Latihan Soal Kimia Kelas 12: Polimer Adisi dan Kondensasi Lengkap dengan Pembahasan

Posted on

Latihan Soal Kimia Kelas 12: Polimer Adisi dan Kondensasi Lengkap dengan Pembahasan

Halo para siswa kelas 12! Topik polimer merupakan salah satu materi penting dalam pelajaran kimia yang sering muncul di berbagai ujian, mulai dari ujian sekolah hingga Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Polimer adalah molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari gabungan unit-unit kecil berulang yang disebut monomer. Dalam kimia, kita mengenal dua jenis utama polimerisasi berdasarkan mekanisme pembentukannya: polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

Polimerisasi adisi terjadi ketika monomer-monomer yang memiliki ikatan rangkap atau cincin terbuka bergabung tanpa kehilangan atom atau molekul kecil. Contohnya adalah pembentukan polietena dari etena. Sebaliknya, polimerisasi kondensasi melibatkan penggabungan monomer dengan pelepasan molekul kecil seperti air (H₂O), metanol (CH₃OH), atau hidrogen klorida (HCl). Nilon dan poliester adalah contoh polimer kondensasi yang sangat umum dalam kehidupan sehari-hari. Memahami perbedaan mendasar, mekanisme reaksi, serta contoh-contoh polimer adisi dan kondensasi sangat krusial. Latihan soal ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda secara komprehensif, membantu Anda mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis, serta mempersiapkan diri menghadapi soal-soal serupa di masa mendatang. Mari kita mulai menguji kemampuan Anda!


A. Pilihan Ganda

  1. Reaksi polimerisasi yang terjadi melalui pemutusan ikatan rangkap pada monomer tanpa disertai pelepasan molekul kecil disebut…
    A. Polimerisasi kondensasi
    B. Polimerisasi adisi
    C. Polimerisasi kopolimer
    D. Polimerisasi substitusi
    Jawaban: B
    Pembahasan: Polimerisasi adisi adalah proses penggabungan monomer berikatan rangkap tanpa menghasilkan molekul sampingan.
  2. Monomer dari polietena adalah…
    A. Propena
    B. Etena
    C. Butena
    D. Heksaena
    Jawaban: B
    Pembahasan: Polietena terbentuk dari monomer etena (CH₂=CH₂).
  3. Salah satu ciri khas polimerisasi kondensasi adalah…
    A. Monomer memiliki ikatan rangkap.
    B. Tidak ada molekul kecil yang dilepaskan.
    C. Terjadi pelepasan molekul kecil seperti H₂O atau HCl.
    D. Hanya melibatkan satu jenis monomer.
    Jawaban: C
    Pembahasan: Polimerisasi kondensasi selalu disertai pelepasan molekul kecil.
  4. Polimer di bawah ini yang merupakan hasil polimerisasi adisi adalah…
    A. Nilon-6,6
    B. Polietena
    C. Selulosa
    D. Protein
    Jawaban: B
    Pembahasan: Polietena terbentuk dari monomer etena melalui polimerisasi adisi. Nilon-6,6, selulosa, dan protein adalah polimer kondensasi.
  5. Pasangan monomer yang tepat untuk membentuk polivinil klorida (PVC) adalah…
    A. Etena
    B. Stirena
    C. Vinil klorida
    D. Tetrafluoroetena
    Jawaban: C
    Pembahasan: PVC terbentuk dari monomer vinil klorida (CH₂=CHCl).
  6. Polimer yang terbentuk dari monomer asam tereftalat dan etilen glikol adalah…
    A. Nilon
    B. Polietena
    C. Poliester (PET)
    D. Polivinil asetat
    Jawaban: C
    Pembahasan: Asam tereftalat dan etilen glikol adalah monomer pembentuk poliester (polyethylene terephthalate, PET) melalui polimerisasi kondensasi.
  7. Berikut ini adalah contoh polimer kondensasi, kecuali
    A. Protein
    B. Karet alam
    C. Nilon
    D. Amilum
    Jawaban: B
    Pembahasan: Karet alam (poliisoprena) terbentuk melalui polimerisasi adisi dari monomer isoprena. Protein, nilon, dan amilum adalah polimer kondensasi.
  8. Ikatan khas yang terbentuk pada polimer nilon adalah ikatan…
    A. Ester
    B. Eter
    C. Amida
    D. Peptida
    Jawaban: C
    Pembahasan: Nilon terbentuk dari diamin dan asam dikarboksilat, menghasilkan ikatan amida. Ikatan peptida adalah ikatan amida pada protein.
  9. Monomer penyusun karet alam adalah…
    A. Butadiena
    B. Isoprena
    C. Kloroprena
    D. Stirena
    Jawaban: B
    Pembahasan: Karet alam tersusun dari monomer isoprena (2-metil-1,3-butadiena).
  10. Polimer yang sering digunakan sebagai bahan anti lengket pada peralatan masak adalah…
    A. Polietena
    B. Polipropena
    C. Teflon (PTFE)
    D. Polistirena
    Jawaban: C
    Pembahasan: Teflon adalah nama dagang untuk politetrafluoroetena (PTFE), yang memiliki sifat anti lengket.
  11. Polimerisasi yang memerlukan monomer-monomer dengan gugus fungsi yang dapat bereaksi satu sama lain (misalnya -OH, -COOH, -NH₂) adalah polimerisasi…
    A. Adisi
    B. Kondensasi
    C. Kopolimer
    D. Homopolimer
    Jawaban: B
    Pembahasan: Polimerisasi kondensasi memerlukan monomer dengan gugus fungsi yang dapat bereaksi dan melepaskan molekul kecil.
  12. Berikut ini adalah contoh polimer adisi yang digunakan sebagai bahan dasar pipa PVC:
    A. Polietena
    B. Polipropena
    C. Polivinil klorida
    D. Polistirena
    Jawaban: C
    Pembahasan: Polivinil klorida (PVC) adalah polimer adisi dari vinil klorida yang banyak digunakan untuk pipa.
  13. Polimerisasi yang menghasilkan polimer dengan massa molekul relatif yang sangat besar tanpa kehilangan atom dari monomer asalnya adalah…
    A. Kondensasi
    B. Adisi
    C. Kopolimerisasi
    D. Grafting
    Jawaban: B
    Pembahasan: Dalam polimerisasi adisi, semua atom dari monomer menjadi bagian dari polimer, sehingga tidak ada kehilangan massa.
  14. Manakah dari pernyataan berikut yang benar mengenai polimerisasi adisi?
    A. Monomer harus memiliki dua gugus fungsi yang berbeda.
    B. Selalu menghasilkan air sebagai produk samping.
    C. Monomer biasanya memiliki ikatan rangkap atau cincin terbuka.
    D. Membutuhkan suhu yang sangat tinggi untuk inisiasi.
    Jawaban: C
    Pembahasan: Monomer adisi umumnya adalah alkena (berikatan rangkap) atau sikloalkana yang dapat membuka cincin.
  15. Polimer yang terbentuk dari monomer stirena adalah…
    A. Polietena
    B. Polipropena
    C. Polistirena
    D. Polivinil asetat
    Jawaban: C
    Pembahasan: Polistirena (PS) terbentuk dari monomer stirena (C₆H₅CH=CH₂).
  16. Nilon-6,6 adalah kopolimer yang terbentuk dari dua monomer, yaitu…
    A. Asam adipat dan heksametilendiamina
    B. Asam tereftalat dan etilen glikol
    C. Kaprolaktam
    D. Fenol dan formaldehida
    Jawaban: A
    Pembahasan: Nilon-6,6 terbentuk dari asam adipat (asam heksanadioat) dan heksametilendiamina (1,6-diaminoheksana).
  17. Contoh polimer alam yang terbentuk melalui polimerisasi kondensasi adalah…
    A. Karet alam
    B. Polietena
    C. Amilum (Pati)
    D. PVC
    Jawaban: C
    Pembahasan: Amilum (pati) adalah polimer kondensasi dari monomer glukosa. Karet alam dan PVC adalah polimer adisi.
  18. Jika suatu polimer terbentuk dari monomer yang memiliki ikatan rangkap dua, maka jenis polimerisasi yang terjadi adalah…
    A. Kondensasi
    B. Adisi
    C. Kopolimerisasi
    D. Substitusi
    Jawaban: B
    Pembahasan: Ikatan rangkap pada monomer adalah ciri khas polimerisasi adisi.
  19. Polimerisasi yang menghasilkan serat seperti nilon dan dakron adalah jenis polimerisasi…
    A. Adisi
    B. Kondensasi
    C. Radikal bebas
    D. Anionik
    Jawaban: B
    Pembahasan: Nilon dan dakron (poliester) adalah contoh polimer kondensasi.
  20. Dalam proses polimerisasi kondensasi, molekul kecil yang dilepaskan umumnya adalah…
    A. CO₂
    B. O₂
    C. H₂O
    D. CH₄
    Jawaban: C
    Pembahasan: Molekul air (H₂O) adalah molekul kecil yang paling umum dilepaskan dalam polimerisasi kondensasi.

B. Isian Singkat

  1. Unit-unit kecil yang berulang dan membentuk polimer disebut…
    Jawaban: Monomer.
  2. Sebutkan dua (2) contoh polimer adisi beserta monomernya!
    Jawaban: Polietena (monomer: etena), Polipropena (monomer: propena), PVC (monomer: vinil klorida), Teflon (monomer: tetrafluoroetena), Karet alam (monomer: isoprena). (Pilih dua dari daftar ini)
  3. Sebutkan dua (2) contoh polimer kondensasi beserta monomernya!
    Jawaban: Nilon-6,6 (monomer: asam adipat dan heksametilendiamina), Poliester/PET (monomer: asam tereftalat dan etilen glikol), Protein (monomer: asam amino), Amilum/Selulosa (monomer: glukosa). (Pilih dua dari daftar ini)
  4. Apa perbedaan utama antara polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi?
    Jawaban: Polimerisasi adisi tidak menghasilkan molekul sampingan, sedangkan polimerisasi kondensasi menghasilkan molekul sampingan (misalnya H₂O, HCl).
  5. Tuliskan rumus struktur monomer dari polipropena!
    Jawaban: CH₂=CH-CH₃ (propena).

C. Esai

  1. Jelaskan mekanisme umum polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi, sertakan satu contoh reaksi untuk masing-masing!
    Jawaban:
    Polimerisasi Adisi: Terjadi pada monomer yang memiliki ikatan rangkap (misalnya C=C). Mekanisme ini melibatkan pemutusan ikatan rangkap dan pembentukan ikatan tunggal baru secara berulang, tanpa pelepasan molekul kecil. Reaksi ini biasanya diinisiasi oleh radikal bebas, kation, atau anion.
    Contoh: Pembentukan polietena dari etena.
    n CH₂=CH₂ → -(CH₂-CH₂)n-
    Polimerisasi Kondensasi: Terjadi pada monomer yang memiliki gugus fungsi reaktif (misalnya -OH, -COOH, -NH₂). Monomer-monomer ini bereaksi dan bergabung dengan melepaskan molekul kecil seperti air (H₂O), metanol (CH₃OH), atau hidrogen klorida (HCl). Produk polimer memiliki massa yang lebih kecil dari total massa monomer karena kehilangan molekul sampingan.
    Contoh: Pembentukan nilon-6,6 dari asam adipat dan heksametilendiamina.
    n HOOC-(CH₂)₄-COOH + n H₂N-(CH₂)₆-NH₂ → [-OC-(CH₂)₄-CO-NH-(CH₂)₆-NH-]n + n H₂O
  2. Bandingkan sifat-sifat umum polimer adisi dan polimer kondensasi, serta berikan contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari!
    Jawaban:
    Polimer Adisi:
    • Umumnya terbentuk dari monomer tak jenuh (ikatan rangkap).
    • Struktur rantai karbon utama biasanya lebih sederhana, seringkali tanpa gugus fungsi pada rantai utama.
    • Cenderung bersifat termoplastik (dapat dilelehkan dan dibentuk ulang).
    • Contoh aplikasi: Kantong plastik (polietena), botol (PET, meskipun PET adalah kondensasi, botol plastik umum juga dari polietena/polipropena), pipa PVC, ban (karet).

    Polimer Kondensasi:

    • Terbentuk dari monomer dengan dua atau lebih gugus fungsi yang dapat bereaksi.
    • Struktur rantai utama mengandung gugus fungsi (ester, amida, eter) yang terbentuk dari reaksi kondensasi.
    • Bisa bersifat termoplastik atau termoset (tidak dapat dilelehkan setelah mengeras).
    • Contoh aplikasi: Serat pakaian (nilon, poliester), lem (urea-formaldehida), resin (bakelit), protein (rambut, otot).
  3. Bagaimana cara membedakan suatu polimer merupakan hasil polimerisasi adisi atau kondensasi hanya dengan melihat struktur makromolekulnya? Jelaskan dengan contoh.
    Jawaban:
    Perbedaan dapat dilihat dari ada tidaknya gugus fungsi yang terbentuk di dalam rantai utama polimer yang bukan merupakan bagian dari struktur monomer asli.
    Polimer Adisi: Rantai utama polimer hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen (atau atom lain yang terikat langsung pada rantai utama seperti F pada teflon, Cl pada PVC), tanpa adanya gugus fungsi baru seperti ikatan ester (-COO-), amida (-CONH-), atau eter (-O-) yang terbentuk di antara unit-unit monomer. Struktur polimer terlihat seperti monomer yang berulang secara langsung.
    Contoh: Polietena, [-CH₂-CH₂-]n. Hanya ikatan C-C tunggal.
    Polimer Kondensasi: Rantai utama polimer mengandung gugus fungsi seperti ester, amida, atau eter yang terbentuk sebagai hasil reaksi kondensasi antar monomer. Gugus fungsi ini “menghubungkan” unit-unit monomer.
    Contoh: Nilon-6,6, [-NH-(CH₂)₆-NH-CO-(CH₂)₄-CO-]n. Terdapat ikatan amida (-CO-NH-) dalam rantai utama.
  4. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju dan hasil polimerisasi!
    Jawaban:
    Beberapa faktor yang mempengaruhi laju dan hasil polimerisasi meliputi:
    • Suhu: Peningkatan suhu umumnya meningkatkan laju reaksi karena energi kinetik molekul meningkat, tetapi suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan degradasi polimer atau reaksi samping yang tidak diinginkan.
    • Tekanan: Terutama penting untuk polimerisasi gas seperti etena. Peningkatan tekanan dapat meningkatkan konsentrasi monomer dan laju reaksi.
    • Katalis/Inisiator: Jenis dan konsentrasi katalis atau inisiator sangat mempengaruhi laju reaksi, berat molekul polimer, dan selektivitas reaksi. Misalnya, inisiator radikal bebas untuk polimerisasi adisi.
    • Konsentrasi Monomer: Laju polimerisasi umumnya meningkat dengan peningkatan konsentrasi monomer karena lebih banyak molekul yang tersedia untuk bereaksi.
    • Pelarut: Penggunaan pelarut dapat mempengaruhi kelarutan monomer dan polimer, viskositas campuran reaksi, serta transfer panas, yang semuanya berpengaruh pada laju dan karakteristik polimer.
    • Adanya Pengotor: Zat pengotor dapat menghambat atau menghentikan polimerisasi, terutama dalam reaksi radikal bebas.
  5. Apa dampak lingkungan dari penggunaan polimer sintetis dan bagaimana cara mengatasinya?
    Jawaban:
    Dampak Lingkungan:
    • Sulit Terurai: Banyak polimer sintetis, terutama plastik, tidak mudah terurai secara alami (non-biodegradable), menyebabkan penumpukan sampah di daratan dan lautan.
    • Pencemaran Mikroplastik: Polimer yang terdegradasi menjadi partikel mikroplastik dapat mencemari ekosistem, masuk ke rantai makanan, dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia dan hewan.
    • Emisi Gas Rumah Kaca: Produksi polimer seringkali membutuhkan energi tinggi dari bahan bakar fosil, melepaskan gas rumah kaca. Pembakaran limbah polimer juga menghasilkan emisi berbahaya.
    • Kerusakan Habitat: Akumulasi sampah plastik dapat merusak habitat alami dan membahayakan satwa liar (misalnya, hewan yang terjerat atau menelan plastik).

    Cara Mengatasi:

    • Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle): Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan kembali produk plastik, dan mendaur ulang limbah plastik.
    • Pengembangan Polimer Biodegradable: Mengembangkan dan menggunakan polimer yang dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme.
    • Inovasi Teknologi Daur Ulang: Mengembangkan metode daur ulang yang lebih efisien dan ekonomis, termasuk daur ulang kimia.
    • Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak plastik dan pentingnya pengelolaan limbah.
    • Regulasi dan Kebijakan: Pemerintah dapat menerapkan kebijakan yang membatasi penggunaan plastik, mendorong daur ulang, dan mengenakan pajak pada produk plastik.

D. Menjodohkan

Jodohkan pernyataan di kolom kiri dengan jawaban yang tepat di kolom kanan.

Set 1: Monomer dan Polimer

1. Monomer etena A. Polivinil klorida
2. Monomer vinil klorida B. Polietena
3. Monomer stirena C. Nilon-6,6
4. Asam adipat dan heksametilendiamina D. Polistirena

Jawaban:

  • 1. B (Polietena)
  • 2. A (Polivinil klorida)
  • 3. D (Polistirena)
  • 4. C (Nilon-6,6)

Set 2: Tipe Polimerisasi dan Ciri Khas

1. Polimerisasi adisi A. Membentuk ikatan amida atau ester
2. Polimerisasi kondensasi B. Monomer memiliki ikatan rangkap
3. Polimer termoplastik C. Dapat didaur ulang dan dicetak ulang
4. Polimer termoset D. Tidak dapat dicetak ulang setelah mengeras

Jawaban:

  • 1. B (Monomer memiliki ikatan rangkap)
  • 2. A (Membentuk ikatan amida atau ester)
  • 3. C (Dapat didaur ulang dan dicetak ulang)
  • 4. D (Tidak dapat dicetak ulang setelah mengeras)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *