
Elektronegativitas adalah salah satu konsep fundamental dalam kimia yang penting untuk dipahami. Konsep ini menjelaskan kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron ikatan dalam suatu molekul. Pemahaman tentang elektronegativitas sangat krusial dalam memprediksi jenis ikatan kimia yang terbentuk, baik itu ikatan ionik, kovalen polar, maupun kovalen nonpolar. Selain itu, elektronegativitas juga berperan besar dalam menentukan polaritas suatu molekul, yang pada gilirannya memengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia senyawa tersebut, seperti titik didih, kelarutan, dan reaktivitas.
Dalam tabel periodik, elektronegativitas menunjukkan tren yang jelas: meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode dan menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan. Fluorin adalah unsur dengan elektronegativitas tertinggi, sedangkan fransium memiliki elektronegativitas terendah. Dengan menguasai konsep elektronegativitas, Anda akan lebih mudah memahami berbagai fenomena kimia dan memecahkan soal-soal terkait ikatan kimia dan sifat-sifat molekul. Mari uji pemahaman Anda melalui kumpulan soal kimia elektronegativitas ini, lengkap dengan pembahasannya!
Soal Pilihan Ganda Elektronegativitas
- Apa definisi yang paling tepat untuk elektronegativitas?
- Kecenderungan suatu atom untuk melepaskan elektron.
- Kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron bebas.
- Kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron ikatan.
- Kecenderungan suatu atom untuk membentuk ion positif.
- Bagaimana tren elektronegativitas dalam satu periode (dari kiri ke kanan) dalam tabel periodik?
- Meningkat.
- Menurun.
- Tetap.
- Berfluktuasi.
- Bagaimana tren elektronegativitas dalam satu golongan (dari atas ke bawah) dalam tabel periodik?
- Meningkat.
- Menurun.
- Tetap.
- Berfluktuasi.
- Unsur manakah yang memiliki elektronegativitas tertinggi?
- Oksigen (O).
- Fluorin (F).
- Klorin (Cl).
- Nitrogen (N).
- Unsur manakah yang memiliki elektronegativitas terendah?
- Sesium (Cs).
- Fransium (Fr).
- Kalium (K).
- Natrium (Na).
- Perbedaan elektronegativitas antara dua atom yang berikatan kovalen nonpolar adalah…
- Sangat besar (≥ 1,7).
- Sedang (0,5 – 1,7).
- Kecil (0 – 0,4).
- Tidak ada perbedaan.
- Jika perbedaan elektronegativitas antara dua atom sangat besar (misalnya ≥ 1,7), jenis ikatan yang terbentuk kemungkinan besar adalah…
- Kovalen nonpolar.
- Kovalen polar.
- Ionik.
- Logam.
- Faktor utama yang memengaruhi elektronegativitas suatu atom adalah…
- Massa atom dan jumlah neutron.
- Jari-jari atom dan muatan inti efektif.
- Warna dan fase zat.
- Titik didih dan titik leleh.
- Manakah pernyataan yang benar mengenai elektronegativitas dan energi ionisasi?
- Keduanya cenderung meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode.
- Keduanya cenderung menurun dari kiri ke kanan dalam satu periode.
- Elektronegativitas meningkat, energi ionisasi menurun dalam satu periode.
- Elektronegativitas menurun, energi ionisasi meningkat dalam satu periode.
- Urutan unsur berikut berdasarkan peningkatan elektronegativitas yang benar adalah… (Elektronegativitas: Na=0,9, Mg=1,2, Al=1,5, Si=1,8)
- Na < Mg < Al < Si.
- Si < Al < Mg < Na.
- Mg < Na < Si < Al.
- Al < Si < Na < Mg.
- Molekul H₂ memiliki ikatan kovalen nonpolar karena…
- Perbedaan elektronegativitas antara dua atom H sangat besar.
- Kedua atom H memiliki elektronegativitas yang sama.
- Atom H adalah unsur nonlogam.
- Molekul H₂ berbentuk linear.
- Pasangan unsur manakah yang kemungkinan besar membentuk ikatan ionik?
- C dan O.
- N dan H.
- Na dan Cl.
- H dan F.
- Ikatan dalam molekul HCl adalah kovalen polar karena…
- Atom H dan Cl memiliki elektronegativitas yang sama.
- Atom Cl lebih elektronegatif daripada atom H.
- Atom H lebih elektronegatif daripada atom Cl.
- Keduanya adalah atom nonlogam.
- Semakin besar perbedaan elektronegativitas antara dua atom, semakin…
- Nonpolar ikatan kovalennya.
- Kuat ikatan logamnya.
- Ionik karakter ikatannya.
- Lemah ikatan kovalennya.
- Senyawa yang memiliki ikatan dengan karakter ionik paling tinggi di antara pilihan berikut adalah…
- HF (ΔEN ≈ 1,78).
- HCl (ΔEN ≈ 0,96).
- HBr (ΔEN ≈ 0,76).
- HI (ΔEN ≈ 0,46).
- Mengapa gas mulia umumnya tidak memiliki nilai elektronegativitas?
- Karena mereka sangat reaktif.
- Karena mereka sudah stabil dengan konfigurasi elektron valensi penuh.
- Karena mereka adalah unsur logam.
- Karena mereka memiliki jari-jari atom yang sangat besar.
- Jika sebuah molekul memiliki ikatan kovalen polar tetapi molekulnya nonpolar, ini disebabkan oleh…
- Perbedaan elektronegativitas yang sangat kecil.
- Adanya pasangan elektron bebas.
- Geometri molekul yang simetris sehingga momen dipol saling meniadakan.
- Ikatan hidrogen yang kuat.
- Urutkan unsur-unsur berikut berdasarkan elektronegativitas dari yang terendah ke tertinggi: K, O, F, N.
- K < N < O < F.
- F < O < N < K.
- K < O < N < F.
- N < K < O < F.
- Apa yang terjadi pada elektronegativitas ketika muatan inti efektif meningkat?
- Meningkat.
- Menurun.
- Tetap.
- Tidak ada hubungan.
- Manakah pernyataan yang paling tepat mengenai elektronegativitas relatif dari Fluorin (F) dan Klorin (Cl)?
- F memiliki elektronegativitas lebih rendah dari Cl karena jari-jarinya lebih kecil.
- F memiliki elektronegativitas lebih tinggi dari Cl karena jari-jarinya lebih kecil.
- F memiliki elektronegativitas sama dengan Cl karena berada dalam golongan yang sama.
- F memiliki elektronegativitas lebih tinggi dari Cl karena memiliki lebih banyak kulit elektron.
Jawaban: C
Pembahasan: Elektronegativitas adalah ukuran kemampuan suatu atom dalam molekul untuk menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam ikatan kovalen.
Jawaban: A
Pembahasan: Dari kiri ke kanan dalam satu periode, muatan inti efektif meningkat dan jari-jari atom mengecil, sehingga daya tarik inti terhadap elektron ikatan semakin kuat, menyebabkan elektronegativitas meningkat.
Jawaban: B
Pembahasan: Dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom meningkat (karena penambahan kulit elektron) dan efek perisai meningkat, sehingga daya tarik inti terhadap elektron ikatan berkurang, menyebabkan elektronegativitas menurun.
Jawaban: B
Pembahasan: Fluorin (F) adalah unsur dengan elektronegativitas tertinggi di tabel periodik karena jari-jari atomnya kecil dan memiliki muatan inti efektif yang tinggi.
Jawaban: B
Pembahasan: Fransium (Fr) adalah unsur dengan elektronegativitas terendah di tabel periodik karena jari-jari atomnya sangat besar dan efek perisai yang kuat.
Jawaban: C
Pembahasan: Ikatan kovalen nonpolar terbentuk ketika perbedaan elektronegativitas antara dua atom sangat kecil atau nol (umumnya 0 – 0,4), sehingga elektron ikatan ditarik sama kuat oleh kedua atom.
Jawaban: C
Pembahasan: Perbedaan elektronegativitas yang sangat besar menunjukkan bahwa satu atom menarik elektron ikatan jauh lebih kuat daripada yang lain, menyebabkan transfer elektron dan pembentukan ikatan ionik.
Jawaban: B
Pembahasan: Elektronegativitas dipengaruhi oleh jari-jari atom (semakin kecil, semakin tinggi elektronegativitas) dan muatan inti efektif (semakin besar, semakin tinggi elektronegativitas).
Jawaban: A
Pembahasan: Baik elektronegativitas maupun energi ionisasi cenderung meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode karena peningkatan muatan inti efektif dan penurunan jari-jari atom, yang membuat elektron lebih sulit dilepaskan dan lebih mudah ditarik.
Jawaban: A
Pembahasan: Elektronegativitas meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode. Na, Mg, Al, Si berada pada periode yang sama dan berurutan dari kiri ke kanan.
Jawaban: B
Pembahasan: Dalam molekul H₂, kedua atom H memiliki elektronegativitas yang identik, sehingga perbedaan elektronegativitasnya nol, menghasilkan ikatan kovalen nonpolar.
Jawaban: C
Pembahasan: Na (logam golongan 1) memiliki elektronegativitas sangat rendah, sedangkan Cl (nonlogam golongan 17) memiliki elektronegativitas tinggi. Perbedaan elektronegativitas yang besar antara logam dan nonlogam kuat cenderung membentuk ikatan ionik.
Jawaban: B
Pembahasan: Klorin (Cl) lebih elektronegatif (3,16) daripada Hidrogen (H) (2,20). Perbedaan elektronegativitas ini menyebabkan pembagian elektron tidak merata, menciptakan ikatan kovalen polar.
Jawaban: C
Pembahasan: Perbedaan elektronegativitas yang besar menunjukkan kecenderungan transfer elektron, sehingga karakter ionik ikatan semakin kuat.
Jawaban: A
Pembahasan: Semakin besar perbedaan elektronegativitas (ΔEN), semakin tinggi karakter ionik ikatan. HF memiliki ΔEN terbesar di antara pilihan tersebut.
Jawaban: B
Pembahasan: Gas mulia memiliki konfigurasi elektron valensi yang stabil (oktet), sehingga mereka tidak memiliki kecenderungan untuk menarik elektron ikatan tambahan, dan umumnya tidak membentuk ikatan kimia.
Jawaban: C
Pembahasan: Molekul bisa memiliki ikatan polar tetapi bersifat nonpolar secara keseluruhan jika geometri molekulnya simetris, menyebabkan vektor momen dipol dari ikatan-ikatan polar tersebut saling meniadakan (misalnya CO₂, CCl₄).
Jawaban: A
Pembahasan: K (0,82) adalah logam alkali dengan elektronegativitas terendah. Dalam periode 2, N (3,04), O (3,44), F (3,98) menunjukkan peningkatan dari kiri ke kanan. Jadi, K < N < O < F.
Jawaban: A
Pembahasan: Peningkatan muatan inti efektif berarti inti menarik elektron valensi (termasuk elektron ikatan) lebih kuat, sehingga elektronegativitas meningkat.
Jawaban: B
Pembahasan: F dan Cl berada dalam golongan yang sama (Halogen). F berada di atas Cl. Dalam satu golongan, elektronegativitas menurun dari atas ke bawah. F memiliki jari-jari atom lebih kecil dan muatan inti efektif yang lebih dominan dalam menarik elektron ikatan dibandingkan Cl, sehingga F lebih elektronegatif daripada Cl.
Soal Jawaban Singkat Elektronegativitas
- Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan elektronegativitas!
- Sebutkan dua faktor utama yang memengaruhi nilai elektronegativitas suatu atom!
- Bagaimana Anda dapat memprediksi jenis ikatan (ionik, kovalen polar, atau kovalen nonpolar) berdasarkan perbedaan elektronegativitas?
- Mengapa Fluorin (F) memiliki elektronegativitas tertinggi di antara semua unsur?
- Berikan contoh satu molekul yang memiliki ikatan kovalen polar tetapi molekulnya secara keseluruhan bersifat nonpolar!
Jawaban: Elektronegativitas adalah ukuran kecenderungan suatu atom untuk menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam ikatan kovalen.
Jawaban: Dua faktor utama adalah jari-jari atom (semakin kecil jari-jari, semakin tinggi elektronegativitas) dan muatan inti efektif (semakin besar muatan inti efektif, semakin tinggi elektronegativitas).
Jawaban:
– Perbedaan elektronegativitas kecil (0-0,4) = Kovalen nonpolar.
– Perbedaan elektronegativitas sedang (0,5-1,7) = Kovalen polar.
– Perbedaan elektronegativitas besar (≥ 1,7) = Ionik.
Jawaban: Fluorin memiliki elektronegativitas tertinggi karena ia memiliki jari-jari atom yang sangat kecil dan muatan inti efektif yang sangat tinggi, sehingga gaya tarik intinya terhadap elektron ikatan sangat kuat.
Jawaban: Contohnya adalah CO₂ atau CCl₄. Pada CO₂, ikatan C=O bersifat polar, namun karena molekulnya linear dan simetris, momen dipol ikatan saling meniadakan sehingga molekul CO₂ bersifat nonpolar. Pada CCl₄, ikatan C-Cl bersifat polar, namun karena geometri tetrahedral yang simetris, momen dipol total adalah nol.
Soal Esai Elektronegativitas
- Jelaskan secara rinci konsep elektronegativitas, termasuk trennya dalam tabel periodik (periode dan golongan), dan faktor-faktor yang memengaruhinya!
- Diskusikan hubungan antara elektronegativitas dengan energi ionisasi dan afinitas elektron!
- Bagaimana perbedaan elektronegativitas antara dua atom dapat digunakan untuk memprediksi karakter ikatan kimia (ionik, kovalen polar, kovalen nonpolar)? Berikan contoh untuk setiap jenis ikatan!
- Jelaskan bagaimana elektronegativitas memengaruhi polaritas molekul! Berikan contoh molekul polar dan nonpolar yang memiliki ikatan polar!
- Analisis bagaimana ukuran atom (jari-jari atom) dan muatan inti (jumlah proton) secara bersama-sama memengaruhi nilai elektronegativitas suatu unsur!
Jawaban: Elektronegativitas adalah ukuran kemampuan suatu atom dalam molekul untuk menarik pasangan elektron ikatan ke arah dirinya. Ini adalah sifat periodik yang penting.
Tren dalam Tabel Periodik:
– Dalam satu periode (dari kiri ke kanan): Elektronegativitas cenderung meningkat. Hal ini karena dari kiri ke kanan, muatan inti efektif meningkat (jumlah proton bertambah), sementara jumlah kulit elektron tetap, menyebabkan jari-jari atom mengecil. Akibatnya, inti atom memiliki daya tarik yang lebih kuat terhadap elektron ikatan.
– Dalam satu golongan (dari atas ke bawah): Elektronegativitas cenderung menurun. Hal ini karena dari atas ke bawah, jumlah kulit elektron bertambah, menyebabkan jari-jari atom membesar dan efek perisai dari elektron inti meningkat. Peningkatan jarak antara inti dan elektron valensi, serta efek perisai, mengurangi daya tarik inti terhadap elektron ikatan.
Faktor-faktor yang Memengaruhi:
– Jari-jari Atom: Semakin kecil jari-jari atom, semakin dekat elektron valensi ke inti, sehingga daya tarik inti lebih kuat dan elektronegativitas lebih tinggi.
– Muatan Inti Efektif: Semakin besar muatan inti efektif (gaya tarik bersih inti terhadap elektron valensi), semakin kuat tarikan terhadap elektron ikatan, sehingga elektronegativitas lebih tinggi.
– Efek Perisai: Semakin banyak kulit elektron di antara inti dan elektron valensi, semakin besar efek perisai, yang mengurangi daya tarik inti terhadap elektron ikatan, sehingga elektronegativitas lebih rendah.
Jawaban: Elektronegativitas, energi ionisasi, dan afinitas elektron adalah tiga sifat periodik yang saling berkaitan erat dan menggambarkan kecenderungan atom terhadap elektron.
– Energi Ionisasi (EI): Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron dari atom netral dalam fase gas. Atom dengan elektronegativitas tinggi umumnya memiliki EI yang tinggi karena inti atomnya menarik elektron dengan kuat, sehingga sulit untuk melepaskan elektron.
– Afinitas Elektron (AE): Perubahan energi ketika satu elektron ditambahkan ke atom netral dalam fase gas. Atom dengan elektronegativitas tinggi umumnya memiliki AE yang tinggi (lebih negatif), artinya mereka sangat suka menerima elektron dan melepaskan energi saat melakukannya.
Secara umum, unsur-unsur yang sangat elektronegatif (seperti halogen) memiliki energi ionisasi yang tinggi (sulit melepas elektron) dan afinitas elektron yang tinggi (mudah menerima elektron), karena inti mereka menarik elektron dengan sangat kuat. Sebaliknya, unsur-unsur dengan elektronegativitas rendah (seperti logam alkali) memiliki energi ionisasi yang rendah (mudah melepas elektron) dan afinitas elektron yang rendah (tidak suka menerima elektron).
Jawaban: Perbedaan elektronegativitas (ΔEN) antara dua atom yang berikatan adalah parameter kunci untuk memprediksi karakter ikatan:
– Ikatan Kovalen Nonpolar (ΔEN sangat kecil atau nol, 0 – 0,4): Terjadi ketika dua atom memiliki elektronegativitas yang sama atau sangat mirip, sehingga elektron ikatan ditarik secara merata oleh kedua inti. Contoh: H₂ (ΔEN = 0), Cl₂ (ΔEN = 0), CH₄ (ΔEN C-H ≈ 0,35).
– Ikatan Kovalen Polar (ΔEN sedang, 0,5 – 1,7): Terjadi ketika ada perbedaan elektronegativitas yang signifikan tetapi tidak terlalu besar. Elektron ikatan lebih tertarik ke atom yang lebih elektronegatif, menciptakan muatan parsial positif (δ⁺) pada atom kurang elektronegatif dan muatan parsial negatif (δ⁻) pada atom lebih elektronegatif. Contoh: HCl (ΔEN ≈ 0,96), H₂O (ΔEN O-H ≈ 1,24), HF (ΔEN ≈ 1,78).
– Ikatan Ionik (ΔEN sangat besar, ≥ 1,7): Terjadi ketika perbedaan elektronegativitas sangat besar, sehingga atom yang lebih elektronegatif menarik elektron ikatan sepenuhnya dari atom yang kurang elektronegatif. Ini menghasilkan pembentukan ion positif (kation) dan ion negatif (anion) yang saling tarik-menarik secara elektrostatik. Contoh: NaCl (ΔEN ≈ 2,23), KF (ΔEN ≈ 3,2).
Jawaban: Elektronegativitas adalah dasar dari polaritas ikatan, yang kemudian memengaruhi polaritas molekul secara keseluruhan.
– Polaritas Ikatan: Jika ada perbedaan elektronegativitas antara dua atom yang berikatan, ikatan tersebut bersifat polar. Elektron ikatan akan tertarik lebih kuat ke atom yang lebih elektronegatif, menciptakan momen dipol ikatan. Semakin besar perbedaan elektronegativitas, semakin polar ikatannya.
– Polaritas Molekul: Polaritas molekul ditentukan oleh jumlah vektor momen dipol dari semua ikatan dalam molekul.
– Molekul Polar: Terjadi jika molekul memiliki ikatan polar dan geometri molekulnya asimetris, sehingga momen dipol ikatan tidak saling meniadakan. Ini menghasilkan momen dipol total molekul yang tidak nol. Contoh: H₂O. Ikatan O-H bersifat polar (O lebih elektronegatif dari H). Karena molekul H₂O berbentuk bengkok (sudut), momen dipol ikatan tidak meniadakan satu sama lain, sehingga H₂O adalah molekul polar.
– Molekul Nonpolar (meskipun memiliki ikatan polar): Terjadi jika molekul memiliki ikatan polar tetapi geometri molekulnya simetris, sehingga momen dipol ikatan saling meniadakan. Ini menghasilkan momen dipol total molekul yang nol. Contoh: CO₂. Ikatan C=O bersifat polar (O lebih elektronegatif dari C). Namun, molekul CO₂ berbentuk linear dan simetris, sehingga dua momen dipol C=O yang berlawanan arah saling meniadakan, menjadikan CO₂ molekul nonpolar.
Jawaban: Ukuran atom (jari-jari atom) dan muatan inti (jumlah proton) adalah dua faktor utama yang secara sinergis menentukan elektronegativitas suatu unsur.
– Pengaruh Ukuran Atom (Jari-jari Atom): Semakin kecil jari-jari atom, elektron valensi (termasuk elektron ikatan) berada semakin dekat dengan inti. Jarak yang lebih pendek ini memungkinkan inti atom untuk menarik elektron dengan kekuatan yang lebih besar, sehingga meningkatkan elektronegativitas. Sebaliknya, atom dengan jari-jari yang besar memiliki elektron valensi yang jauh dari inti, menyebabkan daya tarik inti melemah dan elektronegativitas menurun.
– Pengaruh Muatan Inti (Jumlah Proton): Semakin besar muatan inti (jumlah proton), semakin kuat gaya tarik elektrostatik yang diberikan inti terhadap elektron. Peningkatan muatan inti efektif (muatan inti dikurangi efek perisai dari elektron inti) akan secara langsung meningkatkan kemampuan atom untuk menarik elektron ikatan, sehingga elektronegativitasnya meningkat.
Kedua faktor ini bekerja bersama: dalam satu periode, muatan inti meningkat dan jari-jari atom menurun, keduanya berkontribusi pada peningkatan elektronegativitas. Dalam satu golongan, muatan inti memang meningkat, tetapi peningkatan jari-jari atom dan efek perisai yang lebih dominan menyebabkan penurunan elektronegativitas karena elektron valensi menjadi lebih jauh dan terlindungi dari inti.
Soal Menjodohkan Elektronegativitas
- Jodohkan konsep atau unsur berikut dengan deskripsi yang sesuai!
- Jodohkan unsur-unsur berikut dengan nilai elektronegativitas Pauling yang paling mendekati!
Kolom A
1. Fluorin (F)
2. Perbedaan EN ≈ 0
3. Perbedaan EN ≥ 1,7
4. Tren dalam satu golongan (atas ke bawah)
5. Tren dalam satu periode (kiri ke kanan)
Kolom B
a. Meningkat
b. Ikatan ionik
c. Menurun
d. Ikatan kovalen nonpolar
e. Unsur paling elektronegatif
Jawaban:
1. e. Unsur paling elektronegatif
2. d. Ikatan kovalen nonpolar
3. b. Ikatan ionik
4. c. Menurun
5. a. Meningkat
Kolom A
1. Hidrogen (H)
2. Oksigen (O)
3. Natrium (Na)
4. Klorin (Cl)
5. Karbon (C)
Kolom B
a. 2,55
b. 3,16
c. 0,93
d. 2,20
e. 3,44
Jawaban:
1. d. 2,20
2. e. 3,44
3. c. 0,93
4. b. 3,16
5. a. 2,55