
Peribahasa adalah kekayaan bahasa Indonesia yang sarat makna dan nilai filosofis. Memahami peribahasa tidak hanya memperkaya kosakata, tetapi juga membantu kita memahami kearifan lokal dan budaya bangsa. Artikel ini menyajikan kumpulan contoh soal peribahasa yang dirancang untuk menguji pemahaman Anda. Mulai dari soal pilihan ganda, isian singkat, uraian, hingga menjodohkan, setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan mendalam. Latihan soal peribahasa ini sangat cocok bagi pelajar, mahasiswa, atau siapa saja yang ingin mengasah kemampuan berbahasa Indonesia dan mempersiapkan diri menghadapi ujian. Kuasai peribahasa dan jadikan komunikasi Anda lebih kaya dan bermakna! Jangan lewatkan kesempatan untuk memperdalam pengetahuan Anda tentang peribahasa yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks formal.
1. Apa makna peribahasa ‘Air susu dibalas dengan air tuba’?
- a. Kebaikan dibalas dengan kebaikan.
- b. Kejahatan dibalas dengan kejahatan.
- c. Kebaikan dibalas dengan kejahatan.
- d. Kejahatan dibalas dengan kebaikan.
Penjelasan: undefined
2. Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu tanpa berusaha adalah…
- a. Ada udang di balik batu.
- b. Pucuk dicinta ulam tiba.
- c. Bagai pungguk merindukan bulan.
- d. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
- e. Mengharapkan burung terbang, punai di tangan dilepaskan.
Penjelasan: undefined
3. ‘Tong kosong nyaring bunyinya’ memiliki makna yang mirip dengan…
- a. Air tenang menghanyutkan.
- b. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.
- c. Ilmu padi, makin berisi makin menunduk.
- d. Orang yang banyak bicara biasanya sedikit ilmunya.
Penjelasan: undefined
4. Peribahasa yang berarti ‘setiap perbuatan jahat pasti akan terbongkar pada waktunya’ adalah…
- a. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.
- b. Air beriak tanda tak dalam.
- c. Patah tumbuh hilang berganti.
- d. Ada udang di balik batu.
Penjelasan: undefined
5. ‘Bagai pinang dibelah dua’ digunakan untuk menggambarkan…
- a. Dua orang yang sangat mirip.
- b. Sesuatu yang terbagi rata.
- c. Pertengkaran yang tak berujung.
- d. Keputusan yang sulit.
Penjelasan: undefined
6. Peribahasa ‘Habis manis sepah dibuang’ memiliki makna…
- a. Sesuatu yang manis rasanya akan cepat basi.
- b. Setelah tidak berguna lagi, lalu dibuang atau ditinggalkan.
- c. Segala sesuatu akan berakhir pada waktunya.
- d. Janganlah menyia-nyiakan makanan.
Penjelasan: undefined
7. Apa arti dari peribahasa ‘Menjaga amanah seperti menjaga api dalam sekam’?
- a. Amanah itu sangat mudah dijaga.
- b. Menjaga amanah itu sangat sulit dan penuh risiko, karena bisa membahayakan jika tidak hati-hati.
- c. Amanah harus selalu dibagikan kepada orang lain.
- d. Jangan pernah menerima amanah dari siapa pun.
Penjelasan: undefined
8. Peribahasa yang berarti ‘mengharapkan sesuatu yang mustahil atau tidak mungkin terjadi’ adalah…
- a. Bagai pungguk merindukan bulan.
- b. Bagai kacang lupa kulitnya.
- c. Bagai air di daun talas.
- d. Bagai menyiram air ke daun keladi.
Penjelasan: undefined
9. ‘Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing’ mengandung makna…
- a. Membagi beban agar adil.
- b. Suka dan duka ditanggung bersama.
- c. Bekerja keras tanpa pamrih.
- d. Setiap masalah ada jalan keluarnya.
Penjelasan: undefined
10. Orang yang tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih setelah ditolong, sesuai dengan peribahasa…
- a. Air beriak tanda tak dalam.
- b. Bagai menumbuk padi hampa.
- c. Bagai kacang lupa kulitnya.
- d. Bagai itik pulang petang.
Penjelasan: undefined
11. Apa makna peribahasa ‘Ada udang di balik batu’?
- a. Ada rahasia yang disimpan.
- b. Ada maksud tersembunyi.
- c. Ada harta karun di balik batu.
- d. Ada bahaya yang mengancam.
Penjelasan: undefined
12. ‘Air tenang menghanyutkan’ memiliki makna…
- a. Air yang tenang tidak berbahaya.
- b. Orang pendiam tetapi memiliki pengetahuan atau kekuatan besar.
- c. Kesabaran akan membawa hasil.
- d. Jangan meremehkan hal kecil.
Penjelasan: undefined
13. Peribahasa yang berarti ‘bekerja keras untuk sesuatu yang tidak ada hasilnya’ adalah…
- a. Bagai pungguk merindukan bulan.
- b. Bagai menumbuk padi hampa.
- c. Bagai api dalam sekam.
- d. Bagai itik pulang petang.
Penjelasan: undefined
14. Seseorang yang selalu mengikuti ke mana pun orang lain pergi tanpa memiliki tujuan sendiri, diibaratkan…
- a. Seperti kerbau dicocok hidung.
- b. Seperti anjing dengan kucing.
- c. Seperti ayam kehilangan induk.
- d. Seperti belut pulang ke lumpur.
Penjelasan: undefined
15. ‘Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.’ Makna dari peribahasa ini adalah…
- a. Kesulitan adalah bagian dari kehidupan.
- b. Untuk mencapai kesuksesan, harus melalui perjuangan dan pengorbanan.
- c. Hidup harus seimbang antara bekerja dan bersantai.
- d. Jangan mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.
Penjelasan: undefined
16. Peribahasa yang menggambarkan seseorang yang tidak bisa menyimpan rahasia adalah…
- a. Mulut besar.
- b. Mulut murai.
- c. Mulut buaya.
- d. Mulut manis.
Penjelasan: undefined
17. ‘Pucuk dicinta ulam tiba’ berarti…
- a. Mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkan.
- b. Mendapatkan lebih dari yang diinginkan.
- c. Mendapatkan sesuatu yang sangat diinginkan atau diharapkan.
- d. Keinginan yang tidak pernah tercapai.
Penjelasan: undefined
18. Jika seseorang tidak mau mendengarkan nasihat baik, peribahasa yang tepat adalah…
- a. Seperti air di daun talas.
- b. Seperti menyiram air ke daun keladi.
- c. Seperti garam di lautan.
- d. Seperti ombak di tepi pantai.
Penjelasan: undefined
19. ‘Sedia payung sebelum hujan’ mengajarkan tentang…
- a. Pentingnya mempersiapkan diri menghadapi masa sulit atau kemungkinan buruk.
- b. Selalu membawa payung saat bepergian.
- c. Hujan akan selalu datang setelah kemarau.
- d. Jangan pernah takut akan hujan.
Penjelasan: undefined
20. Apa makna peribahasa ‘Tak ada gading yang tak retak’?
- a. Gading adalah benda yang mudah retak.
- b. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan atau kelemahan.
- c. Keindahan itu tidak selalu sempurna.
- d. Gading yang retak tidak memiliki nilai.
Penjelasan: undefined
21. Apa makna peribahasa ‘Air susu dibalas dengan air tuba’?
- a. Kebaikan dibalas dengan kebaikan.
- b. Kejahatan dibalas dengan kejahatan.
- c. Kebaikan dibalas dengan kejahatan.
- d. Kejahatan dibalas dengan kebaikan.
Penjelasan: Peribahasa ini menggambarkan situasi di mana seseorang membalas kebaikan yang diterimanya dengan perbuatan jahat atau tidak tahu berterima kasih.
22. Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu tanpa berusaha adalah…
- a. Ada udang di balik batu.
- b. Pucuk dicinta ulam tiba.
- c. Bagai pungguk merindukan bulan.
- d. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
- e. Mengharapkan burung terbang, punai di tangan dilepaskan.
Penjelasan: Peribahasa ini bermakna melepaskan sesuatu yang sudah pasti demi mengharapkan sesuatu yang belum tentu didapat, sering kali karena kemalasan atau ketidakbijaksanaan.
23. ‘Tong kosong nyaring bunyinya’ memiliki makna yang mirip dengan…
- a. Air tenang menghanyutkan.
- b. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.
- c. Ilmu padi, makin berisi makin menunduk.
- d. Orang yang banyak bicara biasanya sedikit ilmunya.
Penjelasan: Peribahasa ‘Tong kosong nyaring bunyinya’ mengibaratkan orang yang banyak bicara atau sombong, tetapi tidak memiliki pengetahuan atau kemampuan yang sepadan.
24. Peribahasa yang berarti ‘setiap perbuatan jahat pasti akan terbongkar pada waktunya’ adalah…
- a. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.
- b. Air beriak tanda tak dalam.
- c. Patah tumbuh hilang berganti.
- d. Ada udang di balik batu.
Penjelasan: Peribahasa ini berarti bahwa seberapa pintar atau licik seseorang menyembunyikan kejahatannya, pada akhirnya akan terungkap juga.
25. ‘Bagai pinang dibelah dua’ digunakan untuk menggambarkan…
- a. Dua orang yang sangat mirip.
- b. Sesuatu yang terbagi rata.
- c. Pertengkaran yang tak berujung.
- d. Keputusan yang sulit.
Penjelasan: Peribahasa ini sering digunakan untuk membandingkan dua orang atau dua hal yang memiliki kemiripan yang sangat tinggi.
26. Peribahasa ‘Habis manis sepah dibuang’ memiliki makna…
- a. Sesuatu yang manis rasanya akan cepat basi.
- b. Setelah tidak berguna lagi, lalu dibuang atau ditinggalkan.
- c. Segala sesuatu akan berakhir pada waktunya.
- d. Janganlah menyia-nyiakan makanan.
Penjelasan: Peribahasa ini menggambarkan tindakan seseorang yang hanya memanfaatkan orang atau sesuatu selagi masih menguntungkan, dan meninggalkannya setelah tidak lagi dibutuhkan.
27. Apa arti dari peribahasa ‘Menjaga amanah seperti menjaga api dalam sekam’?
- a. Amanah itu sangat mudah dijaga.
- b. Menjaga amanah itu sangat sulit dan penuh risiko, karena bisa membahayakan jika tidak hati-hati.
- c. Amanah harus selalu dibagikan kepada orang lain.
- d. Jangan pernah menerima amanah dari siapa pun.
Penjelasan: ‘Api dalam sekam’ adalah bahaya tersembunyi yang sulit dipadamkan. Menjaga amanah diibaratkan demikian, membutuhkan kehati-hatian ekstra agar tidak menimbulkan masalah atau bahaya.
28. Peribahasa yang berarti ‘mengharapkan sesuatu yang mustahil atau tidak mungkin terjadi’ adalah…
- a. Bagai pungguk merindukan bulan.
- b. Bagai kacang lupa kulitnya.
- c. Bagai air di daun talas.
- d. Bagai menyiram air ke daun keladi.
Penjelasan: Pungguk adalah burung hantu yang sering terlihat merindukan bulan, sesuatu yang tidak mungkin bisa ia capai. Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang sangat merindukan atau mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
29. ‘Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing’ mengandung makna…
- a. Membagi beban agar adil.
- b. Suka dan duka ditanggung bersama.
- c. Bekerja keras tanpa pamrih.
- d. Setiap masalah ada jalan keluarnya.
Penjelasan: Peribahasa ini menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam menghadapi segala situasi, baik senang maupun susah.
30. Orang yang tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih setelah ditolong, sesuai dengan peribahasa…
- a. Air beriak tanda tak dalam.
- b. Bagai menumbuk padi hampa.
- c. Bagai kacang lupa kulitnya.
- d. Bagai itik pulang petang.
Penjelasan: Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang melupakan asal-usulnya atau jasa baik orang lain yang telah menolongnya setelah ia berhasil atau kaya.
31. Apa makna peribahasa ‘Ada udang di balik batu’?
- a. Ada rahasia yang disimpan.
- b. Ada maksud tersembunyi.
- c. Ada harta karun di balik batu.
- d. Ada bahaya yang mengancam.
Penjelasan: Peribahasa ini digunakan untuk menyatakan bahwa ada maksud atau motif lain yang tidak jujur atau tersembunyi di balik suatu tindakan atau perkataan.
32. ‘Air tenang menghanyutkan’ memiliki makna…
- a. Air yang tenang tidak berbahaya.
- b. Orang pendiam tetapi memiliki pengetahuan atau kekuatan besar.
- c. Kesabaran akan membawa hasil.
- d. Jangan meremehkan hal kecil.
Penjelasan: Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang terlihat tenang dan tidak banyak bicara, namun sebenarnya sangat cerdas, berilmu, atau memiliki kekuatan yang besar.
33. Peribahasa yang berarti ‘bekerja keras untuk sesuatu yang tidak ada hasilnya’ adalah…
- a. Bagai pungguk merindukan bulan.
- b. Bagai menumbuk padi hampa.
- c. Bagai api dalam sekam.
- d. Bagai itik pulang petang.
Penjelasan: Menumbuk padi hampa tidak akan menghasilkan beras. Peribahasa ini menggambarkan usaha yang sia-sia karena tidak akan menghasilkan apa-apa.
34. Seseorang yang selalu mengikuti ke mana pun orang lain pergi tanpa memiliki tujuan sendiri, diibaratkan…
- a. Seperti kerbau dicocok hidung.
- b. Seperti anjing dengan kucing.
- c. Seperti ayam kehilangan induk.
- d. Seperti belut pulang ke lumpur.
Penjelasan: Kerbau yang dicocok hidungnya akan patuh mengikuti ke mana pun ditarik. Peribahasa ini menggambarkan orang yang selalu menurut saja tanpa memiliki pendirian sendiri.
35. ‘Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.’ Makna dari peribahasa ini adalah…
- a. Kesulitan adalah bagian dari kehidupan.
- b. Untuk mencapai kesuksesan, harus melalui perjuangan dan pengorbanan.
- c. Hidup harus seimbang antara bekerja dan bersantai.
- d. Jangan mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.
Penjelasan: Peribahasa ini mengajarkan bahwa untuk mencapai kebahagiaan atau kesuksesan di masa depan, seseorang harus rela menghadapi kesulitan dan bekerja keras di masa sekarang.
36. Peribahasa yang menggambarkan seseorang yang tidak bisa menyimpan rahasia adalah…
- a. Mulut besar.
- b. Mulut murai.
- c. Mulut buaya.
- d. Mulut manis.
Penjelasan: Burung murai dikenal sering berkicau tanpa henti. Peribahasa ini mengibaratkan orang yang tidak bisa menyimpan rahasia, selalu bercerita atau membocorkan rahasia orang lain.
37. ‘Pucuk dicinta ulam tiba’ berarti…
- a. Mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkan.
- b. Mendapatkan lebih dari yang diinginkan.
- c. Mendapatkan sesuatu yang sangat diinginkan atau diharapkan.
- d. Keinginan yang tidak pernah tercapai.
Penjelasan: Peribahasa ini menggambarkan keberuntungan di mana seseorang mendapatkan sesuatu yang memang sudah sangat ia inginkan atau harapkan.
38. Jika seseorang tidak mau mendengarkan nasihat baik, peribahasa yang tepat adalah…
- a. Seperti air di daun talas.
- b. Seperti menyiram air ke daun keladi.
- c. Seperti garam di lautan.
- d. Seperti ombak di tepi pantai.
Penjelasan: Air yang disiramkan ke daun keladi tidak akan meresap, melainkan akan mengalir begitu saja. Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang tidak mau menerima atau meresapi nasihat.
39. ‘Sedia payung sebelum hujan’ mengajarkan tentang…
- a. Pentingnya mempersiapkan diri menghadapi masa sulit atau kemungkinan buruk.
- b. Selalu membawa payung saat bepergian.
- c. Hujan akan selalu datang setelah kemarau.
- d. Jangan pernah takut akan hujan.
Penjelasan: Peribahasa ini menekankan pentingnya antisipasi dan perencanaan. Kita harus bersiap menghadapi kemungkinan buruk sebelum hal itu terjadi.
40. Apa makna peribahasa ‘Tak ada gading yang tak retak’?
- a. Gading adalah benda yang mudah retak.
- b. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan atau kelemahan.
- c. Keindahan itu tidak selalu sempurna.
- d. Gading yang retak tidak memiliki nilai.
Penjelasan: Peribahasa ini mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang sempurna, setiap orang atau benda pasti memiliki cacat atau kekurangan.
41. Jelaskan makna peribahasa ‘Ada gula ada semut’!
42. Sebutkan sebuah peribahasa yang memiliki makna ‘orang yang sombong biasanya tidak berilmu’!
43. Andi adalah anak yang sangat berbakti kepada orang tuanya. Setelah sukses, ia tidak pernah melupakan jasa orang tuanya dan selalu membantu mereka. Peribahasa apa yang TIDAK cocok untuk menggambarkan Andi?
44. Apa perbedaan makna antara peribahasa ‘Air beriak tanda tak dalam’ dan ‘Air tenang menghanyutkan’?
45. Berikan satu contoh peribahasa yang berhubungan dengan pentingnya persatuan!
46. Jelaskan secara rinci makna peribahasa ‘Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga’ dan berikan satu contoh situasi dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan peribahasa tersebut.
47. Mengapa peribahasa ‘Seperti katak dalam tempurung’ sering digunakan untuk mengkritik seseorang? Jelaskan makna peribahasa tersebut dan relevansinya di era globalisasi saat ini.
48. Bandingkan makna dan penggunaan peribahasa ‘Ada udang di balik batu’ dengan ‘Api dalam sekam’. Apakah ada persamaan atau perbedaan mendasar di antara keduanya?
49. Pilih satu peribahasa yang menurut Anda paling relevan dengan semangat gotong royong di Indonesia. Jelaskan mengapa peribahasa tersebut cocok dan berikan contoh penerapannya dalam masyarakat.
50. Bagaimana peribahasa ‘Sedia payung sebelum hujan’ dapat diterapkan dalam perencanaan keuangan pribadi? Jelaskan dengan contoh konkret.
51. Jodohkan peribahasa berikut dengan makna yang tepat!
Cocokkan pernyataan berikut:
- Air susu dibalas dengan air tuba — (…)
- Bagai pinang dibelah dua — (…)
- Habis manis sepah dibuang — (…)
- Ada gula ada semut — (…)
- Air susu dibalas dengan air tuba = Kebaikan dibalas dengan kejahatan
- Bagai pinang dibelah dua = Dua orang atau hal yang sangat mirip
- Habis manis sepah dibuang = Ditinggalkan setelah tidak berguna lagi
- Ada gula ada semut = Di mana ada kesenangan, di situ banyak orang berkumpul
52. Jodohkan peribahasa berikut dengan situasi yang sesuai!
Cocokkan pernyataan berikut:
- Bagai kacang lupa kulitnya — (…)
- Seperti katak dalam tempurung — (…)
- Sedia payung sebelum hujan — (…)
- Air tenang menghanyutkan — (…)
- Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga — (…)
- Bagai kacang lupa kulitnya = Seseorang yang melupakan jasa baik orang yang telah menolongnya setelah ia sukses.
- Seperti katak dalam tempurung = Seseorang yang wawasannya sempit dan tidak mau belajar hal baru.
- Sedia payung sebelum hujan = Melakukan persiapan untuk menghadapi kemungkinan buruk di masa depan.
- Air tenang menghanyutkan = Orang yang pendiam namun cerdas dan memiliki kekuatan besar.
- Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga = Sekali-kali orang yang pandai atau licik pasti akan berbuat salah atau gagal.