soal kimia komputasi

Posted on

soal kimia komputasi

Kimia komputasi adalah cabang ilmu kimia yang fundamental yang menggabungkan prinsip-prinsip matematika, fisika, dan ilmu komputer untuk memecahkan berbagai masalah kimia kompleks. Bidang interdisipliner ini memungkinkan para ilmuwan untuk secara akurat memodelkan struktur molekul, memprediksi sifat-sifat kimia, dan memahami mekanisme reaksi pada tingkat atomik dan molekuler, seringkali tanpa perlu melakukan eksperimen laboratorium yang mahal dan memakan waktu. Metode-metode utama dalam kimia komputasi mencakup pendekatan ab initio yang sangat akurat, Teori Fungsional Kerapatan (DFT) yang efisien, metode semi-empiris, dan mekanika molekuler. Dengan memanfaatkan perangkat lunak komputasi canggih, peneliti dapat mensimulasikan interaksi atom dan molekul, mengoptimalkan geometri molekul, menghitung energi reaksi, dan bahkan merancang molekul baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Pemahaman yang kuat tentang kimia komputasi menjadi semakin krusial dalam riset dan pengembangan di berbagai bidang seperti farmasi, ilmu material, biokimia, dan nanoteknologi. Latihan soal ini dirancang khusus untuk menguji dan memperdalam pemahaman Anda tentang konsep-konsep dasar hingga lanjutan dalam kimia komputasi, membantu Anda menguasai materi ini dengan lebih baik dan mempersiapkan diri untuk tantangan akademik maupun profesional.

Kumpulan Contoh Soal soal kimia komputasi

Soal 1 (Pilihan Ganda)

Metode kimia komputasi yang secara eksplisit menyelesaikan persamaan Schrödinger tanpa parameter empiris disebut…

  • A. Mekanika Molekuler
  • B. Semi-empiris
  • C. Ab initio
  • D. DFT
Kunci Jawaban:
C. Ab initio

Penjelasan: Metode ab initio (dari awal) berasal langsung dari prinsip-prinsip dasar fisika tanpa menggunakan data eksperimen atau parameter empiris.

Soal 2 (Pilihan Ganda)

Apa yang menjadi dasar utama dari Teori Fungsional Kerapatan (DFT)?

  • A. Fungsi gelombang
  • B. Kerapatan elektron
  • C. Fungsi partisi
  • D. Potensial Van der Waals
Kunci Jawaban:
B. Kerapatan elektron

Penjelasan: DFT didasarkan pada teorema Hohenberg-Kohn yang menyatakan bahwa energi sistem dapat dinyatakan sebagai fungsional dari kerapatan elektron.

Soal 3 (Pilihan Ganda)

Dalam mekanika molekuler, interaksi antaratom dijelaskan menggunakan…

  • A. Persamaan Schrödinger
  • B. Hamiltonian
  • C. Gaya (force field)
  • D. Fungsional kerapatan
Kunci Jawaban:
C. Gaya (force field)

Penjelasan: Mekanika molekuler menggunakan model klasik (force field) untuk menggambarkan interaksi antaratom, bukan metode kuantum.

Soal 4 (Pilihan Ganda)

Aproksimasi Born-Oppenheimer mengasumsikan bahwa…

  • A. Inti dan elektron bergerak dengan kecepatan yang sama
  • B. Inti dianggap diam dibandingkan dengan gerakan elektron
  • C. Elektron dianggap diam dibandingkan dengan gerakan inti
  • D. Hanya elektron valensi yang diperhitungkan.
Kunci Jawaban:
B. Inti dianggap diam dibandingkan dengan gerakan elektron

Penjelasan: Aproksimasi Born-Oppenheimer memisahkan gerakan inti dan elektron, dengan asumsi inti jauh lebih berat dan bergerak jauh lebih lambat sehingga dapat dianggap diam.

Soal 5 (Pilihan Ganda)

Basis set yang paling sederhana dan sering digunakan untuk atom hidrogen adalah…

  • A. STO-3G
  • B. 6-31G*
  • C. cc-pVDZ
  • D. DZP
Kunci Jawaban:
A. STO-3G

Penjelasan: STO-3G adalah salah satu basis set minimal Gaussian Type Orbitals (GTO) yang paling sederhana, di mana setiap Slater Type Orbital (STO) direpresentasikan oleh kombinasi 3 GTO.

Soal 6 (Pilihan Ganda)

Apa tujuan utama dari optimasi geometri (geometry optimization) dalam kimia komputasi?

  • A. Menghitung energi ionisasi
  • B. Menemukan struktur molekul dengan energi minimum
  • C. Memprediksi spektrum IR
  • D. Menentukan momen dipol.
Kunci Jawaban:
B. Menemukan struktur molekul dengan energi minimum

Penjelasan: Optimasi geometri bertujuan untuk mencari konfigurasi atom-atom dalam molekul yang memiliki energi potensial terendah, yang dikenal sebagai titik stasioner (biasanya minimum lokal).

Soal 7 (Pilihan Ganda)

Orbital molekul HOMO dan LUMO sering disebut sebagai…

  • A. Orbital non-bonding
  • B. Orbital inti
  • C. Orbital terisi dan tak terisi tertinggi
  • D. Orbital virtual.
Kunci Jawaban:
C. Orbital terisi dan tak terisi tertinggi

Penjelasan: HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) adalah orbital molekul terisi dengan energi tertinggi, sedangkan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital) adalah orbital molekul tak terisi dengan energi terendah.

Soal 8 (Pilihan Ganda)

Metode yang menggabungkan mekanika kuantum (QM) untuk bagian reaktif dan mekanika molekuler (MM) untuk bagian lingkungan yang besar disebut…

  • A. Ab initio
  • B. Semi-empiris
  • C. QM/MM
  • D. DFT
Kunci Jawaban:
C. QM/MM

Penjelasan: Metode QM/MM (Quantum Mechanics/Molecular Mechanics) digunakan untuk sistem besar, di mana area minat (misalnya situs aktif enzim) diperlakukan secara kuantum, sementara sisanya diperlakukan secara klasik.

Soal 9 (Pilihan Ganda)

Salah satu perangkat lunak kimia komputasi yang populer untuk perhitungan kuantum adalah…

  • A. MATLAB
  • B. Microsoft Word
  • C. Gaussian
  • D. AutoCAD
Kunci Jawaban:
C. Gaussian

Penjelasan: Gaussian adalah salah satu paket perangkat lunak kimia komputasi paling banyak digunakan untuk perhitungan ab initio dan DFT.

Soal 10 (Pilihan Ganda)

Hibrida fungsional dalam DFT menggabungkan…

  • A. Fungsional korelasi dan energi kinetik
  • B. Fungsional tukar dan korelasi
  • C. Fungsional tukar dan eksak Hartree-Fock
  • D. Fungsional energi kinetik dan potensial.
Kunci Jawaban:
C. Fungsional tukar dan eksak Hartree-Fock

Penjelasan: Fungsional hibrida (misalnya B3LYP) menggabungkan bagian dari fungsional tukar dan korelasi DFT dengan sebagian dari energi tukar eksak dari teori Hartree-Fock.

Soal 11 (Pilihan Ganda)

Apa yang diwakili oleh titik sadel (saddle point) pada permukaan energi potensial?

  • A. Energi minimum global
  • B. Energi minimum lokal
  • C. Keadaan transisi
  • D. Keadaan tereksitasi.
Kunci Jawaban:
C. Keadaan transisi

Penjelasan: Titik sadel pada permukaan energi potensial merepresentasikan keadaan transisi, yaitu titik energi tertinggi di sepanjang jalur reaksi tetapi minimum di arah ortogonal.

Soal 12 (Pilihan Ganda)

Kekuatan utama metode semi-empiris dibandingkan ab initio adalah…

  • A. Akurasi yang lebih tinggi
  • B. Lebih cepat untuk sistem besar
  • C. Tidak memerlukan parameterisasi
  • D. Lebih cocok untuk sistem dengan ikatan hidrogen.
Kunci Jawaban:
B. Lebih cepat untuk sistem besar

Penjelasan: Metode semi-empiris menggunakan parameter empiris untuk menyederhanakan perhitungan integral, sehingga jauh lebih cepat daripada ab initio untuk sistem yang lebih besar, meskipun dengan akurasi yang lebih rendah.

Soal 13 (Pilihan Ganda)

Fenomena yang diabaikan dalam mekanika molekuler tetapi penting dalam kimia kuantum adalah…

  • A. Ikatan kovalen
  • B. Interaksi Van der Waals
  • C. Efek kuantum seperti tunneling
  • D. Rotasi ikatan.
Kunci Jawaban:
C. Efek kuantum seperti tunneling

Penjelasan: Mekanika molekuler adalah metode klasik, sehingga efek kuantum seperti tunneling, energi titik nol, dan delokalisasi elektron tidak dapat dijelaskan.

Soal 14 (Pilihan Ganda)

Basis set yang mengandung fungsi polarisasi (misalnya, tanda bintang *) digunakan untuk…

  • A. Meningkatkan kecepatan perhitungan
  • B. Menggambarkan kerapatan elektron inti
  • C. Meningkatkan fleksibilitas orbital untuk menggambarkan polarisasi
  • D. Mengabaikan interaksi antar elektron.
Kunci Jawaban:
C. Meningkatkan fleksibilitas orbital untuk menggambarkan polarisasi

Penjelasan: Fungsi polarisasi (misalnya d-orbital pada atom non-hidrogen, p-orbital pada hidrogen) memungkinkan orbital untuk mendistorsi bentuknya, yang penting untuk menggambarkan polarisasi ikatan dan interaksi antarmolekul.

Soal 15 (Pilihan Ganda)

Metode yang paling cocok untuk mempelajari dinamika molekuler pada suhu tinggi adalah…

  • A. Optimasi geometri
  • B. Analisis frekuensi
  • C. Dinamika molekuler (MD)
  • D. Perhitungan energi tunggal.
Kunci Jawaban:
C. Dinamika molekuler (MD)

Penjelasan: Dinamika molekuler mensimulasikan gerakan atom dan molekul dari waktu ke waktu dengan menyelesaikan hukum gerak Newton, sehingga cocok untuk mempelajari sifat-sifat dinamis pada suhu tertentu.

Soal 16 (Pilihan Ganda)

Dalam perhitungan kimia komputasi, apa yang dimaksud dengan “konvergen”?

  • A. Energi sistem terus meningkat
  • B. Perhitungan terhenti karena kesalahan
  • C. Hasil perhitungan (misalnya energi, gaya) mencapai kriteria ambang batas tertentu
  • D. Molekul terdisosiasi.
Kunci Jawaban:
C. Hasil perhitungan (misalnya energi, gaya) mencapai kriteria ambang batas tertentu

Penjelasan: Konvergen berarti proses iteratif telah mencapai kriteria yang ditentukan, di mana perubahan antara langkah-langkah berturut-turut menjadi sangat kecil, menunjukkan bahwa solusi telah ditemukan.

Soal 17 (Pilihan Ganda)

Manakah dari berikut ini yang BUKAN merupakan komponen dari fungsi gaya (force field) dalam mekanika molekuler?

  • A. Energi regangan ikatan
  • B. Energi sudut ikatan
  • C. Energi tukar elektron
  • D. Energi Van der Waals.
Kunci Jawaban:
C. Energi tukar elektron

Penjelasan: Energi tukar elektron adalah konsep mekanika kuantum yang tidak secara langsung dihitung dalam model force field klasik. Force field terdiri dari energi regangan ikatan, sudut, torsi, dan non-ikatan (Van der Waals, elektrostatik).

Soal 18 (Pilihan Ganda)

Apa fungsi utama dari analisis frekuensi vibrasi (vibrational frequency analysis)?

  • A. Menentukan massa molekul
  • B. Memprediksi spektrum IR dan Raman serta mengkonfirmasi keadaan minimum atau transisi
  • C. Menghitung momen dipol
  • D. Menentukan panjang ikatan.
Kunci Jawaban:
B. Memprediksi spektrum IR dan Raman serta mengkonfirmasi keadaan minimum atau transisi

Penjelasan: Analisis frekuensi vibrasi menghasilkan frekuensi normal mode, yang dapat digunakan untuk memprediksi spektrum IR/Raman dan juga untuk memverifikasi apakah suatu struktur adalah minimum (semua frekuensi real) atau keadaan transisi (satu frekuensi imajiner).

Soal 19 (Pilihan Ganda)

Ketika memilih fungsional DFT, pertimbangan utama adalah…

  • A. Jumlah atom dalam molekul
  • B. Jenis sistem kimia dan tingkat akurasi yang dibutuhkan
  • C. Warna molekul
  • D. Massa molar molekul.
Kunci Jawaban:
B. Jenis sistem kimia dan tingkat akurasi yang dibutuhkan

Penjelasan: Pemilihan fungsional DFT sangat bergantung pada jenis interaksi yang ingin dipelajari (misalnya ikatan kovalen, interaksi non-kovalen) dan tingkat akurasi yang diinginkan versus biaya komputasi.

Soal 20 (Pilihan Ganda)

Hukum Coulomb digunakan dalam kimia komputasi untuk menggambarkan…

  • A. Energi ikatan kovalen
  • B. Interaksi elektrostatik antar muatan
  • C. Energi regangan sudut
  • D. Energi torsi.
Kunci Jawaban:
B. Interaksi elektrostatik antar muatan

Penjelasan: Hukum Coulomb menggambarkan gaya atau energi interaksi antara dua muatan listrik, yang fundamental dalam perhitungan interaksi elektrostatik dalam force field dan beberapa metode kuantum.

Soal 21 (Isian Singkat)

Persamaan dasar dalam kimia kuantum yang menjelaskan keadaan energi elektron dalam atom atau molekul adalah persamaan __________.

Kunci Jawaban:
Schrödinger

Soal 22 (Isian Singkat)

Dalam kimia komputasi, energi yang dihitung pada titik stasioner terendah pada permukaan energi potensial disebut energi __________.

Kunci Jawaban:
ground state (keadaan dasar)

Soal 23 (Isian Singkat)

Metode yang mengabaikan semua integral diferensial dua elektron yang melibatkan tumpang tindih diferensial antara orbital atomik yang berbeda disebut metode __________.

Kunci Jawaban:
CNDO (Complete Neglect of Differential Overlap) atau semi-empiris

Soal 24 (Isian Singkat)

Efek pelarut (solvation effects) dapat dimasukkan dalam perhitungan kimia komputasi menggunakan model __________.

Kunci Jawaban:
kontinuum (misalnya PCM, COSMO)

Soal 25 (Isian Singkat)

Parameter yang mendefinisikan interaksi non-ikatan dalam force field adalah potensial __________.

Kunci Jawaban:
Lennard-Jones (atau Van der Waals)

Soal 26 (Uraian)

Jelaskan perbedaan mendasar antara metode ab initio dan mekanika molekuler dalam kimia komputasi, serta kapan masing-masing metode lebih tepat digunakan.

Kunci Jawaban:
Metode ab initio didasarkan pada prinsip-prinsip mekanika kuantum dan berusaha untuk menyelesaikan persamaan Schrödinger secara eksplisit, tanpa menggunakan parameter empiris. Metode ini akurat, tetapi sangat mahal secara komputasi dan hanya cocok untuk sistem kecil (puluhan hingga ratusan atom). Contohnya adalah Hartree-Fock, MP2, dan Coupled Cluster. Mekanika molekuler, di sisi lain, adalah metode klasik yang memperlakukan atom sebagai bola yang terhubung oleh pegas, dan interaksi dijelaskan oleh fungsi gaya (force field) yang parameternya diperoleh dari data eksperimen atau perhitungan kuantum. Metode ini jauh lebih cepat dan cocok untuk sistem yang sangat besar (ribuan hingga jutaan atom), seperti protein atau polimer, tetapi kurang akurat dalam menggambarkan fenomena kuantum seperti pembentukan/pemutusan ikatan. Ab initio cocok untuk studi mekanisme reaksi, sifat elektronik, dan sistem kecil yang memerlukan akurasi tinggi. Mekanika molekuler cocok untuk simulasi dinamika protein, penentuan konformasi makromolekul, dan studi interaksi non-kovalen pada sistem besar.

Soal 27 (Uraian)

Apa itu basis set dalam kimia komputasi, dan mengapa pemilihan basis set yang tepat sangat penting? Berikan contoh dua jenis basis set yang berbeda.

Kunci Jawaban:
Basis set adalah satu set fungsi matematika (biasanya Gaussian Type Orbitals, GTOs) yang digunakan untuk merepresentasikan orbital atomik elektron dalam perhitungan kimia kuantum. Fungsi-fungsi ini digabungkan secara linear untuk membentuk orbital molekul. Pemilihan basis set yang tepat sangat penting karena basis set yang lebih besar dan lebih fleksibel (dengan lebih banyak fungsi) akan memberikan deskripsi kerapatan elektron yang lebih baik dan hasil yang lebih akurat, tetapi juga meningkatkan biaya komputasi secara signifikan. Basis set yang terlalu kecil mungkin tidak cukup untuk menangkap semua interaksi penting, sementara basis set yang terlalu besar mungkin membuang sumber daya komputasi tanpa peningkatan akurasi yang signifikan. Contoh: 1. STO-3G: Basis set minimal di mana setiap Slater Type Orbital (STO) direpresentasikan oleh 3 fungsi Gaussian primitif. Sangat cepat tetapi kurang akurat. 2. 6-31G* (atau 6-31G(d)): Basis set split-valence yang memisahkan orbital valensi menjadi dua bagian (inner dan outer) dan menambahkan fungsi polarisasi (d-fungsi) pada atom berat. Memberikan fleksibilitas lebih untuk menggambarkan polarisasi ikatan.

Soal 28 (Uraian)

Jelaskan konsep permukaan energi potensial (Potential Energy Surface, PES) dan bagaimana konsep ini digunakan untuk memahami mekanisme reaksi kimia.

Kunci Jawaban:
Permukaan Energi Potensial (PES) adalah representasi matematis dari energi suatu sistem molekul sebagai fungsi dari posisi spasial atom-atomnya. Untuk molekul dengan N atom, PES adalah fungsi dari 3N-6 (atau 3N-5 untuk molekul linear) koordinat internal. Pada PES, titik-titik minimum lokal merepresentasikan struktur molekul stabil (intermediet atau reaktan/produk), sedangkan titik sadel orde satu (titik tertinggi di satu arah dan terendah di semua arah lainnya) merepresentasikan keadaan transisi (transition state). Jalur reaksi (reaction path) adalah jalur dengan energi terendah yang menghubungkan reaktan, keadaan transisi, dan produk. Dengan menganalisis PES, kimiawan komputasi dapat mengidentifikasi struktur reaktan, produk, intermediet, dan keadaan transisi, serta menghitung energi aktivasi dan energi reaksi, yang sangat penting untuk memahami mekanisme reaksi, laju reaksi, dan selektivitas.

Soal 29 (Uraian)

Apa keuntungan dan kerugian utama dari penggunaan metode Teori Fungsional Kerapatan (DFT) dibandingkan dengan metode ab initio seperti Hartree-Fock (HF)?

Kunci Jawaban:
Keuntungan DFT dibandingkan HF: 1. Akurasi Korelasi Elektron: DFT secara implisit memperhitungkan korelasi elektron, yang diabaikan oleh HF (kecuali untuk energi tukar). Ini membuat DFT secara umum lebih akurat daripada HF untuk banyak sistem kimia, terutama yang melibatkan ikatan rangkap, logam transisi, dan interaksi non-kovalen. 2. Efisiensi Komputasi: Untuk tingkat akurasi yang sebanding atau lebih baik, DFT seringkali lebih efisien secara komputasi daripada metode ab initio post-HF yang mencakup korelasi elektron (misalnya MP2, Coupled Cluster). Biaya komputasinya seringkali sebanding dengan HF. Kerugian DFT dibandingkan HF: 1. Pemilihan Fungsional: Akurasi DFT sangat bergantung pada pemilihan fungsional kerapatan. Tidak ada fungsional universal yang bekerja dengan baik untuk semua jenis sistem dan properti. Pemilihan fungsional yang salah dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat. 2. Kurangnya Perbaikan Sistematis: Tidak seperti metode ab initio post-HF yang memiliki jalur perbaikan sistematis menuju solusi eksak (misalnya, melalui penambahan tingkat teori Coupled Cluster), fungsional DFT tidak memiliki jalur perbaikan yang jelas. Sulit untuk mengetahui seberapa dekat suatu fungsional dengan solusi “eksak”. 3. Masalah Self-Interaction: Fungsional DFT lokal dan semi-lokal menderita masalah self-interaction, di mana elektron berinteraksi dengan dirinya sendiri, yang dapat menyebabkan kesalahan, terutama untuk sistem dengan lokalisasi elektron yang kuat atau transisi muatan. 4. Deskripsi Interaksi Non-kovalen: Beberapa fungsional DFT awal kurang baik dalam menggambarkan interaksi non-kovalen (Van der Waals) meskipun ada kemajuan signifikan dengan penambahan koreksi dispersi.

Soal 30 (Uraian)

Jelaskan bagaimana kimia komputasi dapat berkontribusi dalam proses penemuan dan pengembangan obat (drug discovery and development).

Kunci Jawaban:
Kimia komputasi memainkan peran krusial dalam penemuan dan pengembangan obat dengan mempercepat proses dan mengurangi biaya. Beberapa kontribusinya meliputi: 1. Penargetan Obat (Target Identification): Membantu mengidentifikasi dan memvalidasi target biologis (misalnya protein) untuk intervensi obat. 2. Penapisan Virtual (Virtual Screening): Menggunakan basis data besar molekul (ligan) dan mensimulasikan interaksi mereka dengan target protein untuk memprediksi ligan mana yang paling mungkin berikatan secara efektif. Ini jauh lebih cepat dan murah daripada penapisan eksperimental. 3. Desain Ligan Berbasis Struktur (Structure-Based Drug Design): Menganalisis struktur 3D protein target untuk merancang ligan baru yang memiliki bentuk dan sifat kimia yang komplementer untuk berinteraksi kuat dengan situs aktif protein. Teknik seperti docking molekuler dan dinamika molekuler digunakan di sini. 4. Desain Ligan Berbasis Farmakofor (Pharmacophore-Based Drug Design): Mengidentifikasi fitur-fitur penting (farmakofor) dari ligan yang diketahui aktif dan menggunakannya untuk mencari molekul baru dengan fitur serupa. 5. Optimasi Properti Obat (Lead Optimization): Memprediksi dan mengoptimalkan sifat-sifat ADMET (Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Ekskresi, Toksisitas) dari kandidat obat untuk meningkatkan efikasi dan mengurangi efek samping. 6. Memahami Mekanisme Aksi: Mensimulasikan bagaimana obat berinteraksi dengan targetnya pada tingkat molekuler, memberikan wawasan tentang mekanisme kerjanya dan membantu dalam modifikasi obat. Dengan kemampuan untuk memprediksi dan menganalisis interaksi molekuler, kimia komputasi secara signifikan mengurangi jumlah senyawa yang perlu disintesis dan diuji secara eksperimental, sehingga mempercepat proses dari ide hingga produk obat.

Soal 31 (Menjodohkan)

Jodohkan konsep kimia komputasi berikut dengan deskripsi atau aplikasinya yang paling sesuai.

Pasangkan pernyataan berikut:

  • Force Field — [ … ]
  • Orbital HOMO — [ … ]
  • Born-Oppenheimer — [ … ]
  • Basis Set — [ … ]
  • Keadaan Transisi — [ … ]
Kunci Jawaban:

  • Force Field = Model klasik untuk interaksi atom dalam mekanika molekuler
  • Orbital HOMO = Orbital molekul terisi dengan energi tertinggi
  • Born-Oppenheimer = Pemisahan gerakan inti dan elektron
  • Basis Set = Fungsi matematika untuk merepresentasikan orbital elektron
  • Keadaan Transisi = Titik sadel pada permukaan energi potensial

Soal 32 (Menjodohkan)

Jodohkan metode atau konsep dengan karakteristik atau penggunaannya dalam kimia komputasi.

Pasangkan pernyataan berikut:

  • Ab Initio — [ … ]
  • DFT — [ … ]
  • Dinamika Molekuler — [ … ]
  • Optimasi Geometri — [ … ]
  • QM/MM — [ … ]
Kunci Jawaban:

  • Ab Initio = Memecahkan persamaan Schrödinger tanpa parameter empiris
  • DFT = Berdasarkan kerapatan elektron
  • Dinamika Molekuler = Mensimulasikan gerakan atom dari waktu ke waktu
  • Optimasi Geometri = Mencari struktur molekul dengan energi minimum
  • QM/MM = Menggabungkan mekanika kuantum dan mekanika molekuler

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *