Kumpulan Soal Afinitas Elektron Lengkap: Pilihan Ganda, Isian, Uraian, dan Menjodohkan

Posted on

Kumpulan Soal Afinitas Elektron Lengkap: Pilihan Ganda, Isian, Uraian, dan Menjodohkan

Afinitas elektron adalah salah satu konsep fundamental dalam kimia anorganik yang menggambarkan perubahan energi ketika sebuah atom netral dalam fase gas mendapatkan satu elektron untuk membentuk ion negatif. Memahami afinitas elektron sangat penting untuk memprediksi reaktivitas unsur, menjelaskan sifat-sifat ikatan kimia, serta memahami tren periodik dalam tabel periodik. Konsep ini juga krusial dalam studi tentang keelektronegatifan dan energi ionisasi, yang bersama-sama membentuk landasan untuk memahami interaksi antaratom. Artikel ini menyajikan kumpulan soal afinitas elektron yang komprehensif, mencakup berbagai format seperti pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan menjodohkan. Dengan total 32 soal, Anda akan diajak untuk menguji pemahaman Anda mulai dari definisi dasar, faktor-faktor yang memengaruhi, hingga tren afinitas elektron dalam tabel periodik serta pengecualian-pengecualian penting. Latihan soal ini dirancang untuk memperkuat penguasaan Anda terhadap materi ini, membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi ujian, dan meningkatkan kemampuan analisis Anda dalam kimia.


Pilihan Ganda

  1. Apa yang dimaksud dengan afinitas elektron?
    • A. Energi yang dilepaskan atau diserap ketika satu elektron ditambahkan ke atom netral dalam fase gas.
    • B. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron dari atom netral dalam fase gas.
    • C. Kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam ikatan kimia.
    • D. Jari-jari atom dari inti atom hingga kulit elektron terluar.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Afinitas elektron adalah perubahan energi yang terjadi ketika sebuah atom netral dalam fase gas mendapatkan satu elektron untuk membentuk ion negatif. Nilai energi ini bisa positif (endotermik) atau negatif (eksotermik).
  2. Bagaimana tren afinitas elektron dalam satu periode dari kiri ke kanan (Golongan 1 ke Golongan 17)?
    • A. Cenderung meningkat (lebih negatif).
    • B. Cenderung menurun (kurang negatif).
    • C. Tetap konstan.
    • D. Bervariasi tanpa pola yang jelas.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Dalam satu periode dari kiri ke kanan, muatan inti efektif meningkat, menarik elektron lebih kuat, sehingga afinitas elektron cenderung meningkat (lebih negatif).
  3. Bagaimana tren afinitas elektron dalam satu golongan dari atas ke bawah?
    • A. Cenderung meningkat (lebih negatif).
    • B. Cenderung menurun (kurang negatif).
    • C. Tetap konstan.
    • D. Bervariasi tanpa pola yang jelas.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukuran atom meningkat, elektron valensi semakin jauh dari inti dan efek perisai meningkat, sehingga tarikan inti terhadap elektron tambahan melemah. Ini menyebabkan afinitas elektron cenderung menurun (kurang negatif).
  4. Unsur mana di antara berikut yang memiliki afinitas elektron paling negatif (paling mudah menerima elektron)?
    • A. Natrium (Na)
    • B. Karbon (C)
    • C. Klorin (Cl)
    • D. Argon (Ar)
    Jawaban: C
    Pembahasan: Klorin (Cl) berada di Golongan 17 dan periode 3. Halogen umumnya memiliki afinitas elektron yang sangat negatif karena mereka hanya membutuhkan satu elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia. Di antara pilihan yang diberikan, Cl adalah yang paling elektronegatif dan memiliki afinitas elektron paling negatif.
  5. Mengapa unsur-unsur Golongan 2 (alkali tanah) memiliki afinitas elektron yang mendekati nol atau bahkan positif?
    • A. Karena memiliki subkulit s yang terisi penuh, sehingga stabil.
    • B. Karena memiliki jari-jari atom yang sangat besar.
    • C. Karena memiliki energi ionisasi yang sangat rendah.
    • D. Karena memiliki elektronegativitas yang tinggi.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Unsur Golongan 2 memiliki subkulit s yang terisi penuh (ns²), yang merupakan konfigurasi stabil. Menambahkan elektron lagi akan menempatkannya pada subkulit p yang berenergi lebih tinggi, yang tidak disukai secara energetik.
  6. Persamaan reaksi yang menggambarkan afinitas elektron adalah…
    • A. X(g) → X⁺(g) + e⁻
    • B. X(g) + e⁻ → X⁻(g)
    • C. X(s) + e⁻ → X⁻(s)
    • D. X⁺(g) + e⁻ → X(g)
    Jawaban: B
    Pembahasan: Afinitas elektron adalah proses penambahan elektron ke atom netral dalam fase gas untuk membentuk ion negatif. Pilihan B menunjukkan reaksi ini dengan X sebagai atom dan e⁻ sebagai elektron.
  7. Unsur mana yang memiliki afinitas elektron positif (endotermik) yang signifikan?
    • A. Fluor (F)
    • B. Oksigen (O)
    • C. Sulfur (S)
    • D. Neon (Ne)
    Jawaban: D
    Pembahasan: Unsur-unsur gas mulia (Golongan 18) memiliki konfigurasi elektron yang sangat stabil (oktet penuh). Menambahkan elektron ke atom gas mulia membutuhkan energi (positif) karena elektron baru harus menempati tingkat energi yang lebih tinggi, yang secara energetik tidak menguntungkan.
  8. Bagaimana hubungan antara ukuran atom dengan afinitas elektron dalam satu golongan?
    • A. Semakin besar ukuran atom, afinitas elektron semakin negatif.
    • B. Semakin besar ukuran atom, afinitas elektron semakin kurang negatif.
    • C. Ukuran atom tidak memengaruhi afinitas elektron.
    • D. Ukuran atom hanya memengaruhi afinitas elektron pada unsur transisi.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Dalam satu golongan, semakin besar ukuran atom, semakin jauh elektron terluar dari inti dan semakin besar efek perisai. Ini mengurangi tarikan inti terhadap elektron tambahan, sehingga afinitas elektron cenderung kurang negatif (menurun).
  9. Faktor utama yang memengaruhi afinitas elektron suatu atom adalah…
    • A. Warna atom.
    • B. Massa atom.
    • C. Titik leleh dan titik didih.
    • D. Muatan inti efektif, ukuran atom, dan konfigurasi elektron.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Muatan inti efektif, ukuran atom, dan konfigurasi elektron adalah tiga faktor utama yang secara signifikan memengaruhi afinitas elektron. Muatan inti efektif menarik elektron, ukuran atom menentukan jarak elektron dari inti, dan konfigurasi elektron (misalnya, subkulit penuh atau setengah penuh) menentukan stabilitas.
  10. Mengapa afinitas elektron F (Fluor) lebih kecil (kurang negatif) dibandingkan Cl (Klorin), meskipun F berada di atas Cl dalam golongan yang sama?
    • A. Tolakan antar-elektron yang kuat pada atom F yang sangat kecil.
    • B. F memiliki lebih banyak elektron valensi daripada Cl.
    • C. Cl memiliki konfigurasi elektron yang lebih stabil.
    • D. F adalah gas, sedangkan Cl adalah cairan.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Fluor memiliki ukuran atom yang sangat kecil. Kepadatan elektron yang tinggi di sekitar inti F menyebabkan tolakan antar-elektron yang signifikan ketika elektron tambahan masuk, sehingga afinitas elektronnya sedikit kurang negatif dibandingkan Cl, yang memiliki ukuran lebih besar dan tolakan antar-elektron yang lebih rendah.
  11. Manakah pernyataan yang BENAR mengenai afinitas elektron?
    • A. Afinitas elektron selalu bernilai negatif.
    • B. Afinitas elektron selalu bernilai positif.
    • C. Afinitas elektron dapat bernilai positif atau negatif.
    • D. Afinitas elektron hanya berlaku untuk atom logam.
    Jawaban: C
    Pembahasan: Afinitas elektron dapat bernilai positif (endotermik, energi diserap) atau negatif (eksotermik, energi dilepaskan). Unsur dengan afinitas elektron sangat negatif berarti sangat mudah menerima elektron dan melepaskan banyak energi.
  12. Unsur-unsur nonlogam umumnya memiliki afinitas elektron yang…
    • A. Positif.
    • B. Negatif yang besar.
    • C. Mendekati nol.
    • D. Tidak dapat ditentukan.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Unsur nonlogam, terutama di sisi kanan tabel periodik (kecuali gas mulia), cenderung memiliki afinitas elektron yang sangat negatif karena mereka cenderung menerima elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia.
  13. Jika suatu atom X memiliki konfigurasi elektron 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁵, bagaimana kecenderungannya terhadap afinitas elektron?
    • A. Akan memiliki afinitas elektron yang sangat negatif.
    • B. Akan memiliki afinitas elektron yang positif.
    • C. Akan memiliki afinitas elektron yang mendekati nol.
    • D. Tidak akan memiliki afinitas elektron.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Konfigurasi 3p⁵ berarti atom ini hanya membutuhkan satu elektron untuk mencapai konfigurasi oktet penuh (3p⁶), mirip gas mulia. Oleh karena itu, ia akan memiliki afinitas elektron yang sangat negatif karena sangat mudah menerima elektron.
  14. Afinitas elektron kedua (penambahan elektron kedua) untuk sebagian besar atom cenderung…
    • A. Positif (endotermik).
    • B. Negatif (eksotermik).
    • C. Mendekati nol.
    • D. Lebih negatif daripada afinitas elektron pertama.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Afinitas elektron kedua (misalnya O⁻ + e⁻ → O²⁻) hampir selalu positif (endotermik). Ini karena elektron kedua ditambahkan ke ion negatif, sehingga ada tolakan elektrostatik antara elektron yang masuk dengan ion negatif yang sudah ada, yang membutuhkan energi untuk diatasi.
  15. Elemen mana di antara pilihan berikut yang memiliki afinitas elektron paling tinggi (paling negatif)?
    • A. Kalium (K)
    • B. Magnesium (Mg)
    • C. Silikon (Si)
    • D. Bromin (Br)
    Jawaban: D
    Pembahasan: Bromin (Br) adalah halogen, yang dikenal memiliki afinitas elektron yang sangat negatif. Unsur-unsur lain (K, Mg, Si) berada di sebelah kiri atau tengah tabel periodik dan memiliki afinitas elektron yang kurang negatif dibandingkan halogen.
  16. Mengapa unsur Golongan 15 (misalnya Nitrogen) menunjukkan afinitas elektron yang kurang negatif dibandingkan tren yang diharapkan?
    • A. Karena memiliki jari-jari atom yang sangat besar.
    • B. Karena memiliki muatan inti efektif yang sangat rendah.
    • C. Karena memiliki subkulit p yang terisi setengah penuh (np³), yang stabil.
    • D. Karena memiliki energi ionisasi yang sangat tinggi.
    Jawaban: C
    Pembahasan: Unsur Golongan 15 memiliki subkulit p yang terisi setengah penuh (np³), yang memberikan stabilitas tambahan (aturan Hund). Menambahkan elektron ke konfigurasi ini akan mengganggu stabilitas tersebut, sehingga membutuhkan energi yang lebih sedikit untuk melepaskan elektron atau bahkan mungkin membutuhkan energi untuk menerima elektron.
  17. Jika energi afinitas elektron suatu unsur adalah -328 kJ/mol, ini berarti…
    • A. Atom tersebut melepaskan energi sebesar 328 kJ/mol saat menerima elektron.
    • B. Atom tersebut menyerap energi sebesar 328 kJ/mol saat menerima elektron.
    • C. Atom tersebut tidak dapat menerima elektron.
    • D. Atom tersebut memiliki energi ionisasi 328 kJ/mol.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Nilai negatif menunjukkan bahwa energi dilepaskan (reaksi eksotermik) ketika atom menerima elektron. Semakin negatif nilainya, semakin besar energi yang dilepaskan, dan semakin mudah atom tersebut menerima elektron.
  18. Urutan unsur berikut dari afinitas elektron paling negatif ke paling tidak negatif adalah:
    • A. N < O < F < Cl
    • B. O < N < Cl < F
    • C. F < Cl < O < N
    • D. Cl > F > O > N
    Jawaban: D
    Pembahasan: Dalam satu periode, afinitas elektron cenderung meningkat dari kiri ke kanan. Dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung menurun dari atas ke bawah. F dan Cl adalah halogen (Golongan 17), dengan Cl biasanya memiliki afinitas elektron sedikit lebih negatif dari F karena efek tolakan elektron pada F yang kecil. O dan N berada di sebelah kiri halogen, dengan O (Golongan 16) lebih negatif dari N (Golongan 15). N memiliki stabilitas setengah penuh subkulit p sehingga afinitas elektronnya tidak terlalu negatif. Jadi, Cl > F > O > N.
  19. Manakah pernyataan yang paling akurat tentang afinitas elektron?
    • A. Ini adalah ukuran kemampuan atom untuk melepaskan elektron dalam ikatan kimia.
    • B. Ini adalah ukuran kecenderungan atom dalam fase gas untuk menerima elektron.
    • C. Ini adalah energi yang dilepaskan ketika dua atom membentuk ikatan kovalen.
    • D. Ini adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kimia.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Afinitas elektron adalah sifat atom dalam fase gas, bukan dalam ikatan kimia. Ini mengukur kecenderungan atom untuk menerima elektron, bukan melepaskan atau menarik elektron dalam ikatan.
  20. Elemen mana yang paling mungkin memiliki afinitas elektron mendekati nol?
    • A. Berilium (Be)
    • B. Karbon (C)
    • C. Oksigen (O)
    • D. Sulfur (S)
    Jawaban: A
    Pembahasan: Berilium (Be) adalah unsur Golongan 2 dengan konfigurasi 1s² 2s². Subkulit 2s-nya penuh, membuatnya stabil. Menambahkan elektron akan menempatkannya pada subkulit 2p yang berenergi lebih tinggi, yang tidak disukai secara energetik, sehingga afinitas elektronnya mendekati nol atau positif.

Isian Singkat

  1. Perubahan energi yang terjadi ketika atom netral dalam fase gas mendapatkan elektron disebut…
    Jawaban: Afinitas elektron
  2. Unsur-unsur yang paling elektronegatif dan memiliki afinitas elektron sangat negatif umumnya terletak di golongan…
    Jawaban: Golongan 17 (Halogen)
  3. Jika nilai afinitas elektron suatu unsur adalah positif, ini menandakan bahwa proses penambahan elektron bersifat…
    Jawaban: Endotermik
  4. Salah satu faktor yang menyebabkan afinitas elektron menurun dalam satu golongan dari atas ke bawah adalah peningkatan…
    Jawaban: Ukuran atom (atau Jari-jari atom)
  5. Unsur-unsur gas mulia (Golongan 18) memiliki afinitas elektron yang cenderung positif karena konfigurasi elektronnya yang…
    Jawaban: Stabil/Penuh

Uraian

  1. Jelaskan mengapa afinitas elektron cenderung meningkat (lebih negatif) dari kiri ke kanan dalam satu periode tabel periodik.
    Jawaban: Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jumlah proton dalam inti atom meningkat, yang mengakibatkan peningkatan muatan inti efektif. Meskipun jumlah kulit elektron tetap, tarikan inti terhadap elektron valensi menjadi lebih kuat. Peningkatan tarikan inti ini membuat atom lebih mudah menarik elektron tambahan, sehingga melepaskan lebih banyak energi dan menghasilkan nilai afinitas elektron yang lebih negatif.
  2. Mengapa afinitas elektron unsur-unsur Golongan 2 dan Golongan 18 umumnya mendekati nol atau bahkan positif?
    Jawaban: Unsur Golongan 2 (alkali tanah) memiliki konfigurasi elektron ns² yang stabil (subkulit s penuh). Menambahkan elektron tambahan akan menempatkannya pada subkulit p yang berenergi lebih tinggi, yang secara energetik tidak disukai, sehingga membutuhkan energi atau hanya melepaskan sedikit energi. Sementara itu, unsur Golongan 18 (gas mulia) memiliki konfigurasi oktet penuh (ns² np⁶) yang sangat stabil. Menambahkan elektron ke atom gas mulia akan mengganggu konfigurasi stabil ini dan menempatkan elektron di kulit yang lebih tinggi, yang sangat tidak disukai secara energetik, sehingga afinitas elektronnya positif (membutuhkan energi).
  3. Bandingkan afinitas elektron antara Oksigen (O) dan Sulfur (S), dan jelaskan alasannya.
    Jawaban: Sulfur (S) umumnya memiliki afinitas elektron yang lebih negatif dibandingkan Oksigen (O). Meskipun Oksigen berada di atas Sulfur dalam Golongan 16, ukuran atom Oksigen yang sangat kecil menyebabkan kepadatan elektron yang tinggi. Ketika elektron tambahan mendekat, ada tolakan antar-elektron yang signifikan dalam atom Oksigen, yang mengurangi daya tarik inti terhadap elektron baru. Sulfur, yang memiliki ukuran atom lebih besar, memiliki kerapatan elektron yang lebih rendah, sehingga tolakan antar-elektron saat menerima elektron baru tidak sebesar pada Oksigen, memungkinkan inti S untuk menarik elektron baru dengan lebih efektif dan melepaskan lebih banyak energi.
  4. Bagaimana konfigurasi elektron memengaruhi nilai afinitas elektron suatu atom? Berikan contoh.
    Jawaban: Konfigurasi elektron sangat memengaruhi afinitas elektron. Atom dengan konfigurasi subkulit penuh atau setengah penuh cenderung memiliki stabilitas tinggi dan oleh karena itu, afinitas elektronnya kurang negatif atau bahkan positif. Contohnya, Golongan 2 (ns²) dan Golongan 18 (ns² np⁶) memiliki afinitas elektron mendekati nol atau positif karena menambahkan elektron akan mengganggu konfigurasi stabil mereka. Begitu pula Golongan 15 (ns² np³) yang memiliki subkulit p setengah penuh yang stabil, sehingga afinitas elektronnya kurang negatif dari yang diharapkan.
  5. Jelaskan perbedaan antara afinitas elektron dan elektronegativitas.
    Jawaban: Afinitas elektron adalah perubahan energi ketika sebuah atom netral dalam fase gas mendapatkan satu elektron untuk membentuk ion negatif. Ini adalah ukuran kecenderungan intrinsik atom untuk menerima elektron dalam keadaan terisolasi. Sementara itu, elektronegativitas adalah ukuran kemampuan suatu atom dalam molekul untuk menarik pasangan elektron ikatan ke arah dirinya sendiri. Afinitas elektron adalah nilai energi (kJ/mol), sedangkan elektronegativitas adalah skala relatif (tanpa satuan, misalnya skala Pauling). Afinitas elektron berkaitan dengan pembentukan ion, sedangkan elektronegativitas berkaitan dengan polaritas ikatan.

Menjodohkan

  1. Jodohkan istilah di kolom kiri dengan deskripsi yang tepat di kolom kanan.
    1. Afinitas Elektron Negatif
    A. Energi yang diserap saat atom menerima elektron.
    2. Afinitas Elektron Positif
    B. Ukuran kemampuan atom menarik elektron dalam ikatan.
    3. Halogen
    C. Energi dilepaskan saat atom menerima elektron.
    4. Elektronegativitas
    D. Golongan unsur dengan afinitas elektron sangat negatif.
    Kunci: 1-C, 2-A, 3-D, 4-B
  2. Jodohkan unsur-unsur berikut dengan karakteristik afinitas elektronnya.
    1. Fluor (F)
    A. Afinitas elektron mendekati nol atau positif.
    2. Neon (Ne)
    B. Afinitas elektron kurang negatif dari yang diharapkan karena subkulit p setengah penuh.
    3. Natrium (Na)
    C. Afinitas elektron sangat negatif (paling tinggi kedua setelah Cl).
    4. Nitrogen (N)
    D. Afinitas elektron positif karena cenderung melepaskan elektron.
    Kunci: 1-C, 2-A, 3-D, 4-B

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *