
Selamat datang di sumber belajar terlengkap untuk soal kimia kelas 10 ikatan ion dan kovalen! Artikel ini dirancang khusus untuk membantu siswa SMA kelas 10 memahami konsep dasar pembentukan ikatan kimia, baik ikatan ionik maupun ikatan kovalen, yang merupakan materi krusial dalam kurikulum kimia. Kami menyajikan 32 latihan soal yang bervariasi, meliputi 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal uraian, dan 2 soal mencocokkan. Setiap soal telah disusun untuk menguji pemahaman Anda tentang konfigurasi elektron, aturan oktet, perbedaan sifat senyawa ion dan kovalen, serta penggambaran struktur Lewis. Dengan mengerjakan kumpulan soal kimia kelas 10 ini, Anda tidak hanya akan menguji pengetahuan tetapi juga memperdalam pemahaman konsep. Dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan mendetail untuk setiap soal pilihan ganda, artikel ini menjadi panduan ideal untuk persiapan ulangan harian, ujian semester, atau sekadar memperkuat fondasi kimia Anda. Kuasai ikatan kimia sekarang juga!
Kumpulan Soal Kimia Kelas 10: Ikatan Ion dan Kovalen
A. Soal Pilihan Ganda (20 Soal)
- Unsur dengan konfigurasi elektron 2, 8, 7 akan cenderung membentuk ikatan ionik dengan unsur yang memiliki konfigurasi elektron…
- A. 2, 8, 1
- B. 2, 8, 6
- C. 2, 8, 8
- D. 2, 7
- E. 2, 8, 5
- Manakah pernyataan yang benar mengenai ikatan ionik?
- A. Terjadi antara dua atom nonlogam.
- B. Terbentuk melalui pemakaian pasangan elektron bersama.
- C. Memiliki titik leleh yang rendah.
- D. Terbentuk karena adanya serah terima elektron.
- E. Umumnya bersifat nonpolar.
- Senyawa berikut yang memiliki ikatan ionik adalah…
- A. H₂O
- B. CO₂
- C. NaCl
- D. CH₄
- E. O₂
- Atom X memiliki nomor atom 11 dan atom Y memiliki nomor atom 17. Rumus kimia dan jenis ikatan yang terbentuk antara X dan Y adalah…
- A. XY, ikatan kovalen
- B. XY, ikatan ionik
- C. XY₂, ikatan kovalen
- D. XY₂, ikatan ionik
- E. X₂Y, ikatan ionik
- Perhatikan sifat-sifat senyawa berikut:
- Titik didih dan titik leleh tinggi.
- Larut dalam pelarut polar.
- Dapat menghantarkan listrik dalam fase lelehan atau larutan.
- Rapuh dalam keadaan padat.
Sifat-sifat di atas adalah karakteristik dari senyawa yang memiliki ikatan…
- A. Kovalen nonpolar
- B. Kovalen polar
- C. Ionik
- D. Logam
- E. Hidrogen
- Ikatan kovalen rangkap dua terdapat pada molekul…
- A. H₂
- B. N₂
- C. O₂
- D. HCl
- E. CH₄
- Atom C (nomor atom 6) dan atom O (nomor atom 8) akan membentuk ikatan kovalen. Berapa pasangan elektron yang digunakan bersama dalam molekul CO₂?
- A. 1 pasangan
- B. 2 pasangan
- C. 3 pasangan
- D. 4 pasangan
- E. 5 pasangan
- Senyawa yang terbentuk dari unsur-unsur nonlogam yang berikatan melalui pemakaian pasangan elektron bersama disebut senyawa…
- A. Ionik
- B. Logam
- C. Kovalen
- D. Kompleks
- E. Hidrogen
- Berdasarkan perbedaan keelektronegatifan, ikatan kovalen polar terjadi jika…
- A. Perbedaan keelektronegatifan sangat besar.
- B. Perbedaan keelektronegatifan nol.
- C. Perbedaan keelektronegatifan kecil tetapi tidak nol.
- D. Hanya melibatkan atom-atom sejenis.
- E. Terjadi transfer elektron.
- Molekul berikut yang bersifat nonpolar adalah…
- A. H₂O
- B. NH₃
- C. CO₂
- D. HCl
- E. SO₂
- Unsur P (golongan IIA) dan unsur Q (golongan VIIA) akan membentuk senyawa dengan rumus kimia…
- A. PQ
- B. P₂Q
- C. PQ₂
- D. P₂Q₃
- E. P₃Q₂
- Konfigurasi elektron atom A adalah 2, 8, 2. Sedangkan atom B adalah 2, 7. Jika A dan B berikatan, jenis ikatan dan rumus molekul yang terbentuk adalah…
- A. Kovalen, AB₂
- B. Ionik, AB₂
- C. Kovalen, A₂B
- D. Ionik, A₂B
- E. Ionik, AB
- Manakah di antara pernyataan berikut yang bukan merupakan ciri-ciri senyawa kovalen?
- A. Titik didih dan titik leleh relatif rendah.
- B. Umumnya tidak larut dalam air.
- C. Tidak menghantarkan listrik dalam bentuk lelehan maupun larutan (kecuali asam kuat).
- D. Terbentuk antara atom logam dan nonlogam.
- E. Dapat berwujud gas, cair, atau padat pada suhu kamar.
- Senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah…
- A. NH₃
- B. H₂O
- C. O₃
- D. CO₂
- E. CH₄
- Atom X memiliki 6 elektron valensi dan atom Y memiliki 7 elektron valensi. Jika keduanya berikatan membentuk senyawa kovalen, berapa banyak ikatan kovalen yang terbentuk?
- A. 1
- B. 2
- C. 3
- D. 4
- E. 5
- Ikatan ionik paling kuat kemungkinan terbentuk antara pasangan unsur…
- A. Na dan Cl
- B. Mg dan O
- C. K dan F
- D. Ca dan Br
- E. Li dan I
- Molekul yang tidak memenuhi kaidah oktet adalah…
- A. CH₄
- B. H₂O
- C. CO₂
- D. BF₃
- E. NH₃
- Gaya antarmolekul yang paling lemah pada senyawa kovalen adalah…
- A. Ikatan hidrogen
- B. Gaya London
- C. Gaya dipol-dipol
- D. Ikatan ionik
- E. Ikatan kovalen
- Senyawa berikut yang memiliki ikatan kovalen polar adalah…
- A. Cl₂
- B. N₂
- C. HCl
- D. CH₄
- E. CCl₄
- Proses pembentukan ikatan ionik antara atom Na (nomor atom 11) dan Cl (nomor atom 17) melibatkan…
- A. Pelepasan 1 elektron oleh Na dan penerimaan 1 elektron oleh Cl.
- B. Pelepasan 7 elektron oleh Na dan penerimaan 1 elektron oleh Cl.
- C. Pemakaian bersama sepasang elektron.
- D. Pelepasan 1 elektron oleh Na dan pelepasan 7 elektron oleh Cl.
- E. Penerimaan 1 elektron oleh Na dan pelepasan 1 elektron oleh Cl.
B. Soal Isian Singkat (5 Soal)
- Ikatan kimia yang terbentuk akibat serah terima elektron antara atom logam dan nonlogam disebut ikatan __________.
- Molekul N₂ memiliki ikatan kovalen __________.
- Atom-atom cenderung membentuk ikatan agar memiliki konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia, yang dikenal dengan aturan __________.
- Senyawa ionik dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya __________.
- Struktur Lewis menggambarkan __________ valensi atom dan pasangan elektron yang terlibat dalam ikatan.
C. Soal Uraian (5 Soal)
- Jelaskan perbedaan mendasar antara ikatan ionik dan ikatan kovalen dari segi pembentukan dan sifat fisik senyawanya!
- Gambarkan struktur Lewis untuk molekul NH₃ (nomor atom N=7, H=1) dan jelaskan jenis ikatan yang terbentuk di dalamnya!
- Mengapa senyawa ionik memiliki titik didih dan titik leleh yang sangat tinggi dibandingkan senyawa kovalen? Jelaskan!
- Identifikasi jenis ikatan (ionik/kovalen) dan polaritasnya (polar/nonpolar) untuk senyawa berikut: H₂S (nomor atom H=1, S=16) dan KBr (nomor atom K=19, Br=35).
- Atom X memiliki 2 elektron valensi dan atom Y memiliki 6 elektron valensi. Tuliskan rumus kimia senyawa yang terbentuk jika X dan Y berikatan, dan tentukan jenis ikatannya!
D. Soal Mencocokkan (2 Soal)
Cocokkan istilah di kolom kiri dengan deskripsi yang tepat di kolom kanan!
-
Kolom Kiri:
- a. Ikatan Kovalen
- b. Ikatan Ionik
- c. Aturan Oktet
- d. Elektrolit
Kolom Kanan:
- 1. Senyawa yang larutannya dapat menghantarkan listrik.
- 2. Ikatan yang terbentuk akibat serah terima elektron.
- 3. Kecenderungan atom untuk memiliki 8 elektron valensi.
- 4. Ikatan yang terbentuk melalui pemakaian pasangan elektron bersama.
-
Kolom Kiri:
- a. Kovalen Polar
- b. Kovalen Nonpolar
- c. Struktur Lewis
- d. Pasangan Elektron Bebas
Kolom Kanan:
- 1. Penggambaran elektron valensi dan ikatan dalam molekul.
- 2. Ikatan kovalen dengan distribusi elektron yang tidak merata.
- 3. Pasangan elektron yang tidak terlibat dalam ikatan.
- 4. Ikatan kovalen dengan perbedaan keelektronegatifan nol atau sangat kecil.
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
- 1. A Pembahasan: Unsur dengan konfigurasi 2, 8, 7 adalah golongan VIIA (nonlogam) yang cenderung menerima 1 elektron untuk mencapai oktet. Unsur dengan konfigurasi 2, 8, 1 adalah golongan IA (logam) yang cenderung melepas 1 elektron. Kombinasi logam dan nonlogam akan membentuk ikatan ionik.
- 2. D Pembahasan: Ikatan ionik terbentuk karena adanya serah terima elektron antara atom logam (cenderung melepas elektron) dan atom nonlogam (cenderung menerima elektron).
- 3. C Pembahasan: NaCl (Natrium Klorida) terbentuk dari unsur logam Na dan nonlogam Cl, sehingga membentuk ikatan ionik. H₂O, CO₂, CH₄, dan O₂ adalah senyawa kovalen karena tersusun dari atom-atom nonlogam.
- 4. B Pembahasan: Atom X (nomor atom 11) memiliki konfigurasi 2, 8, 1 (logam, cenderung melepas 1 elektron menjadi X⁺). Atom Y (nomor atom 17) memiliki konfigurasi 2, 8, 7 (nonlogam, cenderung menerima 1 elektron menjadi Y⁻). Keduanya akan membentuk ikatan ionik dengan rumus XY.
- 5. C Pembahasan: Sifat-sifat yang disebutkan (titik didih/leleh tinggi, larut pelarut polar, menghantarkan listrik dalam lelehan/larutan, rapuh) adalah karakteristik khas senyawa ionik.
- 6. C Pembahasan: O₂ memiliki ikatan kovalen rangkap dua (O=O) untuk mencapai kestabilan oktet. H₂ dan HCl memiliki ikatan tunggal, N₂ memiliki ikatan rangkap tiga, dan CH₄ memiliki empat ikatan tunggal.
- 7. D Pembahasan: Dalam molekul CO₂, atom C berikatan rangkap dua dengan masing-masing atom O. Jadi, ada 2 ikatan rangkap dua, yang berarti total 4 pasangan elektron yang digunakan bersama.
- 8. C Pembahasan: Senyawa yang terbentuk dari unsur-unsur nonlogam melalui pemakaian pasangan elektron bersama disebut senyawa kovalen.
- 9. C Pembahasan: Ikatan kovalen polar terjadi ketika ada perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan, tetapi tidak terlalu besar sehingga masih terjadi pemakaian bersama elektron, hanya saja distribusinya tidak merata.
- 10. C Pembahasan: CO₂ adalah molekul linear dengan dua ikatan C=O yang polar. Namun, karena simetri molekul, momen dipol ikatan saling meniadakan, sehingga molekul CO₂ bersifat nonpolar secara keseluruhan. H₂O, NH₃, HCl, dan SO₂ adalah molekul polar.
- 11. C Pembahasan: Unsur P (golongan IIA) cenderung melepas 2 elektron membentuk P²⁺. Unsur Q (golongan VIIA) cenderung menerima 1 elektron membentuk Q⁻. Untuk mencapai netralitas, diperlukan 1 ion P²⁺ dan 2 ion Q⁻, sehingga rumus kimianya PQ₂.
- 12. B Pembahasan: Atom A (2, 8, 2) adalah logam (golongan IIA), cenderung melepas 2 elektron menjadi A²⁺. Atom B (2, 7) adalah nonlogam (golongan VIIA), cenderung menerima 1 elektron menjadi B⁻. Keduanya akan membentuk ikatan ionik. Untuk menyeimbangkan muatan, diperlukan 1 A²⁺ dan 2 B⁻, sehingga rumus molekulnya AB₂.
- 13. D Pembahasan: Terbentuk antara atom logam dan nonlogam adalah ciri ikatan ionik, bukan ikatan kovalen.
- 14. C Pembahasan: Ozon (O₃) memiliki ikatan kovalen koordinasi, di mana salah satu atom oksigen menyumbangkan sepasang elektron bebasnya untuk membentuk ikatan dengan atom oksigen lain yang kekurangan elektron.
- 15. B Pembahasan: Atom X memiliki 6 elektron valensi, membutuhkan 2 elektron lagi untuk oktet. Atom Y memiliki 7 elektron valensi, membutuhkan 1 elektron lagi untuk oktet. Untuk mencapai kestabilan, satu atom X akan berikatan dengan dua atom Y, membentuk ikatan kovalen tunggal dengan masing-masing atom Y. Jadi, total 2 ikatan kovalen. (Misal: XY₂, seperti H₂S, SCl₂).
- 16. C Pembahasan: Ikatan ionik terkuat terbentuk antara unsur logam paling elektropositif (cenderung melepas elektron) dan unsur nonlogam paling elektronegatif (cenderung menarik elektron). K (Kalium) adalah logam golongan IA yang sangat elektropositif dan F (Fluorin) adalah nonlogam golongan VIIA yang paling elektronegatif.
- 17. D Pembahasan: BF₃ (Boron Trifluorida) adalah molekul yang tidak memenuhi kaidah oktet. Atom Boron hanya memiliki 6 elektron valensi setelah berikatan, bukan 8.
- 18. B Pembahasan: Gaya London (atau gaya dispersi) adalah gaya antarmolekul yang paling lemah, terjadi pada semua molekul nonpolar dan juga pada molekul polar. Ikatan hidrogen dan gaya dipol-dipol lebih kuat. Ikatan ionik dan kovalen adalah ikatan intramolekul, bukan antarmolekul.
- 19. C Pembahasan: HCl memiliki perbedaan keelektronegatifan yang signifikan antara H dan Cl, sehingga distribusinya tidak merata dan molekulnya polar. Cl₂ dan N₂ adalah nonpolar (atom sejenis), CH₄ adalah nonpolar (simetri), CCl₄ juga nonpolar (simetri meskipun ikatan C-Cl polar).
- 20. A Pembahasan: Na (golongan IA) cenderung melepas 1 elektron menjadi Na⁺. Cl (golongan VIIA) cenderung menerima 1 elektron menjadi Cl⁻. Proses ini adalah serah terima elektron.
B. Isian Singkat
- 1. ionik
- 2. rangkap tiga
- 3. oktet
- 4. terikat kuat dalam kisi kristal (atau tidak bebas bergerak)
- 5. elektron
C. Uraian
- 1. Perbedaan mendasar antara ikatan ionik dan ikatan kovalen:
Pembentukan:
– Ikatan Ionik: Terbentuk karena adanya serah terima elektron antara atom logam (cenderung melepas elektron) dan atom nonlogam (cenderung menerima elektron). Atom-atom tersebut berubah menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion) yang kemudian saling tarik-menarik secara elektrostatik.
– Ikatan Kovalen: Terbentuk karena adanya pemakaian pasangan elektron bersama antara dua atom nonlogam. Kedua atom berbagi elektron untuk mencapai konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia.
Sifat Fisik Senyawa:
– Senyawa Ionik: Memiliki titik didih dan titik leleh yang sangat tinggi, umumnya padat pada suhu kamar, rapuh, larut dalam pelarut polar (air), serta dapat menghantarkan listrik dalam keadaan lelehan atau larutan.
– Senyawa Kovalen: Memiliki titik didih dan titik leleh relatif rendah, dapat berwujud gas, cair, atau padat pada suhu kamar, umumnya tidak larut dalam air (kecuali yang polar), dan sebagian besar tidak menghantarkan listrik (isolator), baik dalam bentuk padat, cair, maupun larutan (kecuali asam kuat). - 2. Struktur Lewis NH₃ (Amonia):
Atom N (nomor atom 7) memiliki konfigurasi elektron 2, 5, sehingga memiliki 5 elektron valensi. Atom H (nomor atom 1) memiliki 1 elektron valensi. Untuk mencapai oktet, N membutuhkan 3 elektron, dan H membutuhkan 1 elektron (duplet).
Struktur Lewis: H-N-H dengan satu pasangan elektron bebas pada atom N.
H
|
H – N – H
¨
Jenis ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen tunggal antara atom N dan setiap atom H. Terdapat juga satu pasangan elektron bebas pada atom nitrogen. - 3. Mengapa senyawa ionik memiliki titik didih dan titik leleh yang sangat tinggi?
Senyawa ionik terbentuk dari gaya tarik-menarik elektrostatik yang sangat kuat antara ion positif (kation) dan ion negatif (anion) yang tersusun secara teratur dalam struktur kristal yang padat. Gaya tarik-menarik ini disebut ikatan ionik. Untuk melelehkan atau mendidihkan senyawa ionik, diperlukan energi yang sangat besar untuk memutuskan atau mengatasi gaya tarik-menarik elektrostatik yang kuat tersebut. Sementara itu, pada senyawa kovalen, yang diputuskan saat meleleh atau mendidih adalah gaya antarmolekul yang relatif lemah (seperti gaya London, dipol-dipol, atau ikatan hidrogen), bukan ikatan kovalen di dalam molekulnya. - 4. Identifikasi jenis ikatan dan polaritas:
– H₂S: Atom H dan S sama-sama nonlogam. Oleh karena itu, ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen. Sulfur (S) lebih elektronegatif daripada Hidrogen (H), sehingga ada perbedaan keelektronegatifan yang menyebabkan ikatan H-S bersifat polar. Bentuk molekul H₂S adalah bengkok (sudut), sehingga momen dipol tidak saling meniadakan. Jadi, H₂S adalah senyawa kovalen polar.
– KBr: Kalium (K) adalah logam (golongan IA) dan Bromin (Br) adalah nonlogam (golongan VIIA). Ikatan yang terbentuk adalah ikatan ionik. Senyawa ionik tidak memiliki polaritas molekul seperti senyawa kovalen, tetapi terbentuk dari ion-ion yang bermuatan (K⁺ dan Br⁻). - 5. Rumus kimia dan jenis ikatan antara X dan Y:
Atom X memiliki 2 elektron valensi, berarti cenderung melepas 2 elektron untuk membentuk ion X²⁺ (golongan IIA, logam).
Atom Y memiliki 6 elektron valensi, berarti cenderung menerima 2 elektron untuk mencapai oktet dan membentuk ion Y²⁻ (golongan VIA, nonlogam).
Karena terjadi serah terima elektron antara logam (X) dan nonlogam (Y), maka jenis ikatannya adalah ikatan ionik. Untuk mencapai netralitas muatan, 1 ion X²⁺ akan berikatan dengan 1 ion Y²⁻. Jadi, rumus kimia senyawanya adalah XY.
D. Soal Mencocokkan
- 1. a-4, b-2, c-3, d-1 (Ikatan Kovalen dengan deskripsi 4; Ikatan Ionik dengan deskripsi 2; Aturan Oktet dengan deskripsi 3; Elektrolit dengan deskripsi 1)
- 2. a-2, b-4, c-1, d-3 (Kovalen Polar dengan deskripsi 2; Kovalen Nonpolar dengan deskripsi 4; Struktur Lewis dengan deskripsi 1; Pasangan Elektron Bebas dengan deskripsi 3)