
Memahami kohesi dan koherensi adalah kunci untuk menghasilkan tulisan yang efektif, padu, dan mudah dipahami. Kohesi berkaitan dengan hubungan antarkata, frasa, atau kalimat yang menciptakan kepaduan bentuk, sering kali melalui penggunaan konjungsi, pronomina, repetisi, atau sinonim. Sementara itu, koherensi mengacu pada hubungan makna atau ide yang logis antarbagian teks, memastikan alur pemikiran yang runtut dan masuk akal. Artikel ini menyajikan kumpulan contoh soal kohesi dan koherensi yang komprehensif, dirancang untuk membantu Anda menguji dan meningkatkan pemahaman tentang kedua konsep penting ini dalam Bahasa Indonesia. Dengan beragam jenis soal mulai dari pilihan ganda hingga esai, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk melatih kemampuan menganalisis dan menyusun teks yang berkualitas.
1. Perhatikan kalimat berikut: ‘Andi sangat rajin belajar. Ia selalu mendapatkan nilai terbaik di kelas.’ Kata ‘Ia’ pada kalimat kedua merupakan penanda kohesi jenis apa?
- a. Repetisi
- b. Substitusi
- c. Elipsis
- d. Pronomina
- e. Konjungsi
Penjelasan: undefined
2. Perhatikan kalimat berikut: ‘Banjir melanda kota itu. Oleh karena itu, banyak warga mengungsi.’ Frasa ‘Oleh karena itu’ menunjukkan hubungan koherensi jenis apa?
- a. Penambahan
- b. Perbandingan
- c. Pertentangan
- d. Sebab-akibat
- e. Urutan waktu
Penjelasan: Frasa ‘Oleh karena itu’ adalah konjungsi antarkalimat yang menunjukkan hubungan kausalitas atau sebab-akibat antara dua peristiwa atau pernyataan.
3. Manakah di antara pilihan berikut yang BUKAN merupakan penanda kohesi leksikal?
- a. Sinonim
- b. Antonim
- c. Repetisi
- d. Pronomina
- e. Kolokasi
Penjelasan: Pronomina (kata ganti) adalah penanda kohesi gramatikal. Kohesi leksikal melibatkan hubungan makna antar kata seperti repetisi, sinonim, antonim, dan kolokasi.
4. Sebuah paragraf dikatakan koheren jika…
- a. Menggunakan banyak konjungsi
- b. Setiap kalimat memiliki subjek yang sama
- c. Ide-ide dalam paragraf saling berkaitan secara logis dan runtut.
- d. Semua kata kunci diulang beberapa kali
- e. Panjang kalimat bervariasi
Penjelasan: Koherensi mengacu pada kepaduan makna atau ide dalam sebuah teks, memastikan alur pemikiran yang logis dan runtut.
5. Contoh penggunaan kohesi referensial adalah…
- a. Pengulangan kata ‘rumah’ berkali-kali.
- b. Penggunaan kata ‘namun’ untuk menghubungkan dua kalimat.
- c. Penggunaan kata ‘dia’ untuk merujuk pada ‘ayah saya’.
- d. Penyebutan ‘siang’ dan ‘malam’ dalam satu kalimat.
- e. Penghilangan subjek pada kalimat kedua yang sama dengan kalimat pertama.
Penjelasan: Kohesi referensial adalah penggunaan kata ganti (pronomina) atau ekspresi lain untuk merujuk pada entitas yang sudah disebutkan sebelumnya dalam teks.
6. Perhatikan kalimat: ‘Meskipun hujan deras, mereka tetap berangkat.’ Kata ‘Meskipun’ menunjukkan hubungan koherensi…
- a. Aditif (penambahan)
- b. Kausal (sebab-akibat)
- c. Temporal (waktu)
- d. Konsesif (pertentangan)
- e. Komparatif (perbandingan)
Penjelasan: Kata ‘Meskipun’ adalah konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan konsesif atau pertentangan, yaitu adanya kondisi yang berlawanan dengan akibat yang seharusnya.
7. Apa yang dimaksud dengan kohesi substitusi?
- a. Pengulangan kata yang sama.
- b. Penggunaan kata ganti untuk merujuk pada sesuatu.
- c. Penggantian suatu unsur dengan unsur lain yang acuannya sama atau setara.
- d. Penghilangan bagian kalimat yang sudah jelas maknanya.
- e. Penggunaan kata-kata yang berlawanan makna.
Penjelasan: Kohesi substitusi adalah penggantian suatu unsur (kata atau frasa) dengan unsur lain yang memiliki acuan yang sama atau setara, misalnya ‘sebuah’ untuk ‘sebuah buku’.
8. Sebuah teks yang baik harus memiliki…
- a. Kalimat yang sangat panjang.
- b. Banyak kata-kata sulit.
- c. Kohesi dan koherensi yang kuat.
- d. Hanya kohesi tanpa koherensi.
- e. Hanya koherensi tanpa kohesi.
Penjelasan: Teks yang baik memerlukan kohesi (kepaduan bentuk) dan koherensi (kepaduan makna/logika) agar mudah dipahami dan efektif dalam menyampaikan pesan.
9. Berikut ini adalah contoh kohesi elipsis yang tepat:
- a. Ani pergi ke pasar. Dia membeli sayur.
- b. Ani pergi ke pasar, lalu (Ani) membeli sayur.
- c. Ani pergi ke pasar, kemudian dia membeli sayur.
- d. Ani pergi ke pasar untuk membeli sayur.
- e. Ani pergi ke pasar dan membeli sayur-sayuran.
Penjelasan: Elipsis adalah penghilangan bagian kalimat yang sudah bisa dipahami dari konteks. Dalam contoh ini, subjek ‘Ani’ dihilangkan pada klausa kedua karena sudah jelas dari klausa pertama.
10. Kesalahan koherensi dalam sebuah paragraf dapat menyebabkan…
- a. Terlalu banyak pengulangan kata.
- b. Paragraf menjadi terlalu pendek.
- c. Penggunaan tanda baca yang salah.
- d. Paragraf sulit dipahami karena alur pikiran tidak logis.
- e. Kalimat menjadi tidak gramatikal.
Penjelasan: Koherensi berkaitan dengan kelogisan dan keterkaitan ide. Jika koherensi buruk, alur pikiran akan terputus-putus dan paragraf menjadi sulit dipahami.
11. Kata ‘sebaliknya’ umumnya digunakan untuk menunjukkan hubungan koherensi jenis apa?
- a. Penambahan
- b. Sebab-akibat
- c. Urutan waktu
- d. Pertentangan
- e. Perbandingan
Penjelasan: Kata ‘sebaliknya’ adalah konjungsi yang berfungsi untuk menyatakan hal yang berlawanan atau bertentangan dengan pernyataan sebelumnya.
12. Pernyataan mana yang paling tepat menggambarkan perbedaan antara kohesi dan koherensi?
- a. Kohesi hanya ada dalam kalimat, koherensi hanya ada dalam paragraf.
- b. Kohesi terkait dengan bentuk bahasa, koherensi terkait dengan makna.
- c. Kohesi menggunakan konjungsi, koherensi menggunakan pronomina.
- d. Kohesi lebih penting daripada koherensi.
- e. Kohesi hanya untuk teks lisan, koherensi untuk teks tulis.
Penjelasan: Kohesi berfokus pada hubungan gramatikal dan leksikal antar unsur bahasa (bentuk), sedangkan koherensi berfokus pada hubungan makna dan kelogisan antar ide (isi).
13. Dalam kalimat ‘Rumah itu besar. Bangunan megah itu berdiri kokoh.’, penggunaan frasa ‘Bangunan megah itu’ untuk merujuk pada ‘Rumah itu’ adalah contoh kohesi leksikal jenis…
- a. Repetisi
- b. Antonimi
- c. Sinonimi
- d. Kolokasi
- e. Hiponimi
Penjelasan: Penggunaan ‘Bangunan megah itu’ sebagai pengganti ‘Rumah itu’ merupakan contoh sinonimi, di mana dua ekspresi memiliki makna yang mirip atau setara dalam konteks tersebut.
14. Kata penghubung yang menunjukkan hubungan temporal (waktu) adalah…
- a. Meskipun
- b. Karena
- c. Sebaliknya
- d. Kemudian
- e. Atau
Penjelasan: Kata ‘kemudian’ secara eksplisit menunjukkan urutan waktu atau suksesi peristiwa.
15. Jika sebuah paragraf memiliki kalimat-kalimat yang secara tata bahasa terhubung dengan baik tetapi idenya melompat-lompat, paragraf tersebut kekurangan…
- a. Kohesi leksikal
- b. Kohesi gramatikal
- c. Koherensi
- d. Pronomina
- e. Repetisi
Penjelasan: Keterkaitan tata bahasa yang baik menunjukkan kohesi, tetapi jika ide melompat-lompat, itu berarti kurangnya kelogisan dan keterkaitan makna, yang merupakan aspek koherensi.
16. Berikut ini adalah contoh hubungan koherensi pertentangan, KECUALI…
- a. Meskipun kaya, ia tetap rendah hati.
- b. Ia ingin pergi, tetapi hujan deras.
- c. Ia rajin belajar sehingga nilainya bagus.
- d. Berbeda dengan kakaknya, dia sangat pendiam.
- e. Walaupun sudah tua, semangatnya masih membara.
Penjelasan: Kalimat ‘Ia rajin belajar sehingga nilainya bagus’ menunjukkan hubungan sebab-akibat, bukan pertentangan. Kata ‘sehingga’ mengindikasikan hasil atau akibat.
17. Penggunaan kata ‘demikian’ untuk merujuk pada seluruh pernyataan sebelumnya merupakan contoh kohesi jenis apa?
- a. Repetisi
- b. Pronomina
- c. Elipsis
- d. Substitusi
- e. Konjungsi
Penjelasan: Kata ‘demikian’ dapat menggantikan atau merujuk pada suatu klausa atau kalimat yang lebih panjang, berfungsi sebagai substitusi nominal atau klausal.
18. Apa fungsi utama dari penanda kohesi seperti konjungsi?
- a. Memperindah gaya bahasa.
- b. Menjelaskan makna kata-kata sulit.
- c. Menghubungkan antar-kalimat atau antar-klausa agar tercipta kepaduan bentuk.
- d. Menarik perhatian pembaca.
- e. Membuat teks menjadi lebih panjang.
Penjelasan: Konjungsi adalah salah satu alat kohesi gramatikal yang berfungsi untuk menghubungkan bagian-bagian teks (kata, frasa, klausa, kalimat) untuk menciptakan kepaduan struktural.
19. Kalimat mana yang menunjukkan kohesi leksikal jenis repetisi?
- a. Dia adalah seorang guru. Profesinya sangat mulia.
- b. Pohon itu tumbuh tinggi. Pohon itu rindang.
- c. Dia sakit, oleh karena itu dia tidak masuk sekolah.
- d. Meja ini baru. Meja itu sudah tua.
- e. Ani pandai. Adiknya juga pandai.
Penjelasan: Repetisi adalah pengulangan kata yang sama (‘pohon’) untuk menciptakan kohesi leksikal.
20. Sebuah wacana yang baik tidak hanya kohesif tetapi juga harus koheren. Apa implikasi dari pernyataan ini?
- a. Kohesi lebih penting daripada koherensi dalam setiap wacana.
- b. Koherensi hanya diperlukan dalam wacana ilmiah.
- c. Keterkaitan bentuk saja tidak cukup; ide-ide juga harus saling berhubungan secara logis.
- d. Semua wacana yang kohesif otomatis akan koheren.
- e. Kohesi dan koherensi adalah dua hal yang tidak saling berhubungan.
Penjelasan: Implikasinya adalah bahwa kohesi (keterkaitan bentuk) harus didukung oleh koherensi (keterkaitan makna dan kelogisan ide) agar sebuah wacana menjadi efektif dan mudah dipahami secara keseluruhan.
21. Jelaskan perbedaan mendasar antara kohesi gramatikal dan kohesi leksikal!
22. Sebutkan minimal tiga jenis penanda kohesi gramatikal!
23. Apa peran konjungsi ‘namun’ dalam menciptakan koherensi antar kalimat?
24. Berikan satu contoh kalimat yang mengandung kohesi elipsis!
25. Mengapa sebuah teks yang hanya kohesif tetapi tidak koheren akan sulit dipahami oleh pembaca?
26. Analisislah paragraf berikut dari segi kohesi dan koherensi. Jelaskan apakah paragraf tersebut sudah baik atau masih perlu perbaikan, serta berikan alasannya!Paragraf: ‘Pagi ini hujan turun sangat deras. Banyak orang memilih untuk tinggal di rumah. Mereka takut terkena banjir. Banjir adalah masalah tahunan di kota ini. Oleh karena itu, pemerintah harus segera mencari solusi permanen. Solusi ini akan membuat warga lebih tenang.’
**Kohesi:**
– **Pronomina:** Penggunaan ‘Mereka’ mengacu pada ‘Banyak orang’.
– **Repetisi:** Pengulangan kata ‘banjir’.
– **Konjungsi:** Penggunaan ‘Oleh karena itu’ yang menunjukkan hubungan sebab-akibat.
– **Substitusi/Referensial:** ‘Solusi ini’ mengacu pada ‘solusi permanen’.
**Koherensi:**
– Alur gagasan cukup logis dan runtut. Dimulai dari kondisi hujan deras, dampaknya (orang tinggal di rumah karena takut banjir), masalah banjir di kota, hingga tuntutan solusi dari pemerintah. Setiap kalimat membangun ide selanjutnya secara masuk akal.
**Kesimpulan & Saran Perbaikan:**
Paragraf ini sudah cukup padu dan logis. Tidak ada perbaikan signifikan yang diperlukan untuk meningkatkan kohesi atau koherensinya. Hubungan antar kalimat dan antar ide sudah terjalin dengan baik.
27. Jelaskan secara rinci bagaimana penggunaan pronomina dan konjungsi dapat membantu menciptakan kohesi dalam sebuah teks! Berikan contoh untuk masing-masing!
1. **Pronomina (Kata Ganti):** Pronomina berfungsi untuk menggantikan nomina (kata benda) atau frasa nomina yang telah disebutkan sebelumnya, menghindari pengulangan yang monoton dan membuat teks lebih efisien. Ini menciptakan hubungan referensial antarkalimat.
* **Contoh:** ‘Budi adalah siswa teladan. **Ia** selalu rajin belajar.’ (Kata ‘Ia’ menggantikan ‘Budi’, menciptakan kohesi).
2. **Konjungsi (Kata Penghubung):** Konjungsi adalah kata atau frasa yang menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat, menunjukkan hubungan logis antarbagian teks. Konjungsi membantu pembaca memahami bagaimana satu ide terkait dengan ide lainnya.
* **Contoh:** ‘Hujan turun sangat deras, **sehingga** jalanan menjadi becek.’ (Kata ‘sehingga’ menghubungkan dua klausa dan menunjukkan hubungan sebab-akibat, menciptakan kohesi dan koherensi).
28. Mengapa koherensi sangat penting dalam penulisan esai atau karya ilmiah? Apa dampaknya jika sebuah esai tidak koheren?
**Dampak jika esai tidak koheren:**
1. **Sulit Dipahami:** Pembaca akan kesulitan mengikuti alur pemikiran penulis, karena ide-ide meloncat-loncat atau tidak memiliki hubungan logis.
2. **Argumen Lemah:** Argumen yang disampaikan menjadi tidak meyakinkan atau bahkan tidak jelas, karena tidak ada keterkaitan yang kuat antarbagian.
3. **Pesan Tidak Tersampaikan:** Tujuan utama penulisan esai atau karya ilmiah untuk menyampaikan informasi atau analisis tidak akan tercapai secara efektif.
4. **Kualitas Menurun:** Secara keseluruhan, kualitas tulisan akan dianggap buruk karena kurangnya struktur dan kelogisan yang mendasar.
29. Jelaskan konsep kohesi leksikal jenis ‘kolokasi’ dan berikan dua contoh penerapannya dalam kalimat!
**Contoh Penerapan:**
1. ‘Para siswa mengerjakan **tugas sekolah** yang diberikan guru.’ (Kata ‘tugas’ sering berkolokasi dengan ‘sekolah’ atau ‘rumah’).
2. ‘Ia mengalami **sakit kepala** yang parah setelah bekerja seharian.’ (Kata ‘sakit’ sering berkolokasi dengan ‘kepala’, ‘perut’, ‘gigi’, dll. membentuk frasa yang umum).
30. Bagaimana cara Anda memastikan koherensi dalam sebuah paragraf yang Anda tulis? Jelaskan strategi yang Anda gunakan!
1. **Pikiran Utama yang Jelas:** Setiap paragraf harus memiliki satu pikiran utama yang jelas, biasanya dinyatakan dalam kalimat topik. Semua kalimat lain dalam paragraf harus mendukung atau menjelaskan pikiran utama ini.
2. **Urutan Logis:** Mengatur kalimat dalam urutan yang logis, bisa secara kronologis (waktu), spasial (ruang), sebab-akibat, umum-khusus, atau perbandingan-kontras, tergantung pada jenis informasi yang disampaikan.
3. **Transisi yang Efektif:** Menggunakan kata atau frasa transisi (konjungsi, adverbia penghubung) seperti ‘selain itu’, ‘namun’, ‘oleh karena itu’, ‘pertama’, ‘kemudian’, ‘di sisi lain’, untuk menghubungkan ide-ide antar kalimat secara mulus dan menunjukkan hubungan logisnya.
4. **Pengulangan Kata Kunci yang Terkontrol:** Mengulang kata kunci atau sinonimnya secara strategis untuk menjaga fokus paragraf dan mengingatkan pembaca tentang topik utama, tanpa berlebihan hingga menjadi repetitif yang membosankan.
5. **Pengembangan Ide yang Konsisten:** Memastikan setiap kalimat baru secara konsisten mengembangkan atau menjelaskan ide dari kalimat sebelumnya, tidak melompat-lompat ke ide yang sama sekali baru tanpa jembatan yang jelas.
31. Pasangkan jenis kohesi dengan contoh yang paling sesuai!
Cocokkan pernyataan berikut:
- Pronomina — (…)
- Konjungsi — (…)
- Repetisi — (…)
- Sinonimi — (…)
- Elipsis — (…)
- Pronomina = Dia belajar dengan giat.
- Konjungsi = Dia lelah, tetapi terus bekerja.
- Repetisi = Buku itu menarik. Buku itu tebal.
- Sinonimi = Rumah itu indah. Hunian itu nyaman.
- Elipsis = Ani makan kue, lalu (Ani) minum susu.
32. Pasangkan hubungan koherensi dengan kata penghubung yang sering digunakan!
Cocokkan pernyataan berikut:
- Sebab-Akibat — (…)
- Pertentangan — (…)
- Penambahan — (…)
- Urutan Waktu — (…)
- Perbandingan — (…)
- Sebab-Akibat = Karena, Oleh karena itu
- Pertentangan = Namun, Akan tetapi, Meskipun
- Penambahan = Selain itu, Dan, Juga
- Urutan Waktu = Kemudian, Lalu, Setelah itu
- Perbandingan = Sedangkan, Berbeda dengan