehingga konsentrasi analit dapat dihitung.
  3. Larutan CH₃COOH 0,1 M memiliki Ka = 1,8 × 10⁻⁵. Hitunglah pH larutan tersebut!
    Jawaban:
    CH₃COOH adalah asam lemah. Rumus untuk [H⁺] asam lemah adalah [H⁺] = √(Ka × [asam]).
    [H⁺] = √(1,8 × 10⁻⁵ × 0,1)
    [H⁺] = √(1,8 × 10⁻⁶)
    [H⁺] ≈ 1,34 × 10⁻³ M
    pH = -log[H⁺]
    pH = -log(1,34 × 10⁻³)
    pH = 3 – log(1,34)
    pH ≈ 2,87
  4. Jelaskan konsep hidrolisis garam dan berikan contoh garam yang mengalami hidrolisis parsial basa serta tuliskan reaksi hidrolisisnya!
    Jawaban:
    Konsep Hidrolisis Garam: Hidrolisis garam adalah reaksi ion-ion dari garam dengan air. Reaksi ini terjadi jika ion-ion tersebut berasal dari asam lemah atau basa lemah, sehingga dapat bereaksi dengan molekul air untuk membentuk kembali asam/basa lemah asalnya dan menghasilkan ion H⁺ atau OH⁻, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pH larutan.
    Contoh Garam Hidrolisis Parsial Basa: Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, misalnya NH₄Cl (amonium klorida). Dalam air, NH₄Cl akan terurai menjadi NH₄⁺ dan Cl⁻. Ion Cl⁻ berasal dari asam kuat (HCl) sehingga tidak bereaksi dengan air. Namun, ion NH₄⁺ berasal dari basa lemah (NH₃) sehingga dapat bereaksi dengan air.
    Reaksi Hidrolisis: NH₄⁺(aq) + H₂O(l) ⇌ NH₃(aq) + H₃O⁺(aq).
    Karena reaksi ini menghasilkan ion H₃O⁺ (atau H⁺), larutan NH₄Cl akan bersifat asam (pH < 7).
  5. Anda diminta untuk membuat larutan penyangga dengan pH sekitar 5. Jelaskan komponen apa saja yang Anda perlukan dan bagaimana prinsip kerjanya dalam mempertahankan pH!
    Jawaban:
    Komponen Larutan Penyangga pH 5: Untuk membuat larutan penyangga dengan pH sekitar 5, kita memerlukan campuran asam lemah dan garamnya (basa konjugasinya). Contoh yang cocok adalah campuran asam asetat (CH₃COOH) dan natrium asetat (CH₃COONa). Asam asetat adalah asam lemah, dan ion asetat (CH₃COO⁻) dari natrium asetat adalah basa konjugasinya.
    Prinsip Kerja:
    – Jika ditambahkan sedikit asam (H⁺): Ion H⁺ akan bereaksi dengan basa konjugasi (CH₃COO⁻) membentuk asam lemah (CH₃COOH). Reaksi: CH₃COO⁻(aq) + H⁺(aq) → CH₃COOH(aq). Karena CH₃COOH adalah asam lemah, ia tidak terionisasi sempurna, sehingga konsentrasi H⁺ di larutan tidak banyak berubah, dan pH relatif stabil.
    – Jika ditambahkan sedikit basa (OH⁻): Ion OH⁻ akan bereaksi dengan asam lemah (CH₃COOH) membentuk air dan basa konjugasi. Reaksi: CH₃COOH(aq) + OH⁻(aq) → CH₃COO⁻(aq) + H₂O(l). Ion OH⁻ berhasil dinetralkan oleh asam lemah, sehingga konsentrasi OH⁻ di larutan tidak banyak berubah, dan pH relatif stabil.

D. Soal Menjodohkan

Jodohkan istilah-istilah di kolom kiri dengan definisi atau deskripsi yang tepat di kolom kanan!

  1. Kolom Kiri:
    1. Asam Brønsted-Lowry
    2. Basa Lewis
    3. Titik Ekuivalen
    4. Larutan Penyangga

    Kolom Kanan:
    A. Larutan yang dapat mempertahankan pH
    B. Zat yang dapat menerima pasangan elektron
    C. Zat yang dapat mendonorkan proton (H⁺)
    D. Keadaan saat mol asam sama dengan mol basa
    E. Zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron

    Jawaban:
    1. C. Zat yang dapat mendonorkan proton (H⁺)
    2. E. Zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron
    3. D. Keadaan saat mol asam sama dengan mol basa
    4. A. Larutan yang dapat mempertahankan pH

  2. Kolom Kiri:
    1. pH < 7
    2. pH = 7
    3. pH > 7
    4. pOH

    Kolom Kanan:
    A. Larutan bersifat netral
    B. Larutan bersifat basa
    C. Larutan bersifat asam
    D. Ukuran konsentrasi ion OH⁻
    E. Ukuran konsentrasi ion H⁺

    Jawaban:
    1. C. Larutan bersifat asam
    2. A. Larutan bersifat netral
    3. B. Larutan bersifat basa
    4. D. Ukuran konsentrasi ion OH⁻

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *