32 Contoh Soal Kalimat Efektif Bahasa Indonesia (Pilihan Ganda, Isian, Uraian, Menjodohkan)

Posted on

32 Contoh Soal Kalimat Efektif Bahasa Indonesia (Pilihan Ganda, Isian, Uraian, Menjodohkan)

Kalimat efektif adalah jantung komunikasi yang jelas dan ringkas. Dalam berbagai tes, kemampuan menyusun dan mengidentifikasi kalimat efektif sering diuji untuk menilai pemahaman bahasa dan logika berpikir Anda. Menguasai kalimat efektif tidak hanya penting untuk meraih nilai tinggi dalam ujian seperti CPNS, BUMN, atau tes masuk perguruan tinggi, tetapi juga krusial dalam penulisan akademis, profesional, dan komunikasi sehari-hari. Kalimat yang efektif mampu menyampaikan gagasan secara tepat tanpa pemborosan kata, sehingga pesan dapat diterima dengan mudah oleh pembaca atau pendengar. Artikel ini menghadirkan 32 contoh soal Bahasa Indonesia yang dirancang khusus untuk mengasah kemampuan Anda dalam memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip kalimat efektif. Terdiri dari 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal uraian, dan 2 soal menjodohkan, setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan penjelasan mendalam. Latihan ini akan membantu Anda mengidentifikasi ciri-ciri kalimat efektif, menghindari kesalahan umum, dan meningkatkan akurasi berbahasa Anda. Siapkan diri Anda untuk menguasai materi ini dan hadapi tes dengan percaya diri!


Pilihan Ganda

  1. Kalimat berikut yang paling efektif adalah…
    • A. Bagi semua mahasiswa diharapkan segera mendaftar ulang.
    • B. Semua mahasiswa diharapkan segera mendaftar ulang.
    • C. Kepada semua mahasiswa diharapkan segera mendaftar ulang.
    • D. Diharapkan semua mahasiswa agar segera mendaftar ulang.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Pilihan B paling efektif karena tidak menggunakan kata depan ganda (‘bagi’ atau ‘kepada’) yang tidak diperlukan dan langsung ke inti.
  2. Manakah kalimat yang hemat kata?
    • A. Adalah merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk hadir di sini.
    • B. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk hadir di sini.
    • C. Suatu kehormatan bagi saya adalah untuk hadir di sini.
    • D. Kehormatan bagi saya untuk hadir di sini.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Pilihan B lebih hemat daripada A karena menghilangkan ‘adalah’ yang tidak perlu. Pilihan D bisa jadi terlalu singkat sehingga kurang formal.
  3. Kalimat yang tidak ambigu dan jelas maknanya adalah…
    • A. Dosen baru yang ramah itu akan mengajar mata kuliah bahasa Indonesia.
    • B. Dosen baru yang ramah akan mengajar mata kuliah bahasa Indonesia.
    • C. Dosen baru itu ramah akan mengajar mata kuliah bahasa Indonesia.
    • D. Dosen yang ramah itu baru akan mengajar mata kuliah bahasa Indonesia.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Pilihan A lebih jelas karena penempatan ‘baru’ menunjukkan bahwa dosennya baru, bukan kegiatan mengajar yang baru akan dilakukan.
  4. Pilihlah kalimat yang memiliki kesejajaran bentuk.
    • A. Tahap terakhir penyelesaian masalah adalah menganalisis data, membuat laporan, dan presentasi hasil.
    • B. Tahap terakhir penyelesaian masalah adalah menganalisis data, membuat laporan, dan mempresentasikan hasil.
    • C. Tahap terakhir penyelesaian masalah adalah analisis data, pembuatan laporan, dan presentasi hasil.
    • D. Tahap terakhir penyelesaian masalah adalah menganalisis data, laporan dibuat, dan presentasi hasilnya.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Pilihan B menunjukkan kesejajaran bentuk verba (menganalisis, membuat, mempresentasikan) yang konsisten.
  5. Kalimat yang logis dan efektif adalah…
    • A. Untuk mempersingkat waktu, mari kita mulai acara ini.
    • B. Agar waktu tidak terbuang sia-sia, mari kita mulai acara ini.
    • C. Demi menghemat waktu, mari kita mulai acara ini.
    • D. Untuk menghemat waktu, mari kita mulai acara ini.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Pilihan D menggunakan frasa yang paling lazim dan logis untuk menyatakan tujuan menghemat waktu. ‘Mempersingkat waktu’ dan ‘agar waktu tidak terbuang sia-sia’ kurang tepat dalam konteks ini.
  6. Perhatikan kalimat berikut: ‘Meskipun sudah belajar dengan giat, tetapi ia gagal dalam ujian.’ Agar efektif, kata ‘tetapi’ seharusnya dihilangkan karena…
    • A. Merupakan konjungsi yang tidak tepat.
    • B. Sudah ada konjungsi ‘meskipun’.
    • C. Membuat kalimat menjadi terlalu panjang.
    • D. Tidak sesuai dengan kaidah EYD.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Penggunaan ‘meskipun’ sudah menunjukkan pertentangan, sehingga tidak perlu lagi menggunakan ‘tetapi’. Ini adalah pemborosan kata.
  7. Kalimat efektif yang tepat untuk menyatakan ‘Tidak ada satu pun mahasiswa yang tidak lulus’ adalah…
    • A. Semua mahasiswa tidak ada yang tidak lulus.
    • B. Semua mahasiswa lulus.
    • C. Tidak ada mahasiswa yang tidak lulus.
    • D. Mahasiswa semuanya lulus.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Pilihan B adalah bentuk paling singkat, jelas, dan efektif dari kalimat tersebut. Menggunakan pengingkaran ganda (‘tidak ada’ dan ‘tidak lulus’) membuat kalimat menjadi tidak efektif.
  8. Kalimat yang tidak mengandung pleonasme adalah…
    • A. Hadirin sekalian dimohon berdiri.
    • B. Para hadirin dimohon berdiri.
    • C. Hadirin dimohon berdiri.
    • D. Para hadirin sekalian dimohon berdiri.
    Jawaban: C
    Pembahasan: Kata ‘hadirin’ sudah bermakna jamak, sehingga tidak perlu ditambahkan ‘para’ atau ‘sekalian’.
  9. Penulisan kalimat yang benar menurut kaidah kalimat efektif adalah…
    • A. Di dalam keputusan itu mengandung beberapa pasal baru.
    • B. Keputusan itu mengandung beberapa pasal baru.
    • C. Dalam keputusan itu terkandung beberapa pasal baru.
    • D. Di dalam keputusan itu terkandung beberapa pasal baru.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Pilihan B paling efektif karena menghilangkan preposisi ‘di dalam’ yang tidak perlu jika subjeknya adalah ‘keputusan itu’. Jika menggunakan ‘terkandung’, maka ‘di dalam keputusan itu’ bisa digunakan.
  10. Agar kalimat ‘Pembangunan jembatan itu dibantu oleh para warga desa.’ menjadi efektif, perbaikan yang tepat adalah…
    • A. Pembangunan jembatan itu dibantu warga desa.
    • B. Pembangunan jembatan itu dibantu oleh warga desa.
    • C. Pembangunan jembatan itu dibantu oleh para warga di desa.
    • D. Para warga desa membantu pembangunan jembatan itu.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Kalimat aktif lebih efektif dan langsung. Selain itu, ‘para warga desa’ sudah menunjukkan jamak, sehingga tidak perlu ‘oleh para warga desa’ jika kalimatnya pasif.
  11. Kalimat yang memiliki kepaduan gagasan adalah…
    • A. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti sehingga harus diberantas.
    • B. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, karena itu nyamuk tersebut harus diberantas.
    • C. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, maka dari itu nyamuk tersebut harus diberantas.
    • D. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, oleh karena itu nyamuk tersebut harus diberantas.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Pilihan D menggunakan konjungsi antarkalimat yang paling tepat dan baku (‘oleh karena itu’) untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat yang logis dan padu.
  12. Kalimat yang tidak mengandung unsur kemubaziran kata adalah…
    • A. Sejak dari pagi dia sudah menunggu.
    • B. Dari pagi dia sudah menunggu.
    • C. Sejak pagi dia sudah menunggu.
    • D. Sejak dari pagi dia sudah menunggu sekali.
    Jawaban: C
    Pembahasan: Penggunaan ‘sejak’ dan ‘dari’ secara bersamaan adalah pemborosan. Pilih salah satu. ‘Sejak pagi’ lebih umum dan efektif.
  13. Manakah kalimat yang strukturnya sejajar?
    • A. Tugas mahasiswa adalah membaca buku, membuat ringkasan, dan mempresentasikan hasil.
    • B. Tugas mahasiswa adalah membaca buku, ringkasan dibuat, dan presentasi hasil.
    • C. Tugas mahasiswa adalah buku dibaca, membuat ringkasan, dan mempresentasikan hasil.
    • D. Tugas mahasiswa adalah membaca buku, membuat ringkasan, dan presentasi hasil.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Pilihan A menunjukkan kesejajaran bentuk verba (membaca, membuat, mempresentasikan).
  14. Kalimat yang cermat dalam pemilihan kata adalah…
    • A. Upacara itu dihadiri oleh beberapa ratus orang.
    • B. Upacara itu dihadiri oleh beratus-ratus orang.
    • C. Upacara itu dihadiri oleh ratusan orang.
    • D. Upacara itu dihadiri oleh beberapa ratusan orang.
    Jawaban: C
    Pembahasan: ‘Ratusan’ sudah menunjukkan jumlah yang tidak pasti dan banyak. ‘Beberapa ratus’ atau ‘beratus-ratus’ juga benar, tetapi ‘ratusan’ lebih ringkas dan umum. ‘Beberapa ratusan’ adalah pleonasme.
  15. Penulisan kalimat efektif yang menunjukkan ketegasan makna adalah…
    • A. Dia tidak senang dengan perilaku itu.
    • B. Perilaku itu tidak disenangi olehnya.
    • C. Dia memang tidak senang dengan perilaku itu.
    • D. Dengan perilaku itu dia tidak senang.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Kalimat aktif dengan subjek di awal (Dia) lebih tegas dan langsung dalam menyampaikan makna.
  16. Kalimat yang menghindari tafsir ganda (ambiguitas) adalah…
    • A. Mahasiswa yang baru datang itu langsung menuju perpustakaan.
    • B. Mahasiswa baru yang datang itu langsung menuju perpustakaan.
    • C. Mahasiswa yang datang baru itu langsung menuju perpustakaan.
    • D. Mahasiswa yang datang itu baru langsung menuju perpustakaan.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Pilihan B jelas menyatakan bahwa status kemahasiswaan orang tersebut adalah ‘baru’.
  17. Kalimat di bawah ini yang paling efektif adalah…
    • A. Berdasarkan rapat yang telah dilaksanakan tadi malam, maka keputusan itu sudah final.
    • B. Berdasarkan rapat tadi malam, keputusan itu sudah final.
    • C. Rapat tadi malam telah memutuskan bahwa keputusan itu sudah final.
    • D. Keputusan itu sudah final berdasarkan rapat yang dilaksanakan tadi malam.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Pilihan B lebih singkat dan langsung. Penggunaan ‘maka’ setelah frasa ‘berdasarkan’ seringkali tidak diperlukan dan membuat kalimat tidak efektif.
  18. Manakah kalimat yang menunjukkan kehematan dalam penggunaan kata?
    • A. Meskipun sudah sering diingatkan, namun ia tetap melanggar aturan.
    • B. Meskipun sudah sering diingatkan, ia tetap melanggar aturan.
    • C. Walaupun sudah sering diingatkan, ia tetap melanggar aturan.
    • D. Biarpun sudah sering diingatkan, ia tetap melanggar aturan.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Pilihan B menghilangkan konjungsi ‘namun’ yang redundan setelah ‘meskipun’.
  19. Kalimat yang memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah…
    • A. Bagi setiap warga negara wajib membayar pajak.
    • B. Setiap warga negara wajib membayar pajak.
    • C. Untuk setiap warga negara wajib membayar pajak.
    • D. Kewajiban setiap warga negara adalah membayar pajak.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Pilihan B memiliki subjek ‘setiap warga negara’ dan predikat ‘wajib membayar pajak’ yang jelas tanpa kata depan yang tidak perlu di awal.
  20. Kalimat yang tidak mengandung pengulangan kata yang tidak perlu adalah…
    • A. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri kejadian itu.
    • B. Saya melihat kejadian itu dengan mata kepala sendiri.
    • C. Saya melihat kejadian itu sendiri.
    • D. Saya melihat kejadian itu.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Frasa ‘dengan mata kepala saya sendiri’ adalah pleonasme. Cukup ‘Saya melihat kejadian itu’ sudah jelas.

Isian Singkat

  1. Ubahlah kalimat ‘Dia adalah merupakan salah satu mahasiswa berprestasi di kampus ini.’ menjadi kalimat efektif.
    Jawaban: Dia salah satu mahasiswa berprestasi di kampus ini.
  2. Lengkapi kalimat ini agar efektif: ‘________ diharapkan semua peserta hadir tepat waktu.’
    Jawaban: Diharapkan
  3. Kata yang harus dihilangkan agar kalimat ‘Agar supaya cepat selesai, mereka bekerja lembur.’ menjadi efektif adalah…
    Jawaban: Agar (atau Supaya)
  4. Perbaiki kalimat ‘Para tamu-tamu undangan telah hadir.’ agar efektif.
    Jawaban: Para tamu undangan telah hadir.
  5. Kalimat ‘Meskipun sudah berulang kali dinasihati, tetapi ia tetap melakukan kesalahan yang sama.’ menjadi efektif jika kata ‘________’ dihilangkan.
    Jawaban: tetapi

Uraian

  1. Jelaskan mengapa kalimat ‘Bagi siswa-siswi kelas XII diwajibkan mengikuti ujian praktik.’ tidak efektif dan bagaimana perbaikannya?
    Jawaban: Kalimat tersebut tidak efektif karena adanya pemborosan kata pada ‘bagi siswa-siswi’. Kata ‘bagi’ tidak diperlukan di awal kalimat jika subjek sudah jelas, dan ‘siswa-siswi’ sudah merupakan bentuk jamak sehingga tidak perlu didahului ‘bagi’. Perbaikannya: ‘Siswa-siswi kelas XII diwajibkan mengikuti ujian praktik.’
  2. Ubahlah kalimat pasif berikut menjadi kalimat aktif yang efektif: ‘Laporan tersebut sedang disusun oleh tim peneliti.’
    Jawaban: Tim peneliti sedang menyusun laporan tersebut.
  3. Perhatikan kalimat: ‘Di dalam keputusan rapat tersebut menghasilkan beberapa poin penting.’ Jelaskan ketidak efektifan kalimat tersebut dan perbaikannya.
    Jawaban: Kalimat tersebut tidak efektif karena penggunaan frasa ‘Di dalam keputusan rapat tersebut’ sebagai subjek tidak tepat untuk predikat ‘menghasilkan’. Frasa ‘di dalam’ dan ‘menghasilkan’ tidak padu. Perbaikannya: ‘Keputusan rapat tersebut menghasilkan beberapa poin penting.’
  4. Perhatikan kalimat: ‘Pemerintah akan meningkatkan mutu pendidikan dan kesempatan kerja diperluas.’ Jelaskan mengapa kalimat ini tidak sejajar dan bagaimana perbaikannya?
    Jawaban: Kalimat tersebut tidak efektif karena tidak memiliki kesejajaran bentuk. Bagian pertama menggunakan pola ‘akan [verba aktif] [objek]’ (akan meningkatkan mutu pendidikan), sedangkan bagian kedua menggunakan pola pasif ‘kesempatan kerja [verba pasif]’ (kesempatan kerja diperluas). Untuk mencapai kesejajaran, kedua bagian harus menggunakan pola yang sama. Perbaikannya: ‘Pemerintah akan meningkatkan mutu pendidikan dan memperluas kesempatan kerja.’
  5. Jelaskan prinsip kehematan dalam kalimat efektif dan berikan satu contoh kalimat yang tidak hemat serta perbaikannya.
    Jawaban: Prinsip kehematan dalam kalimat efektif berarti menggunakan kata seperlunya, tidak berlebihan, dan menghindari pengulangan kata atau frasa yang tidak perlu. Tujuannya adalah agar kalimat padat makna dan mudah dipahami. Contoh kalimat tidak hemat: ‘Dia masuk ke dalam kelas.’ Perbaikan: ‘Dia masuk kelas.’ (Kata ‘ke dalam’ tidak diperlukan karena ‘masuk’ sudah mengandung makna ke dalam.)

Menjodohkan

  1. Jodohkanlah karakteristik kalimat efektif di kolom kiri dengan definisinya di kolom kanan.
    Kehematan
    Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu
    Kesejajaran
    Penggunaan bentuk bahasa yang sama dalam konstruksi gramatikal yang sama
    Kecermatan
    Tidak menimbulkan tafsir ganda
    Kelogisan
    Gagasan kalimat dapat diterima akal sehat
    Kunci: Kehematan – Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu; Kesejajaran – Penggunaan bentuk bahasa yang sama dalam konstruksi gramatikal yang sama; Kecermatan – Tidak menimbulkan tafsir ganda; Kelogisan – Gagasan kalimat dapat diterima akal sehat.
  2. Jodohkanlah kalimat yang tidak efektif di kolom kiri dengan perbaikan yang efektif di kolom kanan.
    Walaupun sudah larut malam, namun dia masih belajar.
    Walaupun sudah larut malam, dia masih belajar.
    Agar supaya sehat, kita harus berolahraga.
    Agar sehat, kita harus berolahraga.
    Bagi semua siswa diharapkan hadir.
    Semua siswa diharapkan hadir.
    Banyak para mahasiswa yang demo.
    Banyak mahasiswa yang demo.
    Kunci: Walaupun sudah larut malam, namun dia masih belajar. – Walaupun sudah larut malam, dia masih belajar.; Agar supaya sehat, kita harus berolahraga. – Agar sehat, kita harus berolahraga.; Bagi semua siswa diharapkan hadir. – Semua siswa diharapkan hadir.; Banyak para mahasiswa yang demo. – Banyak mahasiswa yang demo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *