
Menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS) Akuntansi Keuangan Lanjutan di kelas 12 SMK semester 1 bisa menjadi tantangan tersendiri. Materi yang kompleks seperti akuntansi perusahaan persekutuan, persekutuan firma, persekutuan komanditer, likuidasi persekutuan, hingga akuntansi kantor pusat dan cabang memerlukan pemahaman mendalam serta latihan soal yang intensif. Artikel ini hadir sebagai solusi bagi Anda para siswa SMK kelas 12 jurusan akuntansi untuk mempersiapkan diri secara optimal. Kami menyajikan berbagai contoh soal UAS Akuntansi Keuangan Lanjutan semester 1, lengkap dengan kunci jawabannya, yang mencakup berbagai tipe soal mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga menjodohkan. Dengan berlatih menggunakan soal-soal ini, Anda akan lebih percaya diri dalam menghadapi ujian, mengidentifikasi area yang perlu diperkuat, dan pada akhirnya meraih nilai terbaik. Persiapkan diri Anda sekarang dan kuasai materi akuntansi keuangan lanjutan dengan mudah!
Soal Pilihan Ganda
- Persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dengan tujuan membagi keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha disebut…
a. Perseroan Terbatas
b. Persekutuan Komanditer
c. Perusahaan Dagang
d. Persekutuan Firma - Modal awal yang disetor oleh sekutu dalam bentuk aset non-kas harus dinilai sebesar…
a. Harga perolehan
b. Harga buku
c. Harga pasar wajar
d. Nilai residu - Pembagian laba rugi dalam persekutuan dapat didasarkan pada hal-hal berikut, kecuali…
a. Rasio modal
b. Rasio waktu
c. Gaji sekutu
d. Bunga modal - Jika seorang sekutu mengundurkan diri dan persekutuan membayar lebih dari saldo modalnya, selisihnya disebut…
a. Goodwill
b. Bonus untuk sekutu yang mengundurkan diri
c. Revaluasi aset
d. Defisit modal - Proses penghentian kegiatan usaha persekutuan dan pembubaran aset serta pelunasan kewajiban disebut…
a. Konsolidasi
b. Merger
c. Likuidasi
d. Reorganisasi - Dalam likuidasi persekutuan, prioritas pembayaran kewajiban adalah kepada…
a. Sekutu
b. Kreditor eksternal
c. Pemerintah (pajak)
d. Kreditor internal - Jika setelah penjualan aset dan pembayaran kewajiban, masih ada defisit modal sekutu, maka sekutu tersebut harus…
a. Diberi bonus
b. Menyetor tambahan kas
c. Dimaafkan defisitnya
d. Mengurangi bagian sekutu lain - Akun resiprokal yang digunakan oleh kantor pusat untuk mencatat transaksi dengan kantor cabang adalah…
a. Investasi pada Cabang
b. Kas Cabang
c. Utang Cabang
d. Piutang Cabang - Akun resiprokal yang digunakan oleh kantor cabang untuk mencatat transaksi dengan kantor pusat adalah…
a. Kas Pusat
b. Piutang Pusat
c. Kantor Pusat
d. Beban Pusat - Barang yang dikirim dari kantor pusat ke kantor cabang dicatat oleh kantor pusat dengan mendebit akun…
a. Penjualan Cabang
b. Investasi pada Cabang
c. Persediaan Barang Dagang
d. Biaya Pengiriman ke Cabang - Jika kantor pusat mengirim barang ke cabang dengan harga di atas biaya perolehan, maka selisihnya disebut…
a. Laba atas penjualan
b. Keuntungan antar perusahaan
c. Mark-up antar perusahaan
d. Cadangan keuntungan internal - Pendapatan dan beban kantor cabang dilaporkan dalam laporan laba rugi…
a. Kantor pusat saja
b. Kantor cabang saja
c. Konsolidasi kantor pusat dan cabang
d. Terpisah untuk masing-masing - Berikut ini adalah karakteristik Persekutuan Firma, kecuali…
a. Tanggung jawab sekutu tak terbatas
b. Didirikan dengan akta notaris
c. Mudah dalam pembubarannya
d. Setiap sekutu berhak bertindak atas nama persekutuan - Dalam pembentukan persekutuan, jika seorang sekutu menyetor aset berupa peralatan, maka peralatan tersebut harus dicatat sebesar…
a. Nilai buku sekutu
b. Harga perolehan sekutu
c. Nilai wajar saat disetor
d. Nilai sisa peralatan - Metode pembagian laba rugi persekutuan yang paling umum adalah berdasarkan…
a. Kesepakatan bersama
b. Rasio modal awal
c. Rasio modal akhir
d. Rasio pinjaman sekutu - Ketika sekutu baru masuk dengan membeli sebagian kepemilikan sekutu lama, maka transaksi ini…
a. Akan mempengaruhi total modal persekutuan
b. Tidak mempengaruhi total modal persekutuan
c. Akan meningkatkan modal persekutuan
d. Akan mengurangi modal persekutuan - Dalam likuidasi bertahap, dana kas yang tersedia setelah pembayaran kepada kreditor eksternal didistribusikan kepada sekutu berdasarkan…
a. Saldo modal akhir
b. Rasio laba rugi
c. Rencana distribusi kas
d. Kesepakatan sekutu - Akun “Investasi pada Cabang” di buku kantor pusat merupakan akun…
a. Pendapatan
b. Beban
c. Aset
d. Kewajiban - Laporan keuangan kantor cabang biasanya disiapkan untuk tujuan…
a. Pelaporan pajak
b. Pengambilan keputusan internal manajemen pusat
c. Publikasi kepada investor
d. Pelaporan kepada kreditor eksternal - Jika kantor cabang mengirim kas ke kantor pusat, maka kantor cabang akan mendebit akun…
a. Kas
b. Kantor Pusat
c. Piutang Kantor Pusat
d. Investasi pada Kantor Pusat
Soal Isian Singkat
- Sebutkan dua karakteristik utama persekutuan firma!
- Apa yang dimaksud dengan “goodwill” dalam konteks masuknya sekutu baru?
- Jelaskan perbedaan antara likuidasi sekaligus dan likuidasi bertahap!
- Sebutkan minimal dua alasan mengapa sebuah perusahaan mendirikan kantor cabang!
- Apa fungsi utama akun resiprokal “Kantor Pusat” di buku kantor cabang?
Soal Esai/Deskripsi
- Jelaskan secara rinci bagaimana laba atau rugi dibagikan kepada sekutu dalam sebuah persekutuan, termasuk berbagai metode yang dapat digunakan!
- Uraikan proses akuntansi untuk likuidasi persekutuan yang mengalami defisit modal pada salah satu sekutunya. Berikan contoh jurnal yang relevan!
- PT. Maju Bersama mendirikan kantor cabang di kota lain. Jelaskan bagaimana transaksi pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang dicatat di kedua belah pihak, baik jika dikirim dengan harga pokok maupun dengan harga di atas pokok!
- Sekutu A dan B membentuk persekutuan dengan modal masing-masing Rp100.000.000 dan Rp50.000.000. Laba bersih tahun ini adalah Rp60.000.000. Buatlah jurnal pembagian laba jika: a) Laba dibagi berdasarkan rasio modal awal. b) Sekutu A mendapat gaji Rp15.000.000, sisanya dibagi rata.
- Jelaskan konsep akun resiprokal dalam akuntansi kantor pusat dan cabang. Mengapa akun ini penting dan bagaimana cara rekonsiliasinya?
Soal Menjodohkan
Jodohkan istilah di kolom A dengan deskripsi yang tepat di kolom B!
Pasangan 1:
- Kolom A: a. Persekutuan Komanditer, b. Persekutuan Firma
- Kolom B: 1. Sekutu aktif memiliki tanggung jawab tak terbatas, sekutu pasif tanggung jawab terbatas. 2. Semua sekutu memiliki tanggung jawab tak terbatas.
Pasangan 2:
- Kolom A: a. Kantor Pusat, b. Kantor Cabang
- Kolom B: 1. Entitas yang bergantung pada kantor pusat, tidak memiliki pembukuan independen penuh. 2. Entitas utama yang mengendalikan dan memiliki pembukuan lengkap.
Answer Key
Soal Pilihan Ganda
- d. Persekutuan Firma
- c. Harga pasar wajar
- b. Rasio waktu
- b. Bonus untuk sekutu yang mengundurkan diri
- c. Likuidasi
- b. Kreditor eksternal
- b. Menyetor tambahan kas
- a. Investasi pada Cabang
- c. Kantor Pusat
- b. Investasi pada Cabang
- c. Mark-up antar perusahaan
- c. Konsolidasi kantor pusat dan cabang
- c. Mudah dalam pembubarannya
- c. Nilai wajar saat disetor
- a. Kesepakatan bersama
- b. Tidak mempengaruhi total modal persekutuan
- c. Rencana distribusi kas
- c. Aset
- b. Pengambilan keputusan internal manajemen pusat
- b. Kantor Pusat
Soal Isian Singkat
- Tanggung jawab sekutu tak terbatas; setiap sekutu berhak bertindak atas nama persekutuan; nama perusahaan biasanya menggunakan nama salah satu atau semua sekutu.
- Goodwill adalah selisih lebih pembayaran kepada sekutu yang masuk atau keluar di atas nilai buku modalnya, yang dianggap sebagai nilai lebih atas potensi penghasilan di masa depan atau reputasi persekutuan.
- Likuidasi sekaligus (lump-sum liquidation) adalah proses likuidasi yang dilakukan dalam satu waktu setelah semua aset terjual dan kewajiban terbayar. Likuidasi bertahap (installment liquidation) adalah proses likuidasi yang dilakukan secara bertahap, di mana kas didistribusikan kepada sekutu seiring dengan realisasi aset dan pembayaran kewajiban.
- Memperluas jangkauan pasar; meningkatkan penjualan; mendekatkan diri pada pelanggan; efisiensi distribusi.
- Fungsi utama akun “Kantor Pusat” di buku kantor cabang adalah sebagai akun resiprokal yang mencatat semua transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat, mewakili investasi kantor pusat pada cabang dan merupakan modal bagi cabang.
Soal Esai/Deskripsi
- Pembagian laba rugi dalam persekutuan dapat didasarkan pada beberapa metode:
- Rasio Laba Rugi yang Disepakati: Ini adalah metode paling sederhana, di mana sekutu menyepakati rasio tertentu (misalnya, 2:1, 1:1) untuk pembagian laba atau rugi.
- Rasio Modal: Laba dibagi berdasarkan rasio modal awal, modal akhir, atau rata-rata modal sekutu.
- Bunga atas Modal: Sekutu dapat diberikan bunga atas modal yang disetor sebagai kompensasi atas investasi mereka. Sisa laba kemudian dibagi berdasarkan rasio lain yang disepakati.
- Gaji Sekutu: Sekutu yang aktif dalam operasional dapat diberikan gaji sebagai kompensasi atas waktu dan upaya mereka. Sisa laba setelah gaji dibagi berdasarkan rasio lain yang disepakati.
- Bonus Sekutu: Sekutu tertentu dapat diberikan bonus berdasarkan kinerja atau pencapaian tertentu, sebelum sisa laba dibagi.
- Kombinasi Metode: Seringkali persekutuan menggunakan kombinasi dari metode di atas, misalnya bunga atas modal, gaji sekutu, dan sisanya dibagi berdasarkan rasio laba rugi yang disepakati.
- Proses akuntansi untuk likuidasi persekutuan dengan defisit modal pada salah satu sekutu:
Ketika seorang sekutu memiliki defisit modal setelah penjualan aset dan pembayaran kewajiban, ini berarti saldo modalnya negatif. Sekutu tersebut secara hukum berkewajiban untuk menyetor tambahan kas untuk menutupi defisitnya.
Langkah-langkah dan Jurnal:
- Penjualan Aset Non-Kas:
Jurnal: Kas (D), Rugi Penjualan Aset (D), Aset Non-Kas (K)
Jurnal: Kas (D), Aset Non-Kas (K), Laba Penjualan Aset (K)
- Pembagian Laba/Rugi dari Penjualan Aset:
Laba/Rugi ini dialokasikan ke akun modal sekutu sesuai rasio laba rugi.
Jurnal (untuk rugi): Modal Sekutu A (D), Modal Sekutu B (D), Rugi Penjualan Aset (K)
Jurnal (untuk laba): Laba Penjualan Aset (D), Modal Sekutu A (K), Modal Sekutu B (K)
- Pembayaran Kewajiban Eksternal:
Jurnal: Utang Usaha (D), Utang Bank (D), Kas (K)
- Penutupan Akun Pinjaman Sekutu (jika ada):
Jika sekutu meminjamkan ke persekutuan, dibayar. Jika sekutu meminjam dari persekutuan, dikurangkan dari modalnya.
- Penanganan Defisit Modal:
Jika Sekutu X memiliki defisit modal (misal Rp10.000.000):
Skenario 1: Sekutu X mampu menyetor kas.
Jurnal: Kas (D) Rp10.000.000, Modal Sekutu X (K) Rp10.000.000
Skenario 2: Sekutu X tidak mampu menyetor kas (defisit tidak tertagih).
Defisit ini harus ditanggung oleh sekutu lain yang memiliki saldo modal positif, sesuai dengan rasio laba rugi mereka.
Jurnal: Modal Sekutu Y (D) RpX, Modal Sekutu Z (D) RpY, Modal Sekutu X (K) Rp10.000.000
- Pembayaran Kas kepada Sekutu:
Setelah semua defisit tertangani, sisa kas didistribusikan kepada sekutu dengan saldo modal positif.
Jurnal: Modal Sekutu Y (D), Modal Sekutu Z (D), Kas (K)
- Penjualan Aset Non-Kas:
- Akuntansi pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang:
1. Pengiriman dengan Harga Pokok (Cost Basis):
- Di Buku Kantor Pusat:
Ketika barang dikirim ke cabang, kantor pusat memperlakukan cabang sebagai entitas terpisah namun terkait. Akun “Investasi pada Cabang” akan didebit untuk meningkatkan nilai investasi di cabang, dan akun “Pengiriman ke Cabang” (akun kontra Persediaan) akan dikredit.
Jurnal Kantor Pusat:
Investasi pada Cabang (D)
Pengiriman ke Cabang (K)
(Untuk mencatat pengiriman barang ke cabang sebesar harga pokok) - Di Buku Kantor Cabang:
Kantor cabang akan mencatat penerimaan barang dari kantor pusat dengan mendebit akun “Pengiriman dari Pusat” (akun persediaan khusus) dan mengkredit akun “Kantor Pusat” (akun resiprokal).
Jurnal Kantor Cabang:
Pengiriman dari Pusat (D)
Kantor Pusat (K)
(Untuk mencatat penerimaan barang dari kantor pusat sebesar harga pokok)
2. Pengiriman dengan Harga di Atas Pokok (Billed Above Cost):
Jika kantor pusat ingin menjaga kerahasiaan harga pokok atau untuk mengalokasikan keuntungan secara internal, barang bisa dikirim dengan harga mark-up.
- Di Buku Kantor Pusat:
Kantor pusat akan mencatat pengiriman sebesar harga yang dibebankan ke cabang (harga pokok + mark-up). Selisih antara harga pokok dan harga jual ke cabang dicatat dalam akun “Cadangan Keuntungan Belum Direalisasi” atau “Laba Internal Belum Direalisasi”.
Jurnal Kantor Pusat:
Investasi pada Cabang (D) [sebesar harga jual ke cabang]
Pengiriman ke Cabang (K) [sebesar harga pokok]
Cadangan Keuntungan Belum Direalisasi (K) [sebesar mark-up]
(Untuk mencatat pengiriman barang ke cabang dengan mark-up) - Di Buku Kantor Cabang:
Kantor cabang tetap mencatat barang yang diterima dari kantor pusat sebesar harga yang dibebankan oleh kantor pusat, tanpa mengetahui harga pokok aslinya.
Jurnal Kantor Cabang:
Pengiriman dari Pusat (D) [sebesar harga jual dari pusat]
Kantor Pusat (K) [sebesar harga jual dari pusat]
(Untuk mencatat penerimaan barang dari kantor pusat sebesar harga yang dibebankan)
Akun “Cadangan Keuntungan Belum Direalisasi” akan disesuaikan di akhir periode ketika barang tersebut terjual oleh cabang kepada pihak eksternal, untuk merealisasikan keuntungan tersebut.
- Di Buku Kantor Pusat:
- Perhitungan dan Jurnal Pembagian Laba:
Modal A = Rp100.000.000
Modal B = Rp50.000.000
Total Modal = Rp150.000.000
Laba Bersih = Rp60.000.000
a) Laba dibagi berdasarkan rasio modal awal:
Rasio Modal A:B = 100.000.000 : 50.000.000 = 2 : 1
Bagian A = (2/3) * Rp60.000.000 = Rp40.000.000
Bagian B = (1/3) * Rp60.000.000 = Rp20.000.000
Jurnal Pembagian Laba:
Ikhtisar Laba Rugi (D) Rp60.000.000
Modal Sekutu A (K) Rp40.000.000
Modal Sekutu B (K) Rp20.000.000
(Untuk mencatat pembagian laba berdasarkan rasio modal awal)
b) Sekutu A mendapat gaji Rp15.000.000, sisanya dibagi rata:
Gaji Sekutu A = Rp15.000.000
Sisa Laba = Rp60.000.000 – Rp15.000.000 = Rp45.000.000
Sisa Laba dibagi rata: Rp45.000.000 / 2 = Rp22.500.000 per sekutu
Total bagian A = Gaji A + Bagian Sisa Laba = Rp15.000.000 + Rp22.500.000 = Rp37.500.000
Total bagian B = Bagian Sisa Laba = Rp22.500.000
Jurnal Pembagian Laba:
Ikhtisar Laba Rugi (D) Rp60.000.000
Modal Sekutu A (K) Rp37.500.000
Modal Sekutu B (K) Rp22.500.000
(Untuk mencatat pembagian laba dengan gaji sekutu dan sisa dibagi rata)
- Konsep Akun Resiprokal dalam Akuntansi Kantor Pusat dan Cabang:
Akun resiprokal adalah sepasang akun yang mencatat transaksi yang sama dari dua sudut pandang entitas yang berbeda namun saling berhubungan (dalam hal ini, kantor pusat dan kantor cabang). Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi antar-perusahaan dicatat secara konsisten dan seimbang di kedua buku.
Dua akun resiprokal utama adalah:
- Akun “Investasi pada Cabang” (di buku Kantor Pusat): Ini adalah akun aset bagi kantor pusat yang mencerminkan investasi kantor pusat pada cabang. Setiap kali kantor pusat mengirimkan kas, aset, atau barang ke cabang, akun ini didebit. Setiap kali cabang mengirim kas atau aset kembali ke pusat, akun ini dikredit.
- Akun “Kantor Pusat” (di buku Kantor Cabang): Ini adalah akun ekuitas/kewajiban bagi kantor cabang yang mencerminkan klaim kantor pusat atas aset bersih cabang. Setiap kali cabang menerima kas, aset, atau barang dari pusat, akun ini dikredit. Setiap kali cabang mengirim kas atau aset ke pusat, akun ini didebit.
Mengapa Akun Ini Penting?
- Pencatatan Transaksi Antar-Perusahaan: Memastikan semua transaksi antara kantor pusat dan cabang tercatat dengan benar di kedua belah pihak.
- Rekonsiliasi: Memungkinkan rekonsiliasi saldo antara kedua akun di akhir periode untuk mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan atau perbedaan pencatatan.
- Konsolidasi Laporan Keuangan: Saldo akhir dari kedua akun ini harus sama (namun dengan posisi debit/kredit yang berlawanan) sebelum proses konsolidasi laporan keuangan dilakukan. Dalam laporan keuangan konsolidasi, kedua akun ini akan dieliminasi karena mereka mewakili transaksi internal perusahaan.
Bagaimana Cara Rekonsiliasinya?
Pada akhir periode, saldo akun “Investasi pada Cabang” di buku kantor pusat dan saldo akun “Kantor Pusat” di buku kantor cabang harus sama besar (tetapi satu debit dan satu kredit). Jika ada perbedaan, rekonsiliasi perlu dilakukan. Penyebab perbedaan bisa meliputi:
- Transaksi dalam Perjalanan: Kiriman kas atau barang dari satu entitas yang belum diterima dan dicatat oleh entitas lainnya.
- Kesalahan Pencatatan: Kesalahan jumlah atau salah penempatan akun.
Proses rekonsiliasi melibatkan penyesuaian di salah satu atau kedua buku untuk membawa saldo ke kesetimbangan sebelum laporan keuangan konsolidasi disiapkan.
Soal Menjodohkan
Pasangan 1:
- a. Persekutuan Komanditer – 1. Sekutu aktif memiliki tanggung jawab tak terbatas, sekutu pasif tanggung jawab terbatas.
- b. Persekutuan Firma – 2. Semua sekutu memiliki tanggung jawab tak terbatas.
Pasangan 2:
- a. Kantor Pusat – 2. Entitas utama yang mengendalikan dan memiliki pembukuan lengkap.
- b. Kantor Cabang – 1. Entitas yang bergantung pada kantor pusat, tidak memiliki pembukuan independen penuh.