Kuasai TWK Bahasa Indonesia: Latihan Soal dan Pembahasan Lengkap

Posted on

Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) merupakan salah satu komponen krusial dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan berbagai ujian kedinasan di Indonesia. Bagian Bahasa Indonesia dalam TWK menguji pemahaman Anda terhadap kaidah kebahasaan, termasuk ejaan yang disempurnakan (PUEBI), tata bahasa, pembentukan kata, penggunaan kalimat efektif, hingga kemampuan penalaran verbal. Menguasai materi ini sangat penting untuk meraih skor tinggi. Artikel ini menyajikan kumpulan latihan soal Bahasa Indonesia TWK yang komprehensif, dilengkapi dengan pembahasan mendalam untuk setiap jawaban. Persiapkan diri Anda dengan beragam jenis soal, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga menjodohkan. Dapatkan strategi efektif untuk mengidentifikasi ide pokok, memahami makna tersirat, dan menerapkan aturan kebahasaan yang benar. Dengan berlatih secara rutin, Anda akan semakin percaya diri menghadapi soal-soal TWK Bahasa Indonesia sesungguhnya. Tingkatkan kemampuan Anda sekarang dan raih impian menjadi abdi negara!

Kuasai TWK Bahasa Indonesia: Latihan Soal dan Pembahasan Lengkap

Contoh Soal Kuasai TWK Bahasa Indonesia: Latihan Soal dan Pembahasan Lengkap

A. Pilihan Ganda

  1. Soal: Penulisan kata serapan yang benar sesuai PUEBI adalah…
    • A. kwalitas
    • B. apotik
    • C. sistem
    • D. analiasa
    • E. propinsi
    Jawaban: C. sistem
    Penjelasan: Kata ‘sistem’ adalah bentuk baku dari kata serapan bahasa Inggris ‘system’. Pilihan lain seperti ‘kwalitas’, ‘apotik’, dan ‘analisa’ adalah bentuk tidak baku, seharusnya ‘kualitas’, ‘apotek’, dan ‘analisis’.
  2. Soal: Kalimat berikut yang menggunakan konjungsi intrakalimat yang tepat adalah…
    • A. Dia tidak hadir sehingga sakit.
    • B. Ia tetap bekerja keras, meskipun gajinya kecil.
    • C. Ibu memasak, dan adik membantu.
    • D. Harga minyak naik, oleh karena itu inflasi terjadi.
    • E. Dia pintar, namun malas belajar.
    Jawaban: B. Ia tetap bekerja keras, meskipun gajinya kecil.
    Penjelasan: Konjungsi ‘meskipun’ adalah konjungsi intrakalimat yang tepat untuk menyatakan hubungan pertentangan atau konsesif dalam satu kalimat. Pilihan A menggunakan ‘sehingga’ yang seharusnya diikuti klausa akibat, bukan alasan. Pilihan C menggunakan ‘dan’ untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat yang kurang tepat. Pilihan D dan E menggunakan konjungsi antarparagraf atau antarkalimat (‘oleh karena itu’, ‘namun’) sebagai konjungsi intrakalimat, yang kurang tepat.
  3. Soal: Penggunaan tanda koma (,) yang benar terdapat pada kalimat…
    • A. Saya suka buah-buahan, yaitu apel jeruk dan pisang.
    • B. Ayah, sedang membaca koran.
    • C. Jika hujan turun, maka saya tidak pergi.
    • D. Dia membeli buku, pensil, dan penghapus.
    • E. Saya tidak tahu, bagaimana cara mengerjakannya.
    Jawaban: D. Dia membeli buku, pensil, dan penghapus.
    Penjelasan: Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian yang lebih dari dua. Pilihan A salah karena koma tidak diperlukan setelah ‘yaitu’. Pilihan B salah karena koma tidak digunakan untuk memisahkan subjek dan predikat. Pilihan C salah karena ‘maka’ tidak didahului koma. Pilihan E salah karena koma tidak diperlukan setelah ‘bagaimana’.
  4. Soal: Kata ‘menganaktirikan’ dalam kalimat ‘Perusahaan itu sering menganaktirikan karyawan baru dalam hal promosi jabatan’ memiliki makna…
    • A. memperlakukan secara tidak adil
    • B. memberikan perlakuan khusus
    • C. memberikan perhatian lebih
    • D. menyayangi seperti anak sendiri
    • E. memprioritaskan
    Jawaban: A. memperlakukan secara tidak adil
    Penjelasan: Frasa ‘menganaktirikan’ secara harfiah berarti memperlakukan seseorang seperti anak tiri, yaitu dengan membeda-bedakan atau tidak adil, seringkali mengabaikan atau merugikan. Dalam konteks kalimat, ini merujuk pada perlakuan tidak adil terhadap karyawan baru.
  5. Soal: Ide pokok paragraf berikut adalah: ‘Kebersihan lingkungan sekolah sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman. Lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan konsentrasi siswa. Oleh karena itu, seluruh warga sekolah harus berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan.’
    • A. Cara menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
    • B. Pentingnya kebersihan lingkungan sekolah.
    • C. Peran warga sekolah dalam kebersihan.
    • D. Lingkungan bersih mencegah penyakit.
    • E. Belajar nyaman di sekolah bersih.
    Jawaban: B. Pentingnya kebersihan lingkungan sekolah.
    Penjelasan: Ide pokok adalah inti atau gagasan utama dari sebuah paragraf. Paragraf tersebut secara keseluruhan membahas mengapa kebersihan lingkungan sekolah itu penting dan manfaatnya. Pilihan B paling tepat merangkum gagasan ini.
  6. Soal: Kata berimbuhan ‘ke-an’ yang bermakna ‘hal atau keadaan’ adalah…
    • A. kedatangan
    • B. kesatuan
    • C. kebaikan
    • D. keindahan
    • E. kekuatan
    Jawaban: D. keindahan
    Penjelasan: Imbuhan ‘ke-an’ dapat memiliki berbagai makna. Pada kata ‘keindahan’, imbuhan ini bermakna ‘hal atau keadaan indah’. Pilihan A (‘kedatangan’) bermakna ‘perihal datang’. Pilihan B (‘kesatuan’) bermakna ‘hasil menyatu’. Pilihan C (‘kebaikan’) bermakna ‘sifat baik’. Pilihan E (‘kekuatan’) bermakna ‘kemampuan untuk kuat’.
  7. Soal: Penggunaan huruf kapital yang benar terdapat pada kalimat…
    • A. Kami berlibur ke pulau Bali.
    • B. Presiden Joko Widodo mengunjungi Papua Barat.
    • C. Dia belajar Bahasa Inggris.
    • D. Mereka pergi ke Gereja setiap Minggu.
    • E. Saya lahir pada bulan agustus.
    Jawaban: B. Presiden Joko Widodo mengunjungi Papua Barat.
    Penjelasan: Huruf kapital digunakan untuk nama diri dan nama geografi. ‘Presiden’ diikuti nama diri, ‘Joko Widodo’ adalah nama orang, dan ‘Papua Barat’ adalah nama geografi. Pilihan A salah karena ‘pulau’ tidak perlu kapital. Pilihan C salah karena ‘bahasa’ tidak perlu kapital jika bukan awal kalimat atau bagian dari nama resmi. Pilihan D salah karena ‘gereja’ tidak perlu kapital. Pilihan E salah karena ‘bulan’ tidak perlu kapital jika bukan nama bulan spesifik.
  8. Soal: Pernyataan yang benar mengenai kalimat efektif adalah…
    • A. menggunakan kalimat yang berbelit-belit
    • B. selalu menggunakan kalimat yang panjang
    • C. memiliki kehematan kata
    • D. tidak memperhatikan struktur gramatikal
    • E. hanya digunakan dalam tulisan ilmiah
    Jawaban: C. memiliki kehematan kata
    Penjelasan: Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami. Salah satu ciri utamanya adalah kehematan kata, artinya tidak menggunakan kata-kata yang mubazir. Pilihan A salah karena kalimat efektif itu lugas, bukan berbelit-belit. Pilihan B salah karena tidak harus panjang. Pilihan D dan E juga bukan ciri utama kalimat efektif.
  9. Soal: Kata ‘peduli’ dalam kalimat ‘Masyarakat harus peduli terhadap lingkungan sekitar’ memiliki sinonim…
    • A. perhatian
    • B. acuh
    • C. abai
    • D. cuek
    • E. apatis
    Jawaban: A. perhatian
    Penjelasan: Sinonim adalah kata yang memiliki makna yang sama atau mirip. ‘Peduli’ berarti menaruh perhatian atau rasa tanggung jawab terhadap sesuatu. Oleh karena itu, ‘perhatian’ adalah sinonim yang paling tepat.
  10. Soal: Kesalahan penggunaan kata depan ‘di’ yang benar terdapat pada kalimat…
    • A. Buku itu di taruh di atas meja.
    • B. Dia bermain di lapangan.
    • C. Surat itu dikirimkan kemarin.
    • D. Kami makan di restoran.
    • E. Di mana kamu tinggal?
    Jawaban: A. Buku itu di taruh di atas meja.
    Penjelasan: Kata depan ‘di’ yang menunjukkan tempat ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, sedangkan imbuhan ‘di-‘ yang membentuk kata kerja pasif ditulis serangkai. Pada pilihan A, ‘di taruh’ seharusnya ditulis ‘ditaruh’ karena ‘di-‘ berfungsi sebagai imbuhan pembentuk kata kerja pasif. ‘di atas meja’ sudah benar karena ‘di’ menunjukkan tempat.
  11. Soal: Kata berimbuhan ‘meN-‘ yang mengalami peluluhan yang benar adalah…
    • A. mensapu
    • B. mengoreng
    • C. menulis
    • D. menukul
    • E. mengangkap
    Jawaban: C. menulis
    Penjelasan: Peluluhan terjadi ketika imbuhan ‘meN-‘ bertemu dengan kata dasar yang diawali huruf k, p, t, atau s, dan huruf tersebut luluh (hilang). Kata dasar ‘tulis’ diawali ‘t’, sehingga ‘meN-‘ + ‘tulis’ menjadi ‘menulis’. Pilihan A seharusnya ‘menyapu’, B ‘menggoreng’, D ‘memukul’, E ‘mengambil’.
  12. Soal: Kalimat yang mengandung frasa adjektiva adalah…
    • A. Ibu sedang membaca buku.
    • B. Dia membeli buku baru.
    • C. Kami belajar di sekolah.
    • D. Gadis itu sangat cantik.
    • E. Mereka akan pergi besok.
    Jawaban: D. Gadis itu sangat cantik.
    Penjelasan: Frasa adjektiva adalah frasa yang intinya berupa kata sifat (adjektiva) dan dapat diperluas dengan kata keterangan seperti ‘sangat’, ‘agak’, ‘paling’. Pada pilihan D, ‘sangat cantik’ adalah frasa adjektiva karena ‘cantik’ adalah kata sifat dan ‘sangat’ adalah penjelasnya. Pilihan A ‘sedang membaca’ adalah frasa verbal. Pilihan B ‘buku baru’ adalah frasa nominal. Pilihan C ‘di sekolah’ adalah frasa preposisional. Pilihan E ‘akan pergi’ adalah frasa verbal.
  13. Soal: Penulisan daftar pustaka yang benar adalah…
    • A. (2020) Susanto, B. Panduan Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
    • B. Panduan Menulis Karya Ilmiah. Susanto, B. 2020. Jakarta: Bumi Aksara.
    • C. Susanto, B. (2020). Panduan Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
    • D. Susanto, B. 2020: Panduan Menulis Karya Ilmiah. Jakarta, Bumi Aksara.
    • E. Bumi Aksara. Susanto, B. (2020). Panduan Menulis Karya Ilmiah. Jakarta.
    Jawaban: C. Susanto, B. (2020). Panduan Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
    Penjelasan: Urutan penulisan daftar pustaka yang umum adalah: Nama pengarang (dibalik untuk nama belakang), Tahun. Judul buku (dicetak miring). Kota Terbit: Penerbit. Pilihan C mengikuti format ini dengan benar. Pilihan lain memiliki kesalahan dalam urutan, tanda baca, atau cetak miring.
  14. Soal: Kalimat pasif yang benar adalah…
    • A. Rani membaca buku itu.
    • B. Buku itu dibaca oleh Rani.
    • C. Mereka sedang bermain bola.
    • D. Ayah memperbaiki mobil.
    • E. Adik makan nasi goreng.
    Jawaban: B. Buku itu dibaca oleh Rani.
    Penjelasan: Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Umumnya ditandai dengan awalan ‘di-‘ atau ‘ter-‘ pada predikat dan sering diikuti frasa ‘oleh’. Pada pilihan B, ‘Buku itu’ (subjek) dikenai pekerjaan ‘dibaca’ oleh Rani. Pilihan lain adalah kalimat aktif.
  15. Soal: Kata baku dari ‘sekadar’ adalah…
    • A. sekadar
    • B. sekedar
    • C. sekedarh
    • D. sekeedar
    • E. sekedarr
    Jawaban: A. sekadar
    Penjelasan: Kata baku adalah ‘sekadar’, bukan ‘sekedar’.
  16. Soal: Antonim dari kata ‘majemuk’ adalah…
    • A. kompleks
    • B. rumit
    • C. banyak
    • D. tunggal
    • E. beragam
    Jawaban: D. tunggal
    Penjelasan: Antonim adalah kata yang berlawanan makna. ‘Majemuk’ berarti terdiri dari beberapa bagian atau unsur, lawan katanya adalah ‘tunggal’ yang berarti satu atau tidak bercampur.
  17. Soal: Pola kalimat S-P-O (Subjek-Predikat-Objek) yang benar terdapat pada…
    • A. Adik membaca buku.
    • B. Dia mandi.
    • C. Mereka di rumah.
    • D. Ibu memasak.
    • E. Ayah pergi ke kantor.
    Jawaban: A. Adik membaca buku.
    Penjelasan: Pada pilihan A, ‘Adik’ adalah subjek, ‘membaca’ adalah predikat, dan ‘buku’ adalah objek. Pilihan B ‘Dia mandi’ hanya S-P. Pilihan C ‘Mereka di rumah’ adalah S-P-K (Subjek-Predikat-Keterangan). Pilihan D ‘Ibu memasak’ hanya S-P. Pilihan E ‘Ayah pergi ke kantor’ adalah S-P-K.
  18. Soal: Penggunaan tanda titik dua (:) yang tepat adalah…
    • A. Pukul 07:00 pagi.
    • B. Dia berkata: ‘Saya akan datang.’
    • C. Contohnya: apel, jeruk, pisang.
    • D. Bahan-bahan yang dibutuhkan: beras, gula, dan garam.
    • E. Dia membawa banyak barang, yaitu: buku dan tas.
    Jawaban: D. Bahan-bahan yang dibutuhkan: beras, gula, dan garam.
    Penjelasan: Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti perincian atau penjelasan. Pilihan D menggunakan titik dua dengan tepat untuk memperkenalkan perincian. Pilihan A salah karena titik dua tidak digunakan untuk memisahkan jam dan menit. Pilihan B salah karena tidak perlu titik dua setelah ‘kata’. Pilihan C salah karena titik dua tidak digunakan setelah ‘misalnya’. Pilihan E salah karena titik dua tidak digunakan setelah ‘yaitu’.
  19. Soal: Kalimat yang menggunakan kata ‘pun’ sebagai partikel yang ditulis terpisah adalah…
    • A. Walaupun hujan, dia tetap pergi.
    • B. Siapa pun boleh datang ke acara itu.
    • C. Bagaimanapun keadaannya, kita harus bersyukur.
    • D. Meskipun sibuk, dia selalu menyempatkan diri.
    • E. Adapun alasannya, dia tidak mau menjelaskan.
    Jawaban: B. Siapa pun boleh datang ke acara itu.
    Penjelasan: Partikel ‘pun’ ditulis terpisah jika bermakna ‘juga’ atau ‘saja’, atau merupakan bagian dari konjungsi yang tidak baku (misalnya ‘walaupun’, ‘bagaimanapun’). ‘Siapa pun’ berarti ‘siapa saja’. Pilihan A, C, D, E menggunakan ‘pun’ sebagai bagian dari kata penghubung yang baku dan ditulis serangkai (walaupun, bagaimanapun, meskipun, adapun).
  20. Soal: Peribahasa ‘Air susu dibalas dengan air tuba’ memiliki makna…
    • A. kebaikan dibalas dengan kejahatan
    • B. membalas dendam
    • C. persahabatan yang erat
    • D. berbuat baik kepada siapa saja
    • E. kesabaran akan membuahkan hasil
    Jawaban: A. kebaikan dibalas dengan kejahatan
    Penjelasan: Peribahasa ini menggambarkan situasi di mana kebaikan yang telah diberikan kepada seseorang justru dibalas dengan perbuatan jahat atau tidak menyenangkan.

B. Isian Singkat

  1. Soal: Sebutkan tiga fungsi utama bahasa Indonesia!
    Jawaban: 1. Bahasa Nasional, 2. Bahasa Negara, 3. Bahasa Persatuan, 4. Bahasa Resmi.
  2. Soal: Apa perbedaan antara kalimat aktif dan kalimat pasif?
    Jawaban: Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan, sedangkan kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.
  3. Soal: Tuliskan bentuk baku dari kata ‘resiko’ dan ‘nasehat’!
    Jawaban: Risiko, Nasihat.
  4. Soal: Jelaskan apa yang dimaksud dengan konjungsi!
    Jawaban: Konjungsi adalah kata penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, atau antarkalimat.
  5. Soal: Apa fungsi tanda titik koma (;) dalam kalimat?
    Jawaban: Tanda titik koma dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara, terutama jika bagian-bagian tersebut sudah menggunakan koma. Juga dapat digunakan untuk memisahkan klausa yang tidak dihubungkan oleh konjungsi.

C. Menjodohkan

  1. Soal: Jodohkanlah kata-kata di sebelah kiri dengan maknanya yang tepat di sebelah kanan!
    Premis A Premis B
    A. Aktual ???
    B. Opini ???
    C. Esensi ???
    D. Asumsi ???
    Kunci Jawaban (Pasangan):

    • A. Aktual ↔ 1. Perkiraan atau dugaan
    • B. Opini ↔ 2. Perkiraan atau dugaan
    • C. Esensi ↔ 3. Sedang terjadi; baru
    • D. Asumsi ↔ 4. Hakikat; inti
  2. Soal: Jodohkanlah jenis-jenis kalimat di sebelah kiri dengan contoh yang tepat di sebelah kanan!
    Premis A Premis B
    A. Kalimat Perintah ???
    B. Kalimat Tanya ???
    C. Kalimat Berita ???
    D. Kalimat Seru ???
    Kunci Jawaban (Pasangan):

    • A. Kalimat Perintah ↔ 1. Hari ini adalah hari libur nasional.
    • B. Kalimat Tanya ↔ 2. Tolong ambilkan buku itu!
    • C. Kalimat Berita ↔ 3. Alangkah indahnya pemandangan ini!
    • D. Kalimat Seru ↔ 4. Apakah kamu sudah makan?

D. Uraian

  1. Soal: Jelaskan pentingnya penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi seorang calon Aparatur Sipil Negara (ASN)!
    Jawaban: Penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat penting bagi seorang calon ASN karena beberapa alasan. Pertama, sebagai ASN, mereka akan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang, sehingga kemampuan berkomunikasi yang jelas dan efektif dalam Bahasa Indonesia menjadi kunci untuk pelayanan publik yang prima. Kedua, ASN seringkali terlibat dalam penyusunan dokumen resmi, laporan, surat-menyurat, dan peraturan. Penggunaan Bahasa Indonesia yang sesuai kaidah PUEBI akan menjamin keabsahan, kejelasan, dan profesionalisme dokumen-dokumen tersebut. Ketiga, Bahasa Indonesia adalah bahasa negara dan bahasa persatuan. Menguasainya dengan baik menunjukkan sikap nasionalisme dan kecintaan terhadap identitas bangsa, yang merupakan salah satu pilar Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Keempat, kemampuan berbahasa yang baik juga mencerminkan kemampuan berpikir logis dan sistematis, yang esensial dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.
  2. Soal: Analisis kesalahan ejaan dan tanda baca pada paragraf berikut dan perbaiki! ‘Pada hari minggu, kami sekeluarga pergi berlibur ke danau toba. Disana kami melihat pemandangan yang indah sekali, dan berfoto-foto. Kami sangat senang sekali.’
    Jawaban: Perbaikan paragraf:
    ‘Pada hari Minggu, kami sekeluarga pergi berlibur ke Danau Toba. Di sana kami melihat pemandangan yang indah sekali dan berfoto-foto. Kami sangat senang.’

    Analisis Kesalahan:
    1. ‘minggu’ seharusnya ‘Minggu’ (huruf kapital untuk nama hari).
    2. ‘danau toba’ seharusnya ‘Danau Toba’ (huruf kapital untuk nama geografi).
    3. ‘Disana’ seharusnya ‘Di sana’ (kata depan ‘di’ yang menunjukkan tempat ditulis terpisah).
    4. Koma setelah ‘sekali’ sebelum ‘dan’ tidak diperlukan karena ‘dan’ sudah menghubungkan dua frasa yang setara (‘melihat pemandangan yang indah sekali’ dan ‘berfoto-foto’) dalam satu klausa.
    5. ‘sangat senang sekali’ merupakan pemborosan kata (pleonasme). Cukup ‘sangat senang’ atau ‘senang sekali’.

  3. Soal: Jelaskan konsep kalimat efektif dan berikan 2 (dua) contoh kalimat yang tidak efektif beserta perbaikannya!
    Jawaban: Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan, pesan, atau informasi secara tepat, singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Ciri-ciri kalimat efektif meliputi kehematan kata, kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kecermatan, dan kelogisan.

    Contoh kalimat tidak efektif dan perbaikannya:
    1. Tidak Efektif: ‘Meskipun dia sakit, namun dia tetap masuk kerja.’
    Perbaikan: ‘Meskipun dia sakit, dia tetap masuk kerja.’ (Penghilangan konjungsi ‘namun’ karena ‘meskipun’ sudah menunjukkan hubungan pertentangan, sehingga ‘namun’ menjadi mubazir).
    2. Tidak Efektif: ‘Para hadirin sekalian dimohon untuk berdiri.’
    Perbaikan: ‘Hadirin sekalian dimohon untuk berdiri.’ ATAU ‘Para hadirin dimohon untuk berdiri.’ (Penghilangan ‘para’ atau ‘sekalian’ karena ‘hadirin’ sudah bermakna jamak, sehingga terjadi pemborosan kata).

  4. Soal: Bagaimana cara menentukan ide pokok suatu paragraf?
    Jawaban: Untuk menentukan ide pokok suatu paragraf, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
    1. **Baca keseluruhan paragraf dengan saksama:** Pahami konteks dan informasi yang disampaikan.
    2. **Identifikasi kalimat utama:** Kalimat utama biasanya mengandung gagasan umum dan dapat terletak di awal (deduktif), akhir (induktif), atau di awal dan akhir (campuran) paragraf. Terkadang, ide pokok juga tersirat.
    3. **Temukan kata kunci atau frasa kunci:** Perhatikan kata-kata atau frasa yang sering muncul atau yang menjadi fokus pembahasan.
    4. **Simpulkan inti pembahasan:** Setelah membaca dan mengidentifikasi kalimat utama serta kata kunci, cobalah untuk merangkum inti dari apa yang dibahas dalam paragraf tersebut menjadi satu kalimat singkat. Kalimat ini adalah ide pokoknya.
    5. **Uji kembali:** Pastikan kalimat ide pokok yang Anda buat mencakup seluruh isi paragraf dan tidak terlalu sempit atau terlalu luas.
  5. Soal: Tuliskan sebuah paragraf singkat (minimal 3 kalimat) tentang semangat persatuan dan kesatuan, kemudian identifikasi 2 (dua) kata baku dan 2 (dua) kata tidak baku yang sering keliru digunakan dalam Bahasa Indonesia!
    Jawaban: Semangat persatuan dan kesatuan merupakan fondasi utama bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya persatuan, kita dapat menghadapi berbagai tantangan dan membangun bangsa ini menjadi lebih maju. Seluruh elemen masyarakat harus bahu-membahu menjaga nilai-nilai luhur Pancasila agar keberagaman tidak menjadi pemecah belah.

    Kata baku yang sering keliru:
    1. Baku: respons (Tidak baku: respon)
    2. Baku: analisis (Tidak baku: analisa)

    Kata tidak baku yang sering keliru:
    1. Tidak baku: standard (Baku: standar)
    2. Tidak baku: aktifitas (Baku: aktivitas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *