Pengantar: Persiapan Optimal Menghadapi Kimia UTBK SNBT
Selamat datang calon mahasiswa pejuang UTBK SNBT! Kimia adalah salah satu mata pelajaran penting yang seringkali menjadi penentu dalam ujian masuk perguruan tinggi. Untuk membantu Anda mempersiapkan diri dengan maksimal, kami telah menyusun kumpulan contoh soal Kimia UTBK SNBT terlengkap yang mencakup berbagai tipe soal dan materi esensial. Dengan latihan yang terstruktur dan pemahaman konsep yang mendalam, Anda akan lebih percaya diri menghadapi ujian sesungguhnya.
Persiapan Optimal dengan Contoh Soal Kimia UTBK SNBT
Artikel ini menyajikan koleksi komprehensif contoh soal Kimia UTBK SNBT yang dirancang untuk menguji pemahaman Anda terhadap konsep-konsep kunci. Anda akan menemukan beragam jenis soal, mulai dari pilihan ganda yang mengasah kemampuan analisis, isian singkat untuk menguji ketelitian, soal esai/uraian yang membutuhkan penjelasan mendalam, hingga soal mencocokkan untuk menguji pemahaman hubungan antar konsep. Materi yang dicakup meliputi stoikiometri, ikatan kimia, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, elektrokimia, kimia organik sederhana, larutan, asam-basa, redoks, dan sifat koligatif larutan. Setiap soal telah disusun dengan cermat agar relevan dengan format dan tingkat kesulitan UTBK SNBT terbaru. Dengan berlatih menggunakan contoh soal ini, Anda tidak hanya akan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan tetapi juga akan terbiasa dengan pola pertanyaan yang sering muncul. Siapkan diri Anda untuk meraih nilai terbaik dalam ujian Kimia UTBK SNBT!
Contoh Soal Kimia UTBK SNBT
A. Pilihan Ganda (Multiple Choice)
-
Berapa massa dari 0,25 mol gas SO₃ jika diketahui Ar S=32 dan O=16?
- A. 10 gram
- B. 20 gram
- C. 40 gram
- D. 60 gram
- E. 80 gram
-
Unsur X memiliki konfigurasi elektron 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁴. Pernyataan yang benar mengenai unsur X adalah…
- A. Terletak pada golongan IVA, periode 3
- B. Terletak pada golongan VIA, periode 3
- C. Memiliki 4 elektron valensi
- D. Merupakan unsur logam
- E. Memiliki nomor atom 14
-
Senyawa yang memiliki ikatan kovalen rangkap dua adalah…
- A. H₂O
- B. N₂
- C. O₂
- D. HCl
- E. CH₄
-
Reaksi pembakaran sempurna gas metana (CH₄) adalah sebagai berikut:
CH₄(g) + 2O₂(g) → CO₂(g) + 2H₂O(g) ΔH = -802 kJ/mol
Jika 0,5 mol gas metana dibakar sempurna, kalor yang dihasilkan adalah…
- A. -1604 kJ
- B. -802 kJ
- C. -401 kJ
- D. -200,5 kJ
- E. -100,25 kJ
-
Pada suatu reaksi A + B → C, diperoleh data sebagai berikut:
Percobaan [A] (M) [B] (M) Laju Awal (M/s) 1 0,1 0,1 2 × 10⁻³ 2 0,2 0,1 4 × 10⁻³ 3 0,1 0,2 8 × 10⁻³ Orde reaksi total adalah…
- A. 1
- B. 2
- C. 3
- D. 4
- E. 5
-
Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut:
N₂(g) + 3H₂(g) ⇌ 2NH₃(g) ΔH = -92 kJ
Untuk memperoleh hasil NH₃ yang maksimal, tindakan yang tepat adalah…
- A. Menaikkan suhu dan menurunkan tekanan
- B. Menurunkan suhu dan menurunkan tekanan
- C. Menaikkan suhu dan menaikkan tekanan
- D. Menurunkan suhu dan menaikkan tekanan
- E. Menambahkan katalis
-
pH larutan 0,001 M HCl adalah…
- A. 1
- B. 2
- C. 3
- D. 4
- E. 5
-
Larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 100 mL CH₃COOH 0,1 M (Ka = 10⁻⁵) dengan 50 mL CH₃COONa 0,2 M. pH larutan penyangga yang terbentuk adalah…
- A. 3
- B. 4
- C. 5
- D. 6
- E. 7
-
Garam berikut yang jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa adalah…
- A. NaCl
- B. NH₄Cl
- C. CH₃COONa
- D. K₂SO₄
- E. Ba(NO₃)₂
-
Untuk menetralkan 20 mL larutan H₂SO₄ 0,1 M diperlukan larutan NaOH 0,2 M sebanyak…
- A. 10 mL
- B. 20 mL
- C. 30 mL
- D. 40 mL
- E. 50 mL
-
Kelompok senyawa berikut yang semuanya memiliki ikatan hidrogen adalah…
- A. H₂O, HCl, NH₃
- B. HF, CH₄, H₂O
- C. NH₃, H₂O, HF
- D. H₂O, H₂S, NH₃
- E. CH₃OH, H₂O, H₂S
-
Jika diketahui Ksp AgCl = 1,0 × 10⁻¹⁰, maka kelarutan AgCl dalam air murni adalah…
- A. 1,0 × 10⁻¹⁰ M
- B. 1,0 × 10⁻⁵ M
- C. 2,0 × 10⁻⁵ M
- D. 1,0 × 10⁻²⁰ M
- E. 2,0 × 10⁻¹⁰ M
-
Bilangan oksidasi atom Mn tertinggi terdapat pada senyawa…
- A. MnO
- B. MnO₂
- C. K₂MnO₄
- D. KMnO₄
- E. MnCl₂
-
Pada sel volta, reaksi yang terjadi di anoda adalah…
- A. Reduksi
- B. Oksidasi
- C. Disproporsionasi
- D. Konproporsionasi
- E. Netralisasi
-
Unsur golongan alkali tanah (Golongan IIA) memiliki sifat-sifat umum, kecuali…
- A. Reaktif
- B. Memiliki energi ionisasi rendah
- C. Membentuk ion dengan muatan +2
- D. Merupakan reduktor kuat
- E. Memiliki titik leleh tinggi
-
Senyawa organik dengan rumus molekul C₃H₈O memiliki isomer fungsional. Isomer fungsional dari propanol adalah…
- A. Propanal
- B. Propanon
- C. Metil eter
- D. Dimetil eter
- E. Etil metil eter
-
Proses pembentukan polimer dari monomer dengan melepaskan molekul kecil seperti H₂O disebut polimerisasi…
- A. Adisi
- B. Kondensasi
- C. Kopolimerisasi
- D. Substitusi
- E. Eliminasi
-
Contoh sistem koloid jenis emulsi adalah…
- A. Susu
- B. Kabut
- C. Batu apung
- D. Cat
- E. Asap
-
Larutan glukosa 0,1 M dibandingkan dengan larutan NaCl 0,1 M. Pernyataan yang benar mengenai sifat koligatif kedua larutan tersebut adalah…
- A. Penurunan titik beku glukosa lebih besar
- B. Tekanan uap glukosa lebih rendah
- C. Titik didih glukosa lebih tinggi
- D. Tekanan osmotik NaCl lebih besar
- E. Keduanya memiliki titik beku yang sama
-
Jika energi ikatan C-H = 413 kJ/mol, O=O = 495 kJ/mol, C=O = 799 kJ/mol, dan O-H = 463 kJ/mol, maka ΔH reaksi pembakaran 1 mol CH₄ (CH₄ + 2O₂ → CO₂ + 2H₂O) adalah…
- A. -808 kJ
- B. -708 kJ
- C. -608 kJ
- D. -508 kJ
- E. -408 kJ
B. Isian Singkat (Short Answer)
- Tuliskan konfigurasi elektron unsur dengan nomor atom 20.
- Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi laju reaksi!
- Larutan yang memiliki pH kurang dari 7 disebut larutan…
- Tuliskan nama senyawa dengan rumus CH₃-O-CH₃!
- Apa fungsi indikator pada titrasi asam-basa?
C. Uraian (Essay)
- Jelaskan perbedaan antara ikatan ionik dan ikatan kovalen, berikan masing-masing satu contoh senyawa!
- Bagaimana pengaruh penambahan katalis terhadap laju reaksi dan energi aktivasi suatu reaksi?
- Jelaskan prinsip kerja larutan penyangga dalam mempertahankan pH! Berikan contoh penerapannya dalam tubuh manusia!
- Tuliskan dan jelaskan proses elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda inert (Pt)!
- Sebutkan dan jelaskan dua contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari!
D. Mencocokkan (Matching)
Cocokkan istilah di kolom kiri dengan definisi/contoh di kolom kanan!
-
Kolom Kiri:
- 1. Reaksi Eksoterm
- 2. Anoda pada Sel Volta
Kolom Kanan:
- A. Tempat terjadinya oksidasi.
- B. Reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan.
- C. Reaksi yang melepaskan kalor ke lingkungan.
- D. Tempat terjadinya reduksi.
-
Kolom Kiri:
- 1. Alkohol
- 2. Keton
Kolom Kanan:
- A. Memiliki gugus -OH.
- B. Memiliki gugus -CHO.
- C. Memiliki gugus -COO-.
- D. Memiliki gugus -CO-.
Kunci Jawaban dan Pembahasan
A. Pilihan Ganda
-
Jawaban: B
Pembahasan: Mr SO₃ = Ar S + 3 × Ar O = 32 + 3 × 16 = 32 + 48 = 80. Massa = mol × Mr = 0,25 mol × 80 g/mol = 20 gram.
-
Jawaban: B
Pembahasan: Konfigurasi elektron 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁴. Elektron valensi = 2 + 4 = 6. Berarti golongan VIA. Kulit terluar adalah n=3, berarti periode 3. Jadi, golongan VIA, periode 3.
-
Jawaban: C
Pembahasan: O₂ (O=O) memiliki ikatan kovalen rangkap dua. H₂O (ikatan tunggal), N₂ (ikatan rangkap tiga), HCl (ikatan tunggal), CH₄ (ikatan tunggal).
-
Jawaban: C
Pembahasan: Kalor yang dihasilkan = mol × ΔH = 0,5 mol × (-802 kJ/mol) = -401 kJ.
-
Jawaban: C
Pembahasan: Orde reaksi terhadap A: Bandingkan perc. 1 dan 2. [B] tetap. (0,2/0,1)ᵃ = (4×10⁻³/2×10⁻³). 2ᵃ = 2, maka a=1. Orde reaksi terhadap B: Bandingkan perc. 1 dan 3. [A] tetap. (0,2/0,1)ᵇ = (8×10⁻³/2×10⁻³). 2ᵇ = 4, maka b=2. Orde reaksi total = a + b = 1 + 2 = 3.
-
Jawaban: D
Pembahasan: Reaksi eksoterm (ΔH negatif), maka penurunan suhu akan menggeser kesetimbangan ke arah produk (NH₃). Jumlah mol gas di reaktan (1+3=4) lebih besar dari produk (2), sehingga kenaikan tekanan akan menggeser kesetimbangan ke arah mol gas yang lebih kecil (produk, NH₃).
-
Jawaban: C
Pembahasan: HCl adalah asam kuat. Konsentrasi H⁺ = 0,001 M = 10⁻³ M. pH = -log[H⁺] = -log(10⁻³) = 3.
-
Jawaban: C
Pembahasan: Mol CH₃COOH = 0,1 L × 0,1 M = 0,01 mol. Mol CH₃COONa = 0,05 L × 0,2 M = 0,01 mol. Karena mol asam lemah dan basa konjugasi sama, maka pH = pKa = -log(10⁻⁵) = 5.
-
Jawaban: C
Pembahasan: CH₃COONa berasal dari asam lemah (CH₃COOH) dan basa kuat (NaOH). Anion CH₃COO⁻ akan terhidrolisis menghasilkan OH⁻, sehingga larutan bersifat basa. NaCl (netral), NH₄Cl (asam), K₂SO₄ (netral), Ba(NO₃)₂ (netral).
-
Jawaban: B
Pembahasan: Reaksi: H₂SO₄ + 2NaOH → Na₂SO₄ + 2H₂O. Gunakan rumus Va × Ma × a = Vb × Mb × b. 20 mL × 0,1 M × 2 = Vb × 0,2 M × 1. 4 = 0,2 Vb. Vb = 4/0,2 = 20 mL.
-
Jawaban: C
Pembahasan: Ikatan hidrogen terbentuk antara atom H yang terikat pada atom sangat elektronegatif (N, O, F) dengan atom N, O, atau F lain. NH₃, H₂O, HF memenuhi kriteria ini. CH₄ dan H₂S tidak memiliki ikatan hidrogen.
-
Jawaban: B
Pembahasan: AgCl(s) ⇌ Ag⁺(aq) + Cl⁻(aq). Ksp = [Ag⁺][Cl⁻]. Jika kelarutan AgCl = s, maka [Ag⁺] = s dan [Cl⁻] = s. Ksp = s². 1,0 × 10⁻¹⁰ = s². s = √(1,0 × 10⁻¹⁰) = 1,0 × 10⁻⁵ M.
-
Jawaban: D
Pembahasan: Menentukan biloks Mn: A. MnO: Mn + (-2) = 0 → Mn = +2. B. MnO₂: Mn + 2(-2) = 0 → Mn = +4. C. K₂MnO₄: 2(+1) + Mn + 4(-2) = 0 → 2 + Mn – 8 = 0 → Mn = +6. D. KMnO₄: +1 + Mn + 4(-2) = 0 → 1 + Mn – 8 = 0 → Mn = +7. E. MnCl₂: Mn + 2(-1) = 0 → Mn = +2. Biloks tertinggi adalah +7 pada KMnO₄.
-
Jawaban: B
Pembahasan: Pada sel volta (galvani), anoda adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi, sedangkan katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi.
-
Jawaban: E
Pembahasan: Unsur alkali tanah (Golongan IIA) adalah logam reaktif, memiliki energi ionisasi rendah, membentuk ion +2, dan merupakan reduktor kuat. Namun, karena ikatan logamnya yang kuat, sebagian besar memiliki titik leleh yang relatif tinggi, bukan selalu rendah.
-
Jawaban: E
Pembahasan: Propanol (C₃H₈O) adalah alkohol. Isomer fungsionalnya adalah eter. Dimetil eter (CH₃-O-CH₃) memiliki 2 karbon, Metil etil eter (CH₃-O-C₂H₅) atau etil metil eter memiliki 3 karbon dan merupakan isomer fungsional propanol. Propanal dan propanon adalah aldehida dan keton, bukan isomer fungsional alkohol.
-
Jawaban: B
Pembahasan: Polimerisasi kondensasi adalah proses pembentukan polimer yang disertai pelepasan molekul kecil seperti H₂O, NH₃, atau HCl. Polimerisasi adisi tidak melepaskan molekul kecil.
-
Jawaban: A
Pembahasan: Emulsi adalah koloid di mana fase terdispersi dan medium pendispersinya sama-sama cairan. Contohnya adalah susu (minyak dalam air) dan santan.
-
Jawaban: D
Pembahasan: NaCl adalah elektrolit kuat yang terurai menjadi 2 ion (Na⁺ dan Cl⁻), sehingga faktor van’t Hoff (i) = 2. Glukosa adalah non-elektrolit, i = 1. Konsentrasi partikel terlarut NaCl = 0,1 M × 2 = 0,2 M. Konsentrasi partikel terlarut glukosa = 0,1 M × 1 = 0,1 M. Karena konsentrasi partikel NaCl lebih besar, maka penurunan titik beku lebih besar, titik didih lebih tinggi, tekanan uap lebih rendah, dan tekanan osmotik lebih besar untuk NaCl dibandingkan glukosa.
-
Jawaban: A
Pembahasan: ΔH = Σ Energi Ikatan Pemutusan – Σ Energi Ikatan Pembentukan.
Pemutusan: 4(C-H) + 2(O=O) = 4(413) + 2(495) = 1652 + 990 = 2642 kJ.
Pembentukan: 2(C=O) + 4(O-H) = 2(799) + 4(463) = 1598 + 1852 = 3450 kJ.
ΔH = 2642 – 3450 = -808 kJ.
B. Isian Singkat
- Konfigurasi elektron unsur dengan nomor atom 20 (Ca): 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² atau [Ar] 4s².
- Tiga faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi reaktan, suhu, luas permukaan sentuh, dan katalis.
- Larutan yang memiliki pH kurang dari 7 disebut larutan asam.
- Nama senyawa dengan rumus CH₃-O-CH₃ adalah dimetil eter (atau metoksimetana).
- Fungsi indikator pada titrasi asam-basa adalah untuk menunjukkan titik akhir titrasi dengan perubahan warna.
C. Uraian
-
Perbedaan Ikatan Ionik dan Kovalen:
- Ikatan Ionik: Terjadi serah terima elektron antara atom logam (cenderung melepas elektron membentuk kation) dan atom nonlogam (cenderung menerima elektron membentuk anion). Terbentuk karena gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif. Contoh: NaCl, KBr.
- Ikatan Kovalen: Terjadi pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama antara dua atom nonlogam. Kedua atom berbagi elektron untuk mencapai konfigurasi elektron stabil. Contoh: H₂O, CH₄.
-
Pengaruh Katalis:
Katalis adalah zat yang mempercepat laju reaksi tanpa ikut bereaksi secara permanen. Katalis bekerja dengan menyediakan jalur reaksi alternatif dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Dengan demikian, lebih banyak molekul reaktan memiliki energi yang cukup untuk melewati penghalang energi (energi aktivasi) dan membentuk produk, sehingga laju reaksi meningkat. Katalis tidak mengubah ΔH reaksi atau posisi kesetimbangan.
-
Prinsip Kerja Larutan Penyangga:
Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan pH-nya relatif konstan meskipun ditambahkan sedikit asam, basa, atau diencerkan. Larutan penyangga terdiri dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya (misalnya CH₃COOH/CH₃COO⁻) atau basa lemah dan asam konjugasinya (misalnya NH₃/NH₄⁺).
Mekanisme:
- Jika ditambahkan asam (H⁺), ion H⁺ akan dinetralkan oleh komponen basa konjugasi. Contoh: H⁺ + CH₃COO⁻ → CH₃COOH.
- Jika ditambahkan basa (OH⁻), ion OH⁻ akan dinetralkan oleh komponen asam lemah. Contoh: OH⁻ + CH₃COOH → CH₃COO⁻ + H₂O.
Contoh Penerapan dalam Tubuh Manusia: Sistem penyangga bikarbonat (H₂CO₃/HCO₃⁻) dan sistem penyangga fosfat (H₂PO₄⁻/HPO₄²⁻) berperan penting dalam menjaga pH darah dan cairan tubuh agar tetap stabil pada kisaran 7,35-7,45. Hal ini krusial karena perubahan pH yang ekstrem dapat mengganggu fungsi enzim dan proses biologis lainnya.
-
Proses Elektrolisis Larutan NaCl dengan Elektroda Inert (Pt):
Ketika larutan NaCl dielektrolisis menggunakan elektroda inert (Pt), terjadi reaksi redoks yang didorong oleh energi listrik.
- Di Katoda (elektroda negatif): Kation Na⁺ tidak dapat direduksi karena memiliki potensial reduksi yang sangat negatif (lebih rendah dari air). Oleh karena itu, air akan direduksi.
- Di Anoda (elektroda positif): Anion Cl⁻ akan dioksidasi karena memiliki potensial oksidasi yang lebih rendah (lebih mudah dioksidasi) daripada air.
2H₂O(l) + 2e⁻ → H₂(g) + 2OH⁻(aq)
2Cl⁻(aq) → Cl₂(g) + 2e⁻
Reaksi bersih: 2NaCl(aq) + 2H₂O(l) → 2NaOH(aq) + H₂(g) + Cl₂(g)
Hasil elektrolisis adalah gas hidrogen di katoda, gas klorin di anoda, dan larutan natrium hidroksida (NaOH) di sekitar katoda.
-
Penerapan Sifat Koligatif Larutan dalam Kehidupan Sehari-hari:
- Pembuatan Es Putar: Untuk membuat es putar, campuran es batu dan garam dapur (NaCl) digunakan sebagai pendingin. Penambahan garam menyebabkan penurunan titik beku air (sifat koligatif: penurunan titik beku). Hal ini memungkinkan suhu campuran pendingin menjadi jauh di bawah 0 °C, sehingga dapat membekukan adonan es putar dengan cepat.
- Penggunaan Garam untuk Mencairkan Salju di Jalan: Di daerah bersalju, garam (NaCl atau CaCl₂) ditaburkan di jalan untuk mencairkan salju atau mencegah pembentukan es. Garam terlarut dalam air salju, menurunkan titik bekunya di bawah 0 °C, sehingga salju mencair meskipun suhu lingkungan masih di bawah titik beku air murni.
D. Mencocokkan
-
1. Reaksi Eksoterm → C. Reaksi yang melepaskan kalor ke lingkungan.
2. Anoda pada Sel Volta → A. Tempat terjadinya oksidasi.
-
1. Alkohol → A. Memiliki gugus -OH.
2. Keton → D. Memiliki gugus -CO-.