
Persiapan SBMPTN membutuhkan strategi yang matang, terutama pada materi Bahasa Indonesia yang seringkali menjadi penentu. Artikel ini menyajikan kumpulan soal Bahasa Indonesia untuk persiapan SBMPTN yang komprehensif, dirancang khusus untuk menguji pemahaman Anda terhadap kaidah kebahasaan, penalaran teks, serta kemampuan analisis wacana. Dengan 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal esai, dan 2 soal menjodohkan, Anda akan mendapatkan latihan intensif yang mencakup berbagai tipe soal yang mungkin muncul di UTBK. Setiap pertanyaan dilengkapi dengan kunci jawaban dan penjelasan mendalam, membantu Anda memahami konsep yang benar dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Tingkatkan peluang Anda lolos SBMPTN dengan menguasai materi Bahasa Indonesia secara maksimal melalui latihan soal terbaik ini.
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Cermati kalimat berikut: ‘Meskipun sudah berulang kali dinasehati, ia tetap saja tidak mau merubah sifatnya yang keras kepala itu.’ Perbaikan kalimat tersebut agar sesuai dengan PUEBI adalah…
- A. Meskipun sudah berulang kali dinasihati, ia tetap saja tidak mau merubah sifatnya yang keras kepala itu.
- B. Meskipun sudah berulang kali dinasehati, ia tetap saja tidak mau mengubah sifatnya yang keras kepala itu.
- C. Meskipun sudah berulang kali dinasihati, ia tetap saja tidak mau mengubah sifatnya yang keras kepala itu.
- D. Meskipun sudah berulang kali dinasihati, ia tetap tidak mau merubah sifatnya yang keras kepala itu.
Jawaban: Meskipun sudah berulang kali dinasihati, ia tetap saja tidak mau mengubah sifatnya yang keras kepala itu.
Pembahasan: Kata ‘dinasehati’ seharusnya ‘dinasihati’ (dari nasihat) dan ‘merubah’ seharusnya ‘mengubah’ (dari ubah) sesuai kaidah PUEBI tentang penulisan kata serapan dan imbuhan me-.
2. Bacalah paragraf berikut:
(1) Pencemaran lingkungan adalah masalah serius yang mengancam keberlangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.
(2) Sampah plastik yang sulit terurai menjadi salah satu penyebab utama.
(3) Selain itu, limbah industri dan emisi gas buang kendaraan juga berkontribusi besar.
(4) Dampaknya berupa kerusakan ekosistem, gangguan kesehatan, hingga perubahan iklim global.
(5) Oleh karena itu, kesadaran dan tindakan nyata dari setiap individu sangat dibutuhkan untuk mengatasinya.
Ide pokok paragraf tersebut adalah…
- A. Dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan.
- B. Sampah plastik sebagai penyebab utama pencemaran.
- C. Pentingnya kesadaran individu mengatasi pencemaran.
- D. Pencemaran lingkungan sebagai masalah serius dan penyebabnya.
Jawaban: Pencemaran lingkungan sebagai masalah serius dan penyebabnya.
Pembahasan: Kalimat (1) memperkenalkan pencemaran lingkungan sebagai masalah serius. Kalimat (2) dan (3) menjelaskan penyebabnya. Kalimat (5) adalah simpulan atau ajakan, bukan ide pokok utama. Ide pokok umumnya ada di awal paragraf dan dikembangkan oleh kalimat-kalimat selanjutnya.
3. Kalimat yang paling efektif dan baku adalah…
- A. Rapat tersebut membahas daripada strategi peningkatan mutu pendidikan.
- B. Rapat tersebut membahas akan strategi peningkatan mutu pendidikan.
- C. Rapat tersebut membahas strategi peningkatan mutu pendidikan.
- D. Rapat tersebut membahas tentang strategi peningkatan mutu pendidikan.
Jawaban: Rapat tersebut membahas tentang strategi peningkatan mutu pendidikan.
Pembahasan: Pilihan ‘Rapat tersebut membahas tentang strategi peningkatan mutu pendidikan’ adalah yang paling efektif. Kata ‘membahas’ sudah mengandung makna ‘tentang’, sehingga penggunaan ‘tentang’ setelah ‘membahas’ dalam pilihan A dan C menjadi mubazir (pleonastis). Pilihan B menggunakan ‘daripada’ yang tidak tepat.
4. Kata serapan yang penulisannya tidak tepat adalah…
- A. efektif
- B. analisis
- C. apotik
- D. teknologi
Jawaban: apotik
Pembahasan: Penulisan yang benar adalah ‘apotek’, bukan ‘apotik’. Kata ‘efektif’, ‘analisis’, dan ‘teknologi’ sudah benar sesuai PUEBI.
5. Penulisan gabungan kata yang benar terdapat pada kalimat…
- A. Mahasiswa bertanggungjawab penuh atas tugasnya.
- B. Hubungan antar negara ASEAN semakin erat.
- C. Kegiatan itu bersifat non struktural.
- D. Para peserta sedang bergotong royong membersihkan lingkungan.
Jawaban: Para peserta sedang bergotong royong membersihkan lingkungan.
Pembahasan: Gabungan kata ‘gotong royong’ ditulis terpisah. ‘Bertanggung jawab’ juga terpisah. ‘Antar negara’ seharusnya ‘antarnegara’ (digabung). ‘Non struktural’ seharusnya ‘nonstruktural’ (digabung).
6. Makna idiom ‘buah bibir’ adalah…
- A. hasil karya sastra
- B. kata-kata bijak
- C. bahan pembicaraan banyak orang
- D. ucapan yang manis
Jawaban: bahan pembicaraan banyak orang
Pembahasan: Idiom ‘buah bibir’ berarti sesuatu yang menjadi topik atau bahan pembicaraan banyak orang.
7. Kalimat yang menggunakan tanda koma (,) dengan tepat adalah…
- A. Oleh karena itu, kita harus patuh pada aturan.
- B. Dia memang pandai, tetapi malas belajar.
- C. Ibu membeli sayur, buah, dan daging di pasar.
- D. Saya ingin pergi ke Bandung, sekarang.
Jawaban: Ibu membeli sayur, buah, dan daging di pasar.
Pembahasan: Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian yang lebih dari dua. Dalam pilihan ini, koma memisahkan ‘sayur’ dan ‘buah’ sebelum konjungsi ‘dan’.
8. Manakah kalimat berikut yang mengandung konjungsi intrakalimat?
- A. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
- B. Ayah membaca koran ketika ibu memasak di dapur.
- C. Dia belajar giat; namun, hasilnya belum maksimal.
- D. Dengan demikian, masalah ini dapat diselesaikan.
Jawaban: Ayah membaca koran ketika ibu memasak di dapur.
Pembahasan: Konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa dalam satu kalimat majemuk. Kata ‘ketika’ menghubungkan klausa ‘Ayah membaca koran’ dan ‘ibu memasak di dapur’. Konjungsi lain seperti ‘oleh karena itu’, ‘namun’, dan ‘dengan demikian’ adalah konjungsi antarkalimat.
9. Bacalah kutipan teks berikut:
‘Kemajuan teknologi informasi telah mengubah lanskap komunikasi global secara drastis. Berbagai platform media sosial muncul, memungkinkan individu untuk terhubung dengan siapa saja di belahan dunia mana pun. Namun, di balik kemudahan ini, muncul pula tantangan baru, seperti penyebaran informasi palsu dan isu privasi data.’
Simpulan yang tepat dari kutipan teks tersebut adalah…
- A. Teknologi informasi hanya membawa dampak negatif.
- B. Media sosial adalah platform terbaik untuk komunikasi global.
- C. Penyebaran informasi palsu adalah masalah utama teknologi informasi.
- D. Kemajuan teknologi informasi membawa kemudahan komunikasi sekaligus tantangan penyebaran hoaks dan isu privasi.
Jawaban: Kemajuan teknologi informasi membawa kemudahan komunikasi sekaligus tantangan penyebaran hoaks dan isu privasi.
Pembahasan: Kutipan teks membahas dua sisi kemajuan teknologi informasi: kemudahan komunikasi dan tantangan yang menyertainya (informasi palsu dan privasi data). Simpulan harus mencakup kedua aspek ini.
10. Kata ‘menganalisa’ tidak baku. Bentuk baku dari kata tersebut adalah…
- A. menganalisis
- B. menganalisa
- C. analisa
- D. analisis
Jawaban: menganalisis
Pembahasan: Kata baku dari ‘menganalisa’ adalah ‘menganalisis’. Kata dasar ‘analisis’ ketika diberi imbuhan me- akan menjadi ‘menganalisis’, bukan ‘menganalisa’.
11. Penulisan gelar yang benar adalah…
- A. Dr Andika, SH, M.Hum.
- B. Dr. Andika, SH. M.Hum.
- C. Dr. Andika, S.H., M.Hum.
- D. Dr. Andika S.H. M.Hum.
Jawaban: Dr. Andika, S.H., M.Hum.
Pembahasan: Penulisan gelar yang benar adalah menggunakan titik setelah singkatan gelar dan koma sebagai pemisah antar gelar, serta spasi setelah titik pada gelar pertama. Dr. Andika, S.H., M.Hum. adalah format yang benar.
12. Kalimat yang menggunakan kata penghubung ‘bahwa’ secara tepat adalah…
- A. Dia merasa bahwa dia tidak sanggup.
- B. Saya tidak tahu bahwa apakah dia datang.
- C. Pemerintah mengumumkan bahwa harga BBM akan naik bulan depan.
- D. Dia mengatakan bahwa dan dia akan datang.
Jawaban: Pemerintah mengumumkan bahwa harga BBM akan naik bulan depan.
Pembahasan: Kata ‘bahwa’ digunakan untuk memperkenalkan anak kalimat yang menyatakan isi atau objek dari suatu pernyataan atau perbuatan. Dalam pilihan ini, ‘bahwa’ memperkenalkan isi pengumuman pemerintah.
13. Pernyataan berikut yang merupakan fakta adalah…
- A. Masa depan bangsa ini sangat cerah.
- B. Menurut saya, dia adalah orang terbaik.
- C. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.
- D. Tahun depan, ekonomi akan membaik.
Jawaban: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.
Pembahasan: Fakta adalah sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya. ‘Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia’ adalah pernyataan yang benar dan dapat diverifikasi. Pilihan lain adalah opini atau prediksi.
14. Perhatikan kalimat berikut:
‘Meskipun hasil penelitiannya sudah dipublikasikan, tetapi masih banyak pihak yang meragukannya.’
Kalimat tersebut tidak efektif karena…
- A. Subjek tidak jelas.
- B. Terdapat dua konjungsi yang bermakna sama.
- C. Predikat tidak memiliki objek.
- D. Ada penggunaan kata yang tidak baku.
Jawaban: Terdapat dua konjungsi yang bermakna sama.
Pembahasan: Kalimat tersebut menggunakan ‘Meskipun’ dan ‘tetapi’ secara bersamaan, padahal keduanya memiliki makna pertentangan yang serupa. Penggunaan salah satunya saja sudah cukup untuk menyampaikan maksud kalimat.
15. Kata yang memiliki makna denotatif adalah…
- A. bunga desa
- B. tangan kanan
- C. meja
- D. jatuh hati
Jawaban: meja
Pembahasan: Makna denotatif adalah makna sebenarnya atau makna lugas. ‘Meja’ memiliki makna sebenarnya sebagai perabot. Sedangkan ‘bunga desa’, ‘tangan kanan’, dan ‘jatuh hati’ adalah idiom atau ungkapan yang memiliki makna konotatif.
16. Cermati kalimat berikut: ‘Bagi seluruh mahasiswa diharapkan untuk segera mendaftar ulang.’ Kesalahan pada kalimat tersebut adalah…
- A. Tidak adanya subjek.
- B. Penggunaan preposisi ‘bagi’ yang tidak tepat.
- C. Verba ‘diharapkan’ kurang tepat.
- D. Tidak ada objek dalam kalimat.
Jawaban: Penggunaan preposisi ‘bagi’ yang tidak tepat.
Pembahasan: Kalimat tersebut tidak efektif karena penggunaan preposisi ‘bagi’ di awal kalimat yang membuat subjek menjadi tidak jelas dan terkesan pleonastis. Seharusnya langsung ‘Seluruh mahasiswa diharapkan untuk segera mendaftar ulang.’
17. Kutipan teks yang termasuk dalam jenis argumentasi adalah…
- A. Sore itu, hujan turun dengan derasnya. Angin bertiup kencang, membuat dahan-dahan pohon bergoyang hebat. Petir menyambar-nyambar di kejauhan.
- B. Pemerintah harus segera meninjau ulang kebijakan impor beras. Data menunjukkan bahwa produksi beras dalam negeri masih mencukupi untuk kebutuhan nasional. Impor beras hanya akan merugikan petani lokal dan menekan harga jual.
- C. Seorang anak laki-laki bernama Budi pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Di tengah jalan, ia bertemu dengan seekor harimau yang kelaparan.
- D. Pencemaran udara di Jakarta semakin memprihatinkan. Kualitas udara seringkali berada pada kategori tidak sehat, terutama pada musim kemarau. Hal ini berdampak buruk bagi kesehatan warga.
Jawaban: Pemerintah harus segera meninjau ulang kebijakan impor beras. Data menunjukkan bahwa produksi beras dalam negeri masih mencukupi untuk kebutuhan nasional. Impor beras hanya akan merugikan petani lokal dan menekan harga jual.
Pembahasan: Teks argumentasi bertujuan meyakinkan pembaca dengan menyajikan alasan, bukti, dan data untuk mendukung suatu pendapat atau klaim. Pilihan ini menyajikan klaim (pemerintah harus meninjau ulang kebijakan impor) dan didukung dengan alasan (produksi cukup, merugikan petani).
18. Kata ulang yang bermakna ‘saling’ terdapat pada kalimat…
- A. Anak-anak bermain di taman.
- B. Buku-buku itu tersusun rapi di rak.
- C. Mereka saling bersalam-salaman setelah Idulfitri.
- D. Dia pura-pura tidak tahu.
Jawaban: Mereka saling bersalam-salaman setelah Idulfitri.
Pembahasan: Kata ulang ‘bersalam-salaman’ memiliki makna saling melakukan sesuatu. Pilihan lain memiliki makna jamak atau intensitas.
19. Penulisan huruf kapital yang benar terdapat pada kalimat…
- A. Dia belajar bahasa inggris setiap hari.
- B. Saya lahir di pulau sumatra.
- C. Acara itu dilaksanakan pada tanggal 10 agustus.
- D. Para peserta berasal dari berbagai kota, antara lain Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Jawaban: Para peserta berasal dari berbagai kota, antara lain Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Pembahasan: Huruf kapital digunakan untuk nama kota. ‘Jakarta’, ‘Surabaya’, dan ‘Medan’ adalah nama kota sehingga diawali huruf kapital. Pada pilihan lain, ‘bahasa inggris’ seharusnya ‘Bahasa Inggris’, ‘pulau sumatra’ seharusnya ‘Pulau Sumatra’, dan ‘tanggal 10 agustus’ seharusnya ‘tanggal 10 Agustus’.
20. Kalimat pasif ditandai dengan penggunaan imbuhan…
- A. me-
- B. ber-
- C. di- atau ter-
- D. pe-
Jawaban: di- atau ter-
Pembahasan: Kalimat pasif umumnya menggunakan imbuhan ‘di-‘ (misalnya ‘dimakan’, ‘ditulis’) atau ‘ter-‘ (misalnya ‘terjatuh’, ‘terbawa’). Imbuhan ‘me-‘ digunakan untuk kalimat aktif.
21. Apa fungsi utama dari kalimat utama dalam sebuah paragraf?
Jawaban: Menyampaikan ide pokok atau gagasan utama paragraf.
Pembahasan: Kalimat utama berfungsi sebagai inti dari sebuah paragraf, yang di dalamnya terkandung ide pokok atau gagasan utama yang kemudian akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat penjelas.
22. Sebutkan dua jenis kalimat majemuk!
Jawaban: Kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Pembahasan: Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang klausa-klausanya memiliki kedudukan yang sama, dihubungkan oleh konjungsi setara. Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang klausa-klausanya tidak memiliki kedudukan yang sama, di mana ada klausa utama dan klausa anak, dihubungkan oleh konjungsi bertingkat.
23. Perbaiki kalimat berikut agar baku: ‘Setiap mahasiswa harus menyadari akan pentingnya disiplin.’
Jawaban: Setiap mahasiswa harus menyadari pentingnya disiplin.
Pembahasan: Kata ‘menyadari’ tidak memerlukan preposisi ‘akan’. Frasa ‘menyadari pentingnya’ sudah cukup efektif dan baku.
24. Apa perbedaan antara ejaan ‘di’ sebagai awalan dan ‘di’ sebagai kata depan?
Jawaban: ‘Di’ sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata dasarnya (misalnya ‘ditulis’, ‘dimakan’), sedangkan ‘di’ sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan menunjukkan tempat atau waktu (misalnya ‘di rumah’, ‘di sana’).
Pembahasan: Perbedaan ini sangat penting dalam PUEBI. ‘Di-‘ sebagai awalan membentuk kata kerja pasif, sementara ‘di’ sebagai preposisi menunjukkan lokasi atau arah.
25. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kohesi dan koherensi dalam sebuah teks!
Jawaban: Kohesi adalah kepaduan bentuk dalam teks yang ditunjukkan oleh hubungan antarunsur, seperti penggunaan kata ganti, konjungsi, atau pengulangan kata. Koherensi adalah kepaduan makna atau gagasan antarbagian teks, sehingga teks tersebut mudah dipahami dan memiliki alur logis.
Pembahasan: Kohesi merujuk pada aspek formal atau bentuk linguistik, sedangkan koherensi merujuk pada aspek semantis atau makna yang membuat teks menjadi padu secara gagasan.
26. Jelaskan peran penting PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dalam penulisan karya ilmiah dan bagaimana kesalahan penerapan PUEBI dapat memengaruhi kualitas sebuah tulisan!
Jawaban: PUEBI sangat penting dalam penulisan karya ilmiah karena menjamin keseragaman dan ketepatan ejaan, tanda baca, penulisan kata, dan penggunaan unsur serapan. Dalam konteks karya ilmiah, PUEBI berfungsi sebagai standar baku yang memastikan tulisan mudah dipahami, kredibel, dan profesional. Kesalahan penerapan PUEBI dapat memengaruhi kualitas tulisan secara signifikan. Pertama, mengurangi kredibilitas penulis dan karya ilmiah itu sendiri, karena menunjukkan kurangnya ketelitian dan penguasaan bahasa. Kedua, dapat menimbulkan ambiguitas atau kesalahpahaman makna, terutama pada penggunaan tanda baca yang keliru. Ketiga, membuat tulisan terlihat tidak profesional dan kurang serius, yang pada akhirnya dapat mengurangi daya tarik dan penerimaan pembaca atau penilai terhadap karya ilmiah tersebut. Oleh karena itu, penguasaan PUEBI adalah prasyarat fundamental bagi setiap penulis karya ilmiah.
Pembahasan: Jawaban harus mencakup definisi peran PUEBI dan dampak negatif dari kesalahan penerapannya terhadap kredibilitas, kejelasan, dan profesionalisme tulisan ilmiah.
27. Analisis sebuah paragraf yang tidak padu (kohesi dan koherensi lemah). Berikan contoh paragraf tersebut, lalu jelaskan mengapa paragraf tersebut tidak padu dan bagaimana cara memperbaikinya.
Jawaban: Contoh paragraf tidak padu:
‘Pendidikan adalah kunci masa depan. Banyak siswa kesulitan belajar daring. Harga minyak dunia terus naik. Pemerintah harus lebih memperhatikan kualitas guru. Internet menjadi kebutuhan pokok.’
Analisis:
Paragraf ini tidak padu baik secara kohesi maupun koherensi. Dari segi kohesi, tidak ada penggunaan kata penghubung, kata ganti, atau pengulangan kata yang mengikat kalimat-kalimatnya. Setiap kalimat berdiri sendiri tanpa hubungan gramatikal yang jelas. Dari segi koherensi, setiap kalimat membahas topik yang berbeda-beda (pendidikan, kesulitan belajar daring, harga minyak, kualitas guru, internet) sehingga tidak ada satu pun gagasan utama yang dikembangkan. Alur logis antar kalimat pun tidak ada.
Cara memperbaiki:
Untuk memperbaikinya, harus dipilih satu ide pokok, lalu kalimat-kalimat lain dikembangkan untuk mendukung ide pokok tersebut, dengan menggunakan konjungsi dan repetisi yang tepat. Misalnya, jika ide pokoknya adalah ‘Pendidikan adalah kunci masa depan’, maka kalimat-kalimat selanjutnya harus menjelaskan bagaimana pendidikan berperan, tantangan dalam pendidikan, atau solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dengan menggunakan kata penghubung yang relevan seperti ‘oleh karena itu’, ‘selain itu’, ‘namun’, dll.
Pembahasan: Jawaban harus menyertakan contoh paragraf yang tidak padu, analisis mendalam mengapa tidak padu (baik kohesi maupun koherensi), dan langkah-langkah konkret untuk memperbaikinya.
28. Bagaimana cara mengidentifikasi ide pokok dalam sebuah paragraf? Jelaskan setidaknya tiga strategi yang bisa digunakan!
Jawaban: Mengidentifikasi ide pokok adalah keterampilan penting dalam memahami teks. Berikut tiga strategi:
1. **Mencari Kalimat Utama**: Ide pokok seringkali terdapat dalam kalimat utama, yang biasanya terletak di awal, akhir, atau awal dan akhir paragraf (paragraf campuran). Bacalah kalimat pertama dan terakhir dengan cermat, lalu periksa apakah kalimat-kalimat lain mendukungnya.
2. **Perhatikan Kata Kunci atau Topik Berulang**: Ide pokok sering diulang-ulang atau diwakili oleh kata kunci yang muncul beberapa kali dalam paragraf. Perhatikan kata atau frasa yang paling sering disebut atau yang menjadi fokus pembicaraan.
3. **Membuat Ringkasan Singkat**: Setelah membaca seluruh paragraf, coba buat ringkasan satu kalimat tentang apa yang paling penting atau yang sedang dibahas. Kalimat ringkasan inilah yang kemungkinan besar adalah ide pokoknya. Strategi ini membantu menyaring informasi dan menemukan inti bahasan.
Pembahasan: Jawaban harus menjelaskan secara rinci setidaknya tiga strategi efektif untuk menemukan ide pokok, seperti mencari kalimat utama, mengidentifikasi kata kunci, dan membuat ringkasan.
29. Jelaskan perbedaan antara kalimat efektif dan kalimat tidak efektif! Berikan masing-masing satu contoh kalimat untuk memperjelas!
Jawaban: Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan, pesan, atau informasi secara tepat, ringkas, jelas, dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Kalimat ini memenuhi kaidah kebahasaan, tidak ambigu, dan tidak boros kata.
Contoh kalimat efektif: ‘Mahasiswa mengerjakan tugas itu dengan cepat.’
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang gagal menyampaikan gagasan secara tepat, seringkali karena mengandung pemborosan kata, ketidakjelasan makna, ambigu, atau tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan. Hal ini bisa membuat pembaca kesulitan memahami maksud penulis.
Contoh kalimat tidak efektif: ‘Bagi seluruh mahasiswa diharapkan untuk segera menyelesaikan daripada tugas itu dengan secepat mungkin.’
Pembahasan: Jawaban harus mendefinisikan kalimat efektif dan tidak efektif, serta memberikan contoh yang jelas untuk masing-masing, menyoroti perbedaan dalam kejelasan, keringkasan, dan kepatuhan pada kaidah.
30. Bagaimana penggunaan tanda baca koma (,) dapat memengaruhi makna suatu kalimat? Berikan satu contoh kalimat yang maknanya berubah karena perbedaan penempatan koma!
Jawaban: Penggunaan tanda baca koma (,) sangat vital dalam menentukan makna suatu kalimat karena koma berfungsi sebagai penanda jeda, pemisah unsur-unsur, atau penanda anak kalimat. Penempatan koma yang salah dapat mengubah struktur kalimat dan akibatnya, mengubah interpretasi makna secara drastis.
Contoh:
1. ‘Saya tidak mau pergi, Ibu.’ (Artinya: Saya menolak ajakan untuk pergi kepada Ibu).
2. ‘Saya tidak mau, pergi Ibu.’ (Artinya: Saya menolak pergi, dan kalimat ini ditujukan kepada Ibu yang mungkin sedang pergi).
Dalam contoh di atas, perbedaan letak koma setelah ‘pergi’ atau ‘mau’ mengubah siapa yang diajak bicara atau apa yang ditolak, menunjukkan betapa krusialnya penempatan koma dalam menyampaikan pesan yang tepat.
Pembahasan: Jawaban harus menjelaskan fungsi koma dan bagaimana penempatan yang berbeda dapat mengubah makna kalimat, disertai dengan contoh konkret yang menunjukkan perubahan makna tersebut.
31. Jodohkanlah kata-kata berikut dengan makna idiomatisnya yang tepat!
Jawaban: 1-C, 2-A, 3-D, 4-B
Pembahasan: Setiap idiom memiliki makna kiasan tertentu yang tidak dapat diartikan secara harfiah. ‘Kambing hitam’ berarti orang yang disalahkan, ‘Banting tulang’ berarti bekerja keras, ‘Anak emas’ berarti anak kesayangan, dan ‘Meja hijau’ berarti pengadilan.
32. Jodohkanlah jenis paragraf berikut dengan ciri-ciri utamanya!
Jawaban: 1-B, 2-C, 3-A, 4-D
Pembahasan: Setiap jenis paragraf memiliki ciri khas dalam pengembangannya. Deskripsi menggambarkan objek secara rinci. Narasi menceritakan urutan peristiwa. Eksposisi menjelaskan atau memaparkan informasi. Argumentasi menyajikan alasan untuk meyakinkan.