Penulisan singkatan yang tepat adalah salah satu aspek penting dalam kemahiran berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Seringkali, kesalahan penulisan singkatan dapat mengurangi kredibilitas tulisan, terutama dalam konteks formal seperti karya ilmiah, surat resmi, atau dokumen penting lainnya. Artikel ini akan menguji pemahaman Anda tentang berbagai jenis singkatan, mulai dari akronim, singkatan nama orang, gelar, pangkat, hingga singkatan umum yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Anda akan menghadapi beragam soal pilihan ganda, isian singkat, esai, dan menjodohkan yang dirancang untuk memperkuat penguasaan kaidah penulisan singkatan sesuai PUEB (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Persiapkan diri Anda untuk mengidentifikasi kesalahan umum dan menerapkan aturan yang benar. Mari kita mulai mengasah kemampuan Anda dalam menulis singkatan secara cermat dan akurat!

Contoh Soal Uji Kemampuanmu! Soal Penulisan Singkatan Bahasa Indonesia Lengkap dan Pembahasan
A. Pilihan Ganda
-
Soal: Penulisan singkatan gelar yang benar adalah…
- SE
- S.E
- S.E.
- S.e.
Jawaban: S.E.
Penjelasan: Singkatan gelar akademik ditulis dengan huruf kapital di awal setiap unsur singkatan dan diakhiri dengan tanda titik. Antara unsur-unsur singkatan dipisahkan oleh tanda titik. -
Soal: Manakah penulisan akronim yang benar untuk ‘Angkatan Bersenjata Republik Indonesia’?
- A.B.R.I.
- ABRI.
- ABRI
- a.b.r.i.
Jawaban: ABRI
Penjelasan: Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, tanpa tanda titik. -
Soal: Penulisan singkatan yang benar untuk ‘dan lain-lain’ adalah…
- dlL
- dll
- dll.
- D.L.L.
Jawaban: dll.
Penjelasan: Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. -
Soal: Manakah penulisan singkatan mata uang yang benar?
- Rp. 5.000,00
- Rp 5.000,00
- Rp5.000,00
- rp5.000,00
Jawaban: Rp5.000,00
Penjelasan: Singkatan ‘rupiah’ ditulis dengan ‘Rp’ tanpa tanda titik, dan langsung diikuti angka nominal tanpa spasi. -
Soal: Singkatan ‘P.T.’ adalah penulisan yang salah. Seharusnya…
- P. T.
- Pt.
- PT
- p.t.
Jawaban: PT
Penjelasan: Singkatan nama badan usaha seperti ‘Perseroan Terbatas’ ditulis tanpa tanda titik setelah setiap huruf, dan seluruhnya kapital. -
Soal: Penulisan singkatan untuk ‘tanggal’ yang benar adalah…
- tgl
- Tgl
- tgl.
- Tgl.
Jawaban: tgl.
Penjelasan: Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. -
Soal: Manakah penulisan singkatan nama orang yang benar?
- A Yani
- A.Yani
- A. Yani
- A.Y.A.N.I
Jawaban: A. Yani
Penjelasan: Singkatan nama orang yang terdiri atas dua huruf atau lebih ditulis dengan tanda titik setelah setiap huruf, kecuali jika singkatan tersebut merupakan akronim nama diri. -
Soal: Akronim yang benar untuk ‘Unit Pelaksana Teknis’ adalah…
- U.P.T.
- U.P.T
- UPT
- upt
Jawaban: UPT
Penjelasan: Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, tanpa tanda titik. -
Soal: Penulisan singkatan ‘Nomor’ yang paling tepat dalam konteks formal adalah…
- No
- nomor
- No.
- Nmr.
Jawaban: No.
Penjelasan: Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. Penggunaan ‘No.’ lebih baku daripada ‘Nomor’. -
Soal: Manakah penulisan singkatan ‘Halaman’ yang benar?
- hlm
- Hlm
- hlm.
- Hlm.
Jawaban: hlm.
Penjelasan: Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. -
Soal: Penulisan singkatan ‘dst.’ berarti…
- dan sebagiannya
- dan sejenisnya
- dan seterusnya
- dan sampai tujuan
Jawaban: dan seterusnya
Penjelasan: Singkatan ‘dst.’ adalah kependekan dari ‘dan seterusnya’. -
Soal: Singkatan ‘Prof.’ digunakan untuk gelar…
- Profesional
- Profesor
- Profesi
- Profound
Jawaban: Profesor
Penjelasan: Singkatan ‘Prof.’ adalah singkatan dari gelar ‘Profesor’. -
Soal: Manakah penulisan singkatan yang tidak memerlukan tanda titik?
- a.n.
- dll.
- SIM
- Yth.
Jawaban: SIM
Penjelasan: Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata (seperti SIM – Surat Izin Mengemudi) ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, tanpa tanda titik. -
Soal: Penulisan singkatan ‘atas nama’ yang benar adalah…
- a/n
- a.n
- a.n.
- An.
Jawaban: a.n.
Penjelasan: Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf atau lebih, atau gabungan huruf yang melambangkan unsur kata, dipisahkan dengan tanda titik. -
Soal: Manakah penulisan singkatan ‘Yang Terhormat’ yang benar?
- Yth
- Y.T.H.
- Yth.
- y.t.h.
Jawaban: Yth.
Penjelasan: Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. -
Soal: Singkatan ‘S.Ked.’ adalah untuk gelar…
- Sarjana Pendidikan
- Sarjana Ekonomi
- Sarjana Kedokteran
- Sarjana Kesenian
Jawaban: Sarjana Kedokteran
Penjelasan: Singkatan ‘S.Ked.’ adalah singkatan dari gelar ‘Sarjana Kedokteran’. -
Soal: Penulisan singkatan ‘dan kawan-kawan’ yang benar adalah…
- dkk
- Dkk.
- D.K.K.
- dkk.
Jawaban: dkk.
Penjelasan: Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. -
Soal: Manakah yang merupakan akronim nama lembaga yang ditulis dengan huruf awal kapital?
- PBB
- PT
- Kemenag
- UN
Jawaban: Kemenag
Penjelasan: Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata ditulis dengan huruf awal kapital (misalnya Kemenag dari Kementerian Agama). -
Soal: Penulisan singkatan ‘P.J.’ sebagai ‘penanggung jawab’ adalah salah. Seharusnya…
- PJ
- P.J.
- Pj.
- pj.
Jawaban: Pj.
Penjelasan: Singkatan ‘penanggung jawab’ ditulis ‘Pj.’ dengan hanya huruf awal yang kapital dan diakhiri tanda titik. -
Soal: Manakah penulisan singkatan ‘dokumen’ yang benar?
- dok
- dok.
- Dok
- Dok.
Jawaban: dok.
Penjelasan: Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
B. Isian Singkat
-
Soal: Tuliskan singkatan yang benar untuk ‘Sarjana Hukum’.Jawaban: S.H.
-
Soal: Apa kepanjangan dari singkatan ‘a.n.’?Jawaban: atas nama
-
Soal: Bagaimana penulisan akronim yang benar untuk ‘Badan Penanggulangan Bencana Daerah’?Jawaban: BPBD
-
Soal: Tuliskan singkatan yang benar untuk ‘dan sebagainya’.Jawaban: dsb.
-
Soal: Apa kepanjangan dari singkatan ‘UUD’?Jawaban: Undang-Undang Dasar
C. Menjodohkan
-
Soal: Jodohkan singkatan dengan kepanjangannya yang benar.
Premis A Premis B DPR ??? UUD ??? DIY ??? PBB ??? KTP ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- DPR ↔ Dewan Perwakilan Rakyat
- UUD ↔ Undang-Undang Dasar
- DIY ↔ Daerah Istimewa Yogyakarta
- PBB ↔ Perserikatan Bangsa-Bangsa
- KTP ↔ Kartu Tanda Penduduk
-
Soal: Jodohkan singkatan umum dengan bentuk penulisannya yang benar.
Premis A Premis B tanggal ??? halaman ??? dan lain-lain ??? atas nama ??? yang terhormat ??? Kunci Jawaban (Pasangan):- tanggal ↔ tgl.
- halaman ↔ hlm.
- dan lain-lain ↔ dll.
- atas nama ↔ a.n.
- yang terhormat ↔ Yth.
D. Uraian
-
Soal: Jelaskan perbedaan antara singkatan dan akronim beserta contohnya masing-masing.Jawaban: Singkatan adalah bentuk kependekan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Singkatan dibaca huruf demi huruf. Contoh: dkk. (dan kawan-kawan), dll. (dan lain-lain), Yth. (Yang Terhormat), PT (Perseroan Terbatas). Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan keduanya yang diperlakukan sebagai kata, yaitu dapat dilafalkan sebagai kata. Akronim dibaca sebagai sebuah kata. Contoh: SIM (Surat Izin Mengemudi), ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), Radar (Radio Detecting and Ranging), Pemilu (Pemilihan Umum).
-
Soal: Mengapa penting untuk menulis singkatan dan akronim dengan benar dalam tulisan formal atau ilmiah?Jawaban: Penulisan singkatan dan akronim yang benar sangat penting dalam tulisan formal atau ilmiah karena beberapa alasan: 1. Menjaga Kredibilitas: Penulisan yang salah dapat mencerminkan kurangnya ketelitian penulis dan mengurangi kredibilitas tulisan. 2. Kejelasan dan Pemahaman: Memastikan pembaca memahami maksud singkatan tanpa kebingungan. 3. Konsistensi dan Keseragaman: Mengikuti kaidah PUEB menjamin konsistensi dalam penulisan di berbagai dokumen dan publikasi. 4. Profesionalisme: Menunjukkan profesionalisme penulis dalam mematuhi standar bahasa baku. 5. Menghindari Ambiguitas: Beberapa singkatan mungkin memiliki arti berbeda jika ditulis dengan format yang salah.
-
Soal: Sebutkan dan jelaskan tiga aturan penulisan singkatan gelar akademik yang benar.Jawaban: Tiga aturan penulisan singkatan gelar akademik yang benar adalah: 1. Setiap unsur singkatan gelar diawali dengan huruf kapital: Misalnya, Sarjana Ekonomi disingkat S.E., bukan s.e. 2. Setiap unsur singkatan gelar diakhiri dengan tanda titik: Contohnya, S.H. (Sarjana Hukum), M.Pd. (Magister Pendidikan). 3. Antara singkatan gelar dan nama orang, serta antarunsur singkatan gelar itu sendiri, dipisahkan oleh tanda titik: Contohnya, Dr. (Doktor) atau Prof. (Profesor). Jika ada lebih dari satu gelar, pisahkan dengan tanda koma, misalnya Rina, S.E., M.M.
-
Soal: Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat menulis akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal?Jawaban: Saat menulis akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. Ditulis dengan huruf kapital seluruhnya: Misalnya, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat). 2. Tidak diakhiri dengan tanda titik: Berbeda dengan singkatan umum, akronim jenis ini tidak diikuti tanda titik di akhir. 3. Tidak ada spasi antarhuruf: Huruf-huruf tersebut langsung disambung tanpa spasi. 4. Tidak perlu ditulis lengkap jika sudah sangat umum: Untuk akronim yang sudah sangat dikenal, tidak perlu dijelaskan kepanjangannya kecuali dalam konteks yang sangat formal atau pertama kali disebutkan dalam dokumen.
-
Soal: Bagaimana cara membedakan penulisan singkatan umum yang diakhiri tanda titik dengan akronim yang tidak diakhiri tanda titik?Jawaban: Perbedaan utama terletak pada cara pelafalannya dan asal pembentukannya. Singkatan umum yang diakhiri tanda titik (misalnya, dll., dsb., Yth., a.n., tgl.) umumnya dibaca huruf demi huruf atau sebagai representasi kata aslinya. Singkatan ini biasanya terdiri dari beberapa huruf awal kata yang disingkat atau gabungan huruf yang tidak membentuk kata baru. Sementara itu, akronim yang tidak diakhiri tanda titik (misalnya, SIM, PBB, ABRI, DPR) dibaca sebagai satu kata utuh, bukan huruf demi huruf. Akronim ini terbentuk dari gabungan huruf awal, suku kata, atau gabungan keduanya yang membentuk ‘kata’ baru yang dapat dilafalkan. Jika singkatan tersebut merupakan nama diri dan dibentuk dari gabungan huruf awal, maka ditulis kapital semua tanpa titik (contoh: MPR, WHO). Jika akronim nama diri dibentuk dari gabungan suku kata, maka hanya huruf awal yang kapital (contoh: Kemenag, Puskesmas). Jika akronim bukan nama diri, maka ditulis dengan huruf kecil semua (contoh: pemilu, rapim).