
Molaritas adalah salah satu konsep fundamental dalam kimia yang seringkali menjadi tulang punggung dalam perhitungan stoikiometri dan persiapan larutan. Memahami molaritas (M), yang didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut per liter larutan, sangat krusial bagi setiap siswa kimia. Konsep ini membantu kita mengukur seberapa pekat suatu larutan, yang pada gilirannya mempengaruhi laju reaksi, hasil produk, dan berbagai aplikasi praktis di laboratorium maupun industri.
Artikel ini menyediakan kumpulan soal latihan komprehensif mengenai konsentrasi molaritas, dirancang untuk menguji pemahaman Anda dari dasar hingga aplikasi yang lebih kompleks. Dengan berbagai format soal seperti pilihan ganda, isian singkat, esai, dan menjodohkan, Anda akan memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan perhitungan dan penalaran kimia Anda. Setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan penjelasan rinci, memastikan Anda tidak hanya mengetahui jawaban yang benar tetapi juga memahami konsep di baliknya. Mari kita mulai menguasai molaritas!
Soal Pilihan Ganda (20 Soal)
- Apa definisi molaritas?
A. Jumlah gram zat terlarut per liter larutan
B. Jumlah mol zat terlarut per kilogram pelarut
C. Jumlah mol zat terlarut per liter larutan
D. Jumlah gram zat terlarut per kilogram pelarut
Jawaban: C. Jumlah mol zat terlarut per liter larutan. Molaritas (M) didefinisikan sebagai mol zat terlarut dibagi dengan volume larutan dalam liter. - Satuan internasional untuk molaritas adalah…
A. mol/kg
B. g/L
C. mol/L
D. kg/mol
Jawaban: C. mol/L. Molaritas adalah mol per liter. - Berapakah molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,5 mol NaOH dalam 500 mL air?
A. 0,5 M
B. 1,0 M
C. 2,0 M
D. 0,25 M
Jawaban: B. 1,0 M. M = mol/volume(L) = 0,5 mol / 0,5 L = 1,0 M. - Jika 40 gram NaOH (Mr = 40 g/mol) dilarutkan dalam air hingga volume total 250 mL, berapakah molaritas larutan tersebut?
A. 1,0 M
B. 2,0 M
C. 4,0 M
D. 0,5 M
Jawaban: C. 4,0 M. Mol NaOH = 40 g / 40 g/mol = 1 mol. Volume = 250 mL = 0,25 L. M = 1 mol / 0,25 L = 4,0 M. - Berapa gram gula (C₁₂H₂₂O₁₁, Mr = 342 g/mol) yang dibutuhkan untuk membuat 200 mL larutan 0,5 M?
A. 17,1 gram
B. 34,2 gram
C. 68,4 gram
D. 8,55 gram
Jawaban: B. 34,2 gram. Mol = M × V = 0,5 M × 0,2 L = 0,1 mol. Massa = mol × Mr = 0,1 mol × 342 g/mol = 34,2 gram. - Larutan HCl 2 M sebanyak 100 mL diencerkan hingga volume 500 mL. Berapakah molaritas larutan HCl setelah diencerkan?
A. 0,2 M
B. 0,4 M
C. 0,5 M
D. 1,0 M
Jawaban: B. 0,4 M. M₁V₁ = M₂V₂. 2 M × 100 mL = M₂ × 500 mL. M₂ = (200) / 500 = 0,4 M. - Volume larutan H₂SO₄ 0,1 M yang mengandung 0,02 mol H₂SO₄ adalah…
A. 100 mL
B. 200 mL
C. 50 mL
D. 500 mL
Jawaban: B. 200 mL. V = mol / M = 0,02 mol / 0,1 M = 0,2 L = 200 mL. - Pernyataan yang benar mengenai molaritas adalah…
A. Molaritas tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu.
B. Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut per kilogram pelarut.
C. Molaritas berbanding terbalik dengan volume larutan.
D. Molaritas adalah jumlah ekivalen zat terlarut per liter larutan.
Jawaban: C. Molaritas berbanding terbalik dengan volume larutan. Karena M = n/V, jika n tetap, maka M berbanding terbalik dengan V. Molaritas dipengaruhi suhu karena volume larutan berubah dengan suhu. - Jika 50 mL larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan 50 mL larutan NaOH 0,3 M, berapakah molaritas campuran tersebut?
A. 0,15 M
B. 0,2 M
C. 0,3 M
D. 0,4 M
Jawaban: B. 0,2 M. Mol total = (0,1 M × 0,05 L) + (0,3 M × 0,05 L) = 0,005 mol + 0,015 mol = 0,02 mol. Volume total = 50 mL + 50 mL = 100 mL = 0,1 L. Molaritas campuran = 0,02 mol / 0,1 L = 0,2 M. - Berapa mol NaCl yang terkandung dalam 2 liter larutan NaCl 0,5 M?
A. 0,25 mol
B. 0,5 mol
C. 1,0 mol
D. 2,0 mol
Jawaban: C. 1,0 mol. Mol = M × V = 0,5 M × 2 L = 1,0 mol. - Sebuah larutan dibuat dengan melarutkan 18 gram glukosa (C₆H₁₂O₆, Mr = 180 g/mol) dalam air hingga volume 500 mL. Molaritas larutan glukosa tersebut adalah…
A. 0,1 M
B. 0,2 M
C. 0,5 M
D. 1,0 M
Jawaban: B. 0,2 M. Mol glukosa = 18 g / 180 g/mol = 0,1 mol. Volume = 500 mL = 0,5 L. M = 0,1 mol / 0,5 L = 0,2 M. - Untuk membuat 100 mL larutan KOH 0,2 M, berapa massa KOH (Mr = 56 g/mol) yang dibutuhkan?
A. 0,56 gram
B. 1,12 gram
C. 2,24 gram
D. 5,6 gram
Jawaban: B. 1,12 gram. Mol KOH = M × V = 0,2 M × 0,1 L = 0,02 mol. Massa = mol × Mr = 0,02 mol × 56 g/mol = 1,12 gram. - Jika 250 mL larutan HNO₃ 0,4 M diencerkan menjadi 1 liter, berapakah molaritas akhir larutan?
A. 0,05 M
B. 0,1 M
C. 0,2 M
D. 0,25 M
Jawaban: B. 0,1 M. M₁V₁ = M₂V₂. 0,4 M × 250 mL = M₂ × 1000 mL. M₂ = (0,4 × 250) / 1000 = 100 / 1000 = 0,1 M. - Berapa volume air yang harus ditambahkan ke 50 mL larutan H₂SO₄ 1 M agar molaritasnya menjadi 0,25 M?
A. 50 mL
B. 100 mL
C. 150 mL
D. 200 mL
Jawaban: C. 150 mL. M₁V₁ = M₂V₂. 1 M × 50 mL = 0,25 M × V₂. V₂ = (1 × 50) / 0,25 = 200 mL. Volume air yang ditambahkan = V₂ – V₁ = 200 mL – 50 mL = 150 mL. - Jika 100 mL larutan CaCl₂ 0,5 M direaksikan dengan 100 mL larutan Na₂CO₃ 0,5 M, berapa mol endapan CaCO₃ yang terbentuk?
A. 0,025 mol
B. 0,05 mol
C. 0,1 mol
D. 0,2 mol
Jawaban: B. 0,05 mol. Reaksi: CaCl₂(aq) + Na₂CO₃(aq) → CaCO₃(s) + 2NaCl(aq). Mol CaCl₂ = 0,5 M × 0,1 L = 0,05 mol. Mol Na₂CO₃ = 0,5 M × 0,1 L = 0,05 mol. Karena perbandingan stoikiometri 1:1, maka mol CaCO₃ yang terbentuk adalah 0,05 mol. - Peningkatan suhu dapat memengaruhi molaritas suatu larutan karena…
A. Jumlah mol zat terlarut berubah.
B. Massa zat terlarut berubah.
C. Volume larutan berubah.
D. Massa jenis pelarut berubah.
Jawaban: C. Volume larutan berubah. Sebagian besar zat mengalami pemuaian saat dipanaskan, sehingga volume larutan akan meningkat, yang pada gilirannya menurunkan molaritas (M = n/V). - Konsentrasi ion Cl⁻ dalam larutan BaCl₂ 0,1 M adalah…
A. 0,1 M
B. 0,05 M
C. 0,2 M
D. 0,3 M
Jawaban: C. 0,2 M. BaCl₂ terurai menjadi Ba²⁺ + 2Cl⁻. Jadi, jika molaritas BaCl₂ adalah 0,1 M, maka konsentrasi ion Cl⁻ adalah 2 × 0,1 M = 0,2 M. - Berapa molaritas larutan yang mengandung 6,022 × 10²² molekul urea (CO(NH₂)₂) dalam 100 mL larutan?
A. 0,1 M
B. 0,5 M
C. 1,0 M
D. 2,0 M
Jawaban: C. 1,0 M. Mol urea = (6,022 × 10²² molekul) / (6,022 × 10²³ molekul/mol) = 0,1 mol. Volume = 100 mL = 0,1 L. M = 0,1 mol / 0,1 L = 1,0 M. - Jika 100 mL larutan H₂SO₄ 0,5 M ditambahkan ke 400 mL air, berapakah molaritas H₂SO₄ setelah penambahan air?
A. 0,1 M
B. 0,2 M
C. 0,25 M
D. 0,4 M
Jawaban: A. 0,1 M. Mol H₂SO₄ = 0,5 M × 0,1 L = 0,05 mol. Volume total = 100 mL + 400 mL = 500 mL = 0,5 L. M = 0,05 mol / 0,5 L = 0,1 M. - Yang manakah dari berikut ini yang BUKAN merupakan faktor yang memengaruhi molaritas?
A. Jumlah mol zat terlarut
B. Volume larutan
C. Massa molar zat terlarut
D. Suhu larutan
Jawaban: C. Massa molar zat terlarut. Massa molar zat terlarut digunakan untuk menghitung mol dari massa, tetapi bukan merupakan faktor molaritas itu sendiri. Molaritas langsung dipengaruhi oleh mol zat terlarut dan volume larutan. Suhu memengaruhi volume larutan.
Soal Isian Singkat (5 Soal)
- Tuliskan rumus molaritas dan sebutkan setiap simbolnya!
- Berapakah mol NaOH yang terlarut dalam 250 mL larutan NaOH 0,4 M?
- Mengapa molaritas suatu larutan dapat berubah jika suhu larutan ditingkatkan?
- Apa yang dimaksud dengan larutan standar dalam konteks persiapan larutan dengan molaritas tertentu?
- Sebutkan dua alat laboratorium utama yang digunakan untuk mengukur volume larutan secara akurat saat menyiapkan larutan dengan molaritas tertentu!
Jawaban: M = n/V, di mana M adalah molaritas (mol/L), n adalah jumlah mol zat terlarut, dan V adalah volume larutan (dalam Liter).
Jawaban: 0,1 mol (Mol = M × V = 0,4 M × 0,25 L = 0,1 mol).
Jawaban: Karena peningkatan suhu menyebabkan volume larutan memuai (bertambah), dan karena molaritas berbanding terbalik dengan volume, maka molaritas akan menurun.
Jawaban: Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya (molaritasnya) diketahui secara akurat dan tepat.
Jawaban: Labu ukur (volumetric flask) dan pipet volumetri.
Soal Esai (5 Soal)
- Jelaskan pentingnya molaritas dalam perhitungan stoikiometri reaksi kimia. Berikan contoh singkat bagaimana molaritas digunakan untuk menentukan jumlah reaktan atau produk.
- Deskripsikan langkah-langkah persiapan larutan standar NaOH 0,1 M sebanyak 250 mL dari padatan NaOH di laboratorium. Sebutkan peralatan yang digunakan.
- Bandingkan dan kontraskan molaritas dengan molalitas. Jelaskan kapan masing-masing satuan konsentrasi ini lebih disukai untuk digunakan.
- Bagaimana proses pengenceran memengaruhi jumlah mol zat terlarut dan molaritas larutan? Jelaskan dengan menggunakan rumus yang relevan.
- Diskusikan dua kesalahan umum yang sering terjadi saat melakukan perhitungan atau persiapan larutan yang melibatkan molaritas, dan bagaimana cara menghindarinya.
Jawaban: Molaritas sangat penting dalam stoikiometri karena memungkinkan kita menghubungkan volume larutan dengan jumlah mol zat terlarut. Dalam reaksi kimia, perbandingan stoikiometri berlaku untuk mol, bukan volume atau massa. Dengan molaritas, kita dapat mengubah volume larutan reaktan menjadi mol reaktan, lalu menggunakan perbandingan mol dari persamaan reaksi setara untuk menemukan mol produk atau reaktan lain yang dibutuhkan/dihasilkan. Contoh: Untuk reaksi A + B → C, jika kita memiliki 100 mL larutan A 0,5 M, kita tahu ada 0,05 mol A. Jika perbandingan A:C adalah 1:1, maka akan dihasilkan 0,05 mol C.
Jawaban: Langkah-langkahnya adalah:
1. Hitung massa NaOH yang dibutuhkan: Mol NaOH = M × V = 0,1 M × 0,25 L = 0,025 mol. Massa NaOH = mol × Mr = 0,025 mol × 40 g/mol = 1 gram.
2. Timbang NaOH padat sebanyak 1 gram menggunakan neraca analitik.
3. Masukkan NaOH yang telah ditimbang ke dalam gelas beker.
4. Tambahkan sedikit (sekitar 50-70 mL) air suling ke dalam gelas beker dan aduk hingga NaOH larut sempurna.
5. Pindahkan larutan NaOH dari gelas beker secara hati-hati ke dalam labu ukur 250 mL. Pastikan tidak ada sisa larutan yang tertinggal dengan membilas gelas beker beberapa kali dengan air suling dan memasukkannya ke labu ukur.
6. Tambahkan air suling ke dalam labu ukur hingga tanda batas (meniskus bawah larutan sejajar dengan tanda batas).
7. Tutup labu ukur dan kocok/balikkan beberapa kali agar larutan tercampur homogen.
Peralatan yang digunakan: Neraca analitik, gelas beker, spatula, labu ukur 250 mL, botol semprot (isi air suling), pipet tetes (opsional untuk mendekati tanda batas).
Jawaban:
Perbandingan:
– Molaritas (M): mol zat terlarut per liter larutan (mol/L). Volume larutan dipengaruhi oleh suhu.
– Molalitas (m): mol zat terlarut per kilogram pelarut (mol/kg). Massa pelarut tidak dipengaruhi oleh suhu.
Kontras:
– Molaritas bergantung pada suhu karena volume larutan berubah dengan suhu. Molalitas tidak bergantung pada suhu.
– Molaritas lebih umum digunakan dalam kimia analitik dan stoikiometri karena volume larutan lebih mudah diukur di laboratorium.
– Molalitas lebih disukai dalam studi sifat koligatif larutan dan termodinamika karena nilainya tidak berubah dengan fluktuasi suhu, sehingga memberikan konsentrasi yang lebih konsisten secara termodinamika.
Jawaban: Proses pengenceran adalah penambahan pelarut ke dalam suatu larutan untuk menurunkan konsentrasinya. Dalam proses pengenceran, jumlah mol zat terlarut (n) tetap konstan karena tidak ada zat terlarut yang ditambahkan atau dihilangkan. Namun, volume larutan (V) akan meningkat karena penambahan pelarut. Karena molaritas (M) didefinisikan sebagai M = n/V, dengan n tetap dan V meningkat, maka molaritas larutan akan menurun. Rumus yang relevan adalah M₁V₁ = M₂V₂, di mana M₁ dan V₁ adalah molaritas dan volume sebelum pengenceran, dan M₂ dan V₂ adalah molaritas dan volume setelah pengenceran. Rumus ini menunjukkan bahwa mol zat terlarut (M₁V₁) sebelum pengenceran sama dengan mol zat terlarut (M₂V₂) setelah pengenceran.
Jawaban:
1. Kesalahan unit volume: Seringkali, volume larutan diberikan dalam mililiter (mL), tetapi rumus molaritas memerlukan volume dalam liter (L). Kesalahan umum adalah tidak mengubah mL ke L. Cara menghindarinya adalah selalu memastikan unit volume diubah ke liter sebelum melakukan perhitungan molaritas (1 L = 1000 mL).
2. Ketidakakuratan dalam pengukuran volume: Saat menyiapkan larutan standar, penggunaan gelas beker atau gelas ukur untuk mengukur volume akhir larutan akan menghasilkan ketidakakuratan karena alat tersebut tidak dirancang untuk pengukuran volume yang presisi. Cara menghindarinya adalah selalu menggunakan labu ukur (volumetric flask) untuk mencapai volume akhir yang akurat, karena labu ukur memiliki tanda batas kalibrasi yang sangat presisi.
Soal Menjodohkan (2 Pasang)
- Jodohkan istilah berikut dengan definisinya yang tepat:
a. Molaritas
b. Zat Terlarut
c. Pelarut
d. MolPilihan Jawaban:
1. Zat yang melarutkan zat lain.
2. Satuan jumlah zat yang mengandung 6,022 × 10²³ partikel.
3. Konsentrasi yang menyatakan mol zat terlarut per liter larutan.
4. Zat yang dilarutkan dalam pelarut.Jawaban:
a – 3 (Molaritas: Konsentrasi yang menyatakan mol zat terlarut per liter larutan.)
b – 4 (Zat Terlarut: Zat yang dilarutkan dalam pelarut.)
c – 1 (Pelarut: Zat yang melarutkan zat lain.)
d – 2 (Mol: Satuan jumlah zat yang mengandung 6,022 × 10²³ partikel.) - Jodohkan rumus berikut dengan fungsinya:
a. M = n/V
b. M₁V₁ = M₂V₂Pilihan Jawaban:
1. Menghitung molaritas larutan setelah pengenceran.
2. Menghitung molaritas larutan dari mol dan volume.Jawaban:
a – 2 (M = n/V: Menghitung molaritas larutan dari mol dan volume.)
b – 1 (M₁V₁ = M₂V₂: Menghitung molaritas larutan setelah pengenceran.)