Menguasai Diksi: Kumpulan Soal Pilihan Kata untuk Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Posted on

Pilihan kata atau diksi adalah salah satu aspek krusial dalam berbahasa, baik lisan maupun tulisan. Kemampuan memilih kata yang tepat akan sangat memengaruhi kejelasan pesan, efektivitas komunikasi, dan kesan yang ingin disampaikan kepada audiens. Kesalahan dalam diksi dapat menyebabkan ambiguitas, kesalahpahaman, bahkan mengurangi kredibilitas pembicara atau penulis. Artikel ujian ini dirancang untuk menguji dan mengasah pemahaman Anda tentang prinsip-prinsip pilihan kata yang baik dalam Bahasa Indonesia. Anda akan dihadapkan pada berbagai jenis soal, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga menjodohkan, yang semuanya bertujuan untuk memperdalam wawasan dan keterampilan Anda dalam menggunakan bahasa secara efektif dan persuasif. Persiapkan diri Anda untuk meninjau kembali kaidah kebahasaan dan memperkuat kemampuan Anda dalam menyusun kalimat yang lugas, tepat, dan indah. Mari uji kemampuan Anda dalam memilih kata yang paling sesuai untuk setiap konteks.

Menguasai Diksi: Kumpulan Soal Pilihan Kata untuk Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Contoh Soal Menguasai Diksi: Kumpulan Soal Pilihan Kata untuk Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

A. Pilihan Ganda

  1. Soal: Pilihlah kata yang paling tepat untuk melengkapi kalimat berikut: ‘Pemerintah sedang mengkaji ______ kebijakan baru di bidang ekonomi.’
    • aplikasi
    • realisasi
    • implementasi
    • inovasi
    Jawaban: implementasi
    Penjelasan: Kata ‘implementasi’ berarti pelaksanaan atau penerapan, yang paling sesuai dengan konteks ‘kebijakan baru’. ‘Aplikasi’ lebih sering merujuk pada perangkat lunak atau penerapan praktis. ‘Realisasi’ lebih ke perwujudan atau pencapaian. ‘Inovasi’ adalah penemuan baru.
  2. Soal: Kata mana yang paling tepat untuk menggantikan kata ‘bikin’ dalam kalimat formal: ‘Para siswa sedang bikin proyek ilmiah.’
    • mengerjakan
    • menyiapkan
    • membuat
    • melaksanakan
    Jawaban: membuat
    Penjelasan: Kata ‘membuat’ adalah bentuk baku dan formal dari ‘bikin’. ‘Mengerjakan’ bisa tepat tetapi ‘membuat’ lebih umum dan luas maknanya untuk proyek. ‘Menyiapkan’ dan ‘melaksanakan’ memiliki nuansa makna yang sedikit berbeda.
  3. Soal: Dalam konteks laporan ilmiah, kata ‘mengadakan’ paling tepat digunakan untuk:
    • makanan
    • penelitian
    • ujian
    • pelajaran
    Jawaban: penelitian
    Penjelasan: Kita ‘mengadakan’ penelitian, rapat, atau acara. ‘Pertemuan’ bisa ‘mengadakan’ atau ‘melakukan’, tetapi ‘penelitian’ paling pas dengan ‘mengadakan’. ‘Ujian’ lebih sering ‘melaksanakan’ atau ‘menyelenggarakan’. ‘Pelajaran’ lebih ke ‘memberikan’ atau ‘mengikuti’.
  4. Soal: Pilihlah kalimat yang menggunakan pilihan kata yang paling efektif dan lugas:
    • Banjir bandang itu amat sangat mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit.
    • Banjir bandang itu menyebabkan kerugian materi yang besar.
    • Kerugian materi yang besar itu diakibatkan oleh banjir bandang.
    • Telah terjadi banjir bandang yang mengakibatkan terjadinya kerugian materi yang besar.
    Jawaban: Banjir bandang itu menyebabkan kerugian materi yang besar.
    Penjelasan: Kalimat ini paling ringkas dan langsung pada intinya. Pilihan lain terlalu bertele-tele atau kurang tepat dalam diksinya (‘amat sangat’, ‘kerugian yang tidak sedikit’, ‘mengakibatkan terjadinya’).
  5. Soal: Kata ‘eksklusif’ paling tepat digunakan untuk menggambarkan:
    • barang mewah yang hanya dimiliki segelintir orang
    • produk yang dapat dibeli oleh siapa saja
    • tempat umum yang ramai pengunjung
    • informasi yang tersebar luas
    Jawaban: barang mewah yang hanya dimiliki segelintir orang
    Penjelasan: ‘Eksklusif’ berarti terbatas, istimewa, atau hanya untuk kalangan tertentu. Pilihan A paling tepat menggambarkan makna ini. Pilihan lain tidak sesuai.
  6. Soal: Apa perbedaan makna antara ‘intensif’ dan ‘intens’?
    • ‘Intensif’ berarti hebat, ‘intens’ berarti mendalam.
    • ‘Intensif’ berarti secara terus-menerus dan sungguh-sungguh, sedangkan ‘intens’ berarti hebat atau kuat.
    • Keduanya memiliki makna yang sama.
    • ‘Intensif’ lebih umum, ‘intens’ lebih spesifik.
    Jawaban: ‘Intensif’ berarti secara terus-menerus dan sungguh-sungguh, sedangkan ‘intens’ berarti hebat atau kuat.
    Penjelasan: ‘Intensif’ adalah kata sifat yang menunjukkan suatu proses yang dilakukan secara mendalam dan terus-menerus (misalnya: pelatihan intensif). ‘Intens’ adalah kata sifat yang menunjukkan tingkat kekuatan atau kehebatan (misalnya: hujan intens).
  7. Soal: Pilihlah kata yang memiliki konotasi negatif:
    • berani
    • mandiri
    • pongah
    • gigih
    Jawaban: pongah
    Penjelasan: ‘Pongah’ berarti sombong atau angkuh, yang memiliki konotasi negatif. ‘Berani’, ‘mandiri’, dan ‘gigih’ umumnya memiliki konotasi positif.
  8. Soal: Kata ‘acuh tak acuh’ memiliki makna yang sama dengan:
    • perhatian
    • peduli
    • masa bodoh
    • tanggap
    Jawaban: masa bodoh
    Penjelasan: ‘Acuh tak acuh’ berarti tidak peduli atau tidak menaruh perhatian, yang sama dengan ‘masa bodoh’. ‘Perhatian’ adalah antonimnya. ‘Peduli’ dan ‘tanggap’ juga antonim.
  9. Soal: Penggunaan kata ‘daripada’ yang tepat terdapat pada kalimat:
    • Lebih baik diam daripada berbicara tanpa bukti.
    • Buku ini terbuat daripada kertas daur ulang.
    • Dia pulang daripada sekolah tadi siang.
    • Saya membeli buku daripada toko buku itu.
    Jawaban: Lebih baik diam daripada berbicara tanpa bukti.
    Penjelasan: Kata ‘daripada’ digunakan untuk menyatakan perbandingan atau asal. Pilihan A adalah penggunaan yang tepat untuk perbandingan. Pilihan B salah karena ‘daripada’ tidak tepat untuk ‘terdiri dari’. Pilihan C dan D juga tidak tepat dalam konteks tersebut.
  10. Soal: Kata ‘efektif’ berarti:
    • mampu bekerja cepat
    • berhasil guna
    • hemat biaya
    • mudah digunakan
    Jawaban: berhasil guna
    Penjelasan: ‘Efektif’ berarti berhasil mencapai tujuan atau sasaran yang dikehendaki. ‘Berdaya guna’ atau ‘berhasil guna’ adalah sinonim yang tepat. ‘Efisien’ berarti tepat guna atau berdaya guna dengan sedikit pemborosan.
  11. Soal: Pilihlah kalimat yang menggunakan kata ‘aktif’ dengan tepat:
    • Dia selalu aktif saat tidak melakukan apa-apa.
    • Mahasiswa itu sangat aktif dalam kegiatan organisasi kampus.
    • Komputer itu aktif meskipun tidak dinyalakan.
    • Listrik di rumah itu aktif karena mati lampu.
    Jawaban: Mahasiswa itu sangat aktif dalam kegiatan organisasi kampus.
    Penjelasan: Kata ‘aktif’ berarti giat atau berpartisipasi secara nyata. Pilihan B paling tepat menggambarkan makna ini. Pilihan A salah karena ‘aktif’ tidak tepat untuk ‘diam’. Pilihan C tidak tepat. Pilihan D salah karena ‘aktif’ tidak pas untuk ‘mati’.
  12. Soal: Kata ‘resiko’ seharusnya ditulis:
    • resiko
    • risiko
    • resikho
    • risikho
    Jawaban: risiko
    Penjelasan: Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang baku adalah ‘risiko’.
  13. Soal: Kalimat mana yang lebih baik secara diksi dan tata bahasa?
    • Semua peserta-peserta harap hadir tepat waktu.
    • Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu.
    • Diharap semua peserta untuk hadir tepat waktu.
    • Diharapkan untuk hadir tepat waktu bagi semua peserta.
    Jawaban: Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu.
    Penjelasan: Pilihan B adalah kalimat yang paling baku, ringkas, dan jelas. ‘Diharap’ adalah bentuk tidak baku. ‘Diharapkan untuk hadir’ sedikit lebih panjang dari yang diperlukan. ‘Semua peserta-peserta’ adalah bentuk pleonasme (pengulangan yang tidak perlu).
  14. Soal: Pilihlah kata yang memiliki makna ‘kemampuan untuk memengaruhi atau mengendalikan’:
    • kredibilitas
    • kompetensi
    • otoritas
    • integritas
    Jawaban: otoritas
    Penjelasan: ‘Otoritas’ berarti hak atau kekuasaan untuk bertindak, memengaruhi, atau mengendalikan. ‘Wewenang’ serupa tetapi ‘otoritas’ lebih kuat. ‘Kredibilitas’ adalah kepercayaan, ‘kompetensi’ adalah kemampuan.
  15. Soal: Kata ‘profesional’ paling tepat digunakan untuk:
    • pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan etika tinggi
    • hobi yang dilakukan dengan serius
    • sikap yang ramah dan sopan
    • orang yang selalu tepat waktu
    Jawaban: pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan etika tinggi
    Penjelasan: ‘Profesional’ merujuk pada seseorang yang melakukan pekerjaan berdasarkan keahlian, standar etika, dan kualitas tinggi dalam bidang tertentu. Pilihan A paling akurat.
  16. Soal: Dalam konteks akademik, kata ‘menganalisa’ adalah bentuk tidak baku dari:
    • analisis
    • analisa
    • menganalisis
    • menganalisa
    Jawaban: menganalisis
    Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘menganalisis’. Imbuhan ‘me-‘ bertemu kata dasar ‘analisis’ menjadi ‘menganalisis’ (sufiks -is).
  17. Soal: Kata ‘sebab’ dan ‘karena’ seringkali digunakan secara bergantian. Kapan ‘sebab’ lebih tepat digunakan daripada ‘karena’?
    • Ketika menyatakan akibat dari suatu peristiwa.
    • Sebagai kata benda yang berarti ‘penyebab’ atau ‘alasan’.
    • Saat menghubungkan dua kalimat setara.
    • Dalam kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban.
    Jawaban: Sebagai kata benda yang berarti ‘penyebab’ atau ‘alasan’.
    Penjelasan: ‘Sebab’ dapat berfungsi sebagai kata benda (misalnya: ‘Apa sebabnya dia marah?’), sementara ‘karena’ selalu berfungsi sebagai konjungsi yang menyatakan hubungan kausalitas.
  18. Soal: Pilihlah kata yang paling tepat untuk melengkapi kalimat: ‘Perusahaan itu ______ keuntungan besar tahun ini.’
    • mendapat
    • memperoleh
    • meraup
    • mengambil
    Jawaban: meraup
    Penjelasan: ‘Meraup’ berarti memperoleh atau mengumpulkan dalam jumlah besar, sangat cocok untuk ‘keuntungan besar’. ‘Mendapat’, ‘memperoleh’, dan ‘mengambil’ bisa, tetapi ‘meraup’ memberikan kesan jumlah yang lebih signifikan dan sering digunakan dalam konteks bisnis.
  19. Soal: Kata mana yang paling tepat untuk menggambarkan ‘perasaan tidak puas atau tidak senang karena keinginan tidak terpenuhi’?
    • sedih
    • marah
    • kecewa
    • frustrasi
    Jawaban: kecewa
    Penjelasan: ‘Kecewa’ secara spesifik merujuk pada perasaan tidak puas akibat harapan yang tidak terpenuhi. ‘Sedih’ lebih umum. ‘Marah’ adalah emosi yang berbeda. ‘Frustrasi’ adalah perasaan terhalang atau terhambat.
  20. Soal: Kata ‘konsisten’ memiliki makna yang paling dekat dengan:
    • berubah-ubah
    • fleksibel
    • ajek
    • stabil
    Jawaban: ajek
    Penjelasan: ‘Konsisten’ berarti tetap, tidak berubah, atau ajek. ‘Berubah-ubah’ adalah antonimnya. ‘Fleksibel’ berarti mudah menyesuaikan diri. ‘Stabil’ juga dekat, tetapi ‘ajek’ lebih langsung menggambarkan ketetapan.

B. Isian Singkat

  1. Soal: Gantilah kata yang kurang tepat dalam kalimat berikut dengan kata yang lebih baku: ‘Pemerintah akan segera merubah peraturan tersebut.’
    Jawaban: mengubah
  2. Soal: Jelaskan perbedaan makna antara kata ‘paham’ dan ‘mengerti’.
    Jawaban: ‘Paham’ lebih merujuk pada pemahaman yang mendalam, komprehensif, dan menyeluruh tentang suatu konsep atau sistem. Sementara itu, ‘mengerti’ lebih merujuk pada pemahaman yang lebih sederhana atau sekadar mengetahui sesuatu.
  3. Soal: Berikan satu contoh kalimat yang menggunakan kata ‘akibat’ sebagai konjungsi dan satu contoh kalimat yang menggunakan ‘akibat’ sebagai kata benda.
    Jawaban: Sebagai konjungsi: ‘Dia gagal ujian, akibatnya dia harus mengulang tahun depan.’ Sebagai kata benda: ‘Akibat banjir itu, banyak rumah terendam.’
  4. Soal: Kata ‘segera’ dan ‘lekas’ memiliki makna yang mirip. Dalam konteks formal, mana yang lebih sering digunakan?
    Jawaban: Segera
  5. Soal: Apa kata sifat yang paling tepat untuk menggambarkan seseorang yang sangat berhati-hati dan teliti dalam pekerjaannya?
    Jawaban: Cermat / Seksama / Teliti

C. Menjodohkan

  1. Soal: Jodohkan kata-kata di kolom kiri dengan sinonimnya di kolom kanan.
    Premis A Premis B
    Inovasi ???
    Validasi ???
    Prioritas ???
    Esensi ???
    Kolaborasi ???
    Kunci Jawaban (Pasangan):

    • Inovasi ↔ Penemuan baru
    • Validasi ↔ Pengesahan
    • Prioritas ↔ Keutamaan
    • Esensi ↔ Inti
    • Kolaborasi ↔ Kerja sama
  2. Soal: Jodohkan kata-kata di kolom kiri dengan antonimnya di kolom kanan.
    Premis A Premis B
    Aktif ???
    Optimis ???
    Fleksibel ???
    Permanen ???
    Modern ???
    Kunci Jawaban (Pasangan):

    • Aktif ↔ Pasif
    • Optimis ↔ Pesimis
    • Fleksibel ↔ Kaku
    • Permanen ↔ Temporer
    • Modern ↔ Tradisional

D. Uraian

  1. Soal: Jelaskan mengapa pilihan kata (diksi) sangat penting dalam komunikasi tertulis. Berikan minimal dua alasan beserta contohnya.
    Jawaban: Pilihan kata (diksi) sangat penting dalam komunikasi tertulis karena beberapa alasan:
    1. **Kejelasan dan Ketepatan Makna:** Diksi yang tepat memastikan pesan yang disampaikan tidak ambigu dan mudah dipahami oleh pembaca. Kesalahan diksi dapat menimbulkan salah tafsir. Contoh: Membedakan antara ‘memperhatikan’ (memberi perhatian) dan ‘memerhatikan’ (melihat dengan saksama). Jika salah pilih, makna kalimat bisa berubah drastis.
    2. **Efektivitas dan Daya Tarik:** Diksi yang baik dapat membuat tulisan lebih menarik, persuasif, dan berkesan. Penggunaan gaya bahasa dan pemilihan kata yang bervariasi dapat menghindari kebosanan. Contoh: Menggunakan ‘menggelora’ daripada sekadar ‘semangat’ untuk menggambarkan semangat perjuangan yang membara.
    3. **Kesesuaian Konteks dan Audiens:** Pilihan kata harus disesuaikan dengan konteks tulisan (ilmiah, populer, sastra) dan siapa audiensnya. Diksi formal untuk laporan ilmiah dan diksi lebih santai untuk blog pribadi. Contoh: Dalam laporan ilmiah, menggunakan ‘meninjau’ lebih tepat daripada ‘melihat-lihat’ untuk proses penelitian.
  2. Soal: Analisis penggunaan diksi dalam dua kalimat berikut dan tentukan mana yang lebih efektif serta mengapa: a) ‘Para demonstran melakukan aksi protes di depan gedung DPR.’ b) ‘Para pengunjuk rasa menggelar unjuk rasa di hadapan gedung DPR.’
    Jawaban: Kalimat b) ‘Para pengunjuk rasa menggelar unjuk rasa di hadapan gedung DPR.’ lebih efektif. Alasannya:
    – **’Pengunjuk rasa’** lebih spesifik dan lugas daripada ‘demonstran’ meskipun keduanya bersinonim, namun ‘pengunjuk rasa’ lebih sering digunakan dalam konteks berita atau laporan resmi di Indonesia.
    – **’Menggelar unjuk rasa’** adalah padanan kata yang lebih baku dan lazim digunakan daripada ‘melakukan aksi protes’. Frasa ‘menggelar unjuk rasa’ terasa lebih formal dan sesuai untuk konteks berita atau laporan.
    – **’Di hadapan’** lebih formal dan tepat untuk menunjukkan lokasi ‘di depan’ dalam konteks yang lebih resmi, seperti di depan gedung DPR.
  3. Soal: Bagaimana cara menghindari penggunaan kata-kata mubazir (pleonasme) dalam tulisan? Berikan minimal tiga contoh penggunaan kata mubazir dan perbaikannya.
    Jawaban: Untuk menghindari penggunaan kata-kata mubazir (pleonasme), penulis harus cermat dalam memilih kata dan frasa, memastikan setiap kata memiliki fungsi yang jelas dan tidak mengulang makna yang sudah terkandung dalam kata lain. Cara menghindarinya adalah dengan sering membaca, berlatih menulis, dan melakukan penyuntingan.

    Tiga contoh penggunaan kata mubazir dan perbaikannya:
    1. **Contoh Mubazir:** ‘Sejak dari tadi pagi, dia belum makan.’
    **Perbaikan:** ‘Sejak tadi pagi, dia belum makan.’ (Kata ‘dari’ mubazir karena ‘sejak’ sudah menunjukkan awal waktu).
    2. **Contoh Mubazir:** ‘Para hadirin sekalian, mari kita mulai acara ini.’
    **Perbaikan:** ‘Hadirin sekalian, mari kita mulai acara ini.’ atau ‘Para hadirin, mari kita mulai acara ini.’ (Kata ‘para’ dan ‘sekalian’ tidak perlu digunakan bersamaan dengan ‘hadirin’ karena ‘hadirin’ sudah bermakna jamak).
    3. **Contoh Mubazir:** ‘Agar supaya pekerjaan ini cepat selesai.’
    **Perbaikan:** ‘Agar pekerjaan ini cepat selesai.’ atau ‘Supaya pekerjaan ini cepat selesai.’ (Kata ‘agar’ dan ‘supaya’ memiliki makna yang sama, sehingga salah satunya cukup digunakan).

  4. Soal: Tuliskan sebuah paragraf singkat (minimal 4 kalimat) tentang pentingnya menjaga lingkungan, dengan fokus pada penggunaan diksi yang bervariasi dan efektif.
    Jawaban: Menjaga lingkungan bukan sekadar kewajiban, melainkan investasi krusial bagi keberlangsungan hidup generasi mendatang. Kita harus senantiasa menggalakkan kesadaran kolektif untuk melestarikan alam. Setiap tindakan kecil, seperti memilah sampah atau menanam pohon, akan berdampak signifikan terhadap keseimbangan ekosistem. Jangan sampai kelalaian kita berujung pada kerusakan fatal yang tak terpulihkan, merenggut hak anak cucu kita untuk menikmati bumi yang lestari dan asri. Oleh karena itu, mari kita bahu-membahu menciptakan harmoni antara manusia dan alam.
  5. Soal: Jelaskan perbedaan antara makna denotatif dan konotatif suatu kata. Berikan masing-masing satu contoh kata beserta penjelasannya.
    Jawaban: Perbedaan makna denotatif dan konotatif:
    – **Makna Denotatif** adalah makna harfiah, objektif, atau makna sebenarnya dari sebuah kata, sesuai dengan apa yang tercantum dalam kamus. Makna ini tidak melibatkan perasaan atau nilai tambahan.
    * **Contoh:** Kata ‘bunga’. Secara denotatif, ‘bunga’ adalah bagian tanaman yang biasanya indah, berwarna-warni, dan berfungsi sebagai alat reproduksi.

    – **Makna Konotatif** adalah makna tambahan, subjektif, atau makna kiasan dari sebuah kata, yang muncul karena asosiasi, perasaan, atau nilai tertentu yang melekat pada kata tersebut. Makna ini seringkali bergantung pada konteks budaya atau pengalaman pribadi.
    * **Contoh:** Kata ‘bunga’. Secara konotatif, ‘bunga’ dapat merujuk pada ‘gadis cantik’ (misalnya, ‘bunga desa’) atau ‘hadiah/upeti’ (misalnya, ‘uang bunga’ atau ‘bunga bank’).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *