Contoh Soal UAS Kimia Kelas 11 SMA Semester 2

Posted on

Contoh Soal UAS Kimia Kelas 11 SMA Semester 2

Menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS) Kimia kelas 11 SMA semester 2 bisa menjadi tantangan, namun dengan persiapan yang tepat, Anda pasti bisa meraih hasil terbaik. Artikel ini menyajikan kumpulan contoh soal UAS Kimia kelas 11 semester 2 yang komprehensif, dirancang untuk membantu siswa menguji pemahaman mereka terhadap materi-materi penting seperti larutan penyangga, hidrolisis garam, Ksp, elektrokimia, dan senyawa karbon. Latihan soal adalah kunci untuk menguasai konsep-konsep kimia yang kompleks, meningkatkan kecepatan menjawab, dan membangun kepercayaan diri. Dengan mengerjakan soal-soal ini, Anda tidak hanya akan mereview materi secara efektif tetapi juga terbiasa dengan format soal ujian sesungguhnya. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengukur kesiapan Anda dan mengidentifikasi area yang perlu diperdalam sebelum hari H ujian. Mari persiapkan diri dengan maksimal untuk nilai Kimia yang cemerlang!


Latihan Soal Contoh Soal UAS Kimia Kelas 11 SMA Semester 2

1. Larutan penyangga dapat mempertahankan pH-nya meskipun ditambahkan sedikit asam atau basa kuat. Komponen utama yang harus ada dalam larutan penyangga asam adalah…

  • A. Asam lemah dan basa konjugasinya
  • B. Basa lemah dan asam konjugasinya
  • C. Asam kuat dan garamnya
  • D. Basa kuat dan garamnya

2. Campuran berikut yang dapat membentuk larutan penyangga adalah…

  • A. 100 mL HCl 0,1 M dengan 100 mL NaOH 0,1 M
  • B. 100 mL H2SO4 0,1 M dengan 100 mL KOH 0,2 M
  • C. 100 mL CH3COOH 0,2 M dengan 50 mL NaOH 0,2 M
  • D. 100 mL NH3 0,1 M dengan 100 mL HCl 0,2 M

3. Jika diketahui Ka CH3COOH = 10^-5, pH larutan yang mengandung 0,1 M CH3COOH dan 0,1 M CH3COONa adalah…

  • A. 4
  • B. 5
  • C. 6
  • D. 7

4. Garam berikut yang jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis total dan bersifat netral adalah…

  • A. NaCl
  • B. NH4Cl
  • C. CH3COONH4
  • D. K2SO4

5. Garam Na2CO3 dilarutkan dalam air. Larutan yang terbentuk akan bersifat…

  • A. Asam, karena ion Na+ mengalami hidrolisis
  • B. Basa, karena ion CO3^2- mengalami hidrolisis
  • C. Netral, karena tidak ada ion yang terhidrolisis
  • D. Asam, karena ion CO3^2- mengalami hidrolisis

6. Jika kelarutan Ag2CrO4 dalam air adalah s mol/L, maka nilai Ksp Ag2CrO4 adalah…

  • A. s^2
  • B. 2s^2
  • C. s^3
  • D. 4s^3

7. Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 1,8 x 10^-11. Kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan NaOH 0,01 M adalah…

  • A. 1,8 x 10^-7 M
  • B. 1,8 x 10^-9 M
  • C. 1,8 x 10^-5 M
  • D. 1,3 x 10^-4 M

8. Reaksi berikut yang menunjukkan reaksi endoterm adalah…

  • A. Pembakaran metana: CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l) ΔH = -890 kJ
  • B. Penguapan air: H2O(l) → H2O(g) ΔH = +44 kJ
  • C. Pembentukan air: H2(g) + 1/2O2(g) → H2O(l) ΔH = -285,8 kJ
  • D. Reaksi netralisasi: HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = -57,3 kJ

9. Diketahui data energi ikatan rata-rata (kJ/mol): C-H = 413, C-C = 348, C=C = 614, H-H = 436. Perubahan entalpi pada reaksi C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g) adalah…

  • A. +124 kJ
  • B. +280 kJ
  • C. -280 kJ
  • D. -124 kJ

10. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan laju reaksi adalah, kecuali…

  • A. Peningkatan konsentrasi reaktan
  • B. Penurunan suhu
  • C. Penambahan katalis
  • D. Peningkatan luas permukaan sentuh

11. Dari reaksi A + B → C, diperoleh data sebagai berikut: Jika [A] dinaikkan 2 kali dan [B] tetap, laju reaksi menjadi 2 kali. Jika [A] tetap dan [B] dinaikkan 2 kali, laju reaksi menjadi 4 kali. Orde reaksi total adalah…

  • A. 1
  • B. 2
  • C. 0
  • D. 3

12. Pada reaksi kesetimbangan: 2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g) ΔH = -198 kJ. Untuk mendapatkan SO3 yang lebih banyak, tindakan yang paling tepat adalah…

  • A. Menurunkan suhu dan menurunkan tekanan
  • B. Menaikkan suhu dan menurunkan tekanan
  • C. Menurunkan suhu dan menaikkan tekanan
  • D. Menaikkan suhu dan menaikkan tekanan

13. Persamaan tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) adalah…

  • A. [NH3]^2 / ([N2][H2]^3)
  • B. [N2][H2]^3 / [NH3]^2
  • C. [NH3] / ([N2][H2])
  • D. [NH3]^2 / ([N2]+[H2]^3)

14. Pada sel volta, elektroda yang bertindak sebagai anoda mengalami reaksi…

  • A. Oksidasi
  • B. Reduksi
  • C. Netralisasi
  • D. Disproporsionasi

15. Diketahui potensial standar elektroda: Zn^2+/Zn = -0,76 V dan Cu^2+/Cu = +0,34 V. Potensial sel standar (E^o sel) untuk sel volta yang disusun dari kedua elektroda tersebut adalah…

  • A. -1,10 V
  • B. -0,42 V
  • C. +1,10 V
  • D. +0,42 V

16. Pada elektrolisis leburan NaCl dengan elektroda inert, reaksi yang terjadi di katoda adalah…

  • A. 2Cl- → Cl2 + 2e-
  • B. Na+ + e- → Na
  • C. 2H2O + 2e- → H2 + 2OH-
  • D. 2H2O → O2 + 4H+ + 4e-

17. Senyawa karbon dengan rumus C4H10O memiliki beberapa isomer. Salah satu isomer yang merupakan golongan eter adalah…

  • A. Butanol
  • B. 2-Metil-1-propanol
  • C. 2-Butanol
  • D. Dietil eter

18. Gugus fungsi -COOH adalah ciri khas dari senyawa…

  • A. Alkohol
  • B. Asam karboksilat
  • C. Keton
  • D. Ester

19. Reaksi antara propanol dengan asam sulfat pekat pada suhu tinggi akan menghasilkan…

  • A. Propena
  • B. Propanon
  • C. Propanal
  • D. Propana

20. Nama IUPAC untuk senyawa CH3-CH2-CO-CH3 adalah…

  • A. Butanal
  • B. Butanon
  • C. 2-Butanol
  • D. Asam butanoat

21. Jelaskan fungsi larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari atau industri.

22. Sebutkan perbedaan antara hidrolisis sebagian dan hidrolisis total.

23. Bagaimana pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan suatu senyawa ionik?

24. Tuliskan 3 faktor yang memengaruhi laju reaksi beserta penjelasannya singkat.

25. Apa perbedaan mendasar antara sel volta dan sel elektrolisis?

26. Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = 10^-5) dicampur dengan 100 mL larutan CH3COONa 0,1 M. Hitunglah pH larutan yang terbentuk. Jelaskan juga mengapa larutan tersebut dapat mempertahankan pH-nya.

27. Jelaskan konsep hidrolisis garam dan berikan contoh garam yang mengalami hidrolisis kation, anion, serta hidrolisis total.

28. Senyawa AgCl memiliki Ksp = 1,8 x 10^-10 pada suhu tertentu. a. Hitunglah kelarutan AgCl dalam air murni. b. Hitunglah kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,01 M. c. Bandingkan dan jelaskan hasil kelarutan pada poin a dan b.

29. Jelaskan hukum Hess dan bagaimana penerapannya untuk menentukan perubahan entalpi suatu reaksi yang sulit diukur secara langsung. Berikan satu contoh ilustrasi.

30. Gambarlah struktur 3-pentanon dan jelaskan bagaimana senyawa tersebut dapat dibedakan dari pentanal menggunakan uji kimia sederhana (misalnya uji Tollens atau Fehling).

31. Jodohkan senyawa karbon berikut dengan gugus fungsinya yang tepat!

Cocokkan data berikut:

  • Etanol — Alkohol
  • Propanon — Keton
  • Asam Etanoat — Asam Karboksilat
  • Etil etanoat — Ester

32. Jodohkan istilah kimia berikut dengan definisi yang sesuai!

Cocokkan data berikut:

  • Larutan Penyangga — Larutan yang mempertahankan pH
  • Hidrolisis — Reaksi penguraian garam oleh air
  • Ksp — Hasil kali kelarutan
  • Sel Volta — Sel elektrokimia yang menghasilkan listrik

Kunci Jawaban dan Pembahasan

No. 1 (Multiple Choice)

A. Asam lemah dan basa konjugasinya

No. 2 (Multiple Choice)

C. 100 mL CH3COOH 0,2 M dengan 50 mL NaOH 0,2 M

No. 3 (Multiple Choice)

B. 5

No. 4 (Multiple Choice)

C. CH3COONH4

No. 5 (Multiple Choice)

B. Basa, karena ion CO3^2- mengalami hidrolisis

No. 6 (Multiple Choice)

D. 4s^3

No. 7 (Multiple Choice)

A. 1,8 x 10^-7 M

No. 8 (Multiple Choice)

B. H2O(l) → H2O(g) ΔH = +44 kJ

No. 9 (Multiple Choice)

D. -124 kJ

No. 10 (Multiple Choice)

B. Penurunan suhu

No. 11 (Multiple Choice)

D. 3

No. 12 (Multiple Choice)

C. Menurunkan suhu dan menaikkan tekanan

No. 13 (Multiple Choice)

A. [NH3]^2 / ([N2][H2]^3)

No. 14 (Multiple Choice)

A. Oksidasi

No. 15 (Multiple Choice)

C. +1,10 V

No. 16 (Multiple Choice)

B. Na+ + e- → Na

No. 17 (Multiple Choice)

D. Dietil eter

No. 18 (Multiple Choice)

B. Asam karboksilat

No. 19 (Multiple Choice)

A. Propena

No. 20 (Multiple Choice)

B. Butanon

No. 21 (Short Answer)

Larutan penyangga memiliki banyak fungsi, antara lain: menjaga pH darah agar stabil pada rentang 7,35-7,45; digunakan dalam industri makanan dan farmasi untuk menjaga stabilitas produk; serta dalam analisis kimia untuk menjaga pH tetap konstan.

No. 22 (Short Answer)

Hidrolisis sebagian terjadi jika hanya kation atau anion dari garam yang bereaksi dengan air (misal garam dari asam kuat-basa lemah atau asam lemah-basa kuat). Hidrolisis total terjadi jika kedua ion (kation dan anion) dari garam bereaksi dengan air (misal garam dari asam lemah-basa lemah).

No. 23 (Short Answer)

Penambahan ion senama (ion yang sama dengan salah satu ion penyusun senyawa) akan menurunkan kelarutan senyawa ionik tersebut. Hal ini sesuai dengan prinsip Le Chatelier, di mana penambahan konsentrasi salah satu produk akan menggeser kesetimbangan ke arah reaktan (padatan), sehingga kelarutan berkurang.

No. 24 (Short Answer)

1. Konsentrasi: Semakin tinggi konsentrasi reaktan, semakin banyak partikel yang bertumbukan, sehingga laju reaksi meningkat. 2. Suhu: Kenaikan suhu meningkatkan energi kinetik partikel, sehingga frekuensi dan energi tumbukan efektif meningkat, mempercepat laju reaksi. 3. Luas Permukaan Sentuh: Semakin luas permukaan sentuh, semakin banyak area yang tersedia untuk tumbukan, sehingga laju reaksi meningkat.

No. 25 (Short Answer)

Sel volta (galvani) adalah sel elektrokimia yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik secara spontan. Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia melalui reaksi redoks non-spontan yang dipaksakan.

No. 26 (Essay)

1. **Menghitung pH:**
Mol CH3COOH = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol
Mol CH3COONa = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol (berarti mol CH3COO- = 10 mmol)
Ini adalah larutan penyangga asam karena mengandung asam lemah (CH3COOH) dan basa konjugasinya (CH3COO-).
[H+] = Ka x (mol asam / mol garam)
[H+] = 10^-5 x (10 mmol / 10 mmol)
[H+] = 10^-5 M
pH = -log[H+] = -log(10^-5) = 5

2. **Penjelasan kemampuan mempertahankan pH:**
Larutan ini dapat mempertahankan pH-nya karena mengandung pasangan asam-basa konjugasi. Jika ditambahkan sedikit asam (H+), ion H+ akan bereaksi dengan basa konjugasi (CH3COO-) membentuk asam lemah (CH3COOH), sehingga H+ tidak menumpuk dan pH tidak turun drastis. Jika ditambahkan sedikit basa (OH-), ion OH- akan bereaksi dengan asam lemah (CH3COOH) membentuk air dan basa konjugasi (CH3COO-), sehingga OH- tidak menumpuk dan pH tidak naik drastis. Reaksi-reaksi ini menetralkan penambahan asam atau basa.

No. 27 (Essay)

**Konsep Hidrolisis Garam:**
Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam oleh air, di mana ion-ion dari garam (kation atau anion) bereaksi dengan molekul air (H2O) untuk membentuk kembali asam dan/atau basa pembentuknya. Reaksi ini dapat menyebabkan perubahan pH larutan (menjadi asam atau basa) atau tetap netral, tergantung pada kekuatan relatif asam dan basa pembentuk garam.

**Contoh Garam:**
1. **Hidrolisis Kation (Garam dari Asam Kuat + Basa Lemah):** Kation dari basa lemah akan bereaksi dengan air menghasilkan H+, sehingga larutan bersifat asam.
Contoh: NH4Cl
Reaksi: NH4+(aq) + H2O(l) ⇌ NH3(aq) + H3O+(aq)

2. **Hidrolisis Anion (Garam dari Asam Lemah + Basa Kuat):** Anion dari asam lemah akan bereaksi dengan air menghasilkan OH-, sehingga larutan bersifat basa.
Contoh: CH3COONa
Reaksi: CH3COO-(aq) + H2O(l) ⇌ CH3COOH(aq) + OH-(aq)

3. **Hidrolisis Total (Garam dari Asam Lemah + Basa Lemah):** Kedua ion (kation dan anion) akan bereaksi dengan air. Sifat larutan (asam, basa, atau netral) ditentukan oleh perbandingan Ka dan Kb dari asam dan basa pembentuknya.
Contoh: CH3COONH4
Reaksi: NH4+(aq) + H2O(l) ⇌ NH3(aq) + H3O+(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l) ⇌ CH3COOH(aq) + OH-(aq)

No. 28 (Essay)

Reaksi kesetimbangan AgCl: AgCl(s) ⇌ Ag+(aq) + Cl-(aq)
Ksp = [Ag+][Cl-]

a. **Kelarutan AgCl dalam air murni:**
Misalkan kelarutan AgCl = s mol/L.
Maka [Ag+] = s dan [Cl-] = s.
Ksp = s * s = s^2
1,8 x 10^-10 = s^2
s = √(1,8 x 10^-10) ≈ 1,34 x 10^-5 mol/L
Jadi, kelarutan AgCl dalam air murni adalah 1,34 x 10^-5 mol/L.

b. **Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,01 M:**
Larutan NaCl 0,01 M menyediakan ion Cl- sebanyak 0,01 M.
Misalkan kelarutan AgCl dalam NaCl 0,01 M adalah s’ mol/L.
Maka [Ag+] = s’ dan [Cl-] = s’ + 0,01 (dari NaCl).
Karena s’ sangat kecil dibandingkan 0,01, maka [Cl-] ≈ 0,01 M.
Ksp = [Ag+][Cl-]
1,8 x 10^-10 = s’ * (0,01)
s’ = 1,8 x 10^-10 / 0,01 = 1,8 x 10^-8 mol/L
Jadi, kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,01 M adalah 1,8 x 10^-8 mol/L.

c. **Perbandingan dan Penjelasan:**
Kelarutan AgCl dalam air murni (1,34 x 10^-5 mol/L) lebih besar dibandingkan kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,01 M (1,8 x 10^-8 mol/L).
Hal ini terjadi karena adanya efek ion senama. Larutan NaCl menyediakan ion Cl- yang merupakan ion senama dengan salah satu ion penyusun AgCl. Menurut prinsip Le Chatelier, peningkatan konsentrasi ion Cl- akan menggeser kesetimbangan AgCl(s) ⇌ Ag+(aq) + Cl-(aq) ke arah kiri (pembentukan padatan AgCl), sehingga jumlah AgCl yang larut (kelarutan) akan berkurang.

No. 29 (Essay)

**Hukum Hess:**
Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi (ΔH) suatu reaksi hanya bergantung pada keadaan awal (reaktan) dan keadaan akhir (produk) reaksi, tidak bergantung pada jalannya reaksi atau tahapan-tahapan yang dilalui. Dengan kata lain, jika suatu reaksi dapat berlangsung melalui beberapa tahapan, maka total perubahan entalpi reaksi tersebut adalah jumlah perubahan entalpi dari setiap tahapan.

**Penerapan untuk Reaksi Sulit:**
Hukum Hess sangat berguna untuk menentukan perubahan entalpi reaksi yang sulit atau tidak mungkin diukur secara langsung di laboratorium. Misalnya, reaksi pembentukan senyawa yang tidak stabil atau reaksi yang berlangsung sangat lambat. Dalam kasus ini, kita dapat menggunakan data perubahan entalpi dari reaksi-reaksi lain yang sudah diketahui dan dapat diukur, kemudian menggabungkannya secara aljabar untuk mendapatkan perubahan entalpi reaksi yang diinginkan.

**Contoh Ilustrasi:**
Misalnya kita ingin mencari ΔH untuk reaksi pembentukan karbon monoksida (CO):
C(s) + 1/2 O2(g) → CO(g) ΔH = ?

Reaksi ini sulit diukur langsung karena karbon cenderung membentuk CO2. Namun, kita memiliki data reaksi berikut:
1. C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH1 = -393,5 kJ/mol
2. CO(g) + 1/2 O2(g) → CO2(g) ΔH2 = -283,0 kJ/mol

Untuk mendapatkan reaksi target, kita bisa memanipulasi reaksi 1 dan 2:
* Reaksi 1 tetap: C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH1 = -393,5 kJ/mol
* Reaksi 2 dibalik: CO2(g) → CO(g) + 1/2 O2(g) ΔH2′ = +283,0 kJ/mol (tanda ΔH berubah)

Sekarang, jumlahkan kedua reaksi yang telah dimanipulasi:
C(s) + O2(g) + CO2(g) → CO2(g) + CO(g) + 1/2 O2(g)

Batalkan spesi yang sama di kedua sisi:
C(s) + 1/2 O2(g) → CO(g)

Dan jumlahkan perubahan entalpinya:
ΔH = ΔH1 + ΔH2′
ΔH = -393,5 kJ/mol + 283,0 kJ/mol
ΔH = -110,5 kJ/mol

Jadi, perubahan entalpi pembentukan CO adalah -110,5 kJ/mol.

No. 30 (Essay)

**Struktur 3-pentanon:**
CH3-CH2-CO-CH2-CH3
(Atom C nomor 3 mengikat gugus karbonil, dengan dua gugus etil di kedua sisinya.)

**Perbedaan dengan Pentanal menggunakan Uji Kimia Sederhana:**

* **3-pentanon** adalah senyawa keton, sedangkan **pentanal** adalah senyawa aldehid.
* Aldehid (pentanal) memiliki gugus -CHO (karbonil yang terikat pada setidaknya satu atom hidrogen), yang dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat. Keton (3-pentanon) memiliki gugus -CO- (karbonil yang terikat pada dua gugus alkil), yang umumnya tidak mudah dioksidasi.

**Uji Tollens atau Uji Fehling:**
Kedua uji ini digunakan untuk membedakan aldehid dari keton.

1. **Uji Tollens (Pereaksi Tollens: Ag(NH3)2OH):**
* **Pentanal (aldehid):** Akan memberikan hasil positif. Gugus aldehid pada pentanal akan dioksidasi oleh ion Ag+ dari pereaksi Tollens menjadi asam karboksilat, dan ion Ag+ akan direduksi menjadi logam perak (Ag) yang mengendap pada dinding tabung reaksi membentuk ‘cermin perak’.
Reaksi: R-CHO + 2[Ag(NH3)2]+ + 3OH- → R-COO- + 2Ag(s) + 4NH3 + 2H2O
* **3-pentanon (keton):** Tidak akan bereaksi dengan pereaksi Tollens dan tidak akan membentuk cermin perak, karena keton tidak mudah dioksidasi.

2. **Uji Fehling (Pereaksi Fehling: Larutan CuSO4 dalam suasana basa dengan garam Rochelle):**
* **Pentanal (aldehid):** Akan memberikan hasil positif. Gugus aldehid pada pentanal akan dioksidasi, dan ion Cu2+ dari pereaksi Fehling akan direduksi menjadi endapan merah bata Cu2O.
Reaksi: R-CHO + 2Cu2+ (biru) + 5OH- → R-COO- + Cu2O(s) (merah bata) + 3H2O
* **3-pentanon (keton):** Tidak akan bereaksi dengan pereaksi Fehling dan tidak akan membentuk endapan merah bata.

No. 31 (Matching)

Etanol – Alkohol, Propanon – Keton, Asam Etanoat – Asam Karboksilat, Etil etanoat – Ester

No. 32 (Matching)

Larutan Penyangga – Larutan yang mempertahankan pH, Hidrolisis – Reaksi penguraian garam oleh air, Ksp – Hasil kali kelarutan, Sel Volta – Sel elektrokimia yang menghasilkan listrik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *