Contoh Soal Sastra Indonesia Lengkap: Uji Pemahamanmu Sekarang!

Posted on

Contoh Soal Sastra Indonesia Lengkap: Uji Pemahamanmu Sekarang!

Sastra Indonesia adalah cerminan kekayaan budaya dan pemikiran bangsa yang terus berkembang dari masa ke masa. Mempelajari sastra tidak hanya memperkaya wawasan kebahasaan, tetapi juga melatih kepekaan rasa dan daya kritis terhadap realitas sosial. Untuk membantu Anda menguasai materi ini, kami telah menyusun kumpulan contoh soal Sastra Indonesia yang komprehensif. Soal-soal ini mencakup berbagai periode sastra, mulai dari Angkatan Balai Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan ’45, Angkatan ’66, hingga sastra kontemporer. Anda akan menemukan pertanyaan tentang tokoh sastrawan, karya monumental, gaya bahasa, unsur intrinsik dan ekstrinsik, serta berbagai teori sastra. Latihan soal ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda secara mendalam, baik melalui pilihan ganda, isian singkat, esai, maupun menjodohkan. Persiapkan diri Anda dan mari kita selami dunia sastra Indonesia!


1. Salah satu ciri khas karya sastra pada periode Angkatan Balai Pustaka adalah…

  • a. Mengangkat tema perjuangan kemerdekaan secara terang-terangan.
  • b. Menggunakan gaya bahasa yang sangat eksperimental dan bebas.
  • c. Mengedepankan tema kawin paksa, adat, dan pertentangan generasi.
  • d. Banyak dipengaruhi oleh sastra Barat modern dengan individualisme yang kuat.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

2. Siapakah sastrawan yang dikenal dengan julukan ‘Si Binatang Jalang’ dan merupakan pelopor Angkatan ’45?

  • a. Sutan Takdir Alisjahbana
  • b. Chairil Anwar
  • c. Pramoedya Ananta Toer
  • d. W.S. Rendra
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

3. Novel ‘Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai’ merupakan karya monumental dari periode…

  • a. Angkatan Balai Pustaka
  • b. Angkatan Pujangga Baru
  • c. Angkatan ’45
  • d. Angkatan ’66
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

4. Unsur intrinsik dalam karya sastra yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa disebut…

  • a. Tokoh
  • b. Alur
  • c. Latar
  • d. Amanat
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

5. Majas yang membandingkan dua hal yang berbeda namun dianggap memiliki kesamaan, menggunakan kata ‘seperti’, ‘bagai’, atau ‘laksana’ disebut majas…

  • a. Metafora
  • b. Personifikasi
  • c. Hiperbola
  • d. Simile
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

6. Karya ‘Layar Terkembang’ yang mengangkat isu emansipasi wanita dan modernisasi adalah hasil karya…

  • a. Marah Rusli
  • b. Abdul Muis
  • c. Sutan Takdir Alisjahbana
  • d. Armijn Pane
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

7. Puisi ‘Aku’ yang terkenal dengan semangat individualisme dan pemberontakan ditulis oleh…

  • a. Chairil Anwar
  • b. Amir Hamzah
  • c. Sanusi Pane
  • d. J.E. Tatengkeng
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

8. Periode sastra yang muncul setelah kemerdekaan, ditandai dengan semangat kebebasan berekspresi dan keberanian mendobrak tradisi lama adalah…

  • a. Angkatan Balai Pustaka
  • b. Angkatan Pujangga Baru
  • c. Angkatan ’45
  • d. Angkatan ’66
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

9. Apa yang dimaksud dengan ‘prosa’ dalam sastra?

  • a. Karya sastra yang terikat oleh rima, irama, dan bait.
  • b. Karya sastra yang berbentuk tulisan bebas, tidak terikat aturan bait atau rima.
  • c. Karya sastra yang selalu mengandung unsur fantasi.
  • d. Karya sastra yang hanya berfokus pada kehidupan tokoh utama.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

10. Salah satu novel penting dari Pramoedya Ananta Toer yang menceritakan sejarah pergerakan nasional Indonesia adalah…

  • a. Azab dan Sengsara
  • b. Belenggu
  • c. Bumi Manusia
  • d. Atheis
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

11. Drama ‘Kapten Jassin’ yang menggambarkan kritik sosial terhadap militer ditulis oleh…

  • a. Putu Wijaya
  • b. W.S. Rendra
  • c. Arifin C. Noer
  • d. Taufiq Ismail
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

12. Unsur ekstrinsik karya sastra yang berkaitan dengan kondisi sosial, politik, dan budaya saat karya itu diciptakan disebut…

  • a. Tema
  • b. Gaya Bahasa
  • c. Latar Belakang Masyarakat
  • d. Sudut Pandang
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

13. Apa fungsi utama dari ‘konflik’ dalam sebuah cerita?

  • a. Memperindah gaya bahasa penulis.
  • b. Membangun suasana cerita yang tenang.
  • c. Mendorong perkembangan alur dan karakter tokoh.
  • d. Mengurangi jumlah tokoh dalam cerita.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

14. Penulis ‘Perburuan’ yang juga merupakan salah satu tokoh Angkatan ’45 adalah…

  • a. Achdiat K. Mihardja
  • b. Idrus
  • c. Pramoedya Ananta Toer
  • d. Mochtar Lubis
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

15. Berikut ini yang BUKAN merupakan ciri puisi modern adalah…

  • a. Bebas dari aturan rima dan metrum yang ketat.
  • b. Menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih luwes.
  • c. Sering mengangkat tema-tema personal dan reflektif.
  • d. Terikat pada pola pantun atau syair tradisional.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

16. Kumpulan cerpen ‘Corat-Coret di Toilet’ yang dikenal dengan gaya realis dan kritik sosialnya ditulis oleh…

  • a. Danarto
  • b. Budi Darma
  • c. Seno Gumira Ajidarma
  • d. Gus tf Sakai
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

17. Majas ‘rajin pangkal pandai’ adalah contoh dari majas…

  • a. Litotes
  • b. Paradoks
  • c. Asosiasi
  • d. Peribahasa (Aforisme)
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

18. Novel ‘Atheis’ yang menggali konflik batin seorang pemuda di tengah perubahan zaman dan kepercayaan ditulis oleh…

  • a. Hamka
  • b. Achdiat K. Mihardja
  • c. Sutan Takdir Alisjahbana
  • d. Nh. Dini
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

19. Apa yang menjadi fokus utama kajian strukturalisme dalam analisis sastra?

  • a. Hubungan karya sastra dengan pembaca.
  • b. Biografi pengarang dan latar belakang sosialnya.
  • c. Unsur-unsur pembentuk karya sastra dan keterkaitannya.
  • d. Dampak karya sastra terhadap perubahan masyarakat.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

20. Tokoh ‘Maria’ dalam novel ‘Belenggu’ karya Armijn Pane melambangkan…

  • a. Wanita modern yang mandiri.
  • b. Istri setia yang patuh.
  • c. Simbol kebebasan dan gairah.
  • d. Representasi wanita tradisional.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

21. Sutan Takdir Alisjahbana

Kunci Jawaban: Mengedepankan tema kawin paksa, adat, dan pertentangan generasi.

22. Chairil Anwar

Kunci Jawaban: Chairil Anwar

23. Angkatan Balai Pustaka

Kunci Jawaban: Angkatan Balai Pustaka

24. Latar

Kunci Jawaban: Latar

25. Simile

Kunci Jawaban: Simile

26. Sutan Takdir Alisjahbana

Kunci Jawaban: Sutan Takdir Alisjahbana

27. Chairil Anwar

Kunci Jawaban: Chairil Anwar

28. Angkatan ’45

Kunci Jawaban: Angkatan ’45

29. Karya sastra yang berbentuk tulisan bebas, tidak terikat aturan bait atau rima.

Kunci Jawaban: Karya sastra yang berbentuk tulisan bebas, tidak terikat aturan bait atau rima.

30. Bumi Manusia

Kunci Jawaban: Bumi Manusia

31. W.S. Rendra

Kunci Jawaban: W.S. Rendra

32. Latar Belakang Masyarakat

Kunci Jawaban: Latar Belakang Masyarakat

33. Mendorong perkembangan alur dan karakter tokoh.

Kunci Jawaban: Mendorong perkembangan alur dan karakter tokoh.

34. Pramoedya Ananta Toer

Kunci Jawaban: Pramoedya Ananta Toer

35. Terikat pada pola pantun atau syair tradisional.

Kunci Jawaban: Terikat pada pola pantun atau syair tradisional.

36. Seno Gumira Ajidarma

Kunci Jawaban: Seno Gumira Ajidarma

37. Peribahasa (Aforisme)

Kunci Jawaban: Peribahasa (Aforisme)

38. Achdiat K. Mihardja

Kunci Jawaban: Achdiat K. Mihardja

39. Unsur-unsur pembentuk karya sastra dan keterkaitannya.

Kunci Jawaban: Unsur-unsur pembentuk karya sastra dan keterkaitannya.

40. Simbol kebebasan dan gairah.

Kunci Jawaban: Simbol kebebasan dan gairah.

41. Sebutkan dua ciri utama puisi Angkatan Pujangga Baru!

Kunci Jawaban: Dua ciri utama puisi Angkatan Pujangga Baru adalah: 1) Romantisme dan individualisme, 2) Menggunakan bahasa yang indah dan liris, 3) Tema kebangsaan, cinta, dan keindahan alam, 4) Bentuk puisi terikat (soneta, syair).

42. Apa perbedaan mendasar antara novel dan cerpen?

Kunci Jawaban: Perbedaan mendasar antara novel dan cerpen terletak pada panjang dan kompleksitas cerita. Novel lebih panjang, memiliki alur yang kompleks, banyak tokoh, dan pengembangan karakter yang mendalam, sementara cerpen lebih pendek, alur sederhana, tokoh terbatas, dan fokus pada satu peristiwa.

43. Siapakah pengarang novel ‘Harimau! Harimau!’?

Kunci Jawaban: Mochtar Lubis.

44. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan ‘amanat’ dalam karya sastra!

Kunci Jawaban: Amanat adalah pesan moral atau nilai-nilai yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca melalui karyanya.

45. Sebutkan dua tokoh sastrawan yang termasuk dalam Angkatan ’66!

Kunci Jawaban: Dua tokoh sastrawan Angkatan ’66 antara lain: Taufiq Ismail, Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono, H.B. Jassin (sebagai kritikus).

46. Analisis peran sastra Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. Berikan contoh karya dan sastrawan yang relevan!

Kunci Jawaban: Sastra Indonesia memiliki peran krusial dalam perjuangan kemerdekaan bangsa, baik sebagai media penyemangat, kritik terhadap penjajah, maupun pembentuk identitas nasional. Pada periode Balai Pustaka dan Pujangga Baru, sastra mulai menanamkan benih kesadaran nasional meskipun masih terselubung. Contohnya, ‘Siti Nurbaya’ (Marah Rusli) secara tidak langsung menyentil adat yang menghambat kemajuan, yang bisa diinterpretasikan sebagai kritik terhadap status quo. Pada Angkatan ’45, peran sastra menjadi lebih eksplisit dan revolusioner. Chairil Anwar dengan puisi-puisinya menyuarakan semangat individualisme dan pemberontakan, ‘Aku’ menjadi simbol kebebasan. Pramoedya Ananta Toer, melalui karya-karyanya seperti ‘Bumi Manusia’, secara gamblang merekam sejarah pergerakan nasional dan penderitaan rakyat akibat kolonialisme, membangkitkan kesadaran akan hak-hak mereka. Sastra menjadi alat untuk menyuarakan aspirasi, menggalang persatuan, dan membentuk narasi kebangsaan yang kuat di tengah tekanan penjajahan.

47. Jelaskan perbedaan karakteristik gaya bahasa antara Angkatan Balai Pustaka dan Angkatan ’45!

Kunci Jawaban: Gaya bahasa Angkatan Balai Pustaka cenderung formal, lugas, dan sering menggunakan kalimat yang panjang serta baku. Banyak diwarnai penggunaan majas perbandingan dan peribahasa tradisional. Penulisnya berusaha menyampaikan pesan moral secara eksplisit. Contoh: ‘Siti Nurbaya’ dengan bahasa Melayu tinggi. Sementara itu, Angkatan ’45 membawa pembaharuan radikal. Gaya bahasanya lebih bebas, ekspresif, dan individualistis. Mereka sering menggunakan bahasa sehari-hari, kalimat-kalimat pendek, padat, dan penuh makna simbolis. Chairil Anwar adalah contoh utama dengan puisinya yang berani, mendobrak kaidah lama, dan menggunakan diksi yang kuat serta imajinatif untuk mengekspresikan gejolak batin dan semangat zaman.

48. Bagaimana unsur intrinsik ‘tema’ dan ‘amanat’ saling berkaitan dalam sebuah novel? Berikan ilustrasi!

Kunci Jawaban: Tema adalah ide pokok atau gagasan utama yang melandasi sebuah cerita, sedangkan amanat adalah pesan moral atau pelajaran yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca melalui cerita tersebut. Keduanya saling berkaitan erat karena amanat seringkali merupakan perwujudan atau penjabaran dari tema. Tema memberikan arah umum cerita, sementara amanat adalah interpretasi nilai-nilai dari tema tersebut. Ilustrasinya, jika sebuah novel memiliki tema ‘perjuangan untuk meraih keadilan’, maka amanat yang mungkin ingin disampaikan adalah ‘kita harus berani memperjuangkan hak-hak kita meskipun menghadapi rintangan’ atau ‘keadilan harus ditegakkan demi kesejahteraan bersama’. Tema adalah ‘apa’ yang dibicarakan, sedangkan amanat adalah ‘mengapa’ tema itu penting dan ‘pelajaran apa’ yang bisa diambil dari sana.

49. Uraikan pentingnya kritik sastra dalam perkembangan sastra Indonesia!

Kunci Jawaban: Kritik sastra sangat penting dalam perkembangan sastra Indonesia karena berfungsi sebagai jembatan antara karya, pengarang, dan pembaca. Pertama, kritik membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebuah karya, mendorong pengarang untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas tulisannya. Kedua, bagi pembaca, kritik sastra membantu dalam memahami makna yang lebih dalam, konteks sosial, dan nilai-nilai estetika sebuah karya, sehingga memperkaya pengalaman membaca. Ketiga, kritik sastra juga berperan dalam kanonisasi, yaitu menentukan karya-karya mana yang dianggap penting dan relevan untuk dipelajari dan diwariskan kepada generasi mendatang. Tanpa kritik, sastra bisa menjadi stagnan, kurang mendapatkan apresiasi yang tepat, dan kehilangan arah perkembangannya.

50. Jelaskan konsep ‘intertekstualitas’ dalam sastra dan berikan contohnya dalam konteks sastra Indonesia!

Kunci Jawaban: Intertekstualitas adalah konsep bahwa setiap teks (karya sastra) tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dan berdialog dengan teks-teks lain yang sudah ada sebelumnya. Sebuah karya sastra bisa merujuk, mengadaptasi, memparodikan, atau bahkan menentang karya lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini menunjukkan bahwa sastra adalah jaringan teks yang kompleks, di mana makna sebuah karya seringkali diperkaya oleh hubungannya dengan teks lain. Contoh dalam sastra Indonesia: Banyak karya modern yang melakukan re-interpretasi atau parodi terhadap kisah-kisah tradisional atau legenda. Misalnya, beberapa cerpen kontemporer mungkin merujuk atau memodifikasi cerita rakyat seperti Malin Kundang atau Sangkuriang untuk memberikan sudut pandang baru atau kritik sosial. Atau, sebuah novel mungkin mengambil alur cerita dari roman klasik Balai Pustaka namun dengan latar dan penyelesaian yang sangat berbeda, sehingga menciptakan dialog antara masa lalu dan masa kini.

51. Jodohkan nama sastrawan dengan karya utamanya!

Cocokkan pernyataan berikut:

  • Marah Rusli — (…)
  • Armijn Pane — (…)
  • Chairil Anwar — (…)
  • Pramoedya Ananta Toer — (…)
Kunci Jawaban:

  • Marah Rusli = Siti Nurbaya
  • Armijn Pane = Belenggu
  • Chairil Anwar = Aku
  • Pramoedya Ananta Toer = Bumi Manusia

52. Jodohkan angkatan sastra dengan ciri khas utamanya!

Cocokkan pernyataan berikut:

  • Balai Pustaka — (…)
  • Pujangga Baru — (…)
  • Angkatan ’45 — (…)
  • Angkatan ’66 — (…)
Kunci Jawaban:

  • Balai Pustaka = Tema adat dan kawin paksa
  • Pujangga Baru = Individualisme dan romantisme
  • Angkatan ’45 = Semangat kebebasan dan realisme
  • Angkatan ’66 = Kritik sosial dan politik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *