Pembahasan Soal Kimia SBMPTN Terlengkap: Kunci Sukses Lolos PTN Impian

Posted on

Pembahasan Soal Kimia SBMPTN Terlengkap: Kunci Sukses Lolos PTN Impian

Memasuki gerbang perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) adalah impian banyak siswa di Indonesia. Salah satu mata pelajaran esensial yang kerap menjadi penentu, terutama bagi calon mahasiswa rumpun Sains dan Teknologi (Saintek), adalah Kimia. Kimia bukan hanya sekadar hafalan rumus, melainkan pemahaman mendalam tentang konsep dasar dan kemampuan analisis data. Oleh karena itu, latihan pembahasan soal kimia SBMPTN menjadi sangat krusial.

Dengan rutin mengerjakan dan memahami setiap soal kimia SBMPTN, Anda akan terbiasa dengan berbagai tipe pertanyaan, pola penalaran, serta manajemen waktu yang efektif. Proses ini akan membantu Anda mengidentifikasi materi mana yang masih menjadi kelemahan dan perlu diasah lebih lanjut. Selain itu, dengan adanya pembahasan yang detail, Anda dapat mengoreksi kesalahan dan memperkuat pemahaman konsep. Jangan tunda lagi, mulailah persiapkan diri Anda dengan serius agar impian masuk PTN favorit dapat terwujud!


Soal Pilihan Ganda

  1. Berapa massa molar dari H₂SO₄? (Ar H=1, S=32, O=16)

    1. 98 g/mol
    2. 64 g/mol
    3. 49 g/mol
    4. 32 g/mol

    Jawaban: A

    Penjelasan: Massa molar H₂SO₄ = (2 × Ar H) + (1 × Ar S) + (4 × Ar O) = (2 × 1) + (1 × 32) + (4 × 16) = 2 + 32 + 64 = 98 g/mol.

  2. Konfigurasi elektron yang benar untuk unsur dengan nomor atom 17 adalah…

    1. 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁵
    2. 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶
    3. 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁴ 4s¹
    4. 1s² 2s² 2p⁵ 3s² 3p⁶

    Jawaban: A

    Penjelasan: Unsur dengan nomor atom 17 (Klorin, Cl) memiliki 17 elektron. Konfigurasi elektronnya mengikuti aturan Aufbau: 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁵.

  3. Senyawa yang memiliki ikatan rangkap tiga adalah…

    1. C₂H₄
    2. C₃H₆
    3. C₂H₂
    4. CH₄

    Jawaban: C

    Penjelasan: C₂H₂ adalah etuna atau asetilena, yang memiliki ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon (H-C≡C-H).

  4. Jika reaksi A + B → C memiliki orde reaksi 1 terhadap A dan orde 2 terhadap B, maka persamaan laju reaksinya adalah…

    1. v = k[A][B]
    2. v = k[A]²[B]
    3. v = k[A][B]²
    4. v = k[A]²[B]²

    Jawaban: C

    Penjelasan: Orde reaksi menunjukkan pangkat konsentrasi reaktan dalam persamaan laju reaksi. Jadi, v = k[A]¹[B]² atau v = k[A][B]².

  5. Larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan…

    1. Asam kuat dan basa kuat
    2. Asam lemah dan garamnya
    3. Basa kuat dan garamnya
    4. Asam kuat dan basa lemah

    Jawaban: B

    Penjelasan: Larutan penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya (garamnya). Larutan penyangga basa terdiri dari basa lemah dan asam konjugasinya (garamnya).

  6. Berapa pH larutan HCl 0,01 M?

    1. 1
    2. 2
    3. 7
    4. 12

    Jawaban: B

    Penjelasan: HCl adalah asam kuat, [H⁺] = konsentrasi HCl = 0,01 M = 10⁻² M. pH = -log[H⁺] = -log(10⁻²) = 2.

  7. Pernyataan yang benar mengenai hukum Hess adalah…

    1. Perubahan entalpi reaksi bergantung pada jalur reaksi.
    2. Perubahan entalpi reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir.
    3. Entalpi reaksi selalu positif.
    4. Entalpi reaksi selalu negatif.

    Jawaban: B

    Penjelasan: Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi total adalah sama, tidak peduli berapa banyak tahapan reaksi tersebut dilakukan, asalkan keadaan awal dan akhir sama.

  8. Unsur dengan konfigurasi elektron [Ar] 4s² 3d⁵ terletak pada golongan dan periode berapa?

    1. Golongan IIA, Periode 4
    2. Golongan VIIIA, Periode 4
    3. Golongan VIIB, Periode 4
    4. Golongan VB, Periode 3

    Jawaban: C

    Penjelasan: Elektron valensi pada subkulit 4s dan 3d. Jumlah elektron valensi = 2 + 5 = 7, sehingga golongan VIIB. Periode ditentukan oleh kulit terluar, yaitu 4s, sehingga Periode 4. Unsur ini adalah Mangan (Mn).

  9. Manakah dari berikut ini yang merupakan sifat koligatif larutan?

    1. Massa jenis
    2. Kekentalan
    3. Tekanan osmotik
    4. Daya hantar listrik

    Jawaban: C

    Penjelasan: Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut, bukan pada jenis zat terlarutnya. Contoh: penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.

  10. Proses elektrolisis leburan NaCl menghasilkan gas apa di katoda?

    1. Cl₂
    2. O₂
    3. Na
    4. H₂

    Jawaban: C

    Penjelasan: Pada elektrolisis leburan NaCl, ion Na⁺ akan direduksi di katoda menjadi logam Na (Na⁺ + e⁻ → Na) dan ion Cl⁻ akan dioksidasi di anoda menjadi gas Cl₂ (2Cl⁻ → Cl₂ + 2e⁻).

  11. Senyawa organik dengan gugus fungsi -COOH disebut…

    1. Alkohol
    2. Eter
    3. Aldehida
    4. Asam karboksilat

    Jawaban: D

    Penjelasan: Gugus fungsi -COOH adalah gugus karboksil, yang merupakan ciri khas senyawa asam karboksilat.

  12. Pada kesetimbangan 2SO₂(g) + O₂(g) ⇌ 2SO₃(g), jika tekanan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah…

    1. Kiri (reaktan)
    2. Kanan (produk)
    3. Tidak bergeser
    4. Sulit ditentukan

    Jawaban: B

    Penjelasan: Menurut asas Le Chatelier, jika tekanan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah yang memiliki jumlah mol gas lebih kecil. Di sini, reaktan memiliki 3 mol gas (2 mol SO₂ + 1 mol O₂), sedangkan produk memiliki 2 mol gas (2 mol SO₃). Jadi, kesetimbangan bergeser ke kanan.

  13. Bilangan oksidasi atom S dalam senyawa SO₄²⁻ adalah…

    1. +2
    2. +4
    3. +6
    4. -2

    Jawaban: C

    Penjelasan: Misalkan bilangan oksidasi S adalah x. Untuk SO₄²⁻, x + 4(-2) = -2. Maka x – 8 = -2, sehingga x = +6.

  14. Manakah dari berikut ini yang merupakan polimer alami?

    1. Polietilena
    2. PVC
    3. Teflon
    4. Protein

    Jawaban: D

    Penjelasan: Protein adalah polimer alami yang tersusun dari monomer asam amino. Polietilena, PVC, dan Teflon adalah polimer sintetis.

  15. Senyawa HCl, HBr, HI memiliki kekuatan asam yang berturut-turut semakin kuat. Hal ini disebabkan oleh…

    1. Kenaikan keelektronegatifan halogen
    2. Penurunan jari-jari atom halogen
    3. Penurunan energi ikatan H-X
    4. Peningkatan polaritas ikatan H-X

    Jawaban: C

    Penjelasan: Dalam satu golongan, semakin besar ukuran atom halogen (Cl < Br < I), semakin panjang dan lemah ikatan H-X, sehingga semakin mudah melepaskan H⁺ dan kekuatan asamnya meningkat.

  16. Reaksi CH₃COOH + NaOH → CH₃COONa + H₂O adalah contoh reaksi…

    1. Redoks
    2. Pengendapan
    3. Netralisasi
    4. Substitusi

    Jawaban: C

    Penjelasan: Ini adalah reaksi antara asam (CH₃COOH) dan basa (NaOH) yang menghasilkan garam (CH₃COONa) dan air (H₂O), yang merupakan definisi reaksi netralisasi.

  17. Jika 2,3 gram Na (Ar=23) direaksikan dengan air berlebih, berapa volume gas H₂ yang dihasilkan pada STP?

    1. 1,12 L
    2. 2,24 L
    3. 4,48 L
    4. 0,56 L

    Jawaban: B

    Penjelasan: Reaksi: 2Na(s) + 2H₂O(l) → 2NaOH(aq) + H₂(g). Mol Na = 2,3 g / 23 g/mol = 0,1 mol. Dari stoikiometri, 2 mol Na menghasilkan 1 mol H₂. Jadi, 0,1 mol Na menghasilkan 0,05 mol H₂. Volume H₂ pada STP = 0,05 mol × 22,4 L/mol = 1,12 L. (Oops, calculation error in thought process, 2,3g Na -> 0.1 mol Na. From reaction 2Na -> 1H2, so 0.1 mol Na -> 0.05 mol H2. Volume H2 = 0.05 * 22.4 = 1.12 L. Let me correct the options or the question/answer. Let’s make it 4.6g Na for 2.24L.)

    Let me re-evaluate the question to ensure the answer is B. If 4.6 gram Na (Ar=23) is used, then mol Na = 4.6/23 = 0.2 mol. From 2Na -> 1H2, so 0.2 mol Na -> 0.1 mol H2. Volume H2 = 0.1 mol * 22.4 L/mol = 2.24 L. So, I will change the question to 4.6 gram Na.

    Revisi Soal: Jika 4,6 gram Na (Ar=23) direaksikan dengan air berlebih, berapa volume gas H₂ yang dihasilkan pada STP?

    Jawaban: B

    Penjelasan: Reaksi: 2Na(s) + 2H₂O(l) → 2NaOH(aq) + H₂(g). Mol Na = 4,6 g / 23 g/mol = 0,2 mol. Dari stoikiometri, 2 mol Na menghasilkan 1 mol H₂. Jadi, 0,2 mol Na menghasilkan 0,1 mol H₂. Volume H₂ pada STP = 0,1 mol × 22,4 L/mol = 2,24 L.

  18. Senyawa yang dapat menunjukkan isomer optik adalah senyawa yang memiliki…

    1. Ikatan rangkap
    2. Gugus fungsi aldehida
    3. Atom karbon kiral
    4. Geometri planar

    Jawaban: C

    Penjelasan: Isomer optik terjadi pada molekul yang memiliki atom karbon kiral (asimetris), yaitu atom karbon yang terikat pada empat gugus yang berbeda.

  19. Reaksi pembentukan ikatan peptida antara dua asam amino melibatkan pelepasan molekul…

    1. CO₂
    2. NH₃
    3. H₂O
    4. O₂

    Jawaban: C

    Penjelasan: Ikatan peptida terbentuk melalui reaksi kondensasi antara gugus karboksil dari satu asam amino dan gugus amino dari asam amino lain, dengan melepaskan satu molekul air (H₂O).

  20. Manakah dari pernyataan berikut yang PALING TEPAT menggambarkan energi aktivasi?

    1. Energi yang dilepaskan saat reaksi terjadi.
    2. Energi total sistem reaktan.
    3. Energi minimum yang diperlukan agar suatu reaksi dapat berlangsung.
    4. Perubahan energi antara reaktan dan produk.

    Jawaban: C

    Penjelasan: Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dicapai oleh molekul reaktan agar dapat bereaksi dan membentuk produk.

Soal Isian Singkat

  1. Sebutkan dua faktor yang dapat meningkatkan laju reaksi!

    Jawaban: Suhu, konsentrasi reaktan, luas permukaan, katalis (sebutkan dua saja).

  2. Tuliskan rumus kimia dari senyawa asam sulfat!

    Jawaban: H₂SO₄

  3. Apa nama proses perubahan wujud zat dari padat langsung menjadi gas?

    Jawaban: Sublimasi

  4. Berapa jumlah maksimal elektron yang dapat menempati subkulit d?

    Jawaban: 10 elektron

  5. Senyawa hidrokarbon jenuh yang paling sederhana adalah…

    Jawaban: Metana (CH₄)

Soal Esai

  1. Jelaskan perbedaan antara ikatan ion dan ikatan kovalen, berikan contoh masing-masing!

    Jawaban: Ikatan ion terbentuk akibat serah terima elektron antara atom logam (cenderung melepas elektron) dan nonlogam (cenderung menerima elektron), menghasilkan ion positif dan negatif yang saling tarik-menarik secara elektrostatik (contoh: NaCl, K₂O). Ikatan kovalen terbentuk akibat penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama antara atom nonlogam, di mana setiap atom menyumbangkan elektron untuk membentuk pasangan ikatan (contoh: H₂O, CH₄).

  2. Bagaimana prinsip kerja sel volta dan sebutkan komponen utamanya?

    Jawaban: Prinsip kerja sel volta adalah mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi redoks spontan. Reaksi oksidasi terjadi di anoda (kutub negatif) dan reaksi reduksi terjadi di katoda (kutub positif). Elektron mengalir dari anoda ke katoda melalui sirkuit eksternal. Komponen utamanya meliputi: anoda (elektroda tempat oksidasi), katoda (elektroda tempat reduksi), elektrolit (larutan ionik yang memungkinkan pergerakan ion), dan jembatan garam (menghubungkan kedua setengah sel dan menjaga kenetralan muatan).

  3. Jelaskan efek penambahan katalis pada laju reaksi dan bagaimana katalis bekerja!

    Jawaban: Penambahan katalis dapat meningkatkan laju reaksi tanpa ikut bereaksi secara permanen. Katalis bekerja dengan menyediakan jalur reaksi alternatif dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Dengan energi aktivasi yang lebih rendah, lebih banyak molekul reaktan memiliki energi yang cukup untuk melampaui hambatan energi, sehingga frekuensi tumbukan efektif meningkat dan laju reaksi menjadi lebih cepat.

  4. Mengapa air (H₂O) memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi dibandingkan H₂S, meskipun H₂S memiliki massa molar yang lebih besar?

    Jawaban: Air (H₂O) memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi daripada H₂S karena adanya ikatan hidrogen antarmolekul air. Ikatan hidrogen adalah gaya antarmolekul yang sangat kuat yang terbentuk antara atom hidrogen yang terikat pada atom sangat elektronegatif (seperti O, N, F) dengan atom elektronegatif lain di molekul tetangga. Meskipun H₂S memiliki massa molar yang lebih besar, gaya antarmolekulnya didominasi oleh gaya dipol-dipol dan gaya dispersi London yang jauh lebih lemah dibandingkan ikatan hidrogen pada H₂O. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan hidrogen pada H₂O sangat besar, sehingga titik didihnya tinggi.

  5. Jelaskan konsep kesetimbangan kimia dan berikan satu contoh penerapannya dalam industri!

    Jawaban: Kesetimbangan kimia adalah keadaan di mana laju reaksi maju (reaktan menjadi produk) sama dengan laju reaksi balik (produk menjadi reaktan), sehingga konsentrasi reaktan dan produk tidak lagi berubah seiring waktu. Pada kondisi ini, reaksi tampak berhenti, tetapi sebenarnya reaksi tetap berlangsung secara dinamis (kesetimbangan dinamis). Contoh penerapannya dalam industri adalah proses Haber-Bosch untuk produksi amonia (N₂(g) + 3H₂(g) ⇌ 2NH₃(g)). Untuk memaksimalkan hasil amonia, kondisi optimal seperti suhu tinggi (tetapi tidak terlalu tinggi agar kesetimbangan tidak bergeser ke kiri) dan tekanan tinggi diaplikasikan untuk menggeser kesetimbangan ke arah produk (amonia).

Soal Menjodohkan

  1. Pasangkan istilah berikut dengan definisinya yang tepat!

    Daftar A:
    (1) Asam Lewis
    (2) Basa Lewis
    (3) Asam Bronsted-Lowry
    (4) Basa Bronsted-Lowry

    Daftar B:
    A. Donor proton
    B. Akseptor proton
    C. Akseptor pasangan elektron
    D. Donor pasangan elektron

    Jawaban:
    (1) Asam Lewis – C. Akseptor pasangan elektron
    (2) Basa Lewis – D. Donor pasangan elektron
    (3) Asam Bronsted-Lowry – A. Donor proton
    (4) Basa Bronsted-Lowry – B. Akseptor proton

  2. Pasangkan jenis ikatan dengan karakteristiknya!

    Daftar A:
    (1) Ikatan Logam
    (2) Ikatan Ion
    (3) Ikatan Kovalen Nonpolar
    (4) Ikatan Kovalen Polar

    Daftar B:
    A. Tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dan negatif.
    B. Elektron valensi bergerak bebas dalam “lautan elektron”.
    C. Terjadi sharing elektron antar atom nonlogam dengan perbedaan keelektronegatifan kecil.
    D. Terjadi sharing elektron antar atom nonlogam dengan perbedaan keelektronegatifan besar, membentuk dipol.

    Jawaban:
    (1) Ikatan Logam – B. Elektron valensi bergerak bebas dalam “lautan elektron”.
    (2) Ikatan Ion – A. Tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dan negatif.
    (3) Ikatan Kovalen Nonpolar – C. Terjadi sharing elektron antar atom nonlogam dengan perbedaan keelektronegatifan kecil.
    (4) Ikatan Kovalen Polar – D. Terjadi sharing elektron antar atom nonlogam dengan perbedaan keelektronegatifan besar, membentuk dipol.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *