contoh soal uas kimia kelas 10 semester 2

Posted on
contoh soal uas kimia kelas 10 semester 2

Menjelang Ujian Akhir Semester (UAS) Kimia kelas 10 semester 2? Persiapan yang matang adalah kunci kesuksesan! Artikel ini hadir sebagai panduan belajar komprehensif yang berisi contoh soal UAS Kimia kelas 10 semester 2, dirancang khusus untuk membantu Anda menguji pemahaman materi dan meningkatkan kepercayaan diri. Kami telah menyusun berbagai jenis soal, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga menjodohkan, yang mencakup topik-topik penting seperti ikatan kimia, stoikiometri, larutan elektrolit dan non-elektrolit, serta reaksi redoks. Dengan berlatih menggunakan soal-soal ini, Anda akan lebih siap menghadapi ujian sesungguhnya. Setiap pertanyaan telah dirancang untuk menguji pemahaman konsep dasar hingga aplikasi. Manfaatkan contoh soal UAS Kimia kelas 10 semester 2 ini sebagai alat evaluasi diri dan identifikasi area yang memerlukan perhatian lebih. Selamat belajar dan semoga sukses!

I. Soal Pilihan Ganda

  1. Ikatan kimia yang terjadi antara atom logam dan nonlogam melalui serah terima elektron disebut ikatan…
    A. Kovalen
    B. Ion
    C. Logam
    D. Hidrogen
    E. Van der Waals
  2. Senyawa berikut yang memiliki ikatan kovalen rangkap tiga adalah…
    A. O2
    B. N2
    C. CO2
    D. H2O
    E. HCl
  3. Molekul berikut yang bersifat polar adalah…
    A. CH4
    B. CO2
    C. CCl4
    D. NH3
    E. BeCl2
  4. Gaya antarmolekul terkuat yang menyebabkan tingginya titik didih air adalah…
    A. Gaya London
    B. Gaya dipol-dipol
    C. Ikatan hidrogen
    D. Ikatan ion
    E. Ikatan kovalen
  5. Bentuk molekul dari CH4 adalah…
    A. Linear
    B. Trigonal planar
    C. Tetrahedral
    D. Piramida trigonal
    E. Bentuk V
  6. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik adalah…
    A. Larutan gula
    B. Larutan urea
    C. Larutan alkohol
    D. Larutan garam dapur
    E. Larutan glukosa
  7. Zat berikut yang merupakan elektrolit kuat adalah…
    A. CH3COOH
    B. NH3
    C. H2SO4
    D. H2O
    E. C12H22O11
  8. Jika 0,5 mol gas H2 berada pada keadaan STP, volume gas tersebut adalah…
    A. 11,2 L
    B. 22,4 L
    C. 5,6 L
    D. 44,8 L
    E. 2,8 L
  9. Massa dari 0,2 mol NaOH (Ar: Na=23, O=16, H=1) adalah…
    A. 4 gram
    B. 8 gram
    C. 16 gram
    D. 20 gram
    E. 40 gram
  10. Hukum dasar kimia yang menyatakan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama disebut Hukum…
    A. Proust
    B. Lavoisier
    C. Dalton
    D. Gay-Lussac
    E. Avogadro
  11. Bilangan oksidasi atom S dalam senyawa H2SO4 adalah…
    A. +2
    B. +4
    C. +6
    D. -2
    E. -4
  12. Reaksi yang melibatkan kenaikan bilangan oksidasi disebut…
    A. Reduksi
    B. Oksidasi
    C. Disproporsionasi
    D. Konproporsionasi
    E. Netralisasi
  13. Pada reaksi redoks, zat yang mengalami reduksi disebut…
    A. Oksidator
    B. Reduktor
    C. Katalis
    D. Inhibitor
    E. Produk
  14. Jika 10 gram kalsium (Ar Ca=40) direaksikan dengan oksigen membentuk kalsium oksida (CaO), massa CaO yang terbentuk adalah… (Hukum kekekalan massa)
    A. Kurang dari 10 gram
    B. Tepat 10 gram
    C. Lebih dari 10 gram
    D. Tidak dapat ditentukan
    E. 10 + massa oksigen
  15. Senyawa kovalen nonpolar umumnya memiliki titik didih yang…
    A. Tinggi
    B. Sangat tinggi
    C. Rendah
    D. Sedang
    E. Bervariasi
  16. Berikut ini adalah ciri-ciri larutan elektrolit, kecuali
    A. Dapat menghantarkan listrik
    B. Mengandung ion-ion bebas
    C. Memiliki derajat ionisasi (α) = 0
    D. Terbentuk dari senyawa ion atau kovalen polar
    E. Lampu indikator menyala terang atau redup pada uji elektrolit
  17. Jumlah mol dari 6,02 x 1023 molekul H2O adalah…
    A. 0,5 mol
    B. 1 mol
    C. 2 mol
    D. 6,02 mol
    E. 18 mol
  18. Perhatikan reaksi berikut: 2Na + Cl2 → 2NaCl. Pada reaksi ini, Na mengalami…
    A. Reduksi
    B. Oksidasi
    C. Tidak mengalami perubahan biloks
    D. Disproporsionasi
    E. Konproporsionasi
  19. Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang…
    A. Bersisa setelah reaksi selesai
    B. Habis bereaksi terlebih dahulu
    C. Memiliki massa terbesar
    D. Memiliki massa terkecil
    E. Menghasilkan produk paling banyak
  20. Ikatan kovalen koordinasi terdapat pada senyawa…
    A. H2O
    B. NH3
    C. SO3
    D. NaCl
    E. CH4

II. Soal Isian Singkat

  1. Ikatan yang terbentuk akibat penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama tetapi pasangan elektron tersebut hanya berasal dari salah satu atom disebut ikatan…
  2. Larutan yang memiliki derajat ionisasi (α) = 1 disebut larutan elektrolit…
  3. Jika diketahui Ar C=12 dan O=16, maka massa molar dari CO2 adalah… gram/mol.
  4. Pada reaksi oksidasi, atom akan mengalami peningkatan bilangan…
  5. Gaya tarik-menarik antarmolekul yang paling lemah adalah gaya…

III. Soal Esai/Uraian

  1. Jelaskan perbedaan antara ikatan ion dan ikatan kovalen, baik dari segi mekanisme pembentukan maupun sifat-sifat umum senyawanya!
  2. Mengapa molekul H2O bersifat polar, sedangkan molekul CO2 bersifat nonpolar, padahal keduanya sama-sama memiliki ikatan kovalen polar? Jelaskan menggunakan konsep bentuk molekul dan momen dipol.
  3. Bagaimana cara membedakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit di laboratorium? Sebutkan setidaknya dua parameter pengujian yang dapat diamati.
  4. Sebanyak 24 gram magnesium (Mg) dibakar di udara menghasilkan magnesium oksida (MgO). Jika Ar Mg=24 dan O=16, hitunglah massa oksigen yang dibutuhkan dan massa MgO yang terbentuk!
  5. Tentukan bilangan oksidasi Cl pada senyawa KClO3 dan HClO4. Apakah terjadi reaksi redoks jika KClO3 berubah menjadi HClO4? Jelaskan!

IV. Soal Menjodohkan

Jodohkan pernyataan di kolom A dengan jawaban yang tepat di kolom B.

Kolom A

  1. Ikatan antarmolekul terkuat yang melibatkan atom hidrogen dengan atom yang sangat elektronegatif (F, O, N).
  2. Hukum yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap.

Kolom B

  • A. Hukum Lavoisier
  • B. Ikatan Kovalen
  • C. Hukum Proust
  • D. Ikatan Hidrogen

Kunci Jawaban

I. Pilihan Ganda

  1. B
  2. B
  3. D
  4. C
  5. C
  6. D
  7. C
  8. A
  9. B
  10. B
  11. C
  12. B
  13. A
  14. C
  15. C
  16. C
  17. B
  18. B
  19. B
  20. C

II. Isian Singkat

  1. Kovalen koordinasi
  2. Kuat
  3. 44
  4. Oksidasi
  5. Gaya London (atau gaya dispersi)

III. Esai/Uraian

  1. Ikatan Ion: Terbentuk karena serah terima elektron antara atom logam (cenderung melepas elektron) dan atom nonlogam (cenderung menerima elektron). Senyawa ion umumnya padatan kristalin, titik leleh dan titik didih tinggi, serta lelehan/larutannya dapat menghantarkan listrik.Ikatan Kovalen: Terbentuk karena penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama antara dua atom nonlogam. Senyawa kovalen dapat berupa gas, cairan, atau padatan, titik leleh dan titik didih relatif rendah, serta umumnya tidak menghantarkan listrik (kecuali kovalen polar tertentu dalam larutan).
  2. Molekul H2O berbentuk V (bengkok) karena adanya dua pasangan elektron bebas pada atom Oksigen. Meskipun ikatan O-H bersifat polar, momen dipol dari kedua ikatan tidak saling meniadakan karena bentuknya yang tidak simetris, sehingga H2O bersifat polar.Sedangkan molekul CO2 berbentuk linear. Meskipun ikatan C=O bersifat polar, momen dipol dari kedua ikatan C=O yang berlawanan arah dan sama besar saling meniadakan karena bentuknya yang simetris, sehingga CO2 bersifat nonpolar.
  3. Untuk membedakan larutan elektrolit kuat, lemah, dan non-elektrolit di laboratorium dapat dilakukan dengan:
    • Uji Daya Hantar Listrik: Menggunakan alat uji elektrolit yang dilengkapi lampu indikator dan elektroda. Larutan elektrolit kuat akan membuat lampu menyala terang dan menghasilkan banyak gelembung gas di elektroda. Larutan elektrolit lemah akan membuat lampu menyala redup atau tidak menyala sama sekali namun masih ada sedikit gelembung gas. Larutan non-elektrolit tidak akan membuat lampu menyala dan tidak ada gelembung gas.
    • Pengukuran Derajat Ionisasi (α): Derajat ionisasi elektrolit kuat mendekati 1 (α ≈ 1), elektrolit lemah antara 0 dan 1 (0 < α < 1), dan non-elektrolit adalah 0 (α = 0).
  4. Reaksi: Mg + ½O2 → MgO
    Mol Mg = massa / Ar = 24 gram / 24 g/mol = 1 mol
    Dari stoikiometri reaksi, perbandingan mol Mg : O2 : MgO = 1 : 0.5 : 1.
    Mol O2 yang dibutuhkan = 0,5 mol
    Massa O2 = mol x Mr O2 = 0,5 mol x (2 x 16) g/mol = 0,5 x 32 = 16 gram
    Mol MgO yang terbentuk = 1 mol
    Massa MgO = mol x Mr MgO = 1 mol x (24 + 16) g/mol = 1 x 40 = 40 gram
    Jadi, massa oksigen yang dibutuhkan adalah 16 gram dan massa MgO yang terbentuk adalah 40 gram.
  5. Untuk KClO3:
    K = +1, O = -2
    +1 + Biloks Cl + 3(-2) = 0
    +1 + Biloks Cl – 6 = 0
    Biloks Cl = +5

    Untuk HClO4:
    H = +1, O = -2
    +1 + Biloks Cl + 4(-2) = 0
    +1 + Biloks Cl – 8 = 0
    Biloks Cl = +7

    Jika KClO3 berubah menjadi HClO4, bilangan oksidasi Cl berubah dari +5 menjadi +7. Karena terjadi kenaikan bilangan oksidasi, ini adalah reaksi oksidasi. Oleh karena itu, reaksi ini adalah bagian dari reaksi redoks (tepatnya, Cl mengalami oksidasi).

IV. Menjodohkan

  1. 1. D (Ikatan Hidrogen)
  2. 2. C (Hukum Proust)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *