
Persiapan menghadapi SBMPTN memerlukan strategi belajar yang tepat, terutama untuk mata pelajaran Kimia yang seringkali menjadi penentu. Artikel ini menyajikan bank soal Kimia SBMPTN lengkap dengan pembahasan yang dirancang khusus untuk membantu Anda menguasai materi dan strategi menjawab soal. Kami memahami pentingnya latihan soal yang bervariasi, oleh karena itu, kami menyediakan 32 soal yang terdiri dari pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan mencocokkan. Setiap soal Kimia SBMPTN ini dilengkapi dengan pembahasan mendalam, bukan hanya sekadar jawaban, tetapi juga penjelasan konsep yang relevan. Dengan berlatih menggunakan bank soal Kimia SBMPTN lengkap dengan pembahasan ini, Anda akan lebih siap menghadapi berbagai tipe soal, memahami trik-trik pengerjaan, dan meningkatkan kecepatan serta akurasi dalam menjawab. Jangan lewatkan kesempatan untuk menguji kemampuan Anda dan memastikan pemahaman yang kokoh sebelum hari H ujian!
A. Soal Pilihan Ganda
- Gas X₂ bereaksi dengan gas Y₂ membentuk XY₃ sesuai persamaan reaksi: X₂(g) + 3Y₂(g) → 2XY₃(g). Jika 3 L gas X₂ direaksikan dengan 5 L gas Y₂, volume gas XY₃ yang terbentuk adalah…
- 3 L
- 5 L
- 10/3 L
- 6 L
- 15 L
- Reaksi C(s) + O₂(g) → CO₂(g) memiliki ΔH = -393.5 kJ/mol. Kalor yang dilepaskan jika 6 gram karbon (Ar C = 12) dibakar sempurna adalah…
- 196.75 kJ
- 393.5 kJ
- 787 kJ
- 98.375 kJ
- 500 kJ
- Reaksi A + B → C memiliki persamaan laju reaksi v = k[A][B]². Jika konsentrasi A diperbesar 2 kali dan konsentrasi B diperbesar 3 kali, laju reaksi akan menjadi…
- 6 kali semula
- 9 kali semula
- 12 kali semula
- 18 kali semula
- 36 kali semula
- Reaksi 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g). Jika pada kesetimbangan terdapat 0.4 mol SO₂, 0.2 mol O₂, dan 0.4 mol SO₃ dalam wadah 1 L, nilai Kc adalah…
- 2.5
- 5
- 10
- 0.5
- 0.2
- Larutan H₂SO₄ 0.01 M memiliki pH sebesar…
- 1
- 2
- 1.7
- 2.3
- 7
- Bilangan oksidasi S dalam senyawa H₂SO₄ adalah…
- +2
- +4
- +6
- -2
- 0
- Diketahui E° Cu²⁺/Cu = +0.34 V dan E° Ag⁺/Ag = +0.80 V. Potensial sel standar untuk reaksi Cu(s) + 2Ag⁺(aq) → Cu²⁺(aq) + 2Ag(s) adalah…
- +1.14 V
- -1.14 V
- +0.46 V
- -0.46 V
- +0.23 V
- Unsur golongan alkali tanah yang memiliki jari-jari atom terbesar adalah…
- Be
- Mg
- Ca
- Sr
- Ba
- Senyawa dengan rumus molekul C₃H₈O dapat berupa…
- Propanal
- Asam propanoat
- Propanon
- 2-propanol
- Etil metanoat
- Untuk membuat larutan NaOH 0.1 M sebanyak 500 mL, massa NaOH (Mr = 40) yang dibutuhkan adalah…
- 0.5 gram
- 1 gram
- 2 gram
- 4 gram
- 5 gram
- Titik didih larutan urea 0.1 M adalah… (Kb air = 0.52 °C/m, anggap densitas air 1 g/mL)
- 100 °C
- 100.052 °C
- 99.948 °C
- 100.52 °C
- 99.48 °C
- Berikut ini yang termasuk polimer adisi adalah…
- Protein
- Amilum
- Polietena
- Selulosa
- Nilon
- Unsur X memiliki konfigurasi elektron 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁴. Unsur ini terletak pada golongan dan periode…
- Golongan IVA, Periode 3
- Golongan VIA, Periode 3
- Golongan IVA, Periode 4
- Golongan VIA, Periode 4
- Golongan IIA, Periode 3
- Senyawa yang memiliki ikatan kovalen polar adalah…
- O₂
- Cl₂
- CH₄
- HCl
- NaCl
- Jika ΔH°f H₂O(l) = -285.8 kJ/mol, ΔH°f CO₂(g) = -393.5 kJ/mol, dan ΔH°f C₃H₈(g) = -103.8 kJ/mol, maka ΔH° reaksi pembakaran propana C₃H₈(g) + 5O₂(g) → 3CO₂(g) + 4H₂O(l) adalah…
- -2219.9 kJ
- -1119.9 kJ
- +2219.9 kJ
- +1119.9 kJ
- -2000 kJ
- Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi karena…
- Energi aktivasi menurun
- Konsentrasi pereaksi meningkat
- Frekuensi tumbukan efektif antarpartikel meningkat
- Luas permukaan sentuh meningkat
- Katalisator bekerja lebih efektif
- Pada reaksi N₂(g) + 3H₂(g) ⇌ 2NH₃(g), jika tekanan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah…
- Kiri
- Kanan
- Tidak bergeser
- Tergantung suhu
- Tergantung konsentrasi
- Campuran berikut yang dapat membentuk larutan penyangga adalah…
- HCl dan NaOH
- H₂SO₄ dan NH₃
- CH₃COOH dan CH₃COONa
- KOH dan HNO₃
- HBr dan KBr
- Unsur halogen yang paling reaktif adalah…
- F
- Cl
- Br
- I
- At
- Proses pelapisan logam (elektroplating) bertujuan untuk…
- Memurnikan logam
- Mengubah sifat magnetik
- Melindungi dari korosi
- Memisahkan campuran
- Menghasilkan energi listrik
B. Soal Isian Singkat
- Zat yang dapat mempercepat laju reaksi tanpa ikut bereaksi secara permanen disebut…
- Larutan dengan pH 7 pada suhu 25 °C bersifat…
- Ikatan antarmolekul air (H₂O) adalah ikatan…
- Nama proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih adalah…
- Reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air disebut reaksi…
C. Soal Uraian
- Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia berdasarkan asas Le Chatelier!
- Tuliskan dan setarakan reaksi redoks berikut dengan metode setengah reaksi dalam suasana asam: MnO₄⁻(aq) + Fe²⁺(aq) → Mn²⁺(aq) + Fe³⁺(aq).
- Hitung pH larutan yang dibuat dengan mencampurkan 100 mL CH₃COOH 0.1 M (Ka = 10⁻⁵) dengan 50 mL NaOH 0.1 M.
- Jelaskan perbedaan antara polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi beserta contohnya masing-masing!
- Bagaimana cara kerja katalis dalam mempercepat laju reaksi?
D. Soal Mencocokkan
Soal 1: Cocokkan istilah kimia berikut dengan deskripsi yang tepat.
| Istilah | Deskripsi |
|---|---|
| 1. Asam Lemah | a. Zat yang menurunkan energi aktivasi reaksi. |
| 2. Basa Kuat | b. Senyawa yang terionisasi sebagian dalam air. |
| 3. Titik Didih | c. Sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut. |
| 4. Sifat Koligatif | d. Suhu saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan eksternal. |
| 5. Katalis | e. Senyawa yang terionisasi sempurna dalam air dan menghasilkan ion OH⁻. |
Soal 2: Cocokkan jenis reaksi organik dengan contohnya.
| Jenis Reaksi | Contoh Reaksi |
|---|---|
| 1. Adisi | a. CH₃CH₂OH → CH₂=CH₂ + H₂O |
| 2. Substitusi | b. CH₃COOH + CH₃OH → CH₃COOCH₃ + H₂O |
| 3. Eliminasi | c. CH₂=CH₂ + H₂ → CH₃CH₃ |
| 4. Esterifikasi | d. CH₃Cl + NaOH → CH₃OH + NaCl |
| 5. Oksidasi Alkohol | e. CH₃CH₂OH → CH₃CHO |
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
- C. 10/3 L
Pembahasan: Perbandingan volume gas pada suhu dan tekanan yang sama sama dengan perbandingan mol. Dari reaksi X₂(g) + 3Y₂(g) → 2XY₃(g):- Mol X₂ yang tersedia = 3 L
- Mol Y₂ yang tersedia = 5 L
Untuk X₂, jika 3 L bereaksi, dibutuhkan 3 × 3 = 9 L Y₂. Karena Y₂ hanya 5 L, maka Y₂ adalah pereaksi pembatas.Jika Y₂ habis (5 L), maka X₂ yang bereaksi = (1/3) × 5 L = 5/3 L.Volume XY₃ yang terbentuk = (2/3) × 5 L = 10/3 L.
- A. 196.75 kJ
Pembahasan:Massa C = 6 gram, Ar C = 12 g/mol.Mol C = massa / Ar = 6 g / 12 g/mol = 0.5 mol.ΔH reaksi untuk 1 mol C adalah -393.5 kJ/mol.Kalor yang dilepaskan untuk 0.5 mol C = 0.5 mol × (-393.5 kJ/mol) = -196.75 kJ.Nilai positif menunjukkan kalor dilepaskan. - D. 18 kali semula
Pembahasan:Persamaan laju awal: v₁ = k[A][B]².Jika [A] diperbesar 2 kali dan [B] diperbesar 3 kali, maka:v₂ = k[2A][3B]² = k[2A][9B²] = 18 × k[A][B]² = 18v₁.Jadi, laju reaksi menjadi 18 kali semula. - B. 5
Pembahasan:Reaksi: 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g).Pada kesetimbangan: [SO₂] = 0.4 M, [O₂] = 0.2 M, [SO₃] = 0.4 M.Kc = [SO₃]² / ([SO₂]²[O₂]) = (0.4)² / ((0.4)² × 0.2) = 0.16 / (0.16 × 0.2) = 1 / 0.2 = 5. - C. 1.7
Pembahasan:H₂SO₄ adalah asam kuat bervalensi 2.H₂SO₄(aq) → 2H⁺(aq) + SO₄²⁻(aq).[H⁺] = 2 × [H₂SO₄] = 2 × 0.01 M = 0.02 M = 2 × 10⁻² M.pH = -log[H⁺] = -log(2 × 10⁻²) = 2 – log 2 ≈ 2 – 0.3 = 1.7. - C. +6
Pembahasan:Dalam senyawa H₂SO₄, kita tahu bilangan oksidasi H = +1 dan O = -2.Misalkan bilangan oksidasi S = x.2(H) + S + 4(O) = 02(+1) + x + 4(-2) = 02 + x – 8 = 0x – 6 = 0x = +6. - C. +0.46 V
Pembahasan:Reaksi: Cu(s) + 2Ag⁺(aq) → Cu²⁺(aq) + 2Ag(s).Cu mengalami oksidasi (anoda), Ag⁺ mengalami reduksi (katoda).E°sel = E°katoda – E°anoda = E°Ag⁺/Ag – E°Cu²⁺/Cu = (+0.80 V) – (+0.34 V) = +0.46 V. - E. Ba
Pembahasan:Dalam satu golongan, jari-jari atom cenderung meningkat seiring bertambahnya nomor atom (dari atas ke bawah). Urutan unsur alkali tanah dari atas ke bawah adalah Be, Mg, Ca, Sr, Ba. Jadi, Ba memiliki jari-jari atom terbesar di antara pilihan tersebut. - D. 2-propanol
Pembahasan:Senyawa dengan rumus molekul C₃H₈O dapat berupa alkohol (CnH₂n+₂O) atau eter (CnH₂n+₂O).2-propanol (CH₃-CH(OH)-CH₃) adalah alkohol dengan rumus C₃H₈O.Pilihan lain: Propanal (C₃H₆O), Asam propanoat (C₃H₆O₂), Propanon (C₃H₆O), Etil metanoat (C₂H₄O₂). - C. 2 gram
Pembahasan:Volume = 500 mL = 0.5 L.Konsentrasi = 0.1 M.Mol NaOH = Konsentrasi × Volume = 0.1 mol/L × 0.5 L = 0.05 mol.Massa NaOH = mol × Mr = 0.05 mol × 40 g/mol = 2 gram. - B. 100.052 °C
Pembahasan:Urea adalah zat non-elektrolit, sehingga faktor Van’t Hoff (i) = 1.ΔTb = Kb × m. Karena larutan encer, molaritas ≈ molalitas.ΔTb = 0.52 °C/m × 0.1 m = 0.052 °C.Titik didih larutan (Tb) = Titik didih pelarut murni + ΔTb = 100 °C + 0.052 °C = 100.052 °C. - C. Polietena
Pembahasan:Polimer adisi terbentuk dari monomer-monomer tak jenuh (memiliki ikatan rangkap) melalui reaksi adisi tanpa melepaskan molekul kecil. Polietena terbentuk dari monomer etena (CH₂=CH₂). Protein, amilum, selulosa, dan nilon adalah polimer kondensasi. - B. Golongan VIA, Periode 3
Pembahasan:Konfigurasi elektron: 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁴.Kulit terluar (n tertinggi) adalah 3, sehingga unsur ini berada pada Periode 3.Elektron valensi berada pada subkulit s dan p kulit ketiga (3s² 3p⁴). Jumlah elektron valensi = 2 + 4 = 6. Karena berakhir di p, ini adalah unsur golongan utama (A). Jadi, Golongan VIA. - D. HCl
Pembahasan:Ikatan kovalen polar terbentuk antara atom-atom yang memiliki perbedaan keelektronegatifan.- O₂ dan Cl₂: Ikatan kovalen nonpolar (antara atom sejenis).
- CH₄: Meskipun ikatan C-H polar, molekul CH₄ bersifat nonpolar karena bentuknya simetris.
- NaCl: Ikatan ionik (transfer elektron).
- HCl: Ikatan kovalen polar (antara H dan Cl yang memiliki perbedaan keelektronegatifan).
- A. -2219.9 kJ
Pembahasan:Reaksi: C₃H₈(g) + 5O₂(g) → 3CO₂(g) + 4H₂O(l)ΔH°reaksi = (ΣΔH°f produk) – (ΣΔH°f reaktan)ΔH°reaksi = (3 × ΔH°f CO₂ + 4 × ΔH°f H₂O) – (1 × ΔH°f C₃H₈ + 5 × ΔH°f O₂)ΔH°f O₂(g) = 0 (unsur bebas)ΔH°reaksi = (3 × (-393.5 kJ/mol)) + (4 × (-285.8 kJ/mol)) – (1 × (-103.8 kJ/mol) + 5 × 0)ΔH°reaksi = (-1180.5 kJ) + (-1143.2 kJ) – (-103.8 kJ)ΔH°reaksi = -2323.7 kJ + 103.8 kJ = -2219.9 kJ. - C. Frekuensi tumbukan efektif antarpartikel meningkat
Pembahasan:Kenaikan suhu meningkatkan energi kinetik rata-rata partikel pereaksi. Hal ini menyebabkan frekuensi tumbukan total antarpartikel meningkat, dan yang lebih penting, meningkatkan proporsi tumbukan yang memiliki energi di atas energi aktivasi (tumbukan efektif). - B. Kanan
Pembahasan:Asas Le Chatelier menyatakan bahwa jika tekanan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah sisi yang memiliki jumlah mol gas yang lebih kecil untuk mengurangi tekanan.Reaksi: N₂(g) + 3H₂(g) ⇌ 2NH₃(g)Jumlah mol gas di reaktan = 1 mol N₂ + 3 mol H₂ = 4 mol.Jumlah mol gas di produk = 2 mol NH₃ = 2 mol.Karena jumlah mol gas produk lebih kecil, kesetimbangan akan bergeser ke kanan (arah produk NH₃). - C. CH₃COOH dan CH₃COONa
Pembahasan:Larutan penyangga (buffer) terbentuk dari campuran asam lemah dengan garamnya (basa konjugasi) atau basa lemah dengan garamnya (asam konjugasi).CH₃COOH adalah asam lemah dan CH₃COONa adalah garamnya (mengandung basa konjugasi CH₃COO⁻). Ini adalah contoh larutan penyangga asam. - A. F
Pembahasan:Reaktivitas unsur halogen (golongan VIIA) menurun dari atas ke bawah dalam golongan. Fluor (F) berada paling atas, menjadikannya halogen yang paling reaktif. - C. Melindungi dari korosi
Pembahasan:Elektroplating (pelapisan listrik) adalah proses pelapisan suatu objek dengan lapisan tipis logam lain melalui elektrolisis. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi objek dari korosi (karat), meningkatkan penampilan estetika, atau memberikan sifat permukaan yang diinginkan.
B. Isian Singkat
- Katalis
- Netral
- Ikatan hidrogen
- Destilasi
- Netralisasi
C. Uraian
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia berdasarkan asas Le Chatelier:
- Perubahan Konsentrasi: Jika konsentrasi salah satu komponen reaktan ditingkatkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah produk. Sebaliknya, jika konsentrasi produk ditingkatkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaktan.
- Perubahan Tekanan/Volume: Untuk reaksi yang melibatkan gas, peningkatan tekanan (atau penurunan volume) akan menggeser kesetimbangan ke arah sisi dengan jumlah mol gas yang lebih sedikit. Penurunan tekanan (atau peningkatan volume) akan menggeser kesetimbangan ke arah sisi dengan jumlah mol gas yang lebih banyak.
- Perubahan Suhu:
- Untuk reaksi endoterm (ΔH positif), peningkatan suhu akan menggeser kesetimbangan ke arah produk. Penurunan suhu akan menggeser ke arah reaktan.
- Untuk reaksi eksoterm (ΔH negatif), peningkatan suhu akan menggeser kesetimbangan ke arah reaktan. Penurunan suhu akan menggeser ke arah produk.
- Penyetaraan reaksi redoks: MnO₄⁻(aq) + Fe²⁺(aq) → Mn²⁺(aq) + Fe³⁺(aq) (suasana asam)
1. Pisahkan menjadi setengah reaksi:
- Oksidasi: Fe²⁺ → Fe³⁺
- Reduksi: MnO₄⁻ → Mn²⁺
2. Setarakan atom selain O dan H:
- Oksidasi: Fe²⁺ → Fe³⁺ (Fe sudah setara)
- Reduksi: MnO₄⁻ → Mn²⁺ (Mn sudah setara)
3. Setarakan atom O dengan menambahkan H₂O:
- Oksidasi: Fe²⁺ → Fe³⁺
- Reduksi: MnO₄⁻ → Mn²⁺ + 4H₂O
4. Setarakan atom H dengan menambahkan H⁺ (karena suasana asam):
- Oksidasi: Fe²⁺ → Fe³⁺
- Reduksi: MnO₄⁻ + 8H⁺ → Mn²⁺ + 4H₂O
5. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron (e⁻):
- Oksidasi: Fe²⁺ → Fe³⁺ + e⁻ (muatan total kiri +2, kanan +3 – 1 = +2)
- Reduksi: MnO₄⁻ + 8H⁺ + 5e⁻ → Mn²⁺ + 4H₂O (muatan total kiri -1 + 8 – 5 = +2, kanan +2)
6. Samakan jumlah elektron yang dilepas dan diterima (kalikan reaksi oksidasi dengan 5):
- Oksidasi: 5Fe²⁺ → 5Fe³⁺ + 5e⁻
- Reduksi: MnO₄⁻ + 8H⁺ + 5e⁻ → Mn²⁺ + 4H₂O
7. Jumlahkan kedua setengah reaksi dan coret elektron:
MnO₄⁻(aq) + 5Fe²⁺(aq) + 8H⁺(aq) → Mn²⁺(aq) + 5Fe³⁺(aq) + 4H₂O(l)
- Perhitungan pH larutan:
1. Hitung mol awal:
- Mol CH₃COOH = 100 mL × 0.1 M = 10 mmol
- Mol NaOH = 50 mL × 0.1 M = 5 mmol
2. Reaksi netralisasi:
CH₃COOH(aq) + NaOH(aq) → CH₃COONa(aq) + H₂O(l)
CH₃COOH NaOH CH₃COONa H₂O Awal (mmol) 10 5 0 – Reaksi (mmol) -5 -5 +5 +5 Akhir (mmol) 5 0 5 5 3. Setelah reaksi, terdapat sisa 5 mmol CH₃COOH (asam lemah) dan terbentuk 5 mmol CH₃COONa (garam yang mengandung basa konjugasi CH₃COO⁻). Campuran ini membentuk larutan penyangga asam.
4. Gunakan rumus larutan penyangga asam:
[H⁺] = Ka × (mol asam lemah / mol garam konjugasi) [H⁺] = 10⁻⁵ × (5 mmol / 5 mmol) [H⁺] = 10⁻⁵ M
5. Hitung pH:
pH = -log[H⁺] pH = -log(10⁻⁵) pH = 5
- Perbedaan antara polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi:
- Polimerisasi Adisi:
– Terjadi pada monomer yang memiliki ikatan rangkap (tak jenuh).
– Monomer-monomer bergabung secara berurutan tanpa melepaskan molekul kecil.
– Produk samping tidak terbentuk.
– Contoh: Pembentukan polietena dari etena (CH₂=CH₂), PVC dari vinil klorida. - Polimerisasi Kondensasi:
– Terjadi pada monomer yang memiliki gugus fungsi reaktif (misalnya -OH, -COOH, -NH₂).
– Monomer-monomer bergabung dengan melepaskan molekul kecil seperti air (H₂O), metanol (CH₃OH), atau HCl.
– Produk samping terbentuk.
– Contoh: Pembentukan nilon dari diamin dan asam dikarboksilat, protein dari asam amino, selulosa dari glukosa.
- Polimerisasi Adisi:
- Cara kerja katalis dalam mempercepat laju reaksi:
Katalis adalah zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut bereaksi secara permanen (katalis dapat diregenerasi di akhir reaksi). Cara kerja utama katalis adalah dengan menyediakan jalur reaksi alternatif yang memiliki energi aktivasi (Ea) lebih rendah dibandingkan jalur reaksi tanpa katalis. Dengan menurunkan energi aktivasi, lebih banyak molekul reaktan memiliki energi yang cukup untuk melewati penghalang energi dan bereaksi, sehingga meningkatkan frekuensi tumbukan efektif dan pada akhirnya mempercepat laju reaksi. Katalis tidak mengubah energi reaktan atau produk, sehingga tidak mengubah perubahan entalpi (ΔH) atau posisi kesetimbangan reaksi; katalis hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan.
D. Mencocokkan
Soal 1:
- 1. Asam Lemah cocok dengan b. Senyawa yang terionisasi sebagian dalam air.
- 2. Basa Kuat cocok dengan e. Senyawa yang terionisasi sempurna dalam air dan menghasilkan ion OH⁻.
- 3. Titik Didih cocok dengan d. Suhu saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan eksternal.
- 4. Sifat Koligatif cocok dengan c. Sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut.
- 5. Katalis cocok dengan a. Zat yang menurunkan energi aktivasi reaksi.
Soal 2:
- 1. Adisi cocok dengan c. CH₂=CH₂ + H₂ → CH₃CH₃
- 2. Substitusi cocok dengan d. CH₃Cl + NaOH → CH₃OH + NaCl
- 3. Eliminasi cocok dengan a. CH₃CH₂OH → CH₂=CH₂ + H₂O
- 4. Esterifikasi cocok dengan b. CH₃COOH + CH₃OH → CH₃COOCH₃ + H₂O
- 5. Oksidasi Alkohol cocok dengan e. CH₃CH₂OH → CH₃CHO