Contoh Soal Periodisasi Sastra Indonesia: Uji Pemahaman Angkatan Sastra

Posted on

Contoh Soal Periodisasi Sastra Indonesia: Uji Pemahaman Angkatan Sastra

Memahami periodisasi sastra Indonesia adalah kunci untuk menelusuri perkembangan karya sastra dari masa ke masa. Dari Angkatan Balai Pustaka hingga Sastra Kontemporer, setiap periode memiliki ciri khas, tokoh, dan karya monumental yang merefleksikan kondisi sosial, politik, dan budaya pada zamannya. Latihan soal periodisasi sastra ini dirancang untuk menguji dan memperdalam pemahaman Anda tentang pembagian waktu dalam sejarah sastra Indonesia. Anda akan menemukan berbagai jenis soal, mulai dari pilihan ganda yang menguji pengetahuan dasar, isian singkat untuk detail penting, esai untuk analisis mendalam, hingga menjodohkan untuk mengaitkan tokoh dan karyanya. Mari asah kemampuan Anda dan kuasai materi periodisasi sastra untuk menghadapi ujian atau sekadar memperkaya wawasan Anda di bidang sastra.


1. Pembagian waktu dalam sejarah sastra berdasarkan ciri-ciri dan tokoh yang menonjol disebut…

  • a. Kronologi sastra
  • b. Klasifikasi sastra
  • c. Periodisasi sastra
  • d. Genealogi sastra
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

2. Angkatan sastra yang dikenal dengan semangat nasionalisme dan penggunaan bahasa Indonesia yang mulai baku adalah…

  • a. Angkatan Pujangga Lama
  • b. Angkatan Balai Pustaka
  • c. Angkatan Pujangga Baru
  • d. Angkatan ’45
Kunci Jawaban: Angkatan Balai Pustaka
Penjelasan: Angkatan Balai Pustaka (sekitar 1920-an) adalah periode awal di mana karya sastra mulai menggunakan bahasa Indonesia yang lebih terstruktur dan sering mengangkat tema-tema perjuangan dan adat istiadat, seiring dengan semangat kebangsaan yang mulai tumbuh.

3. Siapakah tokoh sastrawan yang dijuluki ‘Pelopor Angkatan ’45’?

  • a. Sutan Takdir Alisjahbana
  • b. Chairil Anwar
  • c. Pramoedya Ananta Toer
  • d. W.S. Rendra
Kunci Jawaban: Chairil Anwar
Penjelasan: Chairil Anwar adalah penyair yang sangat berpengaruh dan dikenal sebagai pelopor Angkatan ’45 dengan gaya puisinya yang bebas, individualistis, dan revolusioner.

4. Ciri khas utama karya sastra Angkatan Pujangga Baru adalah…

  • a. Kental dengan adat dan tradisi
  • b. Individualisme, idealisme, dan nasionalisme yang lebih modern
  • c. Realitas sosial yang getir dan kritik tajam
  • d. Eksperimentasi bentuk dan tema yang bebas
Kunci Jawaban: Individualisme, idealisme, dan nasionalisme yang lebih modern
Penjelasan: Angkatan Pujangga Baru (sekitar 1930-an) menunjukkan ciri-ciri individualisme yang lebih kuat, idealisme yang tinggi, dan nasionalisme yang berorientasi pada kemajuan, berbeda dengan Balai Pustaka yang masih terikat adat.

5. Karya sastra ‘Siti Nurbaya’ merupakan contoh roman dari angkatan…

  • a. Angkatan Pujangga Lama
  • b. Angkatan Balai Pustaka
  • c. Angkatan Pujangga Baru
  • d. Angkatan ’45
Kunci Jawaban: Angkatan Balai Pustaka
Penjelasan: ‘Siti Nurbaya’ karya Marah Rusli adalah salah satu roman paling terkenal dari Angkatan Balai Pustaka, yang menggambarkan konflik antara adat dan modernitas.

6. Majalah yang menjadi corong utama Angkatan Pujangga Baru adalah…

  • a. Panji Pustaka
  • b. Pujangga Baru
  • c. Gelanggang
  • d. Horison
Kunci Jawaban: Pujangga Baru
Penjelasan: Majalah ‘Pujangga Baru’ yang didirikan oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, dan Amir Hamzah menjadi wadah utama bagi para sastrawan angkatan ini untuk menyalurkan ide-ide dan karya-karya mereka.

7. Angkatan ’45 ditandai dengan semangat…

  • a. Keterikatan adat dan tradisi
  • b. Romantisme dan idealisme
  • c. Kebebasan berekspresi dan realisme
  • d. Eksperimentasi dan postmodernisme
Kunci Jawaban: Kebebasan berekspresi dan realisme
Penjelasan: Angkatan ’45 muncul setelah proklamasi kemerdekaan, membawa semangat kebebasan berekspresi, individualisme, dan realisme yang kuat, seringkali menolak nilai-nilai lama.

8. Siapakah sastrawan yang terkenal dengan novel ‘Belenggu’?

  • a. Chairil Anwar
  • b. Marah Rusli
  • c. Armijn Pane
  • d. Hamka
Kunci Jawaban: Armijn Pane
Penjelasan: ‘Belenggu’ adalah novel psikologis karya Armijn Pane, salah satu tokoh penting Angkatan Pujangga Baru.

9. Angkatan sastra yang muncul pasca-peristiwa G30S/PKI dan ditandai dengan kritik sosial yang tajam adalah…

  • a. Angkatan ’45
  • b. Angkatan ’66
  • c. Angkatan ’80-an
  • d. Sastra Kontemporer
Kunci Jawaban: Angkatan ’66
Penjelasan: Angkatan ’66 muncul sebagai respons terhadap gejolak politik dan sosial di Indonesia pasca-G30S/PKI, dengan karya-karya yang seringkali mengangkat tema kritik sosial dan kemanusiaan.

10. Sastrawan yang dikenal dengan sajak-sajak balada dan kritik sosialnya, sering dikaitkan dengan Angkatan ’66, adalah…

  • a. Pramoedya Ananta Toer
  • b. Chairil Anwar
  • c. W.S. Rendra
  • d. Sapardi Djoko Damono
Kunci Jawaban: W.S. Rendra
Penjelasan: W.S. Rendra, atau ‘Burung Merak’, adalah salah satu penyair dan dramawan terkemuka Angkatan ’66 yang dikenal dengan karya-karya berani dan kritikal.

11. Karya sastra ‘Tenggelamnya Kapal Van der Wijck’ adalah karya dari…

  • a. Marah Rusli
  • b. Sutan Takdir Alisjahbana
  • c. Hamka
  • d. Pramoedya Ananta Toer
Kunci Jawaban: Hamka
Penjelasan: Novel ‘Tenggelamnya Kapal Van der Wijck’ adalah karya monumental dari Hamka, seorang tokoh penting di era Pujangga Baru.

12. Salah satu ciri Angkatan ’80-an adalah…

  • a. Dominasi puisi epik dan heroik
  • b. Kritik sosial yang sangat eksplisit
  • c. Munculnya novel populer dan sastra yang lebih ringan
  • d. Fokus pada isu-isu politik pasca-kemerdekaan
Kunci Jawaban: Munculnya novel populer dan sastra yang lebih ringan
Penjelasan: Angkatan ’80-an sering dikaitkan dengan munculnya novel-novel populer yang lebih ringan, kisah cinta, dan genre yang lebih beragam untuk menjangkau pembaca yang lebih luas.

13. Sastrawan yang terkenal dengan tetralogi ‘Bumi Manusia’ adalah…

  • a. Chairil Anwar
  • b. W.S. Rendra
  • c. Pramoedya Ananta Toer
  • d. Sapardi Djoko Damono
Kunci Jawaban: Pramoedya Ananta Toer
Penjelasan: Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu sastrawan terbesar Indonesia yang karyanya, termasuk tetralogi ‘Bumi Manusia’, sangat berpengaruh dan sering dikaitkan dengan Angkatan ’45 meskipun ia terus berkarya hingga periode berikutnya.

14. Periode sastra setelah reformasi 1998 sering disebut sebagai…

  • a. Angkatan ’80-an
  • b. Angkatan ’90-an
  • c. Sastra Kontemporer/Sastra Reformasi
  • d. Sastra Postmodern
Kunci Jawaban: Sastra Kontemporer/Sastra Reformasi
Penjelasan: Periode setelah reformasi 1998 ditandai dengan kebebasan berekspresi yang lebih besar dan munculnya berbagai tema baru, sering disebut Sastra Kontemporer atau Sastra Reformasi.

15. Salah satu penyebab munculnya Angkatan Pujangga Baru adalah…

  • a. Terjadinya Perang Dunia II
  • b. Keterikatan Balai Pustaka pada sensor pemerintah kolonial
  • c. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
  • d. Perkembangan teknologi cetak yang pesat
Kunci Jawaban: Keterikatan Balai Pustaka pada sensor pemerintah kolonial
Penjelasan: Para sastrawan Pujangga Baru merasa Balai Pustaka terlalu terikat pada sensor pemerintah kolonial Belanda, sehingga mereka mencari wadah baru untuk menyuarakan ide-ide yang lebih bebas dan progresif.

16. Puisi ‘Aku’ yang ikonik adalah karya dari…

  • a. Amir Hamzah
  • b. Sutan Takdir Alisjahbana
  • c. Chairil Anwar
  • d. Sapardi Djoko Damono
Kunci Jawaban: Chairil Anwar
Penjelasan: Puisi ‘Aku’ adalah salah satu karya paling terkenal dari Chairil Anwar, yang merepresentasikan semangat individualisme dan kebebasan Angkatan ’45.

17. Angkatan ’66 juga dikenal dengan sebutan…

  • a. Angkatan Pembaharu
  • b. Angkatan Sastra Manifes Kebudayaan
  • c. Angkatan Realisme Sosial
  • d. Angkatan Postmodern
Kunci Jawaban: Angkatan Sastra Manifes Kebudayaan
Penjelasan: Angkatan ’66 seringkali dikaitkan dengan Manifes Kebudayaan, sebuah deklarasi yang menentang politik ‘seni untuk propaganda’ dan menyerukan kebebasan berkesenian.

18. Tokoh sastrawan yang terkenal dengan puisi-puisi sufistik dan religiusnya, sering dikaitkan dengan Angkatan Pujangga Baru, adalah…

  • a. Chairil Anwar
  • b. W.S. Rendra
  • c. Amir Hamzah
  • d. Sapardi Djoko Damono
Kunci Jawaban: Amir Hamzah
Penjelasan: Amir Hamzah adalah penyair terkemuka Angkatan Pujangga Baru yang dikenal dengan keindahan puisinya yang kaya nuansa Melayu dan sufistik, seperti dalam kumpulan ‘Nyanyi Sunyi’.

19. Ciri utama sastra Angkatan Reformasi/Kontemporer adalah…

  • a. Kepatuhan pada norma-norma lama
  • b. Dominasi tema perjuangan kemerdekaan
  • c. Kebebasan berekspresi, keberagaman tema, dan eksperimentasi bentuk
  • d. Fokus pada sastra anak-anak
Kunci Jawaban: Kebebasan berekspresi, keberagaman tema, dan eksperimentasi bentuk
Penjelasan: Sastra pasca-Reformasi ditandai dengan kebebasan yang lebih besar dalam berekspresi, eksplorasi tema-tema yang lebih luas (gender, identitas, minoritas), serta eksperimentasi dalam gaya dan bentuk.

20. Berikut ini yang BUKAN merupakan ciri sastra Angkatan Balai Pustaka adalah…

  • a. Tema konflik adat vs. modern
  • b. Penggunaan bahasa Melayu Tinggi
  • c. Mengangkat masalah kawin paksa
  • d. Sangat individualistis dan menolak tradisi
Kunci Jawaban: Sangat individualistis dan menolak tradisi
Penjelasan: Angkatan Balai Pustaka masih sangat terikat pada adat dan tradisi, serta belum menunjukkan individualisme yang kuat seperti Angkatan Pujangga Baru atau ’45.

21. Sebutkan tiga angkatan sastra penting dalam periodisasi sastra Indonesia!

Kunci Jawaban: Angkatan Balai Pustaka, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan ’45 (atau angkatan lain yang relevan seperti Angkatan ’66, Angkatan ’80-an).

22. Apa ciri khas utama yang membedakan Angkatan ’45 dari angkatan sebelumnya?

Kunci Jawaban: Semangat individualisme, kebebasan berekspresi, dan penggunaan bahasa yang lebih lugas serta realistis, menolak keterikatan pada nilai-nilai lama.

23. Siapakah pendiri majalah ‘Pujangga Baru’ yang menjadi corong utama angkatan tersebut?

Kunci Jawaban: Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, dan Amir Hamzah.

24. Novel ‘Layar Terkembang’ adalah karya dari sastrawan angkatan apa?

Kunci Jawaban: Sutan Takdir Alisjahbana, Angkatan Pujangga Baru.

25. Apa fokus utama tema-tema dalam karya sastra Angkatan ’66?

Kunci Jawaban: Kritik sosial, kemanusiaan, respons terhadap gejolak politik pasca-G30S/PKI, dan pencarian nilai-nilai baru.

26. Jelaskan mengapa periodisasi sastra itu penting dalam memahami sejarah dan perkembangan sastra Indonesia! Berikan contoh relevan.

Kunci Jawaban: Periodisasi sastra penting karena membantu kita melihat pola, tren, dan perubahan dalam karya sastra seiring waktu. Ini memungkinkan kita mengidentifikasi ciri khas setiap era, mengaitkan karya dengan konteks sosial-politik-budaya, serta memahami evolusi bahasa dan gaya. Contohnya, memahami Angkatan Balai Pustaka membantu kita melihat bagaimana sastra mulai membentuk identitas kebangsaan, sementara Angkatan ’45 menunjukkan puncak semangat kemerdekaan dan individualisme. Tanpa periodisasi, sejarah sastra akan terlihat seperti kumpulan karya yang tidak terhubung.

27. Bandingkan dan kontraskan ciri-ciri Angkatan Balai Pustaka dengan Angkatan Pujangga Baru. Sebutkan perbedaan dan persamaannya!

Kunci Jawaban: Persamaan: Keduanya sama-sama menggunakan bahasa Indonesia (Melayu) sebagai media berekspresi dan memiliki semangat kebangsaan. Perbedaan: Balai Pustaka (sekitar 1920-an) masih terikat pada adat, tradisi, dan seringkali sensor pemerintah kolonial, dengan tema konflik adat vs. modern, kawin paksa. Pujangga Baru (sekitar 1930-an) lebih individualistis, idealistis, dan progresif, menolak sensor, serta lebih berani mengangkat tema-tema modernisasi, emansipasi, dan nasionalisme yang lebih terbuka. Bahasa Pujangga Baru juga lebih luwes.

28. Diskusikan peran peristiwa politik besar dalam membentuk karakteristik Angkatan ’45 dan Angkatan ’66. Berikan contoh karya atau tokoh yang relevan.

Kunci Jawaban: Angkatan ’45 sangat dibentuk oleh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 1945. Semangat kebebasan, individualisme, dan penolakan terhadap nilai-nilai lama sangat dominan, seperti terlihat dalam puisi-puisi Chairil Anwar (‘Aku’, ‘Kerawang-Bekasi’). Angkatan ’66 muncul sebagai respons terhadap peristiwa G30S/PKI dan pergolakan politik 1965-1966. Sastra angkatan ini sarat dengan kritik sosial, kemanusiaan, dan pencarian nilai di tengah krisis moral dan politik, seperti dalam sajak-sajak W.S. Rendra atau karya-karya Taufiq Ismail (‘Tirani’, ‘Benteng’).

29. Bagaimana perkembangan teknologi dan akses informasi memengaruhi ciri-ciri sastra Indonesia pada periode Kontemporer (pasca-Reformasi)?

Kunci Jawaban: Perkembangan teknologi dan akses informasi (internet, media sosial) sangat memengaruhi sastra Kontemporer. Ini memungkinkan penyebaran karya lebih cepat dan luas, munculnya platform penulisan digital (blog, wattpad), serta genre-genre baru seperti sastra siber. Tema-tema menjadi lebih beragam, mencakup isu-isu global, identitas gender, minoritas, dan eksplorasi bentuk-bentuk narasi non-konvensional. Interaksi antara penulis dan pembaca juga menjadi lebih langsung, menciptakan dinamika baru dalam penciptaan dan apresiasi sastra.

30. Analisis salah satu kontroversi atau perdebatan dalam periodisasi sastra Indonesia. Misalnya, perdebatan tentang ‘Angkatan ’66’ atau ‘Sastra Tanpa Angkatan’.

Kunci Jawaban: Salah satu kontroversi adalah perdebatan tentang keberadaan ‘Angkatan ’66’. Beberapa kritikus berpendapat bahwa ‘Angkatan ’66’ tidak memiliki ciri sastrawi yang cukup kuat dan dominan untuk disebut sebagai sebuah ‘angkatan’, melainkan lebih merupakan respons politik. Mereka berargumen bahwa sastrawan yang disebut Angkatan ’66 sebenarnya melanjutkan semangat Angkatan ’45 dengan penekanan pada kritik sosial. Di sisi lain, pendukung Angkatan ’66 menekankan karakteristik tematik dan semangat zaman yang unik, yaitu respons terhadap kebobrokan Orde Lama dan pencarian keadilan pasca-G30S/PKI. Perdebatan ini menunjukkan bahwa periodisasi sastra tidak selalu hitam-putih, melainkan seringkali merupakan konstruksi yang bisa diperdebatkan.

31. Jodohkan sastrawan berikut dengan angkatan sastranya yang paling dominan!

Cocokkan pernyataan berikut:

  • Marah Rusli — (…)
  • Sutan Takdir Alisjahbana — (…)
  • Chairil Anwar — (…)
  • W.S. Rendra — (…)
  • Sapardi Djoko Damono — (…)
Kunci Jawaban:

  • Marah Rusli = Angkatan Balai Pustaka
  • Sutan Takdir Alisjahbana = Angkatan Pujangga Baru
  • Chairil Anwar = Angkatan ’45
  • W.S. Rendra = Angkatan ’66
  • Sapardi Djoko Damono = Angkatan ’70-an / Kontemporer

32. Jodohkan karya sastra berikut dengan angkatan sastranya!

Cocokkan pernyataan berikut:

  • Siti Nurbaya — (…)
  • Layar Terkembang — (…)
  • Aku — (…)
  • Blues untuk Bonnie — (…)
  • Hujan Bulan Juni — (…)
Kunci Jawaban:

  • Siti Nurbaya = Angkatan Balai Pustaka
  • Layar Terkembang = Angkatan Pujangga Baru
  • Aku = Angkatan ’45
  • Blues untuk Bonnie = Angkatan ’66
  • Hujan Bulan Juni = Angkatan ’70-an / Kontemporer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *