Contoh Soal Teks Anekdot Lengkap: Pilihan Ganda, Esai, dan Uraian

Posted on

Contoh Soal Teks Anekdot Lengkap: Pilihan Ganda, Esai, dan Uraian

Teks anekdot adalah salah satu jenis teks yang seringkali muncul dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Ia bukan sekadar cerita lucu, melainkan mengandung kritik atau sindiran terhadap suatu fenomena sosial, politik, atau layanan publik yang disampaikan dengan cara yang menghibur namun tetap mendalam. Memahami struktur, ciri kebahasaan, dan tujuan dari teks anekdot sangat penting untuk bisa menganalisis dan bahkan menciptakan anekdot yang efektif. Artikel ini menyajikan kumpulan contoh soal teks anekdot lengkap dengan berbagai format, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, uraian, hingga menjodohkan. Soal-soal ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda tentang pengertian, struktur (abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda), ciri kebahasaan, serta kemampuan mengidentifikasi makna tersirat dan kritik dalam sebuah anekdot. Latih kemampuan Anda dan persiapkan diri untuk menghadapi ujian dengan lebih percaya diri!


1. Apa tujuan utama dari teks anekdot?

  • a. Menghibur pembaca dengan cerita lucu tanpa makna
  • b. Memberikan informasi faktual secara rinci
  • c. Menyampaikan kritik atau sindiran melalui cerita lucu
  • d. Menggambarkan kehidupan tokoh terkenal secara biografis
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

2. Bagian struktur teks anekdot yang berisi pengenalan tokoh, latar, dan awal mula kejadian adalah…

  • a. Abstraksi
  • b. Orientasi
  • c. Krisis
  • d. Koda
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

3. Ciri kebahasaan teks anekdot yang sering digunakan untuk menunjukkan urutan waktu kejadian adalah…

  • a. Kata kerja aksi
  • b. Kalimat retoris
  • c. Konjungsi temporal
  • d. Kata seru
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

4. Perhatikan kutipan anekdot berikut: ‘Seorang dosen fakultas hukum suatu hari menyindir mahasiswanya yang suka mencontek. ‘Saudara tahu, kebiasaan mencontek itu sama saja dengan korupsi kecil-kecilan. Nanti kalau jadi pejabat, korupsinya besar-besaran,’ katanya.’ Bagian kutipan tersebut termasuk struktur…

  • a. Abstraksi
  • b. Orientasi
  • c. Krisis
  • d. Reaksi
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

5. Dalam teks anekdot, bagian yang berisi puncak masalah atau inti cerita yang mengandung kekonyolan sekaligus kritik adalah…

  • a. Orientasi
  • b. Krisis
  • c. Reaksi
  • d. Koda
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

6. Manakah pernyataan yang PALING TEPAT mengenai perbedaan antara anekdot dan humor biasa?

  • a. Anekdot selalu lebih panjang dari humor biasa.
  • b. Humor biasa tidak memiliki tujuan, sedangkan anekdot memiliki tujuan kritik.
  • c. Anekdot harus melibatkan tokoh penting, humor biasa tidak.
  • d. Anekdot hanya berisi cerita lucu, humor biasa tidak.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

7. Apa fungsi dari bagian ‘koda’ dalam struktur teks anekdot?

  • a. Memperkenalkan tokoh dan latar.
  • b. Menyajikan masalah utama.
  • c. Memberikan tanggapan atas masalah.
  • d. Penutup, bisa berupa simpulan atau amanat.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

8. Kalimat ‘Apakah Anda tidak malu dengan perbuatan Anda?’ dalam teks anekdot termasuk jenis kalimat…

  • a. Deklaratif
  • b. Imperatif
  • c. Interogatif
  • d. Retoris
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

9. Berikut ini yang BUKAN termasuk ciri kebahasaan teks anekdot adalah…

  • a. Menggunakan kata kerja aksi
  • b. Menggunakan konjungsi temporal
  • c. Menggunakan kalimat fakta dan data statistik
  • d. Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

10. Kritik dalam teks anekdot disampaikan secara…

  • a. Langsung dan blak-blakan
  • b. Tersirat dan lugas
  • c. Tidak langsung dan menghibur
  • d. Eksplisit dan informatif
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

11. Seorang politisi sedang berpidato, ‘Saya berjanji akan memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya!’ Lalu seorang ibu di kerumunan berteriak, ‘Bagaimana mungkin, Pak? Akarnya kan ada di kursi Anda!’ Kritik yang tersirat dalam anekdot tersebut adalah tentang…

  • a. Janji politisi yang tidak realistis.
  • b. Korupsi yang merajalela di kalangan pejabat.
  • c. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap politisi.
  • d. Kesulitan memberantas korupsi.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

12. Bagian ‘abstraksi’ dalam teks anekdot berfungsi sebagai…

  • a. Penyelesaian masalah
  • b. Gambaran umum atau ringkasan cerita
  • c. Puncak masalah
  • d. Reaksi tokoh terhadap masalah
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

13. Mengapa teks anekdot seringkali bersifat fiktif meskipun isinya mengandung kebenaran?

  • a. Agar lebih mudah diingat.
  • b. Untuk menghindari masalah hukum atau menyinggung pihak tertentu secara langsung.
  • c. Karena penulisnya tidak tahu fakta sebenarnya.
  • d. Supaya cerita menjadi lebih panjang.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

14. Ketika menulis teks anekdot, penting untuk memastikan bahwa…

  • a. Cerita harus sangat panjang dan detail.
  • b. Kritik disampaikan secara eksplisit dan kasar.
  • c. Ada unsur lucu atau humor yang menyertai kritik.
  • d. Semua tokoh adalah orang sungguhan.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

15. Berikut adalah salah satu karakteristik teks anekdot yang membedakannya dari cerita jenaka biasa, yaitu…

  • a. Selalu memiliki akhir yang bahagia.
  • b. Mengandung sindiran atau kritik terhadap fenomena sosial atau publik.
  • c. Fokus pada kejadian sehari-hari tanpa makna mendalam.
  • d. Tokoh utamanya selalu hewan yang bisa berbicara.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

16. Pilih kalimat yang paling mungkin menjadi bagian ‘reaksi’ dalam sebuah teks anekdot:

  • a. Pada suatu sore, di sebuah warung kopi, seorang bapak tua sedang asyik membaca koran.
  • b. ‘Lho, kenapa bisa begitu Pak?’ tanya si anak kaget.
  • c. Seorang pejabat baru saja meresmikan proyek jalan tol yang mangkrak bertahun-tahun.
  • d. Akhirnya, si anak mengerti maksud ayahnya dan tersenyum.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

17. Apa makna konotatif dari ‘kursi’ dalam anekdot yang menyindir korupsi pejabat?

  • a. Tempat duduk
  • b. Jabatan atau kekuasaan
  • c. Perabot rumah tangga
  • d. Posisi duduk
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

18. Topik-topik umum yang sering diangkat dalam teks anekdot meliputi, KECUALI…

  • a. Fenomena sosial
  • b. Politik
  • c. Layanan publik
  • d. Resep masakan
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

19. Jika sebuah teks anekdot tidak memiliki bagian koda, apakah masih bisa disebut anekdot yang baik?

  • a. Tidak, karena koda adalah bagian wajib dan tidak bisa dihilangkan.
  • b. Ya, karena koda bersifat opsional dan tidak selalu harus ada.
  • c. Tidak, karena akan membuat cerita menjadi tidak lucu.
  • d. Ya, asalkan bagian krisisnya sangat kuat.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

20. Salah satu tujuan penggunaan humor dalam teks anekdot adalah…

  • a. Agar pembaca tidak bosan dengan cerita yang serius.
  • b. Untuk menyembunyikan kritik agar tidak terdeteksi.
  • c. Membuat kritik lebih mudah diterima dan tidak terkesan menggurui.
  • d. Menunjukkan bahwa penulis adalah orang yang lucu.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

21. Sebutkan dua ciri utama teks anekdot.

Kunci Jawaban: Dua ciri utama teks anekdot adalah: 1) Berisi cerita lucu atau konyol yang menghibur, dan 2) Mengandung kritik atau sindiran terhadap fenomena sosial, politik, atau layanan publik.

22. Apa yang membedakan anekdot dari humor biasa?

Kunci Jawaban: Anekdot tidak hanya bertujuan menghibur, tetapi juga memiliki fungsi lain yaitu menyampaikan kritik atau sindiran terhadap suatu isu atau tokoh, sedangkan humor biasa hanya bertujuan untuk melucu tanpa ada maksud kritik tersirat.

23. Sebutkan struktur teks anekdot secara berurutan.

Kunci Jawaban: Struktur teks anekdot secara berurutan adalah: Abstraksi, Orientasi, Krisis, Reaksi, Koda.

24. Apa fungsi bagian ‘krisis’ dalam teks anekdot?

Kunci Jawaban: Bagian ‘krisis’ dalam teks anekdot berfungsi sebagai inti masalah atau puncak cerita yang mengandung kekonyolan, keunikan, atau keganjilan yang sekaligus menjadi media penyampaian kritik atau sindiran.

25. Berikan contoh satu kritik sosial yang bisa diangkat dalam teks anekdot.

Kunci Jawaban: Contoh kritik sosial yang bisa diangkat adalah: birokrasi yang berbelit-belit, praktik korupsi di lembaga pemerintahan, atau kurangnya kesadaran kebersihan masyarakat.

26. Sebutkan dua ciri utama teks anekdot.

Kunci Jawaban: 1. Berisi cerita lucu atau konyol. 2. Mengandung kritik atau sindiran terhadap fenomena sosial/publik.

27. Apa yang membedakan anekdot dari humor biasa?

Kunci Jawaban: Anekdot memiliki tujuan kritik atau sindiran, sedangkan humor biasa hanya bertujuan menghibur.

28. Sebutkan struktur teks anekdot secara berurutan.

Kunci Jawaban: Abstraksi, Orientasi, Krisis, Reaksi, Koda.

29. Apa fungsi bagian ‘krisis’ dalam teks anekdot?

Kunci Jawaban: Bagian krisis adalah inti cerita yang berisi masalah utama, kekonyolan, atau keganjilan yang sekaligus menjadi media penyampaian kritik.

30. Berikan contoh satu kritik sosial yang bisa diangkat dalam teks anekdot.

Kunci Jawaban: Korupsi di kalangan pejabat, pelayanan publik yang buruk, atau kemacetan lalu lintas yang parah.

31. Jelaskan secara rinci struktur teks anekdot dan fungsi setiap bagiannya.

Kunci Jawaban: Struktur teks anekdot terdiri dari: 1. Abstraksi: Bagian awal yang berisi gambaran umum atau ringkasan cerita. Fungsinya untuk memberikan pengantar kepada pembaca. 2. Orientasi: Bagian yang memperkenalkan tokoh, latar waktu, dan latar tempat, serta awal mula kejadian. Fungsinya untuk membangun konteks cerita. 3. Krisis: Bagian inti yang berisi puncak masalah, kekonyolan, atau keganjilan yang menjadi fokus cerita dan tempat kritik/sindiran disampaikan. Fungsinya untuk memunculkan kelucuan sekaligus menyampaikan pesan kritik. 4. Reaksi: Bagian yang berisi tanggapan atau respons tokoh terhadap krisis yang terjadi. Fungsinya untuk menunjukkan bagaimana masalah itu dihadapi. 5. Koda: Bagian penutup yang bisa berupa simpulan, amanat, atau perubahan yang terjadi pada tokoh. Bagian ini bersifat opsional.

32. Mengapa teks anekdot seringkali dianggap lebih dari sekadar cerita lucu? Jelaskan dengan argumen yang kuat.

Kunci Jawaban: Teks anekdot dianggap lebih dari sekadar cerita lucu karena ia memiliki fungsi sosial dan moral yang mendalam. Selain menghibur, anekdot juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan kritik, sindiran, atau teguran terhadap suatu fenomena, kebijakan, atau perilaku individu/kelompok dalam masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kekuasaan atau pelayanan publik. Kritik ini disampaikan secara halus, tidak langsung, dan dibalut dengan humor agar lebih mudah diterima dan tidak terkesan menggurui atau menyerang. Dengan demikian, anekdot dapat menjadi alat refleksi sosial yang efektif.

33. Analisis anekdot singkat berikut: ‘Seorang guru BP menasihati muridnya, ‘Nak, kamu harus jujur. Jujur itu penting.’ Murid itu menjawab, ‘Tapi Bu, katanya kalau jujur nanti cepat mati.’ Guru itu terdiam sejenak, lalu berkata, ‘Maksud Ibu, jujur dalam ujian, bukan jujur mengatakan semua yang kamu rasakan.’ Identifikasi kritik yang disampaikan serta bagian-bagian strukturnya.

Kunci Jawaban: Analisis Anekdot:
– Abstraksi: Tidak eksplisit, tetapi bisa dianggap pengenalan situasi guru dan murid.
– Orientasi: Seorang guru BP menasihati muridnya tentang kejujuran (‘Nak, kamu harus jujur. Jujur itu penting.’).
– Krisis: Murid itu merespons dengan pernyataan yang ‘konyol’ namun menyindir, ‘Tapi Bu, katanya kalau jujur nanti cepat mati.’ Ini adalah puncak masalah karena makna kejujuran jadi diperdebatkan.
– Reaksi: Guru itu terdiam sejenak, lalu berkata, ‘Maksud Ibu, jujur dalam ujian, bukan jujur mengatakan semua yang kamu rasakan.’ Ini adalah reaksi guru yang mencoba meluruskan.
– Koda: (Implisit) Murid memahami maksud guru.

Kritik yang disampaikan: Anekdot ini menyindir kondisi sosial di mana kejujuran, terutama dalam menyampaikan kebenaran yang pahit atau kritik, seringkali berisiko atau membawa konsekuensi negatif. Ada juga kritik terhadap standar ganda atau batasan dalam penerapan nilai kejujuran di masyarakat.

34. Sebutkan dan jelaskan minimal tiga ciri kebahasaan teks anekdot.

Kunci Jawaban: Tiga ciri kebahasaan teks anekdot antara lain:
1. **Menggunakan kata kerja aksi (verba tingkah laku)**: Kata kerja yang menunjukkan tindakan fisik atau mental yang dilakukan subjek, misalnya ‘berjalan’, ‘membaca’, ‘mengatakan’, ‘tertawa’. Ini membuat cerita lebih dinamis.
2. **Menggunakan konjungsi temporal**: Kata penghubung yang menunjukkan urutan waktu kejadian, seperti ‘kemudian’, ‘lalu’, ‘setelah itu’, ‘akhirnya’. Fungsinya untuk merangkai peristiwa agar berurutan.
3. **Menggunakan kalimat retoris**: Kalimat pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban karena jawabannya sudah tersirat atau berfungsi sebagai penegasan/sindiran. Contoh: ‘Apakah kita tidak malu?’ Ini digunakan untuk memperkuat kritik atau sindiran.

35. Jika Anda diminta membuat teks anekdot tentang masalah kemacetan di kota besar, ide kritik apa yang akan Anda angkat dan bagaimana Anda akan menyampaikannya secara lucu namun menyindir?

Kunci Jawaban: Jika membuat anekdot tentang kemacetan, ide kritik yang bisa diangkat adalah:
– **Kritik terhadap perencanaan kota yang buruk/tidak memadai** untuk mengatasi pertumbuhan kendaraan.
– **Kritik terhadap perilaku pengendara** yang tidak disiplin (misal: menyerobot, parkir sembarangan).
– **Kritik terhadap inefisiensi transportasi publik** yang membuat orang enggan beralih.

**Cara menyampaikan secara lucu namun menyindir:**
Saya akan membuat cerita tentang seorang warga yang berangkat kerja sangat pagi, tapi tetap terlambat karena terjebak macet. Kelucuannya bisa muncul dari percakapan absurd di tengah kemacetan, misalnya seseorang yang membuka lapak ‘kopi darat’ di tengah jalan, atau seorang bapak yang bilang ‘sepertinya lebih cepat jalan kaki, tapi saya sudah terlanjur bawa mobil’. Sindirannya akan muncul ketika tokoh utama menyadari bahwa ‘kemacetan ini bukan hanya karena volume kendaraan, tapi juga volume janji-janji pemerintah yang belum terealisasi tentang transportasi massal yang nyaman dan cepat’.

36. Jodohkan bagian struktur teks anekdot dengan fungsinya yang tepat!

Cocokkan pernyataan berikut:

  • Abstraksi — (…)
  • Krisis — (…)
  • Orientasi — (…)
  • Reaksi — (…)
  • Koda — (…)
Kunci Jawaban:

  • Abstraksi = Gambaran umum cerita
  • Krisis = Puncak masalah dan kritik
  • Orientasi = Pengenalan tokoh dan latar
  • Reaksi = Tanggapan terhadap masalah
  • Koda = Penutup atau amanat

37. Jodohkan ciri kebahasaan teks anekdot dengan contoh kalimat yang sesuai!

Cocokkan pernyataan berikut:

  • Konjungsi Temporal — (…)
  • Kalimat Retoris — (…)
  • Kata Kerja Aksi — (…)
  • Kalimat Langsung — (…)
Kunci Jawaban:

  • Konjungsi Temporal = Setelah itu, ia pergi meninggalkan ruangan.
  • Kalimat Retoris = Masa iya kita harus menunggu sampai kiamat?
  • Kata Kerja Aksi = Pak Guru menulis di papan tulis.
  • Kalimat Langsung = ‘Saya tidak tahu,’ jawabnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *