
Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada identifikasi, kuantifikasi, dan pemisahan komponen kimia dalam suatu sampel. Salah satu teknik analisis yang paling fundamental dan banyak digunakan dalam kimia analitik adalah spektrofotometri. Spektrofotometri merupakan metode analisis berdasarkan interaksi materi dengan radiasi elektromagnetik, khususnya dalam rentang panjang gelombang ultraviolet (UV) dan cahaya tampak (Vis).
Prinsip dasar spektrofotometri didasarkan pada Hukum Beer-Lambert, yang menyatakan bahwa absorbansi suatu larutan berbanding lurus dengan konsentrasi analit dan panjang jalur cahaya yang melaluinya. Teknik ini sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari farmasi untuk pengujian kualitas obat, lingkungan untuk pemantauan polutan, hingga industri makanan untuk kontrol kualitas produk. Memahami konsep dan aplikasi spektrofotometri sangat krusial bagi mahasiswa dan praktisi di bidang kimia. Kumpulan soal ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda secara komprehensif.
Soal Pilihan Ganda
- Prinsip dasar spektrofotometri UV-Vis didasarkan pada interaksi materi dengan radiasi elektromagnetik dalam rentang…
- Hukum yang menyatakan bahwa absorbansi suatu larutan berbanding lurus dengan konsentrasi analit dan panjang jalur cahaya adalah…
- Komponen spektrofotometer yang berfungsi untuk memisahkan cahaya polikromatik menjadi monokromatik adalah…
- Jika nilai transmitansi (T) suatu larutan adalah 0,1 (atau 10%), maka nilai absorbansinya (A) adalah…
- Kuvet yang umum digunakan untuk analisis dalam daerah UV terbuat dari bahan…
- Fungsi utama detektor pada spektrofotometer adalah…
- Unit dari absorbansi (A) adalah…
- Panjang gelombang maksimum (λmaks) suatu senyawa penting untuk diukur karena pada panjang gelombang tersebut…
- Apabila suatu larutan memiliki transmitansi 50%, berapa absorbansinya?
- Yang BUKAN merupakan faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan Hukum Beer-Lambert adalah…
- Dalam spektrofotometri, larutan “blanko” digunakan untuk…
- Jika koefisien absorbsi molar (ε) suatu zat adalah 10.000 L·mol⁻¹·cm⁻¹, panjang kuvet (b) adalah 1 cm, dan absorbansi (A) yang terukur adalah 0,5. Berapakah konsentrasi (c) zat tersebut?
- Sumber cahaya yang umum digunakan pada spektrofotometer UV adalah lampu…
- Kurva kalibrasi dalam spektrofotometri digunakan untuk…
- Interferensi yang paling sering terjadi pada spektrofotometri UV-Vis adalah…
- Jika absorbansi suatu larutan meningkat, maka transmitansi larutan tersebut akan…
- Panjang gelombang radiasi inframerah (IR) umumnya lebih… dibandingkan UV-Vis.
- Teknik spektrofotometri IR (Infrared) lebih sering digunakan untuk analisis…
- Dalam Hukum Beer-Lambert (A = εbc), simbol ‘b’ merepresentasikan…
- Salah satu aplikasi spektrofotometri dalam bidang farmasi adalah…
A. Gelombang radio dan mikro
B. Inframerah dan gelombang pendek
C. Ultraviolet dan cahaya tampak
D. Sinar-X dan sinar gamma
Jawaban: C. Ultraviolet dan cahaya tampak
Penjelasan: Spektrofotometri UV-Vis secara spesifik menggunakan radiasi dalam daerah ultraviolet (sekitar 200-400 nm) dan cahaya tampak (sekitar 400-800 nm).
A. Hukum Archimedes
B. Hukum Newton
C. Hukum Beer-Lambert
D. Hukum Boyle
Jawaban: C. Hukum Beer-Lambert
Penjelasan: Hukum Beer-Lambert adalah prinsip fundamental dalam spektrofotometri yang menghubungkan absorbansi dengan konsentrasi dan panjang jalur.
A. Sumber cahaya
B. Kuvet
C. Monokromator
D. Detektor
Jawaban: C. Monokromator
Penjelasan: Monokromator (seperti prisma atau kisi difraksi) bertugas memecah cahaya dari sumber menjadi panjang gelombang tunggal.
A. 0
B. 1
C. 10
D. 0,1
Jawaban: B. 1
Penjelasan: Hubungan antara absorbansi (A) dan transmitansi (T) adalah A = -log(T). Jika T = 0,1, maka A = -log(0,1) = 1.
A. Kaca
B. Plastik
C. Kuarsa
D. Akrilik
Jawaban: C. Kuarsa
Penjelasan: Kuvet kuarsa transparan terhadap radiasi UV, sedangkan kaca dan plastik menyerapnya.
A. Menghasilkan cahaya
B. Memilih panjang gelombang
C. Mengukur intensitas cahaya yang melewati sampel
D. Menampung sampel
Jawaban: C. Mengukur intensitas cahaya yang melewati sampel
Penjelasan: Detektor mengubah energi cahaya yang melewati sampel menjadi sinyal listrik yang proporsional.
A. ppm
B. Tidak berdimensi
C. mol/L
D. cm
Jawaban: B. Tidak berdimensi
Penjelasan: Absorbansi adalah rasio logaritmik antara intensitas cahaya masuk dan keluar, sehingga tidak memiliki satuan.
A. Sensitivitas pengukuran paling rendah
B. Absorbansi senyawa tidak stabil
C. Absorbansi senyawa paling tinggi dan perubahan absorbansi terhadap konsentrasi paling sensitif
D. Interferensi dari pelarut paling dominan
Jawaban: C. Absorbansi senyawa paling tinggi dan perubahan absorbansi terhadap konsentrasi paling sensitif
Penjelasan: Pengukuran pada λmaks memberikan sensitivitas dan akurasi terbaik karena absorbansi maksimal dan perubahan absorbansi minimal terhadap sedikit pergeseran panjang gelombang.
A. 0,301
B. 0,500
C. 0,699
D. 1,000
Jawaban: A. 0,301
Penjelasan: T = 50% = 0,5. A = -log(T) = -log(0,5) ≈ 0,301.
A. Adanya reaksi kimia antara analit dan pelarut
B. Konsentrasi analit terlalu tinggi
C. Larutan keruh (adanya partikel tersuspensi)
D. Pengukuran pada panjang gelombang maksimum
Jawaban: D. Pengukuran pada panjang gelombang maksimum
Penjelasan: Pengukuran pada λmaks justru merupakan kondisi ideal untuk mematuhi Hukum Beer-Lambert dan mendapatkan hasil yang akurat.
A. Mengkalibrasi konsentrasi analit
B. Mengoreksi absorbansi yang disebabkan oleh pelarut dan kuvet
C. Meningkatkan sensitivitas detektor
D. Menentukan panjang gelombang maksimum
Jawaban: B. Mengoreksi absorbansi yang disebabkan oleh pelarut dan kuvet
Penjelasan: Larutan blanko mengandung semua komponen sampel kecuali analit, digunakan untuk meniadakan absorbansi matriks.
A. 5 × 10⁻⁵ mol/L
B. 5 × 10⁻⁴ mol/L
C. 5 × 10⁻³ mol/L
D. 5 × 10⁻² mol/L
Jawaban: A. 5 × 10⁻⁵ mol/L
Penjelasan: Menggunakan Hukum Beer-Lambert: A = εbc. Maka c = A / (εb) = 0,5 / (10.000 × 1) = 0,00005 mol/L = 5 × 10⁻⁵ mol/L.
A. Tungsten-halogen
B. Deuterium
C. Natrium
D. LED
Jawaban: B. Deuterium
Penjelasan: Lampu Deuterium memancarkan radiasi dalam rentang UV, sedangkan tungsten-halogen untuk daerah tampak dan inframerah.
A. Menentukan kemurnian sampel
B. Mengidentifikasi jenis senyawa
C. Menghitung konsentrasi analit tak dikenal berdasarkan absorbansinya
D. Mengukur pH larutan
Jawaban: C. Menghitung konsentrasi analit tak dikenal berdasarkan absorbansinya
Penjelasan: Kurva kalibrasi menunjukkan hubungan linear antara absorbansi dan konsentrasi standar, yang kemudian digunakan untuk menentukan konsentrasi sampel tak dikenal.
A. Interferensi listrik
B. Interferensi spektral (dari matriks atau komponen lain yang menyerap pada λ yang sama)
C. Interferensi gravitasi
D. Interferensi magnetik
Jawaban: B. Interferensi spektral (dari matriks atau komponen lain yang menyerap pada λ yang sama)
Penjelasan: Adanya zat lain dalam sampel yang menyerap pada panjang gelombang yang sama dengan analit akan menyebabkan absorbansi yang bias.
A. Meningkat
B. Menurun
C. Tetap
D. Tidak dapat diprediksi
Jawaban: B. Menurun
Penjelasan: Absorbansi dan transmitansi berbanding terbalik secara logaritmik. Peningkatan absorbansi berarti lebih sedikit cahaya yang ditransmisikan.
A. Pendek
B. Sama
C. Panjang
D. Tidak relevan
Jawaban: C. Panjang
Penjelasan: Spektrum IR memiliki panjang gelombang yang lebih panjang (dan energi lebih rendah) dibandingkan UV-Vis.
A. Kuantitatif konsentrasi ion logam
B. Identifikasi gugus fungsi dan struktur molekul organik
C. Penentuan warna larutan
D. Pengukuran kekeruhan
Jawaban: B. Identifikasi gugus fungsi dan struktur molekul organik
Penjelasan: Spektrofotometri IR mendeteksi vibrasi ikatan molekul, yang unik untuk setiap gugus fungsi, sehingga sangat baik untuk identifikasi kualitatif.
A. Konsentrasi analit
B. Koefisien absorbsi molar
C. Panjang jalur cahaya (tebal kuvet)
D. Absorbansi
Jawaban: C. Panjang jalur cahaya (tebal kuvet)
Penjelasan: ‘b’ adalah panjang jalur cahaya yang ditempuh melalui sampel, biasanya dalam cm.
A. Penentuan titik leleh obat
B. Uji disolusi dan kadar zat aktif dalam obat
C. Pengukuran viskositas sirup
D. Identifikasi bakteri patogen
Jawaban: B. Uji disolusi dan kadar zat aktif dalam obat
Penjelasan: Spektrofotometri banyak digunakan untuk mengukur konsentrasi zat aktif dalam formulasi obat dan memantau pelepasan obat dalam uji disolusi.
Soal Isian Singkat
- Sebutkan tiga komponen utama dari instrumen spektrofotometer UV-Vis!
- Apa yang dimaksud dengan panjang gelombang maksimum (λmaks) dalam spektrofotometri?
- Tuliskan rumus Hukum Beer-Lambert dan jelaskan setiap simbolnya!
- Mengapa kuvet kuarsa digunakan untuk pengukuran pada daerah UV, sedangkan kuvet kaca bisa digunakan untuk daerah tampak?
- Sebutkan dua aplikasi spektrofotometri dalam kehidupan sehari-hari atau industri!
Jawaban: Sumber cahaya, monokromator, tempat sampel (kuvet), detektor.
Jawaban: Panjang gelombang di mana suatu zat menunjukkan absorbansi paling tinggi.
Jawaban: A = εbc, di mana A = Absorbansi (tidak berdimensi), ε = Koefisien absorbsi molar (L·mol⁻¹·cm⁻¹), b = Panjang jalur cahaya (cm), c = Konsentrasi analit (mol/L).
Jawaban: Kuvet kuarsa transparan terhadap radiasi UV, sementara kaca menyerap radiasi UV sehingga tidak cocok untuk pengukuran di daerah tersebut. Kaca transparan untuk cahaya tampak.
Jawaban: Penentuan kadar vitamin dalam makanan, analisis kualitas air (kadar logam berat, nitrat), penentuan kadar zat aktif obat, identifikasi pewarna makanan.
Soal Esai
- Jelaskan secara rinci prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis dari awal hingga pembacaan hasil!
- Diskusikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan dari Hukum Beer-Lambert dan bagaimana cara meminimalkannya!
- Bagaimana cara membuat kurva kalibrasi dalam analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri, dan apa pentingnya?
- Bandingkan secara singkat perbedaan utama antara spektrofotometri UV-Vis dan spektrofotometri Inframerah (IR) dalam hal prinsip interaksi, rentang panjang gelombang, dan aplikasi utamanya!
- Jelaskan mengapa pemilihan pelarut dan kuvet yang tepat sangat krusial dalam spektrofotometri UV-Vis!
Jawaban:
1. Sumber Cahaya: Lampu (misalnya Deuterium untuk UV, Tungsten-halogen untuk Vis) memancarkan cahaya polikromatik.
2. Monokromator: Cahaya dari sumber melewati monokromator (misalnya kisi difraksi atau prisma) yang memisahkan cahaya menjadi panjang gelombang tertentu (monokromatik). Panjang gelombang ini dipilih sesuai λmaks analit.
3. Kuvet (Tempat Sampel): Cahaya monokromatik melewati sampel yang ditempatkan dalam kuvet. Sebagian cahaya akan diserap oleh analit dalam sampel, dan sebagian lagi akan ditransmisikan.
4. Detektor: Cahaya yang ditransmisikan (tidak diserap) oleh sampel akan ditangkap oleh detektor. Detektor mengubah intensitas cahaya menjadi sinyal listrik.
5. Pengolah Sinyal dan Tampilan: Sinyal listrik diproses dan ditampilkan sebagai nilai absorbansi atau transmitansi. Dengan membandingkan intensitas cahaya yang masuk (I₀) dan keluar (I), spektrofotometer menghitung absorbansi (A = -log(I/I₀)).
Jawaban:
1. Penyimpangan Kimia: Terjadi jika analit mengalami disosiasi, asosiasi, atau reaksi dengan pelarut/komponen lain sehingga konsentrasi spesi penyerap tidak lagi proporsional dengan konsentrasi total. Minimalisasi: Kontrol pH, suhu, dan gunakan pelarut yang inert.
2. Penyimpangan Instrumental:
* Cahaya tidak monokromatik: Penggunaan lebar pita yang terlalu lebar oleh monokromator. Minimalisasi: Gunakan lebar pita yang sempit.
* Cahaya menyimpang (stray light): Cahaya yang tidak berasal dari sumber atau tidak melewati sampel. Minimalisasi: Perawatan instrumen, pastikan kuvet bersih.
* Pergeseran panjang gelombang: Kalibrasi instrumen secara berkala.
3. Penyimpangan Nyata: Terjadi pada konsentrasi analit yang sangat tinggi (>0,01 M), di mana molekul analit saling berinteraksi dan mempengaruhi koefisien absorbsi molar. Minimalisasi: Lakukan pengenceran sampel agar absorbansi berada dalam rentang linear kurva kalibrasi (biasanya 0,2-0,8).
Jawaban:
1. Siapkan Larutan Standar: Buat serangkaian larutan standar analit dengan konsentrasi yang telah diketahui secara akurat (misalnya 5-7 konsentrasi yang berbeda, mencakup rentang konsentrasi yang diharapkan untuk sampel).
2. Ukur Absorbansi: Ukur absorbansi setiap larutan standar pada panjang gelombang maksimum (λmaks) menggunakan spektrofotometer, setelah melakukan nol-ing dengan larutan blanko.
3. Buat Plot: Plot nilai absorbansi (sumbu Y) terhadap konsentrasi standar (sumbu X).
4. Tentukan Persamaan Garis: Lakukan regresi linear untuk mendapatkan persamaan garis y = mx + c, di mana y adalah absorbansi dan x adalah konsentrasi.
Pentingnya: Kurva kalibrasi sangat penting karena berfungsi sebagai “peta” atau standar acuan. Dengan kurva ini, konsentrasi analit dalam sampel yang tidak diketahui dapat ditentukan dengan mengukur absorbansinya, kemudian mencocokkannya dengan persamaan garis kalibrasi. Ini memastikan akurasi dan presisi dalam analisis kuantitatif.
Jawaban:
* Prinsip Interaksi:
* UV-Vis: Melibatkan transisi elektron antara orbital molekul akibat penyerapan energi foton.
* IR: Melibatkan perubahan tingkat energi vibrasi ikatan molekul akibat penyerapan energi foton.
* Rentang Panjang Gelombang:
* UV-Vis: Ultraviolet (200-400 nm) dan Cahaya Tampak (400-800 nm).
* IR: Inframerah (sekitar 700 nm – 1 mm, dibagi menjadi Near-IR, Mid-IR, Far-IR; Mid-IR umumnya 2.500-25.000 nm atau 4000-400 cm⁻¹).
* Aplikasi Utama:
* UV-Vis: Umumnya untuk analisis kuantitatif (penentuan konsentrasi) dan identifikasi kualitatif senyawa dengan gugus kromofor.
* IR: Umumnya untuk analisis kualitatif (identifikasi gugus fungsi, penentuan struktur molekul organik dan anorganik) karena setiap ikatan memiliki frekuensi vibrasi khas.
Jawaban:
* Pemilihan Pelarut: Pelarut yang digunakan harus transparan (tidak menyerap) pada panjang gelombang yang sama dengan analit. Jika pelarut menyerap, ia akan berkontribusi pada absorbansi total, menyebabkan hasil bias dan tidak akurat. Selain itu, pelarut tidak boleh bereaksi dengan analit. Contoh: Air atau etanol sering digunakan karena transparan pada banyak rentang UV-Vis, tetapi untuk UV di bawah 200 nm, pelarut khusus (misalnya heksana) mungkin diperlukan.
* Pemilihan Kuvet: Bahan kuvet harus transparan pada rentang panjang gelombang pengukuran.
* Untuk daerah UV (di bawah 350 nm), kuvet kuarsa harus digunakan karena kaca dan plastik menyerap radiasi UV.
* Untuk daerah Vis (cahaya tampak), kuvet kaca atau plastik dapat digunakan karena transparan terhadap cahaya tampak.
Penggunaan kuvet yang salah akan menyebabkan absorbansi palsu atau bahkan tidak ada sinyal sama sekali, mengganggu pengukuran yang akurat.
Soal Menjodohkan
- Jodohkan komponen spektrofotometer berikut dengan fungsinya!
- A – 3
- B – 4
- C – 2
- D – 1
- Jodohkan istilah berikut dengan definisinya!
- A – 2
- B – 1
- C – 4
- D – 3
A. Sumber Cahaya 1. Mengubah intensitas cahaya menjadi sinyal listrik
B. Monokromator 2. Menampung sampel analisis
C. Kuvet 3. Menghasilkan radiasi elektromagnetik
D. Detektor 4. Memisahkan cahaya polikromatik menjadi monokromatik
Jawaban:
A. Absorbansi 1. Fraksi cahaya yang melewati sampel
B. Transmitansi 2. Ukuran kemampuan suatu zat menyerap cahaya
C. Koefisien Absorbsi Molar 3. Panjang gelombang di mana absorbansi maksimal
D. λmaks 4. Konstanta proporsionalitas dalam Hukum Beer-Lambert
Jawaban: