Rangkuman Materi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di kelas 6 SD membekali siswa dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai luhur Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini mencakup pentingnya persatuan dan kesatuan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, toleransi terhadap keberagaman suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA), serta partisipasi aktif dalam kegiatan musyawarah dan pengambilan keputusan. Siswa juga diajak untuk memahami peran Indonesia dalam skala global dan pentingnya menjaga keutuhan NKRI. Melalui pembelajaran PPKn, diharapkan siswa mampu menganalisis permasalahan sosial, mengevaluasi solusi berdasarkan nilai Pancasila, dan menciptakan tindakan nyata yang mencerminkan karakter warga negara yang baik dan bertanggung jawab sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.
Soal Pilihan Ganda (HOTS)
1. Jika Rina ingin menginisiasi perubahan positif berdasarkan nilai Pancasila, tindakan apakah yang paling tepat untuk ia lakukan sebagai langkah awal guna mengatasi masalah sampah dan menumbuhkan kesadaran warga?
(Konteks: Di lingkungan tempat tinggal Rina, sering terjadi masalah sampah yang menumpuk di selokan, terutama setelah hujan deras. Beberapa warga cenderung menyalahkan petugas kebersihan dan tidak merasa bertanggung jawab. Rina, sebagai siswa kelas 6, merasa prihatin dengan kondisi ini.)
- A. Melaporkan semua warga yang membuang sampah sembarangan kepada ketua RT agar diberi sanksi tegas.
- B. Membuat poster ajakan kerja bakti dan menempelkannya di mading kelurahan tanpa berkoordinasi dengan siapa pun.
- C. Mengajak teman-temannya membersihkan selokan sendiri setiap hari tanpa melibatkan warga dewasa.
- D. Menganalisis penyebab utama penumpukan sampah, kemudian berdiskusi dengan ketua RT untuk merumuskan ajakan kerja bakti yang melibatkan seluruh warga.
- E. Mengabaikannya karena itu bukan tanggung jawab anak-anak, melainkan orang dewasa dan pemerintah.
2. Sebagai pemilih yang bertanggung jawab, bagaimana Budi seharusnya mengevaluasi para kandidat agar pilihannya mencerminkan nilai demokrasi Pancasila?
(Konteks: Sekolah Budi mengadakan pemilihan ketua OSIS. Ada tiga kandidat dengan visi dan misi yang berbeda-beda. Budi mengamati bahwa beberapa teman memilih berdasarkan popularitas, bukan berdasarkan program kerja yang ditawarkan.)
- A. Memilih kandidat yang paling populer agar tidak dikucilkan teman-teman.
- B. Memilih kandidat yang dikenal secara pribadi dan sering bermain bersama.
- C. Menganalisis visi dan misi setiap kandidat, mempertimbangkan relevansinya dengan kebutuhan sekolah, dan memilih secara jujur sesuai hati nurani.
- D. Menunggu hasil pilihan mayoritas teman-teman, lalu ikut memilih kandidat yang sama.
- E. Tidak ikut memilih karena merasa suaranya tidak akan berpengaruh banyak.
3. Untuk menciptakan hasil kerja kelompok yang optimal dan menjunjung tinggi nilai persatuan, strategi komunikasi dan interaksi seperti apa yang seharusnya Siti terapkan?
(Konteks: Kelas Siti terdiri dari siswa dengan berbagai latar belakang suku, agama, dan hobi. Suatu hari, guru memberikan tugas kelompok, dan Siti ditempatkan dalam kelompok yang anggotanya memiliki pendapat dan cara kerja yang sangat berbeda dengannya.)
- A. Memaksakan pendapatnya sendiri karena merasa idenya paling baik dan efisien.
- B. Mengabaikan pendapat teman-teman yang berbeda dan hanya fokus pada bagian tugasnya sendiri.
- C. Mencari teman lain yang sepemikiran untuk bergabung dalam kelompoknya dan mengganti anggota yang berbeda.
- D. Mendengarkan setiap pendapat dengan terbuka, mencari titik temu, dan berkompromi untuk mencapai kesepakatan bersama yang menguntungkan semua anggota.
- E. Diam saja dan membiarkan anggota lain mengambil semua keputusan.
4. Jika kamu adalah seorang warga yang peduli, bagaimana kamu akan menyikapi rencana pembangunan ini agar tercapai keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila?
(Konteks: Pemerintah kota merencanakan pembangunan taman kota baru di lahan kosong dekat permukiman warga. Beberapa warga khawatir pembangunan tersebut akan mengurangi area resapan air, sementara yang lain menyambut baik karena akan menambah ruang hijau dan fasilitas publik.)
- A. Langsung menolak pembangunan karena khawatir banjir, tanpa mencari informasi lebih lanjut.
- B. Menerima begitu saja tanpa bertanya, karena itu adalah program pemerintah.
- C. Mengumpulkan informasi mengenai dampak positif dan negatif pembangunan, berdialog dengan pihak pemerintah dan warga lain, serta mengusulkan solusi mitigasi jika ada potensi masalah.
- D. Mengajak warga lain untuk demo menolak pembangunan agar pemerintah membatalkan rencana tersebut.
- E. Hanya berdiskusi dengan teman dekat yang sepemikiran dan tidak melibatkan pihak lain.
5. Sebagai siswa kelas 6 yang bijak, bagaimana Bayu dapat menciptakan kesadaran pada kakak sepupunya tentang bahaya hoaks dan pentingnya memverifikasi informasi, sesuai dengan etika bermedia sosial yang Pancasilais?
(Konteks: Di era digital ini, banyak berita atau informasi yang belum tentu benar (hoaks) tersebar dengan cepat di media sosial. Kakak sepupu Bayu seringkali langsung membagikan informasi yang ia terima tanpa memeriksa kebenarannya.)
- A. Memarahi kakaknya setiap kali membagikan hoaks dan meminta berhenti menggunakan media sosial.
- B. Mengabaikan saja karena itu urusan pribadi kakaknya dan bukan tanggung jawab Bayu.
- C. Menjelaskan dengan santun tentang dampak negatif hoaks, menunjukkan cara memverifikasi informasi, dan mengajak untuk menyaring sebelum menyebarkan.
- D. Ikut membagikan hoaks yang sama agar kakaknya merasa tidak sendirian.
- E. Melaporkan akun media sosial kakaknya ke pihak berwajib.
6. Bagaimana kamu akan menganalisis perilaku siswa tersebut dalam kaitannya dengan pesan Pak Guru dan nilai-nilai Pancasila, serta tindakan apa yang paling konstruktif untuk mengatasi masalah ini?
(Konteks: Saat upacara bendera, Pak Guru menyampaikan pidato tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah berbagai perbedaan. Namun, setelah upacara, beberapa siswa masih terlihat mengejek teman yang berasal dari daerah lain atau memiliki logat bicara yang berbeda.)
- A. Membiarkan saja karena itu hanya candaan anak-anak.
- B. Ikut mengejek agar tidak dianggap berbeda dengan teman-teman lain.
- C. Melaporkan siswa tersebut ke guru BP agar diberi hukuman berat.
- D. Mendekati teman-teman yang mengejek, menjelaskan secara pribadi tentang pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan sesuai Sila Ketiga Pancasila, serta mengajak untuk berinteraksi lebih positif.
- E. Menjauhi teman-teman yang mengejek agar tidak terlibat dalam masalah.
7. Jika Ayu ingin menginisiasi kegiatan sosial di sekolahnya untuk membantu masyarakat tersebut, langkah-langkah apa yang paling efektif dan sesuai dengan nilai kemanusiaan Pancasila yang harus ia lakukan?
(Konteks: Keluarga Ayu memiliki kebiasaan menonton berita bersama setiap malam. Suatu hari, ada berita tentang masyarakat di daerah terpencil yang mengalami kesulitan akses air bersih. Ayu merasa iba dan ingin membantu.)
- A. Langsung menggalang dana sendiri di kelas tanpa izin guru atau kepala sekolah.
- B. Menyampaikan idenya kepada guru kelas, berdiskusi tentang bentuk bantuan yang paling tepat, dan merencanakan penggalangan dana atau barang secara terorganisir.
- C. Mencari tahu alamat masyarakat tersebut dan mengirimkan sebagian uang sakunya secara diam-diam.
- D. Hanya berdoa untuk mereka tanpa melakukan tindakan nyata.
- E. Mengajak teman-temannya untuk patungan membeli air mineral dan mengirimkannya.
8. Bagaimana Dika dapat mengevaluasi perilaku adiknya dan merumuskan cara paling efektif untuk menjelaskan konsep hak dan kewajiban secara seimbang kepada adiknya?
(Konteks: Dalam pelajaran PPKn, dijelaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban. Di rumah, adik Dika seringkali hanya menuntut haknya untuk bermain tanpa mau membantu pekerjaan rumah seperti merapikan mainannya.)
- A. Mengabaikan adik dan membiarkannya bermain terus.
- B. Mengancam adik bahwa mainannya akan disita jika tidak mau merapikan.
- C. Menjelaskan dengan contoh konkret bahwa setelah bermain (hak), ada kewajiban merapikan mainan, dan bahwa keseimbangan antara hak dan kewajiban penting untuk kenyamanan bersama.
- D. Melaporkan adiknya kepada orang tua agar dimarahi.
- E. Merapikan mainan adik setiap kali selesai bermain.
9. Jika kamu adalah salah satu peserta musyawarah yang mewakili suara anak-anak, bagaimana kamu akan menganalisis semua usulan tersebut dan menyampaikan pendapatmu agar keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan keadilan sosial bagi seluruh warga desa?
(Konteks: Pemerintah Desa Sukamaju mengadakan musyawarah untuk menentukan prioritas pembangunan desa tahun depan. Ada beberapa usulan, seperti perbaikan jalan, pembangunan posyandu, atau pembangunan lapangan olahraga. Setiap usulan memiliki pendukungnya masing-masing.)
- A. Mendukung usulan yang paling banyak didukung oleh orang dewasa agar tidak terjadi perdebatan.
- B. Hanya menyampaikan usulan untuk membangun lapangan olahraga karena itu yang paling diinginkan anak-anak.
- C. Menganalisis dampak dari setiap usulan terhadap berbagai kelompok warga (anak-anak, ibu-ibu, petani, lansia), kemudian menyampaikan pandangan yang mempertimbangkan kebutuhan mayoritas dan minoritas dengan data pendukung.
- D. Diam saja dan mengikuti keputusan yang diambil oleh kepala desa.
- E. Mengajak teman-teman anak-anak untuk mogok sampai usulan lapangan olahraga diterima.
10. Sebagai panitia lomba, bagaimana kamu akan menciptakan suasana yang inklusif dan merayakan keberagaman budaya Indonesia melalui lomba-lomba tersebut, sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika?
(Konteks: Di perayaan Hari Kemerdekaan, sekolah mengadakan berbagai lomba tradisional. Ada lomba balap karung, makan kerupuk, dan panjat pinang. Beberapa siswa dari etnis tertentu merasa kurang akrab dengan beberapa lomba tradisional tersebut.)
- A. Memaksa semua siswa untuk mengikuti semua lomba tanpa kecuali.
- B. Menghilangkan lomba-lomba tradisional yang dianggap tidak semua siswa familiar.
- C. Menambahkan lomba-lomba baru yang merepresentasikan keberagaman budaya dari berbagai daerah, serta memberikan penjelasan tentang makna di balik setiap lomba tradisional agar semua siswa merasa terlibat dan memahami nilai budayanya.
- D. Hanya mengadakan lomba yang paling populer dan dikenal semua siswa.
- E. Membagi siswa berdasarkan etnis dan mengadakan lomba terpisah untuk masing-masing kelompok.
11. Bagaimana Andi seharusnya mengevaluasi tindakan Doni berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan norma yang berlaku di sekolah, serta apa yang harus ia lakukan untuk membantu Doni?
(Konteks: Andi melihat temannya, Doni, mengambil pulpen milik teman lain tanpa izin. Doni beralasan pulpennya hilang dan ia butuh pulpen untuk mengerjakan tugas.)
- A. Mengabaikan saja karena bukan urusannya.
- B. Melaporkan Doni kepada guru tanpa berbicara dengannya terlebih dahulu.
- C. Menjelaskan kepada Doni bahwa mengambil barang orang lain tanpa izin adalah perbuatan tidak jujur dan melanggar hak milik, serta menawarkan bantuan untuk mencari pulpennya yang hilang atau meminjamkan miliknya.
- D. Ikut-ikutan mengambil pulpen teman lain juga.
- E. Menegur Doni dengan keras di depan umum agar ia malu.
12. Jika Rina ingin menginisiasi proyek bantuan bencana di sekolahnya, bagaimana ia dapat menciptakan sebuah program yang efektif, efisien, dan mencerminkan nilai kemanusiaan serta gotong royong Pancasila?
(Konteks: Indonesia sering menghadapi bencana alam seperti banjir atau gempa bumi. Banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda. Rina ingin berkontribusi dalam membantu korban bencana.)
- A. Langsung mengumpulkan pakaian bekas dari teman-teman tanpa perencanaan.
- B. Berkoordinasi dengan pihak sekolah, PMI, atau lembaga sosial terpercaya untuk merencanakan jenis bantuan yang paling dibutuhkan, mekanisme pengumpulan, dan penyaluran yang transparan.
- C. Mengajak teman-teman untuk patungan uang saku dan mengirimkannya langsung ke lokasi bencana.
- D. Hanya mengunggah status di media sosial tentang keprihatinannya.
- E. Menunggu perintah dari guru untuk melakukan sesuatu.
13. Bagaimana Made dan kelompoknya dapat menganalisis peran pahlawan pilihannya dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia secara keseluruhan, dan menyajikannya agar nilai persatuan dan semangat kebangsaan tetap menonjol, bukan hanya fokus pada pahlawan individual?
(Konteks: Di kelas, guru memberikan tugas proyek tentang pahlawan nasional. Setiap kelompok harus memilih satu pahlawan dan membuat presentasi. Kelompok Made memilih Pangeran Diponegoro, sementara kelompok lain memilih Cut Nyak Dien, Pattimura, dan lain-lain.)
- A. Hanya fokus pada biografi dan kronologi perjuangan Pangeran Diponegoro tanpa menghubungkannya dengan perjuangan daerah lain.
- B. Membandingkan Pangeran Diponegoro dengan pahlawan lain dan menyatakan bahwa pahlawan pilihannya adalah yang terbaik.
- C. Menjelaskan peran Pangeran Diponegoro dalam konteks perjuangan melawan penjajah, menyoroti nilai-nilai kepemimpinan dan pengorbanan, serta menghubungkannya dengan semangat perjuangan seluruh bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
- D. Membuat presentasi yang sangat menarik secara visual tanpa terlalu memperhatikan konten historis.
- E. Menyalin informasi dari internet tanpa melakukan analisis mendalam.
14. Sebagai siswa kelas 6 yang peduli terhadap masa depan bangsa, bagaimana Budi dapat menciptakan kesadaran di kalangan teman-temannya tentang bahaya narkoba dan pentingnya menjaga diri, sesuai dengan amanat Pancasila untuk melindungi generasi muda?
(Konteks: Pemerintah sedang gencar mengampanyekan gerakan ‘Indonesia Bersih dari Narkoba’. Di lingkungan sekolah, ada isu bahwa beberapa siswa SMP di dekat sekolah Budi pernah terlibat penyalahgunaan narkoba.)
- A. Mengabaikan isu tersebut karena belum terjadi di sekolahnya.
- B. Menakut-nakuti teman-teman dengan cerita horor tentang narkoba.
- C. Mengajak teman-teman berdiskusi tentang informasi faktual mengenai bahaya narkoba, dampaknya bagi kesehatan dan masa depan, serta menguatkan komitmen bersama untuk menjauhi narkoba dan mendukung gerakan ‘Indonesia Bersih dari Narkoba’ melalui kegiatan positif.
- D. Melaporkan semua siswa SMP yang dicurigai kepada polisi.
- E. Hanya menonton berita tentang narkoba tanpa melakukan tindakan apa pun.
15. Bagaimana Ayu seharusnya mengevaluasi sikap teman-temannya tersebut dan memberikan respons yang mencerminkan sportivitas serta nilai-nilai Pancasila?
(Konteks: Saat pelajaran olahraga, ada pertandingan sepak bola antar kelas. Tim kelas Ayu kalah telak dari tim kelas lain. Beberapa teman Ayu menunjukkan kekecewaan berlebihan, bahkan ada yang menyalahkan wasit dan teman setimnya.)
- A. Ikut menyalahkan wasit dan teman setim agar tidak dianggap tidak solider.
- B. Diam saja dan meninggalkan lapangan karena merasa malu.
- C. Mengajak teman-teman untuk menerima kekalahan dengan lapang dada, menganalisis penyebab kekalahan untuk perbaikan di masa depan, dan memberikan selamat kepada tim lawan sebagai bentuk sportivitas dan penghargaan.
- D. Mengajak teman-teman untuk membalas dendam di pertandingan berikutnya.
- E. Berhenti bermain sepak bola karena merasa tidak adil.
16. Jika kamu adalah ketua OSIS di sekolah yang berada di kompleks tersebut, bagaimana kamu akan menciptakan sebuah program edukasi atau kampanye untuk meningkatkan kesadaran warga, khususnya anak-anak dan remaja, agar mematuhi peraturan pemilahan sampah, sejalan dengan nilai tanggung jawab sosial?
(Konteks: Di lingkungan kompleks perumahan, ada peraturan bahwa setiap keluarga harus memilah sampah organik dan anorganik. Namun, tidak semua warga mematuhi peraturan ini, sehingga petugas kebersihan kesulitan dalam pengelolaannya.)
- A. Membuat laporan kepada RT/RW untuk memberikan denda kepada warga yang melanggar.
- B. Mengadakan lomba desain poster tentang pemilahan sampah dan memamerkannya di sekolah saja.
- C. Merancang kampanye ‘Siswa Pelopor Lingkungan Bersih’ yang melibatkan siswa untuk menjadi duta pemilahan sampah, menyelenggarakan sosialisasi interaktif di lingkungan kompleks, dan membuat contoh tempat sampah terpilah di beberapa titik strategis.
- D. Mengajak teman-teman untuk diam-diam memilah sampah warga lain.
- E. Mengabaikannya karena itu bukan urusan sekolah.
17. Bagaimana kamu akan menganalisis sikap siswa tersebut dan merumuskan pendekatan yang persuasif agar mereka memahami pentingnya kegiatan tersebut dalam menumbuhkan semangat nasionalisme dan menghargai jasa pahlawan?
(Konteks: Pada peringatan Hari Pahlawan, sekolah mengadakan kegiatan drama kolosal yang menceritakan perjuangan para pahlawan. Ada beberapa siswa yang enggan berpartisipasi karena merasa tidak cocok dengan perannya atau tidak tertarik dengan sejarah.)
- A. Membiarkan siswa tersebut tidak berpartisipasi dan mencari pengganti lain.
- B. Memaksa mereka untuk ikut serta dengan ancaman nilai jelek.
- C. Menjelaskan bahwa partisipasi dalam drama adalah bentuk penghormatan dan pembelajaran sejarah yang menyenangkan, serta menunjukkan bagaimana peran mereka, sekecil apapun, berkontribusi pada kesuksesan acara dan penanaman nilai-nilai kebangsaan.
- D. Mengejek mereka di depan teman-teman lain agar mereka malu.
- E. Mengadakan kegiatan lain yang lebih diminati siswa.
18. Bagaimana Edo dapat mengevaluasi pengalaman liburannya untuk menguatkan pemahaman tentang keberagaman Indonesia sebagai kekayaan bangsa dan bagaimana ia harus bersikap terhadap perbedaan tersebut, termasuk dengan turis asing?
(Konteks: Saat liburan sekolah, keluarga Edo berlibur ke berbagai daerah di Indonesia. Edo melihat banyak perbedaan adat istiadat, pakaian tradisional, dan bahasa daerah. Ia juga melihat beberapa turis asing yang berkunjung.)
- A. Merasa bingung dengan banyaknya perbedaan dan hanya fokus pada kesenangan pribadi.
- B. Menyimpulkan bahwa budayanya sendiri adalah yang terbaik dan paling benar.
- C. Mengidentifikasi keunikan setiap daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional, menghargai setiap perbedaan, dan bersikap ramah serta terbuka kepada siapa pun, termasuk turis asing, sebagai cerminan identitas bangsa yang beragam dan bersatu.
- D. Hanya berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki latar belakang sama dengannya.
- E. Mengkritik budaya yang berbeda karena tidak sesuai dengan kebiasaannya.
19. Jika kamu menemukan sebuah komentar provokatif di media sosial, bagaimana kamu akan menganalisis dampak potensial dari komentar tersebut terhadap persatuan bangsa dan tindakan apa yang paling bertanggung jawab untuk kamu lakukan?
(Konteks: Di media sosial, seringkali muncul komentar-komentar yang berisi ujaran kebencian atau provokasi yang dapat memecah belah persatuan, terutama terkait isu SARA. Ibu guru selalu mengingatkan siswa untuk bijak bermedia sosial.)
- A. Ikut membalas komentar tersebut dengan kata-kata yang lebih keras.
- B. Menyebarkan komentar tersebut kepada teman-teman lain agar mereka tahu.
- C. Mengidentifikasi bahwa komentar tersebut melanggar nilai persatuan dan kesatuan, melaporkannya kepada pihak berwenang (jika memungkinkan) atau moderator platform, dan tidak ikut menyebarkannya untuk mencegah penyebaran konflik.
- D. Hanya membaca dan mengabaikannya tanpa melakukan tindakan apa pun.
- E. Memblokir akun yang mengunggah komentar tersebut dan melupakannya.
20. Sebagai siswa kelas 6 yang memahami pentingnya menjaga lingkungan dan keadilan sosial, bagaimana kamu akan mengevaluasi kebijakan ini dan memberikan masukan konstruktif agar kebijakan tersebut efektif sekaligus tidak merugikan masyarakat kecil?
(Konteks: Pemerintah daerah sedang merancang kebijakan baru untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Kebijakan ini akan berdampak pada kebiasaan belanja masyarakat dan pelaku usaha kecil.)
- A. Menolak kebijakan tersebut karena akan merepotkan masyarakat.
- B. Mendukung penuh tanpa mempertimbangkan dampaknya kepada pedagang kecil.
- C. Menganalisis manfaat lingkungan dan potensi tantangan bagi masyarakat, mengusulkan solusi seperti subsidi kantong belanja ramah lingkungan bagi pedagang kecil atau program edukasi intensif untuk masyarakat, sehingga kebijakan berjalan efektif dan adil.
- D. Mengabaikan kebijakan tersebut karena bukan urusan siswa.
- E. Mengajak teman-teman untuk protes jika harga kantong belanja naik.
Soal Isian, Uraian, dan Mencocokkan
Isian Singkat 1: Bagaimana Ani dapat menganalisis situasi ini dan merumuskan dua alasan kuat mengapa tradisi gotong royong tersebut tetap penting untuk dilestarikan, terutama dalam konteks nilai-nilai Pancasila?
Isian Singkat 2: Jika kamu adalah Doni, bagaimana kamu akan mengevaluasi tindakan Rio dan merumuskan satu tindakan nyata yang paling efektif untuk mengatasi masalah ini tanpa memperburuk keadaan, sekaligus mengajarkan Rio tentang tanggung jawab?
Isian Singkat 3: Sebagai siswa kelas 6, rancanglah satu kegiatan inovatif yang bisa kamu lakukan di lingkungan sekolah untuk mendukung ‘Gerakan Literasi Nasional’ dan menarik minat teman-temanmu agar lebih suka membaca buku.
Isian Singkat 4: Bagaimana kamu akan menganalisis pelanggaran peraturan ini dan mengusulkan dua cara kreatif untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab siswa terhadap kebersihan fasilitas sekolah, sejalan dengan nilai kedisiplinan dan keadilan?
Isian Singkat 5: Sebagai anggota organisasi Pramuka di sekolah, bagaimana kamu akan mengevaluasi perilaku siswa tersebut dan merumuskan satu langkah persuasif yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan disiplin dan rasa nasionalisme mereka saat upacara?
Uraian 6: Sebagai siswa kelas 6, rancanglah sebuah ‘Peta Jalan Menjaga Persatuan’ sederhana untuk lingkungan sekolahmu. Jelaskan minimal tiga langkah konkret yang dapat kamu lakukan bersama teman-teman untuk memastikan keberagaman di sekolah menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan, dengan mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Bagaimana kamu akan mengevaluasi keberhasilan peta jalanmu?
Uraian 7: Menganalisis fenomena ini, bagaimana kamu sebagai siswa kelas 6 dapat menciptakan tiga tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan menjaga identitas bangsa Indonesia di tengah gempuran globalisasi, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
Uraian 8: Rancanglah sebuah konsep kegiatan ‘Hari Peduli Lingkungan’ yang inovatif dan melibatkan seluruh elemen sekolah (siswa, guru, staf) serta masyarakat sekitar. Jelaskan tiga kegiatan utama yang akan kamu adakan, bagaimana kegiatan tersebut mencerminkan nilai-nilai Pancasila, dan apa target yang ingin kamu capai?
Uraian 9: Sebagai siswa kelas 6 yang memahami nilai-nilai Pancasila, bagaimana kamu akan menganalisis akar masalah tawuran tersebut dan mengusulkan tiga solusi komprehensif yang melibatkan berbagai pihak untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian antar remaja, dengan mengedepankan musyawarah dan keadilan?
Uraian 10: Sebagai siswa kelas 6 yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan, bagaimana kamu akan mengevaluasi dampak perundungan siber ini terhadap korban dan lingkungan sosial, serta merumuskan tiga langkah konkret yang dapat kamu lakukan untuk membantu temanmu dan mencegah perundungan siber di masa depan di lingkungan sekolahmu?
Mencocokkan 11: Pasangkan situasi berikut dengan nilai Pancasila yang paling relevan yang terkandung di dalamnya. Tarik garis dari kolom kiri ke kolom kanan.
Mencocokkan 12: Cocokkan pernyataan di kolom kiri dengan konsep kewarganegaraan atau tindakan yang tepat di kolom kanan.
Kunci Jawaban
| 1. (Pilihan Ganda) | D. Menganalisis penyebab utama penumpukan sampah, kemudian berdiskusi dengan ketua RT untuk merumuskan ajakan kerja bakti yang melibatkan seluruh warga. (C4 – Menganalisis masalah dan merumuskan solusi berbasis musyawarah dan persatuan) |
| 2. (Pilihan Ganda) | C. Menganalisis visi dan misi setiap kandidat, mempertimbangkan relevansinya dengan kebutuhan sekolah, dan memilih secara jujur sesuai hati nurani. (C5 – Mengevaluasi informasi untuk mengambil keputusan yang demokratis) |
| 3. (Pilihan Ganda) | D. Mendengarkan setiap pendapat dengan terbuka, mencari titik temu, dan berkompromi untuk mencapai kesepakatan bersama yang menguntungkan semua anggota. (C4 – Menganalisis situasi keberagaman dan menerapkan strategi interaksi yang inklusif) |
| 4. (Pilihan Ganda) | C. Mengumpulkan informasi mengenai dampak positif dan negatif pembangunan, berdialog dengan pihak pemerintah dan warga lain, serta mengusulkan solusi mitigasi jika ada potensi masalah. (C5 – Mengevaluasi rencana pembangunan dan merumuskan sikap partisipatif yang bertanggung jawab) |
| 5. (Pilihan Ganda) | C. Menjelaskan dengan santun tentang dampak negatif hoaks, menunjukkan cara memverifikasi informasi, dan mengajak untuk menyaring sebelum menyebarkan. (C6 – Menciptakan strategi edukasi untuk literasi digital berdasarkan nilai Pancasila) |
| 6. (Pilihan Ganda) | D. Mendekati teman-teman yang mengejek, menjelaskan secara pribadi tentang pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan sesuai Sila Ketiga Pancasila, serta mengajak untuk berinteraksi lebih positif. (C4 – Menganalisis perilaku dan mengusulkan solusi berdasarkan nilai Pancasila) |
| 7. (Pilihan Ganda) | B. Menyampaikan idenya kepada guru kelas, berdiskusi tentang bentuk bantuan yang paling tepat, dan merencanakan penggalangan dana atau barang secara terorganisir. (C6 – Menciptakan rencana aksi sosial yang terorganisir dan sesuai nilai kemanusiaan) |
| 8. (Pilihan Ganda) | C. Menjelaskan dengan contoh konkret bahwa setelah bermain (hak), ada kewajiban merapikan mainan, dan bahwa keseimbangan antara hak dan kewajiban penting untuk kenyamanan bersama. (C5 – Mengevaluasi perilaku dan merumuskan strategi edukasi) |
| 9. (Pilihan Ganda) | C. Menganalisis dampak dari setiap usulan terhadap berbagai kelompok warga (anak-anak, ibu-ibu, petani, lansia), kemudian menyampaikan pandangan yang mempertimbangkan kebutuhan mayoritas dan minoritas dengan data pendukung. (C4 – Menganalisis usulan dan merumuskan pendapat yang berkeadilan sosial) |
| 10. (Pilihan Ganda) | C. Menambahkan lomba-lomba baru yang merepresentasikan keberagaman budaya dari berbagai daerah, serta memberikan penjelasan tentang makna di balik setiap lomba tradisional agar semua siswa merasa terlibat dan memahami nilai budayanya. (C6 – Menciptakan acara yang inklusif dan merayakan keberagaman) |
| 11. (Pilihan Ganda) | C. Menjelaskan kepada Doni bahwa mengambil barang orang lain tanpa izin adalah perbuatan tidak jujur dan melanggar hak milik, serta menawarkan bantuan untuk mencari pulpennya yang hilang atau meminjamkan miliknya. (C5 – Mengevaluasi perilaku dan merumuskan solusi edukatif) |
| 12. (Pilihan Ganda) | B. Berkoordinasi dengan pihak sekolah, PMI, atau lembaga sosial terpercaya untuk merencanakan jenis bantuan yang paling dibutuhkan, mekanisme pengumpulan, dan penyaluran yang transparan. (C6 – Menciptakan program bantuan yang efektif dan terorganisir) |
| 13. (Pilihan Ganda) | C. Menjelaskan peran Pangeran Diponegoro dalam konteks perjuangan melawan penjajah, menyoroti nilai-nilai kepemimpinan dan pengorbanan, serta menghubungkannya dengan semangat perjuangan seluruh bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. (C4 – Menganalisis peran pahlawan dalam konteks persatuan bangsa) |
| 14. (Pilihan Ganda) | C. Mengajak teman-teman berdiskusi tentang informasi faktual mengenai bahaya narkoba, dampaknya bagi kesehatan dan masa depan, serta menguatkan komitmen bersama untuk menjauhi narkoba dan mendukung gerakan ‘Indonesia Bersih dari Narkoba’ melalui kegiatan positif. (C6 – Menciptakan kampanye edukasi yang informatif dan preventif) |
| 15. (Pilihan Ganda) | C. Mengajak teman-teman untuk menerima kekalahan dengan lapang dada, menganalisis penyebab kekalahan untuk perbaikan di masa depan, dan memberikan selamat kepada tim lawan sebagai bentuk sportivitas dan penghargaan. (C5 – Mengevaluasi perilaku dan merumuskan sikap sportif) |
| 16. (Pilihan Ganda) | C. Merancang kampanye ‘Siswa Pelopor Lingkungan Bersih’ yang melibatkan siswa untuk menjadi duta pemilahan sampah, menyelenggarakan sosialisasi interaktif di lingkungan kompleks, dan membuat contoh tempat sampah terpilah di beberapa titik strategis. (C6 – Menciptakan program kampanye edukasi lingkungan) |
| 17. (Pilihan Ganda) | C. Menjelaskan bahwa partisipasi dalam drama adalah bentuk penghormatan dan pembelajaran sejarah yang menyenangkan, serta menunjukkan bagaimana peran mereka, sekecil apapun, berkontribusi pada kesuksesan acara dan penanaman nilai-nilai kebangsaan. (C4 – Menganalisis sikap dan merumuskan pendekatan persuasif) |
| 18. (Pilihan Ganda) | C. Mengidentifikasi keunikan setiap daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional, menghargai setiap perbedaan, dan bersikap ramah serta terbuka kepada siapa pun, termasuk turis asing, sebagai cerminan identitas bangsa yang beragam dan bersatu. (C5 – Mengevaluasi pengalaman dan merumuskan sikap toleransi global) |
| 19. (Pilihan Ganda) | C. Mengidentifikasi bahwa komentar tersebut melanggar nilai persatuan dan kesatuan, melaporkannya kepada pihak berwenang (jika memungkinkan) atau moderator platform, dan tidak ikut menyebarkannya untuk mencegah penyebaran konflik. (C4 – Menganalisis konten digital dan merumuskan tindakan bertanggung jawab) |
| 20. (Pilihan Ganda) | C. Menganalisis manfaat lingkungan dan potensi tantangan bagi masyarakat, mengusulkan solusi seperti subsidi kantong belanja ramah lingkungan bagi pedagang kecil atau program edukasi intensif untuk masyarakat, sehingga kebijakan berjalan efektif dan adil. (C5 – Mengevaluasi kebijakan publik dan merumuskan masukan konstruktif) |
| 21. (Isian Singkat) | Ani dapat menganalisis bahwa gotong royong adalah wujud nyata Sila Ketiga ‘Persatuan Indonesia’ dan Sila Kelima ‘Keadilan Sosial’. Dua alasan kuatnya adalah: 1) Melestarikan tradisi ini akan memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan antarwarga lintas generasi. 2) Kegiatan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap lingkungan serta warisan budaya, yang merupakan bagian dari identitas bangsa. |
| 22. (Isian Singkat) | Saya akan mengevaluasi bahwa tindakan Rio merusak fasilitas umum dan tidak bertanggung jawab. Tindakan paling efektif adalah mendekati Rio secara pribadi, menjelaskan dengan tenang bahwa merusak buku adalah tindakan yang merugikan banyak orang dan melanggar aturan, serta mengajaknya untuk melaporkan kerusakan tersebut kepada petugas perpustakaan dan mencari solusi bersama untuk menggantinya atau memperbaikinya. |
| 23. (Isian Singkat) | Saya akan merancang kegiatan ‘Pojok Baca Interaktif’ di mana setiap minggu akan ada ‘Duta Baca Cilik’ yang bertugas membacakan cerita menarik dengan ekspresif, kemudian mengadakan sesi diskusi ringan atau kuis berhadiah tentang isi buku tersebut. Ini akan membuat membaca terasa lebih menyenangkan dan interaktif. |
| 24. (Isian Singkat) | Saya akan menganalisis bahwa pelanggaran ini menunjukkan kurangnya kesadaran dan rasa memiliki. Dua cara kreatif: 1) Mengadakan ‘Lomba Meja Bersih Antar Kelompok’ setiap minggu dengan hadiah kecil dan menunjuk ‘Polisi Kebersihan’ bergilir dari siswa untuk memantau dan memberi apresiasi. 2) Membuat ‘Jurnal Kebersihan Kelas’ yang diisi bersama, mencatat kondisi kebersihan setiap hari dan dampaknya, sehingga siswa merasa terlibat dan bertanggung jawab secara kolektif. |
| 25. (Isian Singkat) | Saya akan mengevaluasi bahwa perilaku tersebut menunjukkan kurangnya disiplin dan penghargaan terhadap simbol negara. Langkah persuasif yang dapat saya lakukan adalah mendekati siswa yang sering terlambat/tidak rapi secara personal, menjelaskan makna penting upacara bendera sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan dan identitas bangsa, serta menawarkan bantuan untuk membiasakan diri datang lebih awal atau berbaris rapi (misalnya dengan mengajak mereka bergabung dalam barisan saya). |
| 26. (Uraian) | Peta Jalan Menjaga Persatuan di Sekolah: 1. **Langkah 1: Kampanye ‘Aku Bangga Berbeda’ (Sila 3 – Persatuan Indonesia)** * **Kegiatan:** Mengadakan pekan ‘Hari Keberagaman’ di mana setiap siswa bisa mengenakan pakaian adat daerahnya (opsional), membawa makanan khas, atau menampilkan kesenian daerah. Akan ada sesi ‘Cerita Asal Daerahku’ di mana siswa berbagi kisah tentang suku, tradisi, atau bahasa daerahnya. * **Tujuan:** Menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas masing-masing sekaligus menghargai identitas orang lain. 2. **Langkah 2: Program ‘Teman Sebaya untuk Toleransi’ (Sila 2 – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab & Sila 4 – Kerakyatan)** * **Kegiatan:** Membentuk kelompok ‘Duta Toleransi’ dari siswa-siswa yang bertugas menjadi fasilitator diskusi tentang perbedaan, menangani potensi konflik kecil antar teman dengan pendekatan mediasi, dan menjadi contoh sikap inklusif. Mereka akan dilatih oleh guru. * **Tujuan:** Mendorong dialog, pemahaman, dan penyelesaian masalah secara damai berdasarkan musyawarah. 3. **Langkah 3: Kotak Saran ‘Suara Persatuan’ (Sila 5 – Keadilan Sosial)** * **Kegiatan:** Menyediakan kotak saran anonim di kelas atau mading sekolah di mana siswa bisa menuliskan pengalaman positif tentang keberagaman atau melaporkan jika ada tindakan diskriminasi/ejekan. Hasil laporan akan ditindaklanjuti guru dengan diskusi kelas atau pembinaan. * **Tujuan:** Memberikan ruang aman bagi semua siswa untuk bersuara dan memastikan keadilan serta kesetaraan dirasakan semua. **Evaluasi Keberhasilan Peta Jalan:** Keberhasilan peta jalan ini akan dievaluasi dengan: 1. **Observasi:** Mengamati perubahan perilaku siswa, apakah ada peningkatan interaksi positif antar kelompok yang berbeda, berkurangnya kasus ejekan atau diskriminasi. 2. **Survei Sederhana:** Menyebarkan kuesioner singkat kepada siswa tentang perasaan mereka terhadap keberagaman di sekolah dan tingkat kenyamanan berinteraksi dengan teman yang berbeda. 3. **Jumlah Partisipasi:** Melihat antusiasme siswa dalam kegiatan seperti ‘Hari Keberagaman’ dan partisipasi dalam diskusi ‘Duta Toleransi’. 4. **Analisis Isi Kotak Saran:** Meninjau jenis masukan yang masuk, apakah lebih banyak laporan positif atau negatif, serta bagaimana respons siswa terhadap tindak lanjut yang diberikan. |
| 27. (Uraian) | Tiga tindakan nyata untuk memperkuat cinta tanah air di era globalisasi: 1. **Mencintai dan Menggunakan Produk Dalam Negeri (Sila 3 – Persatuan Indonesia & Sila 5 – Keadilan Sosial):** Saya akan menganalisis kebutuhan saya dan memilih produk-produk buatan Indonesia, misalnya membeli jajanan lokal, pakaian dari UMKM lokal, atau kerajinan tangan daerah. Dengan begitu, saya turut mendukung perekonomian bangsa dan bangga akan hasil karya anak bangsa. Saya juga akan mengajak teman-teman untuk melakukan hal yang sama, menjelaskan bahwa dengan membeli produk lokal, kita membantu petani, pengrajin, dan pekerja Indonesia. 2. **Memfilter Informasi dan Menjaga Etika Bermedia Sosial (Sila 1 – Ketuhanan YME & Sila 4 – Kerakyatan):** Saya akan mengevaluasi setiap informasi yang saya terima dari internet atau media sosial, terutama yang berkaitan dengan isu SARA atau yang berpotensi memecah belah. Saya tidak akan menyebarkan hoaks dan akan menggunakan media sosial untuk hal-hal positif, seperti mempromosikan keindahan Indonesia atau prestasi anak bangsa, serta berkomentar dengan sopan dan menghargai perbedaan pendapat. Ini mencerminkan tanggung jawab saya sebagai warga negara digital yang Pancasilais. 3. **Mempelajari dan Melestarikan Budaya Lokal (Sila 3 – Persatuan Indonesia):** Saya akan aktif mempelajari budaya daerah saya atau daerah lain di Indonesia, misalnya dengan ikut les tari daerah, belajar alat musik tradisional, atau membaca cerita rakyat. Saya juga akan mempromosikan budaya Indonesia kepada teman-teman atau bahkan turis asing jika ada kesempatan, menunjukkan kekayaan dan keunikan bangsa kita. Dengan memahami dan melestarikan budaya, kita menjaga identitas bangsa dari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai. |
| 28. (Uraian) | Konsep Kegiatan ‘Hari Peduli Lingkungan’: “Hijau Indonesiaku, Sehat Bumiku!” **Tujuan:** Menumbuhkan kesadaran, kepedulian, dan tindakan nyata warga sekolah dan masyarakat sekitar dalam menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan, berlandaskan nilai-nilai Pancasila. **Tiga Kegiatan Utama:** 1. **’Bank Sampah Mini’ Sekolah dan Lingkungan (Sila 5 – Keadilan Sosial & Sila 3 – Persatuan Indonesia):** * **Deskripsi:** Membangun bank sampah mini di sekolah dan mengajak siswa serta warga sekitar untuk menyetorkan sampah anorganik yang sudah dipilah. Sampah akan ditimbang dan dicatat, kemudian hasilnya bisa ditukarkan dengan alat tulis atau bibit tanaman. Akan ada edukasi tentang jenis sampah dan daur ulang. * **Cerminan Pancasila:** Mengajarkan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan (Keadilan Sosial), memupuk kebersamaan dalam menjaga kebersihan (Persatuan Indonesia), dan menumbuhkan nilai ekonomi dari sampah. * **Target:** Meningkatkan partisipasi pemilahan sampah di sekolah dan setidaknya 20 keluarga di lingkungan sekitar, serta mengumpulkan 100 kg sampah anorganik dalam satu bulan. 2. **’Kreasi Daur Ulang Inspiratif’ (Sila 2 – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab):** * **Deskripsi:** Lomba membuat karya seni atau barang berguna dari sampah daur ulang. Siswa akan diajak berkreasi membuat pot bunga dari botol plastik, hiasan dari koran bekas, atau kerajinan tangan lainnya. Hasil karya terbaik akan dipamerkan dan dijual, hasilnya disumbangkan untuk membeli bibit pohon. * **Cerminan Pancasila:** Mengembangkan kreativitas dan inovasi (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab), serta menumbuhkan kesadaran bahwa sampah bisa memiliki nilai guna. * **Target:** Minimal 80% siswa kelas 4-6 berpartisipasi dan menghasilkan setidaknya 50 karya daur ulang. 3. **’Aksi Tanam Pohon Bersama’ di Area Sekolah/Taman Desa (Sila 1 – Ketuhanan YME & Sila 3 – Persatuan Indonesia):** * **Deskripsi:** Mengajak seluruh warga sekolah dan perwakilan masyarakat untuk menanam pohon di area sekolah yang kosong atau di taman desa yang membutuhkan penghijauan. Setiap pohon akan diberi nama penanamnya sebagai bentuk kepemilikan dan tanggung jawab. Akan ada doa bersama sebelum menanam. * **Cerminan Pancasila:** Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas karunia alam (Ketuhanan YME), menumbuhkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menjaga lingkungan (Persatuan Indonesia). * **Target:** Menanam minimal 50 bibit pohon dan meningkatkan area hijau sekolah/desa sebesar 10%. |
| 29. (Uraian) | Analisis Akar Masalah Tawuran: Akar masalah tawuran remaja seringkali kompleks, bukan hanya kenakalan. Saya menganalisis bahwa mungkin ada faktor-faktor seperti: 1. **Kurangnya Komunikasi dan Pemahaman:** Remaja dari RT berbeda mungkin tidak saling mengenal atau memiliki prasangka karena minimnya interaksi positif. 2. **Provokasi dan Pengaruh Negatif:** Adanya oknum yang memprovokasi atau pengaruh lingkungan/media sosial yang mendorong konflik. 3. **Kesenjangan Kegiatan Positif:** Kurangnya ruang atau kegiatan positif yang bisa menyalurkan energi remaja dan membangun kebersamaan. 4. **Kurangnya Peran Tokoh Masyarakat:** Mungkin tokoh masyarakat atau orang tua kurang aktif dalam membina remaja. **Tiga Solusi Komprehensif untuk Menciptakan Kerukunan dan Perdamaian:** 1. **Forum Remaja Antar-RT ‘Membangun Persahabatan’ (Sila 3 – Persatuan Indonesia & Sila 4 – Kerakyatan):** * **Deskripsi:** Saya akan mengusulkan kepada ketua RT/RW untuk membentuk forum rutin (misalnya sebulan sekali) bagi remaja dari RT yang berbeda. Dalam forum ini, mereka bisa berdiskusi, bermain games, atau merencanakan kegiatan bersama. Awalnya, pertemuan ini akan difasilitasi oleh orang dewasa yang bijak (tokoh masyarakat atau guru). * **Tujuan:** Membangun jembatan komunikasi, saling mengenal, dan menumbuhkan rasa persaudaraan. Melalui musyawarah, mereka bisa menemukan kesamaan dan meredakan ketegangan. 2. **Program ‘Pusat Kreativitas Remaja’ (Sila 2 – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab & Sila 5 – Keadilan Sosial):** * **Deskripsi:** Saya akan mengusulkan kepada pemerintah desa/kelurahan untuk menciptakan atau mengoptimalkan satu tempat (misalnya balai warga) sebagai ‘Pusat Kreativitas Remaja’. Di sini, remaja bisa mengikuti kegiatan positif seperti les musik, kelas olahraga (futsal, bulutangkis), kursus kerajinan tangan, atau klub baca. Kegiatan ini harus terbuka untuk semua remaja tanpa memandang RT atau latar belakang. * **Tujuan:** Menyediakan wadah positif untuk menyalurkan energi remaja, mengembangkan bakat, dan menciptakan interaksi yang sehat serta produktif, sehingga mengurangi potensi tawuran dan memastikan semua memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. 3. **’Duta Perdamaian Cilik’ (Sila 4 – Kerakyatan & Sila 3 – Persatuan Indonesia):** * **Deskripsi:** Saya akan berinisiatif (dengan dukungan orang tua dan guru) untuk menjadi bagian dari ‘Duta Perdamaian Cilik’ yang bertugas memberikan contoh perilaku baik, mengajak teman sebaya untuk tidak terlibat tawuran, dan melaporkan potensi konflik kepada orang dewasa yang bisa dipercaya. Kami juga akan membuat poster-poster perdamaian dan menempelkannya di tempat-tempat strategis. * **Tujuan:** Mengaktifkan peran anak-anak sebagai agen perubahan positif, memberikan edukasi persuasif dari sesama teman, dan menciptakan lingkungan yang lebih damai dari tingkat paling bawah. |
| 30. (Uraian) | Evaluasi Dampak Perundungan Siber: Perundungan siber memiliki dampak serius. Bagi korban, ini bisa menyebabkan trauma psikologis (cemas, depresi), penurunan rasa percaya diri, ketakutan, bahkan penurunan prestasi belajar. Bagi lingkungan sosial, perundungan siber merusak suasana kebersamaan, menciptakan ketidaknyamanan, dan menumbuhkan budaya permisif terhadap kekerasan verbal/emosional. **Tiga Langkah Konkret untuk Membantu Teman dan Mencegah Perundungan Siber:** 1. **Mendukung Korban dan Melaporkan (Sila 2 – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab & Sila 5 – Keadilan Sosial):** * **Deskripsi:** Saya akan mendekati teman saya dengan empati, mendengarkan ceritanya, dan meyakinkan dia bahwa dia tidak sendirian. Saya akan mengajaknya untuk melaporkan kasus perundungan ini kepada guru atau orang tua. Penting untuk mengumpulkan bukti (screenshot) jika ada. Saya akan menjelaskan bahwa melaporkan adalah langkah yang tepat untuk menghentikan perundungan dan mencari keadilan. * **Tujuan:** Memberikan dukungan moral kepada korban, memastikan korban mendapatkan bantuan yang diperlukan, dan menghentikan tindakan perundungan dengan melibatkan pihak berwenang. 2. **Edukasi ‘Bijak Bermedia Sosial’ (Sila 4 – Kerakyatan & Sila 3 – Persatuan Indonesia):** * **Deskripsi:** Saya akan mengusulkan kepada guru untuk mengadakan sesi edukasi khusus tentang ‘Bijak Bermedia Sosial’ di kelas atau saat upacara. Dalam sesi ini, saya bisa membantu menyajikan informasi tentang etika berkomunikasi di dunia maya, bahaya perundungan siber, dan pentingnya menghargai orang lain. Kami bisa menggunakan studi kasus nyata (tanpa menyebut nama teman saya) untuk diskusi. * **Tujuan:** Meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif perundungan siber, mengajarkan cara berinteraksi positif di media sosial, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab kolektif untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan damai. 3. **Kampanye ‘Stop Perundungan, Mari Berteman!’ (Sila 3 – Persatuan Indonesia):** * **Deskripsi:** Saya akan menginisiasi kampanye sederhana di sekolah dengan membuat poster-poster yang berisi pesan anti-perundungan dan ajakan untuk berteman. Poster-poster ini akan ditempel di mading sekolah. Saya juga akan mengajak teman-teman lain untuk membuat video pendek atau jingle tentang persahabatan dan toleransi yang bisa diputar saat istirahat atau diunggah ke media sosial sekolah. * **Tujuan:** Menciptakan budaya sekolah yang inklusif, menguatkan nilai persatuan dan persahabatan, serta secara aktif menolak segala bentuk perundungan, baik di dunia nyata maupun siber. |
| 31. (Mencocokkan) | Lihat pasangan yang benar di atas. |
| 32. (Mencocokkan) | Lihat pasangan yang benar di atas. |