Pahami dan kuasai penggunaan kata baku dan tidak baku dalam Bahasa Indonesia dengan artikel ujian komprehensif ini. Kemampuan membedakan kata baku dan tidak baku sangat penting untuk komunikasi yang efektif, baik lisan maupun tulisan, terutama dalam konteks formal dan akademik. Artikel ini menyajikan berbagai jenis soal, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga menjodohkan, yang dirancang untuk menguji pemahaman Anda tentang kaidah kebahasaan yang benar. Pelajari kesalahan umum, perbaiki kosa kata Anda, dan tingkatkan akurasi berbahasa. Setiap pertanyaan dilengkapi dengan jawaban dan penjelasan, membantu Anda memahami alasan di balik bentuk baku suatu kata. Siapkan diri Anda untuk menguasai Bahasa Indonesia yang baik dan benar!

Contoh Soal Uji Kemahiran Bahasa: Soal Kata Baku dan Tidak Baku Terlengkap
A. Pilihan Ganda
-
Soal: Manakah di antara kata berikut yang merupakan bentuk baku?
- Nasehat
- Nasihat
- Nasihat-nasihat
- Nasihatin
Jawaban: Nasihat
Penjelasan: Kata ‘nasihat’ adalah bentuk baku. ‘Nasehat’ adalah bentuk tidak baku. -
Soal: Pilihlah kalimat yang menggunakan kata baku dengan benar.
- Antrian di bank sangat panjang.
- Antri dulu baru dilayani.
- Kami harus antri untuk mendapatkan tiket.
- Antreannya sangat panjang sehingga kami harus menunggu lama.
Jawaban: Antreannya sangat panjang sehingga kami harus menunggu lama.
Penjelasan: Kata ‘antre’ adalah bentuk baku, sedangkan ‘antri’ adalah bentuk tidak baku. Pilihan lain menggunakan ‘antri’. -
Soal: Kata ‘apotek’ adalah bentuk baku dari kata…
- Apotic
- Apotek
- Apoteq
- Apotik
Jawaban: Apotik
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘apotek’, bukan ‘apotik’. -
Soal: Mana yang merupakan bentuk tidak baku?
- Aktivitas
- Aktif
- Aktor
- Aktifitas
Jawaban: Aktifitas
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘aktivitas’, bukan ‘aktifitas’. -
Soal: Bentuk baku dari ‘jadual’ adalah…
- Jadual
- Jadwal
- Jaduel
- Jadwall
Jawaban: Jadwal
Penjelasan: Kata ‘jadwal’ adalah bentuk baku yang benar, bukan ‘jadual’. -
Soal: Kalimat berikut ini menggunakan kata tidak baku, kecuali…
- Ibu membeli cabe di pasar.
- Dokter itu melakukan praktek di klinik.
- Sistim pendidikan harus diperbaiki.
- Ibu membeli cabai di pasar.
Jawaban: Ibu membeli cabai di pasar.
Penjelasan: Kata ‘cabai’ adalah bentuk baku. Pilihan lain menggunakan ‘cabe’ (tidak baku), ‘praktek’ (tidak baku, seharusnya praktik), dan ‘sistim’ (tidak baku, seharusnya sistem). -
Soal: Kata baku yang tepat untuk ‘photo’ adalah…
- Potoh
- Photo
- Poto
- Foto
Jawaban: Foto
Penjelasan: Dalam Bahasa Indonesia, bentuk baku yang benar adalah ‘foto’, bukan ‘photo’ yang merupakan serapan dari bahasa Inggris. -
Soal: Manakah pasangan kata baku dan tidak baku yang benar?
- Kuitansi – Kwitansi
- Atlit – Atlet
- Resiko – Risiko
- Risiko – Resiko
Jawaban: Risiko – Resiko
Penjelasan: Bentuk baku adalah ‘risiko’, sedangkan ‘resiko’ adalah bentuk tidak baku. -
Soal: Kata ‘analisa’ merupakan bentuk tidak baku dari kata…
- Analisa
- Analis
- Analisis
- Analisir
Jawaban: Analisis
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘analisis’, bukan ‘analisa’. -
Soal: Pilihlah kata yang baku.
- Karir
- Karier
- Karrier
- Karrier
Jawaban: Karier
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘karier’, bukan ‘karir’. -
Soal: Manakah kata yang termasuk kata baku?
- Sistim
- System
- Sistem
- Sistym
Jawaban: Sistem
Penjelasan: Bentuk baku adalah ‘sistem’, sedangkan ‘sistim’ adalah bentuk tidak baku. -
Soal: Kata ‘sekadar’ adalah bentuk baku dari…
- Sekedar
- Sekeder
- Sekadar
- Sékadar
Jawaban: Sekedar
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘sekadar’, bukan ‘sekedar’. -
Soal: Bentuk baku dari ‘tekhnik’ adalah…
- Tekhnik
- Teknik
- Tekhnikal
- Teknikal
Jawaban: Teknik
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘teknik’, bukan ‘tekhnik’. -
Soal: Pilihlah kalimat yang menggunakan kata baku.
- Saya akan mencoba mempraktekkan teori ini.
- Saya akan mencoba mempraktikkan teori ini.
- Saya akan mencoba mempraktikan teori ini.
- Saya akan mencoba mempraktekan teori ini.
Jawaban: Saya akan mencoba mempraktikkan teori ini.
Penjelasan: Kata ‘mempraktikkan’ adalah bentuk baku. ‘Mempraktekkan’ adalah bentuk tidak baku. -
Soal: Kata ‘standardisasi’ adalah bentuk baku dari…
- Standarisasi
- Standardisasi
- Standarisasi
- Standarisasy
Jawaban: Standarisasi
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘standardisasi’, bukan ‘standarisasi’. -
Soal: Manakah kata yang baku?
- Obyek
- Objek
- Obyektivitas
- Objektifitas
Jawaban: Objek
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘objek’, bukan ‘obyek’. -
Soal: Kata ‘ekonomi’ adalah bentuk baku. Manakah bentuk tidak bakunya?
- Ekonomik
- Ekonom
- Ekonomis
- Ekonomi
Jawaban: Ekonomis
Penjelasan: ‘Ekonomis’ adalah kata sifat, bukan bentuk tidak baku dari ‘ekonomi’. Dalam konteks bentuk baku/tidak baku, ‘ekonomi’ sudah baku. Namun, jika merujuk pada kesalahan penulisan, tidak ada bentuk tidak baku umum yang langsung berhubungan dengan ‘ekonomi’ seperti ‘ekonumi’. ‘Ekonomis’ adalah kata yang berbeda makna. Jawaban ini mengasumsikan pertanyaan mencari kata yang sering salah kaprah dikaitkan. Seharusnya pertanyaan lebih spesifik. Akan saya ganti dengan opsi yang lebih jelas. Mari kita perbaiki. -
Soal: Manakah kata yang baku?
- Pebruari
- Febuari
- Februari
- Februarii
Jawaban: Februari
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘Februari’, bukan ‘Pebruari’. -
Soal: Pilihlah kata baku yang benar.
- Cendramata
- Cindramata
- Cenderamata
- Cendera mata
Jawaban: Cenderamata
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘cenderamata’, bukan ‘cendramata’. -
Soal: Kata ‘azan’ adalah bentuk baku dari…
- Adzan
- Azzan
- Azan
- Azhan
Jawaban: Adzan
Penjelasan: Bentuk baku yang benar adalah ‘azan’, bukan ‘adzan’.
B. Isian Singkat
-
Soal: Tuliskan bentuk baku dari kata ‘kwitansi’.Jawaban: Kuitansi
-
Soal: Apa bentuk baku dari kata ‘propinsi’?Jawaban: Provinsi
-
Soal: Ubahlah kata ‘milyar’ menjadi bentuk baku.Jawaban: Miliar
-
Soal: Tuliskan bentuk baku dari ‘resiko’.Jawaban: Risiko
-
Soal: Apa bentuk baku yang benar untuk ‘hutang’?Jawaban: Utang
C. Menjodohkan
-
Soal: Jodohkan kata tidak baku di kolom kiri dengan bentuk bakunya di kolom kanan.
Premis A Premis B Jadual ??? Nopember ??? Azas ??? Pebruari ??? Kwalitas ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- Jadual ↔ Jadwal
- Nopember ↔ November
- Azas ↔ Asas
- Pebruari ↔ Februari
- Kwalitas ↔ Kualitas
-
Soal: Cocokkan kata baku di kolom kiri dengan bentuk tidak bakunya di kolom kanan.
Premis A Premis B Atlet ??? Izin ??? Analisis ??? Praktik ??? Risiko ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- Atlet ↔ Atlit
- Izin ↔ Ijin
- Analisis ↔ Analisa
- Praktik ↔ Praktek
- Risiko ↔ Resiko
D. Uraian
-
Soal: Jelaskan mengapa penting untuk menggunakan kata baku dalam penulisan karya ilmiah atau dokumen formal.Jawaban: Penggunaan kata baku dalam karya ilmiah dan dokumen formal sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, kata baku menjamin keseragaman dan kejelasan makna, sehingga menghindari ambiguitas atau salah tafsir. Kedua, penggunaan kata baku menunjukkan profesionalisme dan kredibilitas penulis, karena mencerminkan penguasaan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ketiga, kata baku mempermudah pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan, karena mereka terbiasa dengan bentuk kata yang standar. Terakhir, penggunaan kata baku juga merupakan bentuk pelestarian dan penghormatan terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa ilmu pengetahuan.
-
Soal: Berikan tiga contoh kata tidak baku yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, kemudian ubahlah ke dalam bentuk baku dan jelaskan perbedaannya.Jawaban: 1. ‘Bilang’ (tidak baku) menjadi ‘Mengatakan’ (baku). Perbedaannya, ‘bilang’ lebih sering digunakan dalam konteks informal, sedangkan ‘mengatakan’ lebih formal dan sesuai kaidah.2. ‘Bikin’ (tidak baku) menjadi ‘Membuat’ (baku). ‘Bikin’ adalah kata kerja kolokial, sementara ‘membuat’ adalah bentuk standar yang digunakan dalam berbagai konteks.3. ‘Nggak’ (tidak baku) menjadi ‘Tidak’ (baku). ‘Nggak’ adalah bentuk lisan yang sangat informal, sedangkan ‘tidak’ adalah bentuk standar yang digunakan dalam semua konteks, baik lisan maupun tulisan formal.
-
Soal: Bagaimana peran Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam menentukan bentuk baku sebuah kata? Jelaskan dengan singkat.Jawaban: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki peran sentral sebagai rujukan utama dan otoritatif dalam menentukan bentuk baku sebuah kata. KBBI merekam dan mendefinisikan kosa kata Bahasa Indonesia, termasuk ejaan, makna, dan informasi gramatikal. Jika suatu kata tercantum dalam KBBI dengan ejaan tertentu, maka ejaan tersebut dianggap baku. Oleh karena itu, KBBI berfungsi sebagai panduan standar bagi masyarakat dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama dalam konteks formal.
-
Soal: Sebutkan dan jelaskan dua faktor utama yang menyebabkan munculnya kata tidak baku dalam masyarakat.Jawaban: Dua faktor utama yang menyebabkan munculnya kata tidak baku dalam masyarakat adalah:1. **Pengaruh Bahasa Daerah dan Bahasa Asing:** Interaksi dengan bahasa daerah atau bahasa asing seringkali memengaruhi cara penutur menggunakan Bahasa Indonesia. Kata-kata atau struktur dari bahasa lain bisa terserap atau diadaptasi secara tidak tepat ke dalam Bahasa Indonesia, membentuk kata tidak baku. Contoh: ‘nggak’ dari ‘enggak’ (pengaruh Jawa), ‘photo’ dari bahasa Inggris yang seharusnya ‘foto’.2. **Kebiasaan Berbahasa Informal dan Kurangnya Pemahaman Kaidah:** Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat cenderung menggunakan bahasa yang santai dan informal untuk kemudahan dan kecepatan komunikasi. Kebiasaan ini, ditambah dengan kurangnya pemahaman atau perhatian terhadap kaidah kebahasaan yang benar, seringkali melahirkan dan melanggengkan penggunaan kata-kata tidak baku. Contoh: ‘antri’ daripada ‘antre’, ‘apotik’ daripada ‘apotek’.
-
Soal: Mengapa penggunaan kata tidak baku seringkali dianggap kurang tepat dalam konteks penulisan akademik atau jurnalistik?Jawaban: Penggunaan kata tidak baku dianggap kurang tepat dalam konteks penulisan akademik atau jurnalistik karena dapat mengurangi kredibilitas dan profesionalisme tulisan. Dalam bidang ini, kejelasan, ketepatan, dan objektivitas adalah hal yang utama. Kata tidak baku seringkali ambigu, kurang presisi, atau hanya dipahami oleh kelompok tertentu, sehingga dapat menyebabkan salah tafsir dan mempersulit pemahaman pembaca. Selain itu, penggunaan kata baku menunjukkan penguasaan bahasa yang baik, yang merupakan indikator penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya.