Latihan Soal Sosiologi: Mengurai Masalah Sosial dalam Masyarakat

Posted on

Pahami lebih dalam tentang berbagai aspek masalah sosial melalui koleksi latihan soal sosiologi ini. Modul ini dirancang khusus untuk membantu siswa menguasai bab masalah sosial, mencakup definisi, karakteristik, teori-teori sosiologi yang relevan (fungsionalisme, konflik, interaksionisme simbolik), serta berbagai jenis masalah sosial seperti kemiskinan, kriminalitas, disorganisasi keluarga, dan kenakalan remaja. Dengan 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal uraian, dan 2 soal menjodohkan, Anda akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang faktor penyebab, dampak, dan upaya penanganan masalah sosial. Tingkatkan kemampuan analisis sosiologi Anda dan persiapkan diri menghadapi ujian dengan lebih percaya diri.

Latihan Soal Sosiologi: Mengurai Masalah Sosial dalam Masyarakat

Contoh Soal soal sosiologi bab masalah sosial

A. Pilihan Ganda

1. Masalah sosial adalah suatu kondisi atau perilaku yang tidak diinginkan oleh sebagian besar anggota masyarakat karena dianggap mengganggu ketenteraman dan kesejahteraan. Pernyataan ini paling sesuai dengan sudut pandang…

  • A. Fungsionalisme Struktural
  • B. Teori Konflik
  • C. Interaksionisme Simbolik
  • D. Teori Pertukaran Sosial
  • E. Teori Pilihan Rasional
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Definisi ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara nilai dan norma yang dianut masyarakat dengan realitas sosial yang terjadi, yang merupakan inti dari pandangan fungsionalisme struktural terhadap masalah sosial.

2. Berikut ini yang BUKAN merupakan karakteristik utama dari masalah sosial adalah…

  • A. Terjadi pada kelompok sosial
  • B. Bersifat merusak bagi masyarakat
  • C. Adanya kesepakatan bahwa itu adalah masalah
  • D. Selalu memiliki solusi yang tunggal dan sederhana
  • E. Memerlukan penanganan kolektif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: D

Pembahasan: Masalah sosial bersifat multidimensional dan kompleks, tidak selalu memiliki solusi tunggal yang sederhana. Solusi seringkali memerlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak.

3. Menurut Teori Konflik, masalah sosial muncul karena…

  • A. Kegagalan fungsi lembaga sosial
  • B. Adanya penyimpangan individu dari norma
  • C. Ketidaksetaraan distribusi kekuasaan dan sumber daya
  • D. Makna simbolik yang berbeda antar individu
  • E. Perubahan nilai dan norma yang terlalu cepat
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C

Pembahasan: Teori Konflik memandang masalah sosial sebagai akibat dari ketidaksetaraan dalam distribusi kekuasaan dan sumber daya, serta pertentangan kepentingan antar kelompok dalam masyarakat.

4. Kemiskinan yang disebabkan oleh struktur sosial yang tidak adil, seperti kurangnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan bagi kelompok tertentu, lebih tepat dijelaskan menggunakan teori…

  • A. Fungsionalisme Struktural
  • B. Teori Konflik
  • C. Interaksionisme Simbolik
  • D. Teori Pilihan Rasional
  • E. Teori Pembangunan
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Kemiskinan struktural, yang berakar pada ketidakadilan sistem dan distribusi sumber daya, sangat sesuai dengan analisis Teori Konflik yang menekankan pada ketidaksetaraan dan dominasi kelompok tertentu.

5. Konsep ‘definisi situasi’ yang dikemukakan oleh W.I. Thomas relevan dalam memahami masalah sosial dari perspektif…

  • A. Fungsionalisme Struktural
  • B. Teori Konflik
  • C. Interaksionisme Simbolik
  • D. Teori Fungsionalisme Konflik
  • E. Teori Strukturalisme
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C

Pembahasan: Definisi situasi adalah inti dari Teori Interaksionisme Simbolik, yang menekankan bagaimana individu menginterpretasikan dan memberikan makna pada situasi sosial, yang kemudian memengaruhi perilaku dan konsekuensinya.

6. Berikut ini adalah contoh masalah sosial yang tergolong sebagai disorganisasi keluarga, KECUALI…

  • A. Perceraian
  • B. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
  • C. Penelantaran anak
  • D. Konflik antar anggota keluarga yang berkepanjangan
  • E. Kenakalan remaja
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: E

Pembahasan: Kenakalan remaja, meskipun seringkali berkaitan dengan masalah keluarga, secara spesifik merupakan masalah sosial tersendiri yang melibatkan perilaku menyimpang remaja di luar norma sosial.

7. Faktor penyebab masalah sosial yang berkaitan dengan kondisi fisik atau biologis individu, seperti penyakit menular atau cacat fisik, disebut faktor…

  • A. Biologis
  • B. Ekonomi
  • C. Psikologis
  • D. Budaya
  • E. Sosial
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Faktor biologis merujuk pada kondisi fisik atau kesehatan yang dapat menyebabkan atau memperparah masalah sosial, seperti penyebaran penyakit atau keterbatasan fisik yang menghambat partisipasi sosial.

8. Tindakan penganiayaan, pencurian, dan penipuan merupakan bentuk masalah sosial yang dikategorikan sebagai…

  • A. Kemiskinan
  • B. Kriminalitas
  • C. Disorganisasi keluarga
  • D. Kenakalan remaja
  • E. Konflik sosial
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Penganiayaan, pencurian, dan penipuan adalah tindakan yang melanggar hukum dan norma sosial, yang secara umum dikategorikan sebagai tindakan kriminalitas.

9. Salah satu dampak negatif dari masalah sosial kemiskinan terhadap individu adalah…

  • A. Peningkatan kualitas pendidikan
  • B. Peningkatan partisipasi politik
  • C. Peningkatan mobilitas sosial
  • D. Rendahnya rasa percaya diri dan isolasi sosial
  • E. Peningkatan pendapatan per kapita
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: D

Pembahasan: Kemiskinan seringkali menyebabkan individu merasa tidak berdaya, malu, dan cenderung menarik diri dari pergaulan sosial karena keterbatasan ekonomi dan stigma sosial.

10. Upaya penanganan masalah sosial yang bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah sejak dini, misalnya melalui pendidikan moral dan penyuluhan, disebut tindakan…

  • A. Preventif
  • B. Represif
  • C. Kuratif
  • D. Rehabilitatif
  • E. Koersif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Tindakan preventif adalah upaya pencegahan yang dilakukan sebelum masalah sosial terjadi, dengan tujuan mengurangi risiko kemunculannya.

11. Globalisasi dapat memperburuk masalah sosial seperti kesenjangan ekonomi apabila…

  • A. Terjadi peningkatan investasi asing
  • B. Aliran informasi menjadi lebih cepat
  • C. Hanya menguntungkan segelintir kelompok tanpa pemerataan
  • D. Terjadi pertukaran budaya antar negara
  • E. Teknologi semakin canggih
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C

Pembahasan: Globalisasi cenderung menguntungkan pihak yang memiliki modal dan akses, sementara yang tidak memiliki akses atau modal akan semakin tertinggal, memperlebar jurang kesenjangan ekonomi.

12. Prostitusi, penyalahgunaan narkoba, dan perjudian merupakan bentuk penyimpangan sosial yang dapat dikategorikan sebagai…

  • A. Kemiskinan absolut
  • B. Kriminalitas terorganisir
  • C. Konflik antar kelas
  • D. Ketidakharmonisan keluarga
  • E. Penyakit sosial
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: E

Pembahasan: Fenomena ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara nilai dan norma yang dianut masyarakat dengan perilaku individu atau kelompok, sehingga dikategorikan sebagai masalah sosial yang bersifat disorganisasi sosial.

13. Peran lembaga pendidikan dalam mengatasi masalah sosial adalah…

  • A. Menangkap pelaku kejahatan
  • B. Memberikan bantuan sosial langsung
  • C. Membuat kebijakan ekonomi
  • D. Membentuk karakter dan menanamkan nilai moral
  • E. Menyediakan lapangan kerja
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: D

Pembahasan: Lembaga pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk karakter, menanamkan nilai-nilai positif, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mencegah individu terlibat dalam masalah sosial.

14. Ketika masyarakat secara kolektif menganggap suatu kondisi sebagai tidak normal, berbahaya, dan perlu diatasi, ini menunjukkan bahwa kondisi tersebut telah menjadi…

  • A. Masalah sosial
  • B. Fenomena alam
  • C. Konflik pribadi
  • D. Perubahan sosial
  • E. Gejala umum
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Definisi masalah sosial adalah ketika ada pengakuan kolektif dari masyarakat bahwa suatu kondisi adalah anomali, mengganggu, dan membutuhkan intervensi.

15. Faktor budaya yang dapat menyebabkan masalah sosial adalah…

  • A. Tingginya angka pengangguran
  • B. Gaya hidup konsumtif dan hedonisme
  • C. Kesenjangan pendapatan
  • D. Kurangnya fasilitas kesehatan
  • E. Tingkat pendidikan yang rendah
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Sikap hidup konsumtif, hedonisme, dan materialisme dapat memicu berbagai masalah sosial seperti utang, kriminalitas, dan kesenjangan sosial, karena mendorong perilaku yang tidak seimbang dan tidak berkelanjutan.

16. Kenakalan remaja seperti tawuran antarpelajar atau vandalisme seringkali disebabkan oleh faktor…

  • A. Biologis semata
  • B. Ekonomi yang stabil
  • C. Pendidikan yang terlalu tinggi
  • D. Lingkungan sosial dan pergaulan
  • E. Kebijakan pemerintah yang ketat
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: D

Pembahasan: Faktor lingkungan sosial, terutama pengaruh teman sebaya (peer group), memiliki dampak signifikan terhadap perilaku remaja. Lingkungan yang tidak kondusif atau pergaulan yang salah dapat mendorong kenakalan remaja.

17. Anomie, yaitu keadaan tanpa norma atau hilangnya pegangan norma dalam masyarakat, adalah konsep kunci dalam menjelaskan masalah sosial menurut…

  • A. Fungsionalisme Struktural
  • B. Teori Konflik
  • C. Interaksionisme Simbolik
  • D. Teori Pertukaran
  • E. Teori Pilihan Rasional
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Anomie adalah konsep yang diperkenalkan oleh Emile Durkheim, seorang tokoh penting dalam Fungsionalisme Struktural, untuk menjelaskan kondisi kekacauan sosial akibat hilangnya norma.

18. Upaya rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba termasuk dalam jenis penanganan masalah sosial yang bersifat…

  • A. Preventif
  • B. Represif
  • C. Korektif
  • D. Kuratif
  • E. Koersif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: D

Pembahasan: Rehabilitasi adalah bagian dari upaya kuratif yang bertujuan untuk memulihkan individu dari masalah sosial yang sudah terjadi, agar dapat kembali berfungsi normal di masyarakat.

19. Indikator utama yang digunakan untuk mengukur kemiskinan absolut adalah…

  • A. Tingkat pendidikan
  • B. Akses terhadap informasi
  • C. Garis kemiskinan
  • D. Kepemilikan aset mewah
  • E. Kualitas lingkungan hidup
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C

Pembahasan: Garis kemiskinan adalah batas pendapatan minimum yang dibutuhkan individu atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar. Jika pendapatan di bawah garis ini, maka dikategorikan miskin absolut.

20. Perubahan sosial yang terlalu cepat dan tidak diikuti oleh kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dapat memicu masalah sosial. Fenomena ini disebut…

  • A. Konflik budaya
  • B. Cultural lag
  • C. Akulturasi
  • D. Asimilasi
  • E. Difusi budaya
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Cultural lag (ketertinggalan budaya) adalah kondisi di mana elemen-elemen budaya non-material (nilai, norma) tidak dapat menyesuaikan diri secepat perubahan budaya material (teknologi, inovasi), sehingga menimbulkan ketidakseimbangan dan masalah sosial.

B. Isian Singkat

1. Tokoh sosiologi yang dikenal dengan Teori Konflik dan pandangannya tentang masyarakat yang terbagi atas kelas-kelas adalah…

Jawaban: Karl Marx

2. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi masyarakat yang mengalami kekacauan atau kehilangan pegangan norma akibat perubahan sosial yang drastis adalah…

Jawaban: Anomie

3. Salah satu bentuk masalah sosial yang ditandai dengan perilaku menyimpang dan melanggar hukum yang dilakukan oleh individu di bawah umur adalah…

Jawaban: Kenakalan remaja

4. Upaya penanganan masalah sosial yang bersifat pemulihan kondisi fisik atau mental individu agar dapat berfungsi normal kembali dalam masyarakat disebut…

Jawaban: Rehabilitasi

5. Faktor penyebab masalah sosial yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan atau mental individu, seperti depresi atau gangguan kepribadian, adalah faktor…

Jawaban: Psikologis

C. Menjodohkan

1. Jodohkan teori sosiologi berikut dengan pandangannya terhadap masalah sosial:

PremisRespon
A. Fungsionalisme Struktural2. Masalah muncul karena disfungsi atau ketidakseimbangan sistem sosial
B. Teori Konflik1. Masalah sosial akibat ketidaksetaraan kekuasaan dan sumber daya
C. Interaksionisme Simbolik3. Masalah sosial terbentuk melalui interaksi dan definisi sosial terhadap suatu perilaku

2. Jodohkan jenis masalah sosial berikut dengan contohnya yang paling relevan:

PremisRespon
A. Kemiskinan2. Individu tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar sandang, pangan, dan papan
B. Kriminalitas1. Pencurian, perampokan, atau penganiayaan yang melanggar hukum
C. Disorganisasi Keluarga3. Perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, atau penelantaran anak

D. Uraian

1. Jelaskan perbedaan mendasar antara Teori Fungsionalisme Struktural dan Teori Konflik dalam memandang penyebab dan solusi masalah sosial!

Teori Fungsionalisme Struktural memandang masyarakat sebagai sistem yang terintegrasi, di mana setiap bagian memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan. Masalah sosial muncul ketika ada disfungsi atau kegagalan salah satu bagian dalam menjalankan fungsinya, atau ketika ada ketidaksesuaian nilai dan norma. Solusinya adalah mengembalikan fungsi yang terganggu atau memperkuat integrasi sosial.

Sebaliknya, Teori Konflik melihat masyarakat sebagai arena pertarungan kepentingan antar kelompok yang tidak setara dalam distribusi kekuasaan dan sumber daya. Masalah sosial timbul karena ketidakadilan, eksploitasi, dan dominasi satu kelompok atas kelompok lain. Solusinya adalah perubahan struktur sosial yang mendasar, yang seringkali melibatkan revolusi atau perjuangan untuk mencapai kesetaraan.

2. Pilih satu masalah sosial yang Anda amati di lingkungan sekitar Anda. Uraikan faktor-faktor penyebabnya (minimal 3 faktor) dan berikan contoh konkret upaya penanganan yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah!

Contoh Jawaban: Masalah sosial yang saya amati adalah kenakalan remaja berupa tawuran antar pelajar.

Faktor-faktor penyebab:
1. Faktor Keluarga: Kurangnya pengawasan dan komunikasi antara orang tua dan anak, serta broken home dapat menyebabkan remaja mencari perhatian dan identitas di luar rumah.
2. Faktor Lingkungan Sosial: Pengaruh teman sebaya (peer group) yang negatif, di mana tawuran dianggap sebagai bentuk solidaritas atau pengakuan, serta lingkungan tempat tinggal yang rawan konflik.
3. Faktor Pendidikan: Kurangnya kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan edukatif di sekolah, serta pola pendidikan yang kurang menekankan pada karakter dan penyelesaian konflik secara damai.

Upaya penanganan:
1. Masyarakat: Mengaktifkan kembali peran RT/RW dalam pengawasan lingkungan, mengadakan kegiatan positif bagi remaja (misalnya karang taruna, klub olahraga/seni), serta melakukan mediasi antara kelompok yang bertikai.
2. Pemerintah: Mengadakan program penyuluhan anti-tawuran di sekolah, memperketat pengawasan di titik-titik rawan, memberikan sanksi tegas bagi pelaku tawuran, serta menyediakan fasilitas umum yang mendukung kegiatan positif remaja.

3. Bagaimana globalisasi dapat memengaruhi munculnya masalah sosial baru atau memperparah masalah sosial yang sudah ada di Indonesia?

Globalisasi membawa dampak positif maupun negatif. Dalam konteks masalah sosial, globalisasi dapat memengaruhi melalui beberapa cara:
1. Kesenjangan Ekonomi: Liberalisasi ekonomi dan persaingan global dapat memperlebar jurang antara yang kaya dan miskin, memicu kemiskinan struktural dan kecemburuan sosial.
2. Perubahan Nilai dan Gaya Hidup: Masuknya budaya asing melalui media dan internet dapat mengikis nilai-nilai lokal, memicu gaya hidup konsumtif, individualisme, dan hedonisme yang dapat berujung pada masalah seperti utang, demoralisasi, dan disorganisasi keluarga.
3. Kriminalitas Transnasional: Globalisasi memfasilitasi jaringan kejahatan lintas negara seperti perdagangan narkoba, human trafficking, dan terorisme, yang sulit ditangani oleh satu negara saja.
4. Masalah Lingkungan: Industrialisasi dan eksploitasi sumber daya alam untuk memenuhi tuntutan pasar global dapat memperparah kerusakan lingkungan, seperti polusi dan deforestasi, yang berdampak pada kualitas hidup masyarakat.

4. Jelaskan peran penting lembaga keluarga dalam mencegah dan mengatasi masalah sosial di masyarakat!

Lembaga keluarga adalah agen sosialisasi primer yang memiliki peran krusial dalam mencegah dan mengatasi masalah sosial:
1. Pembentukan Karakter dan Nilai: Keluarga menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan norma sosial sejak dini, membentuk kepribadian yang baik dan mencegah perilaku menyimpang.
2. Pengawasan dan Bimbingan: Keluarga memberikan pengawasan dan bimbingan yang dibutuhkan anak-anak dan remaja, melindungi mereka dari pengaruh negatif lingkungan.
3. Dukungan Emosional: Keluarga menyediakan dukungan emosional, rasa aman, dan kasih sayang, yang penting untuk kesehatan mental anggota keluarga dan mencegah masalah psikologis.
4. Penyelesaian Konflik Awal: Keluarga menjadi tempat pertama untuk belajar menyelesaikan konflik secara konstruktif, mengajarkan toleransi dan empati.
5. Model Perilaku: Orang tua dan anggota keluarga lainnya menjadi model peran bagi anak-anak, mencontohkan perilaku yang sesuai dengan norma sosial dan hukum.

5. Menurut Teori Interaksionisme Simbolik, bagaimana proses ‘pelabelan’ (labeling) dapat berkontribusi pada munculnya masalah sosial seperti kenakalan remaja atau kriminalitas?

Menurut Teori Interaksionisme Simbolik, proses pelabelan (labeling theory) sangat signifikan dalam membentuk identitas dan perilaku seseorang. Ketika seseorang, terutama remaja, dilabeli sebagai ‘nakal’, ‘berandal’, atau ‘kriminal’ oleh masyarakat, sekolah, atau bahkan keluarga, label tersebut dapat menjadi bagian dari identitas diri mereka.

Prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Tindakan Awal: Seseorang melakukan suatu tindakan yang dianggap menyimpang (misalnya mencuri kecil).
2. Pelabelan: Masyarakat atau otoritas (polisi, guru) melabeli orang tersebut sebagai ‘pencuri’.
3. Stigmatisasi: Label tersebut melekat dan menyebabkan orang lain memperlakukan individu tersebut sesuai dengan labelnya, bahkan jika mereka mencoba berubah.
4. Internalisasi Label: Individu tersebut mulai menginternalisasi label yang diberikan, percaya bahwa mereka memang ‘nakal’ atau ‘kriminal’.
5. Penyimpangan Sekunder: Akibat internalisasi label dan perlakuan sosial, individu tersebut cenderung mengulangi atau bahkan meningkatkan perilaku menyimpang yang sesuai dengan labelnya, karena merasa tidak ada pilihan lain atau sudah terlanjur dicap buruk. Ini disebut penyimpangan sekunder.

Dengan demikian, pelabelan dapat mendorong individu untuk terus melakukan tindakan menyimpang, bukan karena keinginan awal, tetapi karena reaksi sosial terhadap perilaku awal mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *