
Persiapkan diri Anda menghadapi tes masuk kedinasan dengan bank soal Bahasa Indonesia terlengkap ini! Ujian Bahasa Indonesia seringkali menjadi penentu kelulusan, menguji kemampuan ejaan, tata bahasa, pemahaman wacana, hingga penalaran logis. Artikel ini menyajikan berbagai jenis soal, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga menjodohkan, yang dirancang khusus untuk mengasah kompetensi Anda. Pelajari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEB), temukan kata baku, identifikasi kalimat efektif, dan kuasai sinonim-antonim untuk meraih skor terbaik. Dengan latihan soal yang akurat dan penjelasan mendalam, Anda akan lebih percaya diri menghadapi seleksi dan mewujudkan impian menjadi abdi negara. Mulai latihan sekarang dan tingkatkan peluang kelulusan Anda!
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Kalimat berikut yang menggunakan ejaan yang tepat sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEB) adalah…
- A. Bacalah buku ‘Laskar Pelangi’, karya Andrea Hirata.
- B. Para peserta rapat di harapkan hadir tepat waktu.
- C. Peringatan HUT RI ke-78 akan diselenggarakan di lapangan utama.
- D. Mahasiswa itu bertanya, di mana letak perpustakaan?
Jawaban: Peringatan HUT RI ke-78 akan diselenggarakan di lapangan utama.
Pembahasan: Penulisan singkatan ‘HUT’ diikuti oleh ‘RI’ dan penulisan angka ‘ke-78’ sudah tepat menurut PUEB. Pilihan lain memiliki kesalahan seperti penggunaan titik setelah judul, penulisan ‘di mana’ yang tidak tepat sebagai penghubung tempat, atau penggunaan koma yang salah.
2. Kata baku dari ‘apotik’ adalah…
- A. apotik
- B. apothek
- C. apotek
- D. apotekh
Jawaban: apotek
Pembahasan: Menurut PUEB, bentuk baku dari kata ‘apotik’ adalah ‘apotek’.
3. Pilihlah kalimat yang efektif:
- A. Agar supaya pekerjaan cepat selesai, kita harus bekerja keras.
- B. Dia sangat rajin sekali belajar demi mencapai cita-citanya.
- C. Meskipun hujan deras, ia tetap berangkat kerja.
- D. Bagi semua peserta diharapkan untuk segera mendaftar.
Jawaban: Meskipun hujan deras, ia tetap berangkat kerja.
Pembahasan: Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, jelas, padat, dan tidak bertele-tele. Pilihan ‘Meskipun hujan deras, ia tetap berangkat kerja.’ sudah memenuhi kriteria tersebut. Pilihan lain mengandung unsur mubazir (misalnya ‘agar supaya’, ‘sangat sekali’) atau struktur yang kurang tepat.
4. Ide pokok paragraf berikut adalah: ‘Pencemaran lingkungan adalah masalah serius yang dihadapi dunia. Dampaknya tidak hanya terasa pada kesehatan manusia, tetapi juga mengancam keberlangsungan ekosistem. Berbagai upaya telah dilakukan, namun belum menunjukkan hasil yang signifikan tanpa kesadaran kolektif.’
- A. Upaya penanganan pencemaran lingkungan.
- B. Dampak pencemaran lingkungan terhadap ekosistem.
- C. Pencemaran lingkungan sebagai masalah serius global.
- D. Pentingnya kesadaran kolektif dalam mengatasi pencemaran.
Jawaban: Pencemaran lingkungan sebagai masalah serius global.
Pembahasan: Ide pokok adalah gagasan utama yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Kalimat pertama secara jelas menyatakan bahwa pencemaran lingkungan adalah masalah serius. Kalimat-kalimat berikutnya menjelaskan dampak dan upaya penanganannya.
5. Sinonim dari kata ‘opak’ adalah…
- A. samar
- B. buram
- C. jelas
- D. kabur
Jawaban: jelas
Pembahasan: Kata ‘opak’ berarti tidak transparan atau tidak tembus pandang. Sinonim yang paling mendekati adalah ‘jelas’ dalam konteks visual yang tidak buram.
6. Antonim dari kata ‘konvergen’ adalah…
- A. sejalan
- B. bertemu
- C. divergen
- D. sejajar
Jawaban: divergen
Pembahasan: Konvergen berarti cenderung menyatu atau bertemu pada satu titik. Antonimnya adalah ‘divergen’, yang berarti cenderung menyebar atau menjauh.
7. Hubungan kata ‘LAPAR : MAKAN’ sama dengan…
- A. LELAH : TIDUR
- B. SAKIT : OBAT
- C. SENANG : TERTAWA
- D. HAUS : MINUM
Jawaban: HAUS : MINUM
Pembahasan: Hubungan antara ‘LAPAR’ dan ‘MAKAN’ adalah kebutuhan dan tindakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seseorang yang lapar membutuhkan makanan. Demikian pula, seseorang yang haus membutuhkan minuman.
8. Penggunaan huruf kapital yang benar terdapat pada kalimat…
- A. Dia sedang belajar bahasa indonesia.
- B. Selamat Hari raya Idulfitri.
- C. Kami akan berkunjung ke Danau Toba bulan depan.
- D. Saya lahir di pulau Sumatra.
Jawaban: Kami akan berkunjung ke Danau Toba bulan depan.
Pembahasan: Huruf kapital digunakan untuk nama geografi yang diikuti nama diri (Danau Toba). Pilihan lain memiliki kesalahan: ‘Bahasa Indonesia’ harusnya kapital, ‘Hari Raya Idulfitri’ harusnya kapital, dan ‘pulau Sumatra’ harusnya ‘Pulau Sumatra’.
9. Kata serapan yang tepat dari bahasa Inggris ‘standard’ adalah…
- A. standart
- B. standar
- C. standardt
- D. standartd
Jawaban: standar
Pembahasan: Bentuk serapan yang benar dari ‘standard’ dalam Bahasa Indonesia adalah ‘standar’, bukan ‘standart’ atau ‘standardt’.
10. Pernyataan berikut yang merupakan fakta adalah…
- A. Pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan.
- B. Pemerintah seharusnya lebih fokus pada pengembangan ekonomi kreatif.
- C. Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra.
- D. Kualitas udara di kota besar semakin memburuk.
Jawaban: Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra.
Pembahasan: Fakta adalah pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya. Lokasi geografis Indonesia adalah fakta yang tak terbantahkan. Pilihan lain adalah opini atau harapan.
11. Kalimat yang menggunakan tanda baca koma (,) secara tepat adalah…
- A. Saya membeli buku, pensil, dan penghapus.
- B. Meskipun lelah, namun dia tetap bekerja.
- C. Untuk menjaga kesehatan, kita harus makan makanan bergizi, berolahraga, dan istirahat cukup.
- D. Ayah, Ibu, dan Adik pergi ke pasar.
Jawaban: Untuk menjaga kesehatan, kita harus makan makanan bergizi, berolahraga, dan istirahat cukup.
Pembahasan: Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam pemerincian yang lebih dari dua. Pilihan ini menggunakan koma dengan benar. Pilihan lain memiliki kesalahan seperti penggunaan koma sebelum ‘dan’ pada akhir pemerincian (jika bukan untuk menghindari salah tafsir), atau penggunaan koma setelah subjek.
12. Kata yang memiliki makna konotatif adalah…
- A. meja
- B. rumah
- C. kursi
- D. pintu
Jawaban: kursi
Pembahasan: Makna konotatif adalah makna tidak sebenarnya atau makna tambahan yang timbul dari asosiasi terhadap suatu kata. Kata ‘kursi’ bisa bermakna ‘jabatan’ (misalnya ‘merebut kursi kekuasaan’). Kata-kata lain umumnya digunakan dalam makna denotatif (sebenarnya).
13. Pernyataan yang mengandung majas metafora adalah…
- A. Wajahnya cantik seperti bidadari.
- B. Dia adalah bunga desa yang sangat cantik.
- C. Angin berbisik mesra di telingaku.
- D. Suaranya merdu bagai buluh perindu.
Jawaban: Dia adalah bunga desa yang sangat cantik.
Pembahasan: Metafora adalah majas perbandingan langsung yang tidak menggunakan kata ‘seperti’ atau ‘bagai’. ‘Bunga desa’ adalah perbandingan langsung untuk perempuan cantik di desa.
14. Kata ‘menganalisa’ tidak baku. Bentuk bakunya adalah…
- A. menganalisa
- B. menganalisis
- C. analisa
- D. analisis
Jawaban: menganalisis
Pembahasan: Kata baku yang benar adalah ‘menganalisis’, bukan ‘menganalisa’. Ini sesuai dengan kaidah pembentukan kata kerja dari kata benda yang berakhiran ‘-isis’.
15. Kalimat berikut yang tidak logis adalah…
- A. Para hadirin dimohon berdiri.
- B. Waktu dan tempat kami persilakan.
- C. Dengan hormat, kami mengundang Bapak/Ibu sekalian.
- D. Terima kasih atas perhatiannya.
Jawaban: Waktu dan tempat kami persilakan.
Pembahasan: Kalimat ini tidak logis karena ‘waktu’ dan ‘tempat’ bukanlah subjek yang bisa dipersilakan. Yang dipersilakan adalah orang (pembicara).
16. Penulisan daftar pustaka yang tepat adalah…
- A. Yudi Slamet. 2018. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Erlangga: Jakarta.
- B. Slamet, Yudi. (2018). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
- C. Slamet, Y. (2018). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
- D. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Slamet, Yudi. Jakarta: Erlangga, 2018.
Jawaban: Slamet, Y. (2018). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Pembahasan: Format daftar pustaka yang umum adalah: Nama Penulis (dibalik). (Tahun). Judul Buku (miring). Kota Terbit: Penerbit.
17. Kata ‘sekadar’ merupakan kata baku dari…
- A. sekedar
- B. sekedar
- C. sekadar
- D. sekedarnya
Jawaban: sekedar
Pembahasan: Bentuk baku dari ‘sekedar’ adalah ‘sekadar’.
18. Pernyataan yang merupakan kalimat opini adalah…
- A. Jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 270 juta jiwa.
- B. Air mendidih pada suhu 100°C di permukaan laut.
- C. Menurut saya, film tersebut sangat menarik dan layak ditonton.
- D. Matahari terbit dari timur dan terbenam di barat.
Jawaban: Menurut saya, film tersebut sangat menarik dan layak ditonton.
Pembahasan: Kalimat opini adalah pernyataan yang menunjukkan pandangan, penilaian, atau perasaan pribadi dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara objektif. Frasa ‘Menurut saya’ jelas menunjukkan opini.
19. Penggunaan imbuhan ‘me-‘ yang benar terdapat pada kalimat…
- A. Pemerintah mensukseskan program vaksinasi.
- B. Anak itu menggunting kertas dengan rapi.
- C. Petani itu menanam padi di sawah.
- D. Dia memukul bola dengan keras.
Jawaban: Petani itu menanam padi di sawah.
Pembahasan: Imbuhan ‘me-‘ akan berubah menjadi ‘men-‘ jika bertemu kata dasar yang diawali huruf ‘t’ (menanam dari tanam). Pilihan lain salah: ‘mensukseskan’ seharusnya ‘menyukseskan’, ‘menggunting’ sudah benar tetapi bukan pilihan yang tepat untuk menjelaskan aturan ‘me-‘, dan ‘memukul’ sudah benar.
20. Kalimat yang menggunakan kata ‘pun’ secara tepat adalah…
- A. Bagaimanapun juga, kita harus tetap semangat.
- B. Siapapun boleh mengikuti lomba ini.
- C. Jika hujan pun, kami tetap akan berangkat.
- D. Walaupun ia lelah, ia tetap tersenyum.
Jawaban: Jika hujan pun, kami tetap akan berangkat.
Pembahasan: Partikel ‘pun’ ditulis terpisah jika berarti ‘juga’ atau ‘walaupun’. Dalam ‘Jika hujan pun’, ‘pun’ berarti ‘walaupun hujan’. Pilihan lain salah karena ‘pun’ seharusnya digabung dengan kata sebelumnya jika merupakan bagian dari kata baku seperti ‘bagaimanapun’, ‘ataupun’, ‘walaupun’.
21. Perbaiki kalimat berikut agar menjadi kalimat efektif: ‘Bagi para mahasiswa diharapkan untuk segera mendaftar ulang.’
Jawaban: Para mahasiswa diharapkan untuk segera mendaftar ulang.
Pembahasan: Kata ‘Bagi’ di awal kalimat membuat kalimat tidak efektif karena redundan dengan ‘para mahasiswa’. Penghilangan ‘Bagi’ akan membuat kalimat lebih ringkas dan jelas.
22. Sebutkan tiga fungsi utama bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Jawaban: 1. Bahasa resmi kenegaraan. 2. Bahasa pengantar pendidikan. 3. Alat perhubungan pada tingkat nasional.
Pembahasan: Tiga fungsi utama Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara adalah sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, dan alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
23. Jelaskan perbedaan antara ‘kata baku’ dan ‘kata tidak baku’.
Jawaban: Kata baku adalah kata yang ejaan dan lafalnya sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang telah distandardisasi, seperti tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan PUEB. Kata tidak baku adalah kata yang ejaan atau lafalnya tidak sesuai dengan kaidah tersebut, seringkali dipengaruhi oleh bahasa daerah atau percakapan sehari-hari.
Pembahasan: Perbedaan utama terletak pada kesesuaian dengan kaidah kebahasaan resmi. Kata baku digunakan dalam situasi formal, sedangkan kata tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan informal.
24. Tuliskan tiga contoh kesalahan umum dalam penggunaan tanda baca koma (,) dan berikan perbaikan yang tepat.
Jawaban: 1. Kesalahan: ‘Saya, makan nasi goreng.’ Perbaikan: ‘Saya makan nasi goreng.’ (Tidak perlu koma antara subjek dan predikat). 2. Kesalahan: ‘Dia sangat pandai, dan rajin.’ Perbaikan: ‘Dia sangat pandai dan rajin.’ (Tidak perlu koma jika hanya dua unsur yang dihubungkan ‘dan’ atau ‘atau’). 3. Kesalahan: ‘Meskipun lelah, namun dia tetap bekerja.’ Perbaikan: ‘Meskipun lelah, dia tetap bekerja.’ (Tidak perlu ‘namun’ setelah ‘meskipun’ jika sudah ada koma, atau hilangkan koma dan gunakan ‘namun’ saja).
Pembahasan: Tiga kesalahan umum dalam penggunaan koma meliputi penempatan koma antara subjek dan predikat, penggunaan koma yang tidak perlu dalam rangkaian dua unsur, dan penggunaan koma yang salah dalam kalimat majemuk bertingkat.
25. Apa fungsi utama dari paragraf pembuka dalam sebuah teks?
Jawaban: Fungsi utama paragraf pembuka adalah untuk menarik perhatian pembaca, memperkenalkan topik atau masalah yang akan dibahas, dan memberikan gambaran umum tentang isi teks. Paragraf ini juga seringkali memuat latar belakang atau konteks dari topik.
Pembahasan: Paragraf pembuka berfungsi sebagai gerbang awal yang mengarahkan pembaca ke inti pembahasan teks, sekaligus menciptakan minat agar pembaca terus melanjutkan membaca.
26. Jelaskan pentingnya penguasaan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEB) bagi calon pegawai kedinasan. Berikan contoh konkret bagaimana kesalahan ejaan dapat berdampak negatif dalam lingkungan kerja.
Jawaban: Penguasaan PUEB sangat penting bagi calon pegawai kedinasan karena Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara dan digunakan dalam seluruh komunikasi formal pemerintahan. Calon pegawai kedinasan diharapkan mampu menyusun dokumen, laporan, surat dinas, dan korespondensi lainnya dengan benar dan profesional. Kesalahan ejaan dapat berdampak negatif dalam lingkungan kerja, misalnya:
1. **Menurunkan kredibilitas:** Dokumen resmi dengan banyak kesalahan ejaan dapat membuat institusi terlihat tidak profesional dan kurang kredibel di mata publik atau pihak lain.
2. **Kesalahpahaman:** Kesalahan ejaan, terutama pada kata-kata yang mirip, bisa menyebabkan salah tafsir makna, yang berpotensi menimbulkan masalah dalam pelaksanaan tugas atau pengambilan keputusan.
3. **Hambatan komunikasi:** Komunikasi tertulis yang tidak jelas akibat ejaan yang salah dapat menghambat alur kerja dan efisiensi.
4. **Citra buruk:** Pegawai yang sering melakukan kesalahan ejaan dalam komunikasi tertulisnya dapat menciptakan citra buruk bagi dirinya sendiri dan instansinya.
Contoh konkret: Penulisan ‘di jual’ (terpisah) yang seharusnya ‘dijual’ (digabung) pada papan pengumuman instansi menunjukkan ketidakprofesionalan. Atau penulisan ‘analisa’ yang seharusnya ‘analisis’ dalam laporan penting dapat mengurangi bobot ilmiah dan formalitas laporan tersebut.
Pembahasan: PUEB adalah fondasi komunikasi tertulis yang efektif dan profesional dalam birokrasi. Kesalahan ejaan tidak hanya masalah estetika, tetapi juga dapat merusak kredibilitas, menyebabkan kesalahpahaman, dan menghambat komunikasi, yang semuanya krusial dalam lingkungan kerja kedinasan.
27. Analisis paragraf berikut dan tentukan ide pokoknya, kemudian jelaskan mengapa paragraf tersebut termasuk jenis paragraf deduktif atau induktif: ‘Pemanasan global telah menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup di Bumi. Kenaikan suhu permukaan laut menyebabkan mencairnya gletser dan es di kutub, yang berakibat pada naiknya permukaan air laut. Selain itu, pola cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan semakin sering terjadi. Dampak-dampak ini menunjukkan bahwa pemanasan global bukanlah isu sepele, melainkan krisis global yang membutuhkan tindakan segera.’
Jawaban: Ide pokok paragraf tersebut adalah ‘Pemanasan global telah menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup di Bumi’.
Paragraf ini termasuk jenis paragraf **deduktif**. Hal ini karena ide pokok atau kalimat utama terletak di awal paragraf (‘Pemanasan global telah menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup di Bumi’). Kalimat-kalimat berikutnya merupakan kalimat penjelas yang mendukung dan mengembangkan ide pokok tersebut dengan memberikan contoh-contoh dampak pemanasan global (kenaikan suhu permukaan laut, mencairnya gletser, pola cuaca ekstrem) untuk memperkuat pernyataan awal.
Pembahasan: Paragraf deduktif memulai dengan pernyataan umum (ide pokok) dan kemudian mengembangkannya dengan rincian atau contoh-contoh spesifik.
28. Jelaskan perbedaan antara makna denotatif dan konotatif suatu kata. Berikan masing-masing dua contoh kata beserta penjelasannya.
Jawaban: 1. **Makna Denotatif:** Makna denotatif adalah makna lugas, objektif, atau makna sebenarnya dari suatu kata, sesuai dengan apa yang ditunjuk oleh kata tersebut. Makna ini tidak melibatkan perasaan atau nilai rasa. Contohnya dapat ditemukan dalam kamus.
* Contoh 1: Kata ‘kursi’ secara denotatif berarti tempat duduk yang memiliki sandaran dan kaki.
* Contoh 2: Kata ‘bunga’ secara denotatif berarti bagian tumbuhan yang akan menjadi buah, biasanya indah warnanya dan harum baunya.
2. **Makna Konotatif:** Makna konotatif adalah makna kiasan, subjektif, atau makna tambahan yang timbul dari asosiasi terhadap suatu kata, seringkali melibatkan perasaan atau nilai rasa. Makna ini tidak langsung merujuk pada objek fisik, melainkan pada konsep atau ide lain yang terkait.
* Contoh 1: Kata ‘kursi’ secara konotatif bisa berarti ‘jabatan’ atau ‘kedudukan’ (misalnya ‘berebut kursi kekuasaan’).
* Contoh 2: Kata ‘bunga’ secara konotatif bisa berarti ‘gadis cantik’ atau ‘sesuatu yang indah’ (misalnya ‘bunga desa’, ‘bunga tidur’).
Pembahasan: Makna denotatif adalah makna literal dan objektif, sedangkan makna konotatif adalah makna kiasan, subjektif, dan seringkali terkait dengan asosiasi atau nilai rasa.
29. Tuliskan sebuah paragraf persuasif singkat (minimal 4 kalimat) tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di tempat kerja atau fasilitas umum. Pastikan paragraf tersebut menggunakan kalimat efektif dan ejaan yang benar.
Jawaban: Menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama, terutama di tempat kerja atau fasilitas umum. Lingkungan yang bersih tidak hanya menciptakan suasana yang nyaman dan sehat, tetapi juga meningkatkan produktivitas serta citra positif bagi institusi. Sampah yang berserakan atau fasilitas yang kotor dapat menjadi sarang penyakit dan mengurangi kenyamanan. Oleh karena itu, mari kita mulai dari diri sendiri dengan membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kerapian area sekitar. Lingkungan bersih, kerja pun bersemangat!
Pembahasan: Paragraf persuasif ini mencoba meyakinkan pembaca tentang pentingnya kebersihan lingkungan dengan menyoroti manfaat dan konsekuensinya, diakhiri dengan ajakan bertindak. Kalimat-kalimatnya efektif dan ejaannya sudah benar.
30. Dalam konteks komunikasi resmi di lingkungan kedinasan, mengapa penting untuk menggunakan bahasa yang lugas, jelas, dan menghindari ambiguitas? Berikan contoh kalimat yang ambigu dan perbaikannya.
Jawaban: Dalam komunikasi resmi di lingkungan kedinasan, penggunaan bahasa yang lugas, jelas, dan menghindari ambiguitas sangat penting untuk beberapa alasan:
1. **Efektivitas Informasi:** Memastikan pesan tersampaikan dengan tepat dan cepat tanpa perlu klarifikasi berulang, sehingga menghemat waktu dan sumber daya.
2. **Penghindaran Kesalahpahaman:** Mencegah interpretasi ganda yang dapat berujung pada kesalahan prosedur, konflik, atau kerugian.
3. **Kredibilitas dan Profesionalisme:** Mencerminkan profesionalisme instansi dan kredibilitas individu yang berkomunikasi.
4. **Akuntabilitas:** Dokumen resmi seringkali menjadi dasar hukum atau bukti. Bahasa yang jelas memastikan setiap pihak memahami tanggung jawab dan kewajibannya.
**Contoh Kalimat Ambigu:**
‘Pegawai yang tidak disiplin itu akan diberi sanksi tegas oleh kepala bagian.’
**Analisis Ambiguitas:** Kalimat ini ambigu karena tidak jelas siapa yang tidak disiplin: apakah ‘pegawai’ secara umum atau ‘kepala bagian’ yang tidak disiplin dalam memberikan sanksi.
**Perbaikan Kalimat:**
‘Pegawai yang tidak disiplin akan diberi sanksi tegas oleh kepala bagian.’ (Jika maksudnya pegawai yang tidak disiplin akan disanksi oleh kepala bagian)
ATAU
‘Kepala bagian akan memberi sanksi tegas kepada pegawai yang tidak disiplin.’ (Untuk lebih memperjelas subjek dan objek)
Pembahasan: Bahasa yang lugas dan jelas adalah kunci efektivitas, akuntabilitas, dan profesionalisme dalam komunikasi resmi, terutama untuk menghindari kesalahpahaman yang bisa fatal.
31. Jodohkanlah kata-kata berikut dengan antonimnya yang tepat.
Jawaban: Optimal:Minimal, Stabil:Labil, Permanen:Temporer, Pro:Kontra
Pembahasan: Pasangan kata ini adalah antonim (lawan kata) yang sering muncul dalam tes kebahasaan.
32. Jodohkanlah istilah-istilah berikut dengan pengertiannya yang sesuai.
Jawaban: PUEB:Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, KBBI:Kamus Besar Bahasa Indonesia, Afiksasi:Proses pembubuhan imbuhan, Morfologi:Ilmu tentang bentuk kata
Pembahasan: Pasangan ini menghubungkan istilah kebahasaan dengan definisi atau kepanjangannya.