Bank Soal HOTS SMP Lengkap: Asah Berpikir Kritis Hadapi Isu Lingkungan Global

Posted on

Rangkuman Materi

Bank Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) ini dirancang khusus untuk siswa SMP sesuai Kurikulum Merdeka, berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, analitis, evaluatif, dan kreatif. Materi yang diangkat meliputi berbagai isu lingkungan global dan lokal, seperti perubahan iklim, polusi, deforestasi, pengelolaan sampah, dan energi terbarukan. Melalui soal-soal ini, siswa diajak untuk tidak hanya mengingat fakta, tetapi juga menganalisis masalah, mengevaluasi solusi yang ada, dan merancang pendekatan baru untuk keberlanjutan. Ini adalah panduan komprehensif untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia nyata dengan pola pikir solutif dan inovatif.

Soal Pilihan Ganda (HOTS)

1. Jika Anda adalah kepala desa, strategi paling efektif apa yang akan Anda usulkan untuk mengatasi masalah jangka panjang ini, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial?

(Konteks: Sebuah desa di lereng gunung sering mengalami banjir bandang dan tanah longsor setiap musim hujan. Setelah diteliti, diketahui bahwa sebagian besar hutan di hulu sungai telah dialihfungsikan menjadi perkebunan monokultur oleh perusahaan besar. Masyarakat desa kini kesulitan mencari air bersih dan kehilangan lahan pertanian mereka.)

  • A. Mengajukan protes keras kepada perusahaan dan meminta ganti rugi finansial untuk setiap korban banjir.
  • B. Meminta bantuan pemerintah untuk membangun tanggul beton di sepanjang sungai dan melarang masyarakat bertani di lereng.
  • C. Mengajak masyarakat untuk menanam kembali pohon di area hulu sungai sambil mencari alternatif mata pencaharian berkelanjutan yang ramah lingkungan.
  • D. Melakukan relokasi seluruh penduduk desa ke daerah lain yang lebih aman dan menjauh dari ancaman bencana.
  • E. Mengadakan workshop tentang mitigasi bencana bagi warga desa dan membentuk tim siaga bencana tanpa mengubah kondisi lahan.

2. Sebagai seorang konsultan lingkungan, bagaimana Anda akan mengevaluasi rencana pemerintah tersebut dan memberikan rekomendasi yang seimbang antara kebutuhan energi dan perlindungan lingkungan?

(Konteks: Pemerintah kota ‘Harapan Jaya’ berencana membangun pembangkit listrik tenaga batu bara baru untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Namun, para aktivis lingkungan khawatir akan dampak buruk terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat.)

  • A. Mendukung penuh pembangunan pembangkit batu bara karena kebutuhan energi adalah prioritas utama untuk pembangunan ekonomi.
  • B. Menolak keras pembangunan tersebut dan menyarankan agar kota tetap mengandalkan energi dari sumber yang ada.
  • C. Melakukan studi dampak lingkungan komprehensif (AMDAL) dan mengusulkan alternatif energi terbarukan (seperti surya atau angin) yang lebih ramah lingkungan untuk jangka panjang.
  • D. Mengusulkan agar pembangkit dibangun jauh dari pemukiman penduduk, meskipun tetap menggunakan batu bara sebagai sumber energi.
  • E. Meminta pemerintah untuk menyediakan masker gratis bagi penduduk sekitar sebagai kompensasi pencemaran udara yang mungkin terjadi.

3. Berdasarkan kasus tersebut, apa implikasi paling signifikan dari pencemaran sampah plastik di laut terhadap rantai makanan dan ekosistem laut secara keseluruhan?

(Konteks: Sejumlah besar sampah plastik ditemukan di perut seekor penyu langka yang mati terdampar di pantai. Kejadian ini memicu keprihatinan masyarakat dan aktivis lingkungan.)

  • A. Hanya berdampak pada hewan laut besar seperti penyu dan paus yang menelan sampah.
  • B. Menyebabkan peningkatan populasi alga karena nutrisi dari sampah plastik.
  • C. Mengganggu keseimbangan ekosistem karena mikroplastik masuk ke rantai makanan, memengaruhi organisme kecil hingga predator puncak, dan berpotensi kembali ke manusia.
  • D. Membuat laut menjadi lebih hangat dan cocok untuk spesies tertentu berkembang biak.
  • E. Hanya masalah estetika yang mengurangi keindahan pantai, tanpa dampak biologis berarti.

4. Jika Anda adalah kepala dinas lingkungan hidup kota tersebut, rencana aksi inovatif apa yang akan Anda formulasikan untuk secara signifikan mengurangi polusi udara dalam waktu 5 tahun?

(Konteks: Sebuah kota besar menghadapi masalah polusi udara parah akibat tingginya jumlah kendaraan bermotor dan emisi industri. Indeks kualitas udara seringkali berada di level tidak sehat, menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan.)

  • A. Mengeluarkan larangan penggunaan kendaraan pribadi pada hari-hari tertentu.
  • B. Mendorong penggunaan transportasi umum dan mengembangkan infrastruktur sepeda, serta mengimplementasikan standar emisi yang lebih ketat untuk industri.
  • C. Membangun lebih banyak taman kota untuk menyerap polutan udara.
  • D. Memberikan subsidi besar untuk pembelian mobil listrik tanpa regulasi emisi industri.
  • E. Mengadakan kampanye kesadaran tentang bahaya polusi udara secara rutin.

5. Bagaimana Anda mengevaluasi keputusan petani untuk beralih ke pupuk kompos dalam konteks keberlanjutan pertanian dan kesehatan tanah?

(Konteks: Petani di suatu daerah kesulitan mendapatkan pupuk kimia karena harganya mahal dan persediaannya terbatas. Akibatnya, hasil panen menurun drastis. Beberapa petani mulai mencoba beralih ke pupuk kompos dari limbah pertanian.)

  • A. Keputusan yang buruk karena pupuk kompos tidak seefektif pupuk kimia dalam meningkatkan hasil panen jangka pendek.
  • B. Pilihan yang baik karena mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, meningkatkan kesuburan tanah alami, dan mengurangi limbah pertanian.
  • C. Tidak ada perbedaan signifikan antara pupuk kompos dan pupuk kimia terhadap kesehatan tanah.
  • D. Hanya efektif untuk jenis tanaman tertentu, sehingga tidak bisa diterapkan secara luas.
  • E. Mengurangi biaya produksi tetapi meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit.

6. Analisis kritis apa yang dapat Anda berikan terhadap klaim ‘ramah lingkungan’ dari perusahaan tersebut?

(Konteks: Sebuah perusahaan minuman kemasan meluncurkan produk baru dengan klaim ‘ramah lingkungan’ karena menggunakan botol dari plastik daur ulang. Namun, proses daur ulang plastik tersebut membutuhkan energi yang sangat besar dan menghasilkan emisi karbon yang tinggi.)

  • A. Klaim tersebut sepenuhnya valid karena menggunakan bahan daur ulang adalah langkah positif.
  • B. Klaim tersebut menyesatkan (greenwashing) karena tidak mempertimbangkan seluruh siklus hidup produk, terutama emisi tinggi dari proses daur ulang.
  • C. Klaim tersebut bisa diterima jika perusahaan juga melakukan program penanaman pohon.
  • D. Penggunaan plastik daur ulang otomatis membuat produk menjadi ramah lingkungan, terlepas dari prosesnya.
  • E. Seharusnya perusahaan beralih sepenuhnya ke kemasan kaca agar benar-benar ramah lingkungan.

7. Jika Anda adalah anggota tim penilai proyek, bagaimana Anda akan menyeimbangkan antara manfaat pembangunan bendungan dan kerugian sosial budaya yang ditimbulkan?

(Konteks: Pemerintah berencana membangun bendungan raksasa untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan listrik di sebuah provinsi. Namun, pembangunan ini akan menenggelamkan beberapa desa adat dan situs budaya penting.)

  • A. Memprioritaskan pembangunan bendungan karena manfaat ekonomi dan energi lebih besar daripada kerugian budaya.
  • B. Menolak proyek sepenuhnya karena kerugian budaya tidak dapat digantikan.
  • C. Melakukan studi mendalam tentang nilai situs budaya dan mencari alternatif lokasi bendungan, atau merancang mitigasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat adat.
  • D. Memberikan kompensasi finansial yang besar kepada masyarakat adat agar mereka mau pindah.
  • E. Mengajak masyarakat adat untuk berpartisipasi dalam pembangunan bendungan dan melupakan situs budaya mereka.

8. Sebagai perencana kota, strategi adaptasi jangka panjang yang paling inovatif dan berkelanjutan apa yang akan Anda usulkan untuk melindungi kota tersebut?

(Konteks: Sebuah kota pesisir menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut yang diperkirakan akan menenggelamkan sebagian wilayahnya dalam beberapa dekade mendatang akibat perubahan iklim.)

  • A. Membangun dinding laut raksasa di sepanjang pantai sebagai satu-satunya solusi.
  • B. Merelokasi seluruh penduduk ke daerah yang lebih tinggi secara bertahap.
  • C. Mengembangkan infrastruktur hijau seperti hutan mangrove dan lahan basah alami sebagai penahan gelombang, serta merancang kota yang ‘mengapung’ atau ‘naik’ secara bertahap.
  • D. Mengabaikan ancaman tersebut karena dianggap masih jauh di masa depan.
  • E. Melarang pembangunan di area pesisir tanpa memberikan solusi adaptasi yang konkret.

9. Bagaimana Anda dapat merancang sebuah sistem pengelolaan limbah peternakan sapi yang tidak hanya mengurangi pencemaran tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan?

(Konteks: Peternakan sapi skala besar menghasilkan sejumlah besar limbah kotoran yang mencemari lingkungan sekitar dan menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.)

  • A. Mengumpulkan kotoran sapi dan membuangnya ke sungai yang mengalir jauh dari pemukiman.
  • B. Membangun instalasi biogas untuk mengubah kotoran sapi menjadi energi terbarukan dan pupuk organik.
  • C. Mengeringkan kotoran sapi dan membakarnya untuk mengurangi volumenya.
  • D. Menyebarkan kotoran sapi langsung ke lahan pertanian tanpa pengolahan.
  • E. Meminta peternak untuk mengurangi jumlah sapi yang dipelihara.

10. Evaluasi faktor-faktor penyebab kegagalan program reboisasi tersebut dan usulkan perbaikan yang harus dilakukan untuk program serupa di masa depan.

(Konteks: Sebuah program reboisasi di hutan lindung gagal karena sebagian besar bibit pohon yang ditanam mati dalam beberapa bulan. Setelah diselidiki, diketahui bahwa pemilihan jenis pohon tidak sesuai dengan kondisi tanah dan iklim lokal, serta kurangnya perawatan pasca-penanaman.)

  • A. Kegagalan hanya disebabkan oleh kurangnya dana, sehingga perlu alokasi dana lebih besar.
  • B. Program gagal karena tidak ada partisipasi masyarakat, jadi harus melibatkan lebih banyak relawan.
  • C. Kegagalan terjadi karena pemilihan jenis pohon yang tidak tepat dan kurangnya perawatan. Perbaikan harus meliputi studi kelayakan jenis pohon, pembibitan lokal, dan sistem pemantauan serta perawatan berkelanjutan.
  • D. Cuaca ekstrem adalah penyebab utama, sehingga tidak ada yang bisa dilakukan.
  • E. Fokus pada penanaman pohon dewasa saja agar tidak perlu perawatan intensif.

11. Sebagai seorang aktivis lingkungan, tindakan paling strategis apa yang akan Anda lakukan untuk menekan pabrik agar bertanggung jawab dan menghentikan pencemaran?

(Konteks: Sebuah pabrik tekstil membuang limbah cairnya langsung ke sungai tanpa pengolahan, menyebabkan air sungai berwarna keruh, berbau busuk, dan ikan-ikan mati. Masyarakat sekitar sungai mulai mengeluhkan gatal-gatal dan penyakit kulit.)

  • A. Langsung melakukan demonstrasi besar-besaran di depan pabrik tanpa mengumpulkan data.
  • B. Mengumpulkan bukti pencemaran (foto, sampel air, kesaksian warga), melaporkannya ke pihak berwenang, dan menggalang dukungan publik melalui media sosial dan petisi.
  • C. Mengirim surat teguran pribadi kepada pemilik pabrik.
  • D. Membangun penghalang di sungai agar limbah tidak mengalir ke hilir.
  • E. Mengajak masyarakat untuk tidak membeli produk dari pabrik tersebut.

12. Analisis dampak jangka panjang dari praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan terhadap ekosistem laut dan mata pencarian nelayan tradisional.

(Konteks: Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman hayati laut. Namun, praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan seperti pengeboman ikan dan penggunaan pukat harimau semakin marak, merusak terumbu karang dan habitat ikan.)

  • A. Meningkatkan hasil tangkapan ikan secara keseluruhan, menguntungkan nelayan.
  • B. Tidak berdampak signifikan karena laut memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
  • C. Merusak terumbu karang dan habitat ikan, menyebabkan penurunan populasi ikan secara drastis, mengancam keberlanjutan ekosistem laut, dan mengurangi mata pencarian nelayan tradisional di masa depan.
  • D. Hanya berdampak pada jenis ikan tertentu, tidak memengaruhi ekosistem secara luas.
  • E. Mendorong inovasi baru dalam teknik penangkapan ikan yang lebih efisien.

13. Jika Anda adalah seorang inovator sosial, solusi energi terbarukan apa yang paling tepat dan berkelanjutan untuk diterapkan di komunitas tersebut, dengan mempertimbangkan biaya, kemudahan perawatan, dan dampak lingkungan?

(Konteks: Sebuah komunitas pedesaan yang terpencil tidak memiliki akses listrik. Mereka selama ini mengandalkan lampu minyak tanah yang mahal dan berasap, serta generator diesel yang bising dan berpolusi.)

  • A. Membangun pembangkit listrik tenaga nuklir skala kecil.
  • B. Mengembangkan sistem panel surya komunal atau mikrohidro jika ada sumber air yang memadai.
  • C. Menggunakan lebih banyak generator diesel yang lebih besar.
  • D. Memperpanjang jaringan listrik dari kota terdekat, meskipun biayanya sangat mahal dan memakan waktu lama.
  • E. Mengajarkan masyarakat untuk membuat lilin sendiri dari bahan alami.

14. Bagaimana Anda akan mengevaluasi implikasi jangka panjang dari pencabutan status hutan lindung terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal?

(Konteks: Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mencabut status hutan lindung di beberapa area demi kepentingan pembangunan infrastruktur dan industri. Keputusan ini memicu perdebatan sengit antara pihak pro-pembangunan dan pihak pro-lingkungan.)

  • A. Pencabutan status akan mempercepat pembangunan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru, sehingga berdampak positif secara keseluruhan.
  • B. Tidak akan ada dampak signifikan karena hutan lindung dapat diganti dengan penanaman pohon di tempat lain.
  • C. Pencabutan status berpotensi menyebabkan deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, peningkatan risiko bencana alam (banjir/longsor), dan mengancam mata pencarian masyarakat adat yang bergantung pada hutan, sehingga kerugiannya lebih besar dari manfaat ekonomi jangka pendek.
  • D. Hanya akan memengaruhi iklim mikro di sekitar area tersebut, tidak berdampak global.
  • E. Akan meningkatkan pendapatan negara dari sektor industri, sehingga layak dilakukan.

15. Sebagai anggota OSIS yang peduli lingkungan, rancanglah sebuah program pengelolaan limbah sisa makanan yang inovatif dan dapat diterapkan di sekolah Anda untuk mengurangi dampak lingkungan dan memberikan edukasi kepada siswa.

(Konteks: Sebuah sekolah di perkotaan menghasilkan banyak limbah sisa makanan dari kantin setiap harinya. Limbah ini biasanya langsung dibuang ke tempat sampah dan berakhir di TPA.)

  • A. Membeli tempat sampah yang lebih besar untuk menampung semua limbah sisa makanan.
  • B. Mengadakan kompetisi makan cepat agar sisa makanan tidak ada.
  • C. Membuat program komposting (pengomposan) sisa makanan di lingkungan sekolah dan menggunakan hasilnya untuk kebun sekolah, serta mengedukasi siswa tentang pentingnya mengurangi sisa makanan.
  • D. Menyewa jasa pengangkut sampah khusus untuk limbah sisa makanan.
  • E. Melarang siswa membawa bekal makanan ke sekolah.

16. Analisis hubungan antara fenomena El Nino, perubahan iklim global, dan dampaknya terhadap sektor pertanian serta masyarakat di Indonesia.

(Konteks: Fenomena El Nino menyebabkan kekeringan parah di beberapa wilayah Indonesia, mengancam ketahanan pangan dan ketersediaan air bersih. Para petani gagal panen dan masyarakat kesulitan mendapatkan air.)

  • A. El Nino adalah fenomena alam biasa yang tidak ada hubungannya dengan perubahan iklim global.
  • B. Perubahan iklim global memperparah El Nino, menyebabkan kekeringan ekstrem yang berdampak pada pertanian dan ketersediaan air, memperburuk krisis pangan dan kesehatan masyarakat.
  • C. El Nino hanya memengaruhi suhu laut, tidak berdampak pada daratan.
  • D. Kekeringan di Indonesia lebih disebabkan oleh deforestasi lokal daripada El Nino atau perubahan iklim.
  • E. El Nino justru menguntungkan pertanian karena mengurangi hama tanaman.

17. Evaluasi klaim pemerintah tersebut dari sudut pandang ekonomi, lingkungan, dan keberlanjutan.

(Konteks: Sebuah kota besar berencana untuk mengganti semua lampu jalan konvensional dengan lampu LED hemat energi. Meskipun biaya awal penggantian cukup tinggi, pemerintah mengklaim ini akan menguntungkan dalam jangka panjang.)

  • A. Klaim tersebut tidak valid karena biaya awal yang tinggi akan membuat proyek ini merugikan.
  • B. Penggantian ke LED akan menguntungkan dalam jangka panjang karena menghemat energi, mengurangi emisi karbon, biaya operasional lebih rendah, dan umur pakai lebih panjang, sehingga berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan.
  • C. Lampu LED tidak jauh berbeda dengan lampu konvensional dalam hal konsumsi energi.
  • D. Dampak lingkungan dari lampu LED lebih buruk karena mengandung bahan kimia berbahaya.
  • E. Hanya memberikan manfaat estetika, tidak ada manfaat ekonomi atau lingkungan yang signifikan.

18. Jika Anda adalah seorang aktivis konservasi, rancangan kampanye paling persuasif apa yang akan Anda buat untuk menghentikan deforestasi ini dan mendorong praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan?

(Konteks: Sebuah hutan hujan tropis di Kalimantan sedang mengalami deforestasi masif akibat pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Hal ini menyebabkan hilangnya habitat bagi orangutan dan spesies endemik lainnya, serta pelepasan karbon ke atmosfer.)

  • A. Menuntut pemerintah untuk melarang total semua perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
  • B. Melakukan aksi protes di depan perkebunan tanpa menyertakan data atau alternatif solusi.
  • C. Mengedukasi masyarakat global tentang dampak deforestasi, mempromosikan produk kelapa sawit bersertifikat berkelanjutan (RSPO), dan bekerja sama dengan perusahaan untuk implementasi praktik tanpa deforestasi.
  • D. Membeli lahan hutan untuk dijadikan suaka margasatwa secara independen.
  • E. Mengajak orangutan untuk pindah ke kebun binatang agar lebih aman.

19. Sebagai seorang konsumen yang peduli lingkungan, bagaimana Anda akan menganalisis alasan di balik penggunaan sedotan plastik yang masif dan menyarankan solusi yang efektif untuk mendorong adopsi alternatif yang berkelanjutan?

(Konteks: Banyak restoran dan kafe di kota besar menggunakan sedotan plastik sekali pakai, meskipun ada alternatif sedotan yang lebih ramah lingkungan seperti sedotan bambu, stainless steel, atau kertas.)

  • A. Menganggap penggunaan sedotan plastik adalah hak setiap individu dan tidak perlu diubah.
  • B. Menganalisis bahwa sedotan plastik murah dan praktis. Solusinya adalah edukasi konsumen dan penyedia, kampanye ‘Bawa Sedotan Sendiri’, serta insentif bagi bisnis yang beralih ke alternatif ramah lingkungan.
  • C. Hanya menyalahkan produsen sedotan plastik tanpa mencari solusi.
  • D. Menyarankan agar semua orang berhenti minum menggunakan sedotan.
  • E. Meminta pemerintah untuk melarang semua jenis sedotan.

20. Bagaimana Anda mengevaluasi potensi dampak inovasi baterai ini terhadap transisi energi global dan pengurangan limbah elektronik?

(Konteks: Sebuah perusahaan teknologi mengembangkan inovasi baterai untuk kendaraan listrik yang diklaim memiliki umur pakai lebih panjang dan dapat didaur ulang hingga 95%.)

  • A. Dampaknya tidak signifikan karena kendaraan listrik masih terlalu mahal.
  • B. Inovasi ini memiliki potensi besar untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan secara drastis meminimalkan limbah baterai, mendukung ekonomi sirkular.
  • C. Baterai daur ulang tetap akan mencemari lingkungan.
  • D. Hanya akan menguntungkan perusahaan pembuat baterai, tanpa manfaat luas.
  • E. Inovasi ini hanya akan menambah masalah limbah baru di masa depan.

Soal Isian, Uraian, dan Mencocokkan

Isian Singkat 1: Identifikasi dua penyebab utama abrasi pantai dan usulkan satu solusi inovatif yang dapat diterapkan oleh masyarakat desa secara mandiri untuk mitigasi abrasi.

Isian Singkat 2: Bagaimana Anda akan merumuskan prinsip-prinsip utama agar pariwisata ekologis ini benar-benar berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan, sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat lokal?

Isian Singkat 3: Rancanglah tiga tindakan konkret yang dapat Anda lakukan sebagai siswa untuk mengurangi sampah plastik dari bekal makanan di sekolah.

Isian Singkat 4: Analisis dua dampak negatif jangka panjang dari penggunaan pestisida kimia berlebihan terhadap ekosistem pertanian dan usulkan satu alternatif pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan.

Isian Singkat 5: Jelaskan mengapa fenomena ‘pulau panas perkotaan’ (urban heat island) terjadi dan berikan satu ide kreatif untuk mengurangi dampaknya di kota.

Uraian 6: Sebagai seorang agen perubahan di lingkungan Anda, rancanglah sebuah program ‘Gerakan Kurangi Sampah Plastik’ yang inovatif dan komprehensif untuk skala sekolah atau komunitas, lengkap dengan tujuan, target audiens, strategi pelaksanaan (termasuk edukasi, pengurangan, dan daur ulang), serta indikator keberhasilan yang jelas.

Uraian 7: Jika Anda adalah seorang ilmuwan muda yang ditugaskan untuk merumuskan rekomendasi kebijakan nasional terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia, usulkan tiga rekomendasi utama yang inovatif dan terukur, serta jelaskan mengapa rekomendasi tersebut penting untuk keberlanjutan bangsa.

Uraian 8: Buatlah sebuah esai singkat (minimal 150 kata) yang menganalisis pentingnya konservasi air di rumah tangga dan menawarkan solusi-solusi praktis yang dapat diterapkan oleh setiap anggota keluarga untuk menghemat air, serta dampak positifnya terhadap lingkungan dan ekonomi keluarga.

Uraian 9: Evaluasilah efektivitas gaya hidup minim sampah dalam mengatasi krisis sampah global. Menurut Anda, apa tantangan terbesar dalam menerapkan gaya hidup ini di masyarakat luas, dan bagaimana cara mengatasinya agar lebih banyak orang tertarik?

Uraian 10: Jika Anda adalah seorang aktivis yang membela hak-hak lingkungan dan masyarakat lokal, susunlah argumen yang kuat dan berbasis bukti untuk menolak rencana pembukaan tambang baru tersebut, serta usulkan alternatif solusi ekonomi bagi masyarakat lokal yang tidak merusak lingkungan.

Mencocokkan 11: Pasangkan isu lingkungan di kolom kiri dengan solusi atau dampak utamanya di kolom kanan.

Mencocokkan 12: Pasangkan konsep keberlanjutan di kolom kiri dengan definisinya di kolom kanan.

Kunci Jawaban

1. (Pilihan Ganda)C. Mengajak masyarakat untuk menanam kembali pohon di area hulu sungai sambil mencari alternatif mata pencaharian berkelanjutan yang ramah lingkungan. (Jawaban ini menunjukkan solusi holistik yang mengatasi akar masalah (deforestasi) dan memberikan solusi ekonomi-sosial berkelanjutan, bukan hanya reaktif atau parsial.)
2. (Pilihan Ganda)C. Melakukan studi dampak lingkungan komprehensif (AMDAL) dan mengusulkan alternatif energi terbarukan (seperti surya atau angin) yang lebih ramah lingkungan untuk jangka panjang. (Pilihan ini menunjukkan pendekatan evaluasi yang komprehensif dan solusi jangka panjang yang berkelanjutan.)
3. (Pilihan Ganda)C. Mengganggu keseimbangan ekosistem karena mikroplastik masuk ke rantai makanan, memengaruhi organisme kecil hingga predator puncak, dan berpotensi kembali ke manusia. (Ini adalah analisis dampak yang paling komprehensif dan mendalam terhadap ekosistem laut.)
4. (Pilihan Ganda)B. Mendorong penggunaan transportasi umum dan mengembangkan infrastruktur sepeda, serta mengimplementasikan standar emisi yang lebih ketat untuk industri. (Pilihan ini menggabungkan beberapa strategi efektif yang menargetkan sumber utama polusi udara dari transportasi dan industri.)
5. (Pilihan Ganda)B. Pilihan yang baik karena mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, meningkatkan kesuburan tanah alami, dan mengurangi limbah pertanian. (Ini adalah evaluasi positif yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan manfaat jangka panjang.)
6. (Pilihan Ganda)B. Klaim tersebut menyesatkan (greenwashing) karena tidak mempertimbangkan seluruh siklus hidup produk, terutama emisi tinggi dari proses daur ulang. (Jawaban ini menunjukkan analisis kritis terhadap klaim ‘ramah lingkungan’ dengan mempertimbangkan dampak keseluruhan.)
7. (Pilihan Ganda)C. Melakukan studi mendalam tentang nilai situs budaya dan mencari alternatif lokasi bendungan, atau merancang mitigasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat adat. (Pendekatan ini menunjukkan evaluasi yang seimbang dan mencari solusi kolaboratif serta minim dampak negatif.)
8. (Pilihan Ganda)C. Mengembangkan infrastruktur hijau seperti hutan mangrove dan lahan basah alami sebagai penahan gelombang, serta merancang kota yang ‘mengapung’ atau ‘naik’ secara bertahap. (Pilihan ini menunjukkan pendekatan kreatif dan berkelanjutan dalam adaptasi perubahan iklim.)
9. (Pilihan Ganda)B. Membangun instalasi biogas untuk mengubah kotoran sapi menjadi energi terbarukan dan pupuk organik. (Ini adalah solusi inovatif yang mengubah masalah limbah menjadi sumber daya yang bermanfaat, menunjukkan pemikiran C6/C5.)
10. (Pilihan Ganda)C. Kegagalan terjadi karena pemilihan jenis pohon yang tidak tepat dan kurangnya perawatan. Perbaikan harus meliputi studi kelayakan jenis pohon, pembibitan lokal, dan sistem pemantauan serta perawatan berkelanjutan. (Jawaban ini menganalisis penyebab akar masalah dan merumuskan solusi komprehensif.)
11. (Pilihan Ganda)B. Mengumpulkan bukti pencemaran (foto, sampel air, kesaksian warga), melaporkannya ke pihak berwenang, dan menggalang dukungan publik melalui media sosial dan petisi. (Ini adalah pendekatan yang sistematis, berbasis bukti, dan strategis untuk menyelesaikan masalah.)
12. (Pilihan Ganda)C. Merusak terumbu karang dan habitat ikan, menyebabkan penurunan populasi ikan secara drastis, mengancam keberlanjutan ekosistem laut, dan mengurangi mata pencarian nelayan tradisional di masa depan. (Analisis yang komprehensif mengenai dampak negatif jangka panjang.)
13. (Pilihan Ganda)B. Mengembangkan sistem panel surya komunal atau mikrohidro jika ada sumber air yang memadai. (Pilihan ini menawarkan solusi energi terbarukan yang relevan, berkelanjutan, dan sesuai dengan kondisi pedesaan terpencil.)
14. (Pilihan Ganda)C. Pencabutan status berpotensi menyebabkan deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, peningkatan risiko bencana alam (banjir/longsor), dan mengancam mata pencarian masyarakat adat yang bergantung pada hutan, sehingga kerugiannya lebih besar dari manfaat ekonomi jangka pendek. (Evaluasi yang mendalam tentang dampak negatif jangka panjang dari pencabutan status hutan lindung.)
15. (Pilihan Ganda)C. Membuat program komposting (pengomposan) sisa makanan di lingkungan sekolah dan menggunakan hasilnya untuk kebun sekolah, serta mengedukasi siswa tentang pentingnya mengurangi sisa makanan. (Pilihan ini menunjukkan solusi kreatif yang mengatasi masalah limbah dan memberikan nilai edukasi.)
16. (Pilihan Ganda)B. Perubahan iklim global memperparah El Nino, menyebabkan kekeringan ekstrem yang berdampak pada pertanian dan ketersediaan air, memperburuk krisis pangan dan kesehatan masyarakat. (Ini adalah analisis hubungan kausal yang paling tepat dan komprehensif.)
17. (Pilihan Ganda)B. Penggantian ke LED akan menguntungkan dalam jangka panjang karena menghemat energi, mengurangi emisi karbon, biaya operasional lebih rendah, dan umur pakai lebih panjang, sehingga berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan. (Evaluasi yang komprehensif dan positif terhadap manfaat jangka panjang.)
18. (Pilihan Ganda)C. Mengedukasi masyarakat global tentang dampak deforestasi, mempromosikan produk kelapa sawit bersertifikat berkelanjutan (RSPO), dan bekerja sama dengan perusahaan untuk implementasi praktik tanpa deforestasi. (Ini adalah rancangan kampanye yang strategis, edukatif, dan berorientasi solusi jangka panjang.)
19. (Pilihan Ganda)B. Menganalisis bahwa sedotan plastik murah dan praktis. Solusinya adalah edukasi konsumen dan penyedia, kampanye ‘Bawa Sedotan Sendiri’, serta insentif bagi bisnis yang beralih ke alternatif ramah lingkungan. (Analisis masalah dan solusi yang komprehensif melibatkan berbagai pihak.)
20. (Pilihan Ganda)B. Inovasi ini memiliki potensi besar untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan secara drastis meminimalkan limbah baterai, mendukung ekonomi sirkular. (Evaluasi yang mendalam dan positif terhadap potensi dampak inovasi.)
21. (Isian Singkat)Dua penyebab utama abrasi pantai adalah kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim dan perusakan ekosistem pesisir (misalnya, penebangan mangrove atau penambangan pasir). Solusi inovatif yang bisa diterapkan secara mandiri adalah penanaman kembali hutan mangrove secara masif dan pembuatan pemecah gelombang alami dari material lokal.
22. (Isian Singkat)Prinsip-prinsip utama pariwisata ekologis berkelanjutan meliputi: 1) Pembatasan jumlah pengunjung; 2) Pembangunan infrastruktur minimalis dan ramah lingkungan; 3) Edukasi wisatawan tentang etika lingkungan; 4) Pelibatan dan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai pemandu atau penyedia jasa; 5) Alokasi sebagian pendapatan untuk konservasi dan pemeliharaan lingkungan.
23. (Isian Singkat)Tiga tindakan konkret: 1) Menggunakan kotak bekal dan botol minum yang dapat digunakan ulang (reusable); 2) Membawa sendok dan garpu sendiri agar tidak menggunakan plastik sekali pakai; 3) Memilih makanan atau snack yang tidak menggunakan kemasan plastik berlebihan atau membuatnya sendiri dari rumah.
24. (Isian Singkat)Dua dampak negatif jangka panjang: 1) Pencemaran tanah dan air, menyebabkan hilangnya kesuburan tanah dan masuknya residu kimia ke rantai makanan; 2) Kematian organisme non-target seperti serangga penyerbuk dan predator alami hama, yang mengganggu keseimbangan ekosistem. Alternatif pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan adalah pengendalian hama terpadu (PHT) dengan menggunakan predator alami, rotasi tanaman, atau pestisida nabati.
25. (Isian Singkat)Fenomena ‘pulau panas perkotaan’ terjadi karena: 1) Permukaan kota didominasi oleh material seperti beton dan aspal yang menyerap dan menyimpan panas lebih baik daripada vegetasi; 2) Kurangnya ruang hijau dan pepohonan; 3) Emisi panas dari kendaraan, AC, dan industri. Ide kreatif untuk mengurangi dampaknya: Menggalakkan ‘atap hijau’ (green roofs) dan ‘dinding hijau’ (vertical gardens) pada bangunan, serta mewajibkan penanaman pohon rindang di setiap pembangunan baru.
26. (Uraian)Rancangan Program ‘Gerakan Kurangi Sampah Plastik’: **Judul Program:** ‘Sekolah/Komunitas Bersih, Masa Depan Cerah Tanpa Plastik’ **Tujuan:** 1. Mengurangi secara signifikan jumlah sampah plastik sekali pakai yang dihasilkan di lingkungan sekolah/komunitas. 2. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif seluruh warga sekolah/komunitas dalam pengelolaan sampah plastik yang bertanggung jawab. 3. Menciptakan lingkungan sekolah/komunitas yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. **Target Audiens:** Seluruh siswa, guru, staf sekolah/anggota komunitas, pedagang kantin/warung sekitar. **Strategi Pelaksanaan:** 1. **Edukasi dan Kampanye:** * Mengadakan seminar/workshop tentang bahaya sampah plastik dan cara pengelolaannya. * Membuat poster, infografis, dan video edukasi yang menarik. * Menyisipkan materi tentang pengurangan sampah plastik dalam mata pelajaran terkait (IPA, IPS, Bahasa Indonesia). * Kampanye ‘Bawa Tumbler & Kotak Bekal Sendiri’ dengan insentif kecil. 2. **Pengurangan (Reduce):** * Mewajibkan penggunaan botol minum dan kotak bekal reusable. * Melarang penggunaan sedotan plastik dan kantong plastik sekali pakai di kantin/warung sekolah/komunitas. * Mendorong pedagang untuk menggunakan kemasan ramah lingkungan. * Menerapkan ‘Hari Tanpa Plastik’ mingguan. 3. **Penggunaan Kembali (Reuse):** * Mengadakan ‘bazaar barang bekas’ atau ‘pojok tukar pakai’ untuk mengurangi pembelian barang baru. * Mendorong penggunaan kembali wadah atau tas belanja. 4. **Daur Ulang (Recycle):** * Menyediakan tempat sampah terpilah (organik, anorganik, B3) di setiap sudut sekolah/komunitas. * Mengadakan bank sampah mini yang bekerja sama dengan pengepul atau bank sampah induk. * Mengadakan workshop ‘Kreasi dari Sampah Plastik’ untuk mengubah sampah menjadi barang bernilai. **Indikator Keberhasilan:** 1. Penurunan volume sampah plastik di sekolah/komunitas sebesar X% dalam 6 bulan. 2. Peningkatan jumlah siswa/anggota komunitas yang membawa tumbler dan kotak bekal sendiri (survei). 3. Peningkatan jumlah sampah plastik yang terkumpul di bank sampah mini. 4. Perubahan perilaku dan tingkat kesadaran warga sekolah/komunitas terhadap isu sampah plastik (survei/observasi). 5. Jumlah inovasi atau kreasi dari daur ulang sampah plastik.
27. (Uraian)Tiga Rekomendasi Kebijakan Nasional untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia: 1. **Akselerasi Transisi Energi Terbarukan dan Net Zero Emission:** * **Rekomendasi:** Menerbitkan regulasi yang lebih agresif untuk target bauran energi terbarukan (misalnya, 50% pada 2030), memberikan insentif pajak besar untuk investasi di energi surya, angin, panas bumi, dan hidro, serta menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru. Mengembangkan teknologi penangkapan karbon dan penyimpanan (Carbon Capture, Utilization, and Storage – CCUS) untuk industri berat. * **Pentingnya:** Mitigasi perubahan iklim adalah tentang mengurangi emisi gas rumah kaca. Transisi energi adalah kunci utama. Dengan target yang ambisius dan insentif yang kuat, Indonesia dapat menjadi pemimpin di Asia Tenggara dalam energi bersih, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan mencapai target net zero emission lebih cepat, sekaligus menciptakan lapangan kerja hijau. 2. **Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan dan Restorasi Ekosistem Pesisir:** * **Rekomendasi:** Mengimplementasikan kebijakan ‘No Deforestation, No Peat, No Exploitation’ (NDPE) yang ketat untuk semua sektor komoditas (misalnya kelapa sawit, bubur kertas). Melakukan restorasi besar-besaran hutan mangrove dan terumbu karang di seluruh pesisir Indonesia. Mengembangkan sistem peringatan dini bencana berbasis ekosistem. * **Pentingnya:** Deforestasi dan kerusakan lahan gambut adalah penyumbang emisi terbesar kedua di Indonesia. Restorasi ekosistem pesisir seperti mangrove berfungsi sebagai benteng alami terhadap abrasi dan gelombang pasang, sekaligus menjadi penyerap karbon dan habitat keanekaragaman hayati. Ini adalah strategi adaptasi yang sangat efektif dan mitigasi karbon alami. 3. **Pembangunan Kota dan Infrastruktur Berketahanan Iklim (Climate-Resilient Cities & Infrastructure):** * **Rekomendasi:** Mewajibkan setiap perencanaan tata ruang kota dan pembangunan infrastruktur baru untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip ketahanan iklim, seperti sistem drainase perkotaan yang adaptif terhadap banjir, ‘green infrastructure’ (taman kota, atap hijau), penggunaan material bangunan rendah karbon, dan pengembangan transportasi publik berbasis listrik. Menyusun peta risiko iklim yang detail untuk setiap wilayah. * **Pentingnya:** Kota-kota adalah pusat ekonomi dan populasi yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim (banjir, gelombang panas, kenaikan muka air laut). Dengan merancang kota yang tangguh, kita dapat mengurangi kerugian ekonomi, melindungi aset, dan meningkatkan kualitas hidup penduduk di tengah perubahan iklim yang tak terhindarkan.
28. (Uraian)Esai: Konservasi Air di Rumah Tangga: Langkah Kecil, Dampak Besar Air bersih adalah sumber daya vital yang seringkali kita anggap remeh, padahal ketersediaannya semakin terancam oleh perubahan iklim dan pertumbuhan populasi. Di rumah tangga, banyak aktivitas sehari-hari yang tanpa sadar menghabiskan air dalam jumlah besar. Oleh karena itu, konservasi air di rumah tangga bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan keluarga. Menganalisis kebiasaan penggunaan air kita adalah langkah awal yang penting. Solusi praktis untuk menghemat air sangat beragam dan mudah diterapkan. Pertama, saat mandi, biasakan untuk mematikan keran air ketika menggosok sabun atau sampo. Menggunakan shower yang efisien juga jauh lebih hemat daripada berendam di bak mandi. Kedua, di dapur, jangan biarkan keran menyala terus-menerus saat mencuci piring; gunakan baskom untuk menampung air bilasan pertama. Air sisa cucian sayur atau beras dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman. Ketiga, periksa secara berkala pipa dan keran di rumah untuk memastikan tidak ada kebocoran, karena tetesan kecil dapat membuang ribuan liter air dalam setahun. Terakhir, ajarkan seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak, tentang pentingnya air dan cara menghematnya melalui contoh langsung. Dampak positif dari konservasi air sangat signifikan. Secara lingkungan, kita turut menjaga ketersediaan sumber daya air bersih untuk generasi mendatang dan mengurangi energi yang dibutuhkan untuk memompa dan mengolah air. Secara ekonomi keluarga, tagihan air akan berkurang drastis, menyisakan dana yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain. Menghemat air adalah investasi kecil yang memberikan manfaat besar bagi bumi dan dompet kita. Setiap tetes yang kita hemat, adalah kontribusi nyata bagi masa depan yang lebih baik.
29. (Uraian)Evaluasi Efektivitas Gaya Hidup Minim Sampah dan Tantangannya: Gaya hidup minim sampah sangat efektif dalam mengatasi krisis sampah global pada tingkat individu dan komunitas kecil. Prinsipnya yang berfokus pada ‘5R’ (Refuse, Reduce, Reuse, Rot, Recycle) secara fundamental mengubah pola konsumsi dari sekali pakai menjadi berkelanjutan. Dengan menolak barang yang tidak perlu, mengurangi pembelian, menggunakan kembali, mengompos limbah organik, dan mendaur ulang sisanya, individu secara drastis mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA dan lautan. Ini tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga menghemat sumber daya alam dan energi yang digunakan untuk produksi barang baru. Namun, tantangan terbesar dalam menerapkan gaya hidup ini di masyarakat luas adalah: 1. **Kemudahan dan Ketersediaan:** Masyarakat modern terbiasa dengan kemudahan produk sekali pakai dan kemasan praktis. Mengakses toko bulk, produk tanpa kemasan, atau alternatif reusable masih sulit di banyak tempat. 2. **Biaya Awal:** Beberapa produk reusable (misalnya, botol minum berkualitas, wadah stainless steel) mungkin memiliki biaya awal yang lebih tinggi dibandingkan produk sekali pakai. 3. **Norma Sosial dan Kebiasaan:** Perubahan kebiasaan membutuhkan komitmen dan kesadaran tinggi. Banyak orang merasa ribet atau tidak yakin bagaimana memulainya. 4. **Keterbatasan Infrastruktur:** Infrastruktur pendukung seperti bank sampah yang efisien, fasilitas daur ulang, atau layanan komposting belum merata. 5. **Produksi Massal:** Sulit bagi individu untuk sepenuhnya menghindari sampah ketika sebagian besar produk di pasaran masih dikemas dalam plastik. Untuk mengatasi tantangan ini dan menarik lebih banyak orang, diperlukan pendekatan yang komprehensif: 1. **Edukasi yang Menarik dan Mudah Dipahami:** Kampanye yang menyoroti manfaat jangka panjang (ekonomi, kesehatan, lingkungan) dan memberikan panduan langkah demi langkah yang praktis. 2. **Ketersediaan dan Aksesibilitas Alternatif:** Mendorong lebih banyak toko bulk, pasar tradisional yang mendukung wadah pribadi, dan produsen yang menawarkan produk tanpa kemasan. 3. **Dukungan Kebijakan:** Pemerintah dapat memberikan insentif bagi bisnis yang menerapkan praktik minim sampah dan mengenakan pajak pada produk plastik sekali pakai. 4. **Membuatnya ‘Mudah dan Keren’:** Mempromosikan gaya hidup ini sebagai sesuatu yang modern, efisien, dan bertanggung jawab, bukan sebagai beban. Menggunakan influencer atau figur publik untuk menginspirasi. 5. **Pendekatan Bertahap:** Mengajak orang untuk memulai dengan langkah-langkah kecil, seperti membawa tas belanja sendiri, sebelum beralih ke komitmen yang lebih besar.
30. (Uraian)Argumen Penolakan Pembukaan Tambang Nikel Baru dan Alternatif Solusi Ekonomi: **Argumen Penolakan:** Kami menolak rencana pembukaan tambang nikel baru ini berdasarkan beberapa argumen kuat yang berlandaskan bukti dan prinsip keberlanjutan: 1. **Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem Hutan:** Wilayah yang akan ditambang berdekatan dengan area konservasi hutan. Pembukaan lahan akan menyebabkan deforestasi masif, hilangnya habitat bagi spesies endemik, dan fragmentasi ekosistem. Ini akan mengakibatkan kepunahan lokal dan mengurangi jasa ekosistem penting seperti penyerapan karbon dan regulasi iklim mikro. Dampak ini tidak dapat dipulihkan. 2. **Pencemaran Sumber Daya Air dan Dampak Kesehatan Masyarakat:** Proses penambangan nikel sangat rentan terhadap pencemaran air. Limbah tailing yang mengandung logam berat dan bahan kimia berbahaya dapat mencemari sungai, yang merupakan sumber air minum dan irigasi bagi masyarakat lokal. Hal ini akan menyebabkan krisis air bersih dan peningkatan risiko penyakit kulit, gangguan pencernaan, hingga masalah kesehatan jangka panjang pada masyarakat. 3. **Ancaman Terhadap Mata Pencarian Tradisional dan Ketahanan Pangan:** Masyarakat lokal bergantung pada hutan dan sungai untuk mata pencarian mereka, seperti pertanian, perikanan, dan hasil hutan non-kayu. Kerusakan lingkungan akibat tambang akan menghancurkan sumber-sumber penghidupan ini, menyebabkan kemiskinan dan ketergantungan pada pekerjaan tambang yang tidak berkelanjutan. 4. **Konflik Sosial dan Kerugian Budaya:** Proyek tambang seringkali memicu konflik lahan dan sosial. Penggusuran atau relokasi masyarakat adat akan menyebabkan hilangnya identitas budaya, kearifan lokal, dan ikatan sosial yang telah terbangun turun-temurun. Manfaat ekonomi jangka pendek yang dijanjikan tidak sebanding dengan kerugian sosial dan budaya yang permanen. **Alternatif Solusi Ekonomi Berkelanjutan bagi Masyarakat Lokal:** Daripada mengandalkan sektor tambang yang merusak, kami mengusulkan pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi alam dan budaya yang berkelanjutan: 1. **Ekowisata dan Wisata Budaya:** Mengembangkan potensi hutan dan sungai sebagai destinasi ekowisata yang dikelola oleh masyarakat lokal (homestay, pemandu wisata, produk kerajinan). Ini akan menciptakan lapangan kerja yang beragam dan berkelanjutan, sekaligus menjaga kelestarian alam dan budaya. 2. **Pertanian Organik dan Agroforestri:** Mengembangkan pertanian organik yang ramah lingkungan dan sistem agroforestri (menggabungkan pertanian dengan kehutanan) untuk meningkatkan produktivitas lahan tanpa merusak ekosistem. Ini akan menjaga ketahanan pangan dan menciptakan nilai tambah bagi produk pertanian lokal. 3. **Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK):** Mendukung masyarakat untuk mengelola dan memasarkan HHBK seperti madu hutan, rotan, atau obat-obatan herbal secara lestari, yang dapat memberikan pendapatan tanpa perlu menebang hutan. Dengan demikian, menolak tambang dan berinvestasi pada solusi berkelanjutan akan menjamin masa depan yang lebih cerah bagi lingkungan dan masyarakat lokal.
31. (Mencocokkan)Lihat pasangan yang benar di atas.
32. (Mencocokkan)Lihat pasangan yang benar di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *