Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan, menceritakan suatu peristiwa, atau menyampaikan informasi secara efektif. Pemilihan diksi yang cermat sangat krusial untuk menciptakan komunikasi yang jelas, tidak ambigu, dan persuasif, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Artikel ini menyajikan kumpulan soal diksi yang komprehensif, dirancang khusus untuk menguji dan memperdalam pemahaman Anda tentang penggunaan kata yang benar, sesuai konteks, dan efektif dalam Bahasa Indonesia. Anda akan menemukan berbagai jenis soal, mulai dari pilihan ganda yang menguji ketepatan makna, penggunaan sinonim dan antonim, keefektifan kalimat, hingga soal esai dan uraian yang menuntut kemampuan analisis serta aplikasi diksi dalam konteks yang lebih luas. Latihan soal diksi ini akan menjadi sarana yang sangat baik untuk mengasah kemampuan berbahasa Anda, menghindari kesalahan umum dalam pemilihan kata, dan secara signifikan meningkatkan kualitas serta daya tarik tulisan Anda. Persiapkan diri Anda untuk menguasai seni memilih kata dengan tepat dan memperkaya kemampuan berbahasa Indonesia Anda agar komunikasi Anda semakin optimal dan berdaya guna.

Contoh Soal Kumpulan Soal Diksi Pilihan Ganda, Esai, dan Uraian: Uji Pemahaman Bahasa Indonesiamu!
A. Pilihan Ganda
-
Soal: Pilihlah kata yang paling tepat untuk melengkapi kalimat berikut: ‘Pemerintah sedang _____ upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.’
- melakukan
- menggalakkan
- menjalankan
- mengupayakan
Jawaban: menggalakkan
Penjelasan: Kata ‘menggalakkan’ berarti mendorong atau menggiatkan dengan sungguh-sungguh, sangat cocok untuk konteks upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pilihan lain kurang tepat maknanya. -
Soal: Kata yang memiliki makna denotatif ‘memandang dengan saksama’ adalah…
- melihat
- melirik
- menyimak
- mengamati
Jawaban: menyimak
Penjelasan: Kata ‘menyimak’ berarti mendengarkan atau memperhatikan dengan saksama. Pilihan lain memiliki nuansa makna yang berbeda; ‘melihat’ lebih umum, ‘mengamati’ bisa jadi, tapi ‘menyimak’ lebih kuat pada kesaksamaan. -
Soal: Manakah kalimat berikut yang menggunakan diksi yang tidak tepat?
- Ia sedang membaca buku di perpustakaan.
- Para hadirin sekalian dimohon berdiri.
- Kami akan mengadakan rapat besok pagi.
- Anak itu sangat rajin belajar.
Jawaban: Para hadirin sekalian dimohon berdiri.
Penjelasan: Kata ‘hadirin’ sudah bermakna jamak (banyak orang yang hadir), sehingga penambahan ‘sekalian’ menjadi mubazir atau tidak efektif. Cukup ‘Para hadirin dimohon berdiri’ atau ‘Hadirin sekalian dimohon berdiri’. -
Soal: Kata ‘fatalis’ memiliki makna yang paling dekat dengan…
- penyayang
- pemarah
- percaya pada nasib
- pesimis
Jawaban: percaya pada nasib
Penjelasan: Fatalis adalah orang yang percaya pada fatalisme, yaitu doktrin bahwa semua peristiwa telah ditentukan sebelumnya oleh nasib dan tidak dapat diubah oleh usaha manusia. -
Soal: Pilihlah kata berpasangan yang memiliki hubungan antonim (lawan kata) yang paling tepat.
- besar – luas
- tinggi – jangkung
- abstrak – konkret
- cepat – segera
Jawaban: abstrak – konkret
Penjelasan: Abstrak berarti tidak berwujud atau tidak nyata, sedangkan konkret berarti nyata atau berwujud, sehingga keduanya adalah antonim. -
Soal: Dalam konteks kalimat ‘Perusahaan itu telah _____ banyak keuntungan tahun ini.’, kata yang paling tepat adalah…
- mendapatkan
- memperoleh
- meraup
- mengumpulkan
Jawaban: meraup
Penjelasan: Kata ‘meraup’ berarti mengumpulkan atau mendapatkan dalam jumlah besar, sangat sesuai untuk konteks mendapatkan keuntungan besar. Pilihan lain kurang tepat untuk nuansa ‘banyak keuntungan’. -
Soal: Kata ‘autentik’ memiliki makna yang sama dengan…
- palsu
- tiruan
- asli
- imitasi
Jawaban: asli
Penjelasan: Autentik berarti asli, sah, atau dapat dipercaya kebenarannya. -
Soal: Manakah kalimat yang menggunakan diksi yang efektif?
- Keputusan itu diambil berdasarkan daripada hasil rapat.
- Keputusan itu diambil berdasarkan hasil rapat.
- Keputusan itu diambil berdasarkan dari hasil rapat.
- Keputusan itu diambil oleh karena hasil rapat.
Jawaban: Keputusan itu diambil berdasarkan hasil rapat.
Penjelasan: Kalimat ini ringkas dan langsung pada inti. Pilihan lain memiliki kata-kata yang mubazir atau kurang tepat, misalnya ‘sangat sekali’ atau ‘agar supaya’. -
Soal: Pilihlah kata yang tepat untuk menggambarkan ‘perasaan tidak senang karena melihat orang lain beruntung’.
- benci
- marah
- iri
- dengki
Jawaban: iri
Penjelasan: Perasaan tidak senang karena melihat orang lain beruntung disebut iri. ‘Dengki’ lebih kuat dan cenderung ingin mencelakakan. -
Soal: Sinonim dari kata ‘eskalasi’ adalah…
- penurunan
- peningkatan
- pengurangan
- penyusutan
Jawaban: peningkatan
Penjelasan: Eskalasi berarti peningkatan atau perluasan, seringkali merujuk pada konflik atau situasi. -
Soal: Penggunaan kata ‘daripada’ yang tepat terdapat dalam kalimat…
- Keputusan itu diambil daripada hasil rapat.
- Daripada tidak ada pekerjaan, lebih baik membantu.
- Rumah ini lebih besar daripada rumah itu.
- Buku ini adalah daripada hadiah ulang tahun.
Jawaban: Rumah ini lebih besar daripada rumah itu.
Penjelasan: Kata ‘daripada’ digunakan untuk menyatakan perbandingan atau asal. Dalam kalimat perbandingan, ‘lebih besar daripada’ adalah penggunaan yang benar. -
Soal: Kata yang tepat untuk menggantikan ‘mempunyai’ dalam kalimat ‘Setiap siswa mempunyai kewajiban belajar.’ adalah…
- punya
- memiliki
- mengandung
- menanggung
Jawaban: memiliki
Penjelasan: Kata ‘memiliki’ lebih formal dan baku dibandingkan ‘mempunyai’, sehingga lebih tepat digunakan dalam konteks kalimat formal seperti ini. -
Soal: Manakah dari kelompok kata berikut yang semuanya termasuk kata baku?
- nasehat, propinsi, jajah
- analisis, apotek, frekuensi
- resiko, atlit, sekedar
- aktifitas, tehnologi, sistim
Jawaban: analisis, apotek, frekuensi
Penjelasan: Kata ‘analisis’, ‘apotek’, dan ‘frekuensi’ adalah bentuk baku dalam Bahasa Indonesia. Pilihan lain mengandung kata tidak baku seperti ‘nasehat’ (seharusnya ‘nasihat’), ‘propinsi’ (seharusnya ‘provinsi’), ‘jajah’ (seharusnya ‘menjajah’ atau ‘penjajahan’), ‘sekedar’ (seharusnya ‘sekadar’). -
Soal: Pilihlah kata yang memiliki konotasi negatif.
- cerdas
- rajin
- penjilat
- mandiri
Jawaban: penjilat
Penjelasan: Kata ‘penjilat’ memiliki konotasi negatif, menggambarkan seseorang yang suka mencari muka atau memuji berlebihan untuk mendapatkan keuntungan. Pilihan lain cenderung netral atau positif. -
Soal: Kata ‘objektif’ berarti…
- berdasarkan perasaan
- berdasarkan pendapat pribadi
- berdasarkan fakta
- berdasarkan asumsi
Jawaban: berdasarkan fakta
Penjelasan: Objektif berarti berdasarkan fakta, tidak dipengaruhi oleh pandangan atau perasaan pribadi. Lawannya adalah subjektif. -
Soal: Kalimat yang paling efektif dan tidak ambigu adalah…
- Dia makan roti yang kemarin dibeli.
- Dia makan roti yang dibeli kemarin.
- Roti yang dibeli kemarin dia makan.
- Kemarin dia makan roti yang dibeli.
Jawaban: Dia makan roti yang dibeli kemarin.
Penjelasan: Kalimat ini jelas dan tidak memiliki makna ganda. Pilihan lain bisa menimbulkan ambiguitas atau kurang efektif, misalnya ‘dia makan roti yang kemarin dibeli’ bisa berarti ‘roti itu dibeli kemarin’ atau ‘kemarin dia membeli roti (dan sekarang memakannya)’. -
Soal: Pasangan kata yang menunjukkan hubungan hiponim-hiperonim yang benar adalah…
- mobil – kendaraan
- merah – warna
- mawar – bunga
- meja – kursi
Jawaban: mawar – bunga
Penjelasan: Mawar adalah hiponim (anggota) dari hiperonim (kategori) ‘bunga’. -
Soal: Pilihlah kata yang tepat untuk mengisi rumpang: ‘Para demonstran itu _____ di depan gedung DPR.’
- beraksi
- berunjuk rasa
- berorasi
- berteriak
Jawaban: berunjuk rasa
Penjelasan: ‘Berunjuk rasa’ adalah frasa yang tepat untuk menggambarkan kegiatan demonstrasi. ‘Berdemonstrasi’ juga bisa, tetapi ‘berunjuk rasa’ lebih umum dan baku. -
Soal: Manakah penggunaan kata ‘adalah’ atau ‘ialah’ yang paling tepat?
- Malam ini adalah hujan.
- Buku ini adalah milik saya.
- Pancasila adalah dasar negara Indonesia.
- Dia adalah sedang belajar.
Jawaban: Pancasila adalah dasar negara Indonesia.
Penjelasan: ‘Adalah’ dan ‘ialah’ digunakan untuk mendefinisikan atau menyamakan. Dalam kalimat ini, ‘adalah’ digunakan untuk definisi, yang merupakan penggunaan yang paling tepat dan umum. -
Soal: Kata ‘kompatibel’ berarti…
- berbeda
- bertentangan
- cocok
- terpisah
Jawaban: cocok
Penjelasan: Kompatibel berarti dapat bekerja sama atau cocok satu sama lain.
B. Isian Singkat
-
Soal: Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan diksi!Jawaban: Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan atau menceritakan suatu hal, agar tercapai komunikasi yang efektif sesuai dengan situasi dan konteks.
-
Soal: Berikan satu contoh kalimat yang mengandung penggunaan diksi yang tidak tepat, lalu perbaiki!Jawaban: Contoh kalimat tidak tepat: ‘Banyak para siswa yang tidak mengerjakan PR.’ Perbaikan: ‘Banyak siswa yang tidak mengerjakan PR.’ (Kata ‘banyak’ sudah menunjukkan jamak, jadi ‘para’ tidak perlu).
-
Soal: Apa perbedaan mendasar antara kata ‘mendengar’ dan ‘mendengarkan’?Jawaban: Mendengar berarti kemampuan menangkap bunyi secara pasif tanpa disengaja, sedangkan mendengarkan berarti menyengaja atau memberi perhatian pada sesuatu yang didengar (aktif).
-
Soal: Sebutkan dua faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih diksi!Jawaban: Dua faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih diksi adalah: 1) Ketepatan makna kata (sesuai konteks), dan 2) Keselarasan kata (sesuai kaidah kebahasaan dan gaya bahasa).
-
Soal: Berikan satu contoh penggunaan kata ‘baku’ dan ‘tidak baku’ dalam satu pasangan!Jawaban: Contoh: Baku (nasihat) – Tidak baku (nasehat).
C. Menjodohkan
-
Soal: Jodohkanlah kata-kata di kolom kiri dengan makna yang tepat di kolom kanan.
Premis A Premis B Valid ??? Konkret ??? Prevalensi ??? Paradoks ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- Valid ↔ Sahih; sesuai dengan kaidah yang berlaku
- Konkret ↔ Nyata; berwujud; dapat dilihat atau diraba
- Prevalensi ↔ Tingkat atau frekuensi terjadinya sesuatu
- Paradoks ↔ Pernyataan yang seolah-olah bertentangan tetapi mengandung kebenaran
-
Soal: Jodohkanlah kata-kata di kolom kiri dengan antonim (lawan kata) yang paling tepat di kolom kanan.
Premis A Premis B Apatis ??? Inklusif ??? Konvergen ??? Permanen ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- Apatis ↔ Peduli
- Inklusif ↔ Eksklusif
- Konvergen ↔ Divergen
- Permanen ↔ Temporer
D. Uraian
-
Soal: Jelaskan mengapa pemilihan diksi yang tepat sangat penting dalam penulisan karya ilmiah atau laporan resmi! Berikan contoh dampak negatif jika diksi tidak tepat dalam konteks tersebut.Jawaban: Pemilihan diksi yang tepat sangat penting dalam penulisan karya ilmiah atau laporan resmi karena hal ini mempengaruhi kejelasan, objektivitas, dan kredibilitas tulisan. Dalam karya ilmiah, setiap kata harus memiliki makna yang presisi dan tidak ambigu untuk menghindari salah tafsir. Diksi yang tepat memastikan bahwa gagasan disampaikan secara akurat, data diinterpretasikan dengan benar, dan argumen tersampaikan secara logis.
Dampak negatif jika diksi tidak tepat:
1. **Ambiguitas dan Kesalahpahaman:** Penggunaan kata yang bermakna ganda atau tidak spesifik dapat menyebabkan pembaca menafsirkan informasi secara keliru, yang fatal dalam penelitian atau laporan teknis.
2. **Kurangnya Kredibilitas:** Diksi yang ceroboh atau tidak baku dapat menurunkan kesan profesionalisme penulis dan membuat pembaca meragukan validitas isi tulisan.
3. **Ketidakjelasan Argumentasi:** Jika kata-kata yang digunakan tidak mampu mendukung argumen secara efektif, maka kesimpulan yang ditarik bisa menjadi lemah atau tidak meyakinkan.
4. **Pemborosan Kata:** Penggunaan diksi yang tidak efisien membuat tulisan menjadi bertele-tele dan sulit dipahami, mengurangi daya tarik ilmiahnya. -
Soal: Analisis penggunaan diksi dalam kalimat berikut: ‘Meskipun ia adalah seorang yang sangat pandai, namun dia tidak sombong.’ Apakah ada penggunaan diksi yang kurang tepat? Jelaskan perbaikannya!Jawaban: Dalam kalimat ‘Meskipun ia adalah seorang yang sangat pandai, namun dia tidak sombong.’, terdapat penggunaan diksi yang kurang tepat, yaitu pada penggunaan konjungsi ‘meskipun’ dan ‘namun’ secara bersamaan. Kedua kata tersebut memiliki fungsi yang sama, yaitu menyatakan pertentangan atau konsesi. Menggunakan keduanya secara bersamaan menjadikan kalimat tidak efektif dan mubazir.
Perbaikannya bisa dengan menghilangkan salah satu konjungsi tersebut:
1. ‘Meskipun ia adalah seorang yang sangat pandai, dia tidak sombong.’ (Menghilangkan ‘namun’)
2. ‘Ia adalah seorang yang sangat pandai, namun dia tidak sombong.’ (Menghilangkan ‘meskipun’)
Selain itu, frasa ‘seorang yang’ juga bisa disingkat menjadi ‘ia sangat pandai’ untuk efektivitas yang lebih baik. Jadi, perbaikan paling efektif adalah: ‘Meskipun ia sangat pandai, dia tidak sombong.’ atau ‘Ia sangat pandai, namun dia tidak sombong.’ -
Soal: Bagaimana diksi dapat memengaruhi gaya penulisan seseorang? Berikan contoh perbedaannya antara gaya formal dan informal melalui pilihan kata.Jawaban: Diksi sangat memengaruhi gaya penulisan seseorang karena pilihan kata secara langsung membentuk nada, suasana, dan kesan yang ingin disampaikan penulis. Gaya penulisan bisa menjadi formal, informal, lugas, puitis, persuasif, dan sebagainya, tergantung pada diksi yang digunakan.
**Contoh Perbedaan Diksi antara Gaya Formal dan Informal:**
* **Gaya Formal (biasanya untuk karya ilmiah, laporan, surat dinas):** Cenderung menggunakan kata-kata baku, lugas, objektif, dan menghindari idiom atau bahasa percakapan.
* Contoh diksi: ‘menginisiasi’ (memulai), ‘komprehensif’ (menyeluruh), ‘berimplikasi’ (berdampak), ‘signifikan’ (penting), ‘penyelesaian’ (pemecahan).
* Contoh kalimat: ‘Penelitian ini menginisiasi pendekatan komprehensif untuk penyelesaian masalah lingkungan yang berimplikasi signifikan terhadap kebijakan publik.’* **Gaya Informal (biasanya untuk percakapan sehari-hari, tulisan pribadi, blog santai):** Cenderung menggunakan kata-kata non-baku, bahasa percakapan, idiom, dan lebih ekspresif.
* Contoh diksi: ‘mula-mula’ (memulai), ‘lengkap banget’ (menyeluruh), ‘ada akibatnya’ (berdampak), ‘penting banget’ (penting), ‘beresin’ (pemecahan).
* Contoh kalimat: ‘Penelitian ini ngasih ide baru yang lengkap banget buat beresin masalah lingkungan, dan itu penting banget buat kebijakan pemerintah.’ -
Soal: Jelaskan konsep ‘kata umum’ dan ‘kata khusus’ dalam konteks diksi. Mengapa penting untuk memahami perbedaannya saat menulis?Jawaban: Dalam konteks diksi, ‘kata umum’ (hiperonim) adalah kata yang memiliki ruang lingkup makna yang luas atau mencakup banyak hal, sedangkan ‘kata khusus’ (hiponim) adalah kata yang ruang lingkup maknanya sempit atau merupakan bagian dari kata umum.
Contoh:
* Kata umum: ‘melihat’
* Kata khusus: ‘melirik’, ‘mengamati’, ‘menatap’, ‘menyimak’, ‘memandang’Pentingnya memahami perbedaan ini saat menulis:
1. **Ketepatan Makna:** Penggunaan kata khusus memungkinkan penulis untuk menyampaikan informasi dengan lebih presisi dan detail. Misalnya, daripada hanya mengatakan ‘dia melihat’, lebih spesifik jika menggunakan ‘dia mengamati’ (jika ada unsur kesengajaan dan ketelitian) atau ‘dia melirik’ (jika melihat sekilas).
2. **Efektivitas Komunikasi:** Dengan memilih kata yang paling tepat dan spesifik, penulis dapat menghindari ambiguitas dan membuat pesan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
3. **Kekayaan Gaya Bahasa:** Variasi penggunaan kata umum dan khusus dapat memperkaya gaya bahasa dan membuat tulisan tidak monoton. Penulis bisa memilih tingkat spesifisitas yang sesuai dengan tujuan dan konteks tulisannya. -
Soal: Bagaimana penggunaan diksi dapat membantu membangun suasana atau citra dalam sebuah tulisan fiksi? Berikan contoh singkat.Jawaban: Penggunaan diksi sangat krusial dalam membangun suasana atau citra dalam tulisan fiksi. Pilihan kata yang tepat dapat membangkitkan emosi, memvisualisasikan latar, mengkarakterisasi tokoh, dan menciptakan atmosfer tertentu yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Diksi tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga ‘merasakan’ dan ‘melihat’ dunia fiksi.
**Contoh Singkat:**
* **Untuk membangun suasana menakutkan/mencekam:**
* Diksi: ‘gelap gulita’, ‘sunyi mencekam’, ‘bisikan lirih’, ‘bayangan menyeramkan’, ‘udara dingin menusuk’.
* Kalimat: ‘Malam itu, hutan diselimuti gelap gulita, hanya bisikan lirih angin yang memecah sunyi mencekam. Setiap bayangan menyeramkan seolah bergerak di antara pepohonan, membuat udara dingin terasa menusuk tulang.’* **Untuk membangun suasana romantis/hangat:**
* Diksi: ‘rembulan benderang’, ‘cahaya temaram’, ‘senyum merekah’, ‘dekapan hangat’, ‘bisikan mesra’.
* Kalimat: ‘Di bawah rembulan benderang, mereka duduk berdua dalam cahaya temaram, berbagi tawa dan bisikan mesra. Senyum merekah di wajahnya saat ia merasakan dekapan hangat sang kekasih.’